MAKALAH
Oleh :
BANDUNG
2019
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya makalah
Perencanaan Asuhan Keperawatan Osteosarkoma dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Ns. Herdiman, S.Kep., M.Kep
selaku dosen, yang telah senantiasa membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Dan
harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan, untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Osteosarkoma (sarcoma osteogenik) adalah tumor ganas, yang biasanya
berhubungan dengan periode kecepatan pertumbuhan dan masa remaja. Osteosarcoma
merupakan tumor ganas yang paling sering di temukan pada anak-anak. Kanker
tulang (osteosarcoma) lebih sering menyerang kelompok usia 15-25 tahun (pada usia
pertumbuhan). Rata-rata penyakit ini terdiagosis pada umur 15 tahun. Amgka
kejadian pada anak laki-laki dan anak perempuan adalah sama, tetapi pada akhir masa
remaja penyakit ini lebih banyak di temukan pada anak laki-laki.
Osteosarcoma cenderung tumbuh pada bagian ujung tulang pajang. Terutama
lutut, seperti pada tulang paha (ujung bawah), tulang lengan atas (ujung atas) dan
tulang kering (ujung atas).
Ujung tulang-tulang tersebut merupakan daerah dimana terjadi perubahan dan
kecepatan pertumbuhan tersebar meskipun demikian, osteosarcoma juga bisa tumbuh
dibagian tulang lainnya. Sampai sekarang penyebab masih belum diketahui.
Untuk tindakan keperawatan pada pasien dengan osteosarcoma biasanya
dilakukan dari pengkajian sampai implementasi serta tindakan sesuai dengan keluhan
pasien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi osteosarcoma ?
2. Apa etiologi osteosarcoma ?
3. Apa saja diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien osteosarcoma ?
4. Bagaimana tindakan keperawatan (intervensi) pada pasien osteosarcoma ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi osteosarcoma.
2. Menjelaskan etiologi osteosarcoma.
3. Menjelaskan diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien
osteosarcoma.
4. Mendeskripsikan tindakan keperawatan (intervensi) pada pasien
osteosarcoma.
1
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sarkoma osteogenik (Osteosarkoma) merupakan neoplasma tulang primer
yang sangat ganas. Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang tempat yang paling
sering terserang tumor ini adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut (Price,
1998). Osteosarkoma (sarkoma osteogenik) adalah tumor yang muncul dari mesenkim
pembentuk tulang. (Wong, 2003).
Osteosarkoma (sarkoma osteogenik) merupakan tulang primer maligna yang
paling sering dan paling fatal. Ditandai dengan metastasis hematogen awal ke paru.
Osteosarkoma merupakan tumor ganas yang paling sering ditemukan pada anak-anak.
rata-rata penyakit ini terdiagnosis pada umur 15 tahun. Angka kejadian pada anak
laki-laki dan anak perempuan adalah sama, tetapi padaakhir masa remaja penyakit ini
lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki (Smeltzer, 2001).
Osteosarkoma adalah suatu lesi ganas pada sel mesenkim yang mempunyai
kemampuan untuk membentuk osteoid atau tulang yang imatur.
B. Etiologi
Penyebab pasti terjadinya tumor tulang tidak diketahui. Akhir-akhir ini, penelitian
menunjukkan bahwa peningkatan suatu zat dalam tubuh yaitu C-Fos dapat
meningkatkan kejadian tumor tulang. Radiasi sinar radio aktif dosis tinggi,
Keturunan, Beberapa kondisi tulang yang ada sebelumnya seperti penyakit paget
(akibat pajanan radiasi ), (Smeltzer. 2001). Adapun faktor predisposisi yang dapat
menyebabkan osteosarcoma antara lain :
1. Trauma Osteosarcoma dapat terjadi beberapa bulan atau beberapa tahun setelah
terjadinya injuri. Walaupun demikian trauma ini tidak dapat dianggap sebagai
penyebab utama karena tulang yang fraktur akibat trauma ringan maupun parah
jarang menyebabkan osteosarcoma.
2. Ekstrinsik karsinogenik
Penggunaan substansi radioaktif dalam jangka waktu lama dan melebihi dosis
juga diduga merupakan penyebab terjadinya osteosarcoma ini. Salah satu contoh
adalah radium.
Radiasi yang diberikan untuk penyakit tulang seperti kista tulang aneurismal,
fibrous displasia, setelah 3-40 tahun dapat mengakibatkan osteosarcoma.
2
3. Karsinogenik kimia Ada dugaan bahwa penggunaan thorium untuk penderita
tuberculosis mengakibatkan 14 dari 53 pasien berkembang menjadi osteosarcoma.
4. Virus Penelitian tentang virus yang dapat menyebabkan osteosarcoma baru
dilakukan pada hewan, sedangkan sejumlah usaha untuk menemukan oncogenik
virus pada osteosarcoma manusia tidak berhasil. Walaupun beberapa laporan
menyatakan adanya partikel seperti virus pada sel osteosarcoma dalam kultur
jaringan. Bahan kimia, virus, radiasi, dan faktor trauma. Pertumbuhan yang cepat
dan besarnya ukuran tubuh dapat juga menyebabkan terjadinya osteosarcoma
selama masa pubertas. Hal ini menunjukkan bahwa hormon sex penting walaupun
belum jelas bagaimana hormon dapat mempengaruhi perkembanagan
osteosarcoma.
5. Keturunan ( genetik )
C. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis pada pasien dengan Osteosarkoma menurut Smeltzer Suzanne C
(2001) adalah sebagai berikut :
1. Nyeri pada ekstremitas yang terkena (biasanya menjadi semakin parah pada
malam hari dan meningkat sesuai dengan progresivitas penyakit)
2. Pembekakan pada atau di atas tulang atau persendian serta pergerakan yang
terbatas
3. keterbatasan gerak
4. kehilangan berat badan (dianggap sebagai temuan yang mengerikan).
5. Masa tulang dapat teraba, nyeri tekan, dan tidak bisa di gerakan, dengan
peningkatan suhu kulit diatas masa dan ketegangan vena.
6. Kelelahan, anoreksi dan anemia.
7. Lesi primer dapat mengenai semua tulang, namun tempat yang paling sering
adalah distal femur, proksimal tibia, dan proksimal humerus
8. Gejala penyakit metastatik meliputi nyeri dada, batuk, demam, berat badan
menurun dan malaise
D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologik atau inflamasi
2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan adanya tumor.
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan dan kerusakan
muskuloskeletal.
4. Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian dan perubahan status kesehatan.
3
5. Resiko cedera berhubungan dengan tumor
6. Resiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis dan kerusakan jaringan
7. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan yang berhubungan
dengan hipermetabolik
8. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek radiasi
E. INTERVENSI
4
jalan, menemui
orang lain dan
atau aktivitas
berulang ulang
3. Respon
Autonom (
berkeringat,peru
bahan Tekanan
darah,perubaha
n nafas, nadi
dan dilatasi
pupil)
4. Perubahan
otonom dalam
tonus otot (
myngkin dalam
rentang dari
lemah ke kaku
5
dalam
keterlibatan
sosial
Depresonalisasi
bagian tubuh.
6
postur
Pergerakan
lambat
Pergerakan
tidak
terkoordinasi
Batasan Karakteristik
Mengekspresika
n kekhawatiran
akibat
perubahan
dalam peristiwa
hidup
Gelisah
Merasa takut
7
5. Resiko cedera NOC: NIC :
berhubungan dengan
tumor 1. Risk Kontrol Enviroment Management
(Manajemen Lingkungan)
Definisi Kriteria Hasil:
1. Indentifikasi kebutuhan
berisiko mengalami 1. Klien terbebas dari cidera keamanan pasien berdasarkan
cedera sebagai akibat 2. Klien mampu menjelaskan level fisik dan fungsi koognitif
kondisi lingkungan cara/metode untuk serta riwayat kebiasaan
yang berinteraksi mencegah injury/cidera sebelumnya.
dengan sumber adaptif 3. Klien mampu menjelaskan 2. Indentifikasi benda-benda
dan sumber defensif faktor resiko dari beresiko di lingkungan.
individu lingkungan/perilaku 3. Pindahkan benda-benda
personal berbahaya dari lingkungan
Batasan karakteristik 4. Mampu menggunakan pasien.
fasilitas kesehatan yang ada 4. Modifikasi lingkungan
Biologis (mis.,
tingkat imunisasi meminimalisir bahaya dan
komunitas, resiko.
mikroorganisme) 5. Siapkan pasien dengan telfon
emergency.
Zat kimia (mis., 6. Beritahu pasien terhadap
racun, polutan, resiko individual dan
obat, agens kelompok mengenai bahaya
farmasi, alkohol, dan resiko.
nikotin, 7. Kolaborasikan dengan petugas
pengawet, lain untuk meningkatakan
kosmetik, keamanan lingkungan.
pewarna)
Manusia (mis.,
agens
nosokomial, pola
ketenagaan, atau
faktor kognitif,
afektif, dan
psikomotor)
Cara
pemindahan/trans
por
Nutrisi (mis.,
vitamin, jenis
makanan)
8
Fisik (mis.,
desain, struktur,
dan pengaturan
komunitas,
bangunan, dan
atau peralatan)
9
pecah
ketuban dini
dan lama
merokok
stasis cairan
tubuh
trauma
jaringan
(mis, trauma
destruksi
jaringan)
10
6. Monitor mual muntah
7. Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor kalori dan intake
nutrisi
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Osteosarcoma (sarcoma osteogenik) adalah tumor tulang ganas, yang biasanya
berhubungan dengan periode kecepatan pertumbuhan dan masa remaja. Osteosarcoma
merupakan tumor ganas yang paling sering di temukan pada anak-anak. Kanker tulang
(osteosarcoma) lebih sering menyerang kelompok usia 15-25 tahun (pada usia
pertumbuhan). Rata-rata penyakit ini terdiagosis pada umur 15 tahun. Amgka kejadian
pada anak laki-laki dan anak perempuan adalah sama, tetapi pada akhir masa remaja
penyakit ini lebih banyak di temukan pada anak laki-laki.
Penyebab pertamanya belum diketahui. Bukti-bukti mendukung bahwa osteosarcoma
merupakan penyakit yang diturunkan. Untuk kanker tulang sekunder merupakan
metastase dari kanker primer di organ lain, misalnya pada payudara paru, prostat, ginjal
dll.
Pasien dengan tumor tulang datang dengan masalah yang berhubungan dengan tumor
tulang sangat bervariasi. Dapat tanpa gejala atau dapat juga nyeri (ringan dan kadang-
kadang) sampai konstan dan berat) . kecatatan yang bervariasi, dan suatu saat adanya
pertumbuhan tulang yang jelas. Kehilangan berat badan, malaise, demam dapat terjadi.
Tumor kadang baru terdiagnosis saat terjadinya patah tulang patologik.
Dalam mengambil tindakan keperawatan atau intervensi akan dilakukan pengkajian
serta memberikan tindakan sesuai kondisi atau keluhan serta diagnose pada pasien
osteosarcoma.
B. Saran
Dengan di buatnya makalah perencanaan Asuhan Keperawatan Osteosarkoma ini,
diharapkan nantinya akan memberikan manfaat bagi para pembaca terutama pemahaman
yang berhubungan dengan bagaimana melakukan sebuah proses asuhan keperawatan pada
pasien yang mengalami kanker tulang.
Namun penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saran maupun kritik yang bersifat membangunsangat kami harapkan demi
kesempurnaan penulisan makalah ini, dengan demikian penulis makalah ini bisa
bermanfaat bagi penulis ataupihak lainnya yang membutuhkan nya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Yusnita, Andri. (2015) Lp askep osteosarcoma. Diperoleh tanggal 06 april 2019. Dari
https://www.scribd.com/doc/251621965/Lp-Askep-Osteosarcoma
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajaran Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Muskuluskeletal. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
http://www.scrib.com/doc/128144121/Patofis-Osteosarcoma
http://www.scrib.com.doc//49448400/PATOFISIOLOGI-OSTEOSARCOMA
wopdress.com/2010/02/27/asuhan-keperawatan-
osteosarkoma/http:alam414m.blogspot.com/2011/06/asuhan-keperawatan-askep-
osteosarcoma.html
http://agusnadianus.blogspot.com/2012/05/askep-osteosarkoma-agus-nadianus-s-kep.html
iii