Anda di halaman 1dari 7

.

​Remaja lakukan aksi gila ala GTA

image credit: Murderpedia


Pada bulan Juni tahun 2003, seorang remaja dari Alabama, Amerika Serikat bernama Devin
Moore melakukan aksi kejahatan yang menghebohkan dunia. Devin yang begitu terobsesi
dengan game "Grand Theft Auto" melakukan pencurian mobil.
Tidak berhenti disitu, dirinya pun dibawa ke kantor polisi namun saat para petugas lengah,
Devin kabur dan menembak dua petugas kepolisian setempat.
Beruntung pihak kepolisian setempat cepat meredam aksi tersebut dan menangkapnya
beberapa saat setelah dirinya kabur dari kantor polisi pada saaat itu. Satu hal yang paling
mengejutkan adalah ketika dirinya ditangkap, Devin membuat pernyataan yang cukup
kontroversial.
"Hidup itu seperti sebuah video game. Terkadang orang-orang harus mati," jelas Devin.
(Baca juga: Suka Foto-foto,​ 4 Smartphone Dual Kamera Ini Bisa Jadi Pilihan​)
Terinspirasi GTA IV

Seorang supir taksi berusia 54 tahun, Kuan Pohkang, ditikam sampai mati oleh remaja
berusia 19 tahun bernama Polwat Chino, pada awal Agustus 2008 silam.
Alih-alih membayar ongkos, Chino menikam supir taksi tersebut sampai mati dengan niat
merampok korban. Pelaku sendiri mengaku kepada polisi bahwa ia sangat kecanduan video
game Grand Theft Auto IV, video game yang terkenal dengan kekerasannya.
Chino berusaha melarikan diri dengan mencuri taksi tersebut dan meninggalkan tubuh Kuan
di kursi belakang mobil. Namun ia gagal dalam upaya melarikan diri karena tidak tahu
bagaimana cara mengemudi.
Bocah 8 tahun bunuh neneknya karena GTA IV
bbb
Dua perwira dan satu operator ditembak mati

Pada tanggal 7 Juni 2013, pria bernama Devin Moore ditengkap polisi, di Fayette, Alabama,
karena dicurigai telah mencuri mobil.
Ketika hendak ditangkap, ia meraih salah satu pistol petugas polisi, dan kemudian
menembakkanya kepada dua perwira polisi dan satu orang operator. Tiga orang itu tewas
dalam insiden mengerikan ini.
Menurut dugaan, aksi Moore terinspirasi dari permainan Grand Theft Auto besutan Rockstar
Game. Perusahaan pengembang game itu digugat karena telah menjual video game itu
kepada anak di bawah umur.
Terinspirasi Game, Remaja Bakar Penumpang Bus

Sebuah kejadian yang agak unik sekaligus menyeramkan terjadi Oakland, California.
Seorang remaja berusia 16 tahun dilaporkan telah membakar seorang penumpang bus saat
sedang tertidur.

Di saat pihak kepolisian wilayah Oakland masih bingung menentukan modus pembakaran
tersebut, seorang saksi kunci bernama Tafari Flenoy mengeluarkan pernyataan yang sedikit
mengejutkan.

Ia berasumsi bahwa sang pelaku yang kini telah ditangkap tersebut terinspirasi video game
brutal Grand Theft Auto (GTA) besutan Rockstar Games.

"Ini sangat aneh, itu yang saya bisa bilang. Kamu tahu video game dimana orang bisa
membakar orang lain? Banyak, ada Manhunt, semua seri Grand Theft Auto, yang
merupakan game favorit hampir seluruh remaja Amerika Serikat," ujar Tafari Flenoy dikutip
dari laman KTVU, Jumat (8/11/2013).

Juru bicara kepolisian Oakland Johanna Watson menjelaskan, sang korban, Sasha
Felischman yang berusia 18 tahun, dibakar sekitar pukul 5 sore beberapa hari lalu di dalam
bus umum. Penumpang lain melihat bahwa dia terbakar, dan memberitahukan pengemudi
bus untuk menghentikan kendaraan dan memanggil bantuan.

Ketika polisi tiba, mereka menemukan bahwa korban telah mengalami luka bakar cukup
parah di bagian bawah tubuhnya dan langsung dikirimkan ke rumah sakit St. Francis
Memorial Hospital, San Fransisco.

Ini tentunya bukan kali pertama seri video game GTA dijadikan kambing hitam sebuah
tindak kriminal di dunia nyata. Sebelumnya beberapa kejadian melanggar hukum yang
ditengarai terinspirasi aksi video game GTA kerap terjadi di Amerika Serikat.

Ironisnya, para pelaku pelanggaran hukum yang diduga teinspirasi video game adalah
anak-anak atau remaja di bawah umur.

Diduga Terpengaruh Game 'Grand Theft Auto', Bocah 8 Tahun Tembak Neneknya 

Mulai saat ini ada baiknya orang tua memerhatikan permainan apa yang dimainkan oleh 
anaknya. Video game yang menampilkan adegan kekerasan seringkali mempengaruhi perilaku 
dan mental anak, khususnya di usia yang masih sangat muda. 

Seorang bocah berusia 8 tahun dari Lousiana yang tak disebutkan namanya, menembak kepala 
neneknya sendiri, Marie Smothers (90), setelah bermain salah satu video game yang memang 
dikenal sering menampilkan adegan kekerasan, Grand Theft Auto (GTA). 
Dilaporkan bahwa anak itu sengaja menembak belakang kepala Marie saat wanita tersebut 
sedang menonton televisi. Namun si bocah tidak akan menghadapi tuduhan, sebab usianya yang 
masih di bawah 10 tahun. Menurut hukum Lousiana, ia dibebaskan dari tanggung jawab pidana. 

"Meskipun motif penembakan itu belum diketahui, namun pada saat ini pemeriksa telah 
mengungkap bahwa bocah ini bermain video game Play Station III, Grand Theft Auto IV, 
beberapa menit sebelum peristiwa ini terjadi. Permainan GTA ini sering menampilkan adegan 
kekerasan dan memberi poin setiap kali pemain membunuh orang," ungkap petugas departemen 
setempat, seperti dilansir Medical Daily, Senin (26/8/2013). 

Diungkapkan oleh sang pengacara, Sclynski Legier, anak ini sama sekali tidak tahu dampak dan 
konsekuensi atas tindakan yang ia lakukan. Menurutnya, anak tersebut benar-benar tidak 
mengerti itu tentang hal bahaya dari meniru adegan permainan tersebut. 

Sebab faktanya diketahui bahwa hubungan antara nenek dan cucu ini sebelumnya tidak ada 
masalah sama sekali. Keduanya bahkan sering tidur di kamar yang sama. 

Permainan video game seperti Grand Theft Auto telah lama dikecam sebagai permainan yang 
tidak manusiawi, terlalu banyak adegan kekerasan dan perilaku antisosial. Laporan 
mengungkapkan bahwa pelaku penembakan kasus Sandy Hook Elementary School tahun lalu 
juga merupakan pemain video game serupa. 

Pelaku kasus tersebut adalah Adam Lanza, yang telah menembak dan membunuh 26 orang. Ia 
diketahui suka bermain video game yang juga sering menampilkan adegan kekerasan seperti 
Call of Duty dan Grand Theft Auto. Contoh lain adalah James Eagan Holmes, yang melepaskan 
tembakan di bioskop Aurora, Colorado. Peristiwa ini menewaskan 12 korban jiwa. 

"Mungkin ada hubungan langsung antara ketika orang-orang yang memiliki ketidakstabilan 
mental menjadi bagian dari salah satu video game," ungkap Gubernur Colorado, John 
Hickenlooper, saat dimintai keterangan. 

Karena usianya yang masih muda, nama anak yang berasal dari Louisiana tersebut belum dirilis. 
Menurut pihak berwenang setempat, hingga saat ini penyelidikan sedang berlangsung dan kini ia 
sudah bersama dengan orang tuanya 
 
 
 
Bocah Menyusup ke Pesawat, Video Game GTA Disalahkan 
 
Aksi gila ala video game brutal Grand Theft Auto (GTA) baru-baru ini kembali dipraktekan di 
dunia nyata. Parahnya, kali ini pelaku aksinya adalah seorang bocah berumur 9 tahun asal 
Minneapolis, Amerika Serikat. 
 
Dilansir laman VR-Zone, Jumat (11/10/2013), menurut keterangan pihak berwajib, seorang 
bocah yang tak disebutkan namanya ini berhasil keluar dari rumahnya di wilayah Minneapolis. Ia 
lalu pergi ke bandara dan berhasil menyelinap masuk melewati pos keamanan tanpa kartu 
boarding, pasport, atau kartu identitas apapun. 
 
Bahayanya, bocah ini bahkan berhasil menuju landasan pacu pesawat dan menemui akses 
masuk ke dalam sebuah pesawat. Tanpa disadari oleh satupun awak pesawat, sang bocah 
menjadi penumpang gelap dan terbang melintasi hampir setengah bagian Amerika Serikat dari 
Minneapolis ke Las Vegas, Nevada. Namun ia akhirnya tertangkap oleh pihak keamanan 
bandara. 
 
Ketika diperiksa dan ditanyai oleh pihak berwajib, bocah tersebut mengaku terinspirasi dari 
sebuah aksi yang belum lama ini ia mainkan di video game GTA. 
 
Orangtua sang anak mengakui kalau mereka lalai karena tidak menyadari anaknya telah pergi 
meninggalkan rumah. Sang ayah menyatakan bahwa ia mengira anaknya sedang bermain ke 
tetangga. 
 
Selain orangtua bocah tersebut, pihak kemanan bandara Minneapolis pun akhirnya diperiksa dan 
kemungkinan besar akan mendapatkan hukuman dari pihak berwajib karena dianggap telah 
sangat lalai menjalankan prosedur kemanan bandara yang merupakan lokasi sensitif. 
 
Seperti yang diketahui, kejadian ini bukanlah kali pertama seri video game kontroversial GTA 
menjadi tersangka sebuah aksi kriminal. Sebelumnya, sempat diwartakan seorang pemuda 
bernama Zachary Burgess asal Alaska dilaporkan mencuri sebuah truk yang diparkir dalam 
keadaan menyala di tempat parkir sebuah bar. 
 
Ironisnya, pemuda yang baru berumur 20 tahun itu mengaku hanya ingin tahu bagaimana 
rasanya beraksi kriminal ala video game GTA.. 
 
Nekat! Remaja Pura-pura Jadi Polisi Demi Dapatkan Game 
 
Demi bisa mendapatkan video game terbaru Grand Theft Auto V (GTA V) lebih cepat, tiga remaja 
nekat menyamar menjadi polisi. Aksi nekat ini sengaja dilakukan agar mereka bisa memotong 
antrean gamer yang ingin membeli GTA V. 
 
Ketiga remaja yang dimaksud adalah Kirolos Abdel Sayed (19 tahun), Matthew Kirshen (20 
tahun), dan Frank Santanastoso mer19 tahun). Mereka melaju ke Staten Island Mall dengan 
mobil dilengkapi dengan lampu dan sirine palsu ala mobil polisi. 
 
Sesampainya di toko game tersebut, Selasa dini hari waktu setempat, mereka menunjukkan 
lencana polisi palsu untuk meyakinkan petugas keamanan toko bahwa mereka sedang 
berpatroli. 
 
Tiga jalur antrean yang panjang pun berhasil diterobos. Mereka langsung masuk ke dalam toko. 
Pihak keamanan mengijinkan mereka masuk, bahkan memberikan salinan dari game tersebut. 
Mereka berhasil melewati sekitar 500 orang gamer yang telah mengantre berjam-jam di sana. 
 
Setelah berhasil mendapatkan game tersebut, mereka kembali ke mobil polisi palsu. Mungkin 
karena ingin buru-buru pergi karena takut ketahuan, mereka memutar balik kendaraan di jalur 
yang tidak seharusnya dan melanggar beberapa rambu lalu lintas. 
 
Naasnya, polisi yang asli memergoki saat mereka melanggar rambu lalu lintas. Polisi pun 
menghentikan mobil tersebut untuk dimintai keterangan. "Saya bersama dengan NYPD," ucap 
Abdel Sayed saat itu sebagaimana dilansir NY Daily News, Jumat (20/9/2013). 
 
Ketiganya pun ditangkap. Kepada polisi, Kirshen mengatakan bahwa ia meminjam lencana palsu 
itu dari temannya. Ketiganya didakwa dengan tuduhan telah melakukan tindak kejahatan 
penipuan dengan menjadi perwira polisi. Jika terbukti bersalah, tiga remaja itu bisa dihukum satu 
tahun penjara. 
 
Pria yang ditangkap karena melakukan kejahatan Grand Theft Auto yang sebenarnya 
POSTED 1:52 PM, 24 SEPTEMBER 2013, OLEH KFOR-TV DAN ASHTON EDWARDS 
Seorang pria Louisiana berada di balik jeruji besi yang dituduh melakukan kejahatan nyata 
berdasarkan video game. 
 
Polisi menangkap Zachary Burgess yang berusia 20 tahun yang dituduh melakukan kejahatan, 
semuanya ditemukan dalam permainan, "Grand Theft Auto." 
 
Pihak berwenang mengatakan Burgess dituduh menculik seorang wanita, mencuri sebuah truk 
dan menabrak beberapa mobil yang diparkir. 
 
Para pejabat mengatakan ia diduga melompat ke mobil yang diparkir dan menahan seorang 
wanita sebelum melaju kencang dan menabrak kendaraan lain. 
 
Saat ditanyai, Burgess diduga mengatakan kepada seorang perwira bahwa ia ingin melihat 
seperti apa rasanya bermain "Grand Theft Auto yang sebenarnya". 
 
Dia sekarang menghadapi sembilan dakwaan tabrak lari serta penculikan dan pencurian 
kendaraan bermotor. 
 
 

Anda mungkin juga menyukai