Anda di halaman 1dari 19

LAMPIRAN B.

11 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT


NOMOR :
TANGGAL:

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ)


PENGELUARAN

Deskripsi Kegiatan
Bendahara pengeluaran secara administratif wajib mempertanggungjawabkan penggunaan uang
persediaan/ganti uang persediaan/tambah uang persediaan kepada kepala SKPD melalui PPK-SKPD
paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Pertanggungjawaban tersebut terdiri atas:
1. pertanggungjawaban penggunaan UP
2. pertanggungjawaban penggunaan TU
3. pertanggungjawaban administratif
4. pertanggungjawaban fungsional.

Dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan uang persediaan, dokumen laporan pertanggungjawaban


yang disampaikan mencakup:
a. Buku kas umum pengeluaran.
b. Ringkasan pengeluaran per rincian obyek yang disertai dengan bukti-bukti pengeluaran yang sah
atas pengeluaran dari setiap rincian obyek yang tercantum dalam ringkasan pengeluaran per rincian
obyek dimaksud.
c. Bukti atas penyetoran PPN/PPh ke kas negara.
d. Register penutupan kas.

Dalam melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban yang disampaikan, PPK-SKPD


berkewajiban:
 meneliti kelengkapan dokumen laporan pertanggungjawaban dan keabsahan bukti-bukti
pengeluaran yang dilampirkan;
 menguji kebenaran perhitungan atas pengeluaran per rincian obyek yang tercantum dalam
ringkasan per rincian obyek;
 menghitung pengenaan PPN/PPh atas beban pengeluaran per rincian obyek dan
 menguji kebenaran sesuai dengan SPM dan SP2D yang diterbitkan periode sebelumnya.

Dokumen yang digunakan oleh PPK-SKPD dalam menatausahakan pertanggungjawaban pengeluaran :


 register penerimaan laporan pertanggungjawaban pengeluaran (SPJ);
 register pengesahan laporan pertanggungjawaban pengeluaran (SPJ);
 surat penolakan laporan pertanggungjawaban pengeluaran (SPJ);
 register penolakan laporan pertanggungjawaban pengeluaran (SPJ);
 register penutupan kas.
1. Pertanggungjawaban Penggunaan Uang Persediaan/Ganti Uang Persediaan

Bendahara pengeluaran melakukan pertanggungjawaban penggunaan uang persediaan/Ganti Uang


Persediaan setiap akan mengajukan GU berikutnya. Dalam melakukan pertanggungjawaban tersebut
dokumen yang disampaikan adalah Laporan Pertanggungjawaban Uang Persediaan/Ganti Uang
Persediaan dan dilampiri dengan bukti-bukti belanja yang sah.
Langkah dalam membuat pertanggungjawaban uang persediaan/GU adalah sebagai berikut:
 Mengumpulkan bukti-bukti yang sah atas belanja yang menggunakan uang persediaan/GU
termasuk bukti-bukti yang dikumpulkan oleh bendahara pengeluaran pembantu, jika ada
sebagian uang persediaan/GU yang sebelumnya dilimpahkan kepada bendahara pengeluaran
pembantu
 Berdasarkan bukti-bukti yang sah tersebut bendahara pengeluaran merekapitulasi belanja
kedalam Laporan Pertanggungjawaban Uang Persediaan/GU sesuai dengan program dan
kegiatannya masing-masing.

Laporan Pertanggungjawaban Uang Persediaan tersebut dijadikan lampiran pengajuan SPP-GU


PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN /KOTA ...........
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN UANG PERSEDIAAN
BENDAHARA PENGELUARAN

SKPD : .......................
Tahun Anggaran : .......................

Kode Rekening Uraian Jumlah

Total
Uang Persediaan Awal Periode
Uang Persediaan Akhir Periode

......... , Tanggal ..........


Bendahara Pengeluaran

(Tand Tangan)

(Nama Jelas)
NIP.
Cara Pengisian:
1. Judul diisi dengan nama PROVINSI/KABUPATEN/KOTA, nama SKPD yang bersangkutan dan tahun anggaran.
2. Kolom kode rekening diisi dengan kode rekening mulai dari kode rekening kegiatan, belanja sampai dengan rincian obyek.
3. Kolom uraian diisi dengan uraian nama kegiatan dan belanja sampai dengan rincian obyek.
4. Kolom belanja diisi dengan jumlah rupiah belanja untuk kode rekening setiap rincian obyek belanja.
5. Kolom tanda tangan diisi dengan tanda tangan bendahara pengeluaran disertai nama jelas.
2. Pertanggungjawaban Penggunanan TU

Bendahara pengeluaran melakukan pertanggungjawaban penggunaan TU apabila TU yang dikelolanya


telah habis/selesai digunakan untuk membiayai suatu kegiatan atau telah sampai pada waktu yang
ditentukan sejak TU diterima.

Dalam melakukan pertanggungjawaban tersebut dokumen yang disampaikan adalah Laporan


Pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan. Dokumen ini dilampirkan dengan bukti-bukti belanja
yang sah dan lengkap.
 Langkah-langkah dalam membuat pertanggungjawaban TU adalah sebagai berikut:
 Bendahara pengeluaran mengumpulkan bukti-bukti belanja yang sah atas penggunaan tambahan
uang persediaan.
 Apabila terdapat TU yang tidak digunakan bendahara pengeluaran melakukan setoran ke Kas
Umum Daerah. Surat Tanda Setoran atas penyetoran itu dilampirkan sebagai lampiran laporan
pertanggungjawaban TU.
 Berdasarkan bukti-bukti belanja yang sah dan lengkap tersebut dan bukti penyetoran sisa
tambahan uang persediaan (apabila tambahan uang persediaan melebihi belanja yang
dilakukan) bendahara pengeluaran merekapitulasi belanja kedalam Laporan Pertanggung-
jawaban Tambahan Uang Persediaan sesuai dengan program dan kegiatannya yang dicantumkan
pada awal pengajuan TU.
 Laporan pertanggungjawaban tersebut kemudian diberikan kepada Pengguna Anggaran melalui
PPK SKPD.
 PPK SKPD kemudian melakukan verifikasi atas pertanggung-jawaban yang dilakukan oleh
bendahara pengeluaran.
 Pengguna Anggaran kemudian menandatangani laporan pertanggungjawaban TU sebagai bentuk
pengesahan.

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN /KOTA ................


LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN
BENDAHARA PENGELUARAN

SKPD : .......................
Tahun Anggaran : .......................
Program : ....................... / ....................
Kegiatan : ....................... / ....................
Tanggal SP2D TU : ......................

Kode Rekening Uraian Jumlah

Total
Tambahan Uang Persediaan
Sisa Tambahan Uang Persediaan *
Menyetujui: .........Tanggal........
Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran

(Tanda Tangan) (Tanda Tangan)

(Nama Jelas) (Nama Jelas)


NIP. NIP.
*Sisa tambahan uang persediaan telah disetor ke Kas Umum Daerah pada tanggal ...

Cara Pengisian:
1. Judul diisi dengan nama PROVINSI/KABUPATEN/KOTA. nama SKPD yang bersangkutan dan tahun anggaran
2. Program diisi dengan kode dan nama program yang dibiayai dengan TU
3. Kegiatan diisi dengan kode dan nama kegiatan yang dibiayai dengan TU
4. Tanggal SP2D TU diisi dengan tanggal terbitnya SP2D TU
5. Kolom kode rekening diisi dengan kode rekening belanja
6. Kolom uraian diisi dengan uraian nama kode rekening belanja
7. Kolom jumlah diisi dengan jumlah rupiah belanja untuk kode rekening setiap rincian obyek belanja
8. Jumlah adalah total belanja dengan uang TU
9. Tambahan Uang Persediaan diisi jumlah Tambahan Uang Persediaan yang diberikan
10. Sisa Tambahan Uang Persediaan adalah Tambahan Uang Persediaan dikurang jumlah total belanja. Apabila
hasilnya positif maka ada sisa dana TU yang harus dikembalikan ke Kas Umum

Pertanggungjawaban Penggunaan TU

Bendahara
Uraian PA/KPA PPK SKPD
Pengeluaran

1. Bendahara pengeluaran
menyiapkan bukti setoran Buku Setoran
sisa dana TU ke rekening
kas umum daerah dan bukti Buku Belanja
belanja atas penggunaan
dana TU

2. Bendahara pengeluaran Buku Setoran Buku Setoran


membuat laporan
pertanggungjawaban Buku Belanja Buku Belanja
penggunaan dana TU dan Laporan Penggunaan Laporan Penggunaan
menyampaikan ke PAlKPA Tambahan uang Tambahan uang
Persediaan Persediaan
melalui PPK SKPD

3. PPK SKPKD melakukan


verifikasi atas pertanggung-
jawaban yang disampaikan Apakah Tidak
dan kemudian memberikan disetujui?
kepada PAI KPA untuk
mendapatkan pengesahan
YA

Buku Setoran Buku Setoran

Buku Belanja Buku Belanja

Laporan Penggunaan Laporan Penggunaan


Tambahan uang Tambahan uang
Persediaan Persediaan

4. PA/KPA melakukan proses


pengesahan atas laporan Proses Pengesahan
pertanggung-jawaban
penggunaan tambahan uang
persediaan

Buku Setoran Buku Setoran


5. PA/KPA kemudian
Buku Belanja Buku Belanja
memberikan laporan
pertanggungjawaban Laporan Penggunaan
Laporan Penggunaan
tambahan uang persediaan Tambahan uang Tambahan uang
Persediaan
kepada Bendahara Persediaan

Pengeluaran

6. Bendahara pengeluaran Bukti setoran dan


kemudian memberikan iaporan pertanggung-
laporan pertanggung- jawaban kemudian di
jawaban tambahan uang berikan kepada
persediaan dan bukti setor BUD/Kuasa BUD
kepada BUD/Kuasa BUD

3. Pertanggungjawaban Administratif

Pertanggungjawaban administratif dibuat oleh bendahara pengeluaran dan disampaikan kepada Pejabat
Pengguna Anggaran paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Pertanggungjawaban administratif
tersebut berupa Surat Pertanggungjawaban (SPJ) yang menggambarkan jumlah anggaran, realisasi dan
sisa pagu anggaran baik secara kumulatif maupun per kegiatan. SPJ ini merupakan penggabungan
dengan SPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu.
Pertanggungjawaban administratif berupa SPJ dilampiri dengan:
a. Buku Kas Umum;
b. Laporan Penutupan Kas; dan
c. SPJ Bendahara Pengeluaran dan Pengeluaran Pembantu (merupakan gabungan dari Laporan-
laporan pertanggungjawaban UP/GU/TU pada bulan tersebut).

Pertanggungjawaban administratif pada bulan terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat hari
kerja terakhir bulan tersebut. Pertanggungjawaban tersebut harus dilampiri bukti setoran sisa uang
persediaan.
Langkah-langkah dalam membuat dan menyampaikan SPJ bendahara pengeluaran adalah sebagai
berikut:
 Bendahara pengeluaran menyiapkan laporan penutupan kas.
 Bendahara pengeluaran melakukan rekapitulasi jumlah-jumlah belanja dan item terkait lainnya
berdasarkan BKU dan buku pembantu BKU lainnya serta khususnya Buku Pembantu Rincian
Obyek untuk mendapatkan nilai belanja per rincian obyek.
 Bendahara pengeluaran menggabungkan hasil rekapitulasi tersebut dengan hasil yang ada di SPJ
Bendahara pengeluaran pembantu.
 Berdasarkan rekapitulasi dan penggabungan itu, bendahara pengeluaran membuat SPJ atas
pengelolaan uang yang menjadi tanggungjawabnya.
 Dokumen SPJ beserta BKU, laporan penutupan kas dan SPJ bendahara pengeluaran pembantu
kemudian diberikan ke PPK SKPD untuk dilakukan verifikasi.
 Setelah mendapatkan verifikasi, Pengguna Anggaran menandatangani sebagai bentuk
pengesahan.

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ........


LAPORAN PENUTUPAN KAS BULANAN
Bulan .......... Tahun ......

Kepada Yth.
..............................
..............................
Di Tempat
Dengan memperhatikan Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota ........... No...... Tahun .... mengenai Sistem
dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah, bersama ini kami sampaikan Laporan Penutupan Kas
Bulanan yang terdapat di bendahara pengeluaran SKPD .......................... adalah sejumlah Rp. ............
dengan perincian sebagai berikut:
A. Kas di Bendahara Pengeluaran
A.1. Saldo awal bulan tanggal ... Rp.
A.2. Jumlah Penerimaan Rp.
A.3. Jumlah Pengeluaran Rp. .
A.4. Saldo Akhir bulan tanggal. Rp.
Saldo akhir bulan tanggal .......... terdiri dari saldo di kas tunai sebesar Rp. .......... dan saldo di bank
sebesar Rp .....
B. Kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
B.1. Saldo awal bulan tanggal Rp.
B.2. Jumlah Penerimaan Rp.
B.3. Jumlah Pengeluaran Rp. .
B.4. Saldo Akhir bulan tanggal. Rp.
Saldo akhir bulan tanggal .......... terdiri dari saldo di kas tunai sebesar Rp. .......... dan saldo di bank
sebesar Rp .....
C. Rekapitulasi Posisi Kas di Bendahara Pengeluaran
C.1. Saldo di Kas Tunai Rp.
C.2. Saldo di Bank Rp. .
C.3. Saldo total Rp.

................, ....................
Bendahara Pengeluaran

Tanda tangan
(nama kelas)
NIP

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ........


LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN
(SPJ BELANJA ADMINISTRATIF)

SKPD :
Pengguna Anggaran :
Bendahara Pengeluaran :
Tahun Anggaran :
Bulan :

(dalam rupiah)
SPJ – LS Barang – Jasa *) SPJ UP/GU/TU
SPJ – LS Gaji
Jumlah SPJ
Kode Jumlah Sisa Pagu
Uraian s.d. s.d. s.d. s.d. s.d. (LS+UP/GU/TU)
Rekening Anggaran Anggaran
Bulan Bulan Bulan s.d. Bulan s.d. Bulan ini
Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan
ini ini ini ini
Lalu ini Lalu ini Lalu
1 2 3 4 5 6=(4+5) 7 8 9=(7+8) 10 11 12=(10+11) 13=(6+9+12) 14 = (3+13)

JUMLAH

Penerimaan

- SP2D

- Potongan Pajak

a. PPN

b. PPh 21

c. PPh 22

d. PPh 23

- Lain-lain

Jumlah Penerimaan

SPJ – LS Barang – Jasa *) SPJ UP/GU/TU


SPJ – LS Gaji
Jumlah SPJ
Kode Jumlah Sisa Pagu
Uraian s.d. s.d. s.d. s.d. s.d. (LS+UP/GU/TU)
Rekening Anggaran Bulan Bulan Bulan s.d. Bulan Anggaran
Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan s.d. Bulan ini
ini ini ini ini
Lalu ini Lalu ini Lalu
1 2 3 4 5 6=(4+5) 7 8 9=(7+8) 10 11 12=(10+11) 13=(6+9+12) 14 = (3+13)

Pengeluaran

- SPJ (LS +
UP/GU/TU)
- Penyetoran Pajak

a. PPN

b. PPh 21

c. PPh 22

d. PPh 23

- Lain-lain

Jumlah Penerimaan

Saldo Kas

Menyetujui : ................, tanggal ........


Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran

(Tanda Tangan) (Tanda Tangan)


(Nama Jelas) (Nama Jelas)
NIP. NIP
Cara Pengisian:
1. Judul diisi dengan nama PROVINSI/KABUPATEN/KOTA, nama SKPD yang bersangkutan nama pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran,
nama bendahara pengeluaran, tahun anggaran dan bulan.
2. Kolom 1 diisi dengan kode rekening.
3. Kolom 2 diisi dengan uraian nama kode rekening
4. Kolom 3 diisi dengan jumlah anggaran yang ditetapkan dalam APBD atas masing-masing kode rekening.
5. Kolom 4 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-gaji dan tunjangan yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan bulan lalu
6. Kolom 5 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-gaji dan tunjangan yang telah diterbitkan/SPJ bulan ini
7. Kolom 6 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-gaji dan tunjangan yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan bulan ini
8. Kolom 7 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan bulan lalu
9. Kolom 8 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/SPJ bulan ini
10. Kolom 9 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan bulan ini
11. Kolom 10 diisi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana UP/GU/TU sampai dengan bulan lalu
12. Kolom 11 diisi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana UP/GU/TU bulan ini
13. Kolom 12 diisi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana UP/GU/TU sampai dengan bulan ini
14. Kolom 13 diisi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana LS+UP/GU/TU sampai dengan bulan ini
15. Kolom 14 diisi dengan jumlah sisa pagu anggaran yang diperoleh dari jumlah anggaran dikurangi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana
LS=UP/GU/TU sampai dengan bulan ini.

4. Pertanggungjawaban Fungsional
Pertanggungjawaban fungsional dibuat oleh bendahara pengeluaran dan disampaikan kepada PPKD
selaku BUD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Pertanggungjawaban fungsional tersebut
berupa Surat Pertanggungjawaban (SPJ) yang merupakan penggabungan dengan SPJ Bendahara
Pengeluaran Pembantu. SPJ Fungsional sama dengan SPJ administrative. SPJ tersebut dilampiri
dengan:
a. Laporan Penutupan Kas
b. SPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu.

Pertanggungjawaban fungsional pada bulan terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat hari
kerja terakhir bulan tersebut. Pertanggungjawaban tersebut dilampiri bukti setoran sisa uang
persediaan.

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ........


LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN
(SPJ BELANJA FUNGSIONAL)

SKPD :
Pengguna Anggaran :
Bendahara Pengeluaran :
Tahun Anggaran :
Bulan :

(dalam rupiah)
SPJ – LS Barang – Jasa *) SPJ UP/GU/TU
SPJ – LS Gaji
Jumlah SPJ
Kode Jumlah Sisa Pagu
Uraian s.d. s.d. s.d. s.d. s.d. (LS+UP/GU/TU)
Rekening Anggaran Bulan Bulan Bulan s.d. Bulan Anggaran
Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan s.d. Bulan ini
ini ini ini ini
Lalu ini Lalu ini Lalu
1 2 3 4 5 6=(4+5) 7 8 9=(7+8) 10 11 12=(10+11) 13=(6+9+12) 14 = (3+13)

JUMLAH

Penerimaan

- SP2D

- Potongan Pajak

a. PPN

b. PPh 21

c. PPh 22

d. PPh 23

- Lain-lain

Jumlah Penerimaan
SPJ – LS Barang – Jasa *) SPJ UP/GU/TU
SPJ – LS Gaji
Jumlah SPJ
Kode Jumlah Sisa Pagu
Uraian s.d. s.d. s.d. s.d. s.d. (LS+UP/GU/TU)
Rekening Anggaran Bulan Bulan Bulan s.d. Bulan Anggaran
Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan s.d. Bulan ini
ini ini ini ini
Lalu ini Lalu ini Lalu
1 2 3 4 5 6=(4+5) 7 8 9=(7+8) 10 11 12=(10+11) 13=(6+9+12) 14 = (3+13)

Pengeluaran

- SPJ (LS +
UP/GU/TU)
- Penyetoran Pajak

a. PPN

b. PPh 21

c. PPh 22

d. PPh 23

- Lain-lain

Jumlah Pengeluaran

Saldo Kas

Menyetujui : ................, tanggal ........


Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran

(Tanda Tangan) (Tanda Tangan)


(Nama Jelas) (Nama Jelas)
NIP. NIP

Cara Pengisian:
1. Judul diisi dengan nama PROVINSI/KABUPATEN/KOTA, nama SKPD yang bersangkutan nama pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran,
nama bendahara pengeluaran, tahun anggaran dan bulan.
2. Kolom 1 diisi dengan kode rekening.
3. Kolom 2 diisi dengan uraian nama kode rekening
4. Kolom 3 diisi dengan jumlah anggaran yang ditetapkan dalam APBD atas masing-masing kode rekening.
5. Kolom 4 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-gaji dan tunjangan yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan bulan lalu.
6. Kolom 5 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-gaji dan tunjangan yang telah diterbitkan/SPJ bulan ini
7. Kolom 6 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-gaji dan tunjangan yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan bulan ini
8. Kolom 7 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan bulan lalu
9. Kolom 8 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/SPJ bulan ini
10. Kolom 9 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan bulan ini
11. Kolom 10 diisi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana UP/GU/TU sampai dengan bulan lalu
12. Kolom 11 diisi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana UP/GU/TU bulan ini
13. Kolom 12 diisi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana UP/GU/TU sampai dengan bulan ini
14. Kolom 13 diisi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana LS+UP/GU/TU sampai dengan bulan ini
15. Kolom 14 diisi dengan jumlah sisa pagu anggaran yang diperoleh dari jumlah anggaran dikurangi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana
LS=UP/GU/TU sampai dengan bulan ini.

Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran


Bendahara
PPKD Selaku Pengguna Bendahara
Uraian PPK SKPD Pengeluaran
BUD Anggaran Pengeluaran
Pembantu

1. Berdasarkan SPJ
Bendahara Pengeluaran SPJ pengeluaran
SPJ pengeluaran
Pembantu, BKU pembantu pembantu
Bendahara Pengeluaran
dan Buku Pembantu,
Bendahara Pengeluaran
membuat SPJ Bendahara
Buku pembantu BKU
Pengeluaran berupa SPJ
Administratif dan SPJ BKU bendahara
Fungsional pengeluaran

2. Bendahara Pengeluaran
menyerahkan SPJ
SPJ administratif SPJ administratif
administratif kepada
pengguna anggaran Dokumen SPJ Fungsional
pendukung SPJ
melauli PPK SKPD untuk Dokumen
di verifikasi pendukung SPJ

Apakah
disetujui? Tidak

3. PPK SKPD melakukan


verifikasi atas SPJ yang Ya
disampaikan dan
kemudian memberikan
kepada Pengguna SPJ administratif SPJ administratif
Anggaran untuk disahkan
Dokumen Dokumen
pendukung SPJ pendukung SPJ

SPJ Fungsional
4. Bendahara Pengeluaran
menyerahkan SPJ Dokumen
pendukung SPJ
Fungsional kepada PPKD
selaku BUD

5.
Pihak Terkait

1. Bendahara Pengeluaran
Dalam kegiatan ini, Bendahara Pengeluaran memiliki tugas sebagai berikut :
 Menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen pertanggungjawaban.
 Melakukan pencatatan bukti-bukti pembelanjaan dana dari UP/GU/TU dan LS pada dokumen
Buku pengeluaran, Buku Pembantu Simpanan/ Bank, Buku Pembantu Pajak, Buku Pembantu
Panjar, dan Buku Pembantu Pengeluaran per objek.
 Melakukan rekapitulasi pengeluaran dan mencatatnya dalam SPJ yang akan diserahkan ke
Pengguna Anggaran (melalui PPK SKPD) untuk disahkan.

2. PPK-SKPD
Dalam kegiatan ini, PPK SKPD memiliki tugas sebagai berikut :
 Menguji SPJ pengeluaran beserta kelengkapannya.
 Meregister SPJ pengeluaran yang disampaikan oleh Bendahara pengeluaran dalam buku register
penerimaan SPJ pengeluaran.
 Meregister SPJ pengeluaran yang telah disahkan oleh Pengguna Anggaran ke dalam buku
register pengesahan SPJ pengeluaran.
 Meregister SPJ pengeluaran yang telah ditolak oleh Pengguna Anggaran ke dalam buku register
penolakan SPJ pengeluaran.

3. Pengguna Anggaran
Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki tugas :
 Menyetujui atau menolak SPJ pengeluaran yang diajukan oleh Bendahara.

4. PPKD selaku BUD


Dalam kegiatan ini, PPKD selaku BUD memiliki tugas :
 Mengevaluasi SPJ pengeluaran yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran dan berhak untuk
memberikan arahan agar SPJ pengeluaran diperbaiki bila ditemukan ada kesalahan dalam
pengitungan SPJ maupun bukti pengeluaran yang kurang dalam SPJ tersebut sebagai bentuk
pembinaan.

Langkah-Langkah Teknis

Langkah 1

Dalam proses pelaksanaan belanja, dokumen-dokumen yang diberikan oleh PPTK dicatat oleh
bendahara dalam buku-buku sebagai berikut :
 Buku kas umum pengeluaran.
 Buku pembantu pengeluaran per rincian obyek.
 Buku pembantu kas tunai.
 Buku pembantu simpanan/bank.
 Buku pembantu panjar.
 Buku pembantu pajak.
Berdasarkan 6 (enam) dokumen tersebut, ditambah dengan SPJ pengeluaran pembantu yang dibuat
oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu, Bendahara pengeluaran membuat SPJ pengeluaran. SPJ
Pengeluaran tersebut dibuat rangkap empat, satu untuk arsip, satu untuk BUD, satu untuk PPK-SKPD
dan satu untuk Inspektorat.

Apabila disetujui, maka PPK-SKPD menyampaikan kopi SPJ tersebut kepada pihak-pihak diatas paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya, dan dicatat pada register Penerimaan SPJ Pengeluaran

Apabila ditolak, maka PPK-SKPD mengembalikan SPJ Pengeluaran kepada bendahara pengeluaran untuk
diperiksa ulang dan dicatat pada Register Penolakan SPJ Pengeluaran

Kepala SKPD mengesahkan SPJ Pengeluaran. Surat Pengesahan SPJ dibuat sebanyak rangkap SPJ, dan
diregister, PPK SKPD menyerahkan pengesahan SPJ kepada Bendahara Pengeluaran untuk dijadikan
dasar atas pengajuan SPP
SURAT PENGESAHAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELUARAN (SPJ)

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ...........
SURAT PENGESAHAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN
(SPJ BELANJA)
SKPD : 1)
Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran
: 2)
Bendahara Pengeluaran : 3)
Tahun Anggaran : 4)
Bulan : 5)

(dalam rupiah)
SPJ - LS Gaji SPJ - LS Barang & Jasa*) SPJ UP/ GU/ TU
Jumlah SPJ
Kode Jumlah s.d. s.d. s.d. Sisa Pagu
Uraian Bulan s.d. Bulan Bulan s.d. Bulan Bulan (LS+UP/GU/TU) s.d.
Rekening Anggaran Bulan Bulan Bulan s.d. Bulan ini Anggaran
ini ini ini ini ini Bulan ini
Lalu Lalu Lalu
1 2 3 4 5 6 = (4+5) 7 8 9 = (7+8) 10 11 12=(10+11) 13=(6+9+12) 14 = (3-13)

JUMLAH
8)
Penerimaan
- SP2D
- Potongan Pajak
a. PPN
b. PPh-21
c. PPh-22
d. PPh-23
- Lain-lain
Jumlah Penerimaan
SPJ - LS Gaji SPJ - LS Barang & Jasa*) SPJ UP/ GU/ TU
Jumlah SPJ
Kode Jumlah s.d. s.d. s.d. Sisa Pagu
Uraian Bulan s.d. Bulan Bulan s.d. Bulan Bulan (LS+UP/GU/TU) s.d.
Rekening Anggaran Bulan Bulan Bulan s.d. Bulan ini Anggaran
ini ini ini ini ini Bulan ini
Lalu Lalu Lalu
1 2 3 4 5 6 = (4+5) 7 8 9 = (7+8) 10 11 12=(10+11) 13=(6+9+12) 14 = (3-13)

9)
Pengeluaran
- SPJ (LS + UP/GU/TU)
- Peyetoran Pajak
a. PPN
b. PPh-21
c. PPh-22
d. PPh-23
- Lain-lain
Jumlah Pengeluaran

Saldo Kas

………………, tanggal ……………


Mengetahui,
Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna
Anggaran7) Bendahara Pengeluaran6)

(Tanda tangan) (Tanda tangan)

(nama lengkap) (nama lengkap)


NIP. NIP.
Cara Pengisian SPJ Pengeluaran:

*) Diisi berdasarkan data dari PPTK yang terdokumentasikan dalam kartu kendali anggaran
1)
Diisi dengan Nama Satuan Kerja Perangkat daerah.
2)
Diisi dengan Nama Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran.
3)
Diisi dengan nama bendahara Penerimaan Pembantu Satuan Kerja Perangkat daerah.
4)
Diisi dengan Tahun anggaran Pertanggungjawaban pengeluaran.
5)
Diisi dengan bulan pertanggungjawaban pengeluaran.
6)
Diisi dengan nama bendahara pengeluaran dan tanda tangan.
7)
Diisi dengan nama Pengguna anggaran/ Kuasa Pengguna anggaran. Penandatanganan oleh
Pengguna
anggaran baru dilakukan setelah diverifikasi oleh PPK-SKPD.
8)
Jumlah Penerimaan diisi :
-) SP2D diisi dengan jumlah SP2D yang diterima dari BUD;
-) Potongan Pajak PPN diisi dengan jumlah potongan PPN;
-) Potongan Pajak PPh 21 diisi dengan jumlah potongan PPh 21;
-) Potongan Pajak PPh 22 diisi dengan jumlah potongan PPh 22;
-) Potongan Pajak PPh 23 diisi dengan jumlah potongan PPh 23;
-) Potongan lain-lain diisi dengan jumlah potongan lain selain yang disebutkan diatas;
-) Jumlah Penerimaan diisi dengan jumlah SP2D ditambah Potongan PPN, Potongan PPh 21,
Potongan
PPh 22, Potongan PPh 23 dan Potongan lain-lain.
9)
Jumlah Pengeluaran diisi:
-) SPJ (LS + UP/GU/TU) diisi dengan jumlah pembelanjaan;
-) Penyetoran Pajak PPN diisi dengan jumlah Penyetoran PPN;
-) Penyetoran Pajak PPh 21 diisi dengan jumlah Penyetoran PPh 21;
-) Penyetoran Pajak PPh 22 diisi dengan jumlah Penyetoran PPh 22;
-) Penyetoran Pajak PPh 23 diisi dengan jumlah Penyetoran PPh 23;
-) Penyetoran lain-lain diisi dengan jumlah Penyetoran lain selain yang disebutkan di atas;
-) Jumlah Pengeluaran diisi dengan jumlah SP2D ditambah Penyetoran PPN, Penyetoran PPh 21,
Penyetoran PPh 22, Penyetoran PPh 23 dan Penyetoran lain-lain.

Kolom 1 diisi dengan kode rekening.


Kolom 2 diisi dengan uraian nama rekening.
Kolom 3 diisi dengan jumlah anggaran yang ditetapkan dalam APBD atas masing-masing kode
rekening.
Kolom 4 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Gaji dan tunjangan yang telah diterbitkan/
SPJ sampai dengan bulan lalu.
Kolom 5 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Gaji dan tunjangan yang telah diterbitkan/
SPJ bulan berjalan.
Kolom 6 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Gaji dan tunjangan yang telah diterbitkan/
SPJ sampai dengan bulan ini (akumulasi sampai dengan bulan ini).
Kolom 7 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak ketiga yang telah diterbitkan/ SPJ
sampai dengan bulan lalu berdasaDPAn data dari PPTK.
Kolom 8 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak ketiga yang telah diterbitkan/ SPJ
bulan ini (bulan berjalan) berdasaDPAn data dari PPTK.
Kolom 9 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak ketiga yang telah diterbitkan/ SPJ
sampai dengan bulan ini berdasaDPAn data dari PPTK (akumulasi sampai dengan bulan ini).
Kolom 10 diisi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana UP/ GU/ TU sampai dengan bulan lalu.
Kolom 11 diisi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana UP/ GU/ TU bulan ini.
Kolom 12 diisi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana UP/ GU/ TU sampai dengan bulan ini
(akumulasi sampai dengan bulan ini).
Kolom 13 diisi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan dana LS+UP/GU/TU sampai dengan bulan ini.
Kolom 14 diisi dengan Jumlah sisa pagu anggaran yang diperoleh dari jumlah anggaran dikurangi
dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana LS+ UP/ GU/TU sampai dengan bulan ini.
REGISTER PENERIMAAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELUARAN (SPJ)

FORMAT LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELUARAN

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ...........
REGISTER PENERIMAAN
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELUARAN (SPJ)

Halaman : …………..
No. Urut Tanggal Uraian Jumlah SPJ (Rp) Keterangan

1 2 3 4 5

Jumlah

……………., tanggal …………….


Mengetahui,
Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran PPK-SKPD

(Tanda tangan) (Tanda tangan)

(nama lengkap) (nama lengkap)


NIP. NIP.
REGISTER PENGESAHAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELUARAN (SPJ)

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ...........
REGISTER PENGESAHAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGELUARAN (SPJ)

Halaman : …………..
No. Jumlah SPJ
Tanggal Uraian Keterangan
Urut (Rp)
1 2 3 4 5

Jumlah

……………., tanggal …………….


Mengetahui,
Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran PPK-SKPD

(Tanda tangan) (Tanda tangan)

(nama lengkap) (nama lengkap)


NIP. NIP.
REGISTER PENOLAKAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELUARAN (SPJ)

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ...........
REGISTER PENOLAKAN
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELUARAN (SPJ)

Halaman : …………..
Jumlah SPJ
No. Urut Tanggal Uraian Keterangan
(Rp)

1 2 3 4 5

Jumlah

……………., tanggal …………….


Mengetahui,
Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran PPK-SKPD

(Tanda tangan) (Tanda tangan)

(nama lengkap) (nama lengkap)


NIP. NIP.
Langkah 2 Register SPJ

Bendahara Pengeluaran melakukan pencatatan SPJ yang telah disetujui/ditolak oleh PA dan
memasukkan data tersebut ke dalam dokumen berikut sesuai peruntukkannya. Dokumen yang
digunakan dalam menatausahakan pertanggungjawaban pengeluaran mencakup:
 register penerimaan laporan pertanggungjawaban pengeluaran (SPJ).
 register pengesahan laporan pertanggungjawaban pengeluaran (SPJ).
 surat penolakan laporan pertanggungjawaban pengeluaran (SPJ).
 register penolakan laporan pertanggungjawaban pengeluaran (SPJ).
 register penutupan kas.
Bagan Alir

Pembuatan SPJ

Bendahara
Uraian PPK-SKPD Kepala SKPD
Pengeluaran

1. Bendahara Pengeluaran melakukan pencatatan bukti- Bukti Transaksi UP/


bukti pembelanjaan dana GU/TU

2. Dari proses pencatatan ini dihasilkan dokumen BKU


sebagai berikut :
- BKU Pengeluaran
- Buku Rekap Pengeluaran Per Objek
- Buku Pembantu Simpanan Bank Buku Pembantu
- Buku Pembantu Pajak Rekap Pengeluaran
- Buku Pembantu Panjar per Objek

Buku Pembantu
Simpanan/Bank

Buku Pembantu
Pajak

Buku Pembantu
Panjar

SPJ
3. Berdasarkan lima dokumen tersebut ditambah Pengeluaran
dokumen SPJ Pengeluaran Pembantu, Bendahara Pembantu
Pengeluaran membuat SPJ Pengeluaran.

Dokumen SPJ :
a. Buku Kas Umum
b. Ringkasan pengeluaran per rincian objek disertai SPJ
SPJ
bukti-bukti yang sah SPJ
Pengeluaran
SPJ
Pengeluaran
c. Bukti atas penyetoran PPN/PPh Pengeluaran
Pengeluaran
d. Register penutupan kas.

Tgl 10 bln
berikutnya

4. Bendahara Pengeluaran menyerahkan SPJ


SPJ
Pengeluaran kepada PPK-SKPD. Bendahara
BUD Pengeluaran
Pengeluaran juga harus menyerahkan SPJ Pengeluaran
kepada BUD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

5. PPK-SKPD memverifikasi SPJ Pengeluaran Verifikasi

Tgl 10 bln
6. Apabila disetujui, PPK-SKPD menyampaikan SPJ SPJ SPJ
berikutnya
Pengeluaran kepada Kepala SKPD paling lambat Pengeluaran Pengeluaran
tanggal 10 bulan berikutnya.

7. Kepala SKPD mengesahkan SPJ Pengeluaran. Surat


Pengesahan
SPJ

Surat
8. Kepala SKPD menyerahkan Surat Pengesahan SPJ Pengesahan
kepada Bendahara Pengeluaran SPJ

Anda mungkin juga menyukai