Anda di halaman 1dari 16

TINJAUAN TEORI PERDAGANGAN

INTERNASIONAL DAN KEUNGGULAN KOOPERATIF


Yusmichad Yusdja

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian


Jl. A. Yani 70 Bogor

ABSTRACT

In general, world trade concept is built upon principles of different comparative and competitive
advantages among countries. If the countries produce and trade based on comparative and competitive
advantages, it is believed that efficiency in scarce resources use will improve such that the people all over the
world will be better off. Comparative advantage is a 250-years old concept and is still established, so far. This
paper aims to describe the dark side of comparative and competitive advantages and to introduce cooperative
advantage concept. The paper explains that cooperative advantage concept in international collaboration is more
promising than those of comparative and competitive advantages. Mathematically, it reveals that cooperative
conduct in international collaboration will create more benefits, especially in efficiency, income distribution,
welfare, and international peace. On the other hand, the guarantee of comparative and competitive advantages is
an illusion only.

Key words : international trade, comparative advantage, competitive advantage, cooperative advantage

ABSTRAK

Konsep perdagangan dunia secara umum dibangun berdasarkan pemikiran keunggulan komparatif dan
daya saing yang berbeda antara negara. Jika negara-negara berproduksi dan berdagang dengan mengacu
pada keunggulan komparatif dan persaingan, maka diyakini akan meningkatkan efisiensi penggunaan
sumberdaya yang langka sehingga tercapai tingkat kesejahteraan dunia yang lebih baik. Keunggulan komparatif
merupakan konsep yang telah berusia 250 tahun namun tidak tergoyahkan hingga saat ini. Makalah ini bertujuan
memperlihatkan sisi gelap konsep keunggulan komparatif dan daya saing dan memperkenalkan konsep
keunggulan kooperatif. Makalah ini memperlihatkan bahwa konsep keunggulan kooperatif dalam hubungan
internasional akan memberikan dampak yang jauh lebih menjanjikan dibandingkan dengan konsep keunggulan
komparatif dan daya saing. Secara matematika diperlihatkan bahwa sikap kooperatif dalam hubungan negara-
negara akan memberikan lebih banyak manfaat terutama dalam menciptakan efisiensi dunia, distribusi
pendapatan, kesejahteraan yang lebih tinggi dan kedamaian dunia. Sedangkan janji yang diberikan oleh konsep
keunggulan komparatif dalam pasar bersaing hanyalah sebuah ilusi.

Kata kunci : perdagangan internasional, keunggulan komparatif, keunggulan daya saing, keunggulan kooperatif

PENDAHULUAN punyai keunggulan komparatif yang lebih


rendah. Perdagangan antar negara akan
membawa dunia pada penggunaan sumber-
Teori konvensional tentang perdaga- daya langka secara lebih efisien dan setiap
ngan internasional telah memperlihatkan negara dapat melakukan perdagangan bebas
bahwa perdagangan dunia yang bebas dapat yang menguntungkan dengan melakukan
meningkatkan kesejahteraan negara-negara spesialisasi produksi sesuai dengan keung-
yang terlibat dalam perdagangan tersebut. gulan komparatif yang dimilikinya.
Teori perdagangan dunia mempunyai thesis Prinsip sederhana ini merupakan
dasar yang mengatakan bahwa setiap negara dasar yang tidak tergoyahkan dalam konsep
mempunyai keunggulan komparatif absolut perdagangan internasional (Samuelson dan
dan relatif dalam menghasilkan suatu komo- Nordhaus, 1992), namun belum dapat menje-
ditas dibandingkan negara lain. Berdasarkan laskan banyak pertanyaan. Teori perdagangan
keunggulan komparatif tersebut, maka suatu internasional kemudian berkembang lebih jauh
negara akan mengekspor komoditas yang seperti teori keunggulan daya saing yang
mempunyai keunggulan komparatif yang lebih meletakan harga dunia sebagai mercusuar
tinggi dan mengimpor komoditas yang mem- lalulintas pertukaran barang-barang antar

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 22 No. 2, Desember 2004 : 126 - 141

126
negara. Melalui mercusuar ini dunia boleh negara maju. Sebagai contoh adalah Amerika
berharap penggunaan sumberdaya dunia akan Serikat dan Canada. Sebagai dua negara kaya
lebih efisien dan menciptakan kesejahteraan yang tidak perduli dengan kemiskinan negara-
masyarakat yang lebih tinggi. Semua teori negara Amerika Latin yang menjadi tetang-
perdagangan memperlihatkan bahwa perdaga- ganya.
ngan bebas membawa manfaat bagi negara Perseteruan tidak saja terjadi antara
yang berdagang dan dunia. pendukung perdagangan bebas sesamanya1,
Atas dasar itu, sebagian besar negara- tetapi juga dengan negara-negara yang anti
negara dunia sepakat melakukan liberalisasi perdagangan bebas. Perseteruan ini telah
perdagangan internasional dan mereka terjadi sejak zaman Ricardo dan sampai
bergabung dalam satu organisasi yang disebut sekarang tidak dapat diselesaikan. Tulisan
WTO (World Trade Organization) yang berdiri Wibowo (2003) sedikit banyak dapat meng-
tahun 1995. Menjadi anggota WTO berarti gambarkan perkembangan terakhir tentang
bersedia membuka pasar dalam negeri bagi perseteruan antara kubu yang mendukung
produksi negara lain dan menerima segala liberalisme pasar dunia yang bergabung dalam
konsekuensi perdagangan bebas. Dalam 8 World Economic Forum (WOF) dan pihak yang
tahun perkembangan WTO sejak diresmikan, menentang yang bergabung dalam World
tidak ada sebuah negara pun yang bersedia Social Forum (WSF) yang semakin meruncing.
begitu saja membuka keran impor. Bahkan WSF mendakwa bahwa liberalisme perdaga-
negara maju seperti Uni Eropa (UE) dan ngan dengan azas persaingan, kapitalisme
Amerika Serikat (AS) yang merupakan peng- dan spesialisasi merupakan biang kerusakan
gagas perdagangan bebas ternyata tidak lingkungan, penjajahan ekonomi, pengurasan
berhati penuh membuka keran impor dengan negara maju terhadap negara lemah dan
menggunakan sejuta dalih (Gilpin and Gilpin, sebagainya. Wibowo memprediksi bahwa per-
2000). Banyak negara anggota WTO menga- tarungan WOF dan WSF akan terus mewarnai
dukan berbagai penyimpangan dan ketidak- dunia abad ke 21. Rangkaian peristiwa terse-
jujuran serta ketidakadilan dalam perdagangan but telah menjadi saksi sejarah yang memper-
dunia, namun WTO hampir selalu gagal lihatkan bahwa konsep keunggulan komparatif
membuat penyelesaian atau bahkan mendapat dan daya saing gagal membuktikan keung-
kesulitan membawa masalah itu ke dalam gulan dirinya.
sidang anggota-anggota WTO (Buckinghann Sungguh, dunia sedang melaksana-
et al., 2001). kan suatu sistem perdagangan yang tidak
Apa yang salah? Semua serba salah. nyaman. Apakah perdagangan internasional
Dunia telah menyaksikan bagaimana negara itu harus seperti ini? Pertanyaan ini belum juga
berkembang menjadi korban perdagangan itu terpecahkan (Gilpin dan Gilpin, 2000), bahkan
sendiri. Negara maju enggan membuka pasar dalam abad 21 sekarang (Wibowo, 2003).
dalam negeri, walaupun mereka sangat gencar Sidang WTO yang berlangsung di Cacun
memaksa negara lain membuka kran impor. Meksixo tahun 2003 telah gagal mengambil
Sementara negara berkembang sekalipun kesepakatan pengurangan tarif dan subsidi di
membentuk kekuataan massa bersama-sama negara maju (Wibowo, 2003)2. Pada masa
namun tidak mampu menuntut AS dan UE datang, perdebatan akan terus berlangsung
untuk mencabut kebijakan subisidi produk antara para pendukung liberalisme dan para
pertanian. Perdagangan bebas tidak menjamin pendukung proteksionisme. Memang, hanya
distribusi pendapatan di antara negara dunia.
Negara miskin semakin miskin, negara kaya
1
semakin kaya. Ada kesan yang kuat bahwa Perdagangan antara UE dan AS telah lama berlangsung
dan cenderung meningkat. Pada Tanggal 1 Mater 2004,
kebodohan suatu negara menguntungkan bagi
UE menghantam produk AS dengan memberikan sanksi
negara lain, karena negara yang seperti itu melalui pengenaan bea masuk impor tambahan atas
tidak pernah menjadi pesaing atau ancaman sejumlah produk AS sebagai balasan atas keringanan
bagi negara yang kuat. Negara yang lemah pajak yang diberikan oleh Pemerintah AS pada
eksportir. Kompas. 2004. Uni Eropa “Hantam” Produk
akan terpaksa menyerahkan sumberdaya
AS. Harian Kompas. 2 Maret 2004. Gramedia. Jakarta.
produktif yang dikuasainya untuk dieksploitasi 2
Kompas. 2003. KTM V WTO Gagal Mencapai
oleh negara maju dan untuk kepentingan Konsensus. Harian Kompas, 16 September. Gramedia.
Jakarta.

TINJAUAN TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN KEUNGGULAN KOOPERATIF Yusmichad Yusdja

127
sedikit negara yang benar-benar melaksana- SISI GELAP TEORI PERDAGANGAN
kan perdagangan bebas (Krugman and INTERNASIONAL
Obstfeld, 2002). Bahkan kehadiran free trade
dan WTO itu sebenarnya tidak ada. Demikian
juga dalam sidang KTT para pemimpin Benua Review Teori Ricardo
Amerika (2004) yang menilai liberalisasi perda- Konsep perdagangan bebas pertama
gangan yang dimotori Amerika Serikat telah kali dirumuskan oleh Adam Smith yang
gagal memperbaiki sosial ekonomi di kawasan kemudian dikembangkan oleh David Ricardo
itu. Berdasarkan pengalaman buruk yang ter- tahun 1887 (Pressman, 1999). Masa itu adalah
jadi di atas, banyak negara meragukan manfa- zaman negara-negara Eropa melakukan pen-
at sosok perdagangan bebas saat ini. Another jajahan dan ahli-ahli ekonomi di negara terse-
World Is Possible demikian slogan WSF baru- but sedang berdebat sengit antara pro dan
3
baru ini . Apa yang harus dilakukan? kontra tentang peran pemerintah dalam
Tujuan tulisan ini adalah: pertama, perdagangan. Ricardo adalah salah seorang
memperlihatkan kelemahan thesis perdaga- ekonom yang tidak menyetujui kebijakan
ngan dunia tentang keunggulan komparatif pemerintah dalam pembatasan perdagangan.
dan daya saing yang secara empiris tidak Menurut Ricardo alasan utama yang mendo-
pernah mampu membuktikan janjinya dalam rong perdagangan internasional adalah per-
memberikan keadilan, kesejahteraan dunia bedaan keunggulan komparatif relatif antar
dan sebagainya. Kedua, memberikan panda- negara dalam menghasilkan suatu komoditas.
ngan baru tentang perdagangan internasional Suatu negara akan mengekspor komoditas
berdasarkan keunggulan kooperatif dalam yang dihasilkan lebih murah dan mengimpor
rangka membangun another world is possible komoditas yang dihasilkan lebih mahal dalam
melalui kerjasama pertukaran keunggulan penggunaan sumberdaya (Lindert and
produk intelektual manusia. Sistem perdaga- Kindleberger, 1983). Perdagangan internasio-
ngan bebas dengan paradigma baru ini nal semacam itu akan mendorong peningkatan
diharapkan dapat menciptakan dunia yang konsumsi dan keuntungan. Sebaliknya kebija-
damai dan jauh dari huru hara persaingan. kan pembatasan perdagangan oleh pemerin-
Sekalipun gagasan ini mungkin tidak bisa tah justru memberikan kerugian yang lebih
dilaksanakan karena negara-negara di dunia besar bagi masyarakat dalam negeri diban-
sudah bermusuhan selama 6000 tahun, dingkan manfaat yang diperoleh.
namun paling tidak gagasan ini dapat menjadi Setelah Ricardo, dalam masa 115
arahan yang bersifat normatif bagi melaksa- tahun berlangsung, banyak ekonom lain
nakan kehidupan bernegara yang lebih meng- muncul memberikan kritikan atau memperluas
hargai kemanusiaan, kehidupan dan lingku- dan mendorong penyempurnaan konsep per-
ngan alam dan mengurangi sikap permusuhan dagangan keunggulan komparatif. Pada
antara negara yang sekarang semakin umumnya para ahli ekonomi tidak ada yang
berkembang menakutkan. membantah thesis Ricardo tetapi lebih memfo-
kuskan diri dalam mengembangkan konsep
perdagangan yang lain seperti konsep keung-
3
Kompas, 2004. Alternatif Globalisasi untuk Dunia. gulan daya saing dan sebagainya. Dalam se-
Harian Kompas. 16 Januari. Kompas. Gramedia. Misi mua konsep perdagangan internasional yang
WSF adalah wajib mengupayakan sistem ekonomi yang pernah ada, terdapat kesamaan pijakan yakni
lebih bersifat partisipatif. Tujuan alternatif globalisasi
yang ditawarkan WSF adalah pertumbuhan ekonomi bahwa pasar adalah bebas dan bahwa
yang terukur, memaksimalkan kesempatan yang sama persaingan akan meningkatkan efisiensi dan
dan kesetaraan, memberi pilihan yang demokratis bahwa dunia benar-benar secara absolut
kepada setiap orang, serta membuka ruang bagi publik dipisahkan oleh batas-batas negara. Namun
untuk mengontrol jalannya ekonomi. Another world Is
Possible yang ditawarkan dalam makalah ini adalah demikian model perdagangan Ricardo nerupa-
kerjasama internasional dengan memanfaatkan kan gagasan besar dalam ilmu ekonomi
keunggulan kooperatif jadi berbeda dengan yang (Krugman and Obstfel, 2002). Sekarang,
diperjuangkan oleh WSF namun kesamaannya adalah ajaran Ricardo dapat ditemukan pada hampir
pada kepercayaan bahwa dunia dapat membangun
suatu sistem hubungan internasional yang lain dari yang semua buku teks ekonomi perdagangan
sedang dihadapi sekarang. internasional yang ditulis oleh ekonom dunia
terkemuka. Di manakah sisi gelap konsep

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 22 No. 2, Desember 2004 : 126 - 141

128
keunggulan komparatif relatif (dan termasuk meningkat dan sebagian dapat di ekspor ke
keunggulan dayasaing)?. INA ditukar dengan beras. Perdagangan
Untuk menjawab pertanyaan ini terbuka ini telah menyebabkan kedua negara
dengan baik, diperlukan pendalaman kembali mendapat keuntungan dan penggunaan sum-
konsep dasar perdagangan Ricardo melalui berdaya dunia menjadi lebih efisien serta
contoh berikut. Katakanlah dalam dunia ini konsumsi meningkat.
hanya ada dua negara yakni Indonesia (INA) Buku-buku teks ekonomi internasional
dan Thailand (THAI) yang sama-sama meng- membuat penjelasan umum secara grafis se-
hasilkan beras (b) dan jagung (j). Andaikan perti terlihat pada Gambar 1. Kurva AB mem-
INA dan THAI mempunyai kurva kemungkinan perlihatkan kkp masing-masing negara ber-
produksi (kkp) masing-masing sebagai berikut: dasarkan persamaan (1) dan (2). Bentuk
INA  b + 2j = 50............................ (1) kemiringan kurva memperlihatkan keunggulan
komparatif relatif komoditas beras dan jagung
THAI 3b + 2j = 200............................ (2) dengan kemiringan ½ untuk INA dan 3/2 untuk
Angka kofisien memperlihatkan input THAI. Katakanlah pilihan produksi dan kon-
tenaga kerja yang digunakan per unit produksi. sumsi kedua negara terjadi pada titik D. INA
THAI mempunyai kkp yang lebih tinggi mengkonsumsi 20 unit beras dan 18 unit
dibandingkan INA karena INA hanya dapat jagung sedangkan THAI mengkonsumsi 16
menghasilkan sebanyak 50 unit per satuan unit beras dan 76 unit jagung. Jika kedua
input atau jagung sebanyak 25 unit, negara tidak melakukan perdagangan, maka
sedangkan THAI dengan input yang sama tertutup peluang memperbesar konsumsi kare-
dapat menghasilkan lebih besar yakni 67 unit na masing-masing negara tidak dapat meman-
beras atau 100 unit jagung. Dengan demikian faatkan keunggulan komparatif relatif negara
THAI mempunyai keunggulan absolut dalam lain dan hanya tergantung pada permintaan
produksi beras dan jagung. Namun berdasar- domestik.
kan persamaan (1) dan (2) dapat diperlihatkan Jika kedua negara melakukan perda-
keunggulan komparatif relatif masing-masing gangan akan muncul keseimbangan harga
negara dalam menghasilkan beras dan jagung. relatif pada tingkat dunia. Menurut Ricardo,
Biaya produksi satu unit beras di INA adalah ½ harga beras dunia akan lebih mahal diban-
unit jagung sedangkan di THAI biaya satu unit dingkan harga beras dalam negeri INA tetapi
beras adalah 3/2 unit jagung. Biaya produksi lebih murah dibandingkan harga beras THAI.
beras di INA ternyata lebih murah secara INA akan memperoleh keuntungan jika berda-
relatif dibandingkan THAI, dan kebalikannya gang dengan harga beras dunia. Demikian
biaya satu unit jagung di THAI lebih mahal juga dengan harga relatif dunia untuk jagung
secara relatif dibandingkan INA. Berarti INA akan lebih mahal dibandingkan harga relatif
mempunyai keunggulan komparatif relatif jagung THAI, tetapi lebih murah dibandingkan
pada komoditas beras, sedangkan THAI mem- harga relatif jagung INA. THAI akan mendapat
punyai keunggulan komparatif relatif pada keuntungan jika menjual jagung dengan harga
komoditas jagung. dunia.
Atas dasar itu, menurut Ricardo, ke- Katakanlah harga dunia yang terjadi
dua negara dapat berdagang dengan mela- adalah untuk satu unit jagung sama dengan
kukan spesialisasi produksi. Dalam hal ini, INA satu unit beras sehingga terbuka peluang bagi
tidak perlu memproduksi jagung karena biaya- INA dan THAI meningkatkan konsumsi sepan-
nya relatif lebih mahal dibandingkan kalau jang kurva kemungkinan konsumsi (kkk) yakni
impor dari THAI. INA dapat menggunakan se- AE dan BE dengan kemiringan satu. INA
luruh sumberdaya untuk menghasilkan beras menghasilkan beras pada titik A dan meng-
sehingga produksi beras meningkat melebihi hentikan sama sekali produksi jagung.
kebutuhan dan dapat diekspor ke THAI. Produksi beras INA pada titik A sebanyak 50
Demikian juga dengan THAI, tidak perlu unit, sedangkan kebutuhan konsumsi seba-
menghasilkan beras, semua lahan digunakan nyak 20 unit, sehingga terjadi surplus beras
untuk menghasilkan jagung saja dan kebu- sebanyak 30 unit. Sesuai dengan kebutuhan
tuhan beras dapat diimpor dari INA karena THAI, INA mengekspor 20 unit beras ke ne-
biayanya lebih murah. Produksi jagung THAI gara itu ditukar dengan impor jagung sebanyak

TINJAUAN TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN KEUNGGULAN KOOPERATIF Yusmichad Yusdja

129
20 unit (karena rasio harga jagung dan beras Gambar 1. Banyak ahli ekonomi setelah
satu). INA telah memenuhi kebutuhan Ricardo mengkritik kelemahan analisis dua
konsumsi beras dan jagung dalam negeri, dan produk dan dua negara karena asumsinya
bahkan memiliki surplus beras sebanyak 10 jauh dari realita yang sangat kompleks. Na-
unit. Demikian juga dengan THAI yang lebih mun tidak ada seorang pun ahli ekonomi yang
baik memproduksi jagung saja pada titik B dapat membangun suatu analisis dasar yang
sehingga dapat mengekspor 20 unit jagung lebih tinggi. Samuelson dan Nordhaus (1992)
ditukar dengan 20 unit beras. Sehingga THAI mencoba membangun analisis keunggulan
melalui perdagangan telah memenuhi komparatif dengan banyak komoditas dan
konsumsi jagung dan beras dalam negeri banyak negara, namun intinya tetap berpe-
bahkan mempunyai persediaan jagung surplus gang pada analisis dua dimensi, sehingga
4 unit. INA dan THAI jelas menikmati hasilnya adalah setiap negara mempunyai
keuntungan dari perdagangan internasional. urutan komoditas berdasarkan tingkat keung-
gulan komparatif dua dimensi tersebut. De-
Dari analisis Gambar 1 terlihat bahwa ngan kata lain kelemahan analisis dua komodi-
perdagangan antar negara tidak otomatis me- tas melekat dalam analisis banyak komoditas.
nyebabkan kurva kkp bergeser ke kanan. Per-
dagangan tidak menyebabkan keterbatasan Suatu hal yang menarik dari permasa-
sumberdaya dan teknologi yang dihadapi lahan ini adalah mengapa tidak ada yang
suatu negara berubah secara otomatis dan mencoba merumuskan persoalan ini dalam
tidak pula menyebabkan produktivitas mening- bentuk analisis diagram tiga dimensi? Padahal
kat. Perdagangan hanya mempengaruhi per- manusia hidup dalam alam 3 dimensi yang
geseran alokasi sumberdaya ke arah penggu- mungkin merupakan alam yang terbaik.
naan yang lebih efisien sepanjang kurva kkp. Jawabannya mudah. Pertama, para ahli
Pertanyaan yang muncul adalah apakah setiap matematika percaya walau tanpa bukti, bahwa
negara memang harus melakukan spesialisasi kesimpulan yang diperoleh dari analisis dua
dengan mengorbankan komoditas lain yang dimensi juga berlaku untuk analisis tiga atau
juga berarti mengorbankan kesempatan kerja lebih dimensi (Taha, 1992) Kedua, alasan
dalam negeri? yang tersamarkan, bahwa penyelesaian
algorithma matematika yang tersedia bersifat
kontinu (Chiang, 1984) belum dapat
Sisi Gelap Analisis Ricardo mendukung analisis banyak dimensi. Kalaupun
Teori perdagangan bebas yang sudah ada algorithma diskontinu tetapi hanya
diperlihatkan oleh Ricardo menggunakan dua dapat memecahkan soal-soal yang berukuran
produk dan dua negara seperti terlihat pada kecil sedangkan banyak masalah penting
berukuran besar tidak dapat diselesaikan

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 22 No. 2, Desember 2004 : 126 - 141

130
(Hiller dan Lieberman, 1990). Kelemahan (3) menggunakan algorithma diskontinu,
algorithma kontinu adalah tidak mampu katakanlah dalam bilangan bulat. Sebelum itu
menguraikan semua nilai-nilai X yang mungkin perlu dilakukan pendalaman sifat perubahan
dari sebuah sistem persamaan. nilai X sebagai dampak alokasi G dalam
Sekarang algorithma diskontinu yang persamaan (3).
relatif sempurna sudah tersedia (Yusdja, Dalam buku teks matematika jarang
2004). Penggunaan algorithma dengan sistem sekali ditemukan pembahasan mengenai
diskontinu dalam analisis multidimensi turunan persamaan linier secara intensif,
memberikan kemungkinan melihat perubahan- karena anggapan persamaan linier sangat
perubahan variabel dan pengaruh perubahan sederhana dibandingkan persamaan non linier
itu pada variabel lain. Algorithma diskontinu yang mempunyai banyak bentuk. Contoh
mempunyai hirarki yang lebih tinggi karena sederhana suatu persamaan linier adalah
dapat membuktikan bahwa analisis diagram G=2X maka turunan pertama adalah dG=2dX
Cartesian dua dimensi belum sempurna untuk dan dG/dX = 2 yang berarti perubahan dX satu
mewakili analisis 3 atau lebih dimensi (Yusdja, unit akan menyebabkan dG berubah 2 unit.
1993). Penggunaan algorithma diskontinu juga Tanda d digunakan sebagai simbol perubahan
membuktikan bahwa kesimpulan yang nilai awal terhadap nilai berikutnya sehingga
diperoleh dari tiga dimensi mempunyai dasar simbol dG adalah perubahan dari G.
yang lebih baik dan dapat digunakan sebagai Berdasarkan asumsi kontinuitas, perubahan
dasar analisis bagi dimensi yang lebih besar. total dari G pada persamaan (3) adalah dG=
Dalam hal ini pola perubahan nilai variabel 3dX1+ 7dX2+ 13dX3. Diskusi selanjutnya
yang terjadi pada tiga dimensi merupakan pola difokuskan pada jika dG=0 karena pergeseran
dasar bagi perubahan nilai variabel untuk sepanjang kkp akan memberikan nilai dG=0.
dimensi yang lebih besar. Analisis dengan Dengan menetapkan nilai dG=0 maka alokasi
menggunakan diagram Cartesian dua dimensi G terhadap X akan menghasilkan banyak
dikatakan mempunyai hirarki yang lebih pilihan pasangan nilai X yang berada di
rendah karena tidak mampu menjelaskan sepanjang kurva kkp. Persamaan perubahan
perubahan-perubahan variabel tiga dimensi, dG dapat dirumuskan lebih spesifik sebagai
oleh karena itu analisis dua dimensi selama 3X1 + 7X2 + 13X3 = G = 97 dan
ini selalu tampak benar. 3dX1+7dX2+13dX3= dG = 0
Berikut diperlihatkan bagaimana sisi gelap Jika dG=0 maka perubahan dX1, dX2
teori Ricardo melalui contoh tiga dimensi. dan dX3 dapat bernilai - atau + yang dalam hal
Katakanlah negara INA mempunyai kkp ini salah satu nilai dX akan minus dan dua nilai
produksi beras, jagung dan kedelai dalam dX yang lain akan plus atau kebalikannya.
bentuk persamaan a1X1+a2X2+a3X3= G. Untuk Kenyataan ini sangat penting dalam melihat
X(X1, X2, X3) masing-masing adalah jumlah arah perubahan variabel-variabel yang ber-
unit produksi beras, jagung dan kedelai. gerak secara simultan sepanjang kkp. Dalam
Sedangkan nilai a(a1, a2, a3) adalah kofisien persamaan dua dimensi untuk dG = 0 maka
tenaga kerja. Katakanlah nilai kofisien a1=3, perubahan dX1 dan dX selalu bertentangan
a2=7 dan a3=13 dan G=97 maka kkp INA arah, dimana yang satu plus dan yang lain
dapat dirumuskan sebagai berikut: minus sehingga tidak memperlihatkan apa
3X1 + 7X2 + 13X3 = 97................................ (3) yang sebenarnya terjadi pada perubahan dX
untuk dimensi yang lebih tinggi. Pasangan nilai
G adalah nilai batas kemungkinan X sepanjang kkp pada persamaan (3) tersebar
produksi atau kkp yang terdiri atas 3 variabel dalam suatu bidang bukan satu garis seperti
sehingga berbentuk sebuah bidang bukan kurva kkp dua dimensi. Ada empat bentuk
sebuah garis seperti dua dimensi. perubahan alokasi G pada X yang terjadi
Penyelesaian persamaan (3) dengan asumsi untuk dG=0 sebagai berikut:
kontinu memberikan jumlah pemecahan yang
tidak terhingga dengan pola perubahan X yang 1. Jika X1 tidak berubah atau dX1=0,
tidak beraturan dan karena itu tidak bisa sedangkan X2 dan X3 mengalami peru-
dilakukan analisis perubahan alokasi G bahan maka bagaimana arah dan berapa
terhadap X. Analisis perubahan aloksi tersebut nilai perubahan nilai X2 dan X3 tersebut?
dapat dilakukan jika penyelesaian persamaan Pertanyaan ini dapat diselesaikan secara

TINJAUAN TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN KEUNGGULAN KOOPERATIF Yusmichad Yusdja

131
matematis dimana 3dX1+7dX2+13dX3 = 0. dengan dua dimensi yang memberikan arah
Karena dX1= 0, maka 0+7dX2+13dX3 = 0 perubahan yang berlawanan di antara kedua
dan dX2 = -13/7 dX3. Supaya diperoleh variabel. Diskusi ini akan lebih jelas dalam
nilai dX dalam bilangan bulat maka dapat alinea lain, sebelum itu perlu diperkenalkan
ditetapkan nilai dX3 = 7, dX2 = -13 dan dX1 mengenai konsep level.
= 0. Arah dan nilai perubahan sama Konsep level dalam hal ini adalah
dengan pola dua dimensi yakni besaran suatu skuen perubahan yang teratur dari ∑X=
dX ditentukan oleh nilai kofisien, dimana X1+X2+X3 untuk dG=0. Perubahan nilai ∑X
X2 berubah sebesar a3 dan X3 berubah diperlihatkan oleh rumus ∑dX= dX1+dX2+dX3
sebesar a2. yang menunjukan perubahan X secara
2. Jika X2 tidak berubah atau dX2=0, sedang- simultan yang akan memberikan nilai dX yang
kan X1 dan X3 mengalami perubahan, berbeda kecuali jika nilai kofisien a1=a2=a3.
maka dengan cara yang sama dengan di Dalam dua dimensi nilai ∑dX≠ 0 kecuali jika
atas akan diperoleh nilai perubahan X1 kofisien a sama untuk semua variabel.
dan X3 sebagai dX1 = -13, dX2 = 0 dan dX3 Sedangkan untuk 3 dimensi atau lebih, nilai
= 3. ∑dX dapat mencapai nilai nol yang berarti
3. X3 tidak berubah atau dX3=0, sedangkan sebagian perubahan nilai X tentu mengalami
X1 dan X2 mengalami perubahan maka perubahan minus dan sebagian yang lain
dengan cara yang sama dapat diperoleh bernilai positip. Selain itu pada ∑X yang sama
nilai dX1 = 7, dX2 = 3 dan dX3 = 0 bisa dimunculkan perbedaan alokasi G
menurut pasangan-pasangan X dengan
4. Jika terjadi perubahan simultan X1, X2 dan mengubah-mengubah nilai dX dengan pola
X3 maka 3dX1+ 7dX2+13dX3 = 0 dan dX1= yang teratur. Sehingga setiap kali ∑X berubah
-(7dX2+13dX3)/3. Penyelesaian dalam bila- namun dG=0 maka setiap kali dapat
ngan bulat memberikan hasil sebagai dibangkitkan pasangan nilai X yang baru.
berikut: dX1 = 2, dX2 = 1 dan dX3 = -1. Suatu skuen perubahan ∑X yang teratur
Kemungkinan 1, 2 dan 3 mempunyai sebesar p disebut satu level. Dengan demi-
sifat dan karateristik yang sama dengan kian, dalam pemecahan 3 atau lebih dimensi
analisis dua dimensi di mana hanya ada dua akan diperoleh banyak pasangan penyele-
variabel yang berkerja. Perbedaannya adalah saian X.
bahwa pada analisis dua dimensi nilai variabel Kembali kepada persoalan semula
ketiga selalu nol sedangkan pada tiga dimensi yaitu pemecahan persamaan (3). Tabel 1
–sebagaimana diperlihatkan pada alinea lain- memperlihatkan penyelesaian persamaan (3)
nilai variabel ketiga selalu bergerak secara dengan menggunakan algorithma diskontinu
teratur dari nilai awal nol hingga mencapai nilai yang dalam hal ini adalah bilangan bulat4 dan
maksimum, dan nilai kedua variabel lain selalu X≥ 0. Terdapat 22 pililhan yang mungkin bagi
menyesuaikan diri secara teratur dan konsis- kebijakan produksi jagung, beras dan kedelai
ten, sehingga variabel ketiga tersebut berfung- sepanjang kkp untuk G=97. Tidak ada pilihan
si sebagai titik pusaran yang selalu berpindah lain dan itu dapat dibuktikan dengan menga-
tempat. Posisi variabel yang menjadi titik mati pergerakan nilai-nilai yang terjadi secara
pusaran dapat berganti-ganti antara ketiga
variabel. Demikianlah, sehingga tampak
4
sangat komplek dibandingkan pergerakan Walaupun Borowski and Borwein, 1989. (Dictionary of
variabel dua dimensi yang sangat sederhana. Mathematics. HarperCollin Publisher. Great Britain)
merumuskan sifat conitunity dan discontinuity pada
Sementara pada kemungkinan ke 4, sebuah kurva, penulis menterjemahkan continuity
semua variabel berubah secara simultan pada secara praktis sebagai susunan bilangan di mana
antara satu bilangan dengan bilangan tidak mempunyai
kondisi nilai dG=0. Sebagaimana telah jarak sedangkan konsep discontinuity adalah susunan
disampaikan bahwa nilai G berada pada bilangan yang antara satu dengan bilangan yang lain
bidang tiga dimensi atau tersebar dalam selalu mempunyai jarak. Misalnya bilangan 0.1, 0.2, 0.3
sebuah bidang sehingga perubahan variabel dst adalah bilangan diskontinu sedangkan bilangan
0.33333... yakni bilangan desimal yang tidak
dapat menuju ke segala arah. Ini berarti salah mempunyai terminal adalah bilangan kontinu.
satu variabel harus berlawanan arah dengan Sedangkan susunan bilangan bulat jelas adalah
dua variabel yang lain. Sifat ini sangat berbeda diskontinu.

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 22 No. 2, Desember 2004 : 126 - 141

132
teratur. Ke 22 pilihan itu memperlihatkan tidak ada dua X berpasangan sama dengan 0
keunggulan tampilan tiga dimensi dibanding- maka berarti tidak mudah membuat keputusan
kan dua dimensi. Semua kemungkinan pilihan alokasi pada titik ekstrim untuk mencapai
yang dibahas di atas terdapat dalam Tabel (1) spesialisasi sepanjang kurva kkp. Artinya
tersebut. suatu negara tidak harus melakukan spesiali-
sasi selama negara itu ingin mempertahankan
perekonomian dengan kapasitas penuh pada
Berapa Sebenarnya Harga Relatif Suatu kurva kkp.
Komoditas?
Sebagaimana terlihat pada Tabel (1), Tabel 1. Alokasi X Dari Persamaan 3 Berdasarkan
perubahan simultan alokasi G terhadap X Level dX>0
dalam level yang sama adalah dX (2, 1, -1).
Jml
Berdasarkan perubahan itu dapat dikatakan Pilihan X1 X2 X3 G
X
bahwa nilai 1 unit beras sama dengan ½ unit
Level 1
kedelai dikurangi dengan ½ unit jagung.
2 0 7 97
Berdasarkan ∑X yang sama (ditampilkan 1 9
4 1 6 97
pada Tabel 2) misalnya untuk ∑X= 13 pada 2 11
level 1 bergerak ke ∑X=13, dan pada level 2 3 6 2 5 97 13
diperoleh dX1 = -3, dx2= 5 dan dx3=-2. Berarti 4 8 3 4 97 15
harga per unit beras sama dengan 5/3 atau 5 10 4 3 97 17
1,7 unit jagung ditambah dengan 2/3 atau 0,7 6 12 5 2 97 19
unit kedelai. Sedangkan berdasarkan nilai 7 14 6 1 97 21
kofisien X dalam persamaan (1) yakni a (3, 7, 8 16 7 0 97 23
13) memberikan harga relatif beras yang
Level 2
berbeda pula. Atas dasar itu tidak dapat 1 6 4 97
disimpulkan berapa sebenarnya harga relatif 9 11
10 3 7 3 97 13
beras terhadap jagung dan kedelai? Hal ini
disebabkan bentuk kkp bukan sebuah garis 11 5 8 2 97 15
tetapi sebuah bidang, sehingga susunan titik- 12 7 9 1 97 17
titik dapat berbentuk linier dan non linier 13 9 10 0 97 19
tergantung bagaimana melihatnya. Kesimpu- Level 3
lan pertama adalah bahwa gambaran harga 14 0 12 1 97 13
relatif dengan analisis dua komoditas tidak 15 2 13 0 97 15
dapat mewakili dimensi yang lebih tinggi.
Level 4
Kedua adalah harga relatif sebuah komoditas 15 0 4 97
tergantung pada dari sudut mana menilainya 16 19
17 17 1 3 97 21
apakah pada saat perubahan level atau
berubah pada saat jumlah dX yang sama dan 18 19 2 2 97 23
juga terbukti bahwa harga relatif tidak mutlak 19 21 3 1 97 25
diperlihatkan oleh rasio kofisien persamaan. 21 23 4 0 97 27
Dengan kata lain harga relatif yang digunakan Level 5
Ricardo dalam menjelaskan keunggulan 21 28 0 1 97 29
komparatif hanya berlaku untuk analisis dua 30 1 0 97
22 31
dimensi.

Sebagai contoh dalam kasus kkp pada


Spesialisasi Tergantung pada Kondisi KKP persamaan (1), INA merencanakan spesiali-
Seperti yang diperlihatkan pada Tabel sasi produksi beras, dan menghentikan pro-
1, maka dari 22 pilihan yang tersedia tidak ada duksi jagung dan kedelai dengan tetap
pasangan nilai Xi yakni (X1,X2) atau (X2,X3) bertahan pada kondisi kerja penuh. Namun
atau (X1,X3) bernilai nol atau tidak ada pasa- INA tidak dapat melakukan itu, karena pilihan
ngan X1=X2=0 atau X2=X3=0 atau X1=X3=0. yang tersedia tidak dapat memberikan
Dalam analisis kontinu selalu dapat diperoleh penyelesaian. Kalau INA memaksakan diri
dua pasangan X sama dengan nol. Karena melakukan suatu keputusan lain dari pilihan

TINJAUAN TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN KEUNGGULAN KOOPERATIF Yusmichad Yusdja

133
Tabel 1 maka kkp bergeser ke kiri dan itu Pilihan produksi yang tersedia pada
berarti perekonomian tidak bekerja dengan Tabel 1 memperlihatkan hubungan perubahan
kapasitas penuh. Dengan demikian keung- alokasi lahan antara beras, jagung dan kedelai
gulan komparatif bukan faktor utama yang yang mempunyai ciri dua komoditas berubah
mendorong mengapa suatu negara membuka searah dengan komoditas yang lain.
perdagangan internasional. Hal ini akan ter- Perubahan alokasi lahan untuk salah satu
lihat lebih jelas jika analisis ini menggunakan komoditas dapat menyebabkan kemoditas lain
lebih banyak komoditas dan akan memberikan berubah juga. Katakanlah produksi kedelai
penyelesaian yang lebih luas seingga suatu dihentikan karena dianggap tidak mempunyai
negara tidak perlu memutuskan spesialisasi keunggulan komparatif yang berarti X3=0,
komoditas kecuali apa yang disarankan oleh maka sumberdaya yang semula dipakai untuk
kkp itu sendiri. Artinya suatu negara jika ingin X3 dialokasikan untuk X1 dan X2 sehingga
melakukan spesialisasi tidak ditentukan oleh memungkinkan peningkatan produksi X1 dan
harga relatif atau keunggulan komparatif atau X2 tetapi perekonomian tetap berada pada kkp.
kompetitif tetapi ditentukan oleh kondisi kkp Katakanlah sebelum produksi kedelai dihenti-
yang dihadapinya. kan, pilihan produksi dan konsumsi adalah
nomor 13 pada Tabel 1 yakni beras, jagung
Tabel 2. Alokasi X Dari Persamaan 3 Dengan dan kedelai masing-masing 8, 3 dan 4 unit.
Level dG=0 Sekarang jika kedelai dihentikan maka pilihan
alokasi produksi baru sepanjang kurva kkp
Jumlah
Pilihan X1 X2 X3 G adalah pilihan 1, 3, 7, 12 dan 19 karena X3=0.
X
Pilihan 1 memperlihatkan produksi beras dapat
3 6 2 5 97 13
ditingkatkan sampai 22 unit (30-8), tetapi
10 3 7 3 97 13 produksi jagung harus diturunkan sebesar 2
14 0 12 1 97 13 dari 3 unit, sedangkan kedelai tidak dihasilkan
4 8 3 4 97 15 sesuai rencana. Jika dari pilihan 13 pindah ke
11 5 8 2 97 15 pilihan 3, 7 dan 9 akan memberikan pening-
15 2 13 0 97 15 katan produksi terhadap beras dan jagung,
sedangkan jika pindah ke pilihan 19 memberi-
kan penurunan produksi beras dan meningkat-
Kesimpulan dari diskusi ini adalah kan produksi jagung. Pola perubahan-
bahwa gagasan Ricardo yang menyatakan perubahan ini tidak dapat diungkapkan oleh
perdagangan bebas akan menciptakan nega- analisis dengan pola dua komoditas sehingga
ra-negara spesialis komoditas berdasarkan tidak dapat diketahui dampak kebijakan
keunggulan komparatif perlu ditinjau kembali. terhadap komoditas ketiga, keempat dan
Semakin maju suatu negara yang dicirikan seterusnya.
oleh semakin komplek kkp yang dimilikinya,
semakin tidak mudah bagi negara itu Pada contoh dua komoditas, persama-
melakukan spesialisasi sesuai dengan harga an (1) akan selalu memberikan penyelesaian
relatif dunia, tanpa mengabaikan dampak dengan pasangan nilai X1 dan X2 yang unik.
terhadap penurunan kapasitas perekonomian, Pada tiga dimensi terdapat lebih dari satu
yakni pengangguran, penurunan nilai investasi pasangan untuk nilai salah satu Xi yang sama.
atau pengangguran sumberdaya. Inilah Misal, untuk X2=1 terdapat tiga pasang nilai
jawabannya mengapa AS, UE dan Jepang yakni pilihan 2, 17 dan 22. Demikian juga
selalu mempertahankan subsidi kepada untuk X3 = 2 terdapat 3 pasang nilai yakni
petani. Jika subsidi tidak diberikan dapat pilihan 6, 11 dan 18. Jika nilai G diperbesar
menimbulkan keguncangan perekonomian akan terdapat lebih banyak pilihan pasangan-
keseluruhan di dalam negeri. Jepang adalah pasangan dengan salah satu komoditas
negara yang bersikeras melarang impor beras menjadi titik pusaran. Untuk komoditas yang
untuk menghindarkan malapetaka kemarahan lebih banyak atau dimensi yang lebih tinggi
petani beras yang enggan pindah ke sektor selalu memperlihatkan hal yang sama, yakni
lain (Krugman and Obstfel, 2002). Analisis selalu ada dua variabel yang berubah dengan
berikut memberikan dukungan yang lebih kuat pasangan yang unik sementara variabel yang
terhadap kesimpulan ini. lainnya menjadi titik pusaran secara
bergantian. Sehingga persoalan perubahan

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 22 No. 2, Desember 2004 : 126 - 141

134
yang linier dan non linier yang juga merupakan keunggulan daya kerja manusia antara John
salah satu kritik pada Ricardo sebenarnya dan Anna telah menciptakan spesialisasi
tidak perlu dipersoalkan berdasarkan kenya- menurut tingkat keunggulan komparatif daya
taan di atas. kerja. Pertukaran keunggulan kecerdasan
tersebut menyebabkan produksi jasa penga-
cara dan pengetikan meningkat. Dalam hal ini
PRINSIP KEUNGGULAN KOOPERATIF sangat jelas bahwa pekerjaan Anna sebagai
sekretaris secara langsung meningkatkan
Contoh Sesat dan Lurus produksi jasa pengacara demikian juga
sebaliknya. Mereka melakukan perdagangan
Samuelson dan Nordhaus (1992) dan dalam bentuk kerjasama keunggulan kecer-
Gerardo (1980), pada saat awal menjelaskan dasan, yakni saling memberi kelebihan dan
bagaimana setiap negara memperoleh menutupi kekurangan sehingga memberi
keuntungan dalam perdagangan, memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
contoh yang sesat tetapi merupakan contoh
yang tepat bagi tujuan penulisan makalah ini. Jika kasus John dan Anna, katakanlah
Ada dua orang, demikian Samuelson, yang John dan Anna adalah dua negara diterapkan
pertama bernama John, seorang pengacara sebagai contoh dalam menjelaskan konsep
nomor wahid tetapi juga seorang pengetik keunggulan komparatif, maka contoh ini sa-
tercepat. Apakah John akan melakukan kedua ngat keliru. Pertimbangannya sebagai berikut:
kegiatan itu? John tentu lebih menyukai jadi Pertama, perdagangan antara negara dalam
pengacara, karena kegiatan pengacara meru- konsep Ricardo tidak melakukan tukar menu-
pakan keahlian dengan keunggulan komparatif kar keunggulan daya kerja, tetapi pertukaran
yang lebih tinggi. Orang kedua bernama, komoditas yang dihasilkan, sedangkan daya
Anna, seorang pengetik yang baik, tetapi kerja secara implisit dianggap sebagai aset
sangat tidak mungkin melakukan praktek masing-masing negara. Kedua, dalam perda-
hukum. Secara absolut ia kurang efisien gangan internasional setiap negara tidak
dibandingkan sang pengacara, baik dalam bekerja sama dan tidak bekerja bersama-sama
praktek hukum maupun mengetik. Akan tetapi melainkan bersaing dengan menggunakan
Anna memiliki keunggulan komparatif secara keunggulan komparatif dan daya saing seba-
relatif lebih baik dalam mengetik. Atas dasar gai dasar perdagangan. Dengan kata lain
itu, John dan Anna bergabung dalam satu setiap negara bekerja sendiri-sendiri untuk
perusahaan jasa hukum, John menjadi kepentingan sendiri dan menganggap negara
pengacara dan Anna bekerja pada John seba- lain sebagai ancaman sekaligus peluang.
gai pengetik. Perdagangan telah menciptakan
spesialis pengacara dan spesialis pengetik. Prinsip Dasar Kooperatif Dalam M3T
Contoh yang diberikan Samuelson Pada dasarnya setiap negara akan
tersebut di atas merupakan contoh yang keliru menghadapi keterbatasan wilayah, karena
dalam hal memperlihatkan keunggulan kompa- setiap negara mempunyai batas-batas
ratif tetapi sebaliknya merupakan contoh yang geografis yang diakui oleh dunia. Tidak ada
relevan dalam hal memperlihatkan keunggulan satu negarapun yang diperbolehkan dengan
kooperatif. Sebenarnya John dan Anna tidak semena-mena menguasai wilayah negara lain.
melakukan perdagangan barang dan jasa Keterbatasan wilayah menyebabkan setiap
yang mereka hasilkan tetapi melakukan kerja- negara menggunakan sumberdaya yang
sama perdagangan berdasarkan keunggulan dikuasai secara optimum bagi meningkatkan
daya kerja5 masing-masing. John melepaskan kesejahteraan penduduk. Secara umum setiap
keahliannya mengetik dan memberikan tempat negara tidak memperdulikan apa yang dilaku-
itu kepada Anna, sedangkan Anna tidak akan kan oleh negara lain. Setiap negara cenderung
berusaha menjadi pengacara dan merelakan memperkuat diri sendiri baik secara ekonomi,
hal itu dilakukan oleh John. Pertukaran politik maupun secara militer, karena ang-
gapan bahwa negara lain setiap saat bisa
5 menjadi ancaman. Penduduk dari suatu
Daya kerja didefinisikan sebagai vektor dari kemam-
puan manusia berpikir, berkarya dan bekerja yang negara tidak dapat dengan bebas melakukan
keunggulannya ditentukan oleh tingkat kecerdasannya . perpindahan dari satu negara ke negara lain,

TINJAUAN TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN KEUNGGULAN KOOPERATIF Yusmichad Yusdja

135
yang berarti akumulasi keunggulan daya kerja Adalah sulit menilai keunggulan M3T
yang dimiliki suatu negara hanya dapat suatu individu karena sangat spesifik namun
dikembangkan secara dominan di negaranya selalu dan dapat dipastikan bahwa M3T setiap
sendiri. Itu juga berarti bahwa negara meng- individu dapat menghasilkan keunggulan pro-
hadapi keterbatasan daya kerja manusia. duktivitas yang berbeda. Dua individu mungkin
Keadaan ini semua sebagai konsekuensi mempunyai tingkat produktivitas yang sama
ajaran ilmu ekonomi yakni persaingan. Per- tetapi mempunyai perbedaan dalam keung-
saingan menanamkan rasa permusuhan gulan produktivitas itu sendiri. Suatu negara
antara negara. Persaingan adalah dasar dari mungkin mempunyai produktivitas hasil
pertarungan ekonomi global yang mencekik pertanian yang rendah namun mempunyai
leher (Henderson , 2002). keunggulan produktivitas yang tinggi dalam hal
Keunggulan daya kerja manusia diten- bebas residu pestisida dan sebagainya.
tukan oleh empat faktor berikut: (1) kemam- Keunggulan M3T ditentukan oleh banyak faktor
puan manusia memanfaatkan dan mengelola yang tidak bisa diukur seperti pendidikan,
alam mencakup kemampuan manusia dalam pengalaman, keahlian dan banyak hal lain
bekerja yang tidak dapat digantikan oleh daya sehingga tidak bisa diperbandingkan. Namun
kerja yang lain (manusia), (2) kemampuan perbedaan keunggulan produktivitas yang
mengelola penggunaan sumberdaya (mana- dihasilkan merupakan asset yang dapat dijadi-
jemen), (3) kemampuan menguasai modal, kan sebagai komoditas perdagangan dengan
finansial, sumberdaya alam dan sebagainya azas kerjasama. Kerjasama ini dapat meng-
(modal) dan (4) kemampuan menciptakan geser kkp sejauh mungkin ke kanan tanpa
teknologi (teknologi). Keempat keunggulan harus mengubah keterbatasan negara yang
dayakerja manusia tersebut secara bersama- ada. Ini berarti penemuan-penemuan baru
sama akan menciptakan kombinasi alokasi seperti yang diungkapkan Samuelson dan
sumberdaya yang efisien, teknologi yang Nordhaus (1992) di atas tidak harus diciptakan
tepat, biaya yang murah dan penggunaan te- sendiri oleh negara tersebut tetapi dapat
naga kerja manusia secara produktif. Keempat melakukan pertukaran dengan negara lain.
unsur ini disingkat menjadi M3T (Manusia, Langkah selanjutnya adalah mengembangkan
Modal, Manajemen dan Teknologi). pengetahuan yang lebih maju dibandingkan
dari yang sudah ditemukan. Bukankah cara ini
Langkah pertama dasar pemikiran lebih menguntungkan, hemat waktu dan biaya
kerjasama M3T adalah mengutamakan riset untuk tujuan yang sama?
keunggulan daya kerja manusia dan bukan
mengutamakan sumberdaya alam. Bukankah Bagaimana pertukaran M3T memberi-
keunggulan daya kerja manusia yang mencip- kan keuntungan? Hal ini dapat dijelaskan
takan keunggulan sumberdaya alam? Seperti dengan metode grafis sebagaimana terlihat
terlihat dalam setiap unsur M3T peranan dalam Gambar 2 sekalipun tetap meng-
manusia sangat besar dalam menciptakan gunakan kurva dua dimensi yang sudah jelas
keunggulan. Atas dasar itu kekurangan dan mengandung kelemahan seperti dibahas
kelebihan absolut suatu individu manusia, dalam bab II, namun kelemahan ini dapat
perusahaan atau suatu negara ditentukan oleh dihilangkan melalui analisis matematika
M3T itu sendiri. Kemampuan M3T antar negara (Yusdja, 2004). Katakanlah ada dua negara
akan sangat bervariasi. Suatu individu atau penghasil beras dan jagung yakni Indonesia
negara yang mempunyai keunggulan M3T (INA) dan Thailand (THAI). INA mempunyai
dalam memproduksi berbagai komoditas bentuk dan luas kkp yang berbeda dengan
tertentu dapat saja mempunyai kelemahan THAI sebagai akibat perbedaan M3T. Pada
M3T dalam memproduksi berbagai komoditas awal, tidak ada kerjasama antara mereka. INA
yang lain. Untuk menghasilkan komoditas memproduksi dan mengkonsumsi pada titik A
yang sama, mungkin suatu negara lemah dan THAI di B sesuai dengan keseimbangan
dalam unsur modal walaupun unggul dalam penawaran dan permintaan yang dihadapi
unsur manusia, manajemen dan teknologi, masing-masing negara. Jika kedua negara
sedangkan negara lain justru unggul dalam tidak melakukan kerjasama, maka mereka
unsur modal tetapi lemah dalam unsur mempunyai peluang konsumsi secara terbatas
manusia, manajemen dan teknologi. karena hanya tergantung pada domestik.

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 22 No. 2, Desember 2004 : 126 - 141

136
Jika INA dan THAI bekerjasama dunia. Pertanyaannya adalah pada titik mana
melalui pertukaran M3T, maka keterbatasan INA akan berproduksi? Banyak pertimbangan
M3T yang dihadapi suatu negara menjadi yang dapat diajukan oleh INA namun dalam
terbuka dan kurva kkp dapat digeser ke kanan. kasus ini adalah masuk akal jika INA me-
Asumsi kerjasama perdagangan dunia melalui nentukan produksi pada titik kkp dunia dengan
pertukaran M3T adalah bahwa batas-batas menjaga tingkat produksi jagung dan beras
negara tidak menjadi hambatan bagi mobilitas semula tetap terpenuhi. Untuk mencapai
M3T. Unsur atau elemen M3T akan bergerak keinginan tersebut, INA akan memutuskan
bebas antara satu negara dengan negara lain. tingkat produksi pada daerah buram segitiga
Setiap unsur M3T akan mencari posisi yang AEG. Semua titik yang berada dalam daerah
tepat sesuai dengan keunggulan produktivitas buram ini memberikan pilihan jumlah produksi
yang dimilikinya dan memberikan dampak beras atau jagung sama atau lebih besar dari
pada pergeseran kkp tiap negara ke kanan. yang sebelumnya. Pilihan terbaik bagi INA
Pergeseran ke kanan akan mencapai lokasi adalah menggeser kkp INA sejauh mungkin ke
terjauh pada batas sumberdaya dunia. kanan sehingga memotong kkp dunia pada
Sebagaimana terlihat pada Gambar 2, pada salah satu titk kurva GE. Hal yang sama terjadi
tingkat dunia dapat dibentuk kkp dunia yang dengan THAI pada Gambar 2b. Andaikata
merupakan penjumlahan kkp INA dan kkp THAI mempunyai elemen M3T keseluruhan
THAI. Sekarang tersedia peluang bagi setiap lebih unggul dari INA, maka semua sumber-
negara dan dunia untuk mengalokasikan daya dunia diserahkan pada THAI. THAI yang
kembali penggunaan lahan berdasarkan juga mempunyai pertimbangan yang sama,
kombinasi M3T dari kedua negara untuk mempunyai wilayah kemungkinan produksi
mendapatkan peningkatan produksi yang lebih BCH. Pilihan terbaik adalah pada kkp sepan-
tinggi, tanpa tambahan biaya, hemat teknologi jang CH.
dan sebagainya. Pada tingkat dunia Gambar 2c, grafik
Andaikan dalam mobiltas yang terjadi kedua negara digabung dalam satu diagram
ternyata M3T INA lebih unggul secara sehingga diperoleh daerah segitiga hitam CDE
keseluruhan maka seluruh sumberdaya dunia yang merupakan perpotongan segitiga AEG
dikelola dengan M3T INA. Maka INA dan BCH. Daerah segitiga hitam CDE meru-
menghadapi kkp dunia seperti diperlihatkan pakan tempat kedudukan titik-titik kemung-
oleh Gambar 2a. Kurva kkp dunia jauh kinan produksi tingkat dunia yang mengun-
bergeser ke kanan melampaui batas-batas tungkan kedua negara sekaligus menguntung-
kemampuan sumberdaya INA. INA dapat kan dunia dengan sempurna. Titik D
menggeser kkp-nya ke arah kanan sehingga merupakan batas produksi dunia minimal
memotong pada salah satu titik sepanjang kkp supaya kedua negara tidak dirugikan dalam

TINJAUAN TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN KEUNGGULAN KOOPERATIF Yusmichad Yusdja

137
kerjasama pertukaran M3T. Titik D adalah titik produksi beras dan jagung ke dua negara.
istimewa, yang memperlihatkan bahwa pada Gambar 2 di atas hanya dapat memperlihatkan
tingkat produksi beras dan jagung total kedua bagaimana tingkat keuntungan yang terjadi
negara yang sama antara sebelum dan jika dua negara bekerjasama tetapi tidak dapat
sesudah kerjasama, namun berada diluar diketahui bagaimana alokasi sumberdaya
jangkauan kkp ke dua negara. Hal ini pada tingkat dunia. Namun demikian berda-
membuktikan bahwa efisiensi yang ditegakkan sarkan Gambar 2 dapat dipastikan beberapa
setiap negara yakni alokasi pada titik A oleh hal berikut:
INA dan titik B oleh THAI terbukti tidak efisien 1. Tidak terjadi apa yang disebut negara
pada tingkat dunia. Titik D disebut sebagai titik spesialis dalam memproduksi komoditas
keunggulan kooperatif. Sumber ketidak- tertentu. Setiap negara dapat saja tetap
efisienan itu adalah bahwa setiap negara memproduksi semua komoditas sekalipun
bekerja dengan batas-batas yang ada pada perdagangan bebas telah dilakukan dan
negaranya sendiri sehingga alokasi sumber- kebijakan itu bahkan memberikan keuntu-
daya sangat terbatas. Jika kedua negara ngan yang lebih besar dibandingkan jika
bekerjasama, maka aloksi sumberdaya men- negara melakukan spesialis komoditas.
jadi lebih luas dan efisiensi yang lebih tinggi
dapat dicapai. 2. Spesialis yang mungkin terjadi adalah
spesialis M3T. Gambar 2a, memper-
Bergerak ke kanan dari titik D dalam lihatkan bahwa sumberdaya dunia baik di
daerah hitam akan memberikan keuntungan THAI maupun INA dilola oleh M3T
tambahan bagi kedua negara. Keputusan spesialis dari INA. Sedangkan pada
produksi terbaik pada tingkat dunia adalah Gambar 2b, sumberdaya dunia dilola oleh
pada titik-titik sepanjang kurva kkp CE. Titik M3T spesialis dari THAI. Sedangkan pada
manakah sepanjang CE yang dipilih supaya Gambar 2c merupakan gabungan kedua-
adil bagi kedua negara? Jawaban pertanyaan nya mencapai keunggulan komparatif
ini sangat tergantung pada kedua negara, pada titik D. Alokasi sumberdaya pada titik
bahkan jika kedua negara menginginkan, D jelas tidak menciptakan spesialisasi
pilihan produksi dapat dilakukan pada sem- negara tetapi yang terjadi adalah M3T
barang titik sepanjang kurva kkp dunia. Dalam spesialis.
kasus contoh ini, dengan argumen yang sudah
dibahas di atas, maka salah satu pilihan yang 3. Kerjasama perdagangan langsung mem-
dapat yang disarankan adalah pada perte- berikan dampak pada peningkatan efisien-
ngahan CE yakni titik I yang dapat diperoleh si penggunaan sumberdaya dunia tanpa
melalui garis PA yang melintas titik potong harus memperhatikan sinyal pasar yakni
kurva kkp dan titik D. Titik I adalah keputusan harga. Dampak kerjasama akan meng-
terbaik dan optimum pada kedua negara dan geser kkp setiap negara ke kanan oleh
sekaligus dunia. Titik I jelas memperlhatkan karena peningkatan sumberdaya dan
bahwa produksi beras dan jagung meningkat teknologi.
menjadi lebih besar dari kebutuhan dan Apakah negara INA dan THAI mem-
posisinya lebih jauh dari titik D. Produksi peroleh keuntungan? Jawabnya jelas ya,
dunia mengalami surplus produksi yang karena pada titik I produksi melampaui
merupakan sumbangan bagi peningkatan produksi pada titk A dan B. Pada titik I kedua
kesejahteraan dunia. Semakin besar kelebihan negara telah melakukan kesepakatan perda-
produksi pada titik I semakin bermanfaat kerja- gangan dengan menetapkan bahwa kebu-
sama tersebut. tuhan kedua negara dapat dipenuhi tidak soal
siapa pun yang menghasilkan kedua
komoditas itu. INA dan THAI sama-sama
Apa Yang Terjadi Pada Setiap Negara memperoleh keuntungan dari kerjasama tanpa
INA sebelum perdagangan berpro- merubah kemampuan yang ada. Kerjasama
duksi pada titik A dan setelah bekerjasama akan memberikan keuntungan yang lebih
bergeser ke titik I. Demikian juga THAI dari besar jika kedua negara meningkatkan M3T
titik B pindah ke titik I. Titik I merupakan yang mereka miliki sehingga kkp bergeser
produksi bersama. Produksi beras dan jagung lebih jauh ke kanan.
pada titik I lebih besar dari penjumlahan

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 22 No. 2, Desember 2004 : 126 - 141

138
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN negara bersangkutan maupun dunia maka
apa yang harus dilakukan setiap negara?
Berikut beberapa pokok-pokok penting yang
Keunggulan kooperatif yang dibahas mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan,
dalam makalah ini adalah sebuah model sekaligus juga untuk membangun politik
berpikir yang diaplikasikan secara sederhana perdagangan internasional Indonesia yang
dalam suatu contoh kerjasama M3T antara jelas6.
beberapa negara. Contoh yang diberikan
tersebut adalah sebuah cara yang mudah
untuk menjelaskan keunggulan kooperatif. Kerjasama Internasional
Untuk meraih keunggulan kooperatif tidak Kebijakan perdagangan dunia yang
harus melalui kerjasama langsung semacam bebas berdasarkan keunggulan komparatif
itu. Sebagaimana juga dengan paradigma dan daya saing bukan cara untuk meningkat-
keunggulan komparatif, tidak harus suatu kan efisiensi penggunaan sumberdaya yang
negara mengajak negara lain melakukan langka dan bukanlah cara yang efektif untuk
perdagangan berdasarkan keunggulan kompa- meningkatkan kesejahteraan dunia. Perdaga-
ratif. Dunia perdagangan dengan dasar ke- ngan bebas dengan cara melakukan per-
unggulan komparatif berjalan dengan arahan saingan hanya menguntungkan bagi negara-
kebijakan para pemikir dengan menggunakan negara yang perekonomiannya secara total
paradigma keunggulan komparatif itu dalam kuat. Atas dasar itu setiap negara dunia
hubungan internasional. Demikianlah juga terutama negara-negara berkembang hendak-
dengan paradigma keunggulan kooperatif nya yakin bahwa turut serta dalam perda-
yang dapat diraih melalui pengembangan gangan dunia WTO bukanlah jalan keluar bagi
pemikirannya oleh negarawan dalam segala meningkatkan kesejahteraan bangsa dan
tindakan dalam hubungan internasional. dunia. Atas dasar itu negara-negara berkem-
Tujuan umum kerjasama perdagangan bang harus menurunkan sema-ngat juang
adalah meningkatkan kesejahteraan manusia mendapatkan keadilan dalam WTO khususnya
yang secara spesifik adalah meningkatkan dalam menghadapi negara-negara maju,
ketahanan pangan dunia, pengentasan kemis- karena tidak akan bermanfaat. Apa yang harus
kinan, kesempatan kerja dan peningkatan dilakukan adalah meningkatkan dan mengem-
pendapatan baik rakyat maupun negara. bangkan kerjasama perdagangan dan per-
Dalam mencapai tujuan itu, negara berfungsi tukaran M3T dengan negara berkembang
sebagai lembaga yang memudahkan mobilitas lainnya dan negara-negara maju dengan azas
M3T, baik di dalam negara mau pun antar saling membutuhkan. Singapura adalah
negara. Jika setiap negara membuka pintu negara yang mempunyai wilayah geografis
seluas-luasnya bagi keluar masuk M3T, maka sangat kecil namun berhasil meningkatkan
secara inplisit negara-negara dunia telah kesejahteraan masyarakat melalui kerjasama
melakukan kerjasama dalam suatu pasar yang perdagangan dengan berbagai negara dunia.
bebas sehingga kebuntuan globalisasi yang
terjadi saat ini dapat dipecahkan. Tidak ada
peperangan, tidak ada persaingan pasar Kebijakan Subsidi itu Baik dan Tarif itu
konsumsi atau pasar produksi selain berpacu Buruk
dalam meningkatkan M3T. Kebijakan subsidi bagi produksi pa-
Kerjasama dalam M3T membuka ngan adalah sangat bijak dan mesti dilak-
peluang pengembangan ilmu pengetahuan sanakan pemerintah. Pertimbangannya adalah
dan teknologi yang dibutuhkan manusia dalam bahwa penggunaan uang masyarakat yang
memaksimumkan kepuasan berkarya. Tujuan
tersembunyi dalam kerjasama perdagangan 6
Kesimpulan Seminar “Masa Depan Putaran Perundingan
adalah bagaimana secara bersama-sama Doha Pasca Konferensi Tingkat Menteri Cancun dan
menguasai ilmu pengetahuan untuk keperluan Kesiapan Indonesia”, adalah bawa Indonesia tidak
menyelamatkan kehidupan manusia setelah mempunyai kejelasan dalam penerapan politik
mati. Dengan pandangan bahwa perdagangan perdagangan internasional. Kompas. 2004. Politik
Perdagangan Internasional Indonesia Dinilai Tidak
internasional berdasarkan keunggulan koope- Jelas. Harian Kompas, 20 Feb. 2004. Gramedia.
ratif akan lebih menguntungkan baik bagi Jakarta.

TINJAUAN TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN KEUNGGULAN KOOPERATIF Yusmichad Yusdja

139
ditarik dari pajak dikembalikan kepada mian melalui pertukaran M3T. Peran WTO
masyarakat untuk produksi terutama produksi adalah menjawab pertanyaan bagaimana
pangan. Kebijakan subsidi pertanian dapat mobilitas M3T terjadi secara bebas antara
dibenarkan karena kebijakan ini menguntung- negara-negara tetapi terarah.
kan produsen dan konsumen. Subsidi
menguntungkan produsen karena pasar yang
menguntungkan bagi produksi pangan terja- DAFTAR PUSTAKA
min. Kebijakan subsidi merupakan insentif
yang kuat bagi petani untuk tetap berproduksi. Borowski. E. J. and J. M. Borwein. 1989. Dictionary
Selain itu ketahanan pangan yang lemah of Mathematics. HarperCollin Publisher.
mempengaruhi stabilitas perekonomian. Inilah Great Britain
salah satu alasan mengapa AS, UE dan Buckinghann, D.E, S. Tangerman and P. Farmese.
Jepang tidak akan mencabut subsidi pertanian 2001. Through the Looking Glass: An
di negerinya, karena pencabutan itu akan Examination of Governance Issues in the
merusakkan tatanan perekonomian keselu- WTO Trough the Mirror of WTO Institution
ruhan yang dapat menimbulkan gejolak politik. and Jurisprudence Affecting Trade in
Adalah sangat keliru jika negara lain Livestock Products. IATRC Symposium on
menentang subsidi tersebut. Atas dasar itu Trade in Livestock. January 19-20, 2001.
apa yang seharusnya dilakukan oleh negara- Auckland. New Zealand.
negara berkembang adalah melakukan hal Chiang A.C. 1984. Fundamental Methods of
yang sama yakni memberikan subsidi kepada Mathematical Economics. Third Editon. p.
para petani. Tujuan subsidi bukan untuk 754. McGraw-Hill International Editions.
meningkatkan daya saing tetapi bertujuan London.
menciptakan ketahanan pangan yang mandiri. Gerardo S. P. 1990. Economics. p 647.
Jika ketahanan pangan kuat, maka pemerintah Gilpin. R and J. M. Gilpin. 2000. The Challenge on
dapat membangun program pembangunan Global Capitalism. Terjemahan: Tantangan
berikutnya yakni mencerdaskan bangsa. Kapitalisme Global. p83-93. PT Raja
Selanjutnya pembangunan sektor lainnya akan Grafindo Persada. Jakarta.
bergerak sendiri secara otomatis dan peme- Henderson, H. 2002. Building A Win-Win World.
rintah hanya berperan membuat kebijakan Terjemahan. Membangunan Suatu Dunia
yang adil dan membangun fasiltas publik. yang Saling Menguntungkan. p.61.
Interaksara. Jakarta.
Hiller F. S dan G. J. Lieberman. 1990. Introduction
Negara dan Organisasi Dunia WTO to Operations Research. Fifth Edition.
Untuk mencegah kebuntuan proses McGraw-Hill Publishing Company. Mew
globalisasi melalui perdagangan dunia maka York.
setiap negara harus meninggalkan tabiat Krugman. P. R and M. Obstfeld. 2002. International
mementingkan diri sendiri. Azas perjuangan Economics. Theory and Policy. P74, 288.
manusia dan dunia untuk kemanusiaan itu Terjemahan: Ekonomi Internasional. Uni-
versitas Indonesia. Jakarta.
sendiri tanpa dibatasi oleh georafis negara.
Suatu negara adalah kerdil jika mempunyai Lindert, P. H and C. P. Kindleberger. 1983.
pola pikir bahwa segala perjuangan negara International Economics. 7th edition.
adalah untuk hanya kepentingan rakyatnya Terjemahan. p18-26. Penerbit Erlangga.
Jakarta.
sendiri. Setiap negara seharusnya berpikir
tentang ketahanan pangan dunia dengan Pressman. S. 1999. Fifty Major Economist.
mendahulukan ketahanan pangan dalam Terjemahan: Lima Puluh Pemikir Ekonomi
negeri baik melalui pemanfaatan sumberdaya Dunia. p51-57. PT. Raja-grafindo Per-
sada. Jakarta.
sendiri atau mendatangkan dari luar negeri.
Dengan demikian, kebijakan pangan dalam Samuelson. P. A. and W.D. Nordhaus.992..
negeri mengacu pada kebutuhan dunia, oleh Economics. Fourteenth Edition, p398-
3999, 663. McGraw-Hill, Inc. New York.
karena itu adalah lebih baik jika setiap negara
berjuang bersama-sama menciptakan WTO Taha. H. A. 1992. Operations Research. p19-20.
yang lebih sesuai dengan tujuan membawa Macmillan Publishing Company. New York.
negara-negara bekerjasama dalam perekono-

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 22 No. 2, Desember 2004 : 126 - 141

140
Wibowo, I. 2003a. Pertarungan Wacana Globalisasi Yusdja. Y. 2001. Penggunaan Bilangan Nol Dalam
Ekonomi. World Economic Forum Vs Algorithma Matrik Linear Programming.
World Social Forum. Kompas. 5 Jurnal Agro Ekonomi. Hal. 107-129.
Sepetember 2003. Gramedia. Jakarta. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Wibowo, I. 2003b. Pertarungan Wacana Globalisasi Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.
Ekonomi. Kompas. Halaman Bentara. 5 Yusdja. Y. 2004. Inspirasi Matematika: Inspirasi Dari
September. Gramedia. Jakarta. Matematika:Perdagangan Dunia Dengan
Yusdja. Y. 1993. Formulasi Multisolusi Program Paradigma Keunggulan Kooperatif.
Linier dan Program Lingkaran Sebagai Alat Working Paper. No. 62. Pusat Penelitian
Analisis Kebijakan Distribusi. Disertasi. PT dan Pengembangan Sosial Ekonomi.
06. Universitas Padjadjaran. Bandung. Bogor.

TINJAUAN TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN KEUNGGULAN KOOPERATIF Yusmichad Yusdja

141

Anda mungkin juga menyukai