Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Bumi Lestari, Vol. 8 No. 2, Agustus 2008. hal.

162-167

DAMPAK BISING DAN KUALITAS UDARA


PADA LINGKUNGAN KOTA DENPASAR

Anak Agung Gede Sugiarta


Jurusan Agro Sains Teknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Abstract
This study was aimed to investigate impacts of noise and air quality composition on the
environmental quality of Denpasar City. Tests were carried out on 4 stations in the city where
considered to be having high transportation load and critical quality parameters of air
including Pb and CO. Results of this study indicated that the highest noise level was observed
at Gunung Agung Street (72.5 dB), but a higher composition of Pb (0.843 μg/m3) and CO (1280
μg/m3) were observed in the front of Ngurah Rai Sport Center, Denpasar. For the dust, its was
found to be over the threshold.

Key words : noise, air quality, Pb, CO

1. Pendahuluan Hasil penelitian ini diharapkan


1.1. Latar Belakang dapat memberikan sumbangan informasi
Kota Denpasar merupakan salah satu data untuk : Pengaruh pemakaian bensin
pusat kota yang teramai di Bali. Sebagai tanpa timbal terhadap kualitas udara di
salah satu tujuan wisata Kota dan Puri, Kota Denpasar, sebagai tindak lanjut dari
Denpasar sangat mengandalkan keindahan Rekomendasi dari SLHD Kota Denpasar
dan keunikan lingkungan alam dan budaya, pada 2005, dan memberikan gambaran
yang didukung oleh program “Desa yang pasti kepada Pemerintah Kota
Lestari”. Terkait dengan keunikan tadi, Denpasar mengenai penurunan pencemaran
pariwisata Kota Denpasar sangat rentan udara oleh timbal (Pb) dan peningkatan
oleh isu-isu lingkungan seperti sanitasi kebisingan serta analisis pencegahan,
lingkungan, pencemaran lingkungan, serta penanggulangan dan pemulihan kebisingan
kerusakan lingkungan yang mengganggu dan kualitas udara serta usaha-usaha
keindahan dan kelestarian alam lingkungan pelestarian lingkungan di Kota Denpasar.
Kota Denpasar yang berpengaruh pada
budayanya. Karena itu sangat penting 2. Metode Penelitian
dilakukan tindakan-tindakan pencegahan, 2.1. Waktu dan Tempat Penelitian
pengendalian dan penanggulangan Penelitian ini dilakukan pada tanggal 31
pencemaran dan kerusakan lingkungan, Mei 2006 di beberapa tempat. Pengambilan
serta pemulihan kerusakan kualitas sampel kualitas udara dilakukan seperti
lingkungan baik darat, perairan, dan udara. berikut.Di SMA N 2 Denpasar (Jln.
1.2. Tujuan Sudirman Denpasar)
Penelitian ini pada dasarnya 1) Di depan Kantor Camat Denpasar
ditujukan untuk mengetahui peningkatkan Barat (Jln. Gunung Agung);
kualitas udara Kota Denpasar pasca 2) Di depan Kantor Walikota
pemberlakuan bensin tanpa timbal (Pb) Denpasar (Jln. Gadjah Mada);
untuk kehidupan meliputi upaya 3) Di depan GOR Ngurah Rai,
pengukuran dan pemantauan kualitas udara, Denpasar (Jln. Melati – Jl. Mawar)
identifikasi tempat pencemaran yang
diperkirakan tinggi, dan analisis 2.2. Alat dan Bahan Penelitian
pengendalian pada sumber pencemar Alat yang dipegunakan untuk
termasuk usaha-usaha pencegahan, pengambilan sampel udara (data primer)
penanggulangan, pemulihan, dan pada masing-masing lokasi adalah
pelestarian lingkungan untuk Kebisingan IMPINGEL yang dimiliki oleh UPTD Balai
dan kualitas udara. Hiperkes Propinsi Bali, Sound Level Meter
1.3. Manfaat Penelitian (SLM) yang dimiliki oleh PPLH-Unud,

162
Jurnal Bumi Lestari, Vol. 8 No. 2, Agustus 2008. hal. 162-167

Pompa hisap dengan kecepatan tertentu, Untuk parameter bising dapat disajikan
Filter holder dengan model tertentu, Filter dalam Tabel 1 berikut :
dengan spesifikasi tertentu, Timbangan (2) Parameter Kualitas Udara
analitik, Exsikator dan lain-lain. untuk data Untuk parameter kualitas udara, yang
sekunder seperti jumlah kendaraan berupa Debu, Timbal (Pb), Carbon
operasional, jumlah pemakaian BBM dan Monoksida (CO), Sulfur Dioksida
lain-lain diperoleh dari pemerintah Kota (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2) dan
Denpasar dalam hal ini Dinas Lingkungan Ozon (O3) dapat disajikan dalam Tabel
Hidup Kota Denpasar. Bahan yang 2 berikut .
dipergunakan antara lain :, Larutan HNO3
pekat, Larutan NHO3 1%, Larutan 3.2 Pembahasan
Hydroxylamine Hidrocloride 20%, Larutan 1) Parameter Kebisingan
KCN 10%, Larutan Ditizone dalam Untuk parameter Kebisingan, dari
cloroform, Kertas indicator, Larutan standar hasil analisis pengujian kualitas udara,
lead nitrate dan lain-lain. terlihat bahwa konsentrasinya pada empat
lokasi pengambilan sampel yaitu di lokasi
2.3. Metode Analisis Sampel depan Kantor Camat Denpasar Barat (Jln.
Metode analisa sampel yang Gunung Agung), di depan Kantor Walikota
dipergunakan untuk masing-masing Denpasar (Jln. Gadjah Mada), di depan
parameter adalah sebagai berikut : Debu GOR Ngurah Rai dan di SMA N 2
dengan menggunakan metode Gravimetri, Denpasar (Jln. Sudirman Denpasar),
Timbal (Pb) dengan menggunakan metode ternyata konsentrasi parameter kebisingan
Dithizon, Karbon Monoksida (CO) dengan semua berada dibawah standar baku mutu
menggunakan metode Titrimetri dengan lingkungan yang diperbolehkan (Keputusan
Iodium pentoksida, Belerang Dioksida Gubernur Bali No. 515 Tahun 2000, untuk
(SO2) dengan menggunakan metode West debu total adalah sebesar 75 dB), pada
Gueka, dan Nitrogen Dioksida (NO2) periode pengukuran tanggal 31 Mei 2006 .
dengan menggunakan metode Saltzman Kebisingan yang tertinggi sebesar
72,5 dB terjadi di Depan Kantor Camat
2.4. Teknik Penyajian dan Analisis Denpasar Barat (Jl. Gunung Agung) dan
Data yang terendah sebesar 68,3 dB terjadi di
Sampel yang telah diambil (data Depan GOR Ngurah Rai (Jl. Melati – Jl.
Primer) di tiap-tiap lokasi akan dianalisis di Mawar). Adanya peningkatan dan
laboratorium Hiperkes dan hasil analisis perbedaan kebisingan di lokasi masing-
dibandingkan dengan Keputusan Gubenur masing dalam atmosfer/udara ambien
Bali No. 515 Tahun 2000 tentang Standar sebagian besar disebabkan karena
Baku Mutu Lingkungan pada Lampiran konstribusi ramainya kendaraan bermotor,
VIII : Baku Mutu Udara Ambien. Untuk mengingat semua lokasi pengambilan
sampel kebisingan langsung diambil di sampel yang berada ditepi jalan utama
lapangan dengan SLM yakni dengan pusat kota yang banyak dilalui oleh
mengambil 15 kali uji kebisingan dalam 1 kendaraan bermotor terutama kendaraan
menit lalu dirata-ratakan untuk memperoleh besar (seperti mobil penumpang, bus, truk
1 nilai sampel Kebisingan. dan kendaraan berat lainnya). Sebagian
besar kebisingan ini diakibatkan karena
3. Hasil dan Pembahasan kepadatan arus lalu lintas di masing-masing
3.1 Data Primer Kualitas Udara lokasi dan jam serta hari sibuk untuk kerja
Hasil Pengukuran (melakukan aktifitas kantor).
Berdasarkan analisis 4 (empat)
sampel yang telah dilaksanakan di 2) Parameter Kualitas Udara
Lapangan dan di laboratorium, diperoleh a. Debu
hasil yang disajikan seperti di bawah ini . Untuk parameter Kualitas udara
(1) Parameter Bising yaitu debu total, dari hasil analisis
pengujian kualitas udara, terlihat bahwa

163
Jurnal Bumi Lestari, Vol. 8 No. 2, Agustus 2008. hal. 162-167

konsentrasinya pada empat lokasi mengandung timbal walaupun kecil sekali


pengambilan sampel yaitu di lokasi depan kandungannya dalam bahan bakar (0.014
Kantor Camat Denpasar Barat (Jln. Gunung μg/m3), karena sifat dari gas Timbal adalah
Agung), di depan Kantor Walikota bersifat akumulatif (Kurniawan, 2001).
Denpasar (Jln. Gadjah Mada), di depan Logam berat yang berwarna kelabu
GOR Ngurah Rai Denpasar (Jln. Melati) keperakan dan sangat beracun yang
dan di SMA N 2 Denpasar (Jln. Sudirman dihasilkan dari pembakaran bahan bakar
Denpasar), ternyata konsentrasi parameter kendaraan bermotor. Peningkatan
debunya semua berada diatas standar baku kandungan Pb dalam darah akan dapat
mutu lingkungan yang diperbolehkan menyebabkan orang merasa pusing-pusing,
(Keputusan Gubernur Bali No. 515 Tahun mual bahkan muntah, dan pada ibu hamil
2000, untuk debu total adalah sebesar 230 akan dapat mengakibatkan keguguran.
μg/m3.
Adanya kandungan debu dalam c. Carbon Monoksida (CO)
atmosfer/udara ambien sebagian besar Konsentrasi gas Karbon Monoksida
disebabkan karena konstribusi zat pencemar (CO) pada ke-4 lokasi sampling semuanya
partikulat yang bersumber dari kendaraan masih berada di bawah standar baku mutu
bermotor, mengingat semua lokasi yang diperbolehkan ( SK Gubernur Bali No
pengambilan sampel yang berada ditepi 515 Tahun 2000, konsentrasi gas CO yang
jalan utama pusat kota yang banyak dilalui diperbolehkan 30.000 μg/m3). Konsentrasi
oleh kendaraan bermotor terutama CO yang tertinggi sebesar 1280 μg/m3 di
kendaraan besar (seperti mobil penumpang, Depan GOR Ngurah Rai (Jl. Melati – Jl.
bus, truk dan kendaraan berat lainnya). Mawar) dan yang terendah sebesar 1013,33
Sebagian besar partikel halus ini berasal μg/m3 di Depan Kantor Walikota Denpasar
dari senyawa Sulfur dan senyawa Nitrogen (Jl. Gajah Mada). Adanya konsentrasi gas
yang dalam selang waktu beberapa jam atau Karbon Monoksida di udara ambien lebih
beberapa hari berubah dari gas menjadi banyak disebabkan dari konstribusi asap
padat. kendaraan bermotor yang banyak melintas
Berdasarlkan hasil analisis di lokasi sampling. Menurut Kurniawan
pengujian kualitas udara untuk semua (2001), sebagian besar gas CO yang ada di
parameter debu pada 4 lokasi sampling udara perkotaan berasal dari kendaraan
menunjukkan nilai sudah di atas standar bermotor (80%) dan ini menunjukkan
baku mutu lingkungan yang diperbolehkan korelasi yang positif dengan kepadatan lalu
yaitu Keputusan Gubernur Bali No. 515 lintas dan kegiatan lain yang ikut sebagai
Tahun 2000. penyumbang gas CO di Atmosfer. Pada
bahan bakar yang banyak mengandung
b. Timbal (Pb) karbon (seperti bensin dan solar) terbakar
Untuk parameter Timbal (Pb), dari dengan tidak sempurna maka akan
4 (empat) lokasi pengambilan sampel menghasilkan suatu senyawa berupa gas
konsentrasi Timbalnya menunjukkan nilai yang tidak berwarna dan tidak berbau yang
dibawah standar baku mutu lingkungan sering kita kenal dengan sebutnya gas CO
yang diijinkan (Keputusan Gubernur Bali (karbon Monoksida). Selain dari asap
No. 515 Tahun 2000 konsentrasi Timbal/Pb kendaraan bermotor sumber pencemar lain
yang diperbolehkan sebesar 2 μg/m3). terhadap gas CO ini adalah hasil
Konsentrasi timbal yang tertinggi sebesar pembakaran pada pembakaran sampah
0,843 μg/m3 di Depan GOR Ngurah Rai (Jl. pertanian dan pembakaran limbah padat
Melati – Jl. Mawar) dan yang terendah lainnya. Dampak dari peningkatan kadar
sebesar 0,555 μg/m3 di Depan Kantor CO dalam darah akan dapat mengikat kadar
Walikota Denpasar (Jl. Gajah Mada). oksigen dalam darah dan dapat mengurangi
Adanya konsentrasi dari Timbal di udara pasokan oksigen keseluruh tubuh, yang
merupakan konstribusi dari gas buang pada akhirnya akan dapat menyebabkan
kendaraan bermotor yang dalam bahan rasa pusing bahkan pingsan.
bakarnya terutama bensin masih

164
Jurnal Bumi Lestari, Vol. 8 No. 2, Agustus 2008. hal. 162-167

Tabel 1. Hasil Analisis Parameter Fisika


Hari Baku Hasil Pengujian
No. Parameter Metode Satuan
Pengukuran mutu I II III IV
1 31 Mei ‘ 06 Bising SLM dB 75 72,3 72,5 71,5 68,3
3
2 31 Mei ‘ 06 Debu Gravimetri μg/m 230 398,551* 320,221* 326,087* 289,885*
Sumber : Data Primer PPLH UNUD, 2006

Tabel 2. Hasil Analisis Parameter Kimia


Hari Peng- Baku Hasil Pengujian
No. Parameter Metode Satuan
ukuran mutu I II III IV
1 31 Mei ‘ 06 Timbal (Pb) Dithizon Ektraktion μg/m3 2 0,697 0,615 0,555 0,843
2 31 Mei ‘ 06 Carbon Monoksida (CO) Iodium Pentoksida μg/m3 30.000 1173,34 1088,63 1013,33 1280,00
3 31 Mei ‘ 06 Sulfur Dioksida (SO2) West Gueka μg/m3 900 27,19 22,90 22,93 18,73
4 31 Mei ‘ 06 Nitrogen Dioksida (NO2) Saltzman μg/m3 400 56,227 38,110 37,370 67,036
Jam Pengukuran 08.15 09.35 10.45 12.05
Sumber : Data Primer PPLH UNUD, 2006

Keterangan Lokasi sampling :


I. Di SMA N 2 Denpasar (Jln. Sudirman Denpasar)
II. Di depan Kantor Camat Denpasar Barat (Jln. Gunung Agung)
III. Di depan Kantor Walikota Denpasar (Jln. Gadjah Mada)
IV. Di depan GOR Ngurah Rai, Denpasar (Jln.Melati – Jl.Mawar)

165
Jurnal Bumi Lestari, Vol. 8 No. 2, Agustus 2008. hal. 162-167

d. Sulfur Dioksida (SO2) diatmosfer kira-kira adalah 3 hari,


Parameter kimia lainnya adalah sedangkan waktu tinggal NO adalah 4 hari,
Sulfur Dioksida, dari hasil analisis sampel dan gas ini bersifat akumulasi di udara yang
udara terlihat bawah konsentrasi gas SO2 di bila bercampur dengan air akan
keempat lokasi sampling masih di bawah menyebabkan terjadinya hujan asam.
standar baku mutu lingkungan yaitu 900 Untuk dampak kebisingan dapat
μg/m3 (Keputusan Gubernur Bali No. 515 memberikan efek : 1) efek fisikal yaitu
Tahun 2000). Gas Sulfur Dioksida ini kerusakan yang terjadi pada alat
terbentuk ketika sulfur bubuk berwarna pendengaran (auditary effect), 2) efek
kuning keemasan yang terdapat dalam batu psikologis yaitu kerusakan pada bagian
bara dan Bahan bakar terbakar. Sumber lain fungsi-fungsi tubuh seperti ; tekanan darah
dari gas Sulfur Diokasida ini selain asap meningkat, insomania, pencernaan menjadi
kendaraan bermotor adalah dari pemanasan mual-mual, dan selalu gelisah, 3) efek
dalam rumah tangga dan pembakaran emosi yaitu perubahan emosional sebagai
sampah/arang kayu. Setelah berjam-jam ekpresi akan kebisingan berupa rasa jengkel
atau berhari-hari tercampur di udara, sulfur atau rasa terganggu, bahkan dapat
dioksida ini membentuk partikel yang amat menimbulkan cacat mental, dan 4) efek
halus yang disebut sulfat dan dapat operasional yaitu kebisingan dapat
menembus bagian terdalam paru-paru dan mengurangi daya kerja baik fisik maupun
bercampur dengan air didalam paru-paru mental berupa gangguan komunikasi
membentuk asam belerang, tetapi bila maupun penurunan ketajaman pikiran.
diudara sulfat ini akan bereaksi dengan air Terkait akan hasil penelitian di atas
di atmosfer dan akan mengakibatkan terhadap kebisingan dan kualitas udara,
terjadinya hujan asam. Selain pengaruhnya secara keseluruhan dapat dilakukan
terhadap kesehatan manusia, Sulfur beberapa cara/langkah untuk pencegahan
Dioksida juga berpengaruh terhadap dan penanggulangan peningkatan
tanaman dan hewan. Pengaruh SO2 kebisingan dan penurunan kualitas udara
terhadap hewan hampir menyerupai yaitu :
pengaruh SO2 pada manusia. Pada tumbuh- (1) Melakukan pengaturan arus lalu lintas
tumbuhan, Sulfur Dioksida berpengaruh agar tidak terlalu padat atau menumpuk
terjadinya perubahan warna daun dari hijau pada satu jalur padat;
dapat berubah menjadi kuning atau (2) Membuat Pedestarian pada jalur lalu
terjadinya bercak-bercak putih pada daun lintas yang padat seperti ; di Jalan
tanaman. Gajah Mada, Jalan P.B. Sudirman,
Jalan Kamboja, dan lain-lain;
e. Nitrogen Dioksida (NO2) (3) Melakukan pengaturan jam kerja yang
Dari hasil analisis kualitas udara berbeda-beda untuk masing-masing
konsentrasi gas Nitrogen Dioksida (NO2) di instansi sehingga tidak terjadi
keempat lokasi pengambilan sampel masih kepadatan lalu lintas pada jam-jam
berada dibawah standar baku mutu tertentu saja;
lingkungan (Keputusan Gubernur Bali No. (4) Turut membantu pemerintah Kota
515 Tahun 2000 yaitu sebesar 400 μg/m3). Denpasar dan dukungan berbagai
Adanya konsentrasi gas Nitrogen Dioksida kalangan dan sekolah untuk turut
di udara selain disebabkan dari asap melaksanakan hari tanpa kendaraan
kendaraan bermotor/transportasi (sebesar bermotor;
39,3 %) juga dari proses pembakaran (5) Untuk Dinas Perhubungan, perlu
sampah, arang kayu dan pembakaran gas dilakukan pengujian asap yang ketat
alam. Konsentrasi NO2 di udara dalam terhadap semua kendaraan umum dan
suatu tempat bervariasi sepanjang hari pribadi serta pembatasan umur
tergantung dari sinar matahari dan mobilitas kendaraan yang laik operasi di Kota
kendaraan dan aktivitas penduduknya. Dari Denpasar (misalkan Kendaraan umum
perhitungan kecepatan emisi NOx diketahui maksimal 10 tahun dari tahun produksi
bahwa waktu tinggal rata-rata NO2 pertama kalinya);

166
Jurnal Bumi Lestari, Vol. 8 No. 2, Agustus 2008. hal. 162-167

(6) Melakukan penghijauan masal mengurangi kebisingan, maka perlu


dimasing-masing ruas jalan protokol dilakukan upaya-upaya pengelolaan dan
sehingga tercipta udara yang bersih dan pemantauan serta penetapan kebijakan yang
nyaman bagi pejalan kaki medukung program tersebut, yang antara
lain adalah sebagi berikut .
4. Simpulan dan Saran 1) Perlu dilakukan koordinasi dengan
4.1. Simpulan dinas perhubungan Kota Denpasar
Dari hasil pengukuran terhadap umur membatasi umur kendaraan yang
kualitas lingkungan untuk komponen udara beroperasi di jalan umum sehingga
dan kebisingan, hasil analisis laboratorium dapat mengurangi emisi gas buang;
secara menyeluruh untuk semua parameter - 2) Melibatkan pihak swasta, Sekolah-
parameter di wilayah pemerintah Kota sekolah Menengah Atas dan Perguruan
Denpasar dapat disimpulkan bahwa : Tinggi Negeri dan Swasta untuk ikut
1) Kualitas Udara di Kota Denpasar untuk melaksanakan hari tanpa mobil.
parameter Kualitas udara yaitu debu
total, konsentrasinya di udara ambient Daftar Pustaka
sudah melebihi standar Baku Mutu Indah, P. 2000. Metode dan Teknik Analisa
Lingkungan untuk semua lokasi Komponen Udara. Materi kursus :
sampling di Kota Denpasar, sedangkan AMDAL B, BPG Yangbatu,
untuk parameter lainnya yaitu : Timbal Denpasar – Bali.
(Pb), Carbon Monoksida (CO), Sulfur Kurniawan, B. 2001. Pengendalian
Diokasida (SO2), dan Nitrogen Pencemaran Udara. Lokakarya :
Dioksida (NO2), Konsentrasi gas-gas Monitoring Kualitas Udara
tersebut masih dibawah standar Baku Ambien, 30-31 Oktober 2001,
Mutu Lingkungan. Wisma Shanti Graha, Sudirman-
2) Konsentrasi gas-gas polutan pada Hari- Denpasar.
hari tertentu, terjadi perbedaan yang SLHD. 2004. Status Lingkungan Hidup
signifikan, hal ini disebabkan oleh Daerah, Kota Denpasar.
banyaknya jumlah kendaraan roda Sugiarta, A.A.G. 2002. Dampak Koalitas
empat (4) yang beroperasional dan Udara. Materi kursus: AMDAL A,
kendaran bermotor lainnya yang ada di BPG Yangbatu, Denpasar-Bali
Kota Denpasar (0,1%). Sugiarta, A.A.G. 2004. “Dampak Bensin
3) Perlu dilakukan kegiatan-kegiatan Tanpa Timbal (Pb) terhadap
pencegahan dan penanggulangan secara Kualitas Udara Kota Denpasar”.
menyeluruh oleh Pemerintah Kota Journal Lingkungan Hidup : Bumi
Denpasar dan masyarakat untuk Lestari. Volume 4 Nomor 2,
mengurangi peningkatan kebisingan Periode Agustus 2004
dan penurunan kualitas udara di Kota Srikandi, F. 1992. Polusi Udara dan Air.
Denpasar. Penerbit : Kanisius, Yogyakarta,
bekerjasama dengan Pusat Antar
4.2. Saran Universitas Pangan dan Gizo,
Untuk menjaga kualitas udara yang Institut Pertanian Bogor.
dicanangkan dalam program langit biru dan

Gambar 1. Pengukuran Kualitas Udara di Depan Kantor Walikota Denpasar


(Jln. Gadjah Mada)

167

Anda mungkin juga menyukai