Perdir 13 062016 JKK-JKM PDF
Perdir 13 062016 JKK-JKM PDF
r • j BPJS
Ketenagakerjaan
BPJS KETENAGAKERJAAN
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 Jurn" 2016
DIREKTUR UTAMA
BPJS KETENAGAKERJAAN,
•'""""l I k R T3
LAMPIRAN PERATURAN DIREKSI BPJS KETENAGAKERJAAN
NOMOR : PERDIR/ 13 / 06 2016
TENTANG
BAB I
Pendahuluan
Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin
seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak,
hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
Setiap kasus kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja yang terjadi bukan
hanya menjadi penderitaan bagi tenaga kerja, namun juga turut ditanggung
oleh keluarganya. Setiap kejadian kematian tenaga kerja akibat kasus
kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja juga berdampak kepada hilangnya
pencari nafkah di dalam keluarga dan menimbulkan duka mendalam bagi
anggota keluarganya yang ditinggalkan.
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
r
BAB II
Pengertian
4. Dana Jaminan Sosial adalah dana amanat milik seluruh peserta yang
merupakan himpunan iuran beserta hasil pengembangannya yang
dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial untuk pembayaran
manfaat kepada peserta dan pembiayaan operasional penyelenggaraan
program jaminan sosial.
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
10. Pengguna Jasa Konstruksi adalah orang perseorangan atau badan
sebagai pemberi tugas atau pemilik pekerjaan/proyek yang memerlukan
layanan jasa konstruksi.
11. Penyedia Jasa Konstruksi adalah orang perseorangan atau badan yang
kegiatan usahanya menyediakan jasa konstruksi.
13. Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji, upah,
atau imbalan dalam bentuk lain. :
14. Pekerja Jasa Konstruksi adalah setiap orang yang bekerja pada proyek
jasa konstruksi dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk
lainnya.
15. Pekerja Bukan Penerima Upah adalah orang perorangan yang melakukan
kegiatan ekonomi atau usaha ekonomi secara mandiri untuk memperoleh
penghasilan.
16. Termasuk pekerja dalam jaminan kecelakaan kerja adalah magang, siswa
kerja praktek, tenaga honorer, atau narapidana yang dipekerjakan pada
pemberi kerja dalam proses asimilasi.
17. Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling
singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran.
18. Jasa Konstruksi adalah layanan jasa pada proyek perencanaan pekerjaan
konstruksi, proyek pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan proyek
pengawasan pekerjaan konstruksi.
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
r
22. Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan bagi Peserta Bukan Penerima Upah
adalah kartu tanda kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan yang memiliki
nomor identitas tunggal.
23. Iuran adalah sejumlah uang yang dibayar secara teratur oleh peserta,
pemberi kerja, dan/atau pemerintah.
24. Upah adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk
uang sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada pekerja yang ditetapkan
dan dibayar menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau
peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja dan
keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan
dilakukan.
25. Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja,
termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju
tempat kerja atau sebaliknya dan penyakit yang disebabkan oleh
lingkungan kerja.
26. Bahwa suatu kasus dinyatakan kasus kecelakaan kerja apabila terdapat
unsur ruda paksa yaitu cedera pada tubuh manusia akibat suatu
peristiwa atau kejadian (seperti terjatuh, terpukul, tertabrak dan Iain-
lain) dengan kriteria sebagai berikut:
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-6-
27. Kondisi lain yang dapat dikategorikan sebagai kecelakaan kerja antara
lain:
a. Kecelakaan pada hari kerja:
(1) Kecelakaan yang terjadi pada waktu melakukan perjalanan
dinas sepanjang kegiatan yang dilakukan selama perjalanan
dinas tersebut ada kaitannya dengan pekerjaan dan/atau
dinas untuk kepentingan perusahaan/pemberi kerja yang
dibuktikan dengan surat perintah tugas.
(2) Kecelakaan yang terjadi pada waktu melakukan kerja lembur
yang harus dibuktikan dengan surat perintah lembur dan/
atau daftar hadir kerja lembur.
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
Kecelakaan di luar tempat kerja/jam kerja:
(1) Kecelakaan yang terjadi pada waktu melaksanakan aktivitas
lain yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan/pemberi
kerja dan harus dibuktikan dengan surat perintah tugas dari
perusahaan/pemberi kerja.
Contoh:
S Melaksanakan kegiatan olahraga untuk menghadapi
pertandingan 17 Agustus, pelatihan/diklat, darmawisata
dan outbond yang dilaksanakan perusahaan/pemberi kerja
sebagai kegiatan yang telah diagendakan oleh
perusahaan/pemberi kerja.
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
30. Pekerja dan Pekerja Jasa Konstruksi yang telah menjadi peserta penerima
upah jika meninggal mendadak di tempat kerja dianggap sebagai
kecelakaan kerja, dan berhak mendapatkan manfaat JKK apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut;
a) Peserta pada saat bekerja ditempat kerja tiba-tiba meninggal dunia
tanpa melihat penyebab dari penyakit yang dideritanya.
b) Peserta pada saat bekerja di tempat kerja mendapat serangan
penyakit kemudian langsung dibawa ke dokter, atau unit pelayanan
kesehatan atau rumah sakit dan tidak lebih dari 24 (dua puluh
empat) jam kemudian meninggal dunia.
31. Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap, dimana pekerja bekerja, atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber-
sumber bahaya sebagaimana dirinci dalam Pasal 2 Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Termasuk tempat kerja
adalah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang
merupakan bagian-bagian yang berhubungan dengan tempat kerja
tersebut.
32. Tempat kerja harus memenuhi 3 (tiga) unsur yang merupakan satu
kesatuan, yaitu;
a. Adanya pekerja yang bekerja di tempat tersebut;
b. Adanya bahaya kerja/ sumber bahaya di tempat tersebut; dan
c. Tempat tersebut digunakan sebagai tempat kegiatan usaha.
33. Cacat adalah keadaan berkurang atau hilangnya fungsi tubuh atau
hilangnya anggota badan yang secara langsung atau tidak langsung
mengakibatkan berkurang atau hilangnya kemampuan pekerja untuk
menjalankan pekerjaannya.
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
r
38. Dokter Penasehat adalah dokter yang diangkat oleh Menteri untuk
menjalankan tugas dan fungsi yaitu memberikan pertimbangan medis
dalam menentukan besarnya persentase kecacatan akibat kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja, menentukan cacat total tetap, serta
memberikan rekomendasi Program Kembali Kerja (Return to Work).
40. Dalam hal magang, siswa kerja praktek, tenaga honorer atau narapidana
dalam proses asimilasi mengalami kecelakaan kerja, maka:
a) Dalam hal magang, siswa kerja praktek, tenaga honorer atau
narapidana dalam proses asimilasi apabila mengalami kecelakaan
kerja dianggap sebagai tenaga kerja dan berhak memperoleh
manfaat JKK sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
b) Magang atau siswa kerja praktek atau narapidana dalam proses
asimilasi dianggap menerima upah sebesar upah terendah sebulan
dari pekerja yang melakukan pekerjaan yang sama pada pemberi
kerja tempat yang bersangkutan bekerja atau dipekerjakan.
c) Pegawai tidak tetap pemerintah dianggap menerima gaji atau upah
sebesar honor yang ditetapkan dengan keputusan pejabat pembina
kepegawaian pada Instansi/Lembaga tempat yang bersangkutan
bekerja.
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-10-
"N
Petunjuk Teknis ProgramJaminan Kecelakaan Kerja. dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-11-
b) Peserta aktif yang dinyatakan tidak eligible oleh sistem e-RSTC akibat
sesuatu hal atau lainnya.
49. Tabel Persentase Cacat adalah Tabel Persentase Cacat Tetap Sebagian dan
Cacat-Cacat Lainnya pada Lampiran III Bagian II Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 44 Tahun 2015 tentang penyelenggaraan Program Jaminan
Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-12-
50. Pihak Pelapor adalah pihak yang bertanggung jawab untuk melaporkan
telah terjadinya kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja, antara lain:
1) Pemberi kerja atas peserta penerima upah.
2) Peserta atau Perwakilan peserta atau wadah/kelompok tertentu atas
peserta bukan penerima upah.
3) Pemberi Kerja Jasa Konstruksi atas peserta pekerja jasa konstruksi.
4) Pemberi kerja selain penyelenggara negara atas peserta magang, siswa
kerja praktek, tenaga honorer atau narapidana dalam proses
asimilasi.
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-13-
BAB III
Program Jaminan Kecelakaan Kerja
PetunjukTeknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-14-
7. Peserta penerima upah, yaitu Pekerja dan Pekerja Jasa Konstruksi, yang
meninggal mendadak di tempat kerja dianggap sebagai kasus
kecelakaan kerja, dan berhak mendapatkan manfaat JKK apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut;
7.1. Pekerja pada saat bekerja ditempat kerja tiba-tiba meninggal
dunia tanpa melihat penyebab dari penyakit yang dideritanya.
7.2. Pekerja pada saat bekerja di tempat kerja mendapat serangan
penyakit kemudian langsung dibawa ke dokter, atau unit
pelayanan kesehatan atau rumah sakit dan tidak lebih dari 24
(dua puluh empat) jam kemudian meninggal dunia.
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-16-
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-17-
"\
Pemberian alat bantu (orthese), alat ganti (prothese), dan alat bantu
kesehatan lainnya untuk 1 (satu) kejadian kasus kecelakaan kerja
dan/atau penyakit akibat kerja jika berdasarkan hasil pemeriksaan
dokter yang merawat atau dokter penasehat menyatakan bahwa
peserta tersebut memerlukan alat bantu atau alat ganti.
Pemberian alat bantu (orthese), alat ganti (prothese), dan alat bantu
kesehatan lainnya tersebut sesuai dengan harga Trauma Center BPJS
Ketenagakerjaan, pusat rehabilitasi atau Pusat Orthose & Prothese
bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan yang menyediakan
fasilitas alat bantu (orthese), alat ganti (prothese), dan alat bantu
kesehatan lainnya dengan ketentuan, yaitu;
a) Penggantian biaya gigi tiruan maksimal Rp.3.000.000,00 (belum
termasuk jasa dokter)
b) Kacamata (lensa dan bingkai/rangka) maksimal Rp. 1.000.000,00.
c) Mata palsu maksimal Rp. 1.000.000,00.
d) Alat bantu dengar (hearing aids) kedua telinga maksimal
Rp.5.000.000,00.
e) Kursi roda maksimal Rp.2.500.000,00.
f) Alat bantu kesehatan lainnya seperti korset, perban elastis dan
implan seperti pen, plate, screw sesuai indikasi medis (medical
need) berdasarkan standar dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
4. Jasa dokter dan medis.
5. Tindakan medis non spesialistik baik operatif maupun non operatif.
6. Tindakan medis spesialistik baik operatif maupun non operatif.
7. Pelayanan darah (transfusi darah, plasma, trombosit, dsb) sesuai
kebutuhan medis.
8. Rehabilitasi medis.
9. Manfaat Kembali Bekerja (Return to Work) yang pemberiannya diatur
tersendiri sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Periode I:
Untuk 6 bulan pertama = 100% x upah sebulan.
Periode II:
Untuk 6 bulan kedua = 75% x upah sebulan.
Periode III:
Untuk 6 bulan ketiga dan seterusnya = 50% x upah sebulan.
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja danJaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-19-
c) Santunan Cacat.
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja danJaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-20-
xi) Dalam hal terdapat kasus kecelakaan kerja dan atau penyakit
akibat kerja yang berdampak kepada hilangnya kemampuan
kerja fisik tertentu dan telah mendapatkan penilaian dari
dokter penasehat, misalnya tenaga kerja pasca mengalami
cedera organ tubuh dalam tanpa mengalami cacat anatomi
pada anggota gerak tubuh dan setelah dinyatakan sembuh,
berdasarkan hasil penilaian dokter penasehat bahwa:
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-22-
3.1. Tata Cara Pelaporan Kecelakaan Kerja atau Penyakit Akibat Kerja
Tahap I.
1) Pihak Pelapor wajib melaporkan kecelakaan kerja atau penyakit
akibat kerja yang menimpa peserta kepada BPJS
Ketenagakerjaan dan Dinas Ketenagakerjaan setempat (Dinas
Ketenagakerjaan dimana wilayah kerjanya termasuk area lokasi
terjadinya kecelakaan) dalam jangka waktu tidak lebih dari 2 x
24 jam sejak terjadi kecelakaan kerja atau sejak didiagnosis
penyakit akibat kerja. Laporan tersebut sebagai laporan tahap I
dengan menggunakan formulir 3 KK1 atau 3 PAK1 (Formulir 3
KK1 atau 3 PAK1 tidak diwajibkan mendapatkan stempel oleh
Disnaker setempat).
2) Jika kasus kecelakaan kerja terjadi di lalu lintas, maka Pihak
Pelapor juga wajib melaporkan kepada Pihak Kepolisian bahwa
telah terjadi kasus kecelakaan di lalu lintas.
3) Apabila Pihak Pelapor melaporkan kecelakaan kerja atau
penyakit akibat kerja lebih dari 2 x 24 jam, maka Pihak Pelapor
membuat surat pernyataan tidak mengulangi keterlambatan
pelaporan kecelakaan dengan tembusan ke disnaker setempat.
Apabila terulangi di kasus berikutnya maka BPJS
Ketenagakerjaan dapat tidak memproses pengajuan klaim
tersebut.
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerjadan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-24-
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja danJaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-25-
PetunjukTeknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-26-
r "\
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-27-
Atas dasar formulir 3b KK3 atau 3b PAK3 yang telah dilengkapi oleh
dokter yang merawat atau dokter penasehat maka dalam waktu tidak
lebih dari 2x24 jam hari kerja, Pihak Pelapor wajib melaporkan kepada
Disnaker setempat dan BPJS Ketenagakerjaan laporan Kecelakaan Kerja
atau Penyakit Akibat Kerja tahap II dengan menggunakan formulir 3a
KK2 atau 3a PAK2 dengan melampirkan seluruh dokumen pendukung
antara lain:
1) Fotokopi Kartu Keluarga atau fotokopi Surat Keterangan Ahli Waris
yang diterbitkan oleh instansi dan ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang bagi peserta yang meninggal dunia (menunjukkan
aslinya).
2) Surat pengantar rujukan atau surat keterangan Pihak Pelapor terkait
pindah perawatan (pada kasus pindah perawatan).
3) Kuitansi asli biaya pengangkutan. Apabila peserta yang tertimpa
kecelakaan kerja maka peserta berhak atas biaya pengangkutan
sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku.
4) Kuitansi asli pembelian orthose, prothese atau alat bantu lainnya..
5) Kuitansi asli penggantian gigi tiruan.
6) Kuitansi asli biaya rehabilitasi medis.
7) Kuitansi pembelian obat di apotek harus dilampiri dengan salinan
(fotokopi) resepnya.
8) Kuitansi asli biaya pengobatan dan perawatan :
(a). Biaya pengobatan (rawat jalan) meliputi : biaya obat, jasa
dokter, biaya karcis berobat dan biaya-biaya penunjang
diagnostik (rontgen, patologi, anatomi, laboratorium, autopsi /
visum et repertum) serta biaya pengisian formulir BPJS
Ketenagakerjaan 3b KK3 atau 3b PAK3 dari rumah sakit.
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-28-
Catatan :
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-29-
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-30-
PetunjukTeknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-31-
Catatan:
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-32-
F. Masalah Yang Timbul Akibat Kecelakaan Kerja atau Penyakit Akibat Kerja
dan Upaya Penyelesaiannya.
1. Kepesertaan
1.1. Dalam hal perusahaan baru baik jasa konstruksi maupun bukan
jasa konstruksi yang telah mendaftar namun belum membayar lunas
iuran pertama, maka biaya yang timbul akibat kecelakaan kerja
menjadi tanggung jawab pemberi kerja sesuai ketentuan yang
berlaku.
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja danJaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-33-
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja danJaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-34-
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-35-
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-36-
4.3. Penanggung biaya serta besaran biaya atas jasa konsultasi Dokter
Penasehat untuk pertimbangan medis tersebut diberikan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
4.4. Dalam hal penetapan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan tidak
dapat diterima oleh salah satu pihak maka pihak yang bersangkutan
dapat mengajukan banding kepada Menteri Ketenagakerjaan RI.
4.5. Sambil menunggu penetapan Menteri Ketenagakerjaan RI terkait
besaran persentase cacat, maka jika kasus kecelakaan atau penyakit
akibat kerja telah dinyatakan sembuh oleh dokter yang merawat,
maka Badan Penyelenggara membayarkan manfaat selain santunan
kecacatan kepada Pemberi Kerja dan/atau Trauma Center BPJS
Ketenagakerj aan,
4.6. Setelah penetapan Menteri Ketenagakerjaan RI mengenai persentase
cacat diterbitkan, maka Badan Penyelenggara menetapkan dan
membayarkan besarnya manfaat JKK yaitu santunan kecacatan
yang belum diberikan kepada peserta.
Kasus Meragukan
Jika kasus memerlukan kebijakan atau masih menimbulkan keraguan
meskipun telah dikoordinasikan dengan Dinas Ketenagakerjaan setempat,
maka;
6.1. Kantor Cabang meminta pertimbangan kepada Kantor Wilayah dalam
waktu 2x24 jam hari kerja.
6.2. Kantor Wilayah harus mengambil keputusan dalam waktu 2x24 jam
hari kerja setelah diterimanya laporan dari Kantor Cabang.
6.3. Apabila Kantor Wilayah belum dapat memutuskan dalam waktu 2 x
24 jam hari kerja tersebut, Kantor Wilayah segera melaporkan kepada
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-37-
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-39-
9.3. Beasiswa pendidikan anak diberikan hanya satu kali kepada anak
peserta dengan ketentuan:
a) CSO menginformasikan kepada pemberi kerja atau ahli waris agar
manfaat beasiswa pendidikan diajukan sekaligus pada saat
pengajuan klaim JKK tahap II.
b) Diberikan kepada anak paling tua secara berurutan ke bawah
sesuai persyaratan anak penerima beasiswa dan terdaftar di
dalam data BPJS Ketenagakerjaan atau data kartu keluarga.
c) Dalam hal pemberian beasiswa pada kasus peserta meninggal
dunia akibat kecelakan kerja, dan anak tenaga kerja masih belum
mempunyai KTP/paspor maupun belum mempunyai akses
perbankan, maka pembayaran beasiwa dapat diberikan kepada:
1) istri/suami tenaga kerja; atau
2) orangtua tenaga kerja; atau
3) wali yang ditunjuk.
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-40-
BABIV
Trauma Center BPJS Ketenagakerjaan
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJSKetenagakerjaan
-41-
-\
( >
K J
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-43-
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-44-
>V
Petunjuk TeknisProgram Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-45-
J
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-46-
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-47-
Petunjuk TeknisProgram Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-48-
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan JaminanKematian BPJS Ketenagakerjaan
-49-
r "N
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-50-
BAB V
Jaminan Kematian
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-51-
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-52-
3.4. Pengajuan biaya pemakaman bagi perusahaan atau pihak lain yang
mengurus pemakaman disampaikan kepada BPJS Ketenagakerjaan
yang dilampiri dengan :
a) Kartu Peserta yang asli.
b) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk pengurus pemakaman bagi
warga negara Indonesia atau Paspor peserta bagi pengurus
pemakaman berkewarganegaraan asing yang masih berlaku
dengan menunjukkan yang asli.
c) Fotokopi Surat Keterangan Kematian yang diterbitkan oleh
instansi yang berwenang atau rumah sakit yang ditandatangani
oleh pejabat berwenang dengan menunjukkan yang asli.
Catatan:
• Kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan yang hilang dapat digantikan surat
keterangan kehilangan dari kepolisian yang sekurang-kurangnya
mencatumkan identitas nama, tanggal lahir dan nomor kartu peserta.
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-55-
5. Prosedur pembayaran.
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-57-
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-58-
PetunjukTeknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-59-
""N
7.4. Apabila ahli waris dari peserta masih bayi atau belum cukup umur,
maka pengurusan dan pembayaran manfaat Jaminan Kematiannya
dapat dikuasakan kepada pihak lain yang mengurus kehidupan
anak tersebut.
8.3. Beasiswa pendidikan anak diberikan hanya satu kali kepada anak
peserta dengan urutan:
a) CSO menginformasikan kepada pemberi kerja atau ahli waris agar
manfaat beasiswa pendidikan diajukan sekaligus pada saat
pengajuan klaim JKM.
b) Diberikan kepada anak paling tua secara berurutan ke bawah
sesuai persyaratan anak penerima beasiswa dan terdaftar di dalam
data BPJS Ketenagakerjaan; atau kartu keluarga.
c) Dalam hal pemberian beasiswa pada kasus peserta meninggal
bukan akibat kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja, dan
anak tenaga kerja masih belum mempunyai KTP/paspor maupun
belum mempunyai akses perbankan, maka pembayaran beasiswa
dapat diberikan kepada:
1) istri/suami tenaga kerja; atau
2) orangtua tenaga kerja; atau
3) wali yang ditunjuk.
d) Manfaat beasiswa diberikan hanya untuk 1 (satu) orang anak per
peserta. Dalam hal peserta memiliki hanya 1 (satu) anak, maka
manfaat beasiswa hanya diberikan satu kali dari satu nomor
kepesertaan meskipun memiliki lebih dari satu nomor kepesertaan.
Namun, jika peserta memiliki lebih dari 1 (satu) anak, maka
manfaat beasiswa anak diberikan dari nomor kepesertaan yang
berbeda (beasiswa yang diterima anak tidak dobel).
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-61-
"N
Misal :
1. Peserta memiliki 2 (dua) nomor kepesertaan, dari perusahaan
A dan Perusahaan B. Pada saat meninggal dunia, peserta
memiliki 1 (satu) orang anak, maka manfaat beasiswa anak
diberikan dari satu nomor kepesertaan (dari perusahaan A
atau Perusahaan B).
2. Peserta memiliki 2 (dua) nomor kepesertaan, dari perusahaan
A dan Perusahaan B. Pada saat meninggal dunia, peserta
memiliki 2 (dua) orang anak, maka manfaat beasiswa anak
pertama diberikan dari nomor kepesertaan di perusahaan A,
sedangkan manfaat beasiswa anak kedua dari nomor
kepesertaan di perusahaan B.
V.
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-62-
BAB VI
Kewajiban - Kewajiban.
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-65-
BAB VII
Lampiran - Lampiran
BPJS
Ketenagakerjaan
Nomor ... (terisi oleh sistem). Kab/Kota, ... (terisi oleh sistem).
Lampiran ... (terisi oleh sistem).
Kepada Yth,
Pimpinan
... (terisi oleh sistem)
di-Tempat
Sehubungan dengan pengajuan penerbitan (notifikasi) Surat Jaminan yang kami terima untuk
kasus kecelakaan kerja dan/atau penyakit akibat kerja yang dialami oleh peserta kami, atas
nama:
Bahwa berdasarkan pengecekan kami atas data eligibilitas kepesertaan, kronologis kejadian
kasus, data pendukung dan kelayakan permintaan pelayanan maka dengan ini dinyatakan
bahwa pengajuan penerbitan (notifikasi) Surat Jaminan atas nama peserta tersebut
disetujui/tidak disetujui.
Informasi lebih lanjut dan detail atas Surat Keterangan Penjaminan ini dapat menghubungi
petugas Bidang Pelayanan Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan (terisi oleh sistem)...
Apabila dikemudian hari, berdasarkan data pendukung lainnya terdapat kekeliruan maka Surat
Keterangan Penjaminan ini dapat diperbaiki sebagaimana mestinya.
Tembusan:
Yth. Pimpinan Perusahaan (terisi oleh sistem)
Catatan:
Surat Keterangan Penjaminan ini merupakan keluaran (output) dari sistem, dan dinyatakan sah
tanpa tanda tangan Pejabat yang berwenang.
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-66-
Surat Pernyataan
• Nama Lengkap :
• Nama Perusahaan/Wadah/Jasa :
Konstruksi
• Jabatan dalam :
Perusahaan /Wadah/Jasa
Konstruksi
• Nomor Telepon yang dapat :
dihubungi sewaktu-waktu
2. Bersedia membantu pihak fasilitas kesehatan yang ditunjuk sebagai Trauma Center BPJS
dalam penyediaan dan pelengkapan dokumen yang diperlukan untuk pelaporan Jaminan
Kecelakaan Kerja Tahap I.
Mengizinkan BPJS Ketenagakerjaan dan pihak fasilitas kesehatan yang ditunjuk sebagai
Trauma Center BPJS Ketenagakerjaan Trauma Center dalam mempergunakan data dan
informasi terkait perawatan dan pengobatan.
4. Bersedia mengganti biaya perawatan dan pengobatan peserta, jika berdasarkan pemeriksaan
dikemudian hari dinyatakan bahwa perawatan dan pengobatan peserta tidak dijamin dalam
Program Jaminan Kecelakaan Kerja akibat keterangan kronologis dan data pendukung yang
diberikan tidak benar.
Demikian Surat Pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya tanpa ada unsur paksaan dari
pihak manapun untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Apabila dikemudian hari ternyata
melanggar atau pernyataan ini tidak benar maka saya siap menerima segala konsekuensinya
sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kota/Kab
Tanggal
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-M.
r
TAHAPI 3 KK1
BPJS Ketenagakerjaan
Alamat
2. Nama Peserta
Jenis Pekerjaan/jabatan
4. Tempat kejadian kecelakaan | |didalam lokasi kerja |diluar lokasi kerja |lalu-lii
Alamat lokasi kejadian kecelakaan
5. Deskripsi kecelakaan
a)Tindakan bahaya penyebab kecelakaan J Memakai peralatan yang berbahaya J Bekerja dengan kecepatan membahayakan
J Lupa menggunakan alatpel indung diri (APD) J Bongkar pa sang barang/bongkar muatbarang
J Posisi saatbekerja tidak aman J Bekerja dengan objek/benda yang berputar
I Mengalami gangguan perhatian dan konsentrasi J Lalai
b) Kondisi yang menimbulkan bahaya dan J Pengamanan yang tidak sempurna J Penggunaan peralatan/bahan yang tidak tepat
menjadi pencetus terjadinya kecelakaan _j Adanya kecacatan (disabilitas) J Adanya prosedur/pengaturan yang tidak aman
J Penerangan yang tidak sempurna J Ventilasi tidak semperna
J Suasana kerja yang tidak aman J Tekanan udara yang tidak aman
J Getaran yang berbahaya I J Bising
J Perlengkapan yang digunakan tidak aman J Adanya gerakan (perputaran)
d) Sumber penyebab cedera J Mesin {Press, Bor, Gergaji, di!) | | Penggerak mula dan pompa J Lift (Barang, orang)
J Pengangkut/Pengangkat barang J Conveyor J Alat transmisi mekanik
J Perkakas pekerjaan tangan j I Pesawatuapdan bejana tekan| j Peralatan listrik
J Bahan Kimia J Debu Berbahaya J Radiasi dan bahan radioaktif
I Faktor lingkungan | | Binatang J Permukaan lantai di lingkungan ke
• Bahan mudah terbakar dan benda panas
memberikan pertolongan pertama Jenis Faskes LJRumah Sakit Trauma Center ^Klinik Trauma Center
|Bukan Jejaring Trauma Center
Alamat Faskes
I Dengan ini saya menyat.kan bahwa data rjan keteranganyangsaya sampaikan kepada 8PJSKetenagakerjaan dalam rangka pelaporan kasus kecelakaan kerja tahap Iadalah benar. I
Tembusan: Kota/kab :
Dinas Tenaga Kerja Setempat Tanggal
Jabatan
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-69-
"^V
BPJS Formulir
Ketenagakerjaan LAPORAN KASUS PENYAKIT AKIBAT KERJA
3 PAK1
TAHAPI BPJS Ketenagakerjaan
1 Nama Perusahaan 1 1 II 1 1 II 1 II II 1 1 1 1 1 II II 1 1 II 1 II
NPP *) khusus untuk peserta penerima upah
Alamat 1 1
Desa/Kel Kec Kota/Kab
Uraian kejaolan pekerjaan terakhir lebih lengkap dapat ditambahkan di lampiran tersendiri
Dengan ini saya menyatakan bahwa data dan keterangan yang saya sampaikan kepada BPJS Ketenagakerjaan
dalam rangka pelaporan kasus penyakit akibat kerja tahap I adalah benar.
Tanggal kota/kab,tanggal
Tembusan:
- Dinas Tenaga Kerja setempat
Jabatan
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
_Z-2_
a§ j b Formulir
kerjaan LAPORAN KASUS KECELAKAAN KERJA
3aKK2
TAHAP II BPJS Ketenagakerjaan
Kode Mitra
*}Diisi khusus Bagi peserta Penerima Upah
Alamat
Desa/Kel Kota/Kab
2. Nama Peserta
Alamat/no telp
Desa/Kel Kota/Kab
Jenis Pekerjaan/jabatan
5. Pengajuan Pembiayaan oleh _]perusahaan | [Peserta |Faskes Traum a Center ^JAhli Waris
a) Biaya pengangkutan Rol 1 1 1 1 1 1 1 M M 1 1
b) Biaya pengobatan dan perawatan roM 1 1 M M II II [ |
c) Periode MM 1 1 s.d. 1 II 1 MM
tanggal bulan tahun tanggal bulan tahun
7. Uraian keterangan dokter tentang I Terlampir pada suratketerarrgan dokter kasus kecelakan kerja (formulir 3bKK3)
kondisi fisik/mental peserta pasca
J Tidak Terlampir
kecelakaan kerja
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
jj±_
Hubungan ahli waris dengan peserta ^Hjanda/duda | ^Anak ^Ayah/lbu ^Jkakek/Nenek ^jcucu
jsaudara Kandung |Mertua |Pihak yang ditunjuk dalam wasiat
Alamat/no telp
Desa/Kel Kota/Kab
Nomor Rekening
Nama Bank
Dengan ini saya menyatakan bahwa data dan keterangan yang saya sampaikan kepada BPJS Ketenagakerjaan
dalam rangka pelaporan kasus kecelakaan kerja tahap II adalah benar.
Tembusan: Kota/kab
- Dinas Tenaga Kerja Setempat Tanggal
Nama
Jabatan
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-72-
g§ k BPJS Formulir
^^^^ Ketenagakerjaan LAPORAN KASUS PENYAKIT AKIBAT KERJA
3a PAK 2
TAHAP II
BPJS Ketenagakerjaan
Alamat
No telp perusahaan 1 II II II II
Nama Kontak personil perusahaan 1 M M 1 M II II II II II II 1
2. Nama Peserta 1 1 1 II 1 II II 1 II II II 1 1 II 1
Nomor Referensi / nomor Peserta
Jenis Kelamin
3aki-laki |Perempuan
Tanggal Lahir
Alamat/ no telp
Desa/Kel Kota/Kab
Jenis Pekerjaan/jabatan
5. Kelompok penyakit akibat kerja | | Penyakit yang disebabkan oleh pajanan faktor-faktoryang timbul dari aktivitas pekerjaan ;
| I -Penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia
J -Penyakit yang disebabkan oleh faktor fisika
I | -Penyakit yang disebabkan oleh faktor biologi dan penyakit infeksi atau parasit
| | Penyakit akibat kerja berdasarkan target organ :
J - Penyakit saluran pernapasan
J -Penyakit kulit
J -Gangguan otot dan rangka
J -Gangguan mental dan perilaku
J Penyakit Kanker akibat kerja
J Penyakit lainnya
8. Uraian keterangan dokter tentang I I Terlampir pada surat keterangan dokter kasus penyakit akibat kerja kerja (formulir 3b PAK 3)
kondisi fisik/mental peserta pasca
mengalami penyakit akibat kerja J Tidak terlampir
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerjadan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-73-
ditetapkanterlampir J Sembuh atau Keadaan sementara tidak mampu bekerja telah berakhir
J Sedang dalam tahap perawatan/pengobatan
J Cacat total tetap untuk selamanya
J Cacat sebagian anatomis
J Cacat sebagian fungsi
J Meninggal dunjnia
J Kasus kambuh
NomorRekening
Nama Bank
Dengan ini saya menyatakan bahwa data dan keterangan yang saya sampaikan kepada BPJS Ketenagakerjaan
dalam rangka pelaporan kasus penyakit akibatkerja tahapII adalahbenar.
Tembusan: Kota/kab
DinasTenaga KerjaSetempat Tanggal
Jabatan
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerjadan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
.74.
Formulir
SURAT KETERANGAN DOKTER
BPJS
«L> Ketenagakerjaan KASUS KECELAKAAN KERJA
3bKK3
BPJS Ketenagakerjaan
Dengan ini saya dokter yang memeriksa peserta BPJS Ketenagakerjaan dibawah ini:
Nama dokter Jabatan/Keahlian
Nama Fasilitas kesehatan/lnstitusi Nomor telepon/hp
Alamat Fasilitas kesehatan/lnstitusi
1. Nama Peserta 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Nomor Referensi / nomor Peserta IE 1 1 1 1 II 1 1 1 1
2. Nama Perusahaan *) II II 1 1 1 1 II 1 II II 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3. Tanggal Kecelakaan Id | | | bin | | | >hn | | | | |
5. Berdasarkan anamnesa
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-75-
- Bagian organ tubuh bagian dalam [Ginjal _|Hati jjantung Kandung empedu
9. Setelah sembuh peserta dapat _|Biasa dengan kondisi tertentu berupa ....
melakukan pekerjaan
|Ringandengan kondisi tertentu berupa .
JTidak dapat bekerja
Dengan ini saya menyatakan bahwa data dan keterangan yang saya sampaikan kepada BPJS Ketenagakerjaan
dalam rangka pelaporan kasus kecelakaan kerja tahap II adalah benar.
Kota/kab
Tembusan: Tanggal
- Dinas Tenaga Kerja Setempat
Nama
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-76-
Formulir
SURAT KETERANGAN DOKTER 3b PAK 3
BPJS
O Ketenagakerjaan KASUS PENYAKIT AKIBAT KERJA BPJS Ketenagakerjaan
Dengan ini saya dokter yang memeriksa peserta BPJS Ketenagakerjaan dibawah ini:
Jabatan/Keahlian
Nama dokter
Nomor telepon/hp
Nama Fasilitas kesehatan/lnstitusi
Alamat Fasilitas kesehatan/lnstitusi
2. Nama Perusahaan *) |
8. Kelompok penyakit akibat kerja ] Penyakit yang disebabkan oleh pajanan faktor-faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan :
J - Penyakit yang disebabkan oleh faktorkimia
] -Penyakit yang disebabkan oleh faktor fisika
1 - Penyakityangdisebabkanoleh faktor biologi dan penyakitinfeksi atau parasit
j Penyakit akibat kerja berdasarkan target organ :
j - Penyakit saluran pernapasan
3 - Penyakit kulit
I - Gangguan ototdan rangka
J - Gangguan mental dan perilaku
] Penyakit Kanker akibat kerja
1 Penyakit tainnya
Dengan inisaya menyatakan bahwa data dan keterangan yang sayasampaikan kepada BPJS Ketenagakerjaan
dalam rangka pelaporan surat keterangan dokter kasus penyakit akibat kerja adalah benar.
Tembusan:
Kota/kab
- Dinas Tenaga Kerja Setempat Tanggal
Nama
Petunjuk Teknis Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
-11'
Tambahan Keterangan pada Formulir LJ Laporan Kasus Kecelakaa ^ Kerja Tahap I (Formulir 3 KK 1)
1_J Surat Keterangan Dokter f lasus Penyakit Akibat Kerja (Formulir 3b PAK 3)
Tembusan: Kota/kab
- Dinas Tenaga Kerja Setempat Tanggal
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 16 Juni 2016
DIREKTUR UTAMA
BPJS KETENAGAKERJAAN,
BPJS
Petunjuk TeknisProgram Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan