Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

A. Identitas Konseli
 Nama :E
 Umur : 16 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Domisili : Yogyakarta

B. Deskripsi Masalah yang Dikeluhkan


Konseli adalah anak tunggalketiga dari 5 bersaudara. Dari segi sosial, pergaulan E
cenderung menutup diri dengan orang baru.
Saat ini, E merupakan siswa kelas XI di SMA Negeri 7 Yogyakarta. Dia
mengalami kendala dalam pergaulan serta dia sering melamun sehingga dia kadang saat
diam terlalu lama ia bisa merasa sangat sedih dan serta tiba-tiba sangat senang walaupun
ia sebenarnya gak tahu apa yang menyebabkan itu. Ia sering melamun tentang hal-hal
yang terjadi dimasa SD dan SMP.
C. Kerangka Kerja Teoretik
Reality Therapy (Terapi Realitas) merupakan suatu bentuk hubungan pertolongan
yang praktis, relatif sederhana dan bentuk bantuan langsung kepada konseli, yang dapat
dilakukan dalam rangka mengembangkan dan membina kepribadian konseli secara
sukses, dengan cara memberi tanggung jawab kepada konseli yang bersangkutan. Terapi
Realitas berprinsip seseorang dapat dengan penuh optimis menerima bantuan dari
terapis/konselor untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar dan mampu menghadapi
kenyataan tanpa merugikan siapapun.
Pendekatan yang dikembangkan oleh William Glasser ini lebih menekankan masa
kini, maka dalam memberikan bantuan tidak perlu melacak sejauh mungkin pada masa
lalunya, sehingga yang paling dipentingkan adalah bagaimana konseli dapat memperoleh
kesuksesan pada masa yang akan datang.
Beberapa ciri Reality Therapy antara lain : (1) Menolak adanya konsep sakit
mental pada setiap individu, yang ada adalah perilaku tak bertanggungjawab tetapi masih
dalam taraf mental yang sehat; (2) Berorientasi pada keadaan yang akan datang dengan
fokus pada perilaku yang sekarang yang mungkin diubah, diperbaiki, dianalisis dan
ditafsirkan. Perilaku masa lampau tidak bisa diubah tetapi diterima apa adanya, sebagai
pengalaman yang berharga; (3) Menekankan aspek kesadaran dari konseli yang harus
dinyatakan dalam perilaku tentang apa yang harus dikerjakan dan diinginkan oleh konseli.
Tanggung jawab dan perilaku nyata yang harus diwujudkan konseli adalah sesuatu yang
bernilai dan bermakna dan disadarinya; (4) Menekankan konsep tanggung jawab agar
konseli dapat berguna bagi dirinya dan bagi orang lain melalui perwujudan perilaku
nyata.

D. Diagnosis
Suka melamun karena kurang kegiatan dirumah serta selalu mengingat-ingat
masalalu.

E. Prognosis
Membantu konseli agar dapat aktif membantu diri dengan mengisi hari-harinya
dengan kegiatan yang dapat mengurangi kegiata melamunnya.
F. Tujuan Konseling
Mendorong konseli agar berani berkomitmen dan bertanggung jawab serta
memikul segala resiko yang ada, sesuai dengan kemampuan dan keinginannya dalam
perkembangan dan pertumbuhannya.

G. Layanan Konseling
1. Pendekatan yang digunakan
Reality Therapy (Terapi Realitas). Pendekatan ini digunakan dengan alasan
bahwa konseli hendaknya bertanggungjawab atas apa yang telah menjadi pilihannya,
yaitu pindah ke Bimbingan dan Konseling, dan menghadapi segala konsekuensinya.
2. Teknik
Konselor membantu konseli untuk merumuskan perilaku tertentu yang akan
dilakukannya dan juga melalui humor. Humor digunakan untuk mendorong suasana
yang segar dan rileks. Secara verbal dapat juga digunakan untuk memotivasi konseli
dan memberikan penguatan atau mungkin konfrontasi.
3. Langkah-langkah konseling yang ditempuh
 Mengawali Konseling. Bentuknya berupa attending agar konseli merasa diterima
dan nyaman dengan konselor. Konselor juga menciptakan rapport, yaitu
hubungan baik dengan konseli agar timbul rasa percaya konseli bahwa segala
usaha konselor disadari benar oleh konseli untuk kepentingannya.
 Inti Konseling. Konseli didorong untuk mengatakan perasaan-perasaannya saat
menjalani konseling, bukan berkutat dan menceritakan masa lalu. Memotivasi
konseli untuk menyadari apa yang menjadi tanggung jawabnya saat ini.
 Mengakhiri Konseling. Setelah konseli memperoleh pemahaman tentang dirinya
dan menyadari tanggung jawab yang dimiliki, konseling akan memasuki tahap
akhir. Konseli memiliki kepercayaan terhadap dirinya bahwa dia mampu
menghadapi segala konsekuensi atas pilihannya.
4. Pelaksanaan konseling
Selama konseling, konselor berperan sebagai motivator, yang mendorong
konseli untuk : (a) menerima dan memperoleh keadaan nyata, baik dalam perbuatan
maupun harapan yang ingin dicapainya; dan (b) merangsang konseli untuk mampu
mengambil keputusan sendiri, sehingga tidak menjadi individu yang hidup selalu
dalam ketergantungan yang dapat menyulitkan dirinya sendiri. Konselor juga
berperan sebagai moralis yang memegang peranan untuk menentukan kedudukan nilai
dari tingkah laku konseli. Konselor akan memberi pujian apabila konseli bertanggung
jawab atas perilakunya, dan sebaliknya. Teknik humor dipakai dalam keadaan tertentu
yang memungkinkan konseli merasa rileks atau konseling menjadi proses yang tidak
menegangkan seperti diadili.

H. Hasil Layanan yang Dicapai


Konseli dapat membuat kontrak dengan konselor dan membuat kegiatan baru
sesuai apa yang diinginkan konseli dan apabila itu dilanggar maka konseli
bertanggungjawab dan menerima konsekuensi yang telah dibuat konseli sendiri.
I. Rencana Tindak Lanjut
Apabila konseli kembali mengalami kebiasaannya melamun dan masih sering
kurang stabil emosinya, dapat dilakukan konseling ulang. Jika konselor sudah tidak dapat
menangani karena ada sebab-sebab tertentu, maka dilakukan referal.
No Tokoh Dialog Keterangan Keterampilan Teknik
1. E Mas saya mau ketemu dengan Menunduk
mas sambil duduk..
2. Praktikan Iya dek, namanya siapa dek? Attending

3. E E Sambil
menunduk.
4. Praktikan Klau Boleh tahu apa ada masalah Menatap E Attending
yang ingin diceritakan? sambil terus
memperhatika
nnya
5. E Gini mas, saya itu merasa kalau Merasa
saya itu big polar. murung dan
sedih
6. Praktikan Bigpolar, kenapa dek kmu kok Empati
bisa merasa kalau kamu itu big
polar?
7. E Karena saya itu kadang-kadang
merasa sangat sedih dan samgat
senang kejadian kayak ini itu
terjadi secara tidak aku sadari
mas.
8. Praktikan Em gitu ya dek, saat apa saja adik Bertanya
merasakan hal-hal seperti itu?
9. E Saya merasakan hal-hal itu saat
aku sedang melamun mas. Ya
bisa terjadi di sekolahan sama
dirumah mas.
10. Praktikan Ok. Kalau boleh tahu kegitan Bertanya
adik dirumah apa saja sepulang
sekolah?
11. E Ya kalau pulang sekolah saya
hanya tidur mas kalau gak itu ya
hanya dikamar mas dan
sebenarnya saya itu bosen dengan
kegiatan ini mas.
12. Praktikan Bosen? Bertanya
Hla adik tidak mencoba untuk
mencari kegiatan baru disekolah
atau dirumah, semacam
ekstrakurikuler atau main sama
teman-teman gitu?
13. E Saya males mas kalau ikut
kegiatan kayak itu, dan aku tu
pengennya main tpi sama ibuk
aku gak boleh main kalau tidak
sama temen-temenku
14. Praktikan Adik tadi bilang pengen main tpi Bertanya
adik gak boleh main sendiri
keluar rumah jika tidak bersama
temanmu. Kalau boleh tahu
mengapa adik gak ngajak temen-
temen adik aja untuk cari hiburan
atau kegiatan keluar?
15. E Teman-teman saya itu klau saya
ajak main pasti mereka bilang
baru ada acara padahal aku tahu
kalau temenku ini mau main
sama gengnya atau temanku yang
lain.
16. Praktikan Berpikir positif aja dek jangan
berburuk sangka.
17. E Hla gimna Mas saya merasa Kembali
kalau temen-temenku itu tidak menunduk
senang denganku.

18. Praktikan Em, kalau boleh thu temen adik


itu merasa tidak suka dengan
adik karena apa?
19. E Gak tahu mas mungkin karena
kebiasaanku ngelamun.
20. Praktikan Ya dek, . Empati
Terus apa yang sebenarnya adik
pingin lakukan kedepannya?
21. E Klau bisa saya pengen kebiasaan
melamunku itu berkurang mas
atau bahkan bisa hilang.
22. Praktikan Ok dek, adik kira-kira mau gak Penawaran
melakukan kontrak sama saya kontrak kerja
mengenai upaya membantu adek
menghilangkan kebiasaan Bertanya
melamnmu?

23. E Iya mas, saya pengen saya itu


kurangi kebiasaan melamunku
biar saya itu tidak merasa sedih
dan senang mendadak serta
teman-temanku bisa dekat ma
aku.
24. Praktikan Em gini dek, Penawaran
Dalam waktu 2 minggu ini adik kontrak
harus memiliki kegiatan atau
aktivitas baru di lingkungan
sekolah sertaaktivitas sepulang
sekolah, gimna?
Hal ini bertujuan agar adik itu
dapat mengisi hari-hari dengan
kegiatan dan dapat perlahan
mengurangi kebiasaan
melamunmu.

25. E Gimana ya mas?


Harus dengan membuat aktivitas
baru ya mas?
26. Praktikan Iya dek supaya kmu dapat Bertanya
mengurangi melamunmu tdi.
27. E Em yaudah deh mas tak cobanya
dulu
28. Praktikan Jadi selama Dua minggu ini
tolong cari kegiatan baru serta
setiap hari upayakan mencatat
kegiatan sehari-harimu dan besok
saya mau lihat buku catatan
harianmu.
29. E Ya mas. Terdiam cukup
lama
30. Praktikan Baik dek karena waktu juga dah
sore, mungkin masih ada yang
mau didiskusikan sama mas
tidak? Oiya besok saya tunggu
hasilnya 2 minggu lagi
31. E Cukup mas
32. Praktikan Baiklah.untuk pertemuan kali ini Menutup
kita cukupkan disini. Seumpama pertemuan
masih ada hal-hal yang menjadi
masalah adik besok bisa kita
bicarakan lagi. Pokoknya gak
usah malu untuk bercerita.

Anda mungkin juga menyukai