Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Telinga merupakan salah satu alat pancaindra untuk mendengar. Telinga
terdiri atas tiga bagian antara lain: telinga luar, telinga tengah, dan telinga
dalam (Syaifuddin, 2006).
Mastoid air cell merupakan rongga berisi udara yang terdapat di dalam
tulang temporal. Mastoid air cell terletak di bagian atas di depan processus
mastoideus yang disebut antrum mastoid.
Infeksi telinga tengah dapat menyebabkan mastoiditis, yaitu peradangan
pada sel-sel mastoid. Mastoiditis biasanya timbul pada anak-anak atau orang
dewasa yang sebelumnya telah menderita infeksi akut pada telinga tengah.
(Fitra, 2012)
Untuk memperlihatkan mastoiditis, dapat dilakukan dengan pemeriksaan
radiografi konvensional dengan proyeksi schuller dan mayers. Dengan
menampakkan sebagian besar gambaran mastoid dan telinga tengah.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis ingin mengkaji lebih lanjut tentang
radiografi mastoid dengan sangkaan mastoiditis dalam bentuk karya tulis
ilmiah dengan judul “Radiografi Mastoid Air Cell Dengan Sangkaan
Mastoiditis di Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan”.

1.2 Pembatasan Masalah.


Berdasarkan latar belakang diatas maka dalam penulisan karya tulis
ilmiah ini penulis membahas radiografi mastoid air cell dengan sangkaan
mastoiditis penulis menggunakan proyeksi sculler dan mayer. Jenis pesawat
rontgen yang digunakan adalah peasawat sinar-X konvensional ataupun
general X-ray unit yang berkapasitas maksimal 200 mA.

1.3 Rumusan Masalah.


Pada pemeriksaan radiografi mastoid air cell dengan sangkaan
mastoiditis maka dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis

1
2

merumuskan masalah tentang “bagaimana cara untuk mendapatkan gambaran


radiografi mastoid air cell dengan sangkaan mastoiditis secara optimal?”

1.4 Tujuan Pemeriksaan.


Tujuan dari pemeriksaan radiografi mastoid air cell dengan sangkaan
mastoiditis sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
a) Untuk mengetahui pelayaan yang diberikan kepada pasien
b) Untuk mengetahui teknik pemeriksaan radiografi mastoid air
cell dengan sangkaan mastoiditis di Rumah Sakit Umum Royal
Prima Medan.
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui letak dan lokasi mastoiditis .
b) Untuk mendapatkan gambaran yang tepat dalam pemeriksaan
radiografi mastoid air cell dengan sangkaan mastoiditis .
c) Untuk menegakkan diagnose sesuai dengan kasus.
d) Untuk mengetahui kondisi pemotretan yang digunakan pada
radiografi mastoid air cell dengan sangkaan mastoiditis.

1.5 Manfaat Pemeriksaan


Manfaat pemeriksaan yang diharapkan dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Penulis
Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diterima selama
mengikuti perkuliahan baik secara teori maupun praktek dan dapat
dijadikan bahan kajian untuk melengkapi penulisan karya tulis ilmiah
bagi institusi pendidikan.
2. Untuk Dokter Radiologi
Dengan menghasilkan mastoid yang berkualitas, sehingga Dokter
Radiologi dapat memberikan diagnosa yang tepat dan akurat.
3. Untuk Dokter Pengirim
3

Untuk menunjang hasil klinis yang ada serta bahan pertimbangan untuk
memberikan pengobatan selanjutnya
4. Untuk Pasien
Dapat mengetahui penyakit yang terdapat di rongga mastoid (mastoid air
cell) dan pasien dapat menyetujui pengobatan selanjutnya .

1.6 Metode Penulisan


Dalam penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul pemeriksaan
Radiografi mastoid air cell dengan sangkaan mastoiditis dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan
Dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku referensi di
perpustakaan dan diktat-diktat selama mengikuti perkuliahan yang
berhubungan dengan judul Karya Tulis Ilmiah.
2. Pengalaman Belajar
Selama perkuliahan penulis telah banyak mempelajari materi dari
Bapak/Ibu dosen secara teori, membaca dan mendapat buku pelajaran dan
pengalaman praktek klinik khususnya untuk pemeriksaan ini.
3. Pengamatan Langsung
Yaitu dengan cara mengamati secara langsung tentang bagaimana teknik
pemeriksaan yang dilakukan radiografer terhadap pasien.

1.7 Isi (BAB) Penulisan


Sistematika pada penulisan karya ilmiah ini dibagi lima bab, dimana
setiap bab membahas hal-hal sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Menguraikan latar belakang, ruang lingkup penulisan, rumusan
masalah, tujuan pemeriksaan, manfaat pemeriksaan, metode
penulisan.
4

BAB II : Tinjauan Teoritis


Menguraikan pengertian konsep, teknik pemeriksaan, teknik
pesawat radiologi yang digunakan, fisika radiodiagnostik,
proteksi radiasi, dan proses pencetakan gambar.
BAB III : Metode Penelitian
Menguraikan jenis penelitiam yang dilakukan.
BAB IV : Hasil dan Pembahasan
Menguraikan rumusan masalah dan upaya yang dilakukan untuk
mengatasi masalah.
BAB V : Kesimpulan dan Saran
Berisikan kesimpulan dan saran-saran untuk pemeriksaan yang
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai