Anda di halaman 1dari 56

RPP Bahasa Indonesia SMK Kelas 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : X/1
Pertemuan ke- : 1, 2, dan 3
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Semenjana
Kompetensi Dasar :
1.1 Menyimak untuk memahami lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku dan yang tidak.
Indikator :
• Reaksi kinetik (menunjukkan sikap memperhatikan, mencatat) terhadap lafal, tekanan, intonasi dan jeda
yang lazim/baku dan yang tidak.
• Memberikan komentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku dan
yang tidak
Tujuan Pembelajaran:
• Siswa mampu menyimak untuk memahami lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku dan yang
tidak.
II. Materi Ajar
• Informasi dan contoh tentang lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku dan yang tidak.
• Bentuk reaksi kinetik atau verbal bila mendengar pelafalan, tekanan, intonasi atau jeda yang lazim/baku
dan yang tidak.
Metode Pembelajaran: penugasan, tanya jawab
Langkah-langkah Pembelajaran:
A. Kegiatan awal :
• Siswa membaca informasi tentang lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku.

B. Kegiatan inti :
1. Siswa menyimak monolog/dialog yang bertemakan sosial.
2. Siswa memberikan reaksi kinetik (menunjukkan sikap memperhatikan, mencatat) terhadap lafal, tekanan,
intonasi, dan jeda yang lazim/baku dan yang tidak berdasarkan informasi lisan.
3. Siswa mengomentari lafal,tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku dan yang tidak.
C. Kegiatan akhir : menyimpulkan hasil pembelajaran dan melaksanakan evaluasi.
Alat/Bahan/Sumber Belajar:
Tape recorder, berbagai teks dari berbagai sumber, rekaman, KBBI.
Penilaian
Jenis tes : lisan, tulis, perbuatan
Bentuk tes : objektif, uraian.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Pertemuan ke- : 4,5,6, dan 7
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (8 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Semenjana
Kompetensi Dasar :
1.2 Menyimak untuk memahamiInformasi lisan dalam konteks bermasyarakat. Indikator :
• Mengidentifikasi informasi lisan yang bersifat faktual, spesifik, dan rinci.
• Mengidentifikasi sumber informa lisan.
• Mengenal ragam dan laras bahasa.
• Membedakan proses dan hasil dengan memperhatikan ciri atau penanda kata/kalimat.
• Membedakan fakta dan opini.
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat menyimak informasi lisan dalam konteks bermasyarakat.
Materi Ajar
• Ciri-ciri informasi dan sumber informasi.
• Perbedaan fakta dan opini
• Konsep dan ciri ragam/laras bahasa disertai contoh.
• Ciri atau penanda kata/kalimat yang menunjukkan proses dan hasil.
• Perbedaan fakta dan opini.
Metode Pembelajaran : penugasan, tanya jawab
Langkah-langkah Pembelajaran:
A. Kegiatan awal :
Siswa menyimak informasi lisan bertema sosial.
B. Kegiatan inti :
1. Siswa mengidentifikasi informasi sesuai dengan wacana yang disimak.
2. Siswa mengidentifikasi sumber informasi lisan.
3. Siswa megenali ragam/laras bahasa berdasarkan informasi lisan.
4. Siswa membedakan proses dan hasil untuk memahami isi informasi lisan.
5. Siswa membedakan fakta dan opini berdasarkan informasi lisan.
C. Kegiatan akhir :
menyimpulkan hasil pembelajaran dan melaksanakan evaluasi
Alat/Bahan/Sumber Belajar:
Tape recorder, berbagai teks dari berbagai sumber, nara sumber, KBBI, Modul Bahasa Indonesia Tingkat
Semenjana
Penilaian:
Jenis tes : lisan, tulis, perbuatan
Bentuk tes : objektif, uraian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Pertemuan ke- : 8,9,10,11, dan 12
Alokasi Waktu : 10 x 45 menit (10 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Semenjana
Kompetensi Dasar :
1.3 Membaca cepat untuk memahami informasi tertulis dam konteks bermasyarakat.
Indikator :
• Membaca cepat permulaan (120-150 kata) per menit.
• Membaca cepat lanjutan dengan menerapkan teknik pindai (scanning) dan layap (skimming) sehingga
mencapai 230-250 kata per menit.
• Membuat catatan pokok isi bacaan sesuai dengan cara/teknik membuat catatan.
• Menjelaskan bagian bacaan tertentu secara rinci.
Tujuan Pembelajaran:
• Siswa dapat membaca cepat untuk memahami informasi tertulis dalam konteks bermasyarakat.
Materi Ajar
1. Cara/teknik membaca cepat untuk pemahaman.
2. Cara/teknik untuk menemukan informasi dalam bacaan.
3. Cara/teknik mengungkapkan informasi secara lisan.
4. Cara/teknik menggunakan kamus.
Metode Pembelajaran : perbuatan dan diskusi.
Langkah-langkah Pembelajaran
A.Kegiatan awal :
• Siswa membaca informasi tentang cara/teknikmembaca cepat.
B. Kegiatan inti :
1. Siswa membaca cepat permulaan (120-150 kata)per menit.
2. Siswa menemukan informasi yang terdapat didalam bacaan.
3. Siswa membaca cepat lanjutan dengan menerapkan teknik pindai (scanning) dan layap (skimming)
sehingga mencapai 230-250 kata per menit.
4. Siswa menemukan informasi yang terdapat dalam bacaan.
5. Siswa menjelaskan bagian tertentu sesuai dengan isi bacaan.
6. Siswa mengungkapkan kembali isi informasi dengan bahasa sendiri.
C. Kegiatan akhir :
• menyimpulkan hasil pembelajaran dan melaksanakan evaluasi
Alat/Bahan/Sumber Belajar:
• Stop watch, berbagai teks dari berbagai sumber, KBBI.
Penilaian:
Jenis tes : tulis, perbuatan
Bentuk tes : objektif, uraian.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Pertemuan ke- : 13, 14,15,16
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (8 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Semenjana
Kompetensi Dasar : 1.4 Memahami informasi tertulis dalam berbagai bentuk teks
Indikator :
• Mengidentifikasi berbagai informasi tulis.
• Mengidentifikasi jenis teks (narasi, deskripsi dan eksposisi).
• Menentukan fakta dan opini.
• Membedakan proses dan hasil.
• Mengungkapkan kembali informasi yang telahdibaca.
• Mengungkapkan gambar, bagan, grafik, diagram, atau matriks secara verbal.
• Mengubah informasi verbal ke dalam bentuk nonverbal.
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat memahami informasi tertulis dalam berbagai bentuk teks.
Materi Ajar:
1. Cara atau teknik mengidentifikasi informasi tulis.
2. Ciri-ciri jenis karangan.
3. Informasi dan teknik membuat teks nonverbal.
4. Teknik mengungkapkan gambar, bagan, grafik, diagram, atau matriks secara verbal.
Metode Pembelajaran: diskusi, tanya jawab, dan penugasan.
Langkah-langkah Pembelajaran:
A. Kegiatan awal :
• Siswa membaca informasi tentang cara atau teknik mengidentifikasi informasi tulis, ciri-ciri jenis
karangan, teknik membuat teks nonverbal, teknik mengungkapkan gambar, bagan, grafik, diagram, atau
matriks secara verbal.
B. Kegiatan inti :
1. Siswa mengidentifikasi informasi tulis dariberbagai sumber.
2. Siswa mengidentifikasi jenis teks (narasi,deskripsi dan eksposisi
3. Siswa menentukan fakta dan opini.
4. Siswa membedakan proses dan hasil.
5. Siswa mengungkapkan kembali informasi yang telah dibaca.
6. Siswa mengungkapkan gambar, bagan, grafik,diagram atau matriks, secara verbal.
7. Siswa mengubah informasi verbal ke dalam bentuk nonverbal.
C. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.
Alat/Bahan /Sumber Belajar:
• KBBI, teks dengan berbagai tema dan berbagai jenis, bagan, grafik, gambar, diagram, matriks
VI. Penilaian:
Jenis Tes : tulis dan lisan
Bentuk tes : objektif dan uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Pertemuan ke- : 17
Alokasi Waktu : 2x 45 menit (2jam pelajaran)
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Semenjana
Kompetensi Dasar : 1.5 Melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat.
Indikator :
• Mampu mengidentifikasi pelafalan kata yang tidak tepat.
• Membedakan makna kata akibat lafal dan artikulasi yang tidak tepat.
• Mampu melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat
Tujuan Pembelajaran:
• Setelah diperdengarkan suatu rekaman siswa dapat mengidentifikasi artikulasi, membedakan makna akibat
artikulasi yang tidak tepat dan mampu melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat
Materi Ajar
1. Lafal dan artikulasi.
2. Perbedaan makna sebagai akibat kesalahan artikulasi.
3. Konsep lafal baku bahasa Indonesia.
Metode Pembelajaran: diskusi, tanya jawab, dan penugasan.
Langkah-langkah Pembelajaran:
A. Kegiatan awal : Siswa menyimak informasi lisan
B. Kegiatan inti :
1. Siswa mengidentifikasi pelafalan kata yang tidak tepat.
2. Siswa menjelaskan perbedaan makna akibat lafal dan artikulasi yang tidak tepat
3. Siswa melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat. .
C. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.
V. Alat/Bahan /Sumber Belajar:
KBBI, EYD, rekaman naskah Pembukaan UUD 45
VI. Penilaian:
Jenis tes : tulis dan lisan
Bentuk tes : objektif
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Pertemuan ke- : 18, 19, 20
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 1.6 Memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat.
Indikator :
• Menentukan pilihan kata (diksi), bentuk kata dan ungkapan yang tepat dalam kalimat.
• Menggunakan pilihan kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat dalam kalimat.
Tujuan Pembelajaran:
• Siswa dapat memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat sesuai dengan tuntutan situasi
komunikasi.
II. Materi Ajar:
1. Pilihan kata (diksi):
- ketepatan kata
- kesesuaian kata
- perubahan makna kata
- denotasi dan konotasi
- sinonim dan antonim
- idiomatik
2. Bentuk kata dan ungkapan
3. Contoh penggunaan pilihan kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat dan tidak tepat.
Metode Pembelajaran: diskusi, tanya jawab, dan penugasan.
Langkah-langkah Pembelajaran:
A. Kegiatan awal : membaca teks dengan tema tertentu
B. Kegiatan inti :
1. Menentukan pilihan kata (diksi), bentuk kata, dan ungkapan yang tidak tepat dalam teks yang dibaca
2. Memperbaiki pilihan kata (diksi), bentuk kata, dan ungkapan yang tidak tepat dalam teks.
3. Mendiskusikan pengertian pilihan kata (diksi), bentuk kata, dan ungkapan
4. Menggunakan pilihan kata, bentuk kata, dan ungkapan dalam kalimat dengan tepat
C. Kegiatan akhir: melaksanakan evaluasi.
Alat/Bahan /Sumber Belajar:
KBBI, Kamus Idiom, lirik lagu, iklan, teks dengan berbagai tema.
Penilaian:
Jenis tes : tulis dan lisan
Bentuk tes : objektif dan uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : X/2
Pertemuan ke- : 21, 22, 23
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 1.7 Menggunakan kalimat yang baik, tepat, dan santun
Indikator :
• mengidentifikasi kalimat yang komunikatif tetapi tidak cermat dilihat dari kaidah bahasa, nalar, dan
ketersampaian pesan
• mengidentifikasi kalimat yang tidak komunikatif tetapi cermat.
• Menggunakan kalimat yang komunikatif, cermat dan santun dalam suatu pembicaraan.
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat menggunakan kalimat yang baik, tepat dan santun.
Materi Ajar:
1. Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah kalimat: kaidah bahasa, nalar, dan ketersampaian pesan.
2. Contoh kalimat efektif, komunikatif, dan santun.
3. Contoh kalimat yang tidak komunikatif tetapi cermat.
4. Contoh kalimat yang komunikatif tetapi tidak cermat.
Metode Pembelajaran: simulasi dan diskusi.
Langkah-langkah Pembelajaran:
A. Kegiatan awal : Menyimak dialog siswa.
B. Kegiatan inti :
1. Siswa mengidentifikasi kalimat yang komunikatif tetapi tidak cermat dilihat dari kaidah bahasa, nalar, dan
ketersampaian pesan berdasarkan dialog yang di sampaikan siswa pada kegiatan awal
2. Siswa mengidentifikasi kalimat yang tidak komunikatif tetapi cermat.
3. Siswa menyampaikan informasi dengan menggunakan kalimat yang komunikatif, cermat, dan santun.
C. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.
Alat/Bahan /Sumber Belajar:
Teks dialog, Santun Berbahasa Anton Moeliono.
Penilaian:
Jenis tes: tulis dan lisan
Bentuk tes: uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan ke- : 24, 25, 26
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 1.8 Mengucapkan kalimat dengan jelas, lancar, bernalar dan wajar.
Indikator :
• Membedakan penggunaan pola tekanan kata dan kalimat dalam berbicara dengan memperhatikan konsep
dan pola serta intonasi, tekanan, nada,irama, dan jeda.
• Membaca lirik lagu, naskah/teks, pengumuman/pidato, dan sejenisnya dengan menggunakan tekanan dan
intonasi secara jelas dan tepat.
Tujuan Pembelajaran:
• Siswa dapat mengucapkan kalimat dengan jelas,lancar, bernalar dan wajar dengan memperhatikan konsep
dan pola kalimat serta intonasi, tekanan, nada, irama, dan jeda.
Materi Ajar:
1. Konsep dan pola intonasi, tekanan, nada, irama, dan jeda dalam kalimat.
2. Teknik membaca indah.
3. Contoh pengucapan kalimat yang jelas, lancar, bernalar, dan wajar.
Metode Pembelajaran: demonstrasi dan diskusi.
Langkah-langkah Pembelajaran:
A. Kegiatan awal : Menyimak informasi lisan (dialog/monolog)
B. Kegiatan inti :
1. Siswa membedakan penggunaan pola tekanan kata dan kalimat dari dialog/monolog yang diperdengarkan
berdasarkan konsep dan pola serta serta intonasi, tekanan, nada, irama, dan jeda yang benar.
2. Membaca lirik lagu, naskah/teks, pengumuman/pidato, dan sejenisnya dengan menggunakan tekanan, dan
intonasi secara jelas dan tepat
C. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.
Alat/Bahan /Sumber Belajar:
Teks dialog dan monolog, syair lagu, teks pengumuman/pidato.
Penilaian:
Jenis tes : tulis dan lisan
Bentuk tes : uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan ke- : 9, 10,11
Alokasi Waktu : 6 X 45 Menit
Kompetensi Dasar : 1.9 Menulis dengan memanfaatkan kategori/kelas kata.
Indikator :
• Informasi tentang kelas kata dipahami siswa dengan baik.
• Kelas kata diklasifikasikan berdasarkan teks.
• Rincian disusun berdasarkan kelas kata
• Kelas kata dimanfaatkan untuk menulis teks/karangan
Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui proses pembelajaran, siswa dapat:
1. memahami kategori/kelas kata
2. mengklasifikasikan kelas kata berdasarkan teks;
3. menyusun rincian berdasarkan kelas kata.
4. menulis ± 3 paragraf dengan memanfaatkan kelas kata.
Materi Ajar
1. Kategori/kelas kata
2. Teks yang mengandung rincian yang berupa kelas kata.
3. Contoh rincian kelas kata.
4. Contoh pemanfaatan kelas kata dalam tulisan/karangan.
Metode Pembelajaran
• Penugasan
• Diskusi
• Tanya Jawab
Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan awal
Siswa ditugasi untuk membaca teori tetang kelas kata dilanjutkan membaca teks.
B. Kegiatan inti
(1) membaca teks dengan tema tertentu.
(2) mengkaklasifikasikan kata berdasarkan kelas kata (sesuai teks).
(3) Menyusun rincian berdasarkan pemanfaatan kategori atau kelas kata
(4) Menulis dengan memanfaatkan kelas kata.
C. Kegiatan akhir Melaksanakan evaluasi
Alat /Bahan/Sumber Belajar
1. Modul
2. Teks dari media cetak ± 5 paragraf.
Penilaian
1. Tes tertulis.
2. Bentuk tes
• Pilihan ganda.
• Uraian
Contoh 1:
1. Sumur itu sangat dalam.
Kata dalam pada kalimat di atas termasuk kelas kata ....
a. benda
b. kerja
c. sifat
d. tugas

Contoh 2
2. Sudah dua minggu dia terbaring sakit. Tidak satu orang pun yang mengetahui kalau ia terpapar HIV
AIDS. Tingkah lakunya yang santun selama ini tidak mencerminkan kalau sebenarnya ia seorang yang
sering berganti-ganti pasangan. Kini, ia tinggal menunggu panggilan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Klasifikasikan teks di atas berdasarkan kelas kata!
No. Kata Benda Kata Kerja Kata Sifat Kata Tugas

1
2.
3.
dst.
dua
.........................
.........................
terbaring
..........................
.........................
sakit
...........................
.........................
yang
.........................
.........................

Contoh 3
3. Sebutkan rincian kata berdasarkan kelas kata berikut ini!
(1) Nomina nama kekerabatan : adik, kakak, saudara, ibu, bapak, dsb.
(2) Nomina alat/perabot: ................................................................................
(3) Nomina hal/proses : ..................................................................................
(4) Adjektiva yang menyatakan penilaian:.....................................................
(5) Adjektiva yang menyatakan batin:...........................................................
(6) Verba yang berawalan me- dengan variasinya :......................................

Contoh 4
4. Buatlah karangan ± 3 paragraf dengan memanfaatkan kelas katasecara tepat!
Bobot penilaian/Penskoran:
Jenis Soal Nomor Soal Bobot Nilai
PG 1 - 25 2 50
Uraian 1
(mengarang) 50
50
100

Penugasan:
Kerjakanlah tugas berikut ini secara berkelompok, maksimal 5 orang!
1. Carilah sebuah teks (bacaan) ± 100 kata.
2. Untuk setiap kata, tentukan kelas kata (kata kerja (verba), kata benda (nomina), kata sifat (adjektiva), dan
kata tugas) serta tentukan pula bentuk katanya! Kerjakan dalam bentuk tabel!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan ke- : 12
Alokasi Waktu : 10 X 45 menit (10 jam)
Kompetensi Dasar : 1.10 Membuat berbagai teks tertulis dalam konteks bermasyarakat dengan memilih kata,
bentuk kata, dan ungkapan yang tepat.
Indikator :
• Memahami informasi tentang diksi, bentuk kata, dan ungkapan.
• Memahami penggunaaan disksi, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat dalam teks.
• Mampu membuat beberapa teks tertulis dengan menggunakan diksi, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat.
Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui proses pembelajaran, siswa dapat:
1. menunjukkan pilihan kata (diksi), bentuk kata, dan ungkapan yang tidak/kurang tepat di dalam teks.
2. memperbaiki pilihan kata (diksi), bentuk kata, dan ungkapan yang tidak/kurang tepat di dalam teks.
3. menjelaskan makna ungkapan dalam teks
4. membuat beberapa teks bertema kemasyarakatan dengan menggunakan disksi, bentuk kata, dan ungkapan
yang tepat.
Materi Ajar
1. Pilihan kata (diksi)
2. penggunaan bentuk kata dalam teks
3. penggunaan uangkapan dalam teks
Metode Pembelajaran
• Penugasan
• Diskusi
• Tanya jawab
Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan awal:
Peserta didik ditugasi untuk membaca teks.
B. Kegiatan inti:
1. meneliti/memeriksa ketepatan penggunaan diksi, bentuk kata, dan ungkapan dalam teks.
2. menjelaskan makna ungkapan dalam teks
3. membuat beberapa teks bertema kemasyarakatan dengan menggunakan disksi, bentuk kata, dan ungkapan
yang tepat.
C. Kegiatan akhir: melaksanakan evaluasi.
Alat/Bahan/Sumber Belajar
1. Modul
2. Teks pidato ± 5 paragraf.
Penilaian
Tes tulis
2. Tes objektif
3. Tes subjektif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan ke- : 35, 36, 37
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 1.11 Menggunakan kalimat tanya secara tertulis sesuai dengan situasi komunikasi.
Indikator :
• Menyampaikan pertanyaan yang relevan dengan topik pembicaraan secara tertulis dengan santun.
• Menyampiakan pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak secara tertulis dengan tujuan untuk
memantapkan klarifikasi dan konfirmasi.
• Menyampaikan pertanyaan retorik (tidak memerlukan jawaban) secara tertulis sesuai dengan tujuan dan
situasi.
• Menyampaikan pertanyaan secara tersemar dengan kalimat tanya secara tertulis dengan tujuan selain
bertanya seperti memohon, meminta, menyuruh, mengajak, merayu, menyindir, meyakinkan, menyetujui,
atau menyanggah.
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat menggunakan kalimat tanya secara tertulis sesuai dengan situasi komunikasi.
Materi Ajar:
1. Tentang kalimat tanya: pengertian, ciri-ciri, macam-macam kata tanya, jenis kalimat tanya.
2. Kalimat tanya yang efektif dengan formula 5W1H (what, who, where, when, why, how) dalam
menyampaikan pertanyaan sesuai dengan situasi komunikasi.
Metode Pembelajaran: demonstrasi dan diskusi.
Langkah-langkah Pembelajaran:
A. Kegiatan awal : Mengidentifikasi pokok permasalahan sebagai persiapan wawancara.
B. Kegiatan inti :
1. Siswa membuat daftar pertanyaan secara tertulis untuk persiapan wawancara.
2. Siswa menyampaikan pertanyaan sesuai dengan pokok permasalahan.
3. Siswa menyampaikan pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak.
4. Siswa menyampaikan pertanyaan retorik (tidak memerlukan jawaban).
5. Siswa menyampaikan pertanyaan secara tersamar dengan tujuan selain bertanya, seperti memohon,
meminta, menyuruh, mengajak, merayu, menyindir, meyakinkan, menyetujui, atau menyanggah.
C. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.
Alat/Bahan /Sumber Belajar:
Berbagai teks dari media cetak, Menulis Tertib dan Sistematik oleh J.D. Parera
Penilaian:
Jenis tes: tulis
Bentuk tes: uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan ke- : 38, 39, 40
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 1.12 Membuat parafrasa dari teks tertulis
Indikator :
• Mengungkapkan kembali isi teks yang dibaca dengan kalimat sendiri secara tertulis.
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat membuat parafrasa dari teks tertulis
Materi Ajar:
• Contoh parafrasa
• Teknik menyusun parafrasa
Metode Pembelajaran:
Diskusi, tanya jawab, penugasan
Langkah-langkah Pembelajaran:
A. Kegiatan awal : Siswa membaca (berita, iklan, tajuk rencana, cerita narasi, puisi)
B. Kegiatan inti :
1. Siswa menemukan pikiran utama dari teks yang dibaca.
2. Siswa menyusun parafrasa.
C. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.
Alat,Bahan /Sumber Belajar:
Tajuk rencana, berita, iklan, cerita narasi, puisi.
Penilaian:
Jenis tes : tulis
Bentuk tes : uraian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(NO. 2.1)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas / Semester : XI / 1
Pertemuan ke : 1, 2
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar : 2.1 Menyimak untuk menyimpulkan informasi lisan yang tidak bersifat perintah dalam
konteks bekerja.
Indikator:
1. Mengubah informasi dari bentuk lisan ke bentuk non verbal (bagan/tabel/diagram/grafik/denah/matriks).
2. Menyampaikan pendapat/opini dengan menggunakan teknik penyampaian simpulan dan pendapat yang
akurat secara deduktif dan induktif.
3. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam menyampaikan suatu informasi

I. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat mengubah informasi dari bentuk lisan ke bentuk non verbal
(bagan/tabel/diagram/grafik/denah/matriks).
2. Siswa dapat menyampaikan pendapat/opini dengan menggunakan teknik penyampaian simpulan dan
pendapat yang akurat secara deduktif dan induktif.
3. Siswa dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam menyampaikan suatu informasi.

II. Materi Ajar:


- Teknik membuat catatan verbal dan non verbal sebagai dasar untuk membuat simpulan (lisan/tulis).
- Teknik menyimpulkan secara induktif, deduktif serta campuran
1. Deduktif:
a. Silogisme
sebab-sebabb. Akibat
akibat-akibatc. Sebab
2. Induktif:
a. Generalisasi
akibatb. Sebab-sebab
sebabc. Akibat-akibat
d. Sebab-akibat berantai
e. Analogi
3. Campuran (Deduktif-Induktif)
- Teknik menyampaikan simpulan dan pendapat.
- Kesadaran berbahasa /sikap berbahasa yang positif.

III. Metode Pembelajaran:


Metode Audiolingual, penugasan dan diskusi.

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:


Pertemuan pertama
A. Kegiatan Awal :
1) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang materi yang lalu.
2) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran dalam pertemuan ini.
3) Siswa diberi motivasi dengan contoh-contoh berbahasa nonverbal dan verbal.
B. Kegiatan Inti :
1) Siswa diperdengarkan rekaman
2) Siswa mengubah informasi yang disimak ke bentuk non verbal
(bagan/tabel/diagram/grafik/denah/matriks).
C. Kegiatan Akhir :
Siswa menyimpulkan hasil belajar hari ini.
Pertemuan kedua
A. Kegiatan Awal :
1) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang materi yang lalu.
2) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran dalam pertemuan ini .
B. Kegiatan inti:
1) Siswa menyimak rekaman dan mencatat hasil simakannya di buku modul.
2) Siswa menyimpulkan hasil simakan dengan memperhatikan teknik menyimpulkan secara deduktif dan
induktif.
3) Siswa menyampaikan hasil simpulannya di depan kelas secara bergantian.
4) Siswa menanggapi hasil simpulan temannya.
C. Kegiatan Akhir: Siswa bersama-sama menyimpulkan hasil belajar, kemudian mengikuti evaluasi.

V. Alat / Bahan / Sumber Belajar:


- Alat : Tape, rekaman / kaset,
- Bahan: wacana darikoran
- Sumber belajar : Modul Bahasa Indonesia Tk. Madia,
Buku “ Argumentasi dan Narasi” oleh Gorys Keraf
“Belajar Mengemukakan Pendapat” oleh Jos Daniel Parera

VI. Penilaian:
A. Simak rekaman B.1.1.A “Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, dan Bahasa Asing “
Setelah selesai menyimak buatlah bagan Fungsi bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa
persatuan!
B. Simak rekaman B.1.1.E dan tentukan pola berpikir deduktif, induktif, atau campuran!

Kunci Jawaban:
A. Rekaman B.1.1.A
B. Rekaman B.1.1.E

1. deduktif 6. induktif
2. deduktif 7. induktif
3. deduktif 8. induktif
4. deduktif 9. induktif
5. deduktif 10.campuran
Pedoman Penilaian
B. Jumlah jawaban betul X 100 = Nilai
Jumlah soal

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Jakarta

Drs, Dedi Dwitagama, MM.,M.Si.


NIP./NRK. 131765462/132471 Jakarta, Juli 2008
Pengajar

Dra. Lilik Musyarofah


NIP/NRK.132130235/133056

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(NO. 2.2)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas / Semester : XI / 1
Pertemuan ke : 3, 4, 5
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setera tingkat Madia
Kompetensi Dasar : 2.2 Memahami perintah lisan baik yang diungkapkan maupun yang tidak.
Indikator:
1. Merumuskan kembali isi perintah (secara lisan, maupun tulisan)
2. Menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isi perintah secara lisan/tertulis
3. Mengonfirmasikan kebenaran rencana kegiatan yang telah direncanakan sesuai dengan rencana pemberi
perintah
4. Melaksanakan perintah sesuai dengan isi perintah.

I. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat merumuskan kembali isi perintah (secara lisan, maupun tulisan)
2. Siswa dapat menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isi perintah secara lisan/tertulis
3. Siswa dapat mengonfirmasikan kebenaran rencana kegiatan yang telah direncanakan sesuai dengan
rencana pemberi perintah
4. Siswa dapat melaksanakan perintah sesuai dengan isi perintah.

II. Meteri Ajar:


* Pengertian kalimat perintah
Ialah kalimat yang mengharapkan respon atau tanggapan dari mitra komunikasi.
* Ciri-ciri kalimat perintah:
1. Dengan pola umum intonasi naik pada bagian awal (2 3 )
Pergi!
23
Pergilah!
232
2. Ditandai dengan tanda seru (!)
Contoh : – Bacalah!
- Makanlah hidangan ini!
3. Menggunakan partikel lah
Contoh : – Diamlah, jangan berisik!
- Bersihkanlah tempat ini!
4. Berpola kalimat inversi (P-S)
Contoh: – Simpanlah dokumen ini!
- Perhatikan gambar tersebut!
* Macam kalimat perintah:
1) Perintah biasa / biasa :
- Jawablah dengan singkat dan jelas!
2) Larangan
- Jangan engkau sakiti hatinya!
3) Sindiran
- Ambillah kembalai semua yang telah kau berikan padaku!
4) Permintaan / harapan
- Saya haraplamaran saya diterima.
5) Permohonan
- Kami mohon kehadiran Anda tepat waktu.
6) Persilaan
- Hadirin dipersilakan berdiri.
7) Saran
- Menurut hemat saya lebih efisien kalau Bapak memakai motor.
* Teknik merespon perintah
1) Merumuskan kembali dengan kalimat sendiri.
2) Membuat rangka/ bagan/ tabel perintah.
3) Merencanakan kegiatan untuk memenuhi perintah secara verbal atau nonverbal.
4) Mengkonfirmasikan kebenaran rencana kerja.
5) Melaksanakan isi perintah
Kalimat perintah dapat diperhalus dengan menggunakan unsur-unsur berikut :
1. Menggunakan partikel lah, misal: ”Buanglah!” lebih halus daripada ,”Buang!”
2. Menggunakan kata-kata seperti mohon, tolong, sudilah, harap, silakan, hendaknya, sebaiknya, dan
sebagainya.
Misal: – Tolong ambilkan kacamata saya!
- Sebaiknya kamu pulang sekarang!

III. Metode Pembelajaran:


siswa menyimak rekaman “B.1.1D lalu menentukan duaMetode Audiolingual kalimat lanjutan yang
koherensi di antara 3 kalimat yang tersedia, kemudian mengungkapkan kembali di depan kelas secara
bergantian.

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:


Pertemuan ketiga
A. Kegiatan Awal :
1) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang materi yang lalu.
2) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran dalam pertemuan ini.
B.Kegiatan Inti :
1) Siswa memahami isi modul dengan membuat intisari materi di buku catatannya.
2) Siswa merumuskan kembali isi modul yang mengandung kalimat perintah (secara lisan, maupun tulisan)

C. Kegiatan Akhir : Siswa menyimak rekaman monolog, sambil menuliskan inti perintahnya. Kemudian
dibahas bersama-sama dengan dipandu guru.

Pertemuan Keempat
A. Kegiatan Awal: Siswa mengulang kembali pelajaran yang lalu dengan mengungkapkan secara ringkas .
B. Kegiatan Inti :
1) Siswa mendengarkan informasi dari teman yang mendapat perintah guru.
2) Siswa menyampaikan isi informasi yang mengandung perintah kepada temannya secara bergiliran.
3) Siswa mengkonfirmasikan isi perintah yang diterima dari temannya kepada guru
4) Siswa merencanakan apa yang akan dilakukan berdasarkan isi perintah.

C. Kegiatan Evaluasi: Siswa menyimak rekaman monolog, sambil menuliskan inti perintahnya. Kemudian
dibahas bersama-sama dengan dipandu guru.

Pertemuan Kelima
A. Kegiatan Awal: Siswa mengulang kembali pelajaran yang lalu dengan mengungkapkan secara ringkas .
B. Kegiatan Inti :
1) Siswa mendengarkan informasi dari rekaman kaset B.1.2.C.
2) Siswa menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isi informasi yang mengandung perintah.
3) Siswa mengkonfirmasikan isi perintah yang diterima kepada teman sebangkunya.
4) Siswa merencanakan apa yang akan dilakukan berdasarkan isi perintah.
5) Siswa melaksanakan isi perintah dengan benar.

C. Kegiatan Evaluasi: Siswa bersama-sama menyimpulkan inti KBM, kemudian mengerjakan evaluasi.

VI. Alat / Bahan / Sumber Belajar:


- Alat: Tape, kaset rekaman
- Bahan: Brosur petunjuk pemakaian, perawatan atau pembuatan
- Sumber belajar: Modul

VII. Penilaian:
Simak rekaman B.1.2.A, “Petunjuk Mengendarai Motor” sambil menyimak tulislah inti perintahnya!
NO Inti Perintah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kunci Jawaban:
NO Inti Perintah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Pedoman Penilaian

Jumlah jawaban betul X 100 = Nilai


Jumlah soal

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Jakarta

Drs, Dedi Dwitagama, MM.,M.Si.


NIP./NRK. 131765462/132471 Jakarta, Juli 2008
Pengajar

Dra. Lilik Musyarofah


NIP/NRK.132130235/133056

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(NO. 2.3)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas / Semester : XI / 1
Pertemuan ke : 6, 7, 8
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar : 2.3 Memahami perintah kerja tertulis.

Indikator :
1. Menggali informasi yang berkaitan dengan budaya kerja yang berlaku di tempat kerja.
2. Merumuskan perintah kerja tertulis
3. Merencanakan tindak lanjut perintah berdasarkan catatan yang dibuat pada waktu membaca informasi dari
perintah kerja tertulis.
4. Membuat bagan/prosedur kerja berdasarkan perintah kerja tertulis.
5. Menginformasikan rencana kegiatan yang akan dilakukan (lisan/tulis) kepada pemberi perintah.

I. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat menggali informasi yang berkaitan dengan budaya kerja yang berlaku di tempat kerja.
2. Siswa dapat merumuskan perintah kerja tertulis
3. Siswa dapat merencanakan tindak lanjut perintah berdasarkan catatan yang dibuat pada waktu membaca
informasi dari perintah kerja tertulis.
4. Siswa dapat membuat bagan/prosedur kerja berdasarkan perintah kerja tertulis.
5. Siswa dapat menginformasikan rencana kegiatan yang akan dilakukan (lisan/tulis) kepada pemberi
perintah.

II. Meteri Ajar:


Dalam dunia kerja terdapat aneka bentuk perintah yang harus dijalankan dan aneka macam aturan yang
harus dipatuhi. Di dunia kerja terdapat aturan-aturan yang mengatur tentang ketenagakerjaan, seperti aturan
rekruitmen pegawai, sistem penggajian, sistem kenaikan pangkat, mutasi, dsb. Dalam proses produksi,
perusahaan juga menetapkan prosedur-prosedur yang harus diikuti, seperti pengoperasian mesin produksi,
pengendali kualitas, termasuk sistem pengoperasiannya. Dalam bidang pemasaran, perusahaan juga memiliki
kebijakan yang harus dijalankan dan dipatuhi oleh-oleh pihak-pihak yang terkait.
Aturan dan petunjuk di semua aspek kehidupan memang harus ada. Aturan dan petunjuk itu tidak lain juga
merupakan perintah yang harus dijalankan oleh pihak-pihak yang terkait dalam rangka mencapai tujuan
bersama. Tanpa aturan dan petunjuk untuk dijalankan sebagai pedoman, tujuan bersama tidak akan terwujud.
Agar dapat menjalankan aturan, petunjuk atau perintah dengan baik:
kita harus benar-benar memahami aturan, petunjuk atau perintah tersebut dengan pemahaman :Tahap
pertama
- Dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkenan dengan aturan, petunjuk, atau perintah tersebut.
- Dapat merumuskan kembali secara verbal (dengan kata-kata) dan atau nonverbal (dengan
tabel/bagan/skema prosedur kerja).
kita harus merencanakan tindak lanjutnya. Dalam hal iniTahap Kedua kita merencanakan apa yang akan
kita perbuat untuk menjalankan aturan, petunjuk atau perintah tersebut.
selanjutnya rencana kerja yang sudah kita buat, perluTahap Ketiga kita konfirmasikan kepada atasan
untuk mengetahui tepat tidaknya apa yang akan kita lakukan.
Contoh surat yang berisi perintah kerja:
1. Surat perintah
2. Surat Edaran
3. Pengumuman
4. Memo
5. Disposisi
6. Manual

Contoh disposisi :
Rahasia Penting Rutin

No. Agenda : 102/SP/2007……. Tgl. Penyelesaian


Tanggal : 30 Maret 2007
Perihal : Penawaran Bahan Kain
Tanggal : 30 Maret 2007
Asal : PT Darma Tekstil
Instansi/Informasi: Diteruskan kepada:
1. Harap dipelajari 1. Bagian gudang
2. Tanyakan bagian pengadaan barang 2. Biro Umum
3. Jika perlu segera pesan 3. Bagian Keuangan

Jakarta, 30 Maret 2007


Pimpinan,

Suryadi, S. E.

Yang menerima perintah kerja harus menindaklanjuti isi perintah kerja. Prosedur kerja meliputi:
a. Pengaturan pembagian tugas yang jelas dan tegas
b. Pengaturan hubungan kerja sama antarsatuan organisasi
c. Pengaturan tentang garis wewenang dan tanggung jawab

III. Metode Pembelajaran:


Siswa disajikan aneka bentuk perintahMetode Reseptif dan Produktif kerja tertulis untuk dipahami dan
menindaklanjuti perintah tersebut dengan rencana kerja.
Siswa menyampaikan/mengkonfirmasikan rencana kerja kepada temannya.Metode Komunikatif

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:


Pertemuan keenam
A. Kegiatan Awal :
1. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru tentang pelajaran lalu “Perintah kerja lisan dalam
konteks bekerja”
2. Siswa diberi motivasi dengan cara diberikan contoh-contoh surat yang berisi perintah kerja (memo,
disposisi, manual, surat perintah, surat edaran dan pengumuman)
3. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang diberikan oleh guru
B. Kegiatan Inti :
1) Siswa menggali informasi yang berkaiatan dengan budaya kerja yang berlaku di tempat kerja.
2) Siswa disajikan surat lalu diminta merumuskan inti perintah kerja berdasarkan catatan yang dibuat pada
waktu membaca informasi dari perintah kerja tertulis.

C. Kegiatan Akhir :
Siswa dapat membuat simpulan isi materi yang diajarkan guru.

Pertemuan ketujuh
A. Kegiatan Awal :
Siswa mengulang pelajaran lalu dengan menyampaikan secara ringkas di depan kelas secara bergantian.
B. Kegiatan Inti :
1) Siswa disajikan surat untuk menindaklanjuti dengan merencanakan isi perintah berdasarkan catatan yang
dibuat pada waktu membaca informasi dari perintah kerja tertulis.
2) Siswa membuat bagan/prosedur kerja berdasarkan perintah kerja tertulis.
3) Siswa menginformasikan rencana kegiatan yang akan dilakukan (lisan/tulis) kepada pemberi perintah
C. Kegiatan Akhir :
1) Siswa bersama-sama menyimpulkan isi materi yang diajarkan guru.

Pertemuan kedelapan
A. Kegiatan Awal :
Siswa mengulang pelajaran lalu dengan menyampaikan secara ringkas di depan kelas secara bergantian.
B. Kegiatan Inti :
1) Siswa disajikan surat untuk menindaklanjuti dengan merencanakan isi perintah berdasarkan catatan yang
dibuat pada waktu membaca informasi dari perintah kerja tertulis.
2) Siswa membuat bagan/prosedur kerja berdasarkan perintah kerja tertulis.
3) Siswa menginformasikan rencana kegiatan yang akan dilakukan (lisan/tulis) kepada pemberi perintah
4) Siswa melaksanakan perintah kerja sesuai isi perintah.
C. Kegiatan Akhir :
1) Siswa bersama-sama menyimpulkan isi materi yang diajarkan guru.
2) Siswa mengerjakan evaluasi.

V. Alat / Bahan / Sumber Belajar:


Chart/LCD/komputer- Alat
Contoh-contoh surat yang mengandung isi perintah kerja.- Bahan
EYD, Tim Depdiknas, Modul Bahasa Indonesia Tk Madia,- Sumber belajar “Surat Menyurat Resmi
Indonesia” karya Lamudin Finosa, dan KBBI

VI. Penilaian:
Pahami isi surat berikut !

PEMERINTAH KOTAMADYA JAKARTA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
SMK MALAHAYATI
Jl. Raya Bogor no. 63 Ciracas Tlp. (021) 8872973
MEMO

Tanggal : 25 Mei 2008


Kepada : Wakasek Bidang SAPRAS U.p. Drs. H. Aditya Rahman
Dari : Kepala Sekolah
Isi :
Untuk persiapan UN ( Ujian Nasional ) tanggal 20 – 31 Mei 2006 harap disiapkan :
1) ruang pengawas kapasitas 30 guru
2) ruang ujian kapasitas 183 siswa
3) ruang tempat naskah ujian

Terima kasih.

Kepala Sekolah

Ttd.
Dra. Mulyati,M.Pd.

Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan memo di atas !


1. Siapa dan apa jabatan yang membuat memo?
2. Siapa dan apa jabatan yang diberi tugas dalam memo tersebut?
3. Apa kepanjangan “U.p.“ dalam memo tersebut?
4. Buatlah bagan berdasarkan perintah kerja dalam memo tersebut?
5. Jika memo tersebut ditujukan kepada Anda, apa langkah-langkah rencana kerja yang akan Anda lakukan?

Kunci Jawaban
1. Dra. Mulyati, M.Pd. – Kepala Sekolah
2. Drs. Aditya Rahman, Wakasek Sarana Prasarana
3. Untuk perhatian
4.

5. Pertama:
- Menyiapkan ruang pengawas yang muat 30 guru
- Menyiapkan ruang ujian dengan kapasitas 183 siswa
- Menyiapkan ruang tempat naskah ujian
Kedua :
Mengkonfirmasikan ruangan tersebut dengan kepala sekolah

Pedoman penilaian:
No. Soal Bobot
1. 10
2. 10
3. 10
4. 40
5. 30
Skor Nilai 100

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Jakarta

Drs, Dedi Dwitagama, MM.,M.Si.


NIP./NRK. 131765462/132471 Jakarta, Juli 2008
Pengajar

Dra. Lilik Musyarofah


NIP/NRK.132130235/133056

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(NO. 2.4)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas / Semester : XI / 1
Pertemuan ke : 9, 10
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar : 2.4 Membaca untuk memahami makna kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat dalam
konteks bekerja
Indikator :

1. Mengelompokkan kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat berdasarkan kelas kata dan makna kata
2. Mendaftar kata-kata yang berpotensi memiliki sinonim dan antonim dalam teks bacaan
3. Mengidentifikasi kata (termasuk bentuk kata baru), frasa, kalimat yang dipersoalkan
kebenaran/ketepatannya (diterima/ditolak) berdasarkan paradigma/analogi.
4. Mengidentifikasi kata (termasuk bentuk kata baru), frasa, kalimat yang dipersoalkan
kebenaran/ketepatannya (diterima/ditolak) berdasarkan kaidah atau kelaziman

I..Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mengelompokkan kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat berdasarkan kelas kata dan
makna kata
2. Siswa dapat mendaftar kata-kata yang berpotensi memiliki sinonim dan antonim dalam teks bacaan
3. Siswa dapat mengidentifikasi kata (termasuk bentuk kata baru), frasa, kalimat yang dipersoalkan
kebenaran/ketepatannya (diterima/ditolak) berdasarkan paradigma/analogi.
4. Siswa dapat mengidentifikasi kata (termasuk bentuk kata baru), frasa, kalimat yang dipersoalkan
kebenaran/ketepatannya (diterima/ditolak) berdasarkan kaidah atau kelaziman
5. Siswa dapat mengartikan makna kata sesuai dengan teks.

II. Meteri Ajar:


Kata-kata dalam bahasa Indonesia dikelompokkan berdasarkan: kelas kata, bentuk kata dan makna kata.
1. Pengelompokan kata berdasarkan kelas kata:
(1) Kata kerja (verba), (2) Kata benda (nomina), (3) Kata sifat (adjektiva), dan (4) Kata keterangan
(adverbia), dan (5) Kata tugas meliputi kata depan (preposisi), kata sambung (konjungsi), dan partikel.

2. Pengelompokan kata berdasarkan bentuk kata:


(1) Kata dasar, (2) Kata berimbuhan, (3) Kata ulang, dan (4) Kata majemuk.
Setiap kata yang menjadi dasar pembentukan kata baru (kata turunan) disebut kata dasar. Kata turunan yang
diturunkan dari kata dasar bisa berupa:
- Kata berimbuhan (dibentuk dengan menambahkan imbuhan atau afiks ke kata dasarnya)
- Kata ulang (dibentuk dengan mengulang kata dasarnya).
- Kata majemuk (dibentuk dengan memadukan dua kata dasar atau lebih).
2. Pengelompokan berdasarkan makna kata:
(1) Makna leksikal (makna kata secara lepas/menurut kamus),
(2)Makna kontekstual (makna kata yang ditentukan oleh hubungannya dengan kata yang lain),
(3) Makna gramatikal/struktural lazim juga disebut nosi (makna setelah mendapatkan imbuhan/afiksasi),
(4) Makna denotatif (makna harfiah),
(5) Makna konotatif (makna kias/tautan).

Dalam kaitannya dengan penggunaan makna kata kita mengenal sinonim dan antonim. Sinonim mengacu ke
persamaan atau kemiripan makna, sedangkan antonim mengacu ke pertentangan atau oposisi makna, bukan
ingkaran (negasi) makna yang dinyatakan dengan kata tidak atau bukan.
Dalam proses perkembangan bahasa Indonesia mengalami banyak penambahan kosakata. Penambahan
kosakata ini disebabkan adanya proses asimilasi dan adaptasi dari kosakata asing. Selain itu juga karena
hasil bentukan kata yang muncul berdasarkan paradigma dan proses analogi. Paradigma artinya mengikuti
pola atau contoh yang sudah ada. Analogi artinya dengan membandingkan pola yang sudah ada.
Contoh pembentukan kata baru berdasarkan paradigma/analogi:

Jika proses di atas dikenakan pada kata lain dan menghasilkan bentukan serta makna yang sama, maka
proses pembentukan kata di atas disebut pola pembentukan berdasarkan paradigma atau analogi.
Contoh pembentukan yang dipengaruhi oleh imbuhan asing, misalnya :
1. swa : swalayan, swaeseran, sembada.
2. –isasi : industrialisasi, modernisasi.
3. –al : industrial, kolonial.
4. –is : analisis, egois.
5. pasca : pascapanen, pascasarjana
Pergeseran makna, terjadi karena perkembangan ilmu, teknologi dan budaya masyarakat pemakainya.
Pergeseran makan dapat bersifat: meluas, menyempit, konotasi positif/negatif, asosiasi dan pertukaran
penginderaan.
A. Meluas, artinya cakupan makna kata sekarang lebih luas daripada makna duhulu.
Contoh: bapak, ibu, saudara, adik, kakak
B. Menyempit: Cakupan makna sekarang lebih sempit daripada makna dahulu.
Contoh: sarjana, sastra
C. Ameliorasi, pergeseran makna yang kini memiliki nilai rasa lebih baik atau lebih terhormat.
Contoh:pramuwisma, pramuniaga, tunaaksara, tunasusila, tunanetra, lebih terhormat bila dibanding,
pembantu, pelayan toko, buta huruf, pelacur, dan buta.
D. Peyorasi, kebalikan dari ameliorasi, pergeseran makna kata yang terkesan kurang sopan atau kurang
terhormat.
Contoh:- mantan pejabat bergeser menjadi bekas pejabat
- perempuan bergeser menjadi wanita
E. Sinestesia, pergeseran makna kata karena adanya penginderaan yang dipertukarkan.
Contoh: – Banyak orang yang tersinggung karena mendengar kata-katanya yang pedas.
- Kedatangan artis ibukota mendapat sambutan dingin dari penonton.

III. Metode Pembelajaran:


Metode Reseptif dan Produktif
Metode Komunikatif

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:


Pertemuan kesembilan
E. Kegiatan Awal : Siswa mendengarkan penjelasan guru mengulang pelajaran lalu dengan aktif menjawab
pertanyaan yang disampaikan guru.
B. Kegiatan Inti : Siswa disajikan aneka bentuk wacana untuk dipahami dan menindaklanjuti wacana
tersebut dengan :
1) Siswa mengelompokkan kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat berdasarkan kelas kata dan makna kata
2) Siswa mendaftar kata-kata yang berpotensi memiliki sinonim dan antonim dalam teks bacaan
C. Kegiatan Akhir : Siswa menyampaikan / mengkonfirmasikan hasilnya kepada temannya.
Pertemuan ke sepuluh
A. Kegiatan Awal : Siswa mendengarkan penjelasan guru mengulang pelajaran lalu dengan aktif menjawab
pertanyaan yang disampaikan guru.
B. Kegiatan Inti :
1) Siswa disajikan aneka bentuk wacana untuk dipahami dan menindaklanjuti wacana tersebut.
2) Siswa dapat mengidentifikasi kata (termasuk bentuk kata baru), frasa, kalimat yang dipersoalkan
kebenaran/ketepatannya (diterima/ditolak) berdasarkan paradigma/analogi.
3) Siswa dapat mengartikan makna kata sesuai dengan teks.
C. Kegiatan Akhir : Siswa mengerjakan evaluasi

V. Alat / Bahan / Sumber Belajar:


- Alat: Chart, bagan
- Bahan: Contoh-contoh wacana
- Sumber Belajar: Modul Bahasa Indonesia Tk Madia, EYD, Tim Depdiknas, Kamus Idiom, KBBI

VI. Penilaian:
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Pada waktu istirahat, Pak Hidayat memanggil Sapri ke kantornya.
Kata kerja pada kalimat di atas adalah ….
a. Istirahat d. Ke kantornya
b. Memanggil e. Pak Hidayat dan Sapri
c. Sapri
2. Saya kebingungan pagi ini, Ayah belum pulang dari Surabaya.
Kata keterangan pada kalimat di atas adalah ….
a. Kebingungan d. menjual
b. Saya dan ayah e. buah-buahan
c. Pagi ini dan Surabaya
3. Pasangan kata berikut yang tergolong sinonim ádalah ….
a. besar kecil d. suami istri
b. mati hidup e. suka duka
c. sudah telah
4. Pasangan berikut yang bukan tergolong antonim adalah ….
a. tua muda d. emas perak
b. berakhir selesai e. Tinggi rendah
c. panjang pendek
5. Kalimat berikut yang bermakna konotatif adalah….
a. PT Sukses mengajukan kerja sama dengan PT Bank BNI selama 3 tahun.
b. Karyawan perusahan itu selalu bekerja dengan giat.
c. Pergantian pimpinan baru membawa angin segar dalam perusahaan tersebut.
d. Pemimpin perusahaan ”Rahma” sedang mengadakan pertemuan dengan karyawannya.
e. Kantor itu sangat bersih dan rapi penataannya.
6. Kalimat berikut yang bermakna denotatif adalah ….
a. Perusahaan itu sedang pailit, sehingga banyak karyawan yang di PHK.
b. Jatuh bangunnya perusahaan itu menjadi sorotan publik.
c. Ayahnya membanting tulang di PT berdikari untuk mencukupi kehidupan keluarganya.
d. Kursi direktor sedang diperebutkan oleh orang-orang yang berkompeten.
e. Kursi direktor di kantor kami terbuat dari kayu jati.
7. kata-kata di bawah ini yang mengalami pergeseran makna meluas adalah ….
a. kembang d. pendeta
b. berlayar e. sarjana
c. bapak
8. Kalimat di bawah ini yang menggunakan kata yang mengalami perubahan makna peyorasi adalah ….
a. Dalam hal bernegosiasi dialah pakarnya.
b. Setelah mendapatkan kartu merah tiga kali berturut-turut, pemain itu diskors.
c. Wisatawan dari Jepang diantar oleh pemandu wisata yang telah berpengalaman.
d. Setelah tamat dari sekolah,ia bekerja sebagai pramuniaga di toko Roma.
e. Kemarin gelandangan dan pengemis yang berkeliaran di kota dirazia oleh petugas penertiban.
9. Karyawan sebagai mitra kerja perusahaan harus diperhatikan kesejahteraannya.
Kata bercetak tebal dalam kalimat di atas mengalami perubahan makna….
a. peyorasi d. meluas
b. ameliorasi e. menyempit
c. sinestasia
10. Kalimat di bawah ini yang menggunakan kata yang mengalami perubahan makna ameliorasi adalah ….
a. Anak-anak tunarungu ditampung di SLB.
b. Banyak orang tersinggung mendengar kata-katanya yang pedas.
c. Sejak pindah ke tempat basah, tampak perubahan gaya hidupnya.
d. Sarjana sekarang bidang pekerjaannya lebih khusus dibandingkan sarjana zaman dahulu.
e. Suaranya lembut sewaktu menyanyikan ”Tenda Biru”.
B. Tentukan perubahan makna kata yang terjadi (amelioratif, petoratif, atau sinestesia)
1. Pidatonya terasa hambar.
2. Jangan hanya membeo saja.
3. Begitu saja tidak becus.
4. Yanto memang kurang mampu berpikir
5. Pencuri
Kunci jawaban
1. b 2. c 3. c 4. b 5. c 6. e 7. c 8. e 9. b 10. a

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Jakarta

Drs, Dedi Dwitagama, MM.,M.Si.


NIP./NRK. 131765462/132471 Jakarta, Juli 2008
Pengajar

Dra. Lilik Musyarofah


NIP/NRK.132130235/133056
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(NO. 2.5)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas / Semester : XI / 2
Pertemuan ke : 11, 12, 13
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar : 2.5 Menggunakan secara lisan kalimat tanya/pertanyaan dalam konteks bekerja

Indikator :
1. Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan topik pembicaraan untuk menggali informasi secara santun
2. Mengajukan pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak sesuai dengan situasi komunikasi dalam
bekerja
3. Menggunakan pertanyaan retorik sesuai dengan situasi komunikasi dalam bekerja
4. Mengajukan pertanyaan secara tersamar untuk memohon, meminta, menyuruh, mengajak, merayu,
menyindir, meyakinkan, menyetujui, atau menyanggah sesuai dengan situasi komunikasi dalam bekerja

I. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan topik pembicaraan untuk menggali informasi
secara santun
2. Siswa dapat mengajukan pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak sesuai dengan situasi
komunikasi dalam bekerja
3. Sisawa dapat menggunakan pertanyaan retorik sesuai dengan situasi komunikasi dalam bekerja
4. Siswa dapat mengajukan pertanyaan secara tersamar untuk memohon, meminta, menyuruh, mengajak,
merayu, menyindir, meyakinkan, menyetujui, atau menyanggah sesuai dengan situasi komunikasi dalam
bekerja

II. Materi ajar :


Santun Bertanya
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan kepada lawan bicara:
a. Ajukan pertanyaan yang betul-betul memerlukan informasi dari lawan bicara.
b. Jangan memotong jawaban lawan bicara.
c. Hindarilah pertanyaan yang menyinggung urusan pribadi lawan bicara anda.
d. Gunakan kalimat yang santun yang menyenangkan lawan bicara anda.
e. Jagalah hubungan batin yang baik dengan narasumber/lawan bicara
Ragam kalimat tanya yang sering dipakai dalam konteks bekerja:
a. Menggali informasi
b. Klarifikasi/konfirmasi
c. Retorik
d. Tersamar

III. Metode Pembelajaran:


Metode Reseptif dan Produktif
Metode Komunikatif
Metode bermain peran

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:


Pertemuan Ke sebelas
A. Kegiatan Awal :
1) Siswa yang ditunjuk guru menjelaskan pelajaran yang lalu secara bergantian.
2) Siswa diberi motivasi tentang tujuan kompetensi dasar yang akan dipelajari telah dipelajari di kelas X
B. Kegiatan Inti :
1. Siswa yang duduk sebelah kanan diminta untuk membaca isi modul tentang kalimat Tanya.
2. Siswa yang duduk sebelah kiri mengali informasi tentang kalimat Tanya kepada teman sebelahnya.
3. Siswa menuliskan informasi yang di dapat di buku tulisnya masing-masing.

C. Kegiatan Akhir : Siswa menyampaikan / mengkonfirmasikan hasilnya kepada temannya.

Pertemuan Ke dua belas


A. Kegiatan Awal
Siswa yang ditunjuk guru menyampaikan hasil pelajaran yang lalu kepada temannya
B. Kegiatan Inti
1) Siswa bermain peran dalam lingkungan kantor, membuat kalimat tanya yang memerlukan jawaban ya
atau tidak sesuai dengan situasi komunikasi dalam bekerja
2) Siwa menggunakan pertanyaan retorik sesuai dengan situasi komunikasi dalam bekerja
C. Kegiatan Akhir
Siswa mengerjakan evaluasi dalam modul

Pertemuan Ke tiga belas

A. Kegiatan Awal
Siswa yang ditunjuk guru menyampaikan hasil pelajaran yang lalu kepada temannya
B. Kegiatan Inti
1) Siswa berkelompok bermain peran dalam lingkungan kerja, mengajukan pertanyaan secara tersamar untuk
memohon, meminta, menyuruh, mengajak, merayu, menyindir, meyakinkan, menyetujui, atau menyanggah
sesuai dengan situasi komunikasi dalam bekerja
2) Kelompok siswa yang lain mengomentari penggunaan kalimat Tanya yang diucapkan temannya.

C. Kegiatan Akhir
Siswa mengerjakan evaluasi dalam modul

Pertemuan ke empat belas


A. Kegiatan Awal
1) Siswa yang ditunjuk guru menyampaikan hasil pelajaran yang lalu kepada temannya.
2) Siswa diingatkan kembali tentang langkah-langkah mengadakan wawancara
B. Kegiatan Inti
1) Siswa dibagi 8 kelompok untuk melakukan praktek menggunakan kalimat Tanya dalam kegiatan
wawancara.
2) Siswa diminta memilih salah satu tema berikut untuk kegiatan wawancara
- Uji Kompetensi
- Prakerin
- Program Keahlian
3) Siswa membuat daftar pertanyaan yang berhubungan dengan tema yang dipilih
4) Siswa menentukan narasumber yang sesuai dengan tema wawancara.
5) Siswa mengadakan kegiatan wawancara dengan nara sumber yang dipilih
C. Kegiatan Akhir
Siswa melaporkan hasil wawancara dalam bentuk laporan karya tulis kepada guru.
-
V. Alat / Bahan / Sumber Belajar :
- Alat : Komputer, LCD
- Bahan: Contoh-contoh wacana/artikel
- Sumber: Modul Bahasa Indonesia Tk Madia, EYD, Tim Depdiknas, Kamus Idiom, KBBI

VI. Penilaian :
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat !
1. Kalimat Tanya yang tidak memerlukan jawaban karena sebetulnya penanya sudah mengetahui jawabnya
disebut kalimat Tanya ………
a. klarifikasi d. informatif
b. retorik e. konfirmasi
c. tersamar

2. Kalimat Tanya yang dapat dijawab dengan singkat ya atau tidak


a. klarifikasi d. informatif
b. retorik e. konfirmasi
c. tersamar
3. Bersediakah Ibu menerima saya sebagai karyawan di perusahaan ini?
Pertanyaan diatas bertujuan ………..
a. memohon d. merayu
b. menyindir e. memuja
c. menyuruh
3. Contoh kalimat tanya tersamar yang tujuannya menyindir adalah………….
a. Hal itu tidak perlu dibahas lagi, bukan ?
b. Boleh saja, kapan akan kamu ambil?
c. Maukah kamu mengantar saya ke sekolah?
d. Apakah tidak malu mengambil uang yang telah kau berikan kepada adikmu?
e. Apakah benar kamu kemarin ke Pasar Senen?
f.
4. Apakah keberadaan warung lesehan di trotoar itu sesuai dengan peraturan daerah?
Pertanyaan di atas lebih tepat ditujukan kepada……
a. konsumen d. Kepala desa setempat
b. pejabat e. Pejabat pemerintah kota
c. pedagang lesehan

5. Dalam wawancara tentang narkoba, pertanyaan yang paling tepat ditujukan kepada bekas pecandu
narkoba adalah ……..
a. Saya minta kamu jujur, darimana kamu mendapatkan barang haram ini?
b. Bagaimana hasil tes urinnya, apakah ia positif pemakai?
c. Apa pesan Anda untuk mereka yang belum pernah mengenal narkoba?
d. Berapa biaya yang dihabiskan untuk rehabilitasi di panti itu?
e. Siapa yang mengenalkanmu dengan narkoba?
6. Apa saran untuk pemuda-pemuda yang masih menganggur?
(Dalam wawancara tentang kewirausahaan) pertanyaan di atas paling tepat diajukan kepada……
a. penganggur d. pengemis
b. siswa SMK e. pejabat
c. wirausahawan
7. Ya, ada dan kepada semua siswa telah dibacakan tata tertib itu.
Kalimat di atas merupakan jawaban atas pertanyaan…
a. Apa hukuman atau sanksi bagi siswa yang merokok di sekolah?
b. Apakah ada tata tertib yang melarang siswa merokok di sekolah ini?
c. Apakah ada diantara siswa yang berani melanggar larangan merokok di sekolah?
d. Mengapa masih ada siswa yang merasa bangga kalau bisa merokok?
e. Apakah ada siswa SMK Negeri 3 yang merokok disekolah?
8. Jangan sampai kita bertengkar hanya karena masalah sepele,
Kalimat tanya retorik berikut semaksud dengan pertanyaan di atas, kecuali …..
a. Apakah kita akan bertengkar hanya karena masalah sepele?
b. Memalukan bukan , bertengkar hanya karena masalah sepele?
c. Apakah tidak malu kalau sampai kita bertengkar hanya karena masalah sepele?
d. Tidak adakah cara untuk menyelesaikan masalah selain bertengkar?
e. Apakah kamu akan bertengkar terus?
9. Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan kepada lawan bicara,
kecuali …
f. Ajukan pertanyaan yang betul-betul memerlukan informasi dari lawan bicara.
g. Jangan memotong jawaban lawan bicara.
h. Kejarlah jawaban yang anda inginkan dengan menekan lawan bicara anda.
i. Hindarilah pertanyaan yang menyinggung urusan pribadi lawan bicara anda.
j. Gunakan kalimat yang santun yang menyenangkan lawan bicara anda.

B. Jawablah dengan singkat pertanyaan berikut!


Buatlah dialog dalam lingkungan kerja dengan menerapkan macam kalimat tanya!

Kunci Jawaban
A. 1. B, 2. A, 3. A, 4. A, 5. D, 6. E 7. C 8. C, 9. B 10. C
B. Jawaban ada pada siswa.

Pedoman Penilaian
A. Jumlah jawaban betul X 100 = Nilai
Jumlah soal

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Jakarta

Drs, Dedi Dwitagama, MM.,M.Si.


NIP./NRK. 131765462/132471 Jakarta, Juli 2008
Pengajar

Dra. Lilik Musyarofah


NIP/NRK.132130235/133056
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP – NO 2.6)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XI/.3
Pertemuan Ke- : 15, 16
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit
Standar Kompetensi : 2. Berkomunikasi dengan bahasa indonesia setara tingkat Madia
Kompetensi Dasar : 2.6 Membuat parafrasa lisan dalam konteks bekerja
Indikator :
1. Informasi secara lisan dari hal yang telah dibaca diparafrasakan dengan menggunakan bahasa sendiri.

2. Informasi secara lisan dari hal yang sudah didengar diparafrasakan dengan menggunakan bahasa sendiri
sendiri.

I. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian parafrasa.
2. Siswa dapat memparafrasakan informasi secara lisan dari hal yang telah dibaca dengan menggunakan
bahasa sendiri.
3. Siswa dapat memparafrasakan informasi secara lisan dari hal yang sudah didengar dengan menggunakan
bahasa sendiri.

II. Materi Ajar :


1. Pengertian parafrasa
2. Teknik menyusun parafrasa
3. Teknik menyampaikan parafrasa secara lisan

III. Metode Pembelajaran :


1. Penugasan
2. Pelatihan

IV. Langkah-langkah Pembelajaran


Pertemuan ke lima belas
A. Kegiatan Awal :
1. Siswa menjawab pertanyaan tentang parafrasa.
2. Siswa menyimak informasi tujuan pembelajaran parafrasa

B. Kegiatan Inti :
1. Siswa mendapat informasi tentang parafrasa, cara membuat parafrasa tulisan, parafrasa lisan
1. Siswa membaca petunjuk kerja.
2. Siswa dapat mengalisis isi petunjuk kerja.
3. Siswa menyampaikan parafrasa secara lisan dengan sikap yang santun sesuai dengan petunjuk kerja yang
telah dibaca.

C.Kegiatan Akhir :
1. Siswa menyimpulkan tentang parafrasa sesuai petunjuk kerja yang telah dibaca.
Pertemuan Ke enam belas
A. Kegiatan Awal
1. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang materi pertemuan sebelumnya tentang parafrasa.
B. Kegiatan Inti
1. Siswa menyimak perintah kerja
2. Siswa menganalisis isi perintah kerja
3. Siswa menyampaikan parafrasa secara lisan dengan sikap yang santun sesuai dengan perintah kerja yang
disimak.
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa menyimpulkan tentang parafrasa sesuai petunjuk kerja yang telah disimak .

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
- Alat : Tape recorder
- Bahan : Teks perintah kerja, kaset yang berisi perintah kerja
- Sumber belajar : Modul bahasa indonesia. The Madia Akhadiah S (1994) Pembinaan Kemampuan Menulis
Bahasa Indonesia
Prastowo,Wahyu.(2007) Bahasa Indonesia 2 , Arya Duta.
Tim Bahasa dan Sastra Indonesia, (2007) Bahasa dan Indonesia Kls. XI. Galaxy Puspa Mega.

VI. Penilaian
Jenis Tes : – Tertulis Bentuk Tes : – Uraian

Contoh Soal:
Jawablah pertanyaan berikut ini secara jelas dan singkat!
1. Jelaskan apa yang dimaksud parafrasa!
2. Sebutkan teknik membuat parafrasa!
3. Sebutkan pola-pola penyampaian parafrasa secara lisan!
4. Apa yang dimaksud penyajian dengan pola proses!
5. Apa yang harus dipertahankan dalam membuat parafrasa dari sebuah
wacana.

Kunci Jawaban:
1. Parafrasa adalah penguraian kembali suatu teks atau karangan dalam
bentuk atau susun kata yang lain dengan maksud dapat menjelaskan
makna yang tersembunyi.
2. Teknik membuat parafrasa:
a. Menemukan kata kunci yang maknanya hampir sama.
b. Mengubah bentuk kalimat asal dengan kalimat yang susunan atau
polanya berbeda tanpa mengubah maksud.
c. Mengubah bentuk metaforis, ungkapan, dan majas ke bentuk lain
yang pengertiannya sama.
d. Mengubah bentuk wacana atau teks menjadi uraian lebih pendek
berupa ringkasan atau rangkuman
3. Pola penyampaian parafrasa secara lisan adalah:
a. Pola Urutan/kronologis
b. Pola Sebab-akibat
c. Pola Contoh
d. Pola Proses
4. Penyajian dengan pola proses adalah penyajian dengan menunjukkan
sesuatu atau cara kerja, langkah-langkah kerja atau tahapan pelaksanaan.
5. Yang harus dipertahankan dalam membuat parafrasa wacana adalah
gagasan pokok

Jenis Tes : – Perbuatan

Contoh Soal :
Parafrasakan secara lisan petunjuk kerja berdasarkan pola
urutan/kronologis dari rekaman berikut ini!

Format penilaian (Teknik Skoring)

No Aspek yang Dinilai Skor


1234
1 Ketepatan isi
2 Urutan Waktu
3 Kata Kunci
4 Ejaan
5 Intonasi
Skor maksimum 20 (5×4)

Ket :
Kolom skor diisi dengan angka sebagai berikut:
- Skor 4 sangat sesuai
- Skor 3 sesuai
- Skor 2 kurang sesuai
- Skor 1 tidak sesuai

Penilaian Maksimum

Skor Perolehan X 100 = Nilai yang dipereoleh


Skor Maksimum

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Jakarta

Drs, Dedi Dwitagama, MM.,M.Si.


NIP./NRK. 131765462/132471 Jakarta, Juli 2008
Pengajar

Dra. Lilik Musyarofah


NIP/NRK.132130235/133056
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP – NO. 2.7)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XI/.3
Pertemuan Ke- : 17,18, dan 19
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi : 2. Berkomunikasi dengan bahasa indonesia setara tingkat Madia
Kompetensi Dasar : 2.7 Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi
Indikator :
1. Kata, bentuk kata dan ungkapan dikomunikasikan dengan santun
2. Pola gilir dalam berkomunikasi diterapkan secara efektif.

I Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa berkomunikasi menggunakan kata, bentuk kata dan ungkapan dengan santun
2. Siswa dapat menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi secara efektif

I. Materi Ajar
1. Informasi tentang penggunaan kata, bentuk kata, dan ungkapan dalam berkomunikasi :
2. Informasi tentang pola gilir dalam berkomunikasi
3. Penerapan pola gilir dalam diskusi

III. Metode Pembelajaran :


1. Tanya Jawab
2. Diskusi
3. Penugasan

IV. Langkah-langkah Pembelajaran


Pertemuan Ke tujuh belas
A. Kegiatan Awal :
1. Siswa mendapat informasi tentang
pola gilir dalam berkomunikasi.
2. Siswa membentuk kelompok – kelompok diskusi
3. Siswa mendapat topik untuk bahan diskusi

B. Kegiatan Inti :
1. Masing-masing kelompok melaksanakan diskusi kelas dengan menggunakan / menerapkan pola gilir
dalam berkomunikasi.

C.Kegiatan Akhir :
1. Siswa membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok
Pertemuan Ke delapan belas
A. Kegiatan Awal
1. Siswa menguraikan kembali tentang pola gilir dalam berkomunikasi.
2. Siswa mengungkapkan kendala dalam pelaksanaan diskusi kelompok
B. Kegiatan Inti
1. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
2. Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil persentasi kelompok yang tampil.
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa menyusun hasil diskusi kelas

Pertemuan Ke sembilan belas


A. Kegiatan Awal
1) Siswa menguraikan kembali tentang pola gilir dalam berkomunikasi.
2) Siswa mengungkapkan kendala dalam pelaksanaan diskusi kelompok
D. Kegiatan Inti
1) Siswa melanjutkan mempresentasikan hasil diskusi
2) Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil persentasi
kelompok yang tampil.
E. Kegiatan Akhir
A. Siswa menyusun hasil diskusi kelas

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
- Alat : – OHP

- Sumber belajar : – Parera.J.D ( 1998 ). Belajar Menggunakan Pendapat


- Surat Kabar

VI. Penilaian :
- Jenis tes : perbuatan

Format Penilaian Pelaksanaan Diskusi

No Nama Peserta Aspek yang Dinilai


Didik Penguasaan topik Inisiatif Kerjasama Komunikatif Keterangan
1 Baik = skor 3
2 Cukup = skor 2
3 Kurang = skor 1
Jumlah skor maksimal 12

Pedoman penskoran

Skor perolehan X 100 = Nilai yang diperoleh


Skor maksimum

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Jakarta

Drs, Dedi Dwitagama, MM.,M.Si.


NIP./NRK. 131765462/132471 Jakarta, Juli 2008
Pengajar
Dra. Lilik Musyarofah
NIP/NRK.132130235/133056

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP – NO. 2.8)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XI/.4
Pertemuan Ke- : 1, 2
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit
Standar Kompetensi : 2. Berkomunikasi dengan bahasa indonesia setara tingkat Madia
Kompetensi Dasar : 2.8 Bercakap-cakap secara sopan dengan mitra bicara dalam konteks kerja.
Indikator :
1. Kalimat untuk memulai / mengakhiri suatu pembicaraan baik formal maupun non formal secara efektif
digunakan.
2. Pola gilir percakapan secara aktif untuk keperluan mengajukan pertanyaan, tanggapan pendapat atau
menyatakan penghargaan diterapkan
3. Topik pembicaraan ( topik switching ) secara halus dengan mengggunakan ungkapan yang tepat
dialihkan.
4. Menyatakan pendapat yang berbeda secara halus dan santun tanpa menimbulkan konflik.

I. Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat menggunakan kalimat untuk memulai atau mengakhiri uatu pembicaraan baik formal
maupun non formal secara efektif
2. Peserta didik dapat menerapkan pola gilir percakapan secara aktif untuk keperluan mengajukan
pertaanyaan, tanggapan, pendapat.
3. Peserta didik dapat mengalihkan topik pembicaraan ( topik switching ) secara halus dengan menggunakan
ungkapan yang tepat.
4. Peserta didik dapat menyatakan pendapat yang berbeda dan santun tanpa menimbulkan konflik.

II. Materi Ajar :


1. Etika dan Norma Konversasi
2. Contoh kalimat efektif
3. Kata/ ungkapan yang bernuansa konflik
4. Contoh dialog / percakapan sesuai dengan konteks lingkungan kerja.

III. Metode Pembelajaran :


1. Diskusi
2. Pelatihan
3. Simulasi

IV. Langkah-langkah Pembelajaran


A. Kegiatan Awal :
1. Siswa membentuk kelompok dengan cara menyebutkan nomor ganjil dan genap.
2. Siswa menyimak contoh dialog yang diperdengarkan.
B. Kegiatan Inti :
1. Siswa merencanakan desain percakapan sesuai dengan konteks lingkungan kerja.
2. Setiap kelompok melakukan percakapan sesuai dengan desain yang dibuatnya.
3. Siswa mengungkapkan gagasan, tanggapan, pendapat dan penghargaan dengan menggunakan pola gilir.
4. Siswa mengalihkan topik pembicaran secara halus dan santun dengan menggunakan ungkapan yang tepat.
5. Mengungkapkan gagasan pendapat dan pandangan yang berbeda dengan tetap menjaga keberlangsungan
dan kenyamanan berkomunikasi.

C.Kegiatan Akhir :
1. Siswa mengumpulkan kesimpulan hasil percakapan.

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
- Alat : -
- Bahan : Rekaman contoh dialog / percakapan sesuai
dengan konteks lingkungan kerja.

- Sumber belajar : – Modul Bahasa Indonesia. The Madia


Pavera JD ( 1998 ) Belajar Mengemukakan Pendapat
- Prastowo,Wahyu.(2007) Bahasa Indonesia 2 , Arya Duta.
- Tim Bahasa dan Sastra Indonesia, (2007) Bahasa dan Indonesia Kls. XI. Galaxy Puspa Mega.

VI. Penilaian : – Jenis tes : Perbuatan

Perintah kerja siswa !


1. Lakukanlah simulasi percakapan dengan mitra bicara dalam konteks bekerja !
2. Perhatikan tata cara pengungkapan gagasan, tanggapan, pendapat dan penghargaan yang halus dan santun
!

Format Penilaian Simulasi

No Nama Peserta Aspek yang Dinilai


Didik Pengungkapan gagasan Pengungkapan tanggapan Pengungkapan penghargaan Kerja sama Keterangan
1 Baik = skor 3
2 Cukup = skor 2
3 Kurang = skor 1
Jumlah skor maksimal 12

Pedoman penskoran

Skor perolehan X 100 = Nilai yang diperoleh


Skor maksimum

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Jakarta
Drs, Dedi Dwitagama, MM.,M.Si.
NIP./NRK. 131765462/132471 Jakarta, Juli 2008
Pengajar

Dra. Lilik MusyarofahS


NIP/NRK.132130235/133056

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP – NO. 2.9)

Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemuan ke
Alokasi Waktu
Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar :
:
:
:
:

Bahasa Indonesia
XI / 4
3, 4, 5
6 x 45 menit (3 X pertemuan)
Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara
tingkat Madia.
2.9 Berdiskusi yang bermakna dalam konteks bekerja

Indikator :
1. Menyampaikan gagasan yang tepat dengan topik diskusi
2. Menyanggah pendapat tanpa menimbulkan konflik dalam suatu forum diskusi dengan santun dan
ekspresif
3. Menyampaikan argumentasi terhadap topik diskusi yang dibicarakan
4. Menghargai mitra bicara yang menyampaikan argumen terhadp topik diskusi
5. Menyusun simpulan berdasarkan fakta, data, dan opini dari hasil diskusi dengan tepat
6. Membuat laporan diskusi
7. Membuat notula

I. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menyebutkan macam-macam diskusi
2. Siswa dapat mengemukakan pihak yang terkait dalam diskusi
3. Siswa dapat menyebutkan tugas-tugas pihak yang terkait dalam diskusi
4. Siswa dapat menyampaikan gagasan yang tepat dengan topik diskusi
5. Siswa dapat Menyanggah pendapat tanpa menimbulkan konflik dalam suatu forum diskusi dengan santun
dan ekspresif
6. Siswa dapat menyampaikan argumentasi terhadap topikdiskusi yang dibicarakan
7. Siswa dapat menghargai mitra bicara yang menyampaikan argumen terhadap topik diskusi
8. Siswa dapat menyusun simpulan berdasarkan fakta, data, dan opini dengan tepat
9. Siswa dapat membuat laporan diskusi
10. Siswa dapat menulis notula

II. Materi ajar :


• Teknik atau cara berdiskusi
• Contoh teks berdiskusi
• Contoh rekaman diskusi
• Contoh laporan diskusi
• Susunan isi notula rapat

III. Metode Pembelajaran :


• Metode Reseptif dan Produktif
• Metode Komunikatif
• Metode demontrasi
• Metode diskusi
• Penugasan

IV. Langkah-langkah Pembelajaran


A.Kegiatan Awal :
1) Siswa bergantian menerangkan pelajaran lalu di depan teman-temannya tentang teknik berkomunikasi
dengan menerapkan pola gilir

B. Kegiatan Inti :
• Guru membagi kelas atas dua kelompok (penyanggah dan pendukung)
• Setiap kelompok diberikan permasalahan yang sama
• Kelompok yang satu menyampaikan gagasan yang relevan/mendukung
• Kelompok yang lain menyampaikan sanggahan-sanggahan dengan argumentasi yang kuat dengan cara
yang santun
• Siswa menyampaikan simpulan dengan tepat atas dasar fakta dan opini
C.Kegiatan Akhir : Guru mengadakan penilaian

V. Alat / Bahan / Sumber Belajar :


- Tarigan,H.G. (1984). Keterampilan Berbicara
- Parera,J.D. (1988).Belajar Mengemukakan Pendapat
- Modul Bahasa Indonesia Tk Madia

VI. Penilaian :
Jenis tes:
* lisan
* tulis
* perbuatan
Bentuk tes:
* objektif
* uraian
Butir soal :

a. Sebutkan dengan sistematis isi notula rapat


b. Penilaian proses diskusi
c. Penilaian laporan hasil diskusi

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Jakarta

Drs, Dedi Dwitagama, MM.,M.Si.


NIP./NRK. 131765462/132471 Jakarta, Juli 2008
Pengajar

Dra. Lilik Musyarofah


NIP/NRK.132130235/133056

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP – NO. 2.10)

Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemuan ke
Alokasi Waktu
Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar :
:
:
:
:

Bahasa Indonesia
XI / 4
6, 7, 8
6 x 45 menit (3 X pertemuan)
Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara
tingkat Madia.
2.10 Bernegosiasi yang menghasilkan dalam konteks bekerja
Indikator :
1. Mengemukakan ide yang menarik dengan santun sesuai dengan topik bahasan.
2. Menyanggah dengan santun dan tetap menghargai pendapat mitra bicara.
3. Meyakinkan mitra bicara untuk menyepakati ide yang dikemukakan.

I. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu mengemukakan ide yang menarik dengan santun sesuai dengan topik bahasan.
2. Siswa mampu menyanggah dengan santun dan tetap menghargai pendapat mitra bicara.
3. Siswa mampu meyakinkan mitra bicara untuk menyepakati ide yang dikemukakan.
4. Siswa dapat bernegosiasi yang menghasilkan dalam konteks bekerja
II. Materi ajar :
1. Program kegiatan dalam lingkungan kerja/proposal
2. Kiat efektif menyanggah
3. Bernegosiasi dengan mitra bicara dengan santun
4. Kiat efektif untuk meyakinkan mitra bicara
III. Metode Pembelajaran :
Metode penugasan
Metode tanya jawab
Metode demontrasi
Metode diskusi
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal :
Apersepsi
1) Siswa mengulang pelajaran lalu dengan tanya jawab dengan temannya secara bergantian mengenai
kompetensi dasar berdiskusi yang bermakna dalam konteks bekerja.

B. Kegiatan Inti :
Pertemuan pertama
1) Siswa menyimak dialog yang beirsi permasalahan yang dapat dinegosiasi
2) Siswa aktif menyampaikan pendapat mengenai isi permasalahan yang terdapat dalam dialog tersebut
Pertemuan kedua
3) Siswa membaca contoh program kegiatan dalam lingkungan kerja dan proposal
4) Siswa menyanggah gagasan atau pendapat temannya secara rasional dan kritis dalam kalimat yang santun
pada saat membahas program kegiatan
5) Siswa meyakinkan mitra bicara agar menyepakati ide yang dikemukakan
Pertemuan ketiga
1. Secara berpasangan siswa melakukan praktik negosiasi tentang program kegiatan

C. Kegiatan Akhir :
Penilaian

VI. Alat / Bahan / Sumber Belajar :


• Keraf.G. (1987). Argumentasi dan Narasi
• Parera,J.D. (1988). Belajar Mengemukakan Pendapat
• Modul B. Ind. Tkt. Madia
• Mustakim. (1994). Membina Kemampuan Berbahasa
VII. Penilaian :
Lakukan secara berpasangan (Penyanggah-Pendukung) untuk bernegosiasi tentang rencana program berikut!
1. Kegiatan simpan pinjam di tingkat RT untuk seluruh warga.
2. Surat Keterangan Bebas AIDS bagi calon mempelai/pengantin.
3. Impor beras untuk menjamin ketersediaan pangan dalam negeri.
4. Kredit tanpa agunan untuk usaha/industri kecil.
5. Pemberian dana kompensasi BBM dalam bentuk sumbangan langsung tunai.

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Jakarta

Drs, Dedi Dwitagama, MM.,M.Si.


NIP./NRK. 131765462/132471 Jakarta, Juli 2008
Pengajar

Dra. Lilik Musyarofah


NIP/NRK.132130235/133056

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP – NO. 2.11)

Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemuan ke
Alokasi Waktu
Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar :
:
:
:
:

Bahasa Indonesia
XI / 4
9. 10, 11
6 x 45 menit (3 X pertemuan)
Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara
tingkat Madia.
2.11 Menyampaikan laporan atau presentasi lisan dalam konteks bekerja

Indikator :
1. Menyampaikan fakta (dalam tuturan deskriptif, naratif, ekspositoris) yang berkenaan dengan keadaan atau
peristiwa yang dilaporkan
2. Menyampaikan keadaan atau peristiwa secara kronologis (dalam tuturan deskriptif/naratif/ekspositoris)
sesuai dengan tuntutan keadaan atau peristiwa yang dilaporkan secara lisan
3. Menyampaikan rangkuman (kategorisasi) atau simpulan (analisis/sintesis) dengan benar
4. Membuat simpulan
5. Menyampaikan keadaan atau peristiwa secara kronologis (dalam tuturan deskriptif, naratif, ekspositoris)
sesuai dengan tuntutan keadaan atau peristiwa yang dilaporkan secara lisan
6. Menyebutkan isi kerangka laporan
7. Menulis laporan perjalanan

I Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menyampaikan fakta (dalam tuturan deskriptif, naratif, ekspositoris) yang berkenaan dengan
keadaan atau peristiwa yang dilaporkan
2. Siswa dapat menyampaikan keadaan atau peristiwa secara kronologis (dalam tuturan
deskriptif/naratif/ekspositoris) sesuai dengan tuntutan keadaan atau peristiwa yang dilaporkan secara lisan
3. Siswa dapat menyampaikan rangkuman (kategorisasi) atau simpulan (analisis/sintesis) dengan benar
4. Siswa dapat membuat simpulan
5. Siswa dapat menyampaiakan keadaan atau peristiwa secara kronologis (dalam tuturan deskriptif, naratif,
ekspositoris) sesuai dengan tuntutan keadaan atau peristiwa yang dilaporkan secara lisan
6. Siswa dapat menyebutkan isi kerangka laporan
7. Siswa dapat menulis laporan perjalanan

II. Materi ajar :


• Teknik menyampaikan fakta laporan (narasi, deskriptif, ekspositoris) dan pola urutannya
• Teknik membuat Rangkuman dan simpulan laporan
• Teknik menyampaikan presentasi atau laporan
Pengantar/pendahuluan
Isi presentasi
Penutup

III. Metode Pembelajaran :


• Metode penugasan
• Metode tanya jawab
• Metode demontrasi
• Metode diskusi

IV. Langkah-langkah Pembelajaran


A. Kegiatan Awal :
1. Siswa mengulang kembali pelajaran lalu tentang jenis-jenis karangan dengan tanya jawab.

B. Kegiatan Inti :
1. Siswa menyimak informasi dari beberapa sumber
2. Secara berkelompok siswa menemukan pokok-pokok informasi dari beberapa sumber
3. Siswa mencatat pokok-pokok informasi dari beberapa sumber
4. Siswa merangkum pokok-pokok informasi dengan kalimat efektif
5. Siswa membuat simpulan berdasarkan pokok-pokok informasi tersebut
6. Siswa menyampaikan simpulan presentasi atau laporan
Pertemuan >>>>>>
7. Siswa mempresentasikan atau melaporkan suatu topik

C. Kegiatan Akhir : Siswa mengikuti evaluasi

VI. Alat / Bahan / Sumber Belajar :

Keraf.,G. (1987). Deskripsi dan Eksposisi


Keraf,G. (1987). Argumentasi dan Narasi
Tarigan,H.G. (1984). Keterampilan Berbicara
Modul Bahasa Indonesia Tk Madia

VII. Penilaian :
Buatlah simpulan berdasarkan artikel ….. yang terdapat dalam modul…… (sesuai dengan modul panduan
guru)

Jenis tes:
* lisan
* tulis
* perbuatan
Bentuk tes:
* objektif
* uraian

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Jakarta

Drs, Dedi Dwitagama, MM.,M.Si.


NIP./NRK. 131765462/132471 Jakarta, Juli 2008
Pengajar

Dra. Lilik Musyarofah


NIP/NRK.132130235/133056

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP – NO. 2.12)

Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemuan ke
Alokasi Waktu
Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar
:
:
:
:
:

Bahasa Indonesia
XI / 4
12, 13, 14
6 x 45 menit (3 X pertemuan)
Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara
tingkat Madia.
2.12 Menulis wacana yang bercorak naratif, deskriptif, ekspositoris, dan argumentatif

Indikator :
1. Menulis suatu kejadian dalam bentuk narasi serta memuat unsur-unsur yang melingkupinya secara
kronologis
2. Membuat deskripsi secara dari gambar /bagan/tabel/grafik/diagram/ matriks yang dilihat atau didengar
sepanajng 150-200 kaja dalam waktu 30 menit
3. Membuat eksposisi dari suatu peristiwa
4. Menyusun argumentasi dengan tujuan untuk meyakinkan pembaca tentang suatu peristiwa kerja agar
menerima suatu sikap dan opini secara logis

I. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menulis suatu kejadian dalam bentuk narasi serta memuat unsur-unsur yang melingkupinya
secara kronologis
2. Siswa dapat membuat deskripsi secara dari gambar /bagan/tabel/grafik/diagram/ matriks yang dilihat atau
didengar sepanajng 150-200 kaja dalam waktu 30 menit
3. Siswa dapat membuat eksposisi dari suatu peristiwa
4. Siswa dapat menyusun argumentasi dengan tujuan untuk meyakinkan pembaca tentang suatu peristiwa
kerja agar menerima suatu sikap dan opini secara logis

II. Materi ajar :


• Narasi: pengertian; ciri-ciri; unsur intrinsik; tahap penulisan; jenis & sifat
• Deskripsi:pengertian; ciri-ciri;unsur pengindraan;tahap penulisan:jenis & sifat
• Eksposisi: pengertian; ciri-ciri; unsur; tahap penulisan; jenis & sifat
• Argumentasi: pengertian; logika/nalar dalam argumentasi; ciri-ciri; unsur-unsur; tahap penulisan;jenis
• Contoh paragraf dari keempat jenis karangan di atas

III. Metode Pembelajaran :


• Metode Reseptif dan Produktif
• Metode Komunikatif
• Metode demontrasi
• Metode penugasan
• Metode diskusi

IV. Langkah-langkah Pembelajaran


A. Kegiatan Awal :
Siswa mengulang pelajaran lalu tentang jenis-jenis karangan dengan tanya jawab

B. Kegiatan Inti :
1. Siswa menjelaskan jenis wacana (narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi) berdasarkan contoh-
contoh yang disediakan
2. Siswa mendefinisikan narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi berdasarkan contoh-contoh yang
disediakan
3. Siswa secara berkelompok menemukan ciri-ciri wacana narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi
berdasarkan contoh-contoh yang disediakan
4. Siswa menuliskan langkah-langkah mengarang narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi
Pertemuan >>>>>>
5. Siswa menyusun karangan (narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi)
6. Siswa menentukan tema wacana
7. Siswa merumuskan tujuan
8. Siswa mengumpulkan bahan
9. Siswa menyusun kerangka karangan
10. Siswa mengembangkan kerangka menjadi wacana yang utuh dan padu

C. Kegiatan Akhir : Guru mengadakan penilaian

VI. Alat / Bahan / Sumber Belajar :


(2004-2005). Komposisi Bahasa Indonesia
Keraf,G. (1987). Deskripsi dan Eksposisi.
Keraf,G. (1987). Argumentasi dan Narasi
Contoh teks narasi, deskripsi. eksposisi, dan argumentasi
Modul Bahasa Indonesia Tk Madia

VII. Penilaian :

Jenis tes:
* lisan
* tulis
* perbuatan
Bentuk tes:
* objektif
* Uraian
Butir Soal
Kembangkanlah kerangka karangan di bawah ini menjadi wacana persuasi!

Kembangkanlah kerangka karangan di bawah ini menjadi wacana argumentasi!


Kembangkanlah kerangka karangan di bawah ini menjadi wacana deskripsi!

Berdasarkan gambar…. buatlah sebuah karangan!

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Jakarta

Drs, Dedi Dwitagama, MM.,M.Si.


NIP./NRK. 131765462/132471 Jakarta, Juli 2008
Pengajar

Dra. Lilik Musyarofah


NIP/NRK.132130235/133056

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP – NO 2.13)

Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemuan ke
Alokasi Waktu
Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar :
:
:
:
:

Bahasa Indonesia
XI / 4
15, 16, 17
6 x 45 menit (3 X pertemuan)
Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara
tingkat Madia.
2.13 Meringkas teks tertulis dalam konteks Bekerja
Indikator :
1. Mencatat butir-butir informasi yang akan diringkas dalam bentuk skema atau bagan dalam bahasa yang
lugas dan jelas
2. Menghitung jumlah kalimat yang menjadi isi ringkasan sesuai dengan rumus meringkas yang baku
3. Menyusun ringkasan teks secara jelas dalam bahasa yang baik dan benar

I Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mencatat butir-butir informasi yang akan diringkas.
2. Siswa dapat mencatat bentuk skema atau bagan dalam bahasa yang lugas dan jelas
3. Siswa dapat menghitung jumlah kalimat yang menjadi isi ringkasan sesuai dengan rumus meringkas yang
baku
4. Siswa dapat menyusun ringkasan teks secara jelas dalam bahasa yang baik dan benar

II. Materi ajar :


• Contoh ringkasan yang berupa bagan dan teks
• Teknik membuat bagan dan rangkuman
• Bentuk bagan yang digunakan untuk ringkasan
• Panduan/proses membuat ringkasan dari catatan butir-butir ke dalam bagan atau skema sampai kepada
pengembangan ringkasan yang utuh

III. Metode Pembelajaran :


Metode ceramah
Metode demontrasi
Metode diskusi
Metode penugasan

IV. Langkah-langkah Pembelajaran


A.Kegiatan Awal :
1. Siswa mengulang pelajaran lalu dengan tanya jawab
2. Siswa menyimak tujuan mempelajarai KD 2.13

B. Kegiatan Inti :
1. Siswa membaca dengan cermat contoh ringkasan dalam bentuk bagan/skema dan teks
2. Siswa membedakan ringkasan berbentuk bahan dan teks dari bentuk dan fungsinya
3. Siswa mendefinisikan ringkasan berdasarkan contoh bagan/skema dan teks
Pertemuan >>>>>>
4. Siswa membaca teks yang berkaitan dengan dunia kerja
5. Siswa menulis butir-butir ide pokok ke dalam bentuk bagan/skema
6. Siswa membuat ringkasan secara utuh sesuai dengan persyaratan yang menjadi ketentuan
7. Siswa menulis butir-butir ide pokok ke dalam bentuk bagan/skema

B. Kegiatan Akhir :
Membuat ringkasan secara utuh sesuai dengan persyaratan yang menjadi ketentuan

V. Alat / Bahan / Sumber Belajar :


Alat : …….?
Bahan : Contoh ringkasan berupa bagan dan teks
Sumber Bahan:
- Soedarso.(2002). Membaca Cepat
- Parera,J.D. (1984). Menulis Tertib dan Sistematik
- Akhadiah,S. (1988). Modul Menulis II.Jakarta: Universitas Terbuka.
- Modul Bahasa Indonesia Tk Madia

VI. Penilaian :
Jenis tes:
* lisan
* tulis
* perbuatan
Bentuk tes:
* objektif
* uraian

Butir soal
• Bacalah artikel di bawah ini dengan seksama
• Ringkaslah artikel tersebut sehingga menjadi seperlima dari artikel semula
(judul artikel alkoholisme dan kesehatan yang bersumber dari buku Panduan Kreatif Bahasa Indonesia untuk
tingkat 2 SMK penerbit Yudistira)

Alternatif jawaban
Alkoholisme merupakan salah satu masalah masyarakat karena menimbulkan banyak persioalan misalnya
kejahatan berbagai kegagalan dan penyakit jiwa. peminum terdiri dari peminum tetap atau pun peminum
yang hany ameminum apabila adanya tekanan, namun keduanya akan mengalami kerusakan kesehatan.
minuman kerasa sangat berpengaruh pada tubuh manusia karena dapat merusak hati, menyebabkan garkritis,
idema otak dan melemahkan jantung. minuman keras juga dapat menyebabkan kerusakan fungsi otak,
paranoid dan peradangan syaraf.
Pecandu minuman keras dapat sehat kembali asal dapat meninggalkan minuman keras.

jumlah karangan asli = 309 kata


jumlah kata ringkasan = 390 : 5 = kurang lebih 62 kata

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Jakarta

Drs, Dedi Dwitagama, MM.,M.Si.


NIP./NRK. 131765462/132471 Jakarta, Juli 2008
Pengajar

Dra. Lilik Musyarofah


NIP/NRK.132130235/133056

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(NO. 2.14)

Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemuan ke
Alokasi Waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar :
:
:
:
:

Bahasa Indonesia
XI / 4
18, 19
12 x 45 menit
Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara
tingkat Madia.
2.14 Menyimpulkan isi teks tertulis dalam konteks bekerja

I. Indikator :
1. Menemukan informasi penting dari sebuah teks
2. Mencatat informasi penting
3. Mengembangkan informasi penting menjadi bentuk paragraf
4. Menganalisis informasi penting menjadi simpulan deduktif atau induktif yang tidak ambigu

II. Tujuan Pembelajaran :


1. Siswa dapat menemukan informasi penting dari sebuah teks
2. Siswa dapat mencatat informasi penting
3. Siswa dapat mengembangkan informasi penting menjadi bentuk paragraf
4. Siswa dapat menganalisis informasi penting menjadi simpulan dekduktif atau induktif yang tidak ambigu

III. Materi ajar :


Sebuah teks bacaan dengan informasi tertentu dari berbagai sumber (sesuai dengan kondisi sekolah)
Aspek nalar dalam menyusun simpulan: deduktif-induktif

IV. Metode Pembelajaran :


• Metode Reseptif dan Produktif
• Metode Komunikatif
• Metode demontrasi
• Metode penugasan

V. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal :
Siswa mengulang pelajaran lalu tentang Kompetensi Dasar 1 (membuat simpulan) dengan tanya jawab.

B. Kegiatan Inti :
1. Siswa menganalisis contoh kalimat ambigu
2. Siswa mengamati data yang disajikan, yakni berupa data nilai UAN pelajaran bahasa Indonesia yang
diperoleh siswa SMK yang bersangkutan
3. Siswa menemukan informasi penting dari data yang diamati
4. Siswa merumuskan secara tertulis simpulan terhadap data tersebut dengan cara induktif
5. Siswa merumuskan secara tertulis simpulan terhadap data tersebut dengan cara deduktif
6. Siswa mengevaluasi perbedaan kedua jenis simpulan yang telah disusun

C. Kegiatan Akhir : Guru mengadakan penilaian

VI. Alat / Bahan / Sumber Belajar :


- Akhadiah,S. (1994). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahas Indonesia
- Alwasilah,A.Ch. & Suzan, S. (2005). Pokoknya Menulis
- Finoza,L. (2004-2005). Komposisi Bahasa Indonesia.
- Modul B. Indonesia Tkt. Madia

VII. Penilaian :

Jenis tes:
* lisan
* tulis
* perbuatan
Bentuk tes:
* objektif
* uraian

Pelajari data data berikut ini buatlah proses penarikan atau pengambilan kesimpulan dengan cara induktif

Penduduk desa nelayan X mempunyai kebiasaan membuat segala jenis makanan memakai bahan dasar
mengandung ikan, udang, kerang atau hasil tangkapan ikan laut lainnya. Untuk makan sehari hari mereka
mengonsumsi ikan sebagai lauk-pauk. Di dekat desa tersebut terdapat sebuah SMK, ternyata para siswa yang
berasal dari desa nelayan X tersebut memilki kemampuan melebihi siswa dari desa laiinya.
Sedangkan desa Y yang berada di kaki Gunung Keusik mempunyai penduduk yang bermata pencaharian
sebagai petani dan memelihara tambak ikan air tawar, mengingat mata air yang ada di desa tersebut
melimpah ruah. Penduduk desa Y memelihara tambak ikan. Hasilnya selain sebagian besar dijual ke kota
untuk memenuhi permintaan dari pasar ataupun restoran, juga untuk dikonsumsi sendiri, sehingga ikan
menjadi lauk-pauk mereka sehari-hari. Anak-anak di desa Y bersekolah di kota karen di desa tersebut tidak
ada SMK. Ternyata para siswa yang berasal dari desa Y mempunyai kemampuan yang lebih tinggi
dibandingkan siswa lainnya yang berasal dari kota.

Alternatif kunci jawaban


Paragraf kesimpulan induktif

Penduduk desa nelayan X memiliki kebiasaan membuat segala jenis makanan berbahan baku laut. Begitu
juga penduduk desa nelayan Y yang memiliki mata pencaharian sebagai penambak ikan tawar. Penduduk
desa X dan desa Y pun sama-sama mengonsumsi ikan untuk makan sehari-hari. Siswa sekolah yang berasal
dari kedua desa itu juga memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan siswa lain yang berasal dari kota.
Dengan demikian dapat disimpulkan mengonsumsi ikan secara rutin dapat meningkatkan daya pikir
seseorang.
Kriteria penilaian:

• menangkap informasi tidak tepat dan menyimpulkan tidak tepat skor 4


• menangkap informasi dengan tepat dan tidak dapat menyimpulkan dengan tepat skor 6
• menangkap informasi dengan tepat dan menyimpulkan dengan tepat skor 8

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Jakarta

Drs, Dedi Dwitagama, MM.,M.Si.


NIP./NRK. 131765462/132471 Jakarta, Juli 2008
Pengajar

Dra. Lilik Musyarofah


NIP/NRK.132130235/133056
Skimming dan scanning adalah teknik membaca cepat yang sangat bermanfaat bagi orang-orang yang
dihadapkan pada banyak literatur sementara hanya ada sedikit waktu untuk mencari informasi yang
dibutuhkan. Sering terjadi kerancuan dalam membedakan antara skimming dan scanning. Keduanya
merupakan teknik membaca cepat, hanya saja berbeda tujuan penggunaan.

Komponen Skimming Scanning


Pengertian Skimming digunakan untuk Scanning digunakan untuk
mendapatkan gagasan utama dari mendapatkan informasi spesifik
sebuah teks. Untuk mengetahui dari sebuah teks. Biasanya, ini
apakah suatu artikel sesuai dengan dilakukan jika Anda telah
apa yang kita cari. Untuk menilai mengetahui dengan pasti apa yang
artikel tersebut, apakah menarik Anda cari sehingga berkonsentrasi
untuk dibaca lebih lanjut secara mencari jawaban yang spesifik.
mendetail. Kecepatan membaca
secara skimming biasanya sekitar Scanning berkaitan dengan
3-4 kali lebih cepat dari membacamenggerakan mata secara cepat
biasa. keseluruh bagian halaman tertentu
untuk mencari kata dan frasa
tertentu.
Contoh skimming untuk mendapatkan scanning untuk menemukan nomer
gagasan utama dari sebuah tertentu di direktori telepon, kata di
halaman buku teks sehingga dapat kamus.
memutuskan apakah buku tersebut
berguna dan perlu dibaca lebih
pelan dan mendetail.
Strategi Langkah-langkah skimming : Langkah-langkah scanning :

1. Baca judul, sub judul dan 1. Perhatikan penggunaan


subheading untuk mencari urutan seperti ‘angka’,
tahu apa yang dibicarakan ‘huruf’, ‘langkah’,
teks tersebut. ‘pertama’, ‘kedua’, atau
2. Perhatikan ilustrasi (gambar ‘selanjutnya’.
atau foto) agar Anda 2. Carilah kata yang dicetak
mendapatkan informasi tebal, miring atau yang
lebih jauh tentang topik dicetak berbeda dengan teks
tersebut. lainnya.
3. Baca awal dan akhir 3. Terkadang penulis
kalimat setiap paragraph menempatkan kata kunci di
4. Jangan membaca kata per batas paragraf
kata. Biarkan mata Anda
melakukan skimming kulit
luar sebuah teks. Carilah
kata kunci atau keyword-
nya
5. Lanjutkan dengan berpikir
mengenai arti teks tersebut

Anda mungkin juga menyukai