Anda di halaman 1dari 31

Behavioral ethics, 1

individuals,
and Management KELOMPOK 6

Introduction Dewi Rumondang - 1806248482


Inni Daaotu Jiharan - 1706130790
Adyani Hapsari Widowati – 1806160352
Patricius Cahanar – 1806248721
Adtya Tata Yuga - 1806248406

Business Dynamic Environment


INTRODUCTION
Pernyataan tanggung jawab sosial perusahaan dan kode
etik telah menjadi hal biasa. Banyak perusahaan telah
menetapkan posisi chief Ethics Officer, dan keanggotaan
dalam Ethics and Compliance Officer Association
1 meningkat dari 12 pada tahun 1992 menjadi 1.300 pada
tahun 2007, termasuk lebih dari setengah dari apa yang dilakukan dari perspektif alasan
perusahaan-perusahaan Fortune 100 murni dan tidak tergantung pada keadaan
TEORI yang masuk akal dan selalu membawa nilai
komitmen perusahaan yang kuat terhadap standar IMPERATIF utama – Imannuel Kant ( sering juga disebut
sebagai teori Deontologisyaitu dilakukan
perilaku tertentu. Komitmen itu semakin melibatkan tidak KANT karena kewajiban secara moral dan adanya
hanya kebijakan tetapi pengukuran dan akuntabilitas. niat / motif
2 Keputusan dan tindakan yang diambil dan perilaku
perusahaan pada akhirnya menentukan perilaku etis dan
kinerja sosialnya
pertama kali dipaparkan oleh Jeremy
Menggunakan perspektif etika perilaku, fokus pada Bentham dan muridnya Johm Stuart Mill,
suatu paham etis yang berpendapat bahwa
perilaku individu dan kelompok dalam situasi di mana TEORI yang baik adalah yang berguna, berfaedah
terdapat masalah moral. Etika perilaku mendekati UTILITARIAN dan menguntungkan, sebaliknya yang jahat
masalah-masalah moral bukan melalui prinsip-prinsip atau buruk adalah yang tidak bermanfaat,
tidak berfaedah dan merugikan
3 moral dasar seperti imperatif kategoris Kant dan utilitarian
akan tetapi mencoba memahami perilaku orang dan
sejauh mana perilaku mereka mencerminkan standar
moral seperti altruisme, keadilan dan timbal balik. Serta
bagaimana perusahaan dan manager membuat
keputusan atas isu-isu seperti hak pekerja, kebijakan 2
lingkungan dll
Behavioral ethics experiments Dalam double blind, eksperimen anonim sebagian
besar pengusul bertindak dengan cara yang

Penelitian untuk melihat perilaku dalam “permainan diktator.” 01 mementingkan diri sendiri, (Hoffman, McCabe, dan
Smith (1996a)) tetapi pengusul yang dicocokkan
Permainan diktator melibatkan dua peserta — seorang pengusul Self- dengan responden yang lebih pantas menunjukkan
yang secara sepihak membuat keputusan tentang berapa banyak Interest, rasa keadilan dengan mengalokasikan lebih banyak
uang, yang disebut sebagai dana abadi, untuk disimpan dan berapa altruism, dana abadi mereka kepada responden (Fong dan
banyak untuk berkontribusi pada responden and Fairness 2 Oberholzer-Gee (2011)). Namun, jika pengusul
memperoleh endowmen menjadi rejeki nomplok yang
Negara dengan demokrasi yang kuat, disediakan oleh pelaku eksperimen, perilaku
perilaku antisosial jarang dan mementingkan diri sendiri jauh lebih lazim ( Cherry,
kontribusi untuk barang publik tinggi ( Frykblom, dan Shogren (2002)
alokasi dana untuk kepentingan
publik), sedangkan di negara dengan
peringkat demokrasi yang buruk,
04
• Andreoni dan Bernheim (2009) alokasi
perilaku antisosial lebih banyak terjadi
endowmen oleh pengusul kepada responden
dan kontribusi untuk barang publik
efek audiens, diri, dapat diamati secara publik sehingga "untuk
rendah. Budaya dan pengembangan Perilaku dan tanggung meningkatkan efek citra sosial". Para pengusul
demokrasi tradisi dan institusi dapat dalam Grup jawab sosial
mengalokasikan dana abadi mereka, tetapi
menghasilkan perilaku yang berbeda perusahaan (CSR)
dengan probabilitas yang diketahui secara publik’
di berbagai negara. ( Herrmann, Thöni,
• Efek audiens dapat digunakan oleh perusahaan
02
dan Gächter (2008) )
untuk mempraktikkan tanggung jawab sosial
Pengusul percaya bahwa responden perusahaan (CSR). Sejauh CEO dan perusahaan
akan dibimbing oleh norma timbal timbal balik tunduk pada efek audiens, mereka dapat
balik sedemikian rupa. Bahwa mengadopsi CSR agar tampak murah hati di depan

03
responden yang mengikuti norma rekan-rekan mereka, anggota lain dari industri
timbal balik menghasilkan alokasi mereka, pelanggan, atau publik
dana yang lebih tinggi daripada ketika
responden pasif ( Hoffman, McCabe, 3
dan Smith (1996)) Business Dynamic Environment
Conclusions from the experiments

• Semakin tinggi biaya (moral atau cara lain) untuk bertindak secara etis, semakin kecil kemungkinannya untuk
berperilaku etis.
• Individu menunjukkan altruisme yang lebih besar ketika endowmen adalah rejeki nomplok daripada ketika
endowmen berasal dari hasil usaha.
• Jarak sosial yang lebih besar meningkatkan biaya bertindak secara etis dan mengurangi kemungkinan perilaku etis
• Sejarah dan peristiwa masa lalu. Tradisi budaya dan sosial, seperti pengalaman dan tradisi demokratis, juga dapat
mempengaruhi perilaku etika.
• Norma timbal balik dapat menumbuhkan perilaku etis, dan peluang yang lebih besar untuk timbal balik dapat
memperkuat perilaku etis
• Timbal balik dua sisi di mana orang memiliki kesempatan untuk menghargai dan menghukum pasangan dapat
mempertahankan kontribusi yang lebih tinggi daripada timbal balik satu sisi. Kontrak relasional yang ditegakkan
melalui timbal balik dua sisi dapat bermanfaat
• Suasi moral (adalah campuran dari persuasi dan tekanan ) dapat meningkatkan perilaku etis serta berfungsi sebagai
mekanisme koordinasi

Business Dynamic Environment 4


Tantangan Corporate Social
responsibility

Business Dynamic Environment


Etika dan Pernyataan Tanggung Jawab Sosial
(Social Responsibility)
Faktor Code of Ethic dan Statement of CSR Social Responsibility Identification

Sebuah “Belief” bahwa 1. Ethics Principles 2. Ethics System :


perusahaan harus
Business
bertanggungjawab atas perilaku Social Responsibilities diidentifikasi oleh a. System of Justice : Sebagian dari Profit
Perspective
yang lingkupnya selain Ethics Principle. Perusahaan digunakan untuk Tujuan Amal.
memaksimalisasi profit.
Ketergantungan pada Ethics Principle
secara general tidak cukup, b. Right Based System : Kebebasan
tantangannya adalah menerjemhkan maksimal sebagai pemilik perusahaan
Ethics Principle pada aturan perilaku yaitu pelaku harus memilih apakah dan
Motivasi defensif sebagai cara untuk (Code of Conduct) dengan tujuannya. berapa banyak untuk disumbangkan dari
menghindari Private Politics yang dividen/apresiasi harga saham.
Defensive
biasanya dipimpin oleh aktivitis
Motivation
kelompok kepentingan, Partai Politik
dan Regulasi Pemerintahan .
c. Utilitiarianisme : ada sebuah Uji bahwa
benefit harus lebih besar dibanding cost
yang dikeluarkan.

6
Business Dynamic Environment
Social Responsibility Approach
Core Principles and Their Evolution
Triple Bottom Line Approach
1

Suatu Pendekatan mengukur kinerja Lingkungan , Sosial, dan Profit


sebagai pengingat Manajemen dan Karyawan bahwa Profit bukan 2
satu-satunya ukuran yang paling relevan. Sebagai Ukuran Kinerja
korporat.
3

1
2 Balance Score Card Approach

Sistem untuk mengevaluasi Kinerja keseluruhan


Dengan menilai kinerja keuangan, hubungan pelanggan,
Proses internal perusahaan, serta pembelajaran Dan
pertumbuhan. Beberapa perusahaan telah memperluasnya
untuk meliputi Etika dan Kinerja Sosial. BSC menilai kinerja
Perusahaan -> Unit Bisnis -> Manajer Individu. Organizational Value sebagai core yang memandu strategic & practice Perusahaan
saat berusaha untuk mencapai tujuan/objectivenya.

7
Business Dynamic Environment
Johnson & Johnson’s “Our Credo”

8
Business Dynamic Environment
Bab enam ISO 26000 menjelaskan subjek inti dan isu yang terkait
Corporate Social Responsibility : ISO 2006 dengan tanggung jawab sosial. Tiap subjek mengandung informasi
mengenai lingkup, kaitan dengan tanggung sosial, prinsip dan
pertimbangan terkait, serta kegiatan dan harapan untuk subjek
tersebut.
Berikut ketujuh subjek inti yang dibahas di dalam ISO 26000:

ISO 26000 – Guidance on social responsibility


(panduan tanggung jawab sosial) adalah suatu standar yang
memuat panduan perilaku bertanggung jawab sosial bagi
organisasi guna berkontribusi terhadap pembangunan
berkelanjutan

Business Dynamic Environment 9


Point Penting Dalam Pelaksanaan Corporate Social Responsibility

3. Pengukuran Indeks
Kepuasan Masyarakat GAP Analysis CSR
1. Social Mapping Penerima CSR dengan ISO 26000

2. Pelaksanaan Pengukuran Dampak


Program CSR Program CSR
(Metode SROI)
Mengukur Dampak PraktilK Corporate Social Responsibility

in general, teknik keputusan Investasi (fokus analisa finansial )


adalah : SROI : Teknik untuk mengukur Dampak dari suatu Investasi yang dilihat
• Cost Benefit Ratio, dari 3 aspek yaitu Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan.
• Internet Rate of Return, SROI adalah cara untuk menguangkan nilai dampak sosial dalam hal
• Incremental Creation, keuangan
• Return on Invesment, dsb

. Hasil analisa SROI adalah rasio yang menunjukkan hubungan


antara biaya investasi dengan dampak terhasilkan. Contohnya, untuk
rasio SROI $5: $1 menunjukkan bahwa dengan menginvestasikan $1
maka dihasilkan dampak sosial senilai $5.

10
Sumber Perilaku Tidak Etis 01
Kelemahan dan godaan pribadi dapat
berkontribusi pada perilaku tidak etis dalam
bisnis, juga seperti dalam konteks lain. Ini termasuk
(Unethical Behavior) Personal
situasi di mana seorang individu memahami apa
yang benar tetapi tidak memiliki keberanian untuk
Weaknesses mengambil tindakan yang tepat, mungkin karena
and melibatkan tingkat pribadi atau risiko karier.
Sumber perilaku tidak etis dapat bersumber dari Inividu atau Temptation 2
fungsi praktik manajerial dalam mengelola kebijakan
perusahaan. CoC sebagai guidance tidak cukup untuk mencegah
praktik tidak etis bahkan bisa menjadi promosi perilaku tersebut.

Struktur
Insentif
02
Struktur insentif eksplisit dan implisit dalam
Perilaku tidak etis juga dapat terjadi perusahaan dapat menjadi penting
karena terlalu sempitnya fokus pada hambatan untuk perilaku etis. Pada 1990
tugas-Hukum dan Bergantung hanya Eastern Airlines .
pada utilitarianisme serta mengabaikan
pertimbangan intrinsik justice or rights Hukum &
Utiliarisme
yang dapat mengakibatkan perilaku yang
melanggar standar etika.

03
Business Dynamic Environment 11
ETHICS IN INTERNATIONAL BUSINESS
LINGKUNGAN BISNIS DINAMIS
FOCUS

HAK ASASI OPERASI DI NEGARA PROGRAM PEMBAYARAN LUAR


STANDAR MORAL
MANUSIA BERKEMBANG KEPATUHAN NEGERI YANG TIDAK
DAN BUDAYA
PERUSAHAAN WAJAR

5
International Law and Institutions

Perusahaan yang beroperasi secara internasional merupakan subjek


hukum baik di negara asal maupun di negara yang menjadi tuan rumah,
dan seringkali hukum yang berlaku tidak konsisten. Praktek dan hukum
seringkali bertentangan. Contoh nanti akan dibahas lebih lanjut di bagian
questionable foreign payments.
CULTURAL
RELATIVISM Saat mendiskusikan mengenai negara dan budaya, Sen
(1997) menentang generalisasi “menyembunyikan lebih
banyak daripada yang diungkapkan.”
Etika mensyaratkan bahwa
perusahaan, serta individu, tidak • Pentingnya variasi budaya
serta merta menerima adat, • Pentingnya menghindari stereotip budaya dan
standar atau praktek yang ada dan generalisasi besar-besaran
berlaku di suatu negara. • Pentingnya mengambil pandangan budaya yang dinamis
Sebaliknya, perusahaan dan ketimbang statis
manajer perlu mengevaluasi • Pentingnya mengakui heterogenitas dalam komunitas
masalah penting terkait prinsip
dan standar yang universal.
Prinsip-prinsip universal mencakup
penghormatan terhadap otonomi
individu, peningkatan
kesejahteraan, dan bersikap adil
terhadap orang yang kurang
beruntung.

10
CULTURAL RELATIVISM DAN CULTURAL IMPERIALISM

Relativisme budaya menyatakan bahwa perilaku yang cocok di


suatu negara atau budaya ditentukan oleh hukum dan adat
istiadatnya sendiri.
”When in Rome, do as the Romans do.”
e
Imperialisme budaya berarti bahwa dalam beroperasi secara
internasional suatu perusahaan mempertahankan standar
negara asalnya dan menilai orang lain berdasarkan standar-
standar tersebut.

3
Konflik kedua adalah "konflik tradisi budaya."
Dalam banyak kasus, konflik ini lebih
sulit diselesaikan.

Donaldson (1996, p. 60) mengusulkan,


Manajer bisa membenarkan praktik tertentu sekiranya
mereka dapat memberi jawaban tidak untuk
dua pertanyaan berikut:

Apakah mungkin menjalankan bisnis dengan sukses di Donaldson mengidentifikasi dua konflik mendasar
negara tuan rumah tanpa melakukan praktik tertentu? antara prinsip-prinsip universal dan kebiasaan serta
praktik setempat.
Dan apakah praktik tersebut merupakan pelanggaran
terhadap nilai kemanusiaan? Yang pertama adalah
"konflik perkembangan relatif,"
dimana perusahaan harus mengakui bahwa
negara-negara beserta rakyatnya memiliki
kemampuan yang berbeda-beda, disebabkan
perbedaan dalam tahapan pertumbuhan
ekonominya.
Ia menganjurkan terkait praktik lokal, perusahaan
perlu mengajukan pertanyaan berikut :

Apakah praktik tersebut dapat diterima jika negara


saya berada dalam tahap pengembangan ekonomi
Your logo yang serupa?
Donaldson (1996, hlm. 61–62) Lima panduan “ethical leadership”:
mengajukan tiga prinsip umum untuk
memandu perusahaan dalam aktivitas (1) Memperlakukan nilai-nilai perusahaan dan standar
bisnis global mereka: perilaku formal sebagai hal yang absolut.
1. Menghormati nilai-nilai kemanusiaan (2) Merancang dan mengimplementasikan kondisi yang
(martabat manusia, menghormati hak- melibatkan baik pemasok maupun pelanggan.
hak dasar, dan kewarganegaraan yang (3) Mengizinkan unit bisnis asing membantu merumuskan
baik), yang menentukan ambang moral standar etika dan menerjemahkan masalah terkait etika.
mutlak untuk semua kegiatan bisnis; (4) Negara tuan rumah mendukung upaya menurunkan
2. Menghormati tradisi lokal; tingkat korupsi lembaga.
3. Keyakinan bahwa konteks itu penting (5) Melatih imajinasi moral.
ketika memutuskan apa yang benar dan
salah.

10
HAK ASASI MANUSIA DAN KEADILAN

Donaldson (1989, hlm. 81-86)


menyatakan bahwa pemajuan
dan penghormatan terhadap hak Kebebasan bergerak, Kepemilikan
haruslah bersifat universal dan properti, Bebas dari penyiksaan,
bahwa semua negara, persidangan yang adil, perlakuan
perusahaan maupun individu
memiliki kewajiban untuk
tidak diskriminatif (kebebasan dari
menghormati hak-hak, diskriminasi berdasarkan karakteristik
diantaranya: seperti ras dan / atau jenis kelamin),
Keamanan fisik, Kebebasan bicara dan
berserikat, Akses memperoleh
pendidikan minimal, Partisipasi dan
dukungan politik.
Questionable Foreign Payments and Corruption
Pembayaran Luar Negeri yang Tidak Wajar dan Korupsi

Muncul ketika gaji pegawai


Korupsi itu berbiaya tinggi baik
Tangible & pemerintah kecil sehingga
secara nyata (tangible) maupun Gaji Pegawai
Intangible sogokan menjadi hal wajar.
tidak berwujud (intangible)..

Korupsi mendistorsi aktivitas


Ketika korupsi menyebar ke
ekonomi, yang mengakibatkan Mendistorsi
Unilever di seluruh bagian negara,
biaya besar bagi suatu ekonomi. Aktivitas
Bulgaria perusahaan harus berpikir untuk
Korupsi juga merusak kepercayaan Ekonomi
hengkang (Unilever di Bulgaria).
dan kepercayaan pada pemerintah

• Pembayaran yang tidak wajar (suap) terjadi karena perusahaan meyakni bahwa pesaing mereka melakukan hal yang sama.
• Ketika penyuapan dibutuhkan untuk mendapatkan penjualan, perusahaan dan managernya mempunyai dua panduan: etika dan
hukum.
• Suap adalah pembayaran kepada individu dalam suatu organisasi yang dimaksudkan untuk mempengaruhi orang tersebut menjalankan
tanggung jawabnya.
5/17/2019 • Dari sudut pandang utilitarian, suap mendistrosi pasar dan mengurangi efisiensi ekonomi. 21
Kasus Lockheed
Corporation di Jepang

1. Apakah bila tidak ada pembayaran


ANA tidak membeli?
2. ANA akan membeli L-1011 bahkan jika
pembayaran tidak dilakukan
3. pembayaran diharuskan untuk
mencocokkan pembayaran yang
ditawarkan oleh pabrikan pesawat lain

5/17/2019 22
Analisis Utilitarian terhadap Suap
Suap mengurangi nilai kegunaan yang
diharapkan (expective utilities), terutama bagi
perusahaan yang menyuap

The Foreign Corrupt Practices Act


Suap terhadap pejabat asing, partai politik, kandidat
untuk jabatan, dan organisasi internasional publik
sebagai tindak pidana.
Mengizinkan “pembayaran fasilitasi” kecil untuk
pegawai pemerintah tingkat rendah seperti pengawas
bea cukai, jika pembayaran tidak mempengaruhi
keputusan.
Penggunaan agen, perantara, atau pihak ketiga dapat
dikenakan hukuman pidana dan perdata.
Diamandemen tahun 1988 The UK Bribery Act
Lebih ketat, melarang juga suap di perusahaan swasta,
Tidak melarang pembayaran untuk bisnis swasta. melarang suap pada pegawai pemerintah yang tidak
mempunyai pengaruh, bahkan bisa menghukum orang
yang menerima suap tanpa sadar.
5/17/2019 23
Peraturan Perusahaan (Company Codes)
Peraturan Perusahaan harus mengacu pada FCPA. Tiga
tujuan utama dari kode ini adalah untuk memberikan
>> panduan kepada karyawan, membuatnya lebih mudah bagi
karyawan untuk mengatakan tidak terhadap tuntutan
pembayaran, dan pada akhirnya mencegah permintaan
Cummins’s Practice pembayaran.

Di Rusia, korupsi hal yang biasa dan terorganisir. Shell


Pembayaran hanya diizinkan jika tiga persyaratan
hengkang sedangkan BP mengadu pada pimpinan
dipenuhi: Pembayaran tersebut diperlukan untuk >>
45% membujuk pejabat tersebut untuk melakukan
Gazprom. Akhirnya BP terbebas dari suap dan memberi
beasiswa anak pimpinan tersebut di Inggris.
tindakan rutin yang sudah menjadi kewajibannya.

Pembayaran konsisten dengan praktik lokal. Jika Peraturan Perusahaan mencerminkan isi FCPA. Peraturan
pembayaran konsisten dengan praktik perusahaan tidak hanya memberikan panduan kepada
45% setempat, masuk akal untuk menganggap hal >> manajer dan perwakilan penjualan, tetapi juga menetapkan
itu konsisten dengan harapan publik terhadap dasar untuk respons ketika pejabat pemerintah atau
perilaku resmi. pelanggan menuntut pembayaran.

Tidak ada alternatif yang masuk akal untuk


45% mendapatkan tindakan atau layanan resmi yang
dipermasalahkan.

5/17/2019 24
The OECD Anti-Bribery Convention
Konvensi Anti-Suap OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development)

Konvensi mensyaratkan para penandatangan untuk melakukan tindakan suap dan membuat bentuk
pembayaran ilegal lainnya kepada pejabat publik asing sebagai pelanggaran pidana, baik yang dibayarkan
secara langsung atau tidak langsung “untuk mendapatkan atau mempertahankan bisnis atau keuntungan
tidak patut lainnya dalam menjalankan bisnis internasional. "

5/17/2019 25
Institutional pressures and marketing Kelly D. Martin; Jean L.
ethics initiatives: Johnson; Joseph J.
French
the focal role of organizational identity
Arora and Gangopadhyay 1995 Game Theory
Bradlow and Coughlan (2009)

Augmentasi Etis =
Respons atau perilaku perusahaan akan
ekspektasi sosial

Lahir untuk berkontribusi


Berkontribusi untuk menghadapi pasar
Results
Peran identitas perusahaan
pada alokasi sumber daya
terhadap augmentasi etis

Peran respon pasar terhadap


alokasi sumber daya terhadap
augmentasi etis
Issues of Business Ethics in
Domestic and International
Businesses: A
Critical Study

Aytaç Gökmen; A. Turan Öztürk


Ethical Management

• Protecting and reinforcing universally accepted human rights,


• Not to involve in human rights violations,
• Upholding the right to collective bargaining,
• Prevention of forced and compulsory labor,
• Avoidance of child labor,
• Respect to occupational safety and remove of discrimination in
employment opportunities,
• Taking necessary measures to prevent environment pollution,
• Adopting environmentally friendly policies, UN Global Compact
• Stimulating the design and distribution of environmentally
friendly technologies and equipments,
• Taking all legal and individual action against any for of
DISKUSI DAN TANYA JAWAB

Anda mungkin juga menyukai