Anda di halaman 1dari 1

Alasan tulisan melukai perasaan

Tutup Mulut

Semakin berkembang zaman kadang tak membuat otak manusia makin pintar
Pintar tak hanya berarti tau segalanya ya, tapi dapat mengartikan sesuatu sesuai
kadar dan mampu mengukur jarak yang pas sehingga tak kebablas
Dahulu bukannya lisan yang mampu melukai perasaan?
Mulutmu harimaumu, lidah lebih tajam dari pisau, dan itulah yang disebut ucapan
Nah sekarang persoalan justru tersulut akibat ulah jempol tangan dari sebuah tulisan
Bahaya mana lisan dan tulisan?.
Dari segi anatomi tubuh coba kita jelaskan
Lisan memiliki jarak pasti dengan pikiran tak bisa kau ubah letaknya. Iyakan?.
Sehingga pas mau hinaan atau pujian jaraknya sudah terukur
Kalaupun lisan menyayat yang membuatmu jadi mayat anggaplah itu terjadi dalam satu
tikaman
Sementara jempol tangan dalam anatomi tubuh manusia termasuk sistem organ gerak
Dapat melakukan fleksi atau abduksi yang dapat kamu pelajari di pelajaran biologi
Karena itu jarak jempol tangan dan pikiran tak akan terhitung tepat karena mampu kau
gerakkan menjauh dan mendekat
Semakin jauh kau gerakkan dari pikiran maka mungkin akan menimbulkan persoalan
Tiap orang akan berbeda pula mengartikan tulisan jempol tangan
Tidak ada kata pintar dalam mengartikan, semuanya terpikir dengan liar tergantung
jarak yang ditempatkan dari pikiran
Apalagi sekarang zamannya orang tersinggungan
Kalau adab bicara diajarkan, rasanya kita hanya diajarkan menulis saja entah adabnya
hanya menulis yang baik dan benar tak sampai pada adab tulisan yang tak menyinggung
orang.
Hapalkah kita dengan arti semua kata yang sebenarnya entah itu diartikan ganda dari
sisi tata bahasa?
Enggak juga kan tapi tetap kita gunakan
Tak salah jika berakhir seperti "mencret" sudah pas kita arahkan ke lubang tapi
muncrat kemana-mana
Seharusnya simbol orang berpikir itu kan memegang kepala dengan tangan.
Jadi bijaklah menggunakan jempol tangan dengan dipikirkan dalam-dalam.
Mari tumbuhkan kesadaran tentang tulisan yang kita ungkapkan untuk dipikirkan
matang-matang apalagi di-posting hingga bisa dibaca semua orang.
Semoga kita termasuk orang yang diselamatkan dari bahaya lisan dan jempol tangan,
juga termasuk orang yang masih waras memakai pikiran dan perasaan.
Jangan gampang tersulut karena ini bukan ulah mulut.
Jangan tambah dengan adu mulut, main lutut, jambak-jambak rambut, dan main sikut
hingga jadi ribut.
Sudahlah gak usah ikut-ikut kalau tak siap dituntut!.

By: Rimbasadewo

Anda mungkin juga menyukai