Anda di halaman 1dari 14

TUGAS AKHIR MATA KULIAH

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II


KEBANGKRUTAN PT NYONYA MENEER
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Indra Kusumawardhani, S.E., M.Sc., AKT

Disusun Oleh :
Nama : Indah Umestiana
NIM : 142160054
Kelas : EA-A

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap perusahaan memerlukan dana yang besar untuk tumbuh dan
berkembang di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat. Dana tersebut
dapat diperoleh dengan cara dan sumber yang berbeda, sumber dana dapat
berasal dari dalam (internal) ataupun dari luar (eksternal). Sumber dana
internal berasal dari laba ditahan sedangkan sumber dana eksternal berasal
dari para kreditur dan pemilik. Dana yang diperoleh dari kreditur disebut
hutang sedangkan dana yang diperoleh dari pemilik disebut modal. Jika
penggunaan sumber dana dari luar lebih kecil dari modal sendiri, maka
penggunaan modal luar tersebut layak digunakan, namun jika penggunaan
modal luar lebih besar dari pada modal sendiri, maka penggunaan modal luar
tersebut tidak layak digunakan menurut Riaynto (2001)
Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak
lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau
modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Sumber pendanaan ini akan
sangat berpengaruh terhadap nilai perusahaan menurut Munawir (2004).
Tingkat hutang idealnya dihitung dengan Debt to Equity Ratio (DER) yang
menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap
pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan
perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari perspektif
kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan
semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
panjangnya. Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang
(jangka pendek dan jangka panjang) semakin besar dibanding dengan total
modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap
pihak luar (kreditur).
Perusahaan pada umumnya mempunyai keinginan untuk tumbuh dan
berkembang, tujuan perusahaan dalam jangka waktu yang panjang adalah
pengoptimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan sangat penting karena
mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi
investor terhadap perusahaan. Menurut Nugroho (2014), perusahaan
mengharap manajer keuangan akan melakukan tindakan terbaik bagi
perusahaan dengan memaksimalkan nilai perusahaan sehingga kemakmuran
(kesejahteraan) pemilik atau pemegang saham dapat tercapai. Berdirinya
sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada tujuan jangka
pendek dan tujuan jangka panjang. Dalam jangka pendek perusahaan
bertujuan untuk mencapai keuntungan maksimal dengan menggunakan
sumber daya yang ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama
perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan
merupakan suatu proksi yang menggambarkan kemakmuran pemegang saham.
Nilai perusahaan dapat memberi kemakmuran pemegang saham secara
maksimum apabila harga saham tersebut meningkat. Semakin banyak
peningkatan harga saham sebuah perusahaan, maka makin maksimum pula
kemakmuran pemegang saham.
Fenomena pada pabrik jamu legendaris PT Nyonya Meneer dinyatakan
pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang. Pengadilan mengabulkan gugatan dari
salah satu kreditur yang merasa tidak puas atas keputusan damai yang
dilakukan pada Mei 2015 lalu. Putusan pailit terhadap PT Nyonya Meneer
disampaikan dalam sidang pada Kamis (3/8/2017). Dalam putusannya, hakim
sepakat mengabulkan gugatan salah satu kreditur dari Sukoharjo bernama
Hendrianto Bambang Santoso. Pada perkara ini, pihak Hendrianto menggugat
pailit Nyonya Meneer karena tidak menyelesaikan hutang sesuai proposal
perdamaian. Hendrianto hanya menerima Rp 118 juta dari total hutang Rp
7,04 miliar. Wismonoto mengatakan, pihak penggugat mengajukan gugatan
karena tidak puas atas proses pembayaran hutang sebagaimana diatur dalam
perjanjian damai. Dalam waktu yang ditentukan, perusahaan dinilai tidak
menunaikan kewajibanya. Atas dasar itu, kreditur meminta agar perusahaan
dipailitkan. Para pihak kala itu bersepakat terkait kewajiban utang yang harus
dibayarkan debitor kepada 35 kreditor. Pihak PT Nyonya Meneer pun
berkewajiban untuk membayar seluruh utang yang telah diajukan.
(Kompas.com)
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kebangkrutan?
2. Bagaimanakah sejarah PT Nyonya Meneer?
3. Faktor apa saja yang menyebabkan PT Nyonya Meneer mengalami
kebangkrutan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kebangkrutan.
2. Untuk mengetahui sejarah PT Nyonya Meneer.
3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan PT Nyonya Meneer
mengalami kebangkrutan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kebangkrutan
Kebangkrutan adalah ketidakmampuan yang dinyatakan secara
legal oleh individu atau organisasi untuk membayar kreditur mereka.
Kebangkrutan telah dicatat di Perjanjian Lama dan Timur Jauh.
Menurut Lesmana (2003), kebangkrutan ialah ketidakpastian
mengenai kemampuan atas suatu perusahaan untuk melanjutkan kegiatan
operasinya jika kondisi keuangan yang dimiliki mengalami penurunan.
Menurut Undang-undang No. 4 tahun 1998 tentang kepailitan,
menyatakan bahwa kebangkrutan sebagai suatu situasi yang dinyatakan
pailit oleh keputusan pengadilan. Kebangkrutan sebagai suatu kegagalan
yang terjadi pada sebuah perusahaan dapat diartikan sebagai berikut
“Brigham (2001)”:
1. Kegagalan Ekonomi “Economic Distressed”
Kondisi perusahaan kehilangan uang atau pendapatan
perusahaan tidak mampu menutupi biayanya sendiri, ini berarti tingkat
labanya lebih kecil dari biaya modal atau nilai sekarang dari arus kas
perusahaan lebih kecil dari kewajiban. Kegagalan terjadi bila arus kas
sebenarnya dari perusahaan tersebut jauh dibawah arus kas yang
diharapkan.
2. Kegaggalan Keuangan “Financial Distressed”
Kondisi perusahaan dimana kesulitan dana baik dalam arti dana
dalam pengertian kas atau dalam pengertian modal kerja. Sebagian
assetliability management sangat berperan dalam pengaturan untuk
menjaga agar tidak terkena kegagalan keuangan. Kegagalan keuangan
bisa juga diartikan sebagai insolvensi yang membedakan antar dasar
arus kas dan dasar saham.
Terdapat tiga faktor penyebab kebangkrutan atau kegagalan
perusahaan menurut Sartono (1994), yaitu :
1. Perusahaan yang menghadapi technically insilvent jika perusahaan
tidak dapat memenuhi kewajibannya yang segera jatuh tempo tetapi
asset perusahaan nilainya lebih tinggi dari pada hutangnya.
2. Perusahaan yang menghadapi legallyinsolvent, jika nilai asset
perusahaan lebih rendah dari pada nilai utang perusahaan.
3. Perusahaan yang menghadapi kebangkrutan yaitu jika tidak dapat
membayar utangnya dan oleh pengadilan dinyatakan pailit.
Menurut Yanuar (2009), penyebab kebangkrutan biasanya
merupakan akibat keputusan yang tidak tepat di masa lalu atau mungkin
karena pihak manajemen perusahaan gagal mengambil tindakan yang tepat
pada saat yang dibutuhkan, antara lain dijelaskan sebagai berikut :
1. Kredit yang diberikan pada pelanggan terlalu besar karena persyaratan
kredit yang sangat longgar atau jangka waktu kredit sangat panjang.
2. Ketidakmampuan manajemen sering kali suatu bisnis gagal karena
kualifikasi personalia pihak manajemen yang kurang bagus dan
kurangnya kemampuan, pengalaman, keterampilan, serta kurang
inisiatif dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan perusahaan.
3. Kekurangan modal, jika perusahaan mengalami kerugian operasi juga
mengalami kekurangan modal maka kemungkinan besar perusahaan
tidak akan mampu lagi untuk membiayai operasi dan membayar
kewajibannya tepat pada tanggal jatuh tempo.

B. Biodata PT Nyonya Meneer


Jamu Cap Potret Nyonya Meneer atau PT Nyonya Meneer adalah
perusahaan yang memproduksi jamu tradisional Jawa yang dipelopori oleh
Nyonya Meneer. Beliau menggunakan keahliannya mengobati berbagai
penyakit dengan keahliannya meracik jamu tradional Jawa. Produknya ini
kemudian dijual dan dipasarkan. Pasarannya kini merambah pada pasar
internasional, dan dipasarkan ke tiga benua yaitu Asia, Eropa, dan
Amerika dan ke 12 negara termasuk Malaysia, Jepang, Korea Selatan,
Singapura, Taiwan dan Cina. Perusahaannya sendiri kemudian berubah
nama menjadi PT Nyonya Meneer.

Jenis : Perseroan Terbatas


Industri : Jamu
Penerus : Charles Saerang
Didirikan : 1919 di Semarang, Jawa Tengah
Pendiri : Lauw Ping Nio
Kantor Pusat : Semarang, Jawa Tengah
Wil. Operasi : Indonesia
Produk : Jamu

C. Sejarah PT Nyonya Meneer


Ibu Meneer (Lauw Ping Nio) merupakan anak ketiga dari lima
bersaudara. Ia menikah dengan Ong Bian Wan, pria asal Surabaya, dan
kemudian pindah ke Semarang. Pada masa pendudukan Belanda tahun
1900an, pada masa-masa penuh keprihatinan dan sulit itu suaminya sakit
keras dan berbagai upaya penyembuhan sia-sia. Ibu Meneer mencoba
meramu jamu Jawa yang diajarkan orang tuanya dan suaminya sembuh.
Sejak saat itu, Ibu Meneer lebih giat lagi meramu jamu Jawa untuk
menolong keluarga, tetangga, kerabat maupun masyarakat sekitar yang
membutuhkan. Ia mencantumkan nama dan potretnya pada kemasan jamu
yang ia buat dengan maksud membina hubungan yang lebih akrab dengan
masyarakat yang lebih luas. Berbekal perabotan dapur biasa, usaha
keluarga ini terus memperluas penjualan ke kota-kota sekitar.
Pada tahun 1919 atas dorongan keluarga berdirilah Jamu Cap
Potret Nyonya Meneer yang kemudian menjadi cikal bakal salah satu
industri jamu terbesar di Indonesia. Selain mendirikan pabrik Ny Meneer
juga membuka toko di Jalan Pedamaran 92, Semarang. Perusahaan
keluarga ini terus berkembang dengan bantuan anak-anaknya yang mulai
besar. Pada tahun 1940 melalui bantuan putrinya, Nonnie (Ong Djian
Nio), yang hijrah ke Jakarta, berdirilah cabang toko Nyonya Meneer, di
Jalan Juanda, Pasar Baru, Jakarta. Di tangan Ibu dan anak, Nyonya
Meneer dan Hans Ramana perusahaan berkembang pesat.
Nyonya Meneer meninggal dunia tahun 1978, generasi kedua yaitu
anaknya, Hans Ramana (Ong Han Houw), yang juga mengelola bisnis
bersama ibunya meninggal terlebih dahulu pada tahun 1976. Operasional
perusahaan kemudian diteruskan oleh generasi ketiga yakni kelima cucu
Nyonya Meneer. Namun ke lima bersaudara ini kurang serasi dan
perebutan kekuasaan menjadi sengketa berkelanjutan selama 1984-2000
dan sempat dibawa ke meja hijau. Begitu sengitnya pertikaian di tubuh PT
Nyonya Meneer, Menaker Cosmas Batubara saat itu ikut turun tangan.
Sebab, pertikaian antar keluarga sampai melibatkan ribuan pekerja
perusahaan itu. Akhirnya saudara-saudara tersebut menjatuhkan pilihan
untuk berpisah dan menjual bagian mereka kepada Charles Ong Saerang.
Media mencatat beberapa kali masalah-masalah pekerja dan
pemogokan buruh terjadi pada tahun 2000 - 2001 di perusahaan jamu ini.
Di antara lain: penuntutan pembayaran THR, demonstrasi, pemogokan,
hak asasi manusia. Namun sejak perbaikan manajemen dibawah
kepemimpinan Charles Saerang, tidak tercatat lagi masalah kepegawaian
di perusahaan ini. Kini perusahaan murni dimiliki dan dikendalikan salah
satu cucu Nyonya Meneer yaitu Dr. Charles Saerang.
Pabrik PT Nyonya Meneer berdiri di atas areal seluas 9.980 m2
dan dilengkapi laboratorium, sejak 1977. Kantornya sendiri berada di
Jalan Raden Patah, Semarang. Di lantai dua bangunan utama pabrik itu,
didirikan museum jamu. Pada siaran persnya CIMB Bank Niaga yang
melakukan Kerjasama Pembiayaan Distributor dengan Nyonya Meneer
mencatat bahwa pasar dalam negeri dikuasai Jamu Nyonya Meneer
dengan dukungan 2000 agen melalui 28,665 outlet yang tersebar di 19
provinsi. Sedangkan ekspor terus dilakukan untuk negara-negara tujuan,
seperti Malaysia, Singapura, Belanda, Arab Saudi, Australia, Taiwan dan
Amerika Serikat, dengan hasil ekspor yang mencapai Rp 31 miliar pada
tahun 2007. Nyonya Meneer pun merencanakan jamu sebagai metode
pengobatan di institusi kesehatan dengan mendirikan Rumah Sakit yang
khusus menggunakan jamu dan obat farmasi secara berdampingan.[12]
Museum Jamu
Tanggal 18 Januari 1984 didirikan Museum jamu Nyonya Meneer
di Semarang dan menjadi museum jamu pertama di Indonesia. Museum ini
didirikan dengan tujuan menjadi cagar budaya untuk pelestarian warisan
leluhur dan menjadi sarana pendidikan dan rekreasi generasi muda.
Museum ini dibagi menjadi dua bagian dimana bagian pertama adalah
pameran barang koleksi pribadi Nyonya Meneer, dan bagian kedua
memamerkan produksi jamu secara tradisional.
Produk
Pada tahun 2000, Nyonya Meneer membuat terobosan dengan
mengeluarkan produk fitofarmaka bermerek Rheumaneer untuk mengobati
penyakit rematik. Fitofarmaka adalah obat-obatan dari tumbuh-tumbuhan
dan lulus uji klinis. Di Indonesia hanya ada lima perusahaan yang
mengeluarkan fitofarmaka, dan Nyonya Meneer satu-satunya perusahaan
jamu sementara sisanya adalah perusahaan farmasi. Rheumaneer adalah
jawaban Charles menanggapi dunia kedokteran terhadap khasiat jamu.
Produk PT Nyonya Meneer sebagian besar merupakan produk untuk
kepentingan wanita (80 persen). Terdapat 254 merek meliputi 120 macam
produk berbentuk pil, kapsul, serbuk, dan cairan dan terbagi dalam tiga
jenis, untuk perawatan tubuh, kecantikan, dan penyembuhan. Produk ini
meliputi minuman kesehatan temulawak, awet ayu, jamu habis bersalin,
buste cream, amurat, dan rheumeneer yang sudah uji klinis
D. Faktor Penyebab Kebangkrutan PT Nyonya Meneer
1. Terjerat Hutang Miliaran Rupiah
Perusahaan Nyonya Meneer ternyata memiliki hutang hingga
Rp7,4 miliar. Fakta lain yang terungkap perusahaan jamu legendaris
ini tak mampu membayar kewajibannya sesuai perjanjian. Anggota
majelis hakim PN Niaga Semarang, Wismonoto, mengatakan, pihak
penggugat mengajukan gugatan karena tidak puas atas proses
pembayaran hutang sebagaimana diatur dalam perjanjian damai.
Dalam waktu yang ditentukan, perusahaan dinilai tidak menunaikan
kewajibanya. Atas dasar itu, kreditur meminta agar perusahaan
dipailitkan. Seluruh aset prusahaan juga akan segera dilelang untuk
melunasi utang pada para kurator.
2. Pertikaian Internal dalam Bisnis Keluarga (Perebutan Warisan)
Banyak kasus bisnis keluarga justru berkembang karena
support semua pihak dalam keluarga sebagai bentuk rasa memiliki dan
keinginan untuk memajukan. Namun disisi lain, potensi konflik kerap
muncul baik secara terbuka atau tersembunyi. Hal ini jelas
menghabiskan energi yang dibutuhkan untuk melakukan
pengembangan kedepan.
Dalam sejarah Nyonya Meneer silang sengkarut konflik
mewarnai bisnis sebelum sampai pada era Charles Saerang yang
visioner, tetapi laksana sebuah kendaraan kondisinya mungkin sudah
mulai kehabisan bahan bakar sebelum mencapai tujuan akhir. Bisnis
keluarga yang tidak terkelola dalam menuntaskan konflik laksana
meredam bara panas api dalam tumpukan sekam, potensinya selalu
tetap ada. Keputusan pembelian saham yang terdistribusi keseluruh
anggota keluarga untuk dikonsolidasikan kembali oleh Charles
Saerang tidak mampu meredakan hal tersebut.
Solusi praktis yang mungkin dapat diterapkan pada kondisi ini
adalah memberikan playfield yang terpisah bagi anggota keluarga
sesuai dengan kemampuannya. Lapisan generasi lama didalam
keluarga harus bersedia untuk melibatkan generasi penerus lanjutan,
mendapatkan injeksi ide-ide baru sesuai kondisi aktual.
Layaknya sebagai induk usaha, Nyonya Meneer harus dapat
mengidentifikasi dan mendefinisikan bisnisnya melalui mata rantai
nilai terintegrasi dari hulu ke hilir, dan pada playfield yang terpisah
namun bersinergi tersebut, semua bagian dari keluarga mendapatkan
amanah pengembangan.
3. Modernisasi Pasar
Rencana sudah dibuat oleh Charles Saerang namun belum
tergarap secara mendalam. Sentralisasi kepemimpinan tentu memiliki
dampak yang baik saat periode gelombang tak menentu, satu arah
komando menyelamatkan biduk dari ancaman badai. Tetapi saat
periode teduh berlayar, maka improvisasi dalam kepemimpinan biduk
dapat didelegasikan. Dengan demikian, figur pemimpin utama tidak
terkekang untuk terlibat dalam detail. Sehingga dengan demikian,
waktu yang dipergunakan pemimpin puncak terkonsentrasi pada upaya
pengembangan menyeluruh.
Hal-hal yang telah ditetapkan terpisah kemudian diserahkan
kepada pimpinan tim kecil based project. Museum Jamu dan Meneer
Shop adalah langkah jitu konservasi budaya minum jamu sebagai
warisan tradisional sekaligus ajang branding and selling. Namun
Nyonya Meneer belum memulai pemanfaatan skema B2C Online,
ketika retailer jamu gendong sudah semakin sedikit dan outlet jamu
seduh juga lambat laun berkurang dalam populasi. Membangun
keterikatan dan keterkaitan (engagement) dengan lapis retailer dan
consumer menjadi sebuah kebutuhan wajib, untuk menjamin
sustainability bisnis dimasa mendatang.
Tentu asek pemasaran yang berubah, membutuhkan kapasitas
dapur yang mumpuni, dan hal tersebut ditumpukan pada unit khusus
yang bertanggungjawab, semisal divisi riset, penelitian dan
pengembangan. Hal ini ditujukan agar produk tidak hanya bentuk
turunan dari formul rahasia keluarga, tetapi menjadi bagian yang dapat
dikembangkan setiap saat.
4. Tidak Mampu Mengikuti Perubahan atau Globalisasi
Nyonya Meneer lebih kepada korporasi, korporasi yang tidak
dapat menyesuaikan dengan perubahan yang sangat cepat. Jadi di
Jepang dan di negara lain juga ribuan perusahaan pailit karena tidak
mampu menyesuaikan diri. Bangkrutnya suatu perusahaan bisa
disebabkan ambisi yang ingin tetap beroperasi ditengah-tengah kondisi
perusahaan yang tidak memungkinkan. Sehingga apabila dipaksakan
malah akan memicu membengkaknya utang.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Lesmana (2003), kebangkrutan ialah ketidakpastian mengenai
kemampuan atas suatu perusahaan untuk melanjutkan kegiatan operasinya jika
kondisi keuangan yang dimiliki mengalami penurunan.
PT Nyonya Meneer adalah salah satu produsen jamu besar yang ada di
Indonesia pada masanya. Jenis perusahaan adalah perseroan terbatas dan
didirikan oleh Lauw Ping Nio (Nyonya Meneer) pada tahun 1919 di
Semarang, Jawa Tengah. Penerus PT Nyonya meneer saat ini adalah Charles
Sesang. PT Nyonya Meneer dinyatakan pailit pada tahu 2017.
Faktor – faktor yang menyebabkan bangkrutnya PT Nyonya Meneer
adalah sebagai berikut :
1. Terjerat hutang miliaran rupiah dan tidak mampu membayar.
2. Pertikaian internal keluarga (perebutan warisan).
3. Modernisasi pasar.
4. Tidak mampunya mengikuti perubahan atau globalisasi.
DAFTAR PUSTAKA

http://beritahati.com/berita/32658/Sebuah-analisa-dibalik-pemicu-kebangkrutan-
Nyonya-Meneer

https://id.wikipedia.org/wiki/Jamu_Cap_Potret_Nyonya_Meneer

https://id.wikipedia.org/wiki/Kebangkrutan

http://jateng.tribunnews.com/2017/08/04/inilah-sejarah-98-tahun-nyonya-meneer-
mulai-dari-berdiri-hingga-dinyatakan-pailit?page=2

https://wow.tribunnews.com/2017/08/05/3-penyebab-besar-bangkrutnya-pabrik-
jamu-legendaris-nyonya-meneer?page=3

https://www.dosenpendidikan.com/kebangkrutan-pengertian-faktor-penyebab-
tanda-atau-indikator/#!

Anda mungkin juga menyukai