Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KASUS

SISTEM KENDALI MUTU (QUALITY CONTROL)


DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD dr. SOEDONO MADIUN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) 4

Disusun oleh :
ANANDA NOVITASARI FATIMAH
NIM : P1337430214001

REGULER 3B
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK RADIOLOGI
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2017
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan sebagai laporan guna
memenuhi tugas Praktek Kerja Lapangan 4 Program Studi Diploma IV Jurusan Teknik
Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.

Nama : Ananda Novitasari Fatimah

NIM : P1337430214001

Judul Laporan : “Sistem Kendali Mutu (Quality Control) Di Instalasi Radiologi


RSUD dr. Soedono Madiun”

Madiun, Mei 2017

Mengetahui,

Kepala Instalasi Radiologi


RSUD dr Soedono Madiun Pembimbing Laporan Kasus

dr. Niken Dwirini W, Sp. Rad Hendra Aji Nugroho, Amd.Rad


NIP. 19640405 199101 2 001 NIP. 19800801 200801 1 007

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subhanaallahu Waa Ta’ala, karena
berkat Ramat, Taufik, serta HidayahNya, penulis dapat menyelesaikan laporan kasus Praktik
Kerja Lapangan 4 yang berjudul “Sistem Kendali Mutu (Quality Control) Di Instalasi
Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun”

Penyusunan laporan kasus ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu penugasan
dalam Praktik Kerja Lapangan 4 di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun yang
dilaksanakan mulai tanggal 10 April sampai 6 Mei 2017. Dalam penyusunan laporan kasus
ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari pembimbing serta bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada :

1. Bapak Sugiyanto, M.App.Sc, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang.


2. Ibu Rini Indrati, S.Si., M.Kes,. selaku Ketua Jurusan TRR Semarang, Poltekkes
Kemenkes Semarang.
3. Ibu Siti Masrochah, S.SI, M.Kes,. selaku Ketua Program Studi DIV Teknik Radiologi
Jurusan TRR Semarang, Poltekkes Kemenkes Semarang.
4. Bapak dr. Bangun Trapsila Purwaka, Sp. OG (K). M. Kes., selaku Direktur RSUD dr.
Soedono Madiun.
5. Ibu dr. Niken Dwirini W, Sp. Rad., selaku Kepala Instalasi Radiolog RSUD dr.
Soedono Madiun.
6. Bapak Iwant Felix Amd.Rad, selaku Koordinator Pelayanan Instalasi Radiologi
RSUD dr. Soedono Madiun.
7. Bapak Hendra Aji. N, Amd.Rad, selaku pembimbing laporan kasus di Instalasi
Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun.
8. Seluruh radiografer, staf, dan karyawan Instalasi Radiologi RSUD dr. Soedono
Madiun. (Pak Santoso, Pak Dwi, Pak Eko, Pak Erwin, Bu Septi, Bu Wuri, Bu Yosi,
Bu Dhani, Pak Didik K, Pak Didin, Pak Andik, Pak Didik Abadi, Pak Wawan, Pak
Yudi, Mbak Nurul, Pak Salamun)
9. Seluruh dosen dan staff akademik Jurusan TRR Semarang Poltekkes Kemenkes
Semarang.

iii
10. Ibu dan nenek, serta kedua saudaraku yang selalu mendoakan dan memberikan
semangat dan dukungan dari rumah.
11. Sahabat-sahabat tercinta yang selalu memotivasi dan selalu ada dalam hal apapun.
12. Teman-teman angkatan 30 Jurusan TRR Semarang Poltekkes Kemenkes Semarang.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan
mendoakan dalam pembuatan Laporan Kasus ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan kasus
sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis demi
kesempurnaan laporan kasus ini.

Akhir kata, semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan mahasiswa Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang pada khususnya.

Madiun, Mei 2017

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 3
D. Manfaat Penulisan ........................................................................................................... 3
E. Sistematika Penulisan ..................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORI ...................................................................................................... 4
A. Keadaan Umum Rumah Sakit ......................................................................................... 4
B. Tinjauan Umum Instalasi Radiologi ............................................................................... 7
C. Struktur Organisasi Instalasi Radiologi .......................................................................... 8
D. Tugas pokok masing-masing jenis tenaga ...................................................................... 9
E. Tata hubungan kerja ...................................................................................................... 15
F. Pola ketenagaan dan kualifikasi personil ...................................................................... 16
G. Lingkup Kerja ............................................................................................................... 17
H. Pengendalian Mutu ....................................................................................................... 19
I. Pelaksana Pengendalian Mutu ...................................................................................... 20
J. Persiapan SDM Dan Peralatan QCP ............................................................................. 20
K. Program Kerja / Kegiatan QC ....................................................................................... 21
L. Jadwal Pelaksanaan Pengendalian Mutu ...................................................................... 23
BAB III PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN ............................................................ 27
A. Permasalahan ................................................................................................................ 27
B. Pembahasan Dan Alternatif Pemecahan ....................................................................... 33
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 34
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 34
B. Saran ............................................................................................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 35

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit adalah salah satu lembaga pelayanan kesehatan masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dalam pelaksanaannya
rumah sakit memberikan pelayanan yang menyeluruh meliputi aspek peningkatan
kesehatan, pencegahan, pengobatan, dan penyembuhan penyakit. Agar pelayanan
rumah sakit dapat mencapai derajat yang optimal, efektif, efisien dan tentunya dapat
dirasakan oleh masyarakat, maka akan tergantung pada perencanaan,
pengorganisasian pelaksanaan dan evaluasi dari hasil pelayanan.
RSUD dr. Soedono Madiun merupakan rumah sakit milik pemerintah provinsi
Jawa timur sebagai salah satu rumah sakit Rujukan Pelayanan Kesehatan yang ada di
Propinsi Jawa Timur berdasarkan PP Nomor 23 tahun 2005. Tahun 1993 dengan
Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1164 / KepMenKes / XII / SK / 1993,
RSUD dr. Soedono Madiun ditetapkan menjadi Rumah Sakit kelas B Non
Pendidikan. Sejak Itulah RSUD dr. Soedono Madiun mulai melakukan percepatan
pembangunan dan peningkatan mutu pelayanan.

Instalasi radiologi merupakan salah satu instalasi yang ada di rumah sakit.
Keberadaan instalasi radiologi mempunyai peranan yang sangat penting dalam
membantu menegakkan diagnosa. Baik dan buruknya sistem pelayanan pada salah
satu instalasi radiologi dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanannya. Intalasi
Radiologi sebagai salah satu komponen penunjang medis dalam rumah sakit juga
memerlukan sistem pengelolaan dan pelayanan yang baik dengan didukung seluruh
komponen sumber daya manusia maupun kelengkapan sarana pencitraan yang ada.
Unit radiologi sebagai bagian dari pelayanan Rumah Sakit adalah salah satu unit yang
diharapkan dapat menerapkan program standarisasi yang dijalankan. Sebagai salah
satu bagian dari pelayanan Rumah Sakit yang diharapkan dapat menerapkan Quality
Objective ISO 9001 : 2008 dan JCI Accreditation Standards.

Jaminan Mutu (Quality Assurance) dan Kontrol Mutu (Quality Control)


pelayanan di bidang jasa kesehatan merupakan salah satu point yang terus di

1
perbaharui oleh Rumah Sakit. Kegiatan Jaminan dan Kontrol Mutu dilatar belakangi
oleh peningkatan jumlah kunjungan pasien yang mengakibatkan bertambahnya
cakupan pelayanan yang harus dilakukan dan menuntut kecepatan pelayanan tanpa
mengabaikan mutu dan keamanan dari tindakan yang dilakukan, sehingga diperlukan
sebuah usaha untuk dapat memberikan pelayanan prima kepada pasien. Rumah Sakit
menjalankan beberapa program standarisasi guna mencapai tujuan tersebut melalui
ISO 9001 : 2008, standarisasi di bidang infeksi nosokomial yaitu Hospital Infection
Care Management Recommended (HICMR), standarisasi Join Commission
International (JCI) dan Akreditasi Nasional sesuai regulasi pemerintah.

Dalam rangka Jaminan dan Kontrol Mutu (QA/QC) pelayanan unit radiologi
maka diperlukan beberapa kegiatan yang dapat mendukung proses pelayanan
radiologi yang ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan
radiologi, sehingga kedepannya dapat dijadikan acuan untuk proses evaluasi
perbaikan mutu pelayanan di radiologi. Program jaminan dan peningkatan mutu yang
secara berkesinambungan diperlukan untuk mencapai tujuan sehingga dapat dilakukan
evaluasi yang berkesinambungan pula guna kepentingan pelayanan kepada pasien.

Instalasi Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun telah menerapkan beberapa


kontrol mutu (QC) baik dari Sumber Daya Manusia (SDM), SPO, dan peralatan
diagnostik diantaranya seperti melakukan kontrol mutu harian yaitu pengecekan
ketersediaan alat. Kontrol Mutu (QC) tahunan juga dilaksanakan oleh Instalasi
Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun pelaksanaan kalibrasi dan uji kesesuaian alat
sesuai dengan jadwal yang sudah dirogramkan dari masing-masing alat. Meskipun
demikian, pada dasarnya Kontrol Mutu (QC) terdiri dari kontrol harian, mingguan,
bulanan dan tahunan. Kontrol Mutu (QC) terutama telah dilaksanakan oleh Instalasi
Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun akan tetapi tidak tertib dalam penerapannya.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis ingin mengkaji lebih detail
tentang optimalisasi quality control di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun
sebagai laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) 4 mengenai “Sistem Kendali Mutu
(Quality Control) di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun” dengan harapan
dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan pertimbangan serta evaluasi dalam
meningkatkan mutu pelayanan radiologi di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soedono
Madiun.

2
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut diatas maka penulis dapat menarik permasalahan
yang akan dibahas, yakni :
Bagaimanakah sistem kendali mutu (QC) di Instalasi Radiologi RSUD dr.
Soedono Madiun ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan kasus ini adalah :

Untuk mengetahui sistem kendali mutu (QC) di Instalasi Radiologi RSUD dr.
Soedono Madiun.

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan mengenai sistem manajemen radiologi khususnya
tentang kendali mutu di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun.
2. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan evaluasi terhadap penerapan kendali mutu di Instalasi Radiologi
RSUD dr. Soedono Madiun.
3. Bagi Institusi
Menambah khasanan ilmu manajemen khususnyaa mengenai kendali mutu (QC)
di rumah sakit.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang penulis gunakan dalam penulisan laporan kasus ini
adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORI Berisi tentang profil rumah sakit, pengertian
pengendalian mutu, pelaksana pengendalian mutu, persiapan SDM dan
peralatan QC, program kerja/kegiatan QC, dan jadwal pelaksanaan
pengendalian mutu.
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAAN Berisi tentang profil instalasi
radiologi, pembahasan, dan alternatif pemecahan.
BAB IV PENUTUP Berisi penutup yang berisi simpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Keadaan Umum Rumah Sakit


1. Sejarah Perkembangan RSUD dr Soedono Madiun
Pada tahun 1930 RSU Dr. Soedono Madiun adalah bangunan yang
difungsikan sebagai sekolah guru di Jaman Belanda, pada tahun 1942 saat jaman
pendudukan Jepang bangunan sekolah guru tersebut mulai digunakan untuk
merawat orang sakit. Setelah merdeka bangunan tersebut dikelola oleh pemerintah
Kota Madiun menjadi Rumah Sakit Umum Daerah. Karena kesulitan
mengelolanya pada tanggal 24 Juni 1953 pemerintah Kota Madiun menyerahkan
RSU Madiun kepada Pemerintah Propinsi Jawa Timur. Sejak saat itulah menjadi
RSUD dr Soedono Madiun hingga saat ini.
Pada mulanya RSUD dr Soedono Madiun adalah Rumah Sakit kelas C,
kemudian pada tahun 1993 dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor
1164 / KepMenKes / XII / SK / 1993, RSU Dr. Soedono Madiun ditetapkan
menjadi Rumah Sakit kelas B Non Pendidikan. Sejak Itulah RSUD dr. Soedono
Madiun mulai melakukan percepatan pembangunan dan peningkatan mutu
pelayanan. Perjalanan peningkatan mutu dimulai pada tahun 1998 melalui
akreditasi 5 Pelayanan, kemudian pada bulan Agustus 2003 RSUD dr. Soedono
Madiun terakreditasi penuh tingkat lengkap untuk 16 pelayanan. Tahun 2007
dilakukan resertifikasi akreditasi 16 pelayanan untuk yang kedua kalinya, bahkan
ditetapkan sebagai salah satu rumah sakit model akrediatsi 5 pelayanan oleh
Kementrian Kesehatan pada tahun 2008.

Selain akreditasi, sebagai wujud komitmen terhadap mutu , RSUD dr.


Soedono Madiun juga menerapkan standart mutu ISO. Pada bulan Nopember
2004 dinyatakan telah memenuhi standart ISO-9001 : 2000 / SNI 19 9001 – 2001
di Pavilyun Merpati. Tahun 2006 tersertifikat IISO-9001 : 2000 / SNI 19 9001 –
2001 untuk IRD Terpadu dan Irna Wijaya Kusuma. dan resertifikasi ISO-9001 :
2000 / SNI 19 9001 – 2001 di Pavilyun Merpati. Tahun 2011 tersertifikasi ISO-
9001 : 2008 / SNI 19 9001 – 2008 untuk Pavilyun Merpati, IRD terpadu dan Irna
Wijaya Kusuma.

4
Resertifikasi akreditasi 16 pelyanan yang ke-3 dilaksanakan pada tahun
2010. Pada tahun 2010 juga RSUD dr Soedono ditetapkan sebagai Rumah Sakit
Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor.YM.01.06/III/7351/10
tanggal 2 Desember 2010. Status rumah sakit pendidkan juga dilakukan
resertifikasi tahun 2014.

Selain sebagai lahan pendidikan RSU Dr. Soedono Madiun juga telah
ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum dan merupakan rumah sakit rujukan
bagi rumah sakit kelas C dengan wilayah cakupan meliputi wilayah kerja Badan
koordinator I Madiun sampai dengan perbatasan Jawa Timur – Jawa Tengah.
Rujukan tersebut meliputi : Kabupaten dan Kota Madiun, Kota dan Kabupaten
Blitar, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo,
Kabupaten Ngawi, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten
Tulung Agung Kabupaten Bojonegoro. Rujukan resebut dimanfaatkan oleh
pendudukdi eks Karesidenan Madiun sebanyak 8.508.802 jiwa dan fasilitas
kesehatan yang meliputi: 17 rumah sakit, 232 Puskesmas, 605 Puskesmas
Pembantu dan 289 Puskesmas Pembatu (Sumber Data : Data Administrasi
Wilayah Bakorwil Madiun) . Sedang status BLUD PENUH ditetapkan melalui
Keputusan Gubernur nomor 188/440/KPTS/013/2008.

2. Sumber Daya
RSUD dr Soedono Madiun terletak di jalan dr. Sutomo no. 59 kota
Madiun. Fasilitas yang dimiliki berupa, peralatan medis SDM dan lahan. Luas
lahan 26.960 m2 dengan luas bangunan 17.281,50 m2 berupa gedung lantai 1,2,3
dan 4. Bangunan tersebut meliputi : gedung pelayanan rawat jalan dua lantai
seluas 2.168 m2, gedung pelayanan rawat inap 2 lantai seluas : 9.211 m2,
bangunan lain – lain seluas : 5.902 m2, meliputi: gedung manajemen, gizi, dapur
dan apotek.
SDM yang dimiliki meliputi PNS dan tenaga kontrak terdiri dari tenaga
medis, perawat, farmasi, kesehatan masyarakat, keterapian phisik, ketehnisan
medik dan tenaga non kesehatan.

5
3. Pelayanan
Pelayanan yang dilakukan di RSUD dr.Soedono Madiun meliputi Rawat
Jalan, Rawat inap, Gawat Darurat dan pelayanan Penunjang. Pelayanan Rawat
Jalan meliputi poliklinik sebagai berikut :
a. Kebidanan / Kandungan l. THT
b. Mata m. Syaraf
c. Jantung n. Gigi dan Mulut
d. Internet / Penyakit Dalam o. Bedah Umum
e. Paru p. Rehab Medik
f. Orthopedi q. Gizi
g. Asih r. Bedah Urologi
h. Keluarga Berencana s. Poli Spesialis (Pav)
i. Bedah Syaraf t. General Check Up
j. Anak u. Poliklinik Kejiwaan
k. Kulit dan Kelamin v. Klinik Nyeri

Rawat Inap meliputi perawatan kelas 1,2,3 dan kelas utama, laki-laki,
perempuan,anak dan dewasa serta infeksius dewasa,selengkapnya sebagai berikut :
a. Wijaya Kusuma A : dewasa kelas 1, 2
b. Wijaya Kusuma B : infeksius dewasa
c. Wijaya Kusuma C : non infeksius dewasa wanita
d. Wijaya Kusuma D : non infeksius dewasa pria
e. Melati : ruang khusus anak
f. Mawar A : nifas/ kebidanan
g. Mawar B : nifas/ kebidanan
h. Merpati : kelas utama
i. ICCU

Rawat Darurat meliputi UGD Umum, ROD, Bersalin, NICU dan Unit
Stroke. Penunjang medis meliputi: Farmasi,Radiologi, Patologi Klinik, Patologi
Anatomi, Gizi, Instalasi Lingkungan Penyehatan (IPL), Instalasi Pemeliharaan
Alat Medis dan Elektronika (IPAM E), Instalasi Sterilisasi Sentral (ISS),
Kedokteran forensik, EEG dan EMG, Endoscopy.
6
B. Tinjauan Umum Instalasi Radiologi
1. Profil, Visi dan Misi Instalasi Radiologi
a. Profil
Rumah sakit menyediakan dan menawarkan beberapa bentuk
pelayanan medis sebagai bentuk pendukung dan pelayanan bermutu
kepada masyarakat, salah satu diantaranya adalah pelayanan radiologi.
Pelayanan radiologi merupakan pelayanan penunjang medis yang
bertujuan memberikan hasil diagnosa. Radiologi dalam operasionalnya
memanfaatkan radiasi pengion dalam hal ini sinar – x, yang telah diketahui
selain manfaatnya juga efek atau dampak negatif dan sinar – x perlu
mendapat perhatian, sehingga dalam pemanfaatan sinar – x perlu
memperhatikan kaidah – kaidah dan keselamatan pasien.
Pelayanan radiologi merupakan pelayanan penunjang medis RSUD
dr. Soedono Madiun, mempunyai falasafah memberikan pelayanan sebaik-
baiknya dengan penuh kesungguhan dan rasa tanggung jawab
berlandaskan pada etika medik dan etika profesi dengan memanfaatkan
pengembangan ilmu dan teknologi radiasi serta mempertimbangkan unsur
resiko dan bahaya (risk and benefit ratio).
b. Visi
“Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Seluruh Lapisan Masyarakat dan
Rumah Sakit Pendidikan yang unggul”
Penjabaran dari visi tersebut diatas adalah sebagai berikut :
1) Rumah Sakit Pilihan Utama, mengandung makna RSUD dr. Soedono
Madiun mengutamakan mutu pelayanan, dan melakukan peningkatan
mutu melalui pemenuhan SPM, dan akreditasi berstandar JCI.
2) Seluruh lapisan masyarakat, yang bermakna RSUD dr. Soedono
Madiun memberikan pelayanan tidak memilih suku bangsa, ras,
maupun agama, juga tidak memilih berdasarkan strata social dan
ekonomi.
3) Rumah Sakit Pendidikan yang unggul mengandung makna rumah sakit
yang menyelenggarakan pendidikan untuk mencetak tenaga kesehatan
yang berkualitas dengan mengikuti standar akreditasi RS pendidikan
dan peningkatan tenaga yang berkompeten dan profesional.

7
c. Misi
1) Meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan yang profesional dan
bermutu serta berorientasi pada kepuasan seluruh masyarakat.
2) Menyelenggarakan rumah sakit pendidikan dan mengembangkan
budaya ilmiah di bidang kedokteran dan perumah sakitan.

C. Struktur Organisasi Instalasi Radiologi

DIREKTUR
RSUD dr. SOEDONO MADIUN
dr. Bangun Trapsila Purwaka, Sp. OG (K). M. Kes.

Wakil Direktur
Penunjang & Diklit
Dr. Dita Artiningtyas, M. Kes

Kepala Bidang
Kepala Instalasi Radiologi
Penunjang Medik
dr.Niken Dwirini W, Sp. Rad
dr. Siwi Mardiati

PPR PJ. Administrasi


Iwant Felix, A.Md.Rad Rukmini Endarwati, S.Sos

Koordinator Pelayanan Koordinator


Iwant Felix, A.Md.Rad Managemen Mutu
Hendra Aji. N, A.Md.Rad

PJ. Radiologi Induk PJ. Radiologi IRD PJ. Pelayanan Radiologi


Santoso Adi P,Amd.Rad Eko Prastowo Di Unit Lain
A.Md.Rad Dwi Purwanto A.Md.Rad

RADIOGRAFER RADIOGRAFER RADIOGRAFER

8
D. Tugas pokok masing-masing jenis tenaga
Setiap tenaga di Instalasi Radiologi mempunyai tugas pokok masing masing, yaitu :
a. Kepala Instalasi Radiologi
Tugas dan Wewenang
1) Menyusun dan mengevaluasi standar mutu dan dan standar pelayanan minimal
Instalasi Radiologi
2) Menyusun prosedur tetap pelayanan Instalasi Radiologi
3) Membuat rencana kerja bulanan dan tahunan Instalasi radiologi
4) Menyusun dan mengatur sumber daya mannusia dalam melaksanakan rencana
kerja Instalasi Radiologi
5) Memimpin rapat staf Instalasi
6) Memberikan pembinaan dan bimbingan kepada staf Instalasi Radiologi
7) Merencanakan pengembangan sumber daya manusia di Instalasi radiologi
8) Melakukan koordinasi dengan bidang dan Instalasi terkait
9) Membuat laporan bulanan dan tahunan kegiatan Instalasi
10) Membuat laporan ususlan pengadaan barang/jasa yang dibutuhkan Instalasi
radiologi
11) Mengawasi dan memotivasi staf lainnya dalam pelaksanaan tugas, agar diperoleh
hasil kerja yang optimal dan disiplin kerja yang tinggi
12) Memberikan penilaian kinerja dan prestasi bawahan dalam melaksanakan tugas
13) Mempelajari dan menganalisa setiap usulan sebagai masukan pelayanan di
Instalasi Radiologi
14) Menganalisis laporan pelaksanaan pembinaan pelayanan Instalasi radiologi
15) Memberikan saran dan pertimbangan melalui telaah staf kepada pimpinan sebagai
bahan pengambilan keputusan
16) Mengikuti rapat-rapat dinas Intern dan eksternal
Kualifikasi
1) Pendidikan spesialis Radiologi, lebih diutamakan yang mempunyai
pengalaman/pendidikan Manajemen
2) Dapat bekerja dengan baik sebagai tim atau perorangan

9
b. Dokter Spesialis radiologi
Tugas dan wewenang
1) Melaksanakan dan mengevaluasi tindak radiodiagnostik,imejing diagnostik sesuai
yang telah ditetapkan dalam prosedur tetap
2) Melaksanakan pemeriksaan dengan kontras dan fluoroscopi bersama dengan
radiografer
3) Menjelaskan dan menandatangani informed consent / izin tindakan medik kepada
pasien atau keluarga pasien
4) Melakukan pembacaan terhadap hasil pemeriksaan radiodiagnostik
5) Melaksanakan konsultasi radiodiagnostik sesuai kebutuhan
6) Memberikan layanan konsultasi terhadap pemeriksaan yang akan dilaksanakan
7) Memberikan rujukan dan justifikasi pelaksanaan diagnosis dengan
mempertimbangkan informasi pemeriksaan sebelumnya
8) Mengevaluasi kecelakaan radiasi dari sudut pandang klinis
9) Meningkatkan kemampuan diri sesuai perkembangan iptek radiologi
10) Mengetahui dan berartisipasi dalam program pencegahan dan pengendalian
infeksi serta keselamatan kerja di RSUD dr.Soedono Madiun
11) Menyusun perencanaan di bidang pelayanan Radiologi
12) Menyusun dan mengevaluasi secara berkala prosedur tetap tindak medik
radiodiagnostik, imejing diagnostik serta melakukan revisi bila perlu
Kualifikasi
1) Pendidikan dokter spesialis Radiologi
2) Dapat bekerja dengan baik sebagai tim atau perorangan

c. Petugas Proteksi radiasi


Tugas dan wewenang

1) Membuat program dan proteksi keselamatan radiasi


2) Memantau aspek operasional program proteksi dan keselamatan radiasi
3) Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan proteksi radiasi, dan
memantau pemakainya
4) Meninjau secara sistematik dan periodik, program pemantauan disemua tempat
dimana pesawat sinar – x digunakan
5) Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan keselamatan radiasi

10
6) Berpartisipasi dalam mendesain fasilitas radiologi
7) Memelihara rekaman
8) Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan
9) Melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian keterangan dalam hal
kedaruratan
10) Melaporkan kepada pemegang ijin setiap kejadian kegagalan operasi yang
berpotensi kecelakaan radiasi
11) Menyiapakan laporan tertulis mengeai pelaksanaan program proteksi radisi, dan
verifikasi keselamatan yang diketahui oleh pemegang izin untuk dilaporkan
kepada kepala BAPETEN
Kualifikasi
1) Pendidikan minimal D-III APRO/ATRO dan telah mengikuti Diklat Petugas
Proteksi Radiasi
2) Mempunyai SIB yang dikeluarkan oleh Bapeten
3) Dapat bekerja dengan baik sebagai tim maupun perorangan.

d. Koordinator Administrasi Radiologi


Tugas dan Wewenang
1) Membantu Kepala Instalasi Radiologi dan Koordinator pelayanan Radiologi
dalam membuat laporan jumlah pemeriksaan DI, jenis pemeriksaan DI, jenis
pasien DI, rekapitulasi honor radiolog
2) Membantu Kepala Instalasi Radiologi dalam mengatur pembinaan staf
administrasi dalam pemeliharaan etika dan disiplin
3) Menjamin tersedianya logistic umum (amplop roentgen, form permintaan,ATK,
dsb)
4) Membantu Kepala Instalasi Radiologi dalam melaksanakan pengawasan
penggunaan logistic umum Radiologi
5) Mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi di bidang Radiologi
Kualifikasi
1) Pendidikan minimal S1
2) Mempunyai kemampuan dalam administrasi
3) Kondisi fisik sehat jasmani dan rohani

11
e. Koordinator Pelayanan
Tugas dan Wewenang
1) Turut mengatur dan memberi tugas kepada radiografer
2) Membantu Kepala Instalasi Radiologi dalam kegiatan pengaturan jadwal
radiografer
3) Membantu Kepala Instalasi Radiologi dalam mengatur pembinaan radiografer
dalam pemeliharaan etika dan disiplin
4) Memberikan usulan kebutuhan tenaga radiografer kepada Kepala Instalasi
Radiologi
5) Membantu Kepala Instalasi Radiologi dalam melaksanakan pengawasan
pemakaian material kesehatan habis pakai di unit Radiologi (film,chemical,bahan
kontras dan sebagainya)
6) Membantu Kepala Instalasi Radiologi dalam menjaga kualitas hasil pekerjaan
7) Memberikan saran dan masukan kepada Kepala Instalasi Radiologi sebagai bahan
pertimbangan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pelayanan Radiologi
8) Mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi di bidang Radiologi.
Kualifikasi
1) Pendidikan minimal D-III APRO/ATRO
2) Mempunyai kemampuan dalam manajemen Radiologi
3) Dapat bekerja dengan baik sebagai tim maupun perorangan.

f. Koordinator Managemen Mutu


Tugas dan Wewenang
1) Mengkoordinasikan Pengumpulan mutu Pelayanan dan Peralatan
2) Membantu Kepala Instalasi Radiologi dalam kegiatan evaluasi mutu pelayanan
3) Membantu Kepala Instalasi dalam membuat program
4) Mengkoordinasi mutu pelayanan radiologi dengan tim mutu Rumah Sakit
Kualifikasi
1) Pendidikan minimal D-III APRO/ATRO
2) Mempunyai kemampuan dalam manajemen Radiologi
3) Dapat bekerja dengan baik sebagai tim maupun perorangan.

12
g. Penanggung jawab Radiologi Induk
Tugas dan Wewenang
1) Mengontrol/memeriksa fungsi alat-alat kesehatan Radiologi
2) Membantu Koordinator pelayanan dalam membuat laporan keadaan peralatan
kesehatan Radiologi
3) Melaporkan dengan segera bila terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya alat
kepada pihak maintenance RSUD dr.SOEDONO dan memberitahukan hal
tersebut juga kepada Kepala Instalasi Radiologi sebagai tembusan
4) Memberikan usulan kebutuhan peralatan kepada Kepala Instalasi Radiologi
5) Ikut Menjaga kebersihan alat dan kebersihan ruang X-Ray
6) Membantu Kepala Instalasi Radiologi dalam melaksanakan pengawasan
perawatan (maintenance) rutin alat-alat kesehatan Radiologi
7) Mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi di bidang Radiologi
Kualifikasi
1) Pendidikan minimal D-III APRO/ATRO
2) Mempunyai kemampuan dalam manajemen radiologi
3) Dapat bekerja dengan baik sebagai tim maupun perorangan.
h. Penanggung jawab Radiologi IRD
Tugas dan Wewenang
1) Mengontrol/memeriksa fungsi alat-alat kesehatan Radiologi
2) Membantu Koordinator pelayanan dalam membuat laporan keadaan peralatan
kesehatan Radiologi
3) Melaporkan dengan segera bila terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya alat
kepada pihak maintenance RSUD dr.SOEDONO dan memberitahukan hal
tersebut juga kepada Kepala Instalasi Radiologi sebagai tembusan
4) Memberikan usulan kebutuhan peralatan kepada Kepala Instalasi Radiologi
5) Membantu Kepala Instalasi Radiologi dalam melaksanakan pengawasan
perawatan (maintenance) rutin alat-alat kesehatan Radiologi
6) Mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi di bidang Radiologi
7) Ikut menjaga kebersihan ruang dan Peralatan Radiologi IRD
Kualifikasi
1) Pendidikan minimal D-III APRO/ATRO
2) Mempunyai kemampuan dalam manajemen radiologi
3) Dapat bekerja dengan baik sebagai tim maupun perorangan.
13
i. Penanggung Pelayanan diluar radiologi
Tugas dan Wewenang
1) Mengontrol/memeriksa fungsi alat-alat kesehatan Radiologi
2) Membantu Koordinator pelayanan dalam membuat laporan keadaan peralatan
kesehatan Radiologi
3) Melaporkan dengan segera bila terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya alat
kepada pihak maintenance RSUD dr.SOEDONO dan memberitahukan hal
tersebut juga kepada Kepala Instalasi Radiologi sebagai tembusan
4) Memberikan usulan kebutuhan peralatan kepada Kepala Instalasi Radiologi
5) Membantu Kepala Instalasi Radiologi dalam melaksanakan pengawasan
perawatan (maintenance) rutin alat-alat kesehatan Radiologi
6) Mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi di bidang Radiologi
Kualifikasi
1) Pendidikan minimal D-III APRO/ATRO
2) Mempunyai kemampuan dalam manajemen radiologi
3) Dapat bekerja dengan baik sebagai tim maupun perorangan.

j. Radiografer Pelaksana
Tugas dan Wewenang
1) Mencatat semua pengeluaran dan penggunaan alkes, obat-obatan dan film di
Radiologi
2) Menjaga dan merawat semua peralatan yang ada di Radiologi
3) Menjaga kebersihan dan kerapihan tempat kerja
4) Menghidupkan dan mengoperasikan alat processing film sesuai dengan prosedur
5) Menghidupkan dan mengoperasikan alat rontgen (CT Scan, Konvensional X ray
dan lain-lain)
6) Secara periodik menurut waktu yang ditentukan mengganti cairan pembangkit
(developer dan fixer)
7) Secara periodik menurut waktu yang ditentukan membersihkan keseluruhan alat
processing
8) Melaporkan dengan segera kepada pihak yang terkait, apabila terjadi kerusakan
alat di Radiologi
9) Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh atasannya.
10) Menjaga kebersihan dan kerapian ruangan dan peralatan Radiologi
14
11) Mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi di bidang Radiologi
Kualifikasi
1) Pendidikan minimal D-III ATRO/APRO
2) Dapat bekerja dengan baik sebagai tim maupun perorangan.
k. Pekarya Radiologi
Tugas dan Wewenang
1) Setiap pagi mengganti selimut,laken, dll
2) Mengambil barang-barang kebutuhan Radiologi pada logistik farmasi dan logistik
umum
3) Mencatat semua penerimaan alkes dan obat-obatan pada kartu stock gudang
4) Mencatat semua pengeluaran dan pemakaian alkes dan obat-obatan pada kartu
stock gudang
5) Mendistribusikan alkes dan obat-obatan dari gudang ke ruang-ruang pemeriksaan
yang memerlukan alkes dan obat-obatan pada hari itu
6) Membantu radiografer dalam merapikan dan membersihkan alkes yang sudah
terpakai
7) Membantu radiolog dalam melakukan pemeriksaan USG (memanggil pasien,
memasukkan data pasien pada alat USG dan merapikan ruang pemeriksaan USG)
8) Menjaga kebersihan ruangan dan peralatan USG
Kualifikasi
1) Pendidikan minimal SMA atau SMEA
2) Mempunyai kemampuan dalam administrasi
3) Kondisi fisik sehat jasmani dan rohani
E. Tata hubungan kerja
Dalam menjalankan fungsinya, Instalasi radiology tidak bisa terlepas dari instalasi /
unit lain. Hubungan kerja di ambarkan sebagai berikut :

15
Penjelasan tata hubungan kerja diatas adalah sebagai berikut :

- Hubungan kerja antara Instalasi Radiologi dengan Manajemen adalah Manajemen


sebagai pemberi fasilitas baik sarana dan prasarana, SDM maupun pemberi
kebijakan pada radiology dalam menjalankan fungsinya. Selain itu manajemen
sebagai permohonan pertimbangan dan laporan atas permasalahan yang terjadi di
Instalasi Radiologi.
- Hubungan kerja Instalasi / unit penunjang lain dengan radiology adalah Instalasi /
unit penunjang lain (seperti IPAM E, Farmasi, ISS, IPAL, IPDE, dll) sebagai
penyedia sarana pendukung radiologi dalam melaksanakan pelayanan.
- Hubungan kerja anatar IRD / IRJA / IRNA dengan radiology adalah dalam hal
pelayanan pada pasien.
- Hubungan kerja antara Instalasi Rdiologi dengan Rumah Sakit lain terjadi karena
Instalasi Radiologi merupakan rujukan dari Rumah sakit yang ada di area Madiun
dan sekitarnya.

F. Pola ketenagaan dan kualifikasi personil


Pola Ketenagaan pada Instalasi Radiologi mengacu pada Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia no. 1014 / Menkes / SK / XI / 2008 tentang standar
pelayanan radiology diagnostic di sarana pelayanan kesehatan.

Kualilfikasi Jumlah Jumlah


No Jenis Tenaga
/pendidikan Standar Tenaga

1 Dokter Spesialis Dokter Spesialis 2 2


Radiologi Radiologi

2 Radiografer D III Radiologi 2 orang / 15


alat

3 PPR D III Radiologi 1 2


Memiliki SIB

4 Administrasi SMU / Sederajat 2 2

5 Petugas kamar SMU / Sederajat 1 1


gelap / pekarya

16
G. Lingkup Kerja
a) Inventarisasi Peralatan Radiologi

No NAMA ALAT MERK / MODEL TAHUN


PEMASANGAN
1 Ct scan multi slice Siemens Somatom 14 nov 2012
Emotion
2 X ray Stationer Siemens Multix 10 feb 2003
3 X ray Fluoroscopy Siemens Sieroscop 10 feb 2003
4 X ray Fluoroscopy Shima Jan 2015
5 X ray Stationer Hitachi 300 ma Nov 2005
6 X ray Stationer Hitachi 500 ma 1995
7 X ray Stationer Trophy / stephanix 2001
8 X ray Mobile Siemens 125 MA 2003
9 X ray Mobile GE 200 MA 2014
10 X ray Mobile GE 200 MA 2005
11 X ray Mobile Allenger Mei 2014
12 C arm Siemens 2011
13 C arm Siemens 2016
14 C arm Digital Siemens 2015
13 USG Philips Epiq 5 2014
14 USG GE Volusen S 6 2 feb 2013
15 Panoramic Kodak 8000 Digital 17 jul 2014
System
16 DR mobile Philips April 2016
17 MRI Siemens 1 Desember
2016

17
b) Sarana
No Nama Ruang Jumlah Ruangan
1 Ruang MRI 3T 1
2 Ruang CT Scan 16 Slice 1
3 Ruang CT Scan Single Slice 1
4 Ruang Mamography 1
5 Ruang Sinar X 3
6 Ruang USG 1
7 Ruang Panoramic 1
8 Ruang IRD 1
9 Ruang Arsip 1
10 Ruang Administrasi 1

c) Prasarana

No Prasarana Satuan (Ruang)


1 Ruang pemeriksaan 9
2 Ruang operator 8
3 Ruang tunggu 3
4 Loket 1
5 Kamar mandi 6

d) Alur Pelayanan Radiologi


Alur pelayanan pasien di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun :

Pasien Loket I
Pemeriksaan EXPERTISE
Rawat Jalan Pendaftaran Radiologi Dokter Spesialis
Rawat Inap Radiologi
Rujuakan Luar
RS
PEMBAYARAN LOKET 3
BANK
Rekam Medik
Pengambilan Hasil
Hasil

18
H. Pengendalian Mutu
1. Pengertian Program Kendali Mutu
Program Kendali Mutu (QCP) adalah bagian dari Program Jaminan Mutu
(QAP) yang berhubungan dengan teknik-2 pengawasan dan pemeliharaan elemen-
elemen teknis suatu sistem imejing yang berpengaruh terhadap kualitas/mutu
gambar. Fokus Program Kendali Mutu ini adalah pada peralatan melalui
pengujian, pemeliharaan dan pengawasan.Mutu pelayanan instalasi radiologi
harus memiliki standar mutu yang jelas, artinya setiap pelayanan radiologi harus
mempunyai indikator dan standar.Dengan demikian pelanggan dapat membedakan
pelayanan yang baik dan tidak melalui indikator dan standarnya.

2. Tujuan Program Kendali Mutu


a. Tujuan Umum
Memastikan bahwa semua proses kegiatan jaminan dan peningkatan
mutu pelayanan di unit radiologi, baik dari aspek SDM, teknologi peralatan
dan aspek pelayanan dilakukan sesuai jadwal efektif, efisien dan
berkesinambungan sehingga pelayanan yang diterima oleh pelanggan (pasien)
tepat dan akurat.

b. Tujuan Khusus
1) Mendeteksi kerusakan alat pada saat instalasi lama/baru atau baru selesai
diperbaiki (Acceptance testing/uji fungsi).
2) Mengetahui kinerja dasar suatu alat.
3) Diagnosis perubahan yang terjadi pada kinerja alat, sebelum menjadi
masalah yang nyata.
4) Verifikasi koreksi yang menyebabkan kemerosotan kinerja alat

3. Indikator Mutu Pelayanan dan Standar Mutu Radiologi


Mutu terkait pada 3 hal, input, proses dan output. Sehingga pengukurannya
dapat digunakan 3 variabel yaitu indikator mutu input, proses dan output.
a. Indikator Input
Merupakan segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan
pelayanan pasien, meliputi: tenaga, fasilitas dan peralatan.
b. Indikator Proses
19
Proses adalah interaksi profesional antara pemberi pelayanan dengan
pasien.
1) Dilaksanakan audit mutu internal setahun 2 kali sesuai dengan prosedur
mutu audit internal.
2) Dilaksanakan survey akreditasi tiap 3 tahun sekali sesuai jadwal survey.
3) Dilaksanakan evaluasi kegiatan pelayanan radiologi tiap bulan.
c. Indikator Output
Hasil pelayanan kesehatan merupakan alat untuk menilai mutu pelayanan.
Sasaran mutu radiologi terdapat dalam manual mutu.

I. Pelaksana Pengendalian Mutu


Pelaksana dalam pengendalian mutu ini adalah Tim Jaminan Mutu Radiologi
bekerja sama dengan Unit terkait (TEKNIK, Sarana Prasarana dll) dan Pihak atau
Instansi terkait (DEPKES, BPFK, BAPETEN).

J. Persiapan SDM Dan Peralatan QCP


1) Mempersiapkan SDM
a Meningkatkan pemahaman akan manfaat dan pentingnya QC.
b Pelatihan mengenai QC dan penggunaan peralatan QC.
c Pembagian tugas sesuai kemampuan dan kewenangan.
2) Alat-alat yang dibutuhkan dalam QCP :
a Sensitometer
b Densitometer
c Survey meter
d Termometer
e Phantom / stepwedge
f Screen film contact mesh.
g kVp measurement device
h Collimator and beam alignment test tool.

20
K. Program Kerja / Kegiatan QC
Sebagian besar program QC pada umumnya adalah berupa pengujian atau test
dan pemeriksaan terhadap kinerja alat. Dari hasil pengujian ini untuk menentukan
apakah perlu dilakukan perbaikan/koreksi atau tidak. Waktu pelaksanaan pengujian /
testing alat-alat tersebut yaitu :
a. Type 1 : Aceptance Testing
Program pengujian kinerja alat baru sebelum digunakan atau Setelah
perbaikan.
b. Type 2 : Routine Performance Evaluation.
Program pengujian kinerja alat yang khusus terhadap alat setelah digunakan
selang kurun waktu tertentu. Periode pengujian tergantung pada jenis alat.
c. Type 3 : Error Correction tests
Program pengujian kinerja alat yang sedang mengalami malfungsi atau tidak
bekerja sebagaimana spesifikasinya.
d. LEVEL 1 (QCP Non-invasive dan simple).
Yaitu program QC berupa pengujian kinerja alat (performance) yang bersifat
sederhana dan tidak menyangkut perbaikan serta dapat dikerjakan oleh
radiografer.
a Pemeriksaan Fisik Peralatan secara Visual.
Pemeriksaan fisik dilakukan sebelum peralatan dihubungkan
dengan arus listrik. Pemeriksaan dilaksanakan dengan melihat/mengamati,
meraba, menyentuh, menggerakkan bagian yang dapat digerakkan,
menekan, memutar, menarik dan lain sebagainya. Pemeriksaan ini
bertujuan untuk meyakinkan bahwa peralatan dalam keadaan aman pada
kedudukan atau posisinya. Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer secara
kontinyu sebelum peralatan dipakai.
b. Akurasi Output kV (kV test)
1) Tolok ukur
1. Besar kV yang ditunjukan pada panel kontrol pesawat sama
dengan kV yang terukur.
2. Toleransi yang penyimpangan yang diperkenankan maks 10%.
2) Pelaksanaan
1. Dilaksanakan minimal sekali dalam enam bulan atau setelah alat
dilakukan perbaikan.
21
2. Hasil pengujian dicatat dan buat stándar deviasi
3. Bila deviasi melebihi 10 % laporkan kepada teknisi untuk
dilakukan koreksi atau perbaikan.
c. Uji Lapangan Kolimator
1) Tolok ukur
1. Lapangan penyinaran yang ditunjukkan oleh lampu kolimator sama
dengan lapangan penyinaran sinar X / alat ukur.
2. Toleransi  2 mm kesegala arah.
2) Pelaksanaan
1. Dilakukan minimal sekali enam bulan atau setelah kolimator
dilakukan perbaikan.
2. Bila hasil pengukuran diluar toleransi laporkan teknisi untuk
dilakukan koreksi.
d. Pengecekan Additional Filter
1) Tolok Ukur :
1. Filter tambahan dipersyaratkan 2 mm Al untuk pesawat rontgen
yang dioperasikan sampai dengan 100 kV.
2. Untuk pengoperasian di atas 100 kV, maka setiap penambahan 10
kV perlu penambahan filter 0,1 mm Al.
3. Pastikan filter selalu terpasang pada jendela tabung.
e. Pengukuran Radiasi Bocor
1) Tolok Ukur :
1. Tingkat paparan radiasi bocor tidak boleh lebih dari 100 mR/jam
pada jarak 1 m dari fokus pada setiap arah.
2. Dilaksanakan minimal 6 bulan sekali.
f. Pengukuran Paparan Radiasi Hambur
1) Tolok Ukur :
Tingkat paparan radiasi hambur yang biasa ditempati oleh pekerja
radiasi tidak boleh lebih dari 2,5 mR/jam, sedangkan untuk penduduk
umum tidak boleh lebih dari 0,25 mR/jam.

22
g. Pengukuran Focal Spot.
h. Pengetesan kontak screen dan film.
i. Pengukuran kualitas Film
e. LEVEL 2 (QCP Non-Invasif dan Komplek)
Pengujian ini bersifat lebih komplek tetapi belum menyangkut
perbaikan, bila perlu pelaksanaannya bekerja sama dengan pihak ketiga yaitu
BPFK karena perlu menggunakan peralatan canggih seperti: Multifunctional
meters, atau Computerized Multifunction Unit.
f. LEVEL 3 (QCP Invasif dan Komplek)
Pada level ini pengujian bersifat sangat komplek dan sudah
menyangkut perbaikan atau koreksi vital maupun kalibrasi terhadap peralatan
yang mengalami ketidaknormalan (tidak standar). Pelaksana adalah Teknisi
yang berkompeten bersama seorang fisika medis, bila perlu dapat bekerja
sama dengan pihak ketiga yaitu BPFK, BATAN, BAPETEN atau dengan
teknisi dari pabrik peralatan tersebut.

L. Jadwal Pelaksanaan Pengendalian Mutu


SUBJEK KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
JAMINAN MUTU INTERNAL
Sumber Daya Membuat X X X X X X X X X X X X
Manusia Jadwal Dinas
Melakukan uji X X
kompetensi dan
krediantial staf
Melakukan X X
penilaian
kinerja staf
Memonitori
semua staf
Mengikuti Jadwal
mengikuti
program SKP
Membuat
Mengikuti jadwal
jadwal

23
pendidikan dan
pelatihan staf
radiologi
Alat Diagnostik dan Melakukan X X X X X X X X X X X X
Alat Pendukung QA/QC Internal
Harian
Melakukan X X X X X X X X X X X X
QA/QC Internal
Bulanan
Melakukan X X
QA/QC Internal
Tahunan
Preventive
maintenance
Mengikuti jadwal
dan kalibrasi
alat
Melakukan X X
pembaharuan
terhadap data
inventaris
peralatan
radiologi setiap
tahun
Membuat X X
pengajuan
anggaran
pengadaan alat
baru
Bakuan Mutu Membuat / X X X X X X X X X X X X
(Kebijakan, SPO, merevisi SPO,
Petunjuk Teknis, Petunjuk
Formulir dan Teknis,
Pedoman ) Kebijakan dan

24
Formulir baru
Mengevaluasi X X X
SPO, Petunjuk
Teknis,
Kebijakan dan
Formulir
Film, Kontras, Alkes Melakukan X X X X X X X X X X X X
dan pendukung pemantauan
lainnya stok inventaris
mingguan dan
bulanan
Staf membuat X X X X X X X X X X X X
lapporan data
pemakain film,
alkes dan
kontras dan
akhir bulan
dibuat report
tentang efisiensi
pemakaian
Jaminan Mutu Eksternal
Memonitor
pelaksanaan
QA/QC atau
Preventive
Maintenance Mengikuti jadwal
dari vendor
terkait sesuai
jadwal masing-
masing alat
Memonitor X X X
pelaksaan
kalibrasi dan uji

25
kesesuaian alat
Memastikan X X X
feedback hasil
diterima dan
melakukan
evaluasi
Peningkatan Mutu
Memonitori X X X X X X X X X X X X
pencapaian KPI
dan melakukan
analisa serta
membuat TPP
Mengikuti dan
menjalankan
kegiatan audit Mengikuti jadwal QMR
internal dan
eksternal
Memonitor dan X X X X X X X X X X X X
mengevaluasi
serta tindak
lanjut terhadap
kritik dan saran
yang diterima

26
BAB III
PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

A. PERMASALAHAN
Berdasarkan pengamatan penulis selama menjalankan praktek kerja nyata di
Instalasi Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun, penulis tertarik pada sistem kendali
mutu yang diterapkan di Instalasi Radiologi tersebut. Instalasi Radiologi RSUD dr.
Soedono Madiun telah menerapkan beberapa program kendali mutu, diantaranya
sebagai berikut :

SUBJEK KEGIATAN PELAKSANAAN


JAMINAN MUTU INTERNAL
Membuat pola ketenagaan Dilakukan berdasarkan beban
kerja.
Membuat Jadwal Dinas Dilakukan
Melakukan uji kompetensi dan
Dilakukan
Sumber Daya krediantial staf
Manusia Melakukan penilaian kinerja staf Dilakukan oleh kepala ruang
Memonitori semua staf mengikuti
Dilakukan
program SKP
Membuat jadwal pendidikan dan Tidak terjadwal, namun
pelatihan staf radiologi sesuai kebutuhan.
Melakukan QA/QC Internal Rutin Dilakukan
Melakukan QA/QC Internal Harian
1) Mengukur suhu dan kelembaban Dilakukan, namun tidak
ruangan rutin
Alat Diagnostik dan 2) Mengetes fungsi alat Dilakukan rutin
Alat Pendukung 3) Menjaga kebersihan alat Dilakukan rutin
Melakukan QA/QC Internal
Mingguan
1) Pembersihan Alat Proteksi Dilakukan
2) Pembersihan Grid Dilakukan, sesuai

27
kebutuhan
Melakukan QA/QC Internal Bulanan Tidak dilakukan, namun
CT-Scan dan MRI setiap 3
bulanan dilakukan QC oleh
kontrak service
Melakukan QA/QC Tahunan
1) Kalibrasi Alat Dilakukan oleh BPFK
2) Uji Kesesuaian Alat
Preventive maintenance dan kalibrasi
oleh maintenance sesuai standar Dilakukan oleh vendor
masing-masing alat
Melakukan pembaharuan terhadap
data inventaris peralatan radiologi Dilakukan
setiap tahun
Membuat pengajuan anggaran
Dilakukan
pengadaan alat baru
Bakuan Mutu Membuat / merevisi SPO, Petunjuk
Dilakukan
(Kebijakan, SPO, Teknis, Kebijakan dan Formulir baru
Petunjuk Teknis, Mengevaluasi SPO, Petunjuk Teknis,
Formulir dan Kebijakan dan Formulir Dilakukan
Pedoman )
Melakukan pemantauan stok
Dilakukan
inventaris mingguan dan bulanan
Film, Kontras, Alkes
Staf membuat lapporan data pemakain
dan pendukung
film, alkes dan kontras dan akhir bulan
lainnya Dilakukan
dibuat report tentang efisiensi
pemakaian
Jaminan Mutu Eksternal
Memonitor pelaksanaan QA/QC atau
Dilakukan oleh IPAM
Preventive Maintenance dari vendor
(Instalasi Pemeliharaan Alat
terkait sesuai jadwal masing-masing
Medis)
alat
Memonitor pelaksaan kalibrasi dan uji Dilakukan oleh vendor

28
kesesuaian alat bekerjasama dengan IPAM
(Instalasi Pemeliharaan Alat
Medis)
Memastikan feedback hasil diterima Dilakukan radiologi
dan melakukan evaluasi bekerjasama dengan IPAM
(Instalasi Pemeliharaan Alat
Medis)
Peningkatan Mutu
Memonitori pencapaian dan
Dilakukan
melakukan analisa serta membuat TPP
Mengikuti dan menjalankan kegiatan Dilakukan, eksternal dari
audit internal dan eksternal akreditasi, internal dari
Rumah Sakit
Memonitor dan mengevaluasi serta
Dilakukan bekerjasama
tindak lanjut terhadap kritik dan saran
dengan Humas Rumah Sakit
yang diterima

Berdasarkan data yang diperoleh dari sistem kendali mutu di Instalasi


Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun, terdapat beberapa program yang masih jarang
dilakukan atau dijadwalkan bahkan terdapat beberapa program yang belum pernah
dilakukan atau dijadwalkan. Secara umum, dapat terlihat dari hasil tersebut bahwa
disini terjadi ketidaktertiban pelaksanaan kendali mutu. Untuk itu penulis akan
mengulas lebih lanjut bagaimana sistem penerapan kendali mutu dari masing-masing
aspek sehingga akan ditemukan kendala yang mengakibatkan tidak terlaksananya
beberapa program kendali mutu di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun.
Program kendali mutu terbagi menjadi beberapa aspek yaitu, aspek SDM,
peralatan diagnostik, bakuan mutu (SPO), Alat pendukung, mutu eksternal dan
peningkatan mutu. Uraian penerapan sistem kendali mutu di Instalasi Radiologi
RSUD dr. Soedono Madiun adalah sebagai berikut :
1. Aspek SDM
a. Membuat pola ketenagaan

29
Instalasi Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun membuat pola ketenagaan setiap
satu tahun sekali tepatnya diawal bulan Januari. Pola ketenagaan ini ditujukan
untuk menyeimbangkan pekerjaan dengan jumlah pekerja.
b. Membuat jadwal dinas
Pembuatan jadwal dinas telah rutin dilaksanakan satu bulan sekali.
c. Melakukan uji kompetensi dan krediantial staf
Program tersebut telah dilaksanakan setiap satu tahun sekali.
d. Melakukan penilaian kinerja staf
Program tersebut terlaksana setiap satu tahun sekali.
e. Memonitori semua staf mengikuti program SKP
Program tersebut dilakukan akan tetapi jadwal pelaksanaannya mengikuti jadwal
program dari Diklat Rumah Sakit.
f. Membuat jadwal pendidikan dan pelatihan staf radiologi
Program tersebut dilaksanakan sesuai dengan jadwal program Rumah Sakit dan
disesuaikan dengan kebutuhan staf.
2. Aspek Peralatan Diagnostik
a. Melakukan QA/QC Internal Rutin
1) Melakukan QA/QC Internal Harian
a) Mengukur suhu dan kelembaban ruangan
Pengukuran suhu dan kelembaban ruangan belum dilaksanakan rutin setiap
harinya.
b) Mengetes fungsi alat
Program pengetesan fungsi alat ini sebenarnya sudah dilakukan akan tetapi
tidak terdapat dokumentasi yang menyatakan bahwa program ini sudah
dilakukan.
c) Menjaga kebersihan alat
Kebersihan alat setelah digunakan terlihat jarang dilakukan oleh pada
radiografer. Kebersihan alat biasanya dilakukan hanya ketika pemeriksaan
menggunakan media kontras seperti colon in loop. Instalasi Radiologi
RSUD dr. Soedono Madiun mempekerjakan cleaning service tetapi hanya
untuk membersihkan ruangan bukan untuk membersihkan peralatan. Dalam
segi kebersihan alat ini perlu kesadaran dari masing-masing radiografer
untuk lebih memperhatikan hal tersebut.

30
2) Melakukan QA/QC Internal Mingguan
a) Pembersihan Alat Proteksi
Pembersihan alat proteksi seperti apron ini dilakukan tiap hari jumat atau
secara kondisional di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun.
b) Pembersihan Grid
Pembersihan alat proteksi seperti apron ini dilakukan tiap hari jumat atau
secara kondisional di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun.
3) Melakukan QA/QC Internal Bulanan
QA/QC di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun dilakukan setiap 3
bulan sekali oleh vendor alat, jika alat tersebut kontrak service. Jika tidak ada
kontrak service radiographer yang melakukan QA/QC.
4) Melakukan QA/QC Tahunan
a) Kalibrasi Alat
Kalibrasi alat ada 2, yakni kalibrasi internal dan eksternal. Kalibrasi
internal dilakukan oleh radiographer atau PPR dilakukan sesuai jadwal
kalibrasi sesuai alat.
Kalibrasi eksternal dilakukan oleh pihak ketiga yakni BPFK atau penguji
kalibrasi yang sudah mendapat rekomendasi BAPETEN
Seperti kalibrasi internal pada CT Scan dilakukan harian, DR dan CR
dilakukan secara mingguan. Sedangkan kalibrasi eksternal pada X-ray
konvensional dilakukan tahunan oleh BPFK.
b) Uji Kesesuain Alat
Uji kesesuaian alat X-ray dilakukan secara berkala oleh BPFK atau saat
masa berlaku ijin dari BAPETEN mendekati habis.
b. Preventive Maintenance dan Kalibrasi oleh maintenance sesuai standar masing-
masing alat
Program ini dilaksanakan dengan waktu pelaksanaan dilakukan 3 bulan sekali
dilakukan oleh vendor untuk pesawat CR, CT Scan, dan MRI. Dan tidak menutup
kemungkinan dilakukan maintenance yang mendadak karena suatu kondisi
tertentu.
c. Melakukan pembaharuan terhadap data inventaris peralatan radiologi setiap tahun.
Program ini dilaksanakan setiap tahun dan dilakukan setiap ada alat baru.
d. Membuat pengajuan anggaran pengadaan alat baru

31
Program ini dilakukan bersamaan dengan pengajuan Rencana Kebutuhan Belanja
Umum (RKBU).
3. Bakuan Mutu (Kebijakan, SPO, Petunjuk Teknis, Formulir dan Pedoman )
a. Membuat / merevisi SPO, Petunjuk Teknis, Kebijakan dan Formulir baru
Pogram SPO direvisi setiap 2 tahun, atau sesuai kebutuhan seperti terjadi
perubahan prosedur atau jika ada prosedur baru.
b. Mengevaluasi SPO, Petunjuk Teknis, Kebijakan dan Formulir
Program evaluasi dilaksanakan saat membuat atau merevisi SPO, Petunjuk
Teknis, Kebijakan dan Formulir.
4. Film, Kontras, Alkes dan Pendukung lainnya
a. Melakukan pemantauan stok inventaris mingguan dan bulanan
Pemantauan stok dilaksanakan dengan rutin setiap satu bulan sekali. Hal ini
dibuktikan dengan adanya kartu stok peralatan yang dibuat setiap bulan.
b. Staf membuat laporan data pemakain film, alkes dan kontras dan akhir bulan
dibuat report tentang efisiensi pemakaian
Pemakaian film dan alat dilaporkan setiap sebulan sekali melalui kartu stockis,
sedangkan untuk kontras tidak dilaporkan karena dibebankan kepada pasien.
5. Jaminan Mutu Eksternal
a. Memonitor pelaksanaan QA/QC atau Preventive Maintenance dari vendor terkait
sesuai jadwal masing-masing alat
Program ini dilaksanakan setiap 3 bulan sekali oleh vendor, dan radiographer
diberikan laporan tentang kondisi peralatan.
b. Memonitor pelaksaan kalibrasi dan uji kesesuaian alat
Pemantauan kalibrasi dan uji kesesuaian dilaksanakan setiap 3 bulan bersamaan
dengan pelaksanaan maintenance oleh vendor.
c. Memastikan feedback hasil diterima dan melakukan evaluasi
Evaluasi dilakukan setelah dilakukannya kalibrasi dan uji kesesuaian alat.
6. Peningkatan Mutu
a. Memonitori pencapaian dan melakukan analisa serta membuat TPP
Pencapaian yg dicapai di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun
berdasarkan SPM (Standart Pelayanan Medik). Jika ada kerusakan film berapa
persen, waktu tunggu foto thorax berapa menit, survey kepuasan masyarakat tiap
3 bulan sekali.
b. Mengikuti dan menjalankan kegiatan audit internal dan eksternal
32
Dilaksakan mengikuti jadwal Rumah Sakit jika audit internal dan mengikuti
jadwal akreditasi jika audit eksternal.
c. Memonitor dan mengevaluasi serta tindak lanjut terhadap kritik dan saran yang
diterima
Program ini dapat dilakukan setiap saat apabila terdapat kritik dan saran dari
pasien maupun internal rumahsakit (pelanggan internal) di bahas melalui rapat
rutin tiap bulan.

B. PEMBAHASAN DAN ALTERNATIF PEMECAHAN


Berdasarkan hasil pembahasan mengenai program kendali mutu di Instalasi
Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun pada dasarnya sudah dilakukan hanya saja
tidak tertib penerapannya. Beberapa hal yang mengakibatkan tidak terlaksana atau
tidak tertibnya pelaksanaan tersebut dikarenakan pihak kurangnya petugas radiologi
dalam membiasakan diri atau menjadikan program-program tersebut menjadi budaya
kerja. Namun secara garis besar, program kendali mutu di Instalasi Radiologi RSUD
dr. Soedono Madiun sudah berjalan sesuai dengan SPO dan berjalan dengan baik.
Berdasarkan kurangnya kepedulian petugas radiologi terhadap hal-hal
tersebut. permasalah yang terjadi penulis dapat memberikan beberapa alternatif
pemecahan permasalahan tersebut. Alternatif pemecahan masalah tersebut antara lain
:
1. Memastikan QA dilakukan secara rutin.
2. Melakukan dokumentasi yang berkaitan dengan dilakukannya program kendali
mutu.
3. Meningkatkan kemampuan SDM mengenai program-program kendali mutu
dengan memberikan pelatihan khusus bagi para petugas radiologi.
4. Memastikan kalibrasi dilakukan setiap tahun sekali.
5. Melakukan uji sederhana untuk menguji fungsi alat
6. Melakukan kebersihan fasilitas secara rutin.
7. Menjadikan kendali mutu menjadi kebiasaan dan budaya kerja setiap harinya.

33
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Program kendali mutu yang dilakukan secara rutin di Instalasi Radiologi RSUD dr.
Soedono Madiun diantaranya program harian dan tahunan. Program harian yang
dilaksanakan adalah mengukur suhu dan kelembaban ruangan, mengetes fungsi alat
dan menjaga kebersihan alat. Program bulanan dilakukan setiap 3 bulan sekali oleh
vendor alat, jika alat tersebut kontrak service (CT-Scan & MRI). Program tahunan
merupakan kalibrasi dan uji kesesuaian alat sesuai jadwal masing-masing alat
dilakukan oleh BPFK dan Vendor. Kendala ketidaktertiban pelaksanaan dikarenakan
tidak adanya petugas khusus yang bertugas untuk mengontrol program kendali mutu
serta kurangnya penanaman program kendali mutu sebagai budaya dan kebiasaan
kerja.

B. Saran
Sebaiknya para pekerja di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun menjadikan
kendali mutu sebagai kebiasaan dan budaya kerja setiap harinya, melakukan
dokumentasi yang berkaitan dengan dilakukannya program kendali mutu, serta
meningkatkan kemampuan SDM mengenai program-program kendali mutu dengan
memberikan pelatihan khusus bagi para petugas radiologi.

34
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku PARI tentang Pelayanan Radiologi dalam Implementasi Akreditasi KARS dan
JCI Rumah Sakit
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 1014 / Menkes / SK / XI / 2008
tentang standar pelayanan radiology diagnostic di sarana pelayanan kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan no. 1250/Menkes/SK/XII/2009 tentang Pedoman
Kendali Mutu Peralatan Radiodiagnostik

35

Anda mungkin juga menyukai