Hydrant System PDF
Hydrant System PDF
c) Siamese Connection
Alat ini memiliki fungsi untuk menyuplai air dari mobil Pemadam Kebakaran untuk
disalurkan ke dalam sistem instalasi pipa pencegahan dan penanggulangan kebakaran
yang terpasang di dalam gedung selanjutnya dipancarkan melalui sprinkler – sprinkler dan
hydrant box di dalam gedung. Alat ini diletakan pada bagian luar gedung yang jumlahnya
serta peletakannya disesuaikan dengan luas dan kebutuhan gedung itu sendiri.
Gambar 8. 2. 13 Siamese Connection
Sesuai dengan keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 887 Tahun 1981 tentang Persyaratan dan
Standar debit Aliran Hydrant Box untuk gedung dengan jenis kebakaran ringan harus
memiliki debit aliran ( Q ) sekurang – kurangnya 0,006 m3/s ( untuk satu hydrant box
pada tiap lantai ).
c. Sesuai dengan keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 887 Tahun 1981 tentang
Persyaratan dan Standar debit Aliran Hydrant Box untuk gedung dengan jenis
kebakaran ringan harus memiliki debit aliran ( Q ) sekurang – kurangnya 0,019 m3/s (
untuk satu hydrant pillar pada satu halaman gedung ).
TENTANG
Pasal 19
(1) Sistem pipa tegak dan slang kebakaran serta hidran halaman sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11 ayat (3)huruf c terdiri dari pipa tegak,slang kebakaran, hidran halaman,penyediaan air
dan pompa kebakaran.
(2) Sistem pipa tegak dan slang kebakaran serta hidran halaman sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)harus didasarkan pada klasifikasi potensi,bahaya kebakaran.
(3) Sistem pipa tegak dan slang kebakaran serta hidran halaman sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)harus selalu dalam kondisi baik dan siap pakai.
(4) Ruangan pompa harus ditempatkan di lantai dasar atau bismen satu bangunan gedung dengan
memperhatikan akses dan ventilasi serta pemeliharaan.
(5) Untuk bangunan gedung yang karena ketinggiannya menuntut penempatan pompa kebakaran
tambahan pada lantai yang lebih tinggi ruangan pompa dapat ditempatkan pada lantai yang
sesuai dengan memperhatikan akses dan ventilasi serta pemeliharaan.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan teknis dan tatacara pemasangan system pipa
tegak dan slang kebakaran,hidran halaman serta ruangan pompa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1)sampai dengan ayat (5)diatur dengan Peraturan Gubernur.
JAKARTA
TENTANG
Pasal 87
dalam Pasal 86 ayat (2), (3) dan (4), hams dilindungi pula dengan unit hidran kebakaran dengan
ketentuan bahwa panjang slang dan pancaran air yang ada
(2) Setiap bangunan pabrik dengan ancaman bahaya kebakaran ringan yang
mempunyai luas lantai minimum 1000 (seribu) m2 dan maksimum 2000 (dua ribu)
m2 hams dipasang minimum 2 (dua) titik hidran, setiap penambahan luas lantai
mempunyai luas lantai minimum 800 (delapan ratus) m2 dan maksimum 1600
(seribu enam ratus) m2 harus dipasang minimum 2 (dua) titik hidran, setiap
(4) Setiap bangunan pabrik dengan ancaman kebakaran tinggi yang mempunyai
luas lantai minimum 600 (enam ratus) m2 dan maksimum 1200 (seribu dua ratus)
m2 hams dipasang minimum 2 (dua) titik hidran, setiap penambahan luas lantai
maksimum 600 (enam ratus) m2 harus ditambah minimum 1 (satu) titik hidran.
Pasal 94
memenuhi ketentuan tersebut dalam Pasal 93 harus dilindungi dengan unit hidran
kebakaran dengan ketentuan panjang slang dan pancaran air yang ada dapat
(3) Setiap bangunan tempat beribadat dan pendidikan untuk setiap 1000
Pasal 99
(2) Setiap bangunan perumahan dengan luas minimum 1000 (seribu) m2 harus
Pasal 102
sebuah alat pemadam api ringan yang mempunyai daya padam minimum 2 A, 5 B
(2) Pengawasan teknis dan administrasi dari alat tersebut pada ayat (1) pasal ini
(3) Di samping ketentuan tersebut pada ayat (1) dan (2) pasal ini, setiap
lingkungan rukun warga (RW) yang rawan kebakaran minimal harus dilengkapi
dengan sebuah pompa kebakaran mudah jinjing dan tangki air/penampung air
dimaksud pada ayat (3) pasal ini dilakukan oleh Dinas Kebakaran.
NOMOR 02/KPTS/1985
TENTANG
KETENTUAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Pasal 20
HIDRAN KEBAKARAN
a. Hidran gedung
b. Hidran halaman.
b. Pompa-pompa kebakaran
c. Slang kebakaran
d. Kopling penyambung
e. Perlengkapan lain-lain.
a. Sumber persediaan air untuk hidran kebakaran harus diperhitungkan minimum untuk
b. Pompa kebakaran dan peralatan listrik lainnya harus mempunyai aliran listrik
c. Slang kebakaran dengan diameter maksimum 1½ inci harus terbuat dari bahan yang
d. Harus disediakan kopling penyambung yang sama dengan kopling dari Unit
Pemadam Kebakaran.
b. Hidran gedung yang menggunakan pipa tegak 6 inci (15 cm) harus dilengkapi
dengan kopling pengeluaran yang berdiameter 2,5 inci ( 6,25 cm ), dengan bentuk
dan ukuran yang sama dengan kopling dari unit pemadam kebakaran, dan
ditempatkan pada tempat yang mudah dicapai oleh unit pemadam kebakaran.
c. Hidran halaman, harus disambung dengan pipa induk dengan ukuran diameternya
Penempatan hidran halaman tersebut harus mudah dicapai oleh mobil unit
kebakaran.
e. Kotak hidran gedung harus mudah dibuka, dilihat, dijangkau dan tidak terhalang oleh
benda lain.
TENTANG
a. Hidran Klas I;
3. Disamping faktor ketinggian gedung, maka luas bangunan dan jenis hunian
atas suatu gedung menjadi bahan pertimbangan untuk hidran kebakaran yang
digunakan.
1. Sistem pipa tegak dan slang harus disediakan di bangunan gedung sebagai
berikut:
lebih dari 24 m.
2. Sistem pipa tegak dan slang kelas I harus disediakan di bangunan gedung yang
mempunyai empat atau lebih lantai, atau yang mempunyai empat atau lebih
lantai besmen.
3. Sistem pipa tegak dan slang kelas I harus disediakan di bangunan gedung
4. Sistem pipa tegak dan slang kelas I harus disediakan di bangunan gedung yang
disetujui, dimana sebuah ruangan atau daerah yang dihuni terletak lebih dari
5. Kelas hidran yang dipasang pada bangunan harus didasarkan pada klasifikasi
bangunan dan ancaman bahaya kebakaran.
6. Pada bangunan rendah dengan luas kurang dari 4.000 meter persegi, yang
tanpa tergantung pada ukuran luas lantai, harus sudah dilindungi dengan
8. Pada bangunan menengah dan tinggi harus sudah dilindungi dengan hidran
klas III, kecuali untuk bangunan dengan luas kurang dari 4.000 meter persegi
9. Pada bangunan rendah dengan luas lantai lebih besar dari 4.000 meter persegi
10. Penggunaan selang gulung (hose reel) dengan pengeluaran 1 inci hanya
2. Penggunaan sistem pipa tegak kering (dry riser) hanya diperbolehkan pada
b. Jika luas lantai bangunan yang ada tidak dapat mencakup/cover dengan
a. Kotak Hidran;
b. Rak Selang;
c. Selang;
d. Pipa Pemancar;
f. Bel alarm;
g. Tombol Manual;
h. Jack telepon.
a. Kotak Hidran;
b. Rak Selang;
c. Selang;
d. Pipa pemancar;
3. Kotak hidran yang selalu terkunci harus menggunakan daun pintu yang tembus
pandang.
4. Kotak hidran harus diletakkan pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau,
pada ketinggian 0,9 meter sampai 1,5 meter diatas diatas lantai serta dapat
bersangkutan.
pada jarak maksimum 150 meter dari jalan masuk kesetiap bangunan.
6. Jarak antara titik hidran halaman maksimum 150 meter dan tidak boleh
8. Hidran halaman harus ditempatkan berdekatan dengan pintu masuk atau posisi
9. Lokasi dan jalan menuju ke hidran halaman tidak terganggu oleh parkir,
10. Kotak hidran harus mudah dibuka untuk penggunaan sewaktu-waktu dan harus
• 30 menit dengan tekanan tidak boleh kurang dari 21 bar atau 3,5 bar
• 2 jam dengan tekanan 13,5 bar atau 3,5 bar diatas tekanan maksimum
(sebesar 10,3 bar)
Pasal 3
(3) Persyaratan hidran kota atau hidran halaman adalah sebagai berikut :
NOMOR : 26/PRT/M/2008
TENTANG
PERSYARATAN TEKNIS
2.3.5.2. Tiap bagian dari jalur untuk akses mobil pemadam di lahan bangunan
gedung harus dalam jarak bebas hambatan 50 m dari hidran kota. Bila hidran
kota tidak tersedia, maka harus disediakan hidran halaman (lihat gambar
2.3.5.2).
2.3.5.3. Dalam situasi di mana diperlukan lebih dari satu hidran halaman, maka
pemadam sedemikian hingga tiap bagian dari jalur tersebut berada dealam
pada tekanan 3,5 bar, serta mampu mengalirkan air minimmal selama 30
menit.