Anda di halaman 1dari 7

WRAP UP PBL

SKENARIO 2 BLOK MEKANISME PERTAHANAN TUBUH

GATAL DAN BENTOL MERAH DI SELURUH TUBUH

KELOMPOK : B-8
KETUA : MARZA AKBAR ZULAFA 1102018252
SEKRETARIS : ANDI SAFIRA AFRA AMIN 1102018257
ANGGOTA : ERVITA MUTIARASARI 1102018254
NATASYA FADIA HAYA 1102018256
RIZKA KAMILA NABAWIYA 1102018258
ADIFA MAZDALIFAH 1102018259
MAFAZA AISYAH SHALIHAH 1102018261
DAYANG ANNAYA SALSABILA 1102018260
DAFFA RIZQI FAUZI 1102018354

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERISTAS YARSI
Jalan Letjend Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510
Telp.62.21.4244574 Fax. 62.21. 424457
DAFTAR ISI
SKENARIO
Gatal dan Bentol Merah di Seluruh Tubuh

Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke dokter dengan keluhan demam dan sakit
menelan sejak 2 minggu yang lalu. Dokter memberikan antibiotika golongan penisilin. Setelah
minum antibiotika tersebut timbul gatal dan bentol-bentol merah yang hampir merata di seluruh
tubuh, timbul bengkak pada kelopak mata dan bibir. Ia memutuskan untuk kembali berobat ke
dokter. Pada pemeriksaan fisik didapatkan angioedema di mata dan bibir, dan urtikaria di seluruh
tubuh. Dokter menjelaskan keadaan ini diakibatkan oleh reaksi alergi (hipersensitivitas tipe cepat),
sehingga ia mendapatkan obat anti histamin dan kortikosteroid. Dokter memberikan saran agar
selalu berhati-hati dalam meminum obat.
IDENTIFIKASI KATA SULIT

1. Angioedema : reaksi vaskular pada dermis bagian dalam atau jaringan sub kutan atau
sub mukosa.

2. Hipersensitivitas : keadaan berubahnya reaktivitas ditandai dengan reaksi tubuh berupa


respon imun yang berlebihan terhadap sesuatu yang dianggap benda
asing.
3. Urtikaria : reaksi vaskuler lapisan dermis bagian atas yang ditandai dengan
bercak atau bentol yang agak menonjol dan lebih merah atau pucat
dari kulit di seitarnya. Seringkali disertai gatal.

4. Antibiotika : zat kimiawi yang mempunyai kemampuan untuk menghambat


pertumbuhan mikroorganisme lain.

5. Kortikosteroid : obat untuk gangguan produksi hormon dan kelenjar adrenal yang
mengakibatkan tubuh kekurangan hormon steroid.

: setiap steroid yang dikeluarkan oleh korteks adrenal atau setiap


hormon sintetik yang setara dengan steroid ini.

: obat yang mengandung hormon steroid yang berguna untuk


menambah hormon steroid dalam tubuh bila diperlukan, meredakan
inflamasi, dan menekan kerja sistem kekebalan tubuh yang
berlebihan.
6. Antihistamin : agen yang melawan kerja histamin.
7. Penisilin : golongan obat yang bekerja dengan cara membunuh bakteri penyebab
infeksi atau menghentikan pertumbuhnnya.
8. Reaksi alergi : reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap benda yang dianggap asing.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Mengapa pasien diberi obat antihistamin dan kortikosteorid oleh dokter?


Jawaban : karena antihistamin digunakan untuk mengobati reaksi alergi dengan
menghambat atau menggeser ikatan histamin dan kortikosteroid sebagai
obat antiinflamasi.

2. Mengapa bisa terjadi angioedem dan urtikaria?


Jawaban : karena antihistamin menyebabkan vasodilatasi sehingga terjadi edema,
yaitu keluarnya cairan dari intraseluler ke ekstraseluler dan naiknya
permeabilitas kapiler.

3. Apa efek samping dari antihistamin dan kortikosteroid?


Jawaban :
 Antihistamin dapat menyebabkan mengantuk, penglihatan kabur, gelisah,
dan insomnia.
 Kortikosteroid dapat menyebabkan hipertensi, peningkatan gula darah,
kelemahan otot, warna kulit memucat, dan peningkatan risiko infeksi kulit.

4. Bagaimana reaksi tubuh terhadap alergi?


Jawaban : demam, pembengkakan, bersin, sesak napas, bronkopasma, dan nerkolisis
epidermal toksik.

5. Apa saja jenis reaksi hipersensitivitas?


Jawaban :
 Berdasarkan waktu terjadinya : reaksi cepat, intermediet, dan lambat
 Menurut Gell dan Coombs : reaksi dengan IgE, reaksi IgG dan IgM, reaksi
kompleks imun, dan reaksi selular

6. Apa saja tes yang dapat dilakukan untuk mengetahui reaksi alergi?
Jawaban : skin test, skin prick test, dan tes provokasi

7. Apa faktor yang meningkatkan risiko alergi obat pada seseorang?


Jawaban : makanan, obat, stres, keturunan, usia, jenis kelamin, dan rute administrasi
obat.

8. Mengapa ada orang yang dapat terkena alergi sedangkan ada yag tidak terkena alergi?
Jawaban : karena setiap orang memiliki system kekebalan tubuh yang berbeda-beda

9. Bagaimana pandangan islam tentag pemberian obat?


Jawaban : sebagai ikhtiar dalam menjaga kesehatan dan memperhatikan manfaat serta
mudharat dari obatnya.

10. Apa penyebab hipersensitivitas?


Jawaban : respon imun terhadap antigen yang asing tidak terkontrol sehingga
menyebabkan kerusakan jaringan.
11. Apa saja jenis-jenis obat antihistamin?
Jawaban :
 Antihistamin 1 : generasi 1 (sedatif), yaitu Difenhidramin, Dimenhidrinat
: generasi 2 (non sedatif), yaitu Astemizol, Loratadin
 Antihistamin 2 : Vamotidin, Ranitidin, Simetidin, Nizatidin

12. Mengapa dokter mengatakan pasien mengalami hipersensitivitas tipe cepat?


Jawaban : karena reaksi alerginya timbul tanpa ada jeda waktu lama setelah
mengonsumsi obat
HIPOTESA

Hipersensitivitas / reaksi alergi dapat dipengaruhi oleh makanan, obat, stress, keturunan,
usia, jennies kelamin, dan rute administrasi obat yang dapat menyebabkan terjadinya angioedem
serta urtikaria. Dapat diobati dengan antihistamin dan kortikosteroid dengan pemberian obat
yang sesuai dengan manfaat dan mudharatnya.

Anda mungkin juga menyukai