Anda di halaman 1dari 14

1

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2

C. Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3

A. Pengertian Ekonometrika ........................................................................ 3

B. Metodologi Ekonometrika ...................................................................... 3

C. Peran Ekonometrika dalam Bidang Ekonomi ......................................... 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 13

A. Kesimpulan ............................................................................................. 13

B. Saran ........................................................................................................ 13
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses kehidupan ekonomi dan sosial di Indonesia sudah menjadi makin
kompleks sehingga membutuhkan pengkajian sistem yang lebih terarah dan
sistematik, dan oleh karena itu membutuhkan pula peralatan analisis yang
lebih baik. Ekonometrika merupakan suatu alat analisis kuantitatif yang dapat
diterapkan untuk menganalisis permasalahan ekonomi yang semakin
kompleks itu.
Ekonometri sebagai integrasi dari ilmu ekonomi, statistik dan matematika
telah menampakkan peranannya dalam penelitian – penelitian empiris bidang
ekonomi. Peranannya itu menjadi semakin menonjol dewasa ini seiring
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menjawab
tantangan permasalahan yang semakin kompleks dan bersifat
multidimensional. Metodologi ekonometrika telah berkembang dengan pesat
akhir-akhir ini, dimana perkembangan itu didukung oleh berbagai fasilitas
lainnya seperti komputer dan tentu saja karena perkembangan dari ilmu
ekonomi, statistik dan matematika itu sendiri.
Penggunaan ekonometrika telah sedemikian luas sehingga hamper semua
jurnal, tesis, disertasi dan bahkan skripsi dalam ekonomi memakai
ekonometri sebagai salah satu alat yang digunakan. Sementara itu dalam
prakteknya, ekonometri terutama dipakai di bank sentral, oleh tim ekonomi
pemerintah untuk melakukan perencanaan dan analisis kebijakan ekonomi
dan juga oleh dunia usaha untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan. Selain
di bidang moneter, ekonometrika jug sudah banyak dipakai diberbagai bidang
ekonomi lain dan juga bisnis dan manajemen, seperti mikroekonomi,
marketing dan finance.
3

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Ekonometrika?

2. Bagaimana Metodologi Ekonometrika?

3. Bagaimana Peran Ekonometrika dalam Bidang Ekonomi?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui pengertian Ekonometrika.

2. Untuk mengetahui Metodologi Ekonometrika.

3. Untuk mengetahui bagaimana Peran Ekonometrika dalam Bidang

Ekonomi.
4

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekonometrika
Ekonometrika berasal dari dua kata, yaitu “ekonomi” dan “metrika”.
Ekonomi adalah kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan manusia untuk mencukupi
kebutuhannya melalui usaha pengorbanan sumber daya yang seefisien dan
seefektif mungkin untuk mendapatkan tujuan yang seoptimal mungkin.
Sedangkan metrika adalah suatu kegiatan pengukuran.
Jadi ekonometrika adalah suatu pengukuran kegiatan-kegiatan ekonomi.
Secara sederhana, ekonometrika berarti pengukuran indikator ekonomi.
Meskipun pengukuran secara kuantitatif terhadap konsep-konsep ekonomi
seperti produk domestic bruto (PDB), pengangguran, inflasi, impor, dan
ekspor sangatlah penting, namun ruang lingkup ekonometrika jauh lebih luas,
sebagaimana yang dapat kita tangkap dari defenisi-definisi berikut ini:
Ekonometrika dapat didefenisikan sebagai ilmu social di mana perangkat
teori ekonomi, matematika dan statistic inferensial diterapkan dalam
menganalisis fenomena ekonomi.
Ekonometrika, sebagai hasil dari suatu tinjauan tertentu tentang peran
ilmu ekonomi, mencakup aplikasi statistik matematik atas data ekonomi
guna memberikan dukungan empiris terhadap model yang disusun
berdasarkan matematika ekonomi serta memperoleh hasil berupa angka-
angka.
B. Metodologi Ekonometrika
Bagaimana sebenarnya orang melakukan study ekonometrika? Pada
umumnya, analisis ekonometrika mengikuti metodologi berikut:
1. Membuat pernyataan teori atau hipotesis.
2. Mengumpulkan data.
3. Menentukan model matematis dari teori tersebut.
4. Menentukan model statistik , atau ekonometri dari teori tersebut.
5. Menaksir parameter – parameter dari model ekonometri yang dipilih.
6. Memeriksa kecocokan model: pengujian spesifikasi model.
5

7. Menguji hipotesis yang dihasilkan dari model.


8. Menggunakan model untuk melakukan prediksi atau peramalan.

Sebagai ilustrasi terhadap metode metodologi ekonometrika ini, mari


pertimbangkan pertanyaan berikut : Apakah keadaan ekonomi mempengaruhi
keputusan orang untuk memasuki angkatan kerja atau dalam hal ini,
kesediaan mereka untuk bekerja? Sebagai ukuran terhadap partisipasi
angkatan kerja kita gunakan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) dan
sebagai ukuran terhadap keadaan ekonomi, misalkan kita menggunakan
angka pengangguran (AP) data tentang AP dan TPAK diterbitkan secara
berkala oleh pemerintah jadi, untuk menjawab pertanyaan diatas kita
mengikuti langkah- langkah sebagai berikut:
1. Membuat pernyataan atau hipotesis
Langkah awalnya adalah mencari teori ekonomi yang cocok dengan topik
yang ingin anda pelajari. Dalam teori ekonomi tenaga kerja ada dua
hipotesis yang saling berlawanan tentang pengaruh keadaan ekonomi
terhadap kesediaan orang untuk bekerja. Hipotesis (efek) tenaga kerja
berkurang menyatakan bahwa apabila keadaan ekonomi memburuk, yang
tercermin dari naiknya angka pengangguran, banyak penganggur yang
putus asa dalam mencari pekerjaan dan kemudian memilih keluar dari
angkatan kerja. Sebaiknya, hipotesis (efek) tenaga kerja bertambah
menyatakan bahwa apabila keadaan ekonomi memburuk, banyak tenaga
kerja sekunder yang saat ini belum memasuki pasar tenaga kerja
(misalnya, ibu rumah tangga yang memiliki anak) mungkin memutuskan
untuk masuk ke dalam angkatan kerja seandainya pencari nafkah di
keluarga tersebut kehilangan pekerjaannya. Kendatipun pekerjaan yang
didapat oleh tenaga kerja sekunder ini berupah rendah, penghasilannya
dapat menutupi sebagian pendapatan yang hilang dari pencari nafkah
utama.
Apakah, kemudian, tingkat partisipasi angkatan kerja menjadi bertambah
atau berkurang akan tergantung pada kekuatan relatif antara efek tenaga
6

kerja bertambah dan efek tenaga kerja berkurang. Bila efek tenaga kerja
bertambah lebih dominan, maka TPAK akan meningkat kendatipun angka
pengangguran tinggi. Sebaliknya, jika efek tenaga kerja berkurang lebih
dominan, maka TPAK akan menurun. Bagaimana kita dapat menyelidiki
hal ini? Inilah yang sekarang menjadi pertanyaan empiris kita.
2. Mengumpulkan data
a. Data berkala, dikumpulkan selama kurung waktu tertentu seperti data
tentang BPD, kesempatan kerja, pengangguran, jumlah uang yang
beredar, ataupun deficit anggaran belanja pemerintah. Data semacam
itu dapat dikumpulkan dengan jarak waktu yang tepat- Harian
(misalnya, harga saham), mingguan (misalnya, jumlah uang yang
beredar), bulanan (misalnya, angka pengangguran ), Triwulan
(misalnya PDB ), ataupun tahunan (misalnya, anggaran belanja
pemerintah). Data ini bersifat kuantitatif misalnya harga, pendapatan,
jumlah uang beredar, ataupun kualitatif misalnya menikah ataupun
belum menikah, hitam atau putih.
b. Data lintas- sektoral, adalah data tentang satu atau lebih variable
yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu, seperti data sensus
penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10
tahun sekali, survey pengeluaran konsumen yang pernah dilakukan
oleh university of Michigan, Amerika Serikat dan survey
pengumpulan pendapatan seperti yang biasa dilakukan oleh lembaga-
lembaga semacam Gallup dan Harris di Amerika Serikat.
c. Data kelompok, merupakan gabungan dari data deret berkala dan
data lintas-sektoral. Sebagai contoh, jika kita harus mengumpulkan
data tingkat pengangguran di 10 negara selama 20 tahun, maka
data itu akan merupakan data kelompok, data tingkat
penggangguran di masing – masing negara selama 20 tahun
merupakan data deret berkala, sedangkan data tingkat
penggangguran di 10 negara untuk satu tahun tertentu merupakan
data lintas – sektoral.
7

Untuk mengestimasi model ekonometrika dibutuhkan nilai-nilai


numerik pada β0 dan β1. Untuk itu dibutuhkan data. Data agregat tentang
tingkat konsumsi dan tingkat penghasilan dan atau data tentang variabel –
variabel ekonomi makro lainnya dapat diperoleh melalui terbitan – terbitan
Biro Pusat Statistik (BPS). Bank Indonesia (BI) dan sebagainya. Untuk
kepentingan analisis digunakan data riil, yaitu data yang telah disesuaikan
dengan harga konstan tahun tertentu.
3. Menentukan model matematis untuk partisipasi angkatan kerja
Untuk mengetahui pengaruh kedua variabel, kita perlu
menggambarkan data keduanya ke dalam diagram pencar (scatter
diagram atau scattergram). Dengan diagram pencar tersebut, kita bisa
korelasi kedua variabel apakah positif atu negatif. Kemudian selanjutnya
kita membuat taksiran awal dan membuat model matematis sederhananya.
Misalnya, Y’ = B1 + B2X.
4. Menentukan model statistik, atau ekonometri, untuk partisipasi
angkatan kerja
Model matematis murni mengasumsikan suatu hubungan yang pasti
atau deterministic, namun pada nyatanya kita jarang sekali menemukan
sifat yang pasti dalam variable ekonomi, lebih sering bersifat tidak pasti
atau statistik. Maka perlu memasukan variable u kedalam model statistik,
yaitu faktor kesalahan acak/ gangguan acak dimana variable u mewakili
semua faktor selain variable independen yang mempengaruhi variable
dependen tetapi tidak ditunjukkan secara eksplisit di dalam model.
Misal, Y'= B1 + B2X + u , merupakan model regresi linear dimana Y
adalah variable dependent dan X adalah variable independent.
5. Menaksir parameter-parameter dari model ekonometri yang dipilih
Berdasarkan data yang ada bagaimana kita menaksir parameter-
parameter dari model ekonometrika tadi, dalam hal ini bagaimana kita
memperoleh angka-angka (hasil taksiran) dari kedua parameter ini? Ini
akan menjadi focus bahasan di Bagian II, dimana kita mengembangkan
metode yang cocok, terutama metode kuadrat terkecil biasa
8

(ordinary least-square/OLS). Dengan OLS kita mendapat persamaan yang


masih merupakan taksiran dari model sebelumnya. Ini ditandai dengan “^”
pada variabel dependentnya. Taksiran atas μ disebut sisa atau residual.
Garis regresi yang ditaksir, menyatakan hubungan antara variabel
independent rata-rata dan variabel dependent.
6. Memeriksa kecocokan model: pengujian spesifikasi model
Perlu kita ingat lagi bahwa regresi tidak menjelaskan hubungan sebab-
akibat; teori yang relevan haruslah menentukan apakah salah satu atau
lebih variabel bebas memiliki hubungan dengan variabel tidak bebas.
Pada tahap ini kita akan membuat regresi linear berganda dan kemudian
juga membuat penaksiran empiris atas model yang ada pada langkah
sebelumnya menggunakan metode OLS. Maka model mana yang akan
kita pilih, model pada langkah yang ke-6 ini atau model yang pada langkah
ke-5 tadi? Karena model persamaan pada langkah ke-6 ini telah mencakup
model yang ada pada langkah sebelumnya, maka kita pilih model pada
langkah ke-6 ini. Lalu kita akan berhenti sampai mana? Variabel-variabel
lain bisa jadi tersedia, namun kita mungkin tidak ingin memasukkan
semua variabel tersebut ke dalam model karena tujuan pengembangan
model ekonometri bukan untuk menangkap realitas secara keseluruhan,
melainkan hanya segi-segi yang penting saja. Bila kita memasukkan semua
variabel yang mungkin ke dalam model regresi, model tersebut akan
menjadi susah dipakai dan sangat tidak praktis. Model yang dipilih
akhirnya haruslah yang merupakan replica yang cukup masuk akal dari
realitas yang sesungguhnya.
7. Menguji hipotesis yang dihasilkan dari model
Setelah akhirnya berhasil menetapkan sebuah model, kita mungkin
ingin melakukan pengujian hipotesis. Dalam hal ini, kita mungkin ingin
mengetahui apakah model yang ditaksir masuk akal dari sisi ilmu ekonomi
dan apakah hasil yang diperoleh cocok dengan teori ekonomi yang
mendasarinya. Yang penting untuk diingat adalah bahwa dalam analisis
regresi kita mungkin tidak hanya tertarik untuk menaksir parameter-
9

parameter model regresi, melainkan juga menguji hipotesis tertentu yang


ditunjukkan oleh teori ekonomi dan atau bukti empiris sebelumnya.
8. Menggunakan model untuk melakukan prediksi atau peramalan
Model yang kita taksir akan kita gunakan
untuk prediksi atau peramalan. Nantinya kita akan dapat
membandingkan nilai prediksi dengan nilai aktual yang tersedia. Selisih
antara kedua nilai tersebut menyatakan kesalahan prediksi. Tentu kita akan
berusaha agar kesalahan prediksi itu sekecil mungkin.
C. Peran Ekonometrika dalam Bidang Ekonomi
Tidak bisa di pungkiri ekonomertika tentu sangat penting dalam riset
ekonomi. Sebagaimana secara sederhana, ekonometrika berarti pengukuran
indikator ekonomi. Meskipun pengukuran secara kuantitatif terhadap konsep
– konsep ekonomi seperti produk domestik bruto (PDB), pengguran –
pengguran, inflasi, impor dan ekspor sangatlah penting. Namun ruang lingkup
ekonometrika jauh lebih luas. Mengingat bahwa riset di bidang ekonomi,
keuangan, manajemen, pemasaran dan disiplin ilmu terkait lainnya kini
semakin bersifat kuantitatif. Tentulah peran ekonometrika sangat penting
dalam hal ini. Ekonometri memberikan muatan empiris (yaitu, berdasarkan
observasi atau eksperimen) terhadap hampir semua teori ekonomi. Jika dalam
suatu studi atau eksperimen kita menemukan bahwa ketika harga satu unit
barang / jasa naik sebesar satu dolar dan jumlah permintaaan turun,
katakanlah 100 unit maka kita bukan hanya menegaskan tentang kaidah
permintaan, kenaikan dalam proses tersebut kita juga memberika taksiran
angka – angka mengenai hubungan antara kedua variabel – harga dan jumlah
permintaan atau kuantitas . ekonometrika seperti telah di nyatakan
sebelumnya, sangat berkepentingan terhadap verifikasi empiris teori ekonomi
sebagaimana akan kita ketahui segera, pakar ekonometrika sering
menggunakan model – model matematis yang di ajukan oleh pakar
matematika ekonomi namun menepatkan model – model matematis yang di
ajukan oleh pakar matematika ekonomi namun menempatkan model – model
10

ini dalam bentuk sedemikian rupa sehingga memungkinkan mereka untuk


melakukan pengujian empiris.
Statistika ekonomi terutama berkenaan dengan pengumpulan,pengolahan
dan penyajian data ekonomi dalam bentuk grafik,diagram, dan tabel. Ini
merupakan tugas pakar statistika ekonomi. Mereka mengumpulkan data
tentang PDB, kesempatan kerja, pengguran, harga- harga dan sebagainya.
Kendati statistik matematik menyediakan banyak perangkat yang dpata di
gunakan bagi pengujian teori ekonomi, namun pakar ekonometrika sering
memerlukan metodologi khusus karena sebagian besar data ekonomi bersifat
unik, yakni bahwa data tersebut tidak selali di hasilkan melalui suatu
eksperimen yang terkendali. Seperti pakar di bidang meteorologi, pakar
ekonometrika umumnya tergantung pada data yang tidak dapat di kendalikan
secara langsung. Jadi, data tentang konsumsi
pendapatan,investasi,tabungan,harga – harga dan sebagainya, yang di
kumpulkan oleh instansi pemerintah maupun swasta, pada hakikatnya bukan
di hasilakn dari suatu eksperimen. Pakar ekonometrika mengambil data ini
apa adanya. Hal ini menimbulkan persoalan – persoalan khusus yang
biasanya tidah di hadapi dalam statistik matematik. Lagi pula data semacama
iti mungkin mengadung kesalahan pengukuran taau mungkin juga
pembulatan dan pakar ekonometrika mungkin perlu mengembangkan metode
analisis khusus guna mengatasi maslaah kesalahan pengukuran tersebut.
Bagi mahasiswa jurusan ekonomi dan manajemen (bisnis) ada alasan
pragmatis dalam mempelajari ekonometrika. Sesudah lulus dalam melakukan
pekerjaanya mungkin saja mereka di minta untuk meramalkan penjualan,
tingkat suku bunga dan jumlah jumlah uang beredar atau menaksir fungsi
permintaan dan penawaran ataupun elastisitas harga suatu produk. Pakar
ekonomi sering di minta menjadi konsultan oleh lembaga legislasi pusat
(DPR) maupun daerah (DPRD) untuk kepentingankien mereka ataupun
kepentingan sebagian besar masyarakat. Jadi, pakar ekonomi yang menjadi
konsultan bagi komisi DPRD yang bertugas mengadilkan harga BBM dan
listrik mungkin di minta untuk menilai damapk kenaikan harga yang di
11

usulkan terhadap jumlah permintaan akan listrik sebelum komisi tersebut


menyetujui kenaikkan harga BBM dan listrik dalam situasi semacam ini ,
pakar ekonomi mungkin perlu mengembangkan fungsi permintaan akan
listrik yang akan memungkinkannya untuk menaksir elastisitas harga atas
permintaan dalam hal ini persentase perubahan jumlah yang di minta utuk
setiap persentase perubahan harga pengetahuan tentang ekonometrika akan
sangat membantu di dalam menaksir fungsi permintaan semacam itu.
Cukup beralasan jika di katakan bahwa ekonometrika telah menjadi bagian
yang tak terpisahkan dalam ilmu ekonomi dan bisnis.
Terlepas dari penampilan yang meyakinkan di tambah dengan konsistensi
logikanya, tidak satupun teori dapat mempertahankan keampuhannya tanpa
pengujian empiris dan ekonometri membantu pengujian empiris semacam itu.
Di awal –awal perkembangan teori ekonomi para pakar ekonomi yang
hanya duduk di belakangmeja (armchair economist) mungkin telah
berspekulasi ,melalui prosedur deduktif,,mengenai kkutan – kekuatan yang
menentukan harga – harga,produksi,investasi,kesempatan kerja dan
sebagainya tanpa perduli kemampuan teori – teorinya untuk bertahan
terhadap pengujian empiris yang rumit. Dengan kata lain,teori – teori
ekonomi yang dibangun dalam tingkat abstrak belum teruji oleh kenyataan
ekonomi.
Tujuan utama ekonometri yaitu membuktikan teori – teori ekonomi
tersebut, sehingga membantu untuk mengetahui dan memutuskan seberapa
jaauh suatu teori ekonomi mampu menjelaskan perilaku nyata darin satuan –
satuan ekonomi.
Ekonometri berkaitan dengan analisis terhadap nilai atau pengukuran
aktivitas ekonomi. Berkaitan dengan analisis terhadap nilai atau pengukuran
akitivitas ekonomi.berbagao teknik ekonometri di terapkan dalam uasaha
mendapatkan teksiran – taksiran yang dapat dipercaya (reliable) mengenai
koefisien – koefisien hubungan – hubungan ekonomi. Berdasarkan koefisien
– koefisien tiu, bergagai parameter teori ekonomi di evaluasi. Misalnya,
ekonometri menghasilkan taksiran –taksiran tentang elastisitas koefisien
12

multiplier ,koefisien teknik produksi,biaya pengetahuan mengenai seluruh


koefisien semacam itu sangat bermanfaat untuk merumuskan kebijakan –
kebijakan ekonomi.
Contoh : seorang produsen memperkirakan bahwa permintaan akan
produknya relatif inelastis akan sangat berguna bagi si produsen untuk
mengetahui dalam suatu batas probabilitas tertentu, elasisitas permintaan
berkisar antara -3 dan -5. Dengan koefisien sebesar itu tidak akan
menurunkan harga produknya karena dengan menurunkan harga, penerimaan
peruasaan berkurang.
Ekonometri memberikan taksiran elastisitas semacam itu pengetahuan
mengenai elastisitas permintaan dan penawaran memungkinkan taksiran
beban pembayaran pajak penjualan kepada pemerintah. Siapakah yang paling
banyak menanggung beban pajak penjualan konsumen atau produsen ? berapa
besarnya ? jawaban terhadap semua pertanyaan itu di berikan oleh
ekonometri. Penaksiran fungsi – fungsi produksi banyak manfaatnya,
misalnya membandingkan produktivitas tenaga kerja dan kapital berbagai
perusahan atau industri memberikan pengetahuan mengenai “ skala usaha”
(economies of scale) industri yang di pelajari contoh – contoh ekonometri
dalam perumusan kebijakan ekonomi.
Model ekonometri selain di gunakan untuk keprluan pengujian teori dan
penaksiran nilai numerik koefisien dari hubungan – hubungan ekonomi, juga
di guanakn untuk meramal (forecasting) pada masa sekarang ini, “peramalan”
menjadi semakin penting, baik untuk pengetahuan aktivitas ekonomi di
negara – negara maju.
Contoh : berdasarkan taksiran MPC (marginal propensity to consume)
angka pengganda (multiplier) investasi dapat di hitung dengan rumus yang
sederhana : K=1/(1-MPC) dengan kenaikan investasi tertentu, bisa di
ramalkan kenaikkan penghasilan nasional (dengan asumsi hal lain tetap sama)
dalam batas – batas probabilitas tertentu.jika nilai ramalan kenaikkan
penghasilan nasional lebih rendah dari yang di targetkan, maka pemerintah
harus mengambil kebijakan lain untuk mencapai target tersebut dengan
13

demikian “ peramalan “ sangat bermanfaat bagi para pembuat kebijakan


dalam memutuskan apakah perlu mengambil kebijakan lain untuk
mempengaruhi variabel-variabel ekonomi yang bersangkutan.
Dalam suatu kebijakan pemerintah juga dapat mengunakan model
ekonometri. Misalnya saja diperoleh model yang menggambarkan
pengeluaran belanja negara dan pendapatan negara seperti pada model
berikut:
Belanja Negara = 4 + 0,65 Pendapatan Negara.
Misalkan menurut pakar ekonomi, agar angka pengangguran dapat dijaga
sekitar 5 persen, belanja negara harus 100 triliun rupiah. Untuk itu berapa
triliun rupiah besarnya pendapatan negara kita agar kebijakan pengangguran
yang ditargetkan sekitar 5 persen tersebut dapat tercapai.
Model ekonometri juga dapat digunakan untuk pemasaran produk sebuah
perusahaan susu untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun (balita) membuat
suatu model yang menggambarkan hubungan antara jumlah balita dan produk
yang terjual pertahun (dalam ribuan kaleng) sebagai berikut :
Produk = 10 + 0,2 Balita.
Jika dalam 1 tahun diperkirakan terjadi penambahan balita sebesar 1 juta
jiwa, maka dapatlah dihitung, berapa besarnya peningkatan produksi
perusahaan susu tersebut pertahun untuk memenuhi permintaan pasar, yaitu
0,2 x 1000 kaleng x 1 juta = 200 juta kaleng susu. Dapat terlihat, walau
persamaan yang paling sederhana sekalipun, ternyata mempunyai banyak
manfaat.
Setelah melihat beberapa contoh yang diberikan di atas, kiranya dapat
diketahui betapa bermanfaatnya penerapan ekonometrika dalam berbagai
bidang ilmu. Model persamaan yang sangat sederhana sekalipun dapat
memberi informasi yang tidak sedikit jika pembuatan model sangat mengerti
permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu, sangatlah ideal bila seseorang
yang telah menguasai suatu bidang ilmu, juga menguasai ilmu ekonometri.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekonometri sangatlah penting dalam riset
ekonomi.
14

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekonometrika berasal dari dua kata, yaitu “ekonomi” dan “metrika”.
Ekonomi adalah kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan manusia untuk mencukupi
kebutuhannya melalui usaha pengorbanan sumber daya yang seefisien dan
seefektif mungkin untuk mendapatkan tujuan yang seoptimal mungkin.
Sedangkan metrika adalah suatu kegiatan pengukuran. Jadi ekonometrika
adalah suatu pengukuran kegiatan-kegiatan ekonomi.
Pada umumnya analisis ekonometrika mengikuti metodologi sebagai
berikut : membuat pernyataan teori atau hipotesis, mengumpulkan data,
menentukan model matematis dari teori tersebut, menentukan model statistik ,
atau ekonometri dari teori tersebut, menaksir parameter – parameter dari
model ekonometri yang dipilih, memeriksa kecocokan model: pengujian
spesifikasi model, menguji hipotesis yang dihasilkan dari model, dan
menggunakan model untuk melakukan prediksi atau peramalan. Tidak dapat
dipungkiri juga bahwa ekonometrika memiliki banyak peran dalam bidang
ekonomi, misalnya dalam melakukan pengukuran secara kuantitatif terhadap
konsep – konsep ekonomi seperti produk domestik bruto (PDB), pengguran –
pengguran, inflasi, impor dan ekspor sangatlah penting. Dan tentunya dengan
mempelajari ilmu ekonomi itu juga memiliki banyak manfaat terutama ada
pula kaitannya dengan ekonometrika, manfaatnya antara lain kita akan lebih
professional dalam melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan ilmu
ekonomi maupun ekonometrika, contohnya dalam melakukan pekerjaan
meramalkan penjualan, tingkat suku bunga dan jumlah jumlah uang beredar
atau menaksir fungsi permintaan dan penawaran ataupun elastisitas harga
suatu produk.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, menambah
pengetahuan serta dapat di implementasikan di kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai