Anda di halaman 1dari 17

RESUME MATEMATIKA TEKNIK 2

KELOMPOK :
ANDREYANSEN RIVALDO
ARI ADITYA
ARMY ARDIYANTO
AXNAS PRATAMA
CIKHO GANI
TRANSFORMASI Z

Transformasi Z memainkan peran yang sama dalam analisis sinyal waktu diskret dan
sistem LTI (Invarian Waktu Linear) sebagai transformasi Laplace dalam analisis waktu kontinu
dan sistem LTI. Sebagai contoh, di dalam domain-Z (bidang–Z kompleks) konvolusi dua sinyal
domain waktu ekivalen dengan perkalian transformasi-Z yang berhubungan. Transformasi-Z
sinyal waktu diskret x(n) didefinisikan sebagai deret pangkat:


X(z) = Σx(n)z-n
n=-∞

di mana z adalah suatu variabel bilangan komplek, yaitu z = re j Ώ.

Im(z)
r

Ώ
Re(z)

karena transformasi Z adalah deret pangkat tak berhingga, transformasi ini hanya berlaku untuk
nilai-nilai yang deretnya konvergen. Daerah konvergensi (ROC) X(z) adalah himpunan seluruh
nilai z agar X(z) mencapai nilai berhingga. Jadi setiap waktu kita menyebutkan transformasi z
kita menunjukkan ROC-nya.

Sifat – sifat ROC

– ROC dari X(z) adalah daerah yang dibatasi lingkaran pada bidang z yang berpusat pada titik nol.

– Transformasi Fourier dari x(n) adalah konvergen jika dan hanya jika ROC dari x(n) mencakup
lingkaran satuan.
– Pada ROC tidak boleh terdapat pole .
– Bila x(n) adalah deret dengan panjang terbatas maka ROC adalah seluruh bidang z ,dengan
kemungkinan pengecualian pada z=0 atau z=∞.
– Bila x(n) adalah deret sisi kanan yaitu deretan yang bernilai nol untuk n <N1
<∞, ROC adalah daerah dibagian luar dari pole terluar X(z) hingga (kemungkinan) mencakup z=∞.
– Bila x(n) adalah deret sisi kiri yaitu deretan yang bernilai nol untuk n>N2>-∞, ROC adalah
daerah dibagian dalam dari pole terdalam X(z) hingga (kemungkinan) mencakup z=0.
– Bila x(n) adalah deretan dua sisi maka ROC akan berbentuk cincin yang dibatasi oleh pole
terluar dan terdalam dan tidak mengandung satu pun pole pada daerah konvergensinya.
– Daerah konvergensi harus merupakan daerah yang terhubung.
contoh:

tentukan transformasi Z sinyal-sinyal durasi berhingga berikut:

1. X1(n) = {1,2,5,7,0,1}
2. X2(n) = {0,0,1,2,5,7,0,1}
3. X3(n) = {2,4,5,7,0,1}

4. X4(n) = δ(n)
5. X5(n) = δ(n-k), k > 0
6. X6(n) = δ(n+k), k > 0

Jawab:

a. X1(z) = 1 + 2z-1 + 3z-2 + 5z-3 + 7z-4 + z-6 ; ROC: z ≠ 0

b. X2(z) = z-2 + 2z-3 + 5z-4 + z-6; ROC: z ≠ 0

c. X3(z) = 2z2 + 4z + 5 + 7z-1 + z-3; ROC: z ≠ 0 dan z ≠ ∞

d. X4(z) = 1

e. X5(z) = z-k; ROC; z ≠ 0

f. X6(z) = zk; ROC; z ≠ ∞


Dari contoh di atas dengan mudah bahwa ROC untuk sinyal durasi-berhingga adalah
seluruh bidang-z kecuali mungkin titik z = 0 dan/atau z = ∞.
Dalam banyak kasus kita dapat menyatakan jumlah deret berhingga dan tak-berhingga
untuk transformasi-z dalam persamaan bentuk-tertutup.

Contoh:

Tentukan transformasi-z dari sinyal


Jawab:
Sinyal x(n) terdiri dari jumlah tak berhingga dari nilai-nilai tidak nol

Transformasi-z dari x(n) adalah deret pangkat tak-berhingga

Inilah deret geometri tak-berhingga, jika (1/2) z-1 = A, maka persamaan di atas dapat
dituliskan sebagai :

Konsekuensinya, untuk , atau ekuivalennya untuk , X(z) konvergen


untuk
Im(z)

1/2
Re(z)

ROC

Apabila variabel kompleks dinyatakan dalam bentuk polar sebagai

Dengan r = |z| dan = z. Maka X(z) dapat dinyatakan sebagai

ROC dari X(z), |X(z)| < ∞. Tetapi

Contoh:

Tentukan transformasi-z dari sinyal


Jawab:

Jika|az-1| < 1 atau ekuivalennya, |z| >|a|, deret pangkat ini konvergen untuk 1/(1-az-1).

Jadi kita mempunyai pasangan transformasi-z

ROC adalah bagian luar lingkaran yang mempunyai jari-jari |α|. Jika kita mengatur α = 1, kita
memperoleh transformasi-z sinyal step unit.

Contoh:

Tentukan transformasi-z sinyal


Jawab:

Dari definisi

Dengan l = -n . menggunakan rumus

Bila |A| <1 menghasilkan

-1
Yang menyatakan bahwa | z| < 1 atau eluivalennya |z| < | |. Jadi

ROC sekarang adalah bagian dalam lingkaran yang mempunyai jari-jari |α|. Hal ini diperlihatkan
pada gambar berikut:
Dari keunikan

Dan kita melihat bahwa sinyal kausal αn u(n) dan sinyal non kausal -αn u(-n-1) mempunyai
persamaan bentuk-tertutup yang sama untuk transformasi-z, yakni

Contoh:

Tentukan transformasi-z sinyal

Jawab:

Dari definisi
Deret pangkat pertama konvergen jika |az-1| < 1 atau |z| > |a|. Deret pangkat kedua konvergen jika
|b-1z| < 1 atau |z| < |b|. Dalam menentukan konvergensi X(z), kita perhatikan kasus yang berbeda.

Kasus 1.

|b| < |α|: dalam kasus ini kedua ROC di


atas tidak overlap, seperti gambar di
samping. Konsekuensinya kita tidak
dapat mencari nilai z untuk kedua deret
pengkat konvergen secara simultan.
Jelasnya dalam kasus ini X(z) tidak
ada.

Kasus 2.
|b| > |α|: dalam kasus ini ada cincin
dalam bidang-z dengan kedua deret
pangkatnya konvergen secara
simultan, seperti diperlihatkan pada
gambar di samping. Maka kita
memperoleh

Contoh tersebut memperlihatkan bahwa jika ada suatu ROC untuk sinyal dua-sisi durasi
takberhingga, hal itu adalah cincin (daerah cincin) dalam bidang-z. Dari contoh di atas dapat
dilihat bahwa ROC sinyal bergantung pada durasinya (berhingga atau tak-berhingga) dan apakah
kausal atau anti kausal, atau dua-sisi. Fakta ini diringkas pada tabel di bawah ini
Tabel Fungsi Dasar Transformasi Z

Sifat Transformasi Z
Transformasi Z Rasional

 Pole dan Zero


Pole : harga – harga z = Pi yang menyebabkan X(z) = ∞
Zero : harga – harga z = Zi yang menyebabkan X(z) = 0
 Fungsi Rasional

 N(z) dan D(z) polinom


Contoh soal

 Fungsi sistem dari sistem LTI Y(z)


Y(n) = h(n) * x(n) Y(z) = H(z)X(z) H(z) = X(z)
Respon Impuls h(n) H(z) Fungsi Sistem
Persamaan beda dari sistem LTI :
Transformasi Z Balik
 Definisi Transformasi Balik

Teorema Residu Chauchy :

 Ekspansi fraksi-parsial

Anda mungkin juga menyukai