Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMAN 6 Bandung


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : X /2
Tahun Ajaran : 2018/2019
Materi Pokok : Stoikiometri
Sub Materi : Air Kristal dan pereaksi pembatas
Alokasi Waktu : 1 x 3JP(1 Minggu)

A. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti
Sikap (KI-1 dan KI-2)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan (KI-3) Keterampilan (KI-4)


Memahami, menerapkan, Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
menganalisis pengetahuan faktual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait
konseptual, prosedural berdasarkan dengan pengembangan dari yang
rasa ingintahunya tentang ilmu dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan mampu menggunakan metoda sesuai
dan humaniora dengan wawasan kaidah keilmuan.
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah.
B. Kompetensi dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
Sikap Pengetahuan Keterampilan
2.1 Menunjukkan perilaku 3.10 Menerapkan 4.10 Menganalisis
ilmiah (memiliki rasa hukum-hukum data hasil
ingin tahu, disiplin, jujur, dasar kimia, percobaan
objektif, terbuka, mampu konsep massa menggunakan
membedakan fakta dan molekul relatif, hukum-hukum
opini, ulet, teliti, persamaan kimia, dasar kimia
bertanggung jawab, kritis, konsep mol, dan kuantitatif
kreatif, inovatif, kadar zat untuk
demokratis, komunikatif) menyelesaikan
dalam merancang dan perhitungan kimia
melakukan percobaan
serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap
sehari-hari.

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.10.1 Menjelaskan pengertian senyawa 4.10.1 Mengkomunikasikan hasil diskusi
air kistal tentang air Kristal dan pereaksi pembatas.
3.10.2 Menyelesaikan perhitungan kimia
terkait air Kristal menggunakan
konsep mol
3.10.3 Peserta didik dapat menjelaskan
pereaksi pembatas
3.10.4 Peserta didik dapat menentukan
pereaksi pembatas
3.10.5 Peserta didik dapat menerapkan
pereaksi pembatas dalam perhitungan
kimia

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui ekspositori, peserta didik mampu menjelaskan dan menyelesaikan persoalan
terkait konsep air Kristal dan pereaksi pembatas dan mengkomunikasikan
kesimpulan hasil diskusi serta menunjukkan rasa ingin tahu saat proses pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
Matei Prasyarat
a. Perubahan fisika dan kimia
b. Persamaan reaksi
c. Konsep mol
Materi inti Faktual Konseptual Prosedural
Air Kristal  Video  Air kristal  Menyelesaikan
dan pereaksi penguapan  Pereaksi persoalan kimia
pembatas senyawa pembatas terkait air
hidrat kristal
 Gambar menggunakan
Senyawa – konsep mol
senyawa air  Menyelesaikan
kristal perhitungan
 Pengurangan kimia dengan
massa saat pereaksi
penguapan pemabatas
senyawa air
kristal

E. , Metode, dan Model Pembelajaran


Pendekatan Model Metode
Konseptual Deductive learning Tanya jawab dan
diskusi
F. Media
Media Alat Bahan
Power point berisi materi Alat tulis kantor -
air Kristal dan pereaksi
pembatas
G. Sumber Belajar
Buku Pegangan Guru:
 Chang, Raymond. 2005. Chemistry. New York: McGraw-Hill.
 Sunarya, Y. 2012. Kimia Dasar 2 (Edisi ke-1). Bandung: CV Yrama Widya.
Buku Pegangan Peserta Didik:
 Sudarmo, U. 2013. Kimia 3 untuk SMA/MA kelas XII. Jakarta : Erlangga.
 Sumber lain yang relevan.
H. Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10.6 Menjelaskan pengertian senyawa air kistal
3.10.7 Menyelesaikan perhitungan kimia terkait air Kristal menggunakan konsep mol
3.10.8 Peserta didik dapat menjelaskan pereaksi pembatas
3.10.9 Peserta didik dapat menentukan pereaksi pembatas
3.10.10 Peserta didik dapat menerapkan pereaksi pembatas dalam perhitungan kimia
Langkah Kegiatan
Aspek Alokasi
Sintaks Kegiatan pendahuluan Aspek sikap
keterampilan waktu
Etika pembukaan  Peserta didik dan guru saling memberi salam.
 Peserta didik dicek kehadirannya oleh guru.
Responsive 2’
 Salah satu peserta didik diminta oleh guru untuk memimpin berdoa
 Peserta didik dikondisikan untuk memulai pembelajaran.
Apersepsi Peserta didik diberikan pertanyaan
“Senyawa ionic yang kalian ketahui”?
Jawaban : “NaCl,dll” Aktif dan
2’
responsive
Apa wujud senyawa ionic?
Jawaban: “Padatan Kristal”
Motivasi  Peserta didik mengamati gambar penggaraman ikan.
Peserta didik diberi pertanyaan
“Gambar apakah itu?” Aktif dan
1’
responsive
Jawaban : “penggaraman ikan”
“Kenapa garam dapur, NaCl, digunakan untuk mengawetkan makanan?”
Jawaban:
“karena garam NaCl dapat menarik molekul-molekul air yang ada
disekitarnya, sehingga bakteri tidak dapat berkembang dan makanan tidak
cepat basi”
 Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan hari ini

Kegiatan inti
Air kristal
 Peserta didik mengamati reaksi kimia perubahan warna garam tembaga
sulfat anhidrat dengan air menghasilkan tembaga sulfat pentahidrat
 Peserta didik menentukan zat mana dari kedua tersebut yang massanya
lebih besar dan hal yang menyebabkan perubahan massa tersebut. Proaktif Berpikir kritis 15’
 Peserta didik menganalisi apakah senyawa hidrat bisa dibuat menjadi

Analisis masalah anhidrat


 Peserta didik diminta menentukan cara untuk menghilangkan hidrat
dalam tembaga sulfat agar kembali menjadi tembaga sulfat anhidrat
Pereaksi pembatas
 Peserta didik mengamati video reaksi cuka dan soda kue yang
15’
menerapkan prinsip pereaksi pembatas
 Peserta didik mengamati perbedaan hasil reaksi yang terlihat
 Peserta didik menganalisis mengapa perbedaan hasil tersebut terjadi
 Peserta didik menganalisis bagaimana menentukan volume zat yang
terbentuk menggunakan konsep volume molar dan persamaan reaksi

Air kristal
 Peserta didik diminta menentukan cara untuk menghilangkan hidrat
dalam tembaga sulfat agar kembali menjadi tembaga sulfat anhidrat 15’
 Peserta didik menentukan persamaan untuk menentukan jumlah air
Perencanaan Kristal dalam senyawa hidrat
Proaktif Berpikir kritis
(plan)
Pereaksi pembatas
 Peserta didik menetukan pereaksi yang menjadi pereaksi pembatas
15’
 Peserta didik menentukan persamaan untuk menentukan jumlah mol
dan massa zat yang bereaksi dan yang terbentuk

 Peserta didik mengaplikasikan persamaan yang sudah ditentukan untuk


menyelesaikan persoalan penentuan jumlah air Kristal dalam molekul
senyawa hidrat
Pelaksanaan/perhitungan
Proaktif 15’
(do)  Peserta didik mengaplikasikan persamaan yang sudah ditentukan untuk
menyelesaikan persoalan penentuan jumlah produk yang terbentuk
dalam reaksi menggunakan prinsip pereaksi pembatas
 Peserta didik menuliskan dan menjelaskan hasil penyelesaian soalnya
Pengecekan
Aktif Berkomunikasi 15’
(check) di depan kelas
 Peserta didik dibimbing untuk memeriksa kembali penyelesaian soal
 Peserta didik menganalisis kesalahan-kesalahan yang mungkin
dilakukan
 Peserta didik dibimbing oleh guru untuk mengajukan beberapa
pertanyaan dari hasil jawaban soal secara sistematis
Kegiatan Penutup
Evaluasi  Peserta didik dievaluasi dengan tes formatif 45’
 Peserta didik yang kurang aktif saat pembelajaran diberi motivasi dan
penguatan.
1’
 Peserta didik diberikan informasi mengenai rencana kegiatan
pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu hokum dasar kimia
Etika penutupan  Salah satu peserta didik diminta untuk memimpin berdoa. Responsive
 Peserta didik dan guru saling memberi salam. 1’
 Peserta didik diingatkan untuk menghapus papan tulis
Total waktu 135’

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


Aspek Penilaian Teknik Penilaian Instrumen Penilaian
Sikap Observasi Lembar observasi
Pengetahuan Non-tes (tugas) Uraian terbatas
Keterampilan Observasi Lembar observasi
J. Lampiran
 Lampiran 1 (Instrumen Penilaian Sikap)
 Lampiran 2 (Instrumen Penilaian Pengetahuan)
 Lampiran 3 (Instrumen Penilaian Keterampilan)

Bandung, 23 April 2019


Mengetahui, Praktikan,
Guru Pamong,

Dra. Hj. Haryani. Silvia Anggraini Pohan


NIP. 196005101983032008 NIM 1505796
Panduan Bacaan
Air Kristal

Suatu garam yang mengandung air kristal dikenal sebagai hidrat. Struktur hidrat dapat
sangat rumit, karena adanya ikatan hidrogen yang menentukan struktur polimer. Dalam
sejarah, struktur kebanyakan hidrat belum diketahui, dan titik dalam suatu rumus hidrat
digunakan untuk menentukan komposisi air tanpa menandakan bagaimana air terikat.

Kristal merupakan zat padat yang bentuknya teratur. Kristal umumnya terbentuk dari
zat cair atau larutan yang mengalami proses pemadatan atau penguapan secara perlahan-
lahan. Contohnya bila larutan tembaga (II) sulfat diuapkan airnya maka akan terjadi kristal
terusi. Dalam proses tersebut terjadi kemungkinan adanya molekul air yang terjebak di dalam
kristal. Air yang terjebak di dalam kristal disebut sebagai air kristal. Tidak semua kristal
mengandung air kristal, dan jumlah air kristal untuk setiap zat tidak sama. Kristal terusi
(garam tembaga (II) sulfat) mempunyai air kristal sebanyak 5 molekul dalam setip satuan
rumus kimianya. Oleh karena itu, rumus kimia terusi ditulis CuSO4.5H2O. Air kristal ini akan
terlepas bila dilakukan pemanasan atau dilarutkan, sehingga di dalam proses reaksinya air
kristal tidak terlibat reaksi kimia.

Penentuan jumlah air kristal dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan
memanaskan kristal sehingga air kristalnya terlepas. Kemudian dari massa kristalsebelum dan
sesudah pemanasan dapat ditentukan massa air kristalnya. Jika senyawa tersebut ternyata
tidak stabil pada pemanasan, maka penentuan jumlah air kristal dilakukan dengan
menganalisis melaui reaksi kimia.

Contoh penentuan air kristal dengan pemanasan :

1. Kristal Zn(NO3).xH2O dipanaskan hingga semua air kristalnya menguap. Ternyata


masssanya berkurang 36,54%. Jika diketahui Ar Zn = 65, N=14, O=16, H=1, tentukan
harga x?
Jawab:

Misal massa kristal 100 gram

Massa kristal berkurang 36,54% sehingga massa kristal yang tersisa adalah:

massa Zn(NO3) = (100-36,54) gram= 63,46 gram

Massa H2O =36,54 gram


Perbandingan mol Zn(NO3) : H2O = 0,34 : 2,03 = 1 : 6

Jadi harga x adalah 6 dan rumus kimia kristalnya adalah Zn(NO3).6H2O

Pereaksi pembatas

Zat-zat yang habis terlebih dahulu dalam suatu suatu reaksi kimia disebut pereaksi
pembatas. Hal ini disebabkan zat-zat yang akan direaksikan tidak sesuai dengan
perbandingan koefisienreaksinya, sehingga reaktan tertentu habis terlebih dahulu, sementara
reaktan yang lain masihtersisa. (catatan: koefisien pada persamaan reaksi menyetakan jumlah
atau perbandingan moldari senyawa-senyawa yang direaksikan).

Berikut cara menentukan pereaksi pembatas:

1. Persamaan kimia yang terjadi telah setarakan, jika belum, harus disetarakan
terlebihdahulu.
2. Tentukan jumlah mol masing-masing pereaksi dari massa pereaksi.
3. Jumlah mol masing-masing pereaksi yang telah ditentukan dibagi dengan
koefisiennya.
4. Harga hasil bagi yang lebih kecil merupakan pereaksi pembatas.
5. Jika hasil bagi sama, maka kedua pereaksi habis bereaksi.

Dengan adanya salah satu pereaksi yang habis terlebih dahulu, maka jumlah produk
yangdihasilkan tergantung pada banyaknya zat yang habis terlebih dahulu. Dalam proses
industri, pereaksi pembatas adalah zat yang lebih mahal. Misalnya perak nitrat yang
digunakan untukmembuat perak klorida yang digunakan dalam film fotografi.

Contoh soal

1. Sebanyak 10 gram tembaga direaksikan dengan 20 gram belerang dengan reaksi:


Cu(s) + S(s) CuS(s) ( Ar Cu =64, S = 32)
a. Manakah yang berlaku sebagai pereaksi pembatas?
b. Berapakah gram CuS terbentuk?
c. Manakah zat yang sisa dan berapakah massanya?
Jawab:
mol Cu = m/ArCu = 10/64 = 0,156
mol Mol S = m/ArS = 20/32 = 0,625
mol Reaksi : Cu(s) + S(s) ------> CuS(s)
Mula-mula : 0,156 mol 0,625 mol
Bereaksi : 0,156 mol 0,156 mol 0,156 mol
Sisa : - 0, 469 mol... 0,156 mol
a. Koefisien Cu dan S sama sehingga pereaksi pembatas adalah Cu karena
jumlah molnya lebih kecil.
b. Massa CuS yang terbentuk = m= n. Mr Cu= 0,156. (ArCu + ArS)= 0,156.(
64+ 32)= 15 gram
c. Zat yang sisa adalah S. Massa S yang tersisa= n. Ar = 0,469. 32= 15 gram
Lampiran 1 (Instrumen Penilaian Sikap)

LEMBAR OBSERVASI

Indikator Pencapaian Kompetensi:


1.1.1 Menunjukkan rasa ingin tahu

Aspek Sikap yang Dinilai


Perhatian Antusias
No. Nama Siswa Skor Nilai Keterangan
pada objek mencari
yang diamati jawaban
1.
2.
3.

skor yang diperoleh


Nilai = 𝑥 100
skor maksimal
Lampiran 2 (Instrumen Penilaian Pengetahuan)

KISI-KISI TES FORMATIF

Nama Sekolah : SMAN 6 Bandung


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester :X/2
Alokasi Waktu : 45 menit
Jumlah soal : 5 soal
Penulis : Silvia Anggraini Pohan

Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar:
3.10 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif, persamaan kimia,
konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia
Bentuk Nomor Level
Materi Indikator Butir Soal
Tes Soal Kognitif

Uraian
Persamaan reaksi Menyetarakan persamaan reaksi 1 C3
terbatas

Menentukan jumlah mol dalam Uraian


Konsep mol 2 C3
sejumlah gram senyawa terbatas

Rumus Empiris Menentukan rumus empiris dan rumus


Uraian
dan Rumus molekul suatu senyawa dari data 3 C3
terbatas
Molekul persen massa unsur, Mr dan Ar

Menentukan jumlah zat yang


Pereaksi Uraian
dihasilkan dalam suatu reaksi dengan 4 C3
pembatas terbatas
menerapkan pereaksi pembatas

Menentukan rumus garam hidrat dari Uraian


Air Kristal 5 C3
data massa zat terbatas

Butir soal
1. Setarakanlah persamaan reaksi berikut! (skor 15)
Al (s)+HCl(aq)→AlCl3 (aq)+H2 (g)
2. Berapa massa atom Na, C, dan O berturut – turut adalah 23 sma, 12 sma, dan 16
sma. Berapa mol Na2CO3 yang terdapat dalam 159 g Na2CO3 ? (skor 20)
3. Unsur Fe dapat membentuk oksida yang mengandung 30% massa oksigen. Jika
massa molekul relatif besi oksida 160, maka tentukan rumus empiris dan rumus
molekul oksida besi tersebut! (Ar Fe = 56,O = 16) (skor 20)
4. Senyawa H2SO4 yang mempunyai massa 49 gram direaksikan dengan 20 gram
NaOH menghasilkan Na2SO4 dan H2O Berapa mol Na2SO4 yang dihasilkan?
Diketahui Ar H = 1; Na = 23; S = 32; O = 16. (skor 25)
5. Sebanyak 8,6 gram garam hidrat dipanaskan hingga semua air kristalnya menguap
dan membentuk 6,8 gram CuSO4. Jika Ar Ca = 40, O = 16, S = 32, dan H = 1,
maka tentukan rumus garam hidrat tersebut! (skor 20)
Lampiran 3 (Instrumen Penilaian Keterampilan)

LEMBAR OBSERVASI

4.10.1 Mengkomunikasikan kesimpulan data hasil percobaan hukum kekekalan massa

Mengkomunikasikan
No. Nama Siswa Menggunakan Benar dan Skor Nilai
Sistematis
bahasa baku tepat
1.
2.
3.

skor yang diperoleh


Nilai = 𝑥 100
skor maksimal

Rubrik Penilaian
Aspek yang Dinilai Kriteria Skor
Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan secara sistematis 1
Mengkomunikasikan menggunakan bahasa baku 1
Mengkomunikasikan dengan benar dan tepat 1
Skor Maksimal 3

Anda mungkin juga menyukai