Anda di halaman 1dari 4

PERHITUNGAN DAYA MOTOR INDUK

Secara umum kapal yang bergerak di media air dengan kecepatan tertentu, maka akan
mengalami gaya hambat (resistance) yang berlawanan dengan arah gerak kapal tersebut.
Besarnya gaya hambat yang terjadi harus mampu diatasi oleh gaya dorong kapal (thrust) yang
dihasilkan dari kerja alat gerak kapal (propulsor). Daya yang disalurkan (PD ) ke alat gerak kapal
adalah berasal dari Daya Poros (PS), sedangkan Daya Poros sendiri bersumber dari Daya Rem
(PB) yang merupakan daya luaran motor penggerak kapal.

Ada beberapa pengertian mengenai daya yang sering digunakan didalam melakukan estimasi
terhadap kebutuhan daya pada sistem penggerak kapal, antara lain :
(i) Daya Efektif (Effective Power-PE);
(ii) Daya Dorong (Thrust Power-PT);
(iii) Daya yang disalurkan (Delivered Power-PD);
(iv) Daya Poros (Shaft Power-PS);
(v) Daya Rem (Brake Power-PB);
(vi) Daya yang diindikasi (Indicated Power-PI).

1. Perhitungan Effective Horse Power (EHP)


Effective horse power adalah besarnya daya yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya
hambat dari badan kapal (hull), agar kapal dapat bergerak dari satu tempat ke tempat
yang lain dengan kecepatan servis sebesar VS. Daya Efektif ini merupakan fungsi dari
besarnya gaya hambat total dan kecepatan kapal.
EHP = RTdinas x Vs
(Harvald 5.5.27, Tahanan dan Propulsi Kapal, hal 135)
2. Perhitungan Wake Friction (w)
Adalah perbedaan antara kecepatan kapal dengan kecepatan aliran air yang menuju ke
baling-baling, perbedaan antara kecepatan kapal dengan kecepatan aliran air akan
menghasilkan harga koefisien arus ikut.

Didalam perencanaan ini menggunakan single screw propeller, sehingga :


w = 0.5Cb - 0.05

3. Perhintungan Thrust Deduction Factor (t)


Gaya dorong T yang diperlukan untuk mendorong kapal harus lebih besar dari R kapal,
selisih antara T dengan R = T – R disebut penambahan tahanan, yang pada prakteknya
hal ini dianggap sebagai pengurangan atau deduksi dalam gaya dorong baling-baling,
kehilangan gaya dorong sebesar (T-R) ini dinyatakan dalam fraksi deduksi gaya dorong.
Nilai t dapat dihitung apabila nilai w diketahui :
t =kxw nilai k adalah antara 0.7-0.9,
(Edwar V. Lewis. Principles of Naval Architecture. Persamaan 47 Hal 159)

4. Perhitungan Speed of Advance (Va)


Keberadaan lambung kapal didepan propeller mengubah rata-rata kecepatan lokal dari
propeller. Jika kapal bergerak dengan kecepatan V dan akselerasi air di bagian propeller
akan bergerak kurang dari kecepatan kapal tersebut. Akselerasi air tersebut bergerak
dengan kecepatan Va, diketahui sebagai Speed of Advance. Perhitungannya adalah sbb:
Va = (1 - w) Vs
(Edwar V. Lewis. Principles of Naval Architecture. Figur 21 Hal 161)

5. Pehitungan Efisiensi Propulsif


a. Efisiensi Relatif Rotatif (ηrr)
Nilai dari ηrr untuk single screw ship antara 1,02 – 1,05.
(Edwar V. Lewis. Principles of Naval Architecture. Hal 152)
b. Efisiensi Propulsi (ηo)
adalah open water efficiency yaitu efficiency dari propeller pada saat dilakukan open
water test.nilainya antara 40-70%,
(Edwar V. Lewis. Principles of Naval Architecture. Hal 152)
c. Efisiensi Lambung (ηH)
Efisiensi lambung (ηhull) adalah rasio antara daya efektif (PE) dan daya dorong (PT).
Efisiensi Lambung ini merupakan suatu bentuk ukuran kesesuaian rancangan
lambung(stern) terhadap propulsor arrangement-nya, sehingga efisiensi ini bukanlah
bentuk power conversion yang sebenarnya. Maka nilai Efisiensi Lambung inipun dapat
lebih dari satu, pada umumnya diambil angka sekitar 1,05. Pada efisiensi lambung,
tidak terjadi konversi satuan secara langsung.
ηH = (1 - t) / (1 - w)
(Edwar V. Lewis. Principles of Naval Architecture. Tabel 5 Hal 160)

d. Perhitungan Koefisien Propulsi (Pc)


Koefisien propulsif adalah perkalian antara efisiensi lambung kapal, efisiensi propeller
dan efisiensi Relatif-rotatif.
Pc = ηrr x ηo x ηH
(Edwar V. Lewis. Principles of Naval Architecture. Hal 152)

6. Perhitungan Delivered Horse Power (DHP)


DHP = EHP / Pc
(Edwar V. Lewis. Principles of Naval Architecture. Hal 120)

7. Perhitungan Thrust Horse Power (THP)


Ketika kapal bergerak maju, propeller akan berakselerasi dengan air.Akselerasi tersebut
akan meningkatkan momentum air. Berdasarkan hukum kedua newton, gaya ekuivalen
dengan peningkatan akselerasi momentum air, disebut thrust. Intinya, THP adalah daya
yang dikirimkan propeller ke air.
THP = EHP/ηH
(Edwar V. Lewis. Principles of Naval Architecture. Hal 120)

8. Perhitungan Shaft Horse Power (SHP)


Untuk kapal dengan perletakan kamar mesin yang berada di belakang kapal, kerugian
mekanisnya sebesar 2%. Akan tetapi apabila perletakan kamar mesin tersebut berada di
tengah kapal maka kerugian mekanis yang ditimbulkan adalah 3%. Dalam perencanaan
ini, kamar mesin kapal akan diletakkan di belakang kamar mesin, sehingga menggunakan
nilai kerugian mekanis sebesar 2%.
SHP = DHP/ηsηb

9. Perhitungan Power Main Engine


a. BHP Scr
Kapal ini tidak menggunakan reducion gears
BHPscr = SHP
(Surjo Widodo Adjie, Daya motor yang diinstal,Engine Propeller Matching)
b. BHP mcr
BHP-SCR adalah daya output dari motor penggerak pada kondisi Continues Service
Rating (CSR), yaitu daya motor pada kondisi 80 - 85% dari Maximum Continues
Rating (MCR)-nya. Artinya, daya yang dibutuhkan oleh kapal agar mampu beroperasi
dengan kecepatan servis VS adalah cukup diatasi oleh 80 - 85% daya motor (engine
rated power) dan pada kisaran 100% putaran motor (engine rated speed).
BHPmcr = BHPscr/0.85

Anda mungkin juga menyukai