Makalah Ukuran Morbiditas
Makalah Ukuran Morbiditas
PENDAHULUAN
Di dalam epidemiologi, ukuran utama morbiditas adalah angka insidensi dan prevalensi
dan berbagai ukuran turunan dari kedua indicator tersebut.
1.2. Tujuan
1.2.1. Menyajikan rate dan rasio digunakan dalam konsep insidensi, prevalensi, dan
konsep morbiditas (kesakitan) terkait lainnya;
1.2.2. Mendefinisikan istilah yang berkaitan dengan morbiditas;
1.2.3. Menyajikan insidensi, angka insidensi beserata rumusnya;
1.2.4. Menyajikan prevalensi, angka prevalensi beserta rumusnya;
1.2.5. Mengulas sumber data dan informasi morbiditas.
BAB II
PEMBAHASAN
Rumus :
3
waktu ke waktu dan semakin panjang periode waktu yang digunakan, semakin besar
kemungkinan seseorang untuk melakukan kesalahan dalam merata-ratakan rate yang
berbeda. Jadi, insidensi kumulatif digunakan untuk mengkaji sekelompok orang yang
diikuti perkembangan selama periode waktu yang sama.
b. Force of morbidity
Dalam Force of morbidity, populasi dan elemen waktu digunakan dalam penyebut, yang
pembilangnya meliputi jumlah kasus baru dari suatu penyakit atau gangguan. Jumlah ini
adalah jumlah kasus baru suatu penyakit yang terjadi per unit populasi dan pada kurun
waktu tertentu. Metode ini juga digunakan untuk memperkirakan risiko yang dimiliki
seseorang yang sehat untuk terkena suatu penyakit selama periode waktu tertentu. Force
of morbidity disebut juga dengan kepadatan insidensi (incidence density).
Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
a. Incidence Rate
Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu
tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena
penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan.
Rumus :
5
K = Konstanta ( 100%, 1000 ‰)
3) Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan
kesehatan.
b. Attack Rate
Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang
sama.
Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua
dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orang/penduduk yang pernah terkena penyakit
pada serangan pertama. Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu
populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga ).
Rumus :
6
6. Istilah dalam morbiditas
a. Risk Ratio
Salah satu topic pokok yang berkaitan dengan risiko adalah risk satio. Risk ratio adalah
dari dua risiko yang terpisah. Risk ratio disebut juga risiko insidensi komulatif dan berkaitan erat
dengan rate ratio. Risk ratio berasal dari perbandingan probabilitas pengembangan suatu
penyakit. Risk ratio juga digunakan jika periode waktu penyakit memiliki durasi yang sudah
pasti. Pada penyakit yang memiliki masa inkubasi lama atau bervariasi, penetapan risk ratio
membutuhkan periode observasi yang cukup lama. Selama periode waktu yang cukup pendek
risk ratio atau risiko dari setiap kelompok populasi akan mendekati 2,0 tetapi jika periode waktu
memanjang, semua anggota kelompok akan terpajan. Rate ratio akan tetap konstan pada 2,0
selama periode observasi yang lebih lama, tetapi risk ratio akan mendekati 1,0 karena risiko
perorangan meningkat.
b. Relative Risk
Relative risk adalah ukuran tradisional yang digunakan untuk mengkaji asosiasi diantara
karakteristik kelompok penyakit. Relative risk adalah rasio dari angka insidensi penyakit diantara
mereka yang terpajan suatu penyakit dibandingkan dengan angka ( rate) mereka yang tidak
terpajan penyakit itu. Rasio probabilitas terkena penyakit atau kematian yang terjadi diantara
mereka yang terpajan suatu penyakit dibandingkan dengan risiko mereka yang tidak terpajan
penyakit tersebut adalah hal yang berkaitan dengan relative risk.
7
Dalam relative risk ada dua asumsi yang digunakan. Asumsi 1 : Frekuensi penyakit atau
kejadian dalam suatu populasi harus kecil. Asumsi 2 : Kasus – kasus penyakit atau kejadian
harus mewakili kasus yang ada dalam populasi dan control studi merupakan perwakilan dari
mereka yang bukan kasus.
Relative Risk : Angka insiden penyakit pada mereka yang terpajan dalam suatu kelompok
Angka insiden penyakit pada mereka yang tidak terpajan dalam suatu kelompok
Relatif risk dinyatakan dalam bentuk ratio, juga disebut sebagai risk ratio karena relative
risk merupaka rasio terhadap risiko menjadi sakit jika anda tidak berpenyakit. Relative risk
digunakan untuk mengukur rasio peluang menjadi sakit bagi anggota kelompok yang beresiko,
tetapi belum terpajan agens atau patogen, yang kemudian dibandingkan dengan mereka yang
terpajan. Relative risk adalah rasio insidensi penyakit dalam kelompok yang terpajan dibagi
dengan insidensi penyakit dalam kelompok yang tidak terpajan, dan yang hasilnya didapat
dengan membagi insidensi satu kelompok ( yang terpajan) dengan insidensi kelompok lain (yang
tidak terpajan).
Rasio dari risiko didasrkan pada rasio 1,0. Rasio 1,0 atau lebih menunjukkan bahwa
risiko meningkat untuk mereka yang tidak terpajan. Kelompok yang tidak terpajan merupakan
kelompok pembanding dan digunakan sebagai pembilang dalam rumus. Sebaliknya risk rasio
kurang dari 1,0 menunjukkan penurunan risiko bagi mereka yang tidak terpajan. Kelompok
orang yang beresiko digunakan sebagai penyebut dalam rumus.
c. Attributable Risk
Attributable risk adalah angka penyakit pada orang yang terpajan yang dapat secara
langsung dihubungkan dengan pajanan penyakit tersebut. Atrributable risk dihitung dengan cara
mengurangi angka insidensi ( angka kematian ) penyakit pada individu yang tidak terpajan dari
individu yang terpajan. Diasumsikan bahwa penyebab penyakit memiliki peluang yang sama
untuk menyebabkan KLB penyakit atau kesakitan baik pada individu yang terpajan maupun
8
individu yang tidak terpajan. Attributable risk adalah adalah risiko perorangan atau
selisih/perbedaan risiko.
Jika faktor dalam populasi di ubah demi kepentingan populasi itu sendiri, faktor risiko
akan dihitung berdasarkan population attributable risk proportion ( disebut juga population
attributable risk fraction, jika tidak dikalikan 100). Population attributable risk proportion adalah
proporsi angka penyakit pada keseluruhan kelompok studi atau dalam keseluruhan populasi.
Ukuran ini dihitung dengan cara mengambil rate dari populasi total kemudian dikurangi dengan
rate dari kelompok yang tidak terpajan untuk mendapatkan total orang yang terpajan. Hasil
akhirnya adalah adalah proporsi rate total yang mewakili population attributable risk proportion
(x100).
p(r-1) + 1
Relative risk termasuk rasio sejati dan disajikan dalam rasio. Jika relative risk dihitung
dengan menggunakan angka serangan (attack rate), hasil akhirnya adalahrasio angka serangan.
Pendekatan yang terbaik adalah dengan menggunakan rasiodari yang terpajan dan sakit dibagi
dengan yang tidak terpajan dan sakit.
Relative risk dapat digunakan dalam angka serangan untuk mengukur risiko pajanan
terhadap keracunan makanan atau pajanan terhadap zat kimia atau risiko di industri. Rumus
untuk KLB keracunan makanan dan relative risk disajikan di bawah ini. Pada acara piknik
gereja, 48 orang memakan hidangan yang telah disediakan dan menjadi sakit, 15 orang tidak
memakan hidangan, tetapi menjadi sakit juga. Relative risk dapat dihitung dengan menggunakan
rumus :
9
Relative risk = Makan dan sakit = 48 = 3,2
Faktor yang berhubungan dengan relative risk adalah gradien risiko ( infeksi ). Jika
terdapat pajanan atau hubungan dosis – respons atau hubungan sebab akibat lainnya, misalnya
merokok mengakibatkan kanker paru, maka gradien risikonya harus diperhitungkan.
Berdasarkan observasi ilmiah, suatu respons fenomena ambang akan muncul dalam tubuh jika
tubuh terpajan penyakit atau zat kimia. Pada awalnya tidak ada respons yang terlihat, tetapi saat
pajanan atau dosis mencapai tingkatan tertentu, reaksi baru dapat terlihat.
Salah satu area risiko yang menarik banyak perhatian di zaman ini adalah faktor risiko
pada penyebab penyakit, ketidakmampuan, cedera, kondisi, gangguan, dan kematian. Fokus pada
factor risiko adalah penting karena fokus tersebut akan menunjukkan arah intervensi, pendidikan
kesehatan, promosi kesehatan, pencegahan dan perlindungan kesehatan.
Dalam epidemiologi, faktor risiko juga telah diperhitungkan pada beberapa aspek yang
berbeda termasuk istilahnya yang dipergunakan secara bergantian dengan agens penyebab.
Dewasa ini istilah tersebut sering dipakai pada penyakit kronis atau penyakit akibat gaya hidup
dan perilaku. Faktor risiko adalah perilaku atau pajanan yang berhubungan dengan peningkatan
risiko terhadap penyakit, cidera, kondisi, atau ketidakmampuan yang dapat dialami di kemudian
hari. Jika suatu risiko tertentu berhubungan dengan peningkatan frekuensi kejadian penyakit,
gangguan, cidera, ketidakmampuan, atau kematian dini, dan asosiasi itu dapat dijelaskan
berdasarkan hubungan sebab akibat, hal itu dapat dinyatakan sebagai faktor risiko. Faktor risiko
tidak hanya penting untuk mengidentifikasi, tetapi juga dibutuhkan di dalam pengukuran status
kesehatan. Frekuensi, bobot masalah, tingkat pajanan dalam populasi, dan tindakan pencegahan,
kesemuanya itu bergantung pada data penelitian yang memperlihatkan efek faktor risoko itu
terhadap kelompok atau populasi. Dengan demikian faktor apapun yang berhubungan penyakit,
10
ketidakmampuan, cedera, atau kematian yang diwakili oleh suatu peningkatan pada relative risk
adalah faktor risiko.
Satu hal yang berkaitan dengan faktor risiko adalah risk marker. Risk marker adalah
perilaku aktivitas, atau perbuatan kunci yang sudah dibuktikan dengan baik danjelas berkaitan
dengan peningkatan peluang mendapatkan penyakit. Risk marker adalah suatu faktor risiko yang
dapat dinyatakan sebaga indikator peningkatan risiko yang harus diamati dan dimodifikasi di
dalam kelompok penelitian atau keseluruhan kelompok populasi. Faktor risiko mirip dengan
indikator status kesehatan, tetapi lebih spesifik pada satu penyakit atau kondisi dan dapat diubah
atau dikurangi.
Sebagian dari populasi terkadang beresiko menjadi sakit atau terpajan penyakit atau
cedera selama periode waktu tertentu. Periode waktu yang terbatas sering kali dikaitkan dengan
berkumpulnya sekelompok orang di suatu lokasi untuk menghadiri acara khusus, atau mungkin
akibat pajanan di tempat kerja. Dengan demikian rentang waktu KLB hanya berlangsung singkat
dan terbatas pada kelompok orang tertentu. Jika hal ini terjadi, perhitungan insidensi menjadi
lebih mudah. Insidensi dan risiko pajanan sering kali tetap sama walaupun periode waktunya
dipersingkat atau agak lebih panjang. Periode waktu pajanan dan risiko yang terbatas dan
kelompok masyarakat yang beresiko yang juga terbatas merupaka cirri unik angka serangan
(attack rate). Angka serangan adalah angka insidensi komulatif dan dipakai dalam epidemi.
Istilah angka infeksi terkadang digunakan bersama – sama dengan angka serangan. Angka
serangan menunjukkan insidensi orang sakit yang menampakkan tanda – tanda dan gejala
penyakit dan juga mencakup kasus infeksi yang tidak tampak. Sebenarnya suatu serangan
tersusun dari jumlah orang yang sakit akibat penyakit tertentu dalam periode waktu tertentu dan
dalam kelompok tertentu.
Konsep epidemiologi dipakai untuk menentukan ada tidaknya asosiasi diantara risiko
pajanan pada suatu kejadian khusus dan penyakit tertentu. Ada tiga rumus angka serangan:
1. Angka serangan kasar (crude attack rate)
2. Angka serangan umum (general attack rate )
11
1. Angka serangan Sekunder
Angka serangan sekunder dipakai dalam investigasi penyakit infeksius dengan periode
waktu yang terbatas dan pathogen yang terlibat memiliki masa inkubasi pendek.Angka serangan
sekunder sering digunakan pada saat kasus suatu penyakit yang terjadi di dalam rumah yang
berdekatan kelompok kerja yang sama,dan saat kasus primer penyakit terjadi di dalam periode
waktu dalam kelompok yang sama terkena penyakit.Jika orang lain dalam kelompok jatuh sakit
dan kejadiannya diakibatkan oleh infeksi primer,termasuk kasus sekunder.Mereka yang jatuh
sakit akibat terinfeksi kasus primer ditentukan dengan menggunakan angka serangan sekunder.
Rumus :
Angka Serangan Sekunder = Jumlah orang yangterkena penyakit selama inkubasi x100
Jumlah orang yang terkena kasus primer
2.1.3. Prevalensi
12
Prevalensi adalah jumlah kasus penyakit,orang yang terinfeksi,atau kondisi yang ada
pada satu waktu tertentu,dihubungkan dengan besar populasi dari kasus berasal. Insidensi
memasukkan jumlah kasus baru sementara prevalensi tidak. Prevalensi setara dengan insidensi
yang dikalikan dengan rata-rata durasi kasus.
Faktor yang mempengaruhi prevalensi dalam suatu populasi :
- Penyakit baru muncul di populasi sehingga menyebabkan angka insidensi meningkat.Jika
insidensi meningkat prevalensi juga meningkat.
- Durasi penyakit mempengaruhi prevalensi.Jika penyakit memiliki durasi yang
panjang,prevalensi juga akan lebih lama pada posisi yang tinggi.
- Intervensi dan perlakuan mempunyai efek pada prevalensi.Jika perlakuan diberikan
berhasil menurukan jumlah kasus,durasi penyakit dan jumlah kasus akan menurun
sehingga prevalensi juga menurun.Imunisasi mencegah munculnya kasus baru dan
menurunkan prevalensi.Harapan hidup yang lebih lama berarti dapat meningkatkan
prevalensi penyakit kronis.
Angka Prevalensi
Angka prevalensi sebanding dengan angka insidensi dikalikan deengan rata-rata durasi
penyakit. Prevalensi dipengaruhi oleh dua elemen, 1 individu yang terkena penyakit masa lalu,
2 durasi penyakit.Intervensi dan penanganan akan memperpanjang masa hidup dan akan
berpengaruh pada penurunan angka prevalensi.Angak prevalensi dan informasi yang didapat dari
angka tersebut akan membantu dalam perencanaan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan
tempat tidur rumah sakit.
Ada dua konsep tambahan prevalensi.Pertama,prevalensi seumur hidup yaitu jumlah
total individu yang mengalami suatu kondisi,masalah atau penyakit selama hidup.konsep lainnya
adalah prevalensi tahunan.Prevalensi tahunan dalah jumlah total individu yang mengalami suatu
kondisi,masalah,dan penyakit pada waktu tertentu.Kasus penyakit yang dimulai sebelum tanggal
dimulainya perhitungan prevalensi tetap berlanjut sampai dalam periode penelitian,dimasukkan
dalam angka prevalensi tahunan.Kasus yang dimulai sebelum akhir masa studi,berlangsung
sepanjag tahun atau sembuh saat penelitian berakhir juga dimasukkan dalam perhitungan.
1. Prevalensi Periode
13
Prevalensi periode mencakup total individu yang pernah mengalami penyakit yang
menjadi sorotan pada periode waktu tertentu.Prevalensi periode dimulai pada satu titik waktu
dan berhenti pada satu titik waktu.Perhitungan juga memasukkan kasus baru yang terjadi selama
periode,begitu dengan kekambuhan penyakit selama periode waktu yang berurutan.Cara lain
untuk menyatakan prevalensi periode adalah dengan memasukkan point prevalence di awal
periode waktu kemudian ditambah dengan semua kasus baru yang terjadi selama periode waktu.
Rumus :
Angka Prevalensi Periode = Jumlah kasus penyakit x1000
Rata-rata populasi studi
2. Point Prevalence
Point prevalence adalah jumlah kasus individu yang mengalami penyakit,kondisi,atau
kesakitan pada satu titik waktu yang spesifik-jumlah kasus yang ada pada satu titik waktu.Point
prevalence mengukur keberadaan penyakit,kondisi pada satu titik waktu yang singkat,secara
teoritis menghentikan waktu semenit,sejam.
Rumus :
Point Prevalence rate = Jumlah kasus penyakit x1000
Total populasi studi
Lima area data statistik kesehatan yang umumnya digunakan dalam epidemiologi:
Laporan dan publikasi yang disusun dan disebarluaskan oleh departemen kesehatan baik
tingkat lokal, negara bagian, maupun tingkat federal merupakan sumber utama data penyakit
14
menular. The center for Disease Control menerbitkan MMWR (Morbidity and Mortality Weekly
Report) yang merupakan pusat informasi kesakitan yang paling umum dan paling luas
penyebarannya di Amerika Serikat.
The Center for Disease Control and Prevention (CDC) menetapkan satu sistem standar
pelaporan untuk semua jenis penyakit dengan fokus utama pada penyakit yang harus dilaporkan.
Pencatatan yang mencakup luka tembak, AIDS, abortus, kelainan kongenital, dan faktor-faktor
lain yang mempengaruhi status kesehatan.
Pelaporan penyakit pada awalnya berasal dari dokter dan laboraturium, yang kemudian
melaporkannya pada departemen kesehatan. Pelaporan penyakit yang harus dilaporkan atau
penyakit yang mengancam jiwa seseorang juga dapat dilaporkan secara langsung ke CDC. Akan
tetapi, jika berkaitan dengan respon tercepat yang dapat diberikan pada suatu epidemi, mereka
yang dapat memberikan respon yangtercepat adalah mereka yang paling dekat jaraknya dengan
pasien.
Pelaporan penyakit masih kurang lengkap dan kurang konsisten. Upaya telah dilakukan
untuk menjadikan proses pelaporan semakin efektif dan semakin mudah bagi sumber-sumber
pelaporan dewasa ini, dokter dapat menelepon, mengirim faks, atau mengisi kartu pos. Beberapa
dokter merasa rag untuk melaporkan penyakit yang dapat membawa aib, seperti AIDS dan PMS,
yang diderita anggota keluarga atau orang yang memegang posisi/kedudukan tertentu.
Dokter secara hukum dan etik wajib melaporkan kejadian semua penyakit yang harus
dilaporkan, termasuk penyakit yang mungkin berkaitan dengan aib. Penyakit biasa yang sering
dilihat oleh dokter dan penyakit yang jarang terjadi sehingga sulituntuk dikenali mungkin akan
luput dalam pelaporan. Semakin jarang atau semakin serius suatu penyakit seperti rabies, kolera,
pes, atau penyakit Lyme, semakin besar kemungkinannya untuk dilaporkan. Pelaporan kondisi
yang biasa mungkinpenting untuk menunjukkan suatu epidemi, tetapi bisa jadi tidak dialporkan.
Kontak pertama atau titik masuk pada sistem pelayanan kesehatan, kemungkinan besar
dengan dokter perawatan primer, merupakan kejadian kontak pertama dengan sumber pelaporan.
Dokter diwajibkan melaporkan kasus penyakit yang dapat dilaporkan atau kejadian tidak biasa
ke departemen kesehatan setempat.
15
2.2.2. Catatan klinis dan catatan medis rumah sakit
Dari luar, catatan medis rumah sakit dan klinik tampak seperti sumber data penyakit yang
reliabel. Akan tetapi, hal ini tidak selalu benar. data dari catatan medis bisa menjadi bias. Akibat
sistem baru pembayarandi muka yang menggunakan diagnosis dari kelompok terkait, dokter
cendrung membuat suatu diagnosis yang dapat memberikan pendapatan terbesar bagi rumah
sakit. Diagnosis primer mungkin akan dijadikan diagnosis sekunder jika memang dapat
menghasilkan uang yang lebih banyak.
Dengan alasan yang beragam, data kesakitan dari rumah sakit tidak selalu mencerminkan
tingkatan penyakit dalam masyarakat. Tidak semua orang pergi ke dokter atau klinik untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan jika mereka sakit, apa yang diobati di ruangan dokter belum
tentu dilaporkanmaupun dimasukkan dalam catatan rumah sakit. Orang akan menempuh
perjalanan jauh untuk bertemu dokter spesialis dan mungkin akan pindah ke komunitas lain agar
penyakitnya tidak dilaporkan terutama ke masyarakat umum. Keterbatasan dalam kebijakan
asuransi kesehatan, akses ke masalah-masalah pelayanan, ada tidaknya masalah perawatan,
pilihan managed care yang terbatas, tidak adanya pelaporan penyakit termasuk registrasi tumor,
semuanya berdampak pada proses pelaporan. Sering kali tidak ada populasi yang pasti pada
beberapa rumah sakit sehingga keseluruhan data kasar penyalit dapat dilihat. Pada rumah sakit
khusus seperti rumah sakit anak atau pusat perawatan lansia,sekumpulan penyakit tertentu
biasanya dapat dilihat.
Mengingat keterbatasan data dari rumah sakit, informasi morbiditas dari rumah sakit
memberikan suatu peluang untuk melakukan surveilans terhadap penyakit atau kondisi tertentu.
Registrasi peyakit adalah suatu sistim terorganisasi untuk menidentifikasi dan mencatat
tentang semua kasus peyakit yang berhasil didiagnosis .istilah rigister dan regestry digunakan
untuk berhatian .untuklebih tepatnya ,istilah register mengacu pada laporan aktual atau laporan
berasal dari data dasar yang ada pada komputer .register adalah suatu file data peyakit atau file
tertetu atau kondisi kesehatan lain yang dapat memengaruhi status kesehatan suatu atau
komunitas.registry (registrasi) adalah sistim pengumpulan data registar peyakit yang berkaitan
dengan data. Registrasi kanker dan tumor adalah sistim registrasi yang paling umum di pakai
saat ini. Beberapa negara bagian telah melakukan gebrakan besar untuk mengkomputerisasi dan
mengembangkan sistim registrasi kanker dan tumor yang sangat terpusat .pada petengahan tahun
1980-an di colorado, melalui kerja sama antara colorado departmen of health colorado hospital
association, sistim ini dikembangkan
Registrasi adalah penyusun register dengan membuat suatu catatan yang permanen
berdasarkan data komografi dan data indentifikasi,diagnosis,peyakit,frekuensi kejadian , pasien
yang bertahan hidup,imformasi mengenai pengobatan atau tindakan lanjut,dan informasi lain
yang penting dan unik sesuai dengan kondisi atau penyakitnya.kanker merupakan contoh yang
17
baik karena penyakit ini dapat diidentifikasi berdasarkan tipe tumor dan lokasinya.registrasi
menghasilkan suatu bank data digunakan untuk melaksanakan penelitian dan riset.
Sistem peruntunan pencatatan (record linkage system)terlihat seperti konsep baru yang di
kendalikan oleh komputer.sejak pertengahan tahun 1940-an,ada upaya yang dilakukan untuk
menghubungkan akte kelahiran seseorang,akte kematian,catatan pernikahan dan
catatanpencereian.hal ini menjadi sorotan saat ini adalah bagaimana cara menghubungkan
registrasi kanker dengan catatan rumah sakit dan dengan juga ukte kematian seseorang yang
meninggal akibat kanker.perunutan pencatatan adalah penghubungan data dan informasi yang
terkandung dalam dua atau lebih catatan medis catatan ke sakitan ,catatan ke matian,dab catatan
kejadian vital lainnya.
Pada tahun 1956, kongres amerika serikat melakukan national health survey (NHS)yang
bertujuan untuk meyediakan sumber data dan informasi yang berkeseimbangan mengenai status
kesehatan penduduk di amerika serikat dan untuk mengumpulkan informasi yang menyuruh
mengenai kesakitan .NHS merupakan sumber utama informasi di negara untuk penyakit-
penyakit yang bisa terjadi ,cindera,ketidakmampuan,defisit,fungsional,dan pengguna pelayanan
kesehatan.survai ini di laksanakan oleh national canter for health statistics berikut beberapa
survai nasional di amerika serikat yang di lakukan secara teratur
The health interviuw survey –wawancara pada individu yang tidak dilembagakan di
seluruh rumah tangga secara nasional.beberapa item wawancara mencakup batasan
kegiatan sehari-hari , penyakit akut , kondisi kronis, dan kunjungan ke dokter dan rumah
sakit
Health and nutrition examination survey (dahulu health examination survey) –
dilaksanakan untuk menambah informasi yang telah du kumpulkan dalam health
18
interview survey. Sampelnya adalah individu dari populasi umum dan di kajikan melalui
skrining kesehatan dan peneriksa pisik yang di lakukun tiga tahun sekali
National hospital disharge survey-dilakukuan untnk mengumpulkan data tentang
populasi yang tengah memfaatkan dan sudah di pulangkan dari rumah sakit
National notifeyable di sease surveillance system-dilaksanakan oleh canter for disease
control sistim ini di terutamakan di gunakan untuk memberikan informasi mingguan
tentang kejadian peyakit yang di yatakan sebagai peyakit yang harus di laporkan.
Rangkuman datanya di berikan sekali setiap tahun ke datapartemen kesehatan dan ahli
empidiamologi di seluruh negara bagian.the morbdity and mortality weekly report dan
the summary of natifiable disease in the united states adalah media untuk melaporkan
penyakit yang statusnya harus di laporkan .(lihat penyakit yang harus di laporkan di
amerika serikat dan sistim pelaporan peyakit yang harus di laporkan gambar 2.7dalam
bab2
National nursing home survey-dilakukan untuk mengumpulkan data tentang populasi
yang menjalani perawatan jangka panjang dan status kesehatan penghuni panti wreda di
amerika serikat.
National ambulatory medical care servey –servai nasional tehadap sampel probalitas
yang di lakukun oleh division of health care statistics,canters for disease control and
prevention data statistik yang di hasil kan meyajikan karakteristik pasien ,doktor, dan
kunjungan karena keberadaan sebagai jenis penyakit baik akut maupun kronis,
National family grawth survey-membrikan informasi tentang kegiatan keluarga bencana
dan fertilitas yang di selenggarakan setiap lima tahun sekali , dengan menggunakan
teknik wawacara perorangan
Servey liked to vital records-informasi yang dapat dari individu ,dokter, atau rumah sakit
tentang kematian dan kelahiran dikumpukan untuk melengkapi akte kelahiran dan
kematian dan juga untuk memberikan informasi perawatan pranatal dan
fertilitas.impormasi tentang kesakitan dan rawat inap untuk tahun sebelumnya juga di
kumpulkan
19
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai
penyakit. Penyakit, sakit, cedera, gangguan, dan sakit, semuanya dikategorikan di dalam istilah
tunggal morbiditas. Morbiditas (kesakitan) merupakan derajat sakit, cedera, atau gangguan pada
suatu populasi.
20
Di dalam epidemiologi, ukuran utama morbiditas adalah angka insidensi dan prevalensi
dan berbagai ukuran turunan dari kedua indicator tersebut. Epidemi Propagted disebabakan pleh
penularan penyakit menular baik secara langsung maupun tidak dari satu individu ke individu
lainnya dan sumber penularan penyakitnya bisa beragam.Epidemi propagated terjadi akibat
penularan orang ke orang.
3.2. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, dapat ,menambah peengetahuan bagi pembacanya
mengenai segala sesuatu tentang morbiditas yaitu angka kesakitan yang ada di dalam
masyarakat.
21
22