Laporan Cairan Elektrolit
Laporan Cairan Elektrolit
Laporan Cairan Elektrolit
DAN ELEKTROLIT
OLEH
KELOMPOK 3
2017 /2018
1
KELOMPOK 3
2
KATA PENGANTAR
3
DAFTAR ISI
1.2.1 Daftar Pendapat Anggota tentang Gambar dalam Skenario Kasus ...... 6
4
BAB 1
PENDAHULUAN
5
Pulse : Denyut Nadi
1.2.1 Daftar Pendapat Anggota Kelompok tentang Gambar dalam Skenario
Kasus
6
menyimpulkan dari hasil dokumentasi perawat penyakit yang di alami
pasien.
5. Bukan gejala penyakit tetapi keluhan yang digambarkan sebagai alarm
tubuh bahwa ada ada sesuatu yang terjadi pada tubuh.
6. Berhubungan, dengan alasan sebagian dari tubuh kita itu cairan yang
salah satu fungsinya untuk mengatur suhu tubuh. Apabila bagian satu
rusak karena kekurangan cairan maka bagian lainnya juga akan
terganggu.
7. Sekitar 60% hingga 10% . Tergantung berat badannya dari cairan dan
elektrolitnya. Apabila melebihi batas maka ketika jantung memompa
dengan tekanan tinggi akan berdampak pembengkakkan.
Penyebab kekurangan
cairan
7
3. Penyebab kekurangan cairan
4. Komplikasi kekurangan cairan
5. Penata laksanaan pasien yang kekurangan cairan dan elektrolit
BAB II
PEMBAHASAN
4 1600-1800 100-110
tahun
10 2000-2500 70-85
tahun
14 2200-2700 50-60
tahun
8
18 2200-2700 40-50
tahun
dewasa 2400-2600 20-30
Kebutuhan Elektrolit
Cairan yang terdapat pada seluruh cairan tubuh tang
mengandung oksigen, nutrisi dan metabolisme yang di sebut
dengan ion beberapa garam dalam air akan di pecah dalam
bentuk ion elektrolit. Contohnya NaCl menjadi ion Na⁺ dan Cl⁻.
Komposisi elektrolit
Natrium : 135-145 m Eq/L
Kalium : 3.5-5.3 m Eq/L
Klorida : 100-106 m Eq/L
Bikarbonat arteri : 22-26 m Eq/L
Bokarbonat vena : 24-30 m Eq/L
Kalsium : 4-5 m Eq/L
Magnesium : 1.5-2.5 m Eq/L
Fosfat : 2.5-4.5 mg/100ml
9
b) Aktivitas
Aktivitas menyebabkan peningkatan proses metabolisme dalam
tubuh, hal ini memgakibatkan peningkatan keluaran cairan
melalui keringat. Dengan demikian jumlah cairan yang
dibutuhkan juga meningkat.
c) Iklim
Individu yang tinggal dilingkungan bersuhu tinggi atau di
daerah yang kelembabannya rendah akan lebih sering
mengalami kehilangan cairan.
d) Diet
Diet seseorang berpengaruh terhadap asupan cairan dan
elektrolit. Jika asupan makanan tidak seimbang, tubuh berusaha
memecah simpanan protein dengan terlebih dahulu memecah
simpanan lemak dan glikogen. Kondisi ini menyebabkan
penurunan kadar albumin.
e) Stress
stress tubuh mengalami peningkatan metabolisme seluler,
peningkatan konsentrasi, glukosa darah, dan glikolisis otot,
yang mengakibatkan retensi air dan natrium, dan menyebabkan
peningkatan produksi hormon anti deuritik yang dapat
mengurangi produksi urine.
f) Penyakit
Trauma pada jaringan dapat menyebabkan kehilangan cairan
dan elektrolit dasar sel atau jaringan yang rusak ( luka robek,
luka bakar) pasien menderita diare dapat mengalami
peningkatan kebutuhan cairan. Gangguan jantung dan ginjal
juga dapat menyebabkan penurunan kadar kalsium dan kalium.
10
g) Tindakan medis
Menimbulkan efek sekunder terhadap kebutuhan cairan dan
elektrolit tubuh. Tindakan pengisapan cairan lambung dapat
menyebabkan penurunan kadar kalsium dan kalium.
h) Pengobatan
Obat seperti diuretik maupun laksatif secara berlebihan dapat
menyebabkan peningkatan kehilangan cairan dalam tubuh.
i) Pembedahan
Pasien yang menjalani pembedahan berisiko tinggi mengalami
ketidakseimbangan cairan.
11
kekurangan cairan tubuh dengan mengosongkan cairan vaskular
sebagai komponsasi akibat penurunan cairan interstisal,
4. Komplikasi kekurangan cairan
Mengalami dehidrasi ringan, sedang dan berat
Renjatan hipovolemik
Kejang pada dehidrasi hipertonik
5. Penata laksanaan pasien yang kekurangan cairan dan elektrolit
1) Pemulihan volume cairan normal dan koreksi gangguan
penyerta asam-basa dan elektrolit.
2) Perbaikan perfusi jaringan pada syok hipovolemik.
3) Rehidrasi oral pada diare pediatrik.
Tindakan berupa hidrasi harus secara berhati-hati dengan cairan
intravena sesuai pesanan atau order dari medis.
Catatan : rehidrasi pada kecepatan yang berlebihan dapat
menyebabkan GJK (Gagal ginjal Jantung Kongestif).
4) Tindakan terhadap penyebab dasar.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Cairan tubuh merupakan media semua reaksi kimia di dalam sel. Tiap sel
mengandung cairan intraseluler (cairan di dalam sel) yang komposisinya
paling cocok untuk sel tersebut dan berada di dalam cairan ekstraseluler
(cairan di luar sel) yang cocok pula. Tubuh harus mampu memelihara
konsentrasi semua elektrolit yang sesuai didalam cairan tubuh, sehingga
tercapai keseimbangan cairan dan elektrolit. Keseimbangan cairan tubuh
adalah keseimbangan antara jumlah cairan yang masuk dan keluar. Air
menyusun ± 50 – 60% dari total berat badan. Hubungan antara berat badan
total dan total air dalam tubuh relatif konstan pada tiap individu dengan
beberapa faktor sebagai berikut, usia,aktivitas,jenis kelamin,iklim,diet,
stress, penyakit,tindakan medis,pengobatan dan pembedahan. Pada kasus
tersebut penderita mengalami gangguan yang dinamakan dehidrasi dalam
klasifikasi berat.
3.1 Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini
dapat menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok
bahasan makalah ini bagi para pembacanya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
13
DAFTAR PUSTAKA
14