Anda di halaman 1dari 1

AKB di Provinsi Jawa Barat dari 45,69 per 1000 kelahiran hidup tahun 2000, pada tahun 2006

menurun
menjadi 40,26 per 1000 kelahiran hidup. Data hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007
menunjukkan AKB di Provinsi Jawa Barat sebesar 39 per 1000 kelahiran hidup, tahun 2010 menurun menjadi
36 26 per 1000 kelahiran hidup. dan tahun 2012 AKB di Provinsi Jawa Barat mengalami penurunan menjadi
30 per 1000 kelahiran hidup.
Sementara data mengenai jumlah kematian bayi di Provinsi Jawa Barat tahun 2012 sebanyak 4.803 dari
931.906 kelahiran hidup, 5 besar Kabupaten dengan angka kematian bayi tertingggi terdapat di Kabupaten
Sukabumi, Kabupaten Tasikmalaya, Kab. Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Garut, secara
rinci dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Survey yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat Tahun 2003 menunjukan bahwa AKI
Provinsi Jawa Barat sebesar 321,15 per 100.000 kelahiran hidup dengan pembagian perkelompok wilayah.
Pada umumnya kematian ibu terjadi pada saat melahirkan (60,87%), waktu nifas (30,43%) dan waktu hamil
(8,70%). Hal ini sejalan dengan data mengenai jumlah kematian ibu maternal dari laporan sarana pelayanan
kesehatan. Ditinjau dari sudut pendidikannya, maka diduga terdapat korelasi yang kuat antara pendidikan
perempuan dengan besarnya Angka Kematian ibu, seperti di daerah Pantura dimana AKI-nya tinggi dimana
ternyata perempuan berumur 10 tahun keatas yang tidak bersekolah mencapai 15,53%.
Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2012 jumlah kematian ibu maternal yang terlaporkan
sebanyak 818 orang (87,99/100.000 kelahiran hidup), tertinggi terdapat di Kabupaten Sukabumi dan Cirebon
dan terendah di Kota Cirebon dan Kota Bandung.

Anda mungkin juga menyukai