DERMATITIS PERIORAL
Disusun Oleh:
Emelia Rasako
2015-84-004
Pembimbing:
dr. Novriyani Masuku, Sp.KK, M.Kes
PENDAHULUAN
Dermatitis perioral di karakteristik oleh adanya papul, pustul kecil dan khas
yang terdistribusi di sekitar orificium, terutama di sekitar mulut. Karena kondisi ini
dapat mengenai daerah lain selain daerah di sekitar mulut, maka istilah dermatitis
Penyakit ini ditemukan pada usia 16 – 45 tahun, dapat ditemukan pada anak
dan orang tua namun lebih banyak ditemukan pada wanita muda.2
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
mikropapul dan mikrovesikel yang khas, yang terjadi pada kulit di sekitar mulut
inflamasi kulit yang terlihat sebagai papuloeritema, vesikel dan pustula yang timbul
2.2 Epidemiologi
wanita berusia 15 sampai 45 tahun, dengan puncak kejadian pada dekade kedua dan
ketiga kehidupan. Selain itu, jumlah pasien pria yang menderita dermatitis perioral
juga meningkat, mungkin karena penggunaan produk kosmetik yang sudah umum di
kalangan pria. Dermatitis perioral juga dapat terjadi pada masa kanak-kanak dan
sebagian besar anak laki-laki, dengan puncak kejadian pada periode peberitas.4
Dermatitis perioral dapat menyerang dua kelompok pasien yakni wanita yang
berusia 16 – 47 tahun, anak usia 7 bulan sampai 16 tahun dengan sebagian besar pada
pria. Dermatitis perioral mungkin berlangsung berbulan - bulan hingga tahun tetapi
3
2.3 Etiopatogenesis
sebelumnya. Di sisi lain, hal ini dapat terjadi tanpa penggunaan kortikosteroid topikal
dermatitis perioral adalah akibat intoleransi kulit wajah terhadap iritasi berulang. Hal
ini diyakini bahwa faktor patogen utama adalah gangguan fungsi barier kulit. Selain
telah diajukan.4
a. Kortikosteroid Topikal
kortikosteroid, area tubuh (wajah dan leher menyerap kortikosteroid lebih banyak)
dan durasi pemberian. Durasi pemberian steroid topikal yang diperlukan untuk
hanya beberapa minggu penerapan steroid topikal sedang-kuat atau ringan dapat
menyebabkan dermatitis perioral yang khas, sedangkan pada beberapa pasien hal
Ada beberapa perubahan epidermal dan dermal yang telah dikaitkan dengan
4
terganggu, sehingga dengan steroid topikal hanya memperparah gangguan ini.
rambut, yang diikuti oleh edema pada sel folikel, yang mungkin memainkan peran
b. Iritasi Kulit
petroleum jelly atau parafin, dapat menyebabkan oklusi folikular dan iritasi.
dan kekeringan pada kulit. Iritasi kulit lainnya, seperti kosmetik dekoratif, krim
dengan faktor pelindung matahari tinggi, atau bahkan pasta gigi yang dioleskan
serupa.4
c. Faktor Fisik
Sinar matahari dan paparan sinar ultraviolet bisa jadi kofaktor yang
pasien tercatat mengalami perubahan kulit yang semakin memburuk saat musim
5
d. Faktor Hormonal
e. Faktor Mikrobiologi
belum terbukti secara pasti, ada beberapa kasus di mana spesies tertentu, seperti
Selain itu, menurut Vice dkk, propolis dilaporkan dapat menjadi bahan
2.4 Klasifikasi
6
2.5 Manifestasi klinis
Lesi utama dari dermatitis perioral adalah papul eritrematous, vesikel dan
pustul yang berkelompok dan khas. Lesinya sering simetris tetapi dapat juga
unilateral dan tampak di sekitar mulut, hidung dan atau di sekitar daerah mata
Gambar 1 dan 2. Pada tinjauan retrospektif terhadap 79 anak dengan dermatitis
perioral, keterlibatan perioral yang terisolasi hanya 39%, dan jarang terjadi pada
daerah nonperioral secara eksklusif. Latar belakang eritrema dan atau skala mungkin
ada. Varian granulomatosa dermatitis perioral hadir dengan papul berwarna daging,
eritematous, atau kuning coklat, beberapa dengan pertemuan, dan berbagi distribusi
dermatitis perioral pada orang dewasa Gambar 3. Selain itu, lesi telah dilaporkan
muncul di telinga, leher, kulit kepala, trunk, labia majora dan ekstremitas.1
7
Dermatitis perioral biasanya hadir dengan banyak papul kecil, merah sampai
sampai 2 milimeter. Lesi terletak pada dasar eritematosa yang sangat kecil dan
sebagian besar tampak di daerah perioral, dengan zona yang tidak disadari di sekitar
tepi bibir. Lesi kulit sering dikelompokkan bersama dan dapat menyatu dengan area
yang lebih besar, muncul di lipatan nasolabial dan kelopak mata bawah. Area wajah
yang lebih lebar, seperti glabella, kelopak mata bagian atas dan dahi jarang terkena.4
anatomi antara lain perioral, centrofacial, dan diffuse. Dermatitis perioral yang
merupakan subtipe dari CIRD merupakan subtipe paling sering terjadi pada dewasa
dan anak-anak. Pada beberapa kasus juga terjadi pada perinasal dan periokular. Pada
subtipe centrofacial terjadi pada pipi bagian dalam, kelopak mata bagian dalam,
hidung dan dahi. Pada subtipe diffuse terjadi pada seluruh wajah dan seringkali
Dermatitis perioral idiopatik biasanya lebih sering terjadi pada pasien wanita
berusia 20 – 45 tahun meskipun dapat juga terjadi pada pria. Dermatitis perioral
idiopatik juga terjadi pada anak-anak tanpa adanya dominasi gender. Terdapat varian
periorificial dermatitis paling sering terjadi pada anak-anak ras Afrika-Amerika dan
8
Granulomatous periorificial dermatitis lebih sering terjadi pada anak-anak
infiltrat granulomatosa perifolikular yang terdiri dari sel makrofag epitel, limfosit dan
A B
Gambar 3. A Cortikosteroid induced perioral dermatitis; B dermatitis perioral idiopatik 7
2.6 Diagnosis
oleh S. aureus.2
9
dan dermatitis infiltrat granulomatous perifolikular. Infiltrat terdiri dari makrofag
epithelioid, limfosit, dan sel raksasa. Ceseating granulomas adalah ciri khas
diuraikan dalam tabel 1. Kedua bentuk dermatitis perioral tidak memiliki gejala
10
Gangguan Gambaran Klinis
Dermatitid perioral non granuloma
Tersering
Rosasea Terdapat pada hidung, wajah : persisten eritrema
dan talengiektasis
Dermatitis seboroik Sering pada lipatan nasolabial ö skuama
Dermatitis kontak alergi instrument musik, pasta gigi mengandung tar,
latex, kawat gigi, lipstick
Dermatitis kontak iritan Sering pada anak – anak
Lip-licking cheilitis Sering pada anak – anak, skuama : batas tegas
Diagnosis Banding lain
Agne vulgaris Bias pada tubuh : komedo
Gram-negatif folikulitis Lebih banyak pustul
Demodex foliculorum infestation Pustul tidak khas : pruritus, immunocompromised
Infant dengan akral dan atau dermatitis popok
Acrodermatitis enterohepatica
Granuloma dermatitis perioral
Tersering
Granulomatous rosacea Flushing talangiektasis : pustule dan edema : jelas
pada pemeriksaan histopatologi
Rosacea adalah kondisi kulit wajah kronis yang ditandai dengan adanya
keterlibatan wajah sentral dengan eritema transien atau persisten, inflamasi papul atau
pustul, telangiektasia, atau hiperplasia pada jaringan ikat. Etiologi rosacea tidak
11
patofisiologi meliputi adanya kelenjar sebaceous padat di wajah, fisiologi persarafan
saraf, dan komposisi vasular kulit. Banyak pemicu mengawali atau memperparah
manifestasi klinis rosacea, termasuk cahaya ultra violet, panas, makanan pedas, dan
perioral sebagai varian rosacea. Pasien mungkin mengalami gejala fluktuasi dan
menunjukkan papula merah-coklat pada wajah dan bibir. Sarkoidosis juga bisa terjadi
di mata, menyebabkan uveitis, retinitis, dan keratitis. Lesi bahkan mungkin meluas ke
daerah leher dan badan. Kondisi ini sering dikaitkan dengan keadaan sistemik seperti
2.8 Komplikasi
granuloma, dapat sembuh tanpa ada gejala sisa ataupun kambuh. Meskipun, ada juga
2.9 Tatalaksana
12
diedukasi mengenai hubungan antara penggunaan kortikosteroid topikal dengan
terakhir. Pada anak usia di bawa 8 tahun, ibu menyusui, pasien alergi tetrasiklin,
kadang bertahun-tahun untuk kontrol. Dalam kasus yang parah, isotretinoin dapat
dipertimbangkan.1
harus dimulai bersamaan dengan antibiotik sistemik. Untuk kasus yang lebih ringan,
topikal, erytromisin oral, atau keduanya. Respon umumnya dicatat dalam 2 - 3 bulan.
Pilihan lain termasuk klindamisin topikal atau eritromisin, sediaan berbasis sulfat
topikal, dan asam azelaic topikal. Laporan penggunaan inhibitor kalsineurin yang
mengingat sesekali terjadi erupsi granulomatosa setelah penggunaan agen ini. Salep
bentuk granulomatous dari dermatitis perioral atau akne agminate dan terlihat pada
anak. Resolusi lengkap terjadi beberapa bulan sebagai respon terhadap eritromisin
13
sistemik atau metronidazol topikal. Hal ini merupakan laporan pertama dermatitis
perioral granulomatous pada wanita dewasa di Cina yang mendapat respon baik
terhadap terapi kombinasi dari minosiklin oral dan tacrolimus topikal tanpa
2.10 Prognosis
menahun. Pengobatan dengan antibiotik topikal maupun oral yang tepat dapat
14
2.11. Pencegahan
Satu-satunya faktor yang dapat diterima secara luas dan mungkin menjadi
topikal. Menghindari paparan kulit wajah terhadap produk ini bisa mencegah erupsi
15
BAB III
PENUTUP
mikropapul dan mikrovesikel yang khas, yang terjadi pada kulit di sekitar mulut
maupun di sekitar mata. Penyakit ini ditemukan pada usia 16 – 45 tahun, dapat
ditemukan pada anak dan orang tua namun lebih banyak ditemukan pada wanita
muda. Etiopatogenesis dari penyakit ini tidak diketahui secara pasti tetapi
dermatitis perioral. Selain itu, bahan iritan kulit, faktor fisik, hormonal, serta factor
Satu-satunya faktor yang dapat diterima secara luas dan mungkin menjadi
topikal. Menghindari paparan kulit wajah terhadap produk ini bisa mencegah erupsi
dalam beberapa kasus. Pemberian terapi topikal dan sistemik juga dianjurkan.
psikologis.
16