Disusun oleh:
M. Anjas Prasetya (1502170037)
Marliana Umami (1502174279)
Clarisa Br Ginting (1502174304)
Indah Mardianti (1502174183)
Lika Ismail (1502174411)
M. Andi Fajar Sidiq (1502174414)
KM-41-BR4
i
3.3 Pengumpulan data………………………………………………………... 15
3.3.1 Jenis Data…………………………………………………………………. 15
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data………………………………………………. 15
3.4 Uji Validitas & Reliabilitas………………………………………………. 16
3.4.1 Uji Validitas………………………………………………………………. 16
3.4.2 Uji Reliabilitas……………………………………………………………. 18
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 20
ii
ABSTRAK
Setiap iklan ditayangkan di televisi tentunya digunakan sebagai sarana promosi untuk
menjual dan menawarkan produk. Iklan di televisi bisa dibilang sebagai sebuah media yang
cukup baik dan ampuh dalam menyampaikan pesan dari produk yang ditawarkan atau
dijual. Semakin hari, tayangan iklan di televisi pun semakin banyak dan bervariatif.
Salahsatu iklan yang mungkin bagi sebagian orang dianggap menarik dan juga melekat
dipikiran adalah iklan “Shopee Pasti Ada”. Iklan ini menayangkan bagaimana mudahnya
mencari produk di aplikasi belanja online Shopee, sehingga apa yang ingin kita cari atau
ingin kita beli pasti tersedia di aplikasi Shopee. Dengan adanya iklan tersebut, para audiens
atau masyarakatpun mulai tertarik dengan aplikasi Shopee akibat dari tayangan iklan
tersebut.
ABSTRACT
Each ad aired on television is of course used as a means of promotion to sell and offer
products. Advertising on television can be regarded as a medium that is quite good and
effective in conveying the message of the products offered or sold. More and more days,
the adverts on television are getting more and more varied. One of the advertisements that
may be considered by some people as attractive and also attached to the mind is the
advertisement "Shopee Must Have". This ad shows how easy it is to find products in
Shopee's online shopping application, so what we want to find or want to buy is definitely
available in the Shopee application. With the existence of these advertisements, the
audience or the public began to be interested in the Shopee application as a result of the ad
impressions.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum
Shopee merupakan situs belanja online yang sedang banyak orang gunakan
untuk berbelanja online. Shopee di dirikan pada tahun 2009 oleh Forrest Li. Shopee
pertama kali di dirikan di Singapura pada tahun 2015 dan sejak itu memperluas
jangkauanya ke Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam dan Filipina. Karna
elemen konsep yang di bangun sesuai dengan konsep perdagangan elektronik global.
Shopee menjadi salah satu dari “5 starup e-commerce yang paling discuptif”
yang di terbitkan oleh Tech In Asia. Shopee sendiri di dirikan oleh Chris Feng. Chris
Feng adalah salah satu mantan pegiat Rocket Internet yang pernah mengepalai Zalora
dan Lazada.
1
Dari contoh di atas, dapat kita simpulkan bahwa kebanyakan masyarakat membeli
sesuatu dengan keinginan bukan kebutuhannya, dan juga besar pengaruh iklan pada
minat pembeli.
2
Tabel Waktu dan Periode Penelitian
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umumnya dilakukan oleh
perusahaan. Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk
memotivasi seseorang pembeli potensial dan mempromosikan penjual suatu produk
atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat public, memenangkan dukungan public untuk
berpikir atau bertindak sesuai kehendak si pemasang iklan. Semua iklan dibuat dengan
tujuan yang sama, yaitu untuk memberi informasi dan membujuk para konsumen untuk
mencoba atau mengikuti apa yang ada di tersebut, dapat berupa aktifitas mengkonsumsi
suatu produk dan jasa yang ditawarkan.
4
menyatakan bahwa suatu produk yang dihasilkan lebih baik dari produk
lain.
Menurut Kotler dan Keller (2009:224) para pembuat atau pemasang iklan
televisi harus mempunyai konsep kreatif. Biasanya, penulis naskah iklan dan
pengarah seni akan bekerja sama untuk menghasilkan banyak konsep kreatif,
dengan harapan salah satu dari konsep-konsep tersebut akan menjadi ide besar
yang menarik. Para pembuat iklan harus menentukan gaya penyampaian, nada
penyampaian, pilihan kata dan unsur format yang terbaik agar pesan yang akan
digunakan untuk membuat iklan televisi dapat menarik perhatian pemirsa
televisi.
5
Sedangkan perilaku konsumtif diartikan sebagai bersifat konsumsi (hanya memakai,
tidak menghasilkan sendiri) (Depdiknas,2008: 728).
6
d. Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau
kegunaannya).
Variabel X Variabel Y
Iklan “Shopee Pasti Ada” Perilaku Konsumtif
1. Membujuk
1. Membeli barang
2. Mempengaruhi karena keinginan
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara terpaan iklan “Shopee Pasti
Ada” terhadap perilaku konsumtif dikalangan mahasiswa Telkom University.
H1: Terdapat pengaruh yang signifikasn antara terpaan iklan “Shopee Pasti
Ada” terhadap perilaku konsumtif dikalangan mahasiswa Telkom University.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode
penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan
(Sugiyono, 2014: 7-8).
Variabel adalah segala sesuatu berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2014: 38). Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang
terdiri dari variabel bebas (independent variable) dan variabel tergantung (dependen
variable).
Menurut Sarwono (2006: 54), variabel bebas merupakan variabel stimulus atau
variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang
variabelnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan
hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Sedangkan menurut Sugiyono
(2014: 39), variabel independen atau sering disebut sebagai variabel stimulus,
prediktor, antecedent merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Penelitian ini menggunakan
Iklan “Shopee Pasti Ada” sebagai variabel bebas atau independet variable (X).
9
Menurut Sarwono (2006: 54), variabel tergantung adalah variabel yang
memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel
tergantung adalah variabel yang variabelnya diamati dan diukur untuk menentukan
pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas. Variabel dependen menurut Sugiyono
(2014: 39) disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel dependen atau
variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas. Penelitian ini menggunakan Perilaku Konsumtif sebagai
variabel tergantung atau dependent variable (Y).
10
5 Seberapa besar Likert
pengaruhnya
pada audience
11
sesuai
kebutuhan/tidak
3.2.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2012: 120), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan, menurut Darmawan
(2013: 138) sampel adalah sebagian dari populasi. Hal tersebut berarti sampel ada jika
terdapat sebuah populasi. Penulis melakukan pengambilan sampel sesuai dengan
karakteristik yang dimiliki populasi di mana populasi penelitian ini merupakan
Mahasiswa di Telkom Univeristy. Dengan pertimbangan bahwa populasi dari
penelitian ini cukup besar yaitu sebanyak 24.065 mahasiswa sehingga tidak
memungkinkan untuk melakukan penelitian kepada seluruh populasi, maka
perhitungan sampel pada penelitian ini dilakukan menggunakan rumus Slovin sebagai
berikut:
13
N
𝑛=[ ]
1 + N𝑒 2
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tingkat kesalahan (𝑒) sebesar 10%
yang berarti bahwa tingkat kebenaran hasil penelitian ini adalah 90% yang dapat
digeneralisasikan untuk seluruh populasi. Jika dihitung menggunakan rumus Slovin
seperti disebutkan di atas, maka akan didapatkan persamaan sebagai berikut:
24,065
𝑛=[ ]
1 + 24,065 (0.1)2
24,065
𝑛=[ ]
1 + 240.65
24,065
𝑛=[ ]
240.65
𝑛 = 100
Dari perhitungan pengambilan sampel di atas nilai 𝑛 pada penelitian ini adalah
100. Hal tersebut berarti bahwa banyak sampel pada penelitian ini adalah 100
mahasiswa responden dan hal tersebut mutlak berdasarkan perhitungan statistik
menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10%.
a. Data Primer
Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh
peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Data
primer didapatkan melalui wawancara ataupun kuesioner (Sekaran, 2011: 61).
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan
data dengan Iklan “Shopee Pasti Ada” sebagai variabel X yang memiliki tiga
indikator yaitu membujuk, mempengaruhi, memberikan informasi produk dan Iklan
“Shopee Pasti Ada” sebagai variabel Y yang memiliki dua indikator yaitu Membeli
barang karena keinginan bukan kebutuhan dan Hanya memakai, tidak
menghasilkan sendiri
b. Data Sekunder
Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan oleh seseorang dan
bukan peneliti yang melakukan studi mutakhir. Data tersebut bisa berasal dari
internal atau eksternal organisasi dan diakses melalui internet, penelusuran
dokumen, atau publikasi informasi (Sekaran, 2011: 65). Dalam penelitian ini, data
sekunder diperoleh melalui studi literatur, pengumpulan dari perusahaan terkait,
serta penelusuran dokumen dan informasi melalui internet.
Menurut pendapat Noor (2011: 130) agar diperoleh distribusi nilai hasil
pengukuran yang mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba
paling sedikit adalah 30 orang. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini
menggunakan penyebaran kuesioner kepada 35 responden yang sesuai dengan populasi
dan sampel.
Berdasarkan hasil rekapitulasi uji validitas variabel X dan Y pada tabel di atas
17
menunjukkan bahwa tidak semua instrumen penelitian bersifat valid. Nilai koefisien
validitas masing-masing instrumen lebih besar dari 0,3061 sebagai nilai koefisien rtabel
(n = 30). Hal tersebut berarti ada beberapa instrumen penelitian tidak memiliki
validitas yang baik dan tidak dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian.
Menurut Sugiyono (2012: 168) instrumen yang reliabel adalah instrumen yang
bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama. Dalam menguji reliabilitas instrumen penelitian ini, penulis
menggunakan rumus Alfa Cronbach sebagai berikut:
Keterangan:
R = Reliabilitas instrumen
K = Jumlah butir pertanyaan
∑ 𝜎𝑏2 = Jumlah varian butri
𝜎𝑡2 = Varian total
Kuesioner dikatakan reliabel jika Alfa Cronbach > 0,60 dan tidak reliabel jika sama
dengan atau di bawah 0,60.
Tabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel X
Reliability Statistics
Berdasarkan hasil uji reliabilitas variabel X yaitu Iklan “Shopee Pasti Ada”
menunjukkan bahwa variabel X pada penelitian ini bersifat reliabel di mana nilai Alfa
Cronbach sebesar 0,822 atau di atas nilai R kritis 0,60. Hal tersebut berarti kuesioner
penelitian ini akan menghasilkan data yang sama apabila digunakan beberapa kali.
Hasil uji reliabilitas variabel Y yaitu Perilaku Konsumtif Bright menunjukkan nilai
Alfa Cronbach sebesar 0,850. Hal tersebut berarti bahwa variabel Y pada penelitian ini
bersifat reliabel dan kuesioner ini akan menghasilkan data yang sama apabila digunakan
beberapa kali.
DAFTAR PUSTAKA
Arsy, M. (2006). Kebutuhan atau gaya hidup konsumtif. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Indonesia (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Jonathan, Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta :Graha
Ilmu.
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta. Erlangga.
M. Suyanto. Marketing Strategi Top Brand Indonesia. Yogyakarta:CV. Andi Offset, 2007.
Sari, Tiurma Yustisi. 2009. Hubungan antara Perilaku Konsumtif dengan Body Image pada
Remaja Putri. Skripsi. Sumatera Utara: Fakultas Psikologi Sumatera Utara.
Sekaran, Uma. (2011). Research Methods for business Edisi I and 2. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Swastha Basu 2000. Pengantar Bisnis Modern, Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern,
Jakarta : Liberty.
20