Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM KERJA TAHUNAN

RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA


TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN
Tema pembangunan global abad ini menyiratkan betapa pentingnya upaya peningkatan status
kesehatan masyarakat sebagai salah satu indikator pembangunan manusia ( human developman indexs)
Rumah Sakit Sebagai Salah satu lembaga penyedia layanan kesehatan rujukan memiliki peranan penting
untuk menjaga, dan meningkatkan derajat kesehatan. Sesuai dengan arah pembangunan nasional yang
merupakan manifestasi pembangunan bangsa untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa.
Dalam Era Globalisasi sekarang ini, perkembangan pengelolaan Rumah Sakit, baik dari aspek
manajemen maupun operasional sangat dipengaruhi oleh berbagai tuntutan dari lingkungan, yaitu
lingkungan exsternal dan internal. Tuntutan external antara lain dari para stake holder bahwa Rumah
Sakit dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, dengan biaya pelayanan kesehatan
terkendali sehingga akan berujung pada kepuasan pasien. Tuntutan dari pihak internal antara lain adalah
kesejahteraan yang baik dan fasilitas kerja yang memadai.
Rumah Sakit sebagai komponen pembangunan kesehatan masyarakat sering mendapatkan
kritikan yang diarahkan pada kualitas pelayanan yang dinilai masih rendah. Penyebab utamanya adalah
masalah keterbatasan dana sehingga rumah sakit mengalami sedikit hambatan dalam mengembangkan
mutu layananannya, karena peralatan medis yang terbatas dan kemampuan sumber daya manusia (SDM)
yang kurang memadai. Kecepatan, ketepatan dan kenyamanan pelayanan menjadi faktor yang sangat
menentukan.
Penguasaan dan pemanfaatan ilmu dan tekhnologi merupakan peluang bagi Rumah Sakit Islam
Banjarnegara yang bertekad memainkan perananan sebagai Rumah Sakit yang bermutu, nyaman, dan
menjadi idaman masyarakat. Sebagai tanggapan terhadap aspirasi masyarakat , Rumah Sakit Islam
Banjarnegara terus berusaha meningkatkan mutu pelayanan.

II. Dasar Pemikiran


Tujuan pembangunan kesehatan seperti tercermin dalam pasal 3 Undang-undang Nomor 23 tahun
1992 adalah peningkatan kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap rakyat Indonesia.
Pembangunan kesehatan diusahakan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Pengoptimalan derajat kesehatan masyarakat dilakukan dengan berbagai upaya kesehatan melalui
pendekatan-pendekatan seperti (1) promotif yaitu pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ; (2)
preventive yaitu pencegahan penyakit ; (3) Kuratif yaitu penyembuhan penyakit ; (4) Rehabilitatif yaitu
pemulihan penyakit. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan upaya terpadu dan sinergis untuk
menciptakan manajemen yang baik dan bersih memiliki ciri-ciri efisien, efektif, demokratis, partisipatif,
transparan, akuntabel, dan berlandaskan kerangka hukum yang fair.
Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan dan pusat rujukan di wilayah kerjanya mengemban misi
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal dengan meningkatkan mutu pelayanan secara intensif dan berkesinambungan serta
ditunjang oleh kelengkapan sarana yang memadai dan tenaga pelaksana yang kompeten.

III. Visi Dan Misi Rumah Sakit


A. Visi
Definisi visi menurut inpres no. 7 tahun 1999 adalah cara pandang jauh kedepan kemana
organisasi harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif, dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran
yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan , sedangkan sesuai
permendagri 54 tahun 2010 disebutkan baha visi menjelaskan arah atau kondisi di masa
depan yang ingin dicapai berdasarkan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini yang
menciptakan kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dan masa depan yang ingin dicapai.
Berdasarkan pengertian itu , maka Rumah Sakit Islam Banjarnegara mempunyai Visi :
“ Menjadi Rumah Sakit Islam Terkemuka di Banjarnegara.” Dengan makna : RSI
Banjarnegara merupakan institusi yang bergerak dalam melayani masyarakat dalam bidang
kesehatan, dengan kehandalannya ingin bergerak menjadi yang terdepan, pelayanan yang
islami menjadi ciri khasnya yang membedakan dengan pelayanan kesehatan lain di
Banjarnegara.
B. Misi
Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh suatu organisasi agar tujuan organisasi
dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dalam undang – undang nomor 25 tahun 2004
tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa misi adalah Rumusan
Umum mengenai upaya – upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi . Misi
merupakan rumusan umummengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi organisasi. Rumusan misi dapat memberikan gambaran tentang upaya-
upaya yang akan dilaksanakan oleh organisasi agar visinya tercapai, maka RSI Banjarnegara
memiliki misi sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang Aman, Memuaskan dan mengembangkan
Bedah Urologi Sebagai Pelayanan Unggulan.
2. Mengembangkan Manajemen Yang Efektif Dan Dinamis
3. Mengembangkan Kesejahteraan Karyawan Yang Optimal
4. Melaksanakan Bhakti Sosial Kemasyarakatan.
IV. Analisis lingkungan Rumah Sakit Islam Banjarnegara
Dengan berjalannya waktu situasi lingkungan rumah sakit akan mengalami perubahan
yang cukup signifikan setiap tahunnya. Perubahan situasi lingkungan harus ditanggapi oleh jajaran
manajemen rumah sakit untuk melangkah lebih cepat agar rumah sakit tidak ditinggalkan oleh
pelanggannya.Analisis situasi lingkungan rumah sakit baik external dan internal sangat
menentukan Rumah Sakit dalam menentukan arah kebijakan pelayanan Rumah Sakit. Analisis
lingkungan rumah sakit menggunakan SWOT. :
A. Faktor Internal
1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan internal dan kondisi internal yang dimiliki RSI Banjarnegara yang
memungkinkannya mendapat keuntungan strategi dalam usahanya untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, kekuatan tersebut berupa :
a. Pasien umum memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pembiayaan
operasional Rumah Sakit secara fee for services.
b. Rumah Sakit sudah terakreditasi tingkat internasional (JCI)
c. Lokasi Rumah Sakit Islam Banjarnegara yang strategis dalam wilayah
Kab.Banjarnegara yang mayoritas penduduknya muslim.
2. Kelemahan (weakness)
Kelemahan internal dan kondisi internal yang ada di RSI Banjarnegara yang
memungkinkan Rumah Sakit Islam Banjarnegara yang memungkinkan Rumah Sakit
mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan antara lain :
a. Sarana dan prasarana Rumah Sakit belum memadai
b. Klasifikasi type rumah sakit tipe D, klaim pembiayaan pelayanan BPJS rendah.
c. Penambahan bangsal baru tidak diikuti penambahan pelayanan , yang
menyebabkan rata-rata jumlah kunjungan masih cukup kurang.
d. Anggaran Rumah Sakit yang terbatas
3. Peluang (Opportunity)
a. Adanya JKN dan asuransi kesehatan yang lainnya
b. Kemajuan tekhnologi kedokteran dan peluang KSO alat kesehatan
c. Bertambahnya beberapa dokter spesialis baru di RSUD Banjarnegara yang
kemungkinan dapat menjadi tenaga part timer di RSI Banjarnegara .
4. Ancaman (Threat)
a. Berkembangnya Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Merden sebagai pesaing
baru.
b. Meningkatnya kualitas pelayanan RSUD Banjarnegara
c. Beberapa Puskesmas berkembang menjadi Puskesmas Rawat Inap
d. Kurang harmonisnya jajaran manajemen Rumah Sakit Islam Banjarnegara.

V. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Dokumen Program Kerja Rumah Sakit Islam Banjarnegara ini disusun sebagai panduan
melaksanakan kegiatan dan sebagai instrumen untuk memantau dan mengendalikan
pencapaian kinerja organisasi
b. Tujuan
1. Adanya kejelasan langkah pelaksanaan kegiatan
2. Adanya kejelasan sasaran, tujuan dan waktu pelaksanaan kegiatan sebagai bahan
melaporkan capaian realisasi kinerja dalam bentuk Laporan Akuntabilitas serta untuk
menilai keberhasilan organisasi.

VI. Sasaran strategis


a. Terwujudnya pelayanan Rumah Sakit Yang Bermutu
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan upaya dan
kegiatan secara komprehensif dan integratif memantau dan menilai mutu pelayanan RSI
Banjarnegara, memecahkan masalah-masalah yang ada dan mencari jalan keluarnya,
sehingga mutu pelayanan akan menjadi lebih baik.
Upaya peningkatan mutu pelayanan RSI Banjarnegara akan sangat berarti dan efektif
bilamana upaya peningkatan mutu menjadi tujuan sehari-hari dari setiap orang termasuk
pimpinan, pelaksana pelayanan langsung dan staf penunjang. Upaya peningkatan mutu
termasuk kegiatan yang melibatkan mutu asuhan atau pelayanan dengan penggunaan sumber
daya secara tepat dan efisien. Walaupun disadari bahwa mutu memerlukan biaya, tetapi tidak
berarti mutu yang lebih baik selalu memerlukan biaya lebih banyak atau mutu rendah
biayanya lebih sedikit.
b. Tersedianya sarana prasrana Rumah Sakit sesuai standar
Tersedianya sarana prasarana rumah sakit sesuai standar merupakan salah satu faktor
penunjang yang sangat penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, baik di
rumah sakit maupun di sarana pelayanan kesehatan lainnya. oleh karenanya kondisi
maupun fungsi sarana prasarana kesehatan harus baik dan dapat mendukung
pelayanan kesehatan tersebut. untuk mencapai kondisi ini perlu adanya pengelolaan
sarana prasarana dengan baik dan terpadu sejak perencanaan, pengadaan,
pendayagunaan hingga pemeliharaan. dengan demikian sarana dan prasarana
kesehatan dan fasilitas pendukungnya akan berdaya guna secara optimal dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan.

c. Terselenggaranya pelayanan medis baru (mata,rehabilitasi medik, Paru, Jantung dan


Pembuluh Darah dan ortophaedi)
Pengembangan pelayanan mutlak dibutuhkan dalam sebuah rumah sakit yang sedang terus
berkembang seperti Rumah Sakit Islam Banjarnegara. Sejalan dengan bertambahnya jumlah
tempat tidur pelayanan rawat inap Rumah Sakit dibutuhkan pula pelayanan poliklinik-
poliklinik baru yang bisa menarik pasien untuk menggunakan pelayanan di Rumah Sakit.
Semakin lengkap pelayanan sebuah rumah sakit maka akan meningkatkan minat masyarakat
untuk menggunakan fasilitas pelayannya. Untuk periode 1 (satu) tahun kedepan dibutuhkan
pengembangan pelayanan : spesialis mata, spesialis Patologi klinik, spesialis Rehabilitasi
Medik, spesialis orthopaedi dan poli spesialis paru.

d. Penyesuaian tarif pelayanan dan pengembangan sumber-sumber pendapatan baru


Untuk meningkatkan pendapatan Rumah Sakit diperlukan penggalian sumber-sumber
pendapatan baru dan penyesuaian tarif pelayanan Rumah Sakit disesuaikan dengan
pembiayaan yang dikeluarkan dalam setiap melayani pasien, dalam penentuannya tarif
pelayanan selalu memerhatikan kemampuan daya beli masyarakat sekitar rumah sakit, agar
tidak timbul citra mahal pelayanan rumah sakit
VII. Kegiatan dan penjadwalan

Pelaksanaan Kegiatan

NO Kegiatan
Tahun 2019

A Operasional Rutin Rumah Sakit

A.1 Khusus
1 Obat dan Alat kesehatan √
3 Gas Medik √
4 Laboratorium √
5 Rontgen √
6 USG √
7 EKG √
8 CSSD √
9 Pengelolaan Darah √
10 Gizi √
A.2 Belanja Pegawai
1 Gaji √
2 Jasa √
3 BPJS Karyawan √
4 Lembur Karyawan √
A.3 Perjalanan Dinas √
A.4 Pendidikan & pelatihan √
A.5 Pemeliharaan sarana &prasarana RS √
A.6 Belanja Umum √

B Pengembangan pelayanan & Peralatan RS

B.1 Pengembangan Pelayanan

1 Spesialis Rehab Medik √


2 Spesialis Mata √
3 Spesialis Patologi Klinik √
4 Spesialis Paru √
5 Sesialis Orthopaedi

B.2 Peralatan

1 Ventilator √
2 ESWL √
3 Incubator Transport √
4 Genset Central √
5 Unit Hemodialisa
VIII. Laporan Dan Evaluasi
Laporan kegiatan program dilaksanakan setiap tiga bulan sekali dan dievaluasi 1(satu)
tahun sekali pada akhir tahun.

Banjarnegara, 30 Oktober 2018


Direktur RSI

Dr. Setyoko M

Anda mungkin juga menyukai