Keteraturan Alam Semesta
Keteraturan Alam Semesta
MAKALAH
KETERATURAN ALAM SEMESTA
(Chapter 2)
OLEH :
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2015
0|Page
JARINGAN TEMA
KIMIA
1|Page
PETA KONSEP
JARINGAN TEMA................................................................................................................1
PETA KONSEP......................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................3
1.3 Tujuan......................................................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................6
2.1. Tinjauan hukum-hukum newton dan gravitasi pada gerak benda di muka bumi dan
di angkasa......................................................................................................................7
BAB III............................................................................................................................33
3.1. Simpulan...............................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................34
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
Sudah puluhan tahun kita nikmati alam ini. Sudah berapa kali kita
menyaksikan matahari terbit di sebelah timur, terbenam di sebelah barat. Sudah
ribuan kali, pasti!. Namun tidak banyak diantara kita yang menyadari hal tersebut
sebagai suatu teladan yang tak ternilai harganya. Prinsip keteraturan! Keteraturan
Alam semesta. Bayangkan saja jika alam semesta ini keluar dari keteraturan
tersebut, maka hancurlah dunia.
Bumi yang kita huni selama hampir milyaran tahun yang lalu
menunjukkan kepada kita bahwa semua yang terjadi di alam ini adalah sebagai
hubungan sebab akibat antara objek yang satu dan yang lainnya. Kita bisa
menikmati beberapa musim dalam lingkaran tahun, menikmati beberapa periode
kegiatan bagi petani, nelayan dan pekerjaan lainnya yang merupakan petunjuk
dari alam bahwa semua yang ada di alam ini adalah sebuah keteraturan.
Sejak dulu, nenek moyang manusia telah mempelajari fenomena
keteraturan alam semesta untuk memprediksi kejadian alam yang akan muncul.
Mereka mengamati pola bintang pada langit di malam hari, membuat beberapa
model-model perhitungan perbintangan yang dapat membantu mereka secara
lebih mudah memprediksi kejadian alam berikutnya.
Seiring berjalannya peradaban manusia, muncul beberapa teori dan
teknologi yang mendukung pengamatan terhadap keteraturan alam semesta.
Misalnya teori geosentris, heliosentris, hukum newton, hukum keppler, penemuan
teleskop, bahkan peluncuran pesawat ruang angkasa yang secara langsung
memantau kejadian di alam semesta.
Semua perkembangan dan kemajuan teknologi serta teori yang ada
semata-mata digunakan untuk membuat kesejahtraan manusia makin meningkat.
Tidak saja di bidang astronomi dan mekanika yang berkembang, namun dari
banyak sudut pandang ilmu keteraturan alam semesta dapat kita tinjau misalnya di
bidang biologi, kimia, geologi, lingkungan dan teknologi.
4|Page
Untuk itu perlunya kita mensyukuri bahwa segala keteraturan di alam
semesta ini adalah karunia Tuhan bagi kesejahtraan umat manusia di bumi dan
segala isinya.
5|Page
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa hal
sebagai berikut :
1) Bagaimanakah tinjauan hukum-hukum newton dan gravitasi pada gerak
benda di muka bumi dan di angkasa?
2) Bagaimanakah aplikasi dan pengaruh gravitasi dalam kehidupan?
1.3 Tujuan
6|Page
BAB II
PEMBAHASAN
GREAT IDEA :
“Newton’s Laws of motion and gravity predict the behavior of objects on earth
and in space”
7|Page
tanah dibandingkan dengan batu yg sama tetapi dijatuhkan dari ketinggian
0,2 m.
Jelas, batu tersebut bergerak lebih cepat pada ketinggian yg
pertama. Galileo juga menegaskan bahwa semua benda, berat atau ringan
jatuh dengan percepatan yg sama, jika tidak ada udara (hampa udara). Jika
kita memegang selembar kertas secara horizontal pada satu tangan dan
sebuah benda lain yg lebih berat, misalnya sebuah bola di tangan yg lain,
dan melepaskan kertas dan bola tersebut pada saat yg sama benda yg lebih
berat akan lebih dulu mencapai tanah.
8|Page
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar
mekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang
bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Hukum ini telah
dituliskan dengan pembahasaan yang berbeda-beda selama hampir 3 abad,
dan dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Hukum Pertama: setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan
kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut.
Berarti jika resultan gaya nol, maka pusat massa dari suatu benda tetap
diam, atau bergerak dengan kecepatan konstan (tidak mengalami
percepatan). Hal ini berlaku jika dilihat dari kerangka acuan inersial.
2. Hukum Kedua: sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan
sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah
gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik
terhadap M. atau F=Ma. Bisa juga diartikan resultan gaya yang bekerja
pada suatu benda sama dengan turunan dari momentum linear benda
tersebut terhadap waktu.
3. Hukum Ketiga: gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang
sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang
memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya
sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun
arahnya berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi,
dengan F disebut sebagai aksi dan –F adalah reaksinya.
9|Page
benda dengan massa m1 selalu mempunyai gaya tarik menarik dengan
benda lain (dengan massa m2 ). Misalnya partikel satu dengan partikel lain
selalu akan saling tarik-menarik. Contoh yang dikemukakan oleh Sir Isaac
Newton dalam bidang mekanika klasik bahwa benda apapun di atas
atmosfer akan ditarik oleh bumi, yang kemudian banyak dikenal sebagai
fenomena benda jatuh.
Gaya tarik menarik gravitasi ini dinyatakan oleh Isaac Newton
melalui tulisannya di journal Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica
pada tanggal 5 Juli 1687 dalam bentuk rumus sebagai berikut:
m1 m 2
FG
r2
di mana:
F adalah besarnya gaya gravitasi antara dua massa tersebut,
G adalah konstante gravitasi,
m1 adalah massa dari benda pertama
m2 adalah massa dari benda kedua, dan
r adalah jarak antara dua massa tersebut.
Teori ini kemudian dikembangkan lebih jauh lagi bahwa setiap benda
angkasa akan saling tarik-menarik, dan ini bisa dijelaskan mengapa bumi
harus berputar mengelilingi matahari untuk mengimbangi gaya tarik-menarik
gravitasi bumi-matahari. Dengan menggunakan fenomena tarik menarik
gravitasi ini juga, meteor yang mendekat ke bumi dalam perjalanannya di
ruang angkasa akan tertarik jatuh ke bumi.
10 | P a g e
2.2. Aplikasi dan pengaruh gravitasi dalam kehidupan.
2.2.1) Tinjuan Hukum Gerak Newton Pada Sistem Peluncuran Roket.
' '
0 m roket v roket m gas v gas
' '
m roket v roket m gas v gas
11 | P a g e
Gaya dorong roket terjadi akibat perubahan momentum roket yaitu dari nol
'
menjadi sebesar m roket v roket Inilah yang menimbulkan gaya dorong roket pada
gas sebesar :
F.t p
F.t m.v
m.v
F
t
Akibat aksi-reaksi maka gas akan memberikan gaya reaksi kepada roket. Inilah
yang menyebabkan roket dapat bergerak vertikal ke atas. Percepatan roket dapat
Fw
bernilai : a
m
12 | P a g e
disebabkan oleh massa benda. Gaya elektrostatika bertanggung jawab dalam
jumlah energi, perubahan kecepatan dan distribusi muatan listrik dalam ikatan
kimia. Misalnya dalam ikatan antara ion Na+ dan Cl-.
Ketika gaya gravitasi lebih besar dari resistensi lereng untuk bertahan,
maka terjadilah longsor. Gaya penahan (resisting forces) yang membantu
mengontrol kestabilan lereng meliputi kekuatan (strength) dan kohesi (cohession)
material lereng, friksi antar butiran dan pendukung eksternal lereng lain. Faktor-
faktor kolektif ini disebut sebagai shear strength.
13 | P a g e
Gambar 8. Kemiringan Lereng
14 | P a g e
Dalam semua sistem alam kecenderungan terjadi untuk membentuk
keseimbangan dan arah perubahan selalu menuju pada kondisi energi terendah.
Aliran fluida misalnya air dipengaruhi oleh gaya gravitasi, air selalu mengalir
menuju tempat dengan nilai potensial lebih rendah. Selain gravitasi, aliran air juga
dipengaruhi oleh kecepatan alir, lebar tempat aliran serta kedalaman sungai.
Dengan kemiringan tertentu, aliran air dipengaruhi gaya gravitasi pada aliran air
dapat dilihat pada persamaan berikut :
F (.V )g sin
15 | P a g e
2.2.5) Manfaat “Air Bag” Dalam Sistem Kesehatan Dan Keselamatan
Air Bag Safety (kantong udara) digunakan untuk memperkecil gaya akibat
tumbukan yang terjadi pada saat tabrakan. Kantong udara tersebut dipasangkan
pada mobil serta dirancang untuk keluar dan mengembang secara otomatis saat
tabrakan terjadi. Kantong udara ini mampu meminimalkan efek gaya terhadap
benda yang bertumbukan. Prinsip kerjanya adalah memperpanjang waktu yang
dibutuhkan untuk menghentikan momentum pengemudi. Saat tabrakan terjadi,
pengemudi cenderung untuk tetap bergerak sesuai dengan kecepatan gerak mobil
(Hukum Pertama Newton). Gerakan ini akan membuatnya menabrak kaca depan
mobil yang mengeluarkan gaya sangat besar untuk menghentikan momentum
pengemudi dalam waktu sangat singkat. Apabila pengemudi menumbuk kantong
udara, waktu yang digunakan untuk menghentikan momentum pengemudi akan
lebih lama sehingga gaya yang ditimbulkan pada pengemudi akan mengecil.
Dengan demikian, keselamatan si pengemudi akan lebih terjamin.
F = (∆P/∆t)
∆P = perubahan momentum
16 | P a g e
2.2.6) Hukum Gravitasi Dalam Bidang Astronomi
17 | P a g e
Gambar 12. Stonehenge
Pembangunan Stonehenge adalah rekayasa prestasi mengesankan,
membutuhkan komitmen, waktu dan sejumlah besar tenaga kerja manual. Pada
tahap pertama, Stonehenge adalah membuat parit pengaturan disebut henge yang
dibangun sekitar 5.000 tahun yang lalu. Hal ini diyakini bahwa parit digali dengan
alat yang terbuat dari tanduk rusa merah dan, mungkin, kayu. Kapur yang
mendasari itu melonggarkan dengan picks dan menyekop dengan shoulderblades
ternak.
The Bluestones dibangun sekitar 2.000 SM, lingkaran batu pertama
(yang sekarang lingkaran dalam), terdiri dari bluestones kecil, didirikan, namun
ditinggalkan sebelum selesai. Batu-batu yang digunakan dalam lingkaran pertama
diyakini dari Pegunungan Prescelly, terletak sekitar 240 mil jauhnya, di ujung
barat daya Wales. Bluestones berat sampai 4 ton masing-masing dan sekitar 80
batu yang digunakan.
18 | P a g e
Gambar 13. Ilustrasi pembuatan stonehenge
Penelitian serius pertama dilakukan sekitar 1740 oleh William Stukeley. Stukeley
keliru menyatakan bahwa lokasi ini dibangun oleh Druid, tetapi sumbangannya
yang terpenting adalah mengambil gambar yang terukur mengenai lokasi
Stonehenge yang membenarkan analisis yang lebih tepat tentang bentuk dan
kepentingannya. Yang menunjukkan bahwa henge dan batunya disusun dalam
bentuk tertentu yang mempunyai kepentingan astronomi.
19 | P a g e
batu pada stonehenge mengandung kekayaan informasi untuk menunjang
pernyataan tersebut.
20 | P a g e
Gambar 15. Sistem Ptolemaic
21 | P a g e
menghabiskan sebagian besar waktunya saat dewasa menjadi staf pegawai
Katedral di Frauenburg, sebagai ahli hukum gereja yang sesungguhnya
Copernicus tak pernah jadi astronom profesional. Selama berada di Italia,
Copernicus sudah berkenalan dengan ide-ide filosof Yunani Aristarchus dari
Samos (abad ke-13 SM). Filosof ini berpendapat bahwa bumi dan planet-planet
lain berputar mengitari matahari.
Copernicus menjadi yakin tentang kebenaran hipotesa “heliocentris” ini,
dan saat dia menginjak usia 40 tahun beliau mulai menerbitkan tulisannya kepada
teman-temannya dalam bentuk tulisan-tulisan ringkas, mengedepankan cikal bakal
gagasannya sendiri tentang masalah itu. Copernicus memerlukan waktu bertahun-
tahun melakukan pengamatan, perhitungan cermat yang diperlukan untuk
penyusunan buku besarnya De Revolutionibus Orbium Coelestium (Tentang
Revolusi Bulatan Benda-benda Langit), yang melukiskan teorinya secara
terperinci dan mengedepankan pembuktian-pembuktiannya. Dalam bukunya
tersebut, Copernicus dengan tepat mengatakan bahwa bumi berputar pada
porosnya, bulan berputar mengitari matahari dan bumi, serta planet – planet lain
berputar mengitari matahari. Namun, seperti halnya para pendahulunya, beliau
membuat perhitungan yang belum benar mengenai skala peredaran planet
mengelilingi matahari.
22 | P a g e
Teori heliosentris dari Copernicus ini sangat menghebohkan dunia ilmiah
Eropa pada saat itu. Bahkan, pada tahun 1616 ada lembaga yang memasukkan
bukunya Copernicus ke dalam Index, yaitu daftar buku-buku terlarang. Meskipun
demikian, semakin banyak ilmuwan yang mempelajari buku Copernicus ini serta
menggunakan nya sebagai landasan ilmiah untuk memikirkan alam semesta.
Teori Heliosentris dikemukakan Nicolaus Copernicus (1473-1543) dengan
membantah teori geosentris yang telah ada. Dalam teorinya Nicolaus Copernicus
mengemukakan bahwa matahari adalah pusat edar tata surya dan perputaran
harian langit akibat perputaran bumi pada sumbu putarannya dan perubahan
tahunan langit akibat perputaran planet mengelilingi matahari. Planet-planet yang
mengelilingi matahari dalam orbitnya mempunyai urutan sebagai berikut:
Merkuri,Venus,Bumi,Mars,Jupiter,Saturnus,Uranus,Neptunus
23 | P a g e
Adanya teori Heliosentris ini menambah pengetahuan di bidang
astronomi. Walaupun teori yang dikemukakan oleh Copernicus belum sepenuhnya
benar pada perhitungannya tapi teori tentang matahari sebagai pusat tata surya itu
benar adanya. Suatu teori tidak akan menjadi sebuah pengetahuan apabila
sebelumnya tidak dilakukan sebuah penelitian yang dapat menguatkan teori
tersebut.
24 | P a g e
(1546-1601) dari Denmark yang mendukung teori matahari dan bulan
mengelilingi bumi sementara planet lainnya mengelilingi matahari. Tahun 1576,
Brahe membangun sebuah observatorium di pulau Hven, di laut Baltic dan
melakukan penelitian disana sampai kemudian ia pindah ke Prague pada tahun
1596.
Di Prague, Brahe menghabiskan sisa hidupnya menyelesaikan tabel gerak
planet dengan bantuan asistennya Johannes Kepler (1571-1630). Setelah kematian
Brahe, Kepler menelaah data yang ditinggalkan Brahe dan menemukan bahwa
orbit planet tidak sirkular melainkan elliptik.
Kepler kemudian mengeluarkan tiga hukum gerak orbit yang dikenal sampai
saat ini yaitu ;
1. Planet bergerak dalam orbit ellips mengelilingi matahari sebagai pusat
sistem.
2. Radius vektor menyapu luas yang sama dalam interval waktu yang sama.
3. Kuadrat kala edar planet mengelilingi matahari sebanding dengan pangkat
tiga jarak rata-rata dari matahari.
Kepler menuliskan pekerjaannya dalam sejumlah buku, diantaranya adalah
Epitome of The Copernican Astronom.
Hukum di atas menjabarkan gerakan dua benda yang saling mengorbit.
Karya Kepler didasari oleh data pengamatan Tycho Brahe, yang diterbitkannya
sebagai 'Rudolphine tables'. Sekitar tahun 1605, Kepler menyimpulkan bahwa
data posisi planet hasil pengamatan Brahe mengikuti rumusan matematika cukup
sederhana yang tercantum di atas.
Hukum Kepler mempertanyakan kebenaran astronomi dan fisika warisan
zaman Aristoteles dan Ptolemaeus. Ungkapan Kepler bahwa Bumi beredar
sekeliling, berbentuk elips dan bukannya epicycle, dan membuktikan bahwa
kecepatan gerak planet bervariasi, mengubah astronomi dan fisika. Hampir seabad
kemudian, Isaac Newton mendeduksi Hukum Kepler dari rumusan hukum
karyanya, hukum gerak dan hukum gravitasi Newton, dengan menggunakan
Euclidean geometri klasik.
b.5) Hukum Keppler
25 | P a g e
Hukum Kepler pertama menempatkan Matahari di satu titik fokus
edaran elips. "Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, Matahari
berada di salah satu fokusnya."
"Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu
sama."
Hukum Ketiga kepler menyatakan bahwa planet yang terletak jauh dari
Matahari memiliki perioda orbit yang lebih panjang dari planet yang dekat
letaknya. Hukum Kepler ketiga menjabarkan hal tersebut secara
kuantitatif. "Perioda kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga
jarak rata-ratanya dari Matahari."
26 | P a g e
Gambar 23. Hukum III Kepler
27 | P a g e
menyatakan venus berada dekat dengan titik diantara matahari dan bumi sehingga
pengamat dari bumi hanya bisa melihat venus saat mengalami fasa sabit.
Tapi berdasarkan teori heliosentrik dan didukung pengamatan Galileo,
semua fasa Venus bisa terlihat bahkan ditemukan juga sudut piringan venus lebih
besar saat fasa sabit dibanding saat purnama. Publikasi Galileo yang memuat
pemikirannya tentang teori geosentrik vs heliosentrik, Dialogue of The Two Chief
World System, menyebabkan dirinya dijadikan tahanan rumah dan dianggap
sebagai penentang oleh gereja.
Galileo menemukan tiga satelit alami Jupiter -Io, Europa, dan Callisto-
pada 7 Januari 1610. Empat malam kemudian, ia menemukan Ganymede. Ia juga
menemukan bahwa bulan-bulan tersebut muncul dan menghilang, gejala yang ia
perkirakan berasal dari pergerakan benda-benda tersebut terhadap Jupiter,
sehingga ia menyimpulkan bahwa keempat benda tersebut mengorbit planet.
Galileo adalah salah satu orang Eropa pertama yang mengamati bintik matahari,
diperkirakan Astronomi astronom Tionghoa sudah mengamatinya sejak lama.
Selain itu, Galileo juga adalah orang pertama yang melaporkan adanya gunung
dan lembah di bulan, kesimpulan yang diambil melihat dari pola bayangan yang
ada di permukaan. Ia kemudian memberi kesimpulan bahwa bulan itu "kasar dan
tidak rata, seperti permukaan bumi sendiri", tidak seperti anggapan Aristoteles
yang menyatakan bulan adalah bola sempurna.
Galileo juga mengamati planet Neptunus pada 1612 namun ia tidak
menyadarinya sebagai planet. Pada buku catatannya, Neptunus tercatat hanya
sebagai sebuah bintang yang redup.
28 | P a g e
2.2.7) Desain Aerodinamis Mobil Untuk Mengatasi Pengaruh Gravitasi.
29 | P a g e
Gambar 28. Pusat Tekanan Pada Mobil
Lift, drag dan side force akan bekerja pada satu titik tekanan /centre of
pressure. Hal inilah yang mempengaruhi kondisi kesetimbangan mobil. Misalnya
harus diperhitungkan ketika mobil ada di jalan menanjak atau tikungan, maka
desain aerodinamis dapat membantu mobil selalu berada dalam kesetimbangan.
30 | P a g e
hidrostatik dalam kolom darah vertikal. Hal ini terkait dengan evolusi
penanggulangan adaptif yang melibatkan modifikasi dari struktur dan fungsi.
Generalisasi ini bisa menjelaskan, mengapa posisi jantung dalam
kaitannya dengan kepala dan ekor di berbagai jenis ular bervariasi: ular air tidak
akan bahwa dipengaruhi oleh gravitasi. Akibatnya, jantung dapat diposisikan
relatif jauh dari kepala dan dengan demikian otak. Jantung ular terestrial
diposisikan dekat dengan kepala. Hal ini terutama jelas dalam ular yang hidup di
pohon-pohon, dimana jantung terletak hampir tepat di belakang kepala untuk
memungkinkan suplai darah ke otak bahkan selama memanjat ke atas, yaitu ke
arah yang berlawanan dengan vektor gravitasi. Masalah serupa timbul
menyangkut sangat besar atau tumbuh tinggi-hewan. Jarak dari jantung ke otak
dalam jerapah adalah ± 2,8 m, sedangkan mencapai beberapa 7,9 m di beberapa
dinosaurus herbivora dan manusia sekitar ± 0,3 m yang membutuhkan darah
tekanan besar untuk membuat darah mencapai otak.
Ada struktur sensorik lain yang organ asli keseimbangan dalam
mereka terutama dan secara eksklusif melayani orientasi postur dan gerakan
dalam ruang berupa reseptor gravitasi. Secara umum, gravitasi dapat
ditransformasikan ke biologi sinyal dalam beberapa cara yang berbeda. Ukuran
binatang mempengaruhi bentuk dan fungsi mereka. Dalam Pertumbuhan dan
Form, D'Arcy Thompson menyimpulkan pada tahun 1942 bahwa 'bentuk ... dari
tubuh kita sepenuhnya dikondisikan oleh ... kekuatan gravitasi pada dunia. "Setiap
struktur skala ke atas di Bumi akhirnya akan gagal di bawah beratnya sendiri ...
karena gaya gravitasi bertindak secara proporsional dengan massa." )," Hal ini
tidak tersedianya makanan atau hasil dari evolusi yang pada akhirnya menentukan
ukuran hewan darat terbesar -. Itu adalah gravitasi ada ukuran maksimum, yang di
darat diatur oleh ukuran dan massa planet kita, karena gaya gravitasi membatasi
munculnya raksasa.
31 | P a g e
Gambar 30. Reseptor Gravitasi Pada Hewan
32 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
1) Gerak benda di bumi dan di angkasa secara mekanika klasik dapat dengan
baik dijelaskan secara empirik oleh Sir Isaac Newton dalam ketiga hukum
tentang gerak yaitu,
a. Hukum I Newton yang menjelaskan tentang konsep kelembaman
benda
b. Hukum II Newton yang menjelaskan tentang percepatan suatu
benda yang dipengaruhi oleh besar gaya yang bekerja pada benda
dan berbanding terbalik dengan massa benda.
c. Hukum III Newton tentang hukum aksi reaksi
Dengan dasar ketiga hukum gerak Newton tersebut, maka dapat dijabarkan
beberapa hukum lainnya misalnya penjelasan hukum kepler tentang gerak
benda langit, dan konsep impuls dan momentum pada peristiwa tumbukan.
2) Aplikasi dan pengaruh gravitasi dalam kehidupan sangat banyak
diantaranya dapat dijelaskan pada bidang fisika yaitu pada peristiwa
peluncuran roket, kimia pada proses ikatan kimia, biologi pada bagian
struktur tubuh untuk mengatasi pengaruh gaya gravitasi, lingkungan dalam
33 | P a g e
hal terjadinya tanah longsor, geologi dalam hal sistem aliran air sungai,
teknologi pada bentuk dan desain mobil aerodynamics, kesehatan dan
keselamatan pada manfaat air bag serta bidang astronomi untuk gerak
planet dalam tata surya
DAFTAR PUSTAKA
Trefil, James. 2010. The Sciences, An Integrated Approach, Sixth Edition. John
Wiley & Sons, Inc: United States of America
Sumber internet :
https://wikipedia.org/wiki/escape_velocity diakses tanggal : 2 Oktober 2015
link.springer.com/chapter/10.1007%2F978-3-642-59381-9_21#page-1.
Astrobiologi. Chapter : Gravitational Zoology How Animals Use and Cope with
Gravity, diakses tanggal : 2 Oktober 2015
https://www.boundless.com/biology/textbooks/boundless-biology-textbook/the-
animal-body-basic-form-and-function-33/animal-form-and-function-192/limits-
on-animal-size-and-shape-733-11963/ diakses tanggal : 2 Oktober 2015
34 | P a g e
35 | P a g e