Anda di halaman 1dari 11

JOB SHEET

Program Study : Diploma III Kebidanan


Mata Kuliah : Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita
Kode Mata Kuliah : Bd. 306
Kegiatan : Melakukan Pemberian Imunisasi
Dosen : Hasni Syifaas Silmi, Amd.Keb.
Sopy Nurwulan, Amd.Keb.
Yossy Syafitri, Amd.Keb.

Obektif Perilaku Siswa (OPS)


1. Setelah membaca job sheet dan berlatih melakukan pemberian imunisasi,
setiap mahasiswa diharapkan mampu menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dengan cepat dan benar sesuai urutan.
2. Dengan menggunakan bahan dan alat yang telah disediakan, setiap
mahasiswa dapat mendemonstrasikan langkah-langkah pemberian imunisasi
sesuai prosedur.
Referensi
Hidayat, A A A.2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, salemba
medika,Jakarta
Ranuh, IGN, dkk.2005. Pedoman Imunisasi di Indonesia, Edisi kedua,
satgas imunisasi-IDAI, Jakarta
Dinas Kesehatan Propinsi DIY. 2007. Prosedur Pelaksanaan Imunisasi
dengan menggunakan IPV. DinKes.-Prop. DIY, Yogyakarta
Available : http://luanventry.blogspot.co.id/2015/08/makalah-
imunisasi-ulang-anjuran.html diakses 03 Oktober 2016.
Dasar Teori
Imunisasi Dasar
Imunisasi dasar merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya suatu penyakit dengan cara memberikan mikroorganisme bibit penyakit
berbahaya yang telah dilemahkan (vaksin) kedalam tubuh sehingga merangsang
sistem kekebalan tubuh terhadap jenis antigen itu dimasa yang akan datang.
Pemberian imunisasi dasar pada bayi dan balita.
1. Imunisasi diberikan agar bayi siap dengan lingkungan baru (luar
kandungan) karena tidak ada lagi kekebalan tubuh alami yang di dapatkan
dari ibu seperti saat masih dalam kandungan.
2. Apabila tidak dilakukan vaksinasi dan kemudian terkena kuman yang
menular, kemungkinan tubuhnya belum kuat melawan penyakit tersebut.
Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar
Program Imunisasi indonesia mengacu pada dua jadwal. tabel Yang pertama
jadwal yang di terbitkan oleh kementrian kesehatan indonesia, kemudian satu lagi
rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Jadwal Imunisasi Dasar Pada Bayi

Jadwal Imunisasi dari kementrian kesehatan indonesia


Jadwal tabel imunisasi bayi oleh IDAI
Jenis Vaksin imunisasi dasar yang wajib di berikan pada anak
 Vaksin Hepatitis B. Virus hepatitis B adalah virus yang menyebabkan
penyakit hepatitis B atau lebih dikenal dengan nama penyakit kuning. Penyakit
ini sangatlah berbahaya karena bisa menyebabkan kerusakan pada hati.
Pemberian vaksin 3 kali pada bayi terbukti mampu mencegah penyakit
hepatitis B sampai 75 %.
 DPT Vaksin. Vaksin ini merupakan gabungan dari 3 vaksin yaitu Difteri,
Pertussis, dan Tetanus (DPT). Difteri merupakan penyakit dari basil Difteri
yang bisa menyebabkan kerusakan jantung dan sataf. Pertussis yaitu penyakit
batuk rajan yang sangat menular penyakit inj sering juga disebut batuk 100
hari. Tetanus disebabkan oleh jenis bakteri yang disebut dengan Clostridium
tetani ditandai dengan kekakuan otot gejala penyakit tetanus hampir sama
dengan Epilepsi.
 Vaksin Polio. Penyakit polio adalah penyakit yang bisa menyebabkan
kelumpuhan pada anak. Menurut penelitian vaksin polio terbukti 90 % efektif
untuk mencegah infeksi polio pada anak.
 Vaksin Campak. Campak adalah salah satu jenis Penyakit kulit yang menular
berakibat fatal terutama pada anak-anak. Menurut penelitian Vaksin ini dapat
mencegah infeksi campak hingga 90 %.
 Bacille Calmette Guerin (BCG). Vaksin berguna untuk mencegah penyakit
tuberculosis (TBC) yaitu penyakit infeksi Mycobacterium tuberculosis. Kuman
ini Merupakan kuman yang sangat berbahaya dan tidak mudah untuk di mati
kan.
 Vaksin HiB. Vaksin ini diberikan untuk melakukan pencegahan penyakit
meningitis dan pneumonia. Yang di sebabkan oleh infeksi bakteri Haemofillus
Influenza B. Sangat berbahaya karena telah menyebabkan kematian 386.000
anak tiap tahunnya.
 Vaksin Rotavirus. 80 % diare pada anak disebabkan oleh virus Rotavirus yang
menyebabkan gangguan pada sistem sistem pencernaan. Diare yang tidak
mendapatkan penanganan medis bisa mrnyebabkan dehidrasi. Dehidrasi adalah
kekurangan cairan ekektrolit di dalam tubuh sehingga organ tubuh tidak bisa
berfungsi secata maksimal. Dehidrasi berat berakibat kematian.
Imunisasi Manfaat Cara Pemberian Dosis
Hepatitis B Mencegah Penyakit Injeksi IM dipaha kanan 0,5 mL
Hepatitis B (kerusakan bagian anterolateral
Hati)
BCG Mencegah Penyakit TB/ Injeksi IC di Lengan atas 0,05mL
Tuberkulosis (sakit paru-
paru)
Polio / OPV(Oral Mencegah Polio (lumpuh Melalui oral / Langsung 2 tetes
Poliomielitis Vaksin) layuh pada tungkai kaki ke mulut anak (0,1mL)
& Lengan tangan)
DPT Mencegah : Injeksi SC/ IM pada 0,5mL
(Difteri,Pertusis,Teta -Difteri (penyumbatan Lengan atau paha
nus) jalan napas)
-Pertusis/Batuk Rejan
(batuk 100 hari)
-Tetanus
Campak Mencegah campak Injeksi SC di lengan kiri 0,5 mL
(radang paru,radang otak, atas
& kebutaan)

Jadwal imunisasi
Umur Jenis Imunisasi
0-7 Hari HB 0
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT/HB 1, Polio 2
3 Bulan DPT/HB 2 , Polio 3
4 bulan DPT/HB 3 , Polio 4
9 bulan Campak

Petunjuk Bagi Mahasiswa


1. Baca dan pelajari lembar kerja dengan baik
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet dan bekerja secara hati-hati
4. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang di mengerti atau
dipahami
5. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan kegiatan praktik.
Keselamatan Kerja
1. Patuhi prosedur kerja
2. Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan
3. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau oleh petugas
4. Perhatikan keadaan umum pasien selama melakukan prosedur
5. Perhatikan teknik septik dan antiseptic
6. Gunakan sarung tangan, perlengkapan pelindung pribadi (masker, dan
celemek)

Langkah Kerja Imunisasi Hepatitis B


No. Kegiatan Ilustrasi Gambar
A Siapkan Alat dan Bahan (Bobot 20 %)
1. a. Vaksin Hepatitis B/ Uniject
b. Spuit 3 cc
c. Kapas DTT dalam tempatnya
d. Kapas kering dalam tempatnya
e. Bengkok
f. Pinset
g. Tempat cuci tangan dan handuk
B Pelaksanaan (Bobot 50%)
2. Dilakukan informed consent sebelum tindakan,
menjelaskan prosedur/langkah-langkah tindakan
yang akan dilakukan
3. Menyiapkan alat-alat didekat bayi secara ergonomis
4. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan
air mengalir lalu mengeringkannya. Lepaskan
semua perhiasan dari lengan dan tangan.
5. Mempersiapkan posisi bayi penyuntikan dilakukan
pada 1/3 paha bagian luar secara IM.
6. Mengambil uniject dari dalam termos vaksin/
lemari pendingin, pastikan uniject tidak tidak
kadaluarsa
7. Membuka kantong aluminum/plastic dan
mengeluarkan uniject
8. Memegang uniject pada leher dan tutup jarum
dengan memgang keduanya di antara jari telunjuk
dan jempol
9. Mendorong tutup jarum kea rah lateral dengan
tekanan
10. Meneruskan mendorong sampai tidak ada jarak
antara tutup jarum dan leher, saat uniject diaktifkan
akan terasa ada hambatan dan rasa menembus
lapisan
11. Membuka tutup jarum
12. Memegang uniject pada bagian leher dan
memasukkan jarum pada bayi, pada imunisasi jenis
uniject tidak diperlukan aspirasi. Sewaktu
penyuntikan usahakan anak berada dalam keadaan
tenang
13. Memijat reservoir dengan kuat untuk memasukkan
vaksin, setelah reservoir kempis cabut unjiect dari
pada bayi dengan cepat. Pastikan seluruh uniject
masuk ke tubuh bayi
14. Membuang uniject yang sudah tidak terpakai
ditempat benda tajam
15. Membereskan alat-alat yang telah dipergunakan
16. Mencuci kedua tangan dengan menggunakan sabun
di air mengalir lalu mengeringkannya
17. Menulis dibuku catatan mengenai tindakan yang
telah dilakukan dan memberitahukan hal-hal yang
perlu diketahui oleh ibu bayi

Langkah Kerja Imunisasi DPT

No. Kegiatan 33 Ilustrasi Gambar


A Siapkan Alat dan Bahan (Bobot 20 %)
1. h. Vaksin DPT
i. Spuit 2,5 atau 3 cc
j. Kapas DTT dalam tempatnya
k. Kapas kering dalam tempatnya
l. Bengkok
m. Pinset
n. Tempat cuci tangan dan handuk
B Pelaksanaan (Bobot 50%)
2. Dilakukan informed consent sebelum tindakan,
menjelaskan prosedur/langkah-langkah tindakan
yang akan dilakukan
3. Menyiapkan alat-alat didekat bayi secara ergonomis
4. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan
air mengalir lalu mengeringkannya. Lepaskan
semua perhiasan dari lengan dan tangan.
5. Membuka ampul vaksin pastikan sebelumnya
vaksin tidak kadaluarsa.
6. Mengusap karet penutup pada flakon dengan
menggunakan kapas basah sebagai tindakan
desinfeksi
7. Mengambil spuit steril ukuran 3 cc dan memasang
jarum DPT ke dalam semprit tersebut
8. Membuka tutup jarum dan menghisap udara ke
dalam spuit sebanyak 0,6 cc, lakukan dengan hati-
hati sewaktu melakukannya, jaga agar tetap steril
9. Menusukkan jarum ke dalam karet penutup flakon
lalu masukkan udaranya ke dalam flakon
10. Membalikkan flakon vaksin ke dalam spuit lakukan
dengan benar dan hati-hati, sewaktu mengisikan
vaksin perhatikan vaksin sudah tercampur dengan
rata dan tidak ada vaksin yang beku
11. Mencabut jarum dari flakon, semprit ditegak
luruskan ke atas untuk melihat apakah terdapat
gelembung udara, doronglah piston sehingga
gelembung udara keluar dan vaksin dalam spuit 0,5
cc
12. Mengatur posisi bayi, bayi dapat dipangku oleh ibu
atau dibaringkan dengan dipegangi oleh ibu
13. Menyuntikkan vaksin DPT sebanyak 0,5 cc pada
paha sebelah luar secara suntikan IM
14. Membereskan alat-alat yang telah dipergunakan
15. Mencuci kedua tangan dengan menggunakan sabun
di air mengalir lalu mengeringkannya
16. Menulis dibuku catatan mengenai tindakan yang
telah dilakukan dan memberitahukan hal-hal yang
perlu diketahui oleh ibu bayi dan memberi obat efek
samping

Langkah Kerja Imunisasi Campak

No. Kegiatan 33 Ilustrasi Gambar


A Siapkan Alat dan Bahan (Bobot 20 %)
1. a. Vaksin Campak
b. Pelarut campak
c. Spuit 2,5/3 cc
d. Spuit 5 cc
e. Kapas DTT dalam tempatnya
f. Kapas kering dalam tempatnya
g. Bengkok
h. Pinset
i. Tempat cuci tangan dan handuk
B Pelaksanaan (Bobot 50%)
2. Berikan salam dan menyapa ibu
3. Dilakukan informed consent sebelum tindakan,
menjelaskan prosedur/langkah-langkah tindakan
yang akan dilakukan
4. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan
air mengalir lalu mengeringkannya lepaskan semua
perhiasan dari lengan dan tangan
5. Mempersiapkan vaksin dengan membuka ampul
tutup metal pelarut
6. Mengisap pelarut dengan spuit 5 cc sebanyak 5 cc
7. Membersihkan tutup flakon dengan kapas lembab
dan memasukkan flakon vaksin, kemudian kocok
sampai vaksin tercampur seluruhnya
8. Mengisap udara kedalam spuit 3 cc sebanyak 0,6 cc
kemudian masukkan udara ke dalam flakon da nisi
spuit dengan vaksin sebanyak 0,6 cc
9. Membuang gelembung udara dengan cara diketuk
pelan-pelan sampai dosis vaksin 0,5 cc kemudian
jarum ditutup
10. Mengatur posisi dudukan bayi di pangkuan ibunya
dengan lengan kanan bayi dilipat diketiak ibu, ibu
menopang kepala bayi dengan tangan kiri ibu
memegang tangan kiri bayi.
11. Cara menyuntikkan
Mengusap tempat penyuntikkan dengan kapas
lembab (1/3 bagian lengan atas kiri)
12. Menjepit lengan yang akan disuntik dengan jari-jari
tangan kiri
13. Memasukkan spuit dengan jarum menghadap ke
atas 30 secara subkutan
14. Menarik piston untuk meyakinkan jarum tidak
mengenai pembuluh darah
15. Menekan piston perlahan-lahan sampai vaksin
masuk seluruhnya lalu jarum dicabut
16. Membersihkan tangan dengan menggunakan kapas
lembab secara hati-hati (jangan ditekan) pada bekas
tempat penyuntikkan (jika terdapat bekas cairan
vaksin)
17. Memasukkan bekas spuit, ampul pelarut ke dalam
plabot infus dan kapas ke dalam nearbeken
18. Merapikan bayi dan membereskan alat-alat
19. Mencuci tangan kembali setelah melakukan
tindakan
Langkah Kerja Imunisasi BCG

No. Kegiatan 33 Ilustrasi Gambar


A Siapkan Alat dan Bahan (Bobot 20 %)
1. a. Vaksin BCG
b. Pelarut vaksin BCG
c. Spuit 3 cc
d. Kapas DTT dalam tempatnya
e. Kapas kering dalam tempatnya
f. Bengkok
g. Gergaji ampul
h. Pinset
i. Tempat cuci tangan dan handuk
B Pelaksanaan (Bobot 50%)
2. Dilakukan informed consent sebelum tindakan,
menjelaskan prosedur/langkah-langkah tindakan
yang akan dilakukan
3. Menyiapkan alat-alat didekat bayi secara ergonomis
4. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan
air mengalir lalu mengeringkannya. Lepaskan
semua perhiasan dari lengan dan tangan.
5. Membuka ampul vaksin baca sebelumnya vaksin
tidak kadaluarsa
6. Gergaji leher ampul sebelum dipatahkan lalu
bungkus/lilitkan plastic pada leher ampul dengan
erat
7. Mematahkan leher ampul vaksin dengan hati-hati
dan usahakan agar serbuk vaksin tidak
bertebaran/keluar
8. Melarutkan vaksin BCG dengan pelarut Vaksin
BCG, gunakan semprit 5 cc yang steril dan
semprotkan dipinggir ampul
9. Menggoyangkan-goyangkan ampul vaksin hingga
vaksin larut secara merata
10. Mengisi spuit dengan vaksin BCG menggunakan
spuit 1 cc sebanyak 0,06 cc
11. Mengeluarkan gelembung udara, perhatikan agar
vaksin tidak terlalu banyak atau sedikit, ukur agar
piston tepat pada skala 0,05 cc
12. Mengatur posisi bayi, bayi dipangku ibunya atau
dibaringkan
13. Membersihkan lengan kanan bayi dengan
menggunakan kapas yang dibasahi air matang
14. Memegang lengan anak dengan tangan kiri dan
memegang spuit dengan tangan kanan, lubang
jarum semprit menghadap ke atas
15. Memasukkan ujung jarum ke dalam kulit sedikit
mungkin melakui kulit, penyuntikkan dilakukan
pada 1/3 lengan kanan bagian atas, suntikan
dilakakun secara intra cutan 5-15 c
16. Meletakkan ibu jari tangan kiri diatas ujung barrel.
Memegang pangkal barrel antara jari telunjuk dan
jari tengah, lalu dorong piston dengan ibu jari
tangan kanan
17. Menyuntikkan 0,05 cc vaksin BCG
18. Mencabut jarum setelah vaksin habis dan jangan
menekan daerah penyuntikkan
19. Merapikan kembali alat-alat yang telah
dipergunakan
20. Mencuci kedua tangan dengan menggunakan sabun
di air mengalir lalu mengeringkannya
21. Menulis dibuku catatan mengenai tindakan yang
telah dilakukan dan memberitahukan hal-hal yang
perlu diketahui oleh ibu bayi

Langkah Kerja Imunisasi Polio

No. Kegiatan 33 Ilustrasi Gambar


A Siapkan Alat dan Bahan (Bobot 20 %)
1. a. Vaksin Polio
b. Pipet plastic polio
c. Bengkok
d. Pinset
e. Tempat cuci tangan dan handuk
B Pelaksanaan (Bobot 50%)
2. Dilakukan informed consent sebelum tindakan,
menjelaskan prosedur/langkah-langkah tindakan
yang akan dilakukan
3. Menyiapkan alat-alat didekat bayi secara ergonomis
4. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan
air mengalir lalu mengeringkannya. Lepaskan
semua perhiasan dari lengan dan tangan.
5. Membuka tutup metal dan tutup karet pada flakon
vaksin polio, pastikan vaksin belum kadaluarsa
6. Memasang pipet plastic pada flakon
7. Mengatur posisi bayi, untuk lebih memudahkan
pemberian vaksin bayi dapat sambil dipangku oleh
ibunya
8. Menekan kedua sisi pipi bayi dengan menggunakan
kedua jari tangan kiri, sehingga bayi membuka
mulutnya lakukan dengan lembut dan hati-hati,
jangan sampai melukai bayi
9. Tangan kanan memegang flakon vaksin polio, lalu
meneteskan 2 tetes vaksin ke mulut bayi
10. Merapikan kembali alat-alat yang telah
dipergunakan
11. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun di air
mengalir lalu mengeringkannya
12. Menulis dibuku catatan mengenai tindakan yang
telah dilakukan dan memberitahukan hal-hal yang
perlu diketahui oleh ibu bayi

Evaluasi
1. Setiap mahasiswa melakukan redemonstrasi tindakan pemberian imunisasi
dengan berpedoman pada job sheet.
2. Seluruh alat disiapkan dengan lengkap.
3. Setiap langkah pekerjaan dilakukan secara urut, sesuai job sheet.
4. Pembimbing menguji dan mengamati cara kerja mahasiswa dengan
menggunakan daftar tilik.

Anda mungkin juga menyukai