Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KESELAMATAN TRANSPORTASI

DISUSUN OLEH :
DIAH NOVITA SARI
(177052100)

FAKULTAS VOKASI D4 - K3
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keamanan dan keselamatan dalam berlalu lintas merupakan
dambaan dari seluruh pengguna jalan. Namun ironis, pengemudi
kendaraan bermotor di Indonesia pada umumnya mengemudikan
kendaraan tanpa dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan
mengemudi serta etika berlalu lintas yang benar. Akibatnya jalan raya
menjadi semacam "Killing Ground", bagi para pengguna jalan.

Korban laka lantas setiap hari bergelimpangan di jalan raya,


tanpa mengenal tua maupun muda, laki-laki ataupun perempuan.
Kecelakaan lalu lintas jalan tidak hanya mengakibatkan hilangnya
nyawa seseorang, tetapi juga menimbulkan kerugian ekonomi dan
mengganggu produktifitas kehidupan. Setiap saat kita dapat menjadi
korban kecelakaan, karenanya kurang pengetahuan, ketrampilan dan
etika berlalulintas. Pengguna jalan kurang memperhatikan
keselamatan berlalu lintas.

Kecelakaan lalu lintas bukan nasib. Kecelakaan lalu lintas


terjadi selalu diawali dengan adanya pelanggaran pengguna jalan,
yang berakibat merugikan diri sendiri dan pengguna jalan lain.Oleh
sebab itu sudah saatnya kita memikirkan bagaimana menyelamatkan
para pengguna jalan, agar tidak menjadi korban sia-siadi jalan raya
karena ketidaktahuan mengenai arti pentingnya keamanan dan
keselamatan dalam berlalu lintas di jalan raya.
Keamanan dan keselamatan berlalu lintas tersebut harus
diwujudkan dengan langkah nyata melalui proses pendidikan dan
pelatihan mengemudi atau sekolah mengemudi.

Hampir seluruh masyarakat pengguna jalan mengemudikan


kendaraan di jalan, tanpa melalui proses belajar di sekolah
mengemudi dengan benar. Masyarakat selama ini tidak pernah diberi
edukasi tentang pengetahuan, ketrampilan teknik mengemudikan
kendaraan bermotor dan etika berlalu lintas di jalan. Secara faktual,
hal ini terlihat dengan tidak adanya budaya saling menghargai antara
sesama pengguna jalan, terjadinya saling serobot dan tidak ada yang
mau mengalah. Akibatnya, banyak terjadi pelanggaran, kecelakaan
dan kesemrawutan dalam berlalu lintas di jalan.

Di negara lain orang berlalu lintas sangat tertib. Mereka


mengetahui akan aturan dalam berlalu lintas : bagaimana saling
menghargai, siapa yang harus diprioritaskan dan sebagainya. Semua
berjalan secara mekanik seolah-olah bagaikan robot. Hal ini bisa
terjadi karena mereka sebelum mengemudikan kendaraan telah diberi
pendidikan dan pengetahuan tentang aturan berlalu lintas, teknik
berkendaraan serta etika berlalu lintas. Tertib lalu lintas
mencerminkan budaya bangsa.

B. Rumusan Masalah.
1. Bagaimana cara saya berkendara yang baik dalam aspek :
a. Kendaraan
b. Perilaku pengendara
c. Sarana dan prasarana
d. Lingkungan
BAB II
ISI

A. Kendaraan
Kendaraan yang saya gunakan adalah kendaraan bermotor
yaitu motor. Kemudian saya mengecek kondisi bahan bakar minyak,
apakah masih mencukupi untuk perjalanan pergi ke kampus atau
tidak. Jika memang tidak mencukupi, saya akan mengisi bahan bakar
minyak tersebut di warung yang biasa menjual bahan bakar minyak
eceran atau di SPBU.
Kemudian setelah itu saya mengecek kondisi ban depan dan belakang
motor, karena dikhawatirkan ban motor saya ada yang kempis. Karena
jika ban motor kita kempis, dapat membahayakan kita disaat
berkendara. Jadi saya akan mendatangi bengkel terdekat dulu untuk
menambah angin.
Jika terasa sudah mengecek semua persiapan, maka saya akan
langsung berangkat menuju kampus.

B. Perilaku Pengendara
Sebelum saya memulai perjalanan pergi ke kampus, persiapan
yang saya lakukan adalah berdoa terlebih dahulu tentunya, agar kita
selalu diberikan kelancaran dan keselamatan dalam perjalanan
menuju ke kampus. Pada saat di perjalanan dan melihat ada pejalan
kaki yang akan menyeberang, biasanya saya mengurangi kecepatan
kemudian berhenti dan mengajak pengendara lain untuk menunggu si
pejalan kaki menyeberangi jalan. Kemudian saya juga melewati
traffic light, yang dimana jika lampu sedang berwarna merah, saya
berhenti dan menunggu lampu berubah warna menjadi warna hijau
untuk melanjutkan perjalanan. Tentunya saya berhenti dibelakang
marka jalan. Kemudian jika ada persimpangan juga saya akan
mengurangi kecepatan berkendara, agar dapat memberikan
kesempatan pengendara dari arah lain untuk melewati persimpangan.
Ketika jalan raya ramai, saya akan mengurangi
kecepatan begitu juga ketika jalan raya sepi, saya akan
menambah kecepatan berkendara saya.
Saya juga mengecek kelengkapan dokumen atau surat untuk
berkendara. Antara lain Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda
Nomor Kendaraan (STNK).

C. Sarana dan Prasarana


Sarana yang saya gunakan untuk menuju kampus ialah sepeda
motor. Saya menempuh perjalanan sekitar 2,2 kilometer dan waktu
sekitar 7 menit untuk tiba dikampus. Prasarana yang ada ketika saya
menuju kampus adalah :
- Jalan Raya
Jalan yang saya lalui ketika menuju kampus ialah Jalan
Manunggal, kemudian saya menuju Jalan MT. Haryono, lalu
belok ke Jalan Penegak dan masuk ke Jalan Pupuk untuk sampai
di Universitas Balikpapan.

- Jembatan
Jembatan yang saya lewati ketika menuju kampus ialah jembatan
yang berada di Jalan MT. Haryono atau yang biasa disebut
Jembatan Dam. Kemudian sebelum tiba dikampus saya melewati
jembatan yang ada di Jalan Penegak.

Jembatan di Jalan MT. Haryono


Jembatan Jalan Penegak

- Traffic Light
Saya melewati traffic light di persimpangan antara Jalan
Manunggal dan Jalan MT. Haryono.
D. Lingkungan
- Kondisi Jalan Raya

Jalan yang ditambal seperti ini dapat menimbulkan kecelakaan lalu


lintas, disebabkan permukaannya yang tidak rata.

Ada beberapa polisi tidur yang menurut saya dibuat terlalu tinggi
sehingga membuat para pengendara sulit untuk melewati polisi tidur
tersebut.
Ini adalah persimpangan yang menuju Jalan Penegak dan Jalan Pupuk
Raya. Menurut saya disni merupakan persimpangan yang juga
berbahaya, karena jika kita berjalan dari arah kampus menuju Jalan
Penegak harus memutar kendali motor.

Ini adalah kampus tujuan saya, Universitas Balikpapan. Sesampainya


saya di kampus, saya segera memarkirkan kendaraan saya kemudian
mengecek kembali apakah ada barang yang tertinggal di kendaraan
saya. Jika merasa sudah lengkap, saya bergegas mencari ruangan kelas
dimana tempat saya akan belajar.
Denah Perjalanan dari Kos Karmina Menuju Universitas Balikpapan
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi, di dalam perjalanan menuju kampus mengutamakan


keselamatan berkendara itu memang sangatlah penting, dimulai dari pribadi
kita yang diajarkan untuk selalu berdoa sebelum pergi kemana-pun,
kemudian mengecek keadaan kendaraan dilanjutkan dengan mengecek
kembali surat-surat pendukung kendaraan. Didalam perjalanan pun, saya
belajar untuk tidak egois, contohnya ugal-ugalan dalam bermotor, tidak
memberikan kesempatan bagi pejalan kaki yang hendak menyebrang dsb.
Maka jika saya telah melaksanakan itu semua, saya yakin saya tela
mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas pada diri saya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai