KELOMPOK I
ORGANISASI K3 DI PERUSAHAAN
SEPTEMEBER 2018
DAFTAR ISI
LAMPIRAN ........................................................................................... 16
2
BAB 1
PENDAHULUAN
3
1. Membuat program untuk mendeteksi, mengkoreksi, mengontrol
kondisi bahaya, lingkungan beracun, dan bahaya-bahaya
kesehatan
2. Membuat prosedur keamanan
3. Menindak lanjuti program kesehatan untuk pembelian dan
pemasangan peralatan baru dan untuk pembelian dan
penyimpanan bahan berbahaya
4. Pemeliharaan sistem pencatatan kecelakaan agar tetap
waspada
5. Pelatihan K3 untuk semua level manajemen
6. Rapat bulanan K3
7. Pembagian pernyataan kebijakan organisasi
Dalam K3, sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun
pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif) timbulnya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam
lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja,
dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian.
1.2 TUJUAN
4
1.3 RUANG LINGKUP
5
BAB II
6
adalah dengan optimasi management dan pemanfaatan sumber
daya perusahaan yang baik, kita hasilkan produk yang
berkualitas dan aman untuk mewujudkan kepuasan pelanggan,
keuntungan semua pihak dan kesejahteraan karyawan.
b. Fase Produksi
Semua bahan produksi, mulai dari crude extract, resin,
maupun liquid, semuanya terproses secara otomatis dan
mechanical, sehingga raw material yang telah menjadi resin
atau konsentrat benar-benar higienis, sama sekali tidak
tersentuh tangan maupun terproses di udara terbuka. Terdapat
dua mesin evaporator yang letaknya bersebelahan dengan
mesin ekstrak di ruang produksi pabrik javaplant ini sehingga
memproduksi crude extract yang dialirkan melalui pipa – pipa
7
dari mesin ekstrak yang berkapasitas 8000 liter, dibutuhkan
waktu 4 jam. Di mesin evaporator inilah mulai ditentukan,
apakah produk tersebut akan dijadikan resin saja, menjadi
konsentrat, atau menjadi produk liquid, pasta atau akan
dijadikan produk powder.
c. Fase Purifikasi
Javaplant memiliki kapabilitas untuk melakukan proses
purifikasi. Mesin yang bernama liquid to liquid extraction ini
memiliki sebuah tabung kaca besar dan panjang dengan posisi
horizontal yang berada di atas rangkaian mesinnya.
Pada proses ini javaplant lebih menunjukan proses
ekstraksi temulawak yang akan diambil kandungan
xanthorrizole. Hasil ekstrak temulawak dilarutkan bersama
solvent organic dengan menggunakan proses pelarut separasi
kemudian terjadi pemisahan antara xanthorrizole dengan
curcumin serta zat lain yang terkandung dalam temulawak.
8
e. Terdapat pencatatan dan pelaporan kejadian dan kecelakaan kerja
berkala.
f. Terdapat training untuk penanggulangan kebakaran dan keadaan
darurat bagi karyawan perusahaan dan pegawai baru pada hari
pertama bekerja.
g. Terdapat training mengenai penggunaan alat pelindung diri bagi
pegawai baru.
9
d. Pertemuan P2K3 yang belum rutin diadakan.
e. Di dalam black area dan bagian generator di temukan pekerja
tidak memakai APD yang sesuai.
f. Tidak ada petunjuk arah jalur evakuasi dan risk assesmnet dalam
ruangan.
g. Tidak memiliki unit penanggulangan kebakaran sesuai dengan
pasal 3 kepmenaker no 186/ 1999.
10
BAB III
Pada saat tour plant pada tanggal 28 September 2018 pukul 10.00
WIB, PT. TRI RAHARDJA belum memiliki buku panduan K3 di setiap bagian,
hal ini disebabkan belum diadakannya pelatihan sesuai standar sertifikasi
keselamatan kerja merunut pada UU No. 1 tahun 1970 Bab V Pasal 9 Ayat 3,
pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja
yang berada di bwaha pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan dan
pemberatasan kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan
kerja, pula dalam pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan.
Pelaksanaan pembinaan K3 berupa pelatihan dapat disesuaikan dengan
Permenaker No.Per.04/Men/1995 tentang perusahaan jasa K3 dan Surat
Ederan Dirjen Binwasnakar No.SE.01/DJPPK/VI/2009.
11
karyawan dan visitor sesuai dengan standar safety sesuai dengan
perusahaan.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
4.2. SARAN
13
a. Dilakukan sosialisasi secara berkala kepada semua karyawan di
lingkungan pabrik.
b. Dibuat SOP tentang pengoperasian alat/mesin yang ditempel di
alat/mesin.
c. Setiap bagian diberikan buku panduan mengenai K3.
d. Mengoptimalkan monitoring secara berkala dalam pelaksanaan K3.
e. Dijadwalkan pertemuan P2K3 secara berkala setiap bulan.
f. Membudayakan penggunaan alat pelindung diri sesuai prosedur dan
memberikan teguran kepada pegawai yang tidak menggunakan APD
yang sesuai.
g. Pemberian tanda untuk jalur evakuasi dan tempat berkumpul jika
terjadi kebakaran atau bencana.
h. Dibentuk unit penanggulangan kebakaran sesuai pasal 3 Kepmenaker
No. 186/1999.
14
Daftar Pustaka
15
LAMPIRAN
16
Gambar 4. Struktur organisasi P2K3 di PT. TRI RAHARJA
17