Anda di halaman 1dari 10

AN-NAH{T DALAM BAHASA ARAB

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Variasi Bahasa Arab

Oleh:

Adib ‘Aunillah Fasya (15/389526/PMU/08485)


Zainurrakhmah (15/389559/PMU/08518)

KAJIAN TIMUR TENGAH


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
AN-NAH{T DALAM BAHASA ARAB

PENGANTAR
An-nah}t atau akronim merupakan salah satu bagian dari proses morfologis atau
pembentukan kata, yaitu abreviasi atau pemendekan. Kridalaksana (2007: 1)
mendefinisikan abreviasi dengan proses morfologis berupa penanggalan satu atau
beberapa bagian dari kombinasi leksem sehingga terjadi bentuk baru yang berstatus
kata. Abreviasi ini menyangkut penyingkatan, pemenggalan, akronimi, kontraksi, dan
lambang huruf. Adapun dalam bahasa Arab abreviasi ini termasuk dalam isytiqa>q
kubba>r, yaitu proses pembentukan kata yang berasal dari dua kata yang berbeda atau
lebih menjadi sebuah kata baru. Abreviasi ini selanjutnya disebut dengan istilah an-
nah}t.
Sufyan (2011: 98) membagi abreviasi dalam bahasa Arab menjadi dua kategori,
yaitu al-ikhtiza>l dan an-nah}t. Al-ikhtiza>l adalah pemendekan sebuah kata atau lebih

menjadi satu atau dua silabe, misalnya ‫معروف‬ /ma’ru>f/ disingkat menjadi ‫م‬ ;

sedangkan an-nah}t adalah pemendekan dua buah kata atau lebih menjadi sebuah kata

baru, misalnya ‫هللا‬ ‫ ال إله إال‬/La> ila>ha illa> Allah/ menjadi ‫ هلّل‬/hallala/. Perbedaan
keduanya adalah dalam kata asal yang dipendekkan dan hasil pemendekannya. Dalam
al-ikhtiza>l dapat dibentuk dari paling sedikit satu kata, sedangkan an-nah}t dibentuk
dari paling sedikit dua kata. Selain itu, hasil proses al-ikhtiza>l tidak menjadi sebuah
kata baru dan maknanya tidak berbeda dengan kata pembentuknya, tetapi hanya sebatas
pemendekan kata, sedangkan an-nah}t hasil proses menjadi sebuah kata yang
dimungkinkan memiliki makna baru.
Fenomena an-nah}t bukan hal yang baru lagi dalam bahasa Arab. Al-Khali>l
bin Ah}mad pada tahun ke-2 H telah mengungkapkan fenomena an-nah}t ini dalam
Kitab al-‘Ain. Fenomena an-nah}t terus berkembang, terutama di era modern ini yang
banyak menggunakan an-nah}t sebagai salah satu proses pemenuhan kebutuhan
bahasa untuk memperkaya kosakata, khususnya untuk pembentukan istilah-istilah
asing ke dalam bahasa Arab. Dalam tulisan ini dibahas mengenai definisi, struktur
pembentuknya, pandangan-pandangan ahli gramatika Arab terkait dengan an-nah}t,
dan perkembangannya dalam pembentukan istilah-istilah baru dalam bahasa Arab.

DEFINISI AN-NAH}T
Secara bahasa istilah an-nah}t berasal dari kata ‫ ينحت‬-‫نحت‬ /nah}ata –

yanh}itu/ yang mengandung arti memahat, menata, dan mematung. Dalam Lisa>n al-
‘Arab, Ta>j al-‘Aru>s, dan as}-S}ih}a>h} disebutkan makna an-nah}t
adalah memotong, menggergaji, meraut, memendekkan, dan meringkas. Berdasarkan
makna-makna tersebut, an-nah}t ini kemudian digunakan untuk memberi istilah dari
formulasi dua kata atau lebih menjadi satu ungkapan baru.
Para ahli gramatika Arab memberi beberapa definisi mengenai an-nah}t. Al-
Khali>l mendefinisikan an-nah}t dengan pembentukan kata baru dari dua kata dengan
mengambil unsur-unsur huruf dari setiap kata tersebut. Definisi al-Khali>l ini senada
dengan Ibnu Fa>ris yang menyebut bahwa an-nah}t dibentuk dari dua buah kata yang
unsur-unsur dari kata tersebut disatukan untuk menjadi kata baru sebagaimana kata

‫ حيعل‬yang berasal dari kata ‫ي على‬


ّ ‫( ح‬As-Sah}i>mi>y, 2006: 23). Selanjutnya, Al-
Mu>sa> (1984: 67) mendefinisikan an-nah}t ini dengan pembentukan sebuah kata
baru yang berasal dari dua kata atau lebih atau dibentuk dari sebuah kalimat yang
masing-masing unsurnya memiliki arti dan tulisan berbeda, dan kata baru yang
terbentuk dapat mewakili seluruh unsur pembentuk aslinya dari sisi pelafalan maupun
makna. Adapun Abdullah Amin mengartikan an-nah}t sebagai susunan kata baru yang
terbentuk dari dua kata atau lebih yang kemudian dari setiap unsurnya diambil
beberapa konsonannya untuk menjadi suatu kata baru (Qani>biy, 2000: 189).
Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat dipahami bahwa an-nah}t dalam
bahasa Arab dapat terbentuk dari dua kata atau lebih yang bukan merupakan frasa atau
kalimat atau dari dua kata atau lebih yang berupa frasa atau kalimat. Sebagian unsur
konsonannya ini kemudian dirangkaikan dalam suatu struktur yang membentuk kata
baru yang disebut dengan an-nah}t.

STRUKTUR PEMBENTUK AN-NAH}T


Berdasarkan struktur-struktur pembentuknya, an-nah}t dapat dibentuk dari
kata, frasa, dan kalimat. Adapun an-nah}t yang dibentuk dari kata dapat berupa h}arf,
ism, dan fi‘l atau gabungan antara h}arf dengan ism. Berikut merupakan penjabaran
mengenai an-nah}t berdasarkan struktur-struktur pembentuknya.

1. Struktur Kata
Struktur pembentuk an-nah}t yang berupa kata dapat berasal dari h}arf,
ism, dan fi‘l atau gabungan antara h}arf dengan ism sebagaimana yang
disebutkan Hadi (2000: 255-257) dalam penelitiannya yang berjudul “Akronim
dalam Bahasa Arab: Pembahasan Seputar Perkembangan Mutakhir dalam
Bahasa Arab Seri IV”. Penjelasan dari masing-masing kategori adalah sebagai
berikut.

a. An-Nah}t pada H{arf


Hadi (2000: 255) menyebut bahwa penggabungan h}arf atau partikel
dalam bahasa Arab merupakan bagian dari an-nah}t dan tidak banyak disadari
oleh pemerhati bahasa Arab. Dalam banyak literatur, disebutkan pembentukan
an-nah}t terbatas pada murakkab majzi sehingga pembentukan an-nah}t dengan
penggabungan dua h}arf atau lebih kurang mendapat perhatian. Berikut
beberapa contoh an-nah}t yang dibentuk dari penggabungan h}arf.

Makna Asal Kata An-Nah}t


Tentang apa ‫ ما االستفهامية‬+ ‫عن‬ ‫عما‬
Akan tetapi ‫ ما الزائدة‬+ ‫لكن‬ ‫لكنّما‬
Seperti ‫ ما المصدرية‬+ ‫مثل‬ ‫مثلما‬
Tentang siapa ‫ من‬+ ‫في‬ ‫فيمن‬
Jika tidak ‫ ال‬+ ‫إن الشرطية‬ ‫إال‬
‫الناهية‬

b. An-Nah}t pada Ism


An-Nah}t pada ism atau nomina merupakan penggabungan dua ism atau
lebih menjadi sebuah kata yang memiliki makna baru. Berikut contoh-contoh
an-nah}t yang dibentuk dari ism.
Makna Asal Kata An-Nah}t
Batu besar ‫ الجمد‬+ ‫الجلد‬ ‫جلمد‬
‫ الجرم‬+ ‫الجره‬ ‫جرهم‬
Tiga ratus ‫ ما ئة‬+ ‫ثالث‬ ‫ثالثمائة‬
Empat ratus ‫ ما ئة‬+ ‫أربع‬ ‫أربعمائة‬
Ketika itu ‫ إذ‬+ ‫حين‬ ‫حينئذ‬

c. An-Nah}t pada Fi‘l


An-Nah}t pada fi‘l atau verba merupakan penggabungan dua fi‘l atau
lebih menjadi sebuah kata bermakna baru. Berikut contoh-contoh an-nah}t yang
dibentuk dari gabungan fi‘l.

Makna Asal Kata An-Nah}t

‫ جرى‬+ ‫دخر‬ ‫دخرج‬


‫ زمخ‬+ ‫بزخ‬ ‫بزمخ‬
Mengutus untuk ‫ ثار‬+ ‫بعث‬ ‫بعثر‬
mengadakan perubahan
Lari cepat ‫ ولي‬+ ‫هرب‬ ‫هرول‬
‫ درج‬+ ‫حدر‬ ‫حدرج‬

d. An-Nah}t pada H}arf dan Ism


An-Nah}t juga dapat dibentuk dari gabungan antara h}arf dan ism.
Berikut contoh-contohnya.

Makna Asal Kata An-Nah}t


Dari kematian ‫ المنايا‬+ ‫من‬ ‫ملمنايا‬
Atas orang laki-laki itu ‫ الرجل‬+ ‫على‬ ‫عرجل‬
Di atas kuda ‫ الفرس‬+ ‫على‬ ‫علفرس‬
Tanpa kaifa ‫ كيف‬+ ‫بال‬ ‫بلكفة‬

2. Struktur Frasa
An-nah}t dapat dibentuk dari frasa, yaitu susunan kata yang tak
berpredikatif. Pembentukan an-nah}t yang berasal dari frasa ini dapat berupa
tarki>b id}a>fiy maupun tarki>b was}fiy. Berikut contoh-contohnya an-nah}t
yang berasal dari frasa.
Makna Asal Kata An-Nah}t
Tentara pejuang Islam ‫حركة المقاومة‬ ‫حماس‬
di Palestina
‫اإلسالمية‬
Elektromagnetik ‫كهربائي مغنيطيسي‬ ‫كهرمغنيطي‬
Kaum penyembah ‫عبد الشمسي‬ ‫عبشمي‬
matahari
Tak bermoral ‫ال أخالقي‬ ‫الالأخالقي‬

3. Struktur Kalimat
Pembentukan an-nah}t yang berasal dari kalimat pada umumnya
merupakan an-nah}t yang berasal dari istilah-istilah agama Islam. An-nah}t
yang terbentuk berarti mengucapkan apa yang ada pada kalimat aslinya,

misalnya ‫ بسمل‬/basmala/ yang berarti mengucapkan ‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


/bismillah ar-Rahma>n ar-Rahi>m/ (Hadi, 2000: 258). Contoh-contohnya
adalah sebagai berikut.
Makna Asal Kata An-Nah}t
Mengucap sami‘alla>hu li ‫سمع هللا لمن حمده‬ ‫سمعل‬
man h}amidah
Mengucap al-hamdu lilla>h ‫الحمد هلل‬ ‫حمدل‬
Mengucap subha>nallah ‫سبحان هللا‬ ‫سبحل‬
Mengucap ma> sya>’allahu ‫ما شاء هللا كان‬ ‫مشكن‬
ka>na

PERKEMBANGAN AN-NAH{T DALAM BAHASA ARAB


Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa fenomena an-nah}t
bukan hal yang baru lagi dalam bahasa Arab. Al-Khali>l bin Ah}mad pada tahun ke-
2 H telah mengungkapkan fenomena an-nah}t ini dalam Kitab al-‘Ain. Contoh-contoh

an-nah}t seperti ‫حيعل‬, ‫بلحارث‬, ‫حمدل‬, ‫ عبشمي‬banyak ditemukan dalam buku-buku


karya ahli gramatika terdahulu (Takeda, 2011: 13).
Salah satu ahli gramatika yang menaruh perhatian penuh terhadap fenomena an-
nah}t adalah Ibnu Fa>ris yang mengarang kamus Maqa>yis al-Lugah. Ibnu Fa>ris
menyebut kata dalam bahasa Arab yang lebih dari tiga huruf terbagi menjadi tiga, yaitu
an-nah}t, mazi>d, maud}u>‘ wa wad}‘an (As-Sah}i>mi>y, 2006: 28). Terkait dengan
an-nah}t, Ibnu Fa>ris menyatakan bahwa hampir semua kata yang lebih dari tiga huruf
pada dasarnya adalah singkatan dari dua kata yang mempunyai akar kata tiga huruf.
Ibnu Faris dengan tegas menulis, “Ketahuilah bahwa dalam masalah ruba>’i> dan
khuma>si> terdapat sebuah pandangan dalam kaitannya dengan qiya>s”. Oleh karena
an-nah}t disebut sebagai qiya>s dan adanya ketakutan merusak bahasa, an-nah}t tidak
mengalami perkembangan (Takeda, 2011: 13).
Pada akhir abad XIX dan awal XX bahasa Inggris menjadi bahasa yang penting
dalam pergaulan internasional yang mau tidak mau mempengaruhi kosakata Arab.
Pembahasan mengenai an-nah}t mulai muncul sebagai salah satu proses pemenuhan
kebutuhan bahasa untuk memperkaya kosakata, khususnya untuk pembentukan istilah-
istilah asing ke dalam bahasa Arab (mu’arrab). Majma’ al-Lugah pun banyak
melakukan kajian terkait an-nah}t untuk kemudian dilakukan mu’arrab.
Dalam Al-Ma‘a>jim wa al-Mus}t}alah}a>t: Maba>h}is\ fi> al-
Mus}t}alah}a>t wa al-Ma‘a>jim wa at-Ta‘ri>b Qani>biy (2000: 192-203) membagi
an-nah}t menjadi dua, yaitu an-nah}t ar-ramziy dan an-nah}t dari murakkaba>t.
Berikut penjelasan dari pembagian an-nah}t tersebut.
1. An-nah}t ar-ramziy
a. An-nah}t al-h}arf ar-ramzi yang berupa simbol huruf dari kata yang
disingkat. Contohnya sebagaimana di bawah ini.
Arti An-nah}t

‫الوقف االزم‬ ‫م‬


‫الوقف الجائز‬ ‫ج‬
‫إلى آخره‬ ‫الخ‬
‫سنتيمتر‬ ‫سم‬
‫دكتور‬ .‫د‬

b. An-nah}t al-awa>’ili> yang menggunakan huruf awal dari istilah susunan


kata yang disingkat. Susunan kata yang disingkat ini bisa berupa nama
organisasi, istilah pengetahuan, dan nama lembaga antarnegara. Berikut
contoh-contohnya.
UNESCO ‫اليونسكو‬
FAO ‫فاو‬
AIDS ‫اإليدز‬
NASA ‫ناسا‬
NATO ‫الناتو‬
ISO ‫إيزو‬
2. An-Nah}t dari Murakkaba>t
An-nah}t ini terbentuk dari al-murakkab al-majzi>, yaitu susunan tarki>b
seperti tarki>b id}a>fi>y, was}fiy, isna>diy, atau ittiba>iy. Istilah-istilah
akronim dalam bahasa Inggris banyak didominasi dengan sisipan, mengingat
bahasa Inggris adalah bahasa yang menggunakan sisipan, seperti prefiks, infiks,
dan sufiks. Adapun bahasa Arab bukanlah bahasa yang mengenal sisipan,
namun memiliki kekhasan tersendiri, yaitu huruf-huruf ziya>dah yang

terkumpul dalam kata ‫سألتمونيها‬. Berikut beberapa contoh an-nah}t dengan

sisipan yang diadaptasi dari bahasa asing.


Asal Kata An-Nah}t
‫ يّة‬+ ‫لم‬ ‫اللمية‬
‫عن و عن‬ ‫العنعنة‬
‫ يّة‬+ ‫كيف‬ ‫كيفيّة‬
‫ يّة‬+ ‫هو‬ ‫الهويّة‬
‫ يّة‬+ ‫ ما هي‬, ‫ما هو‬ ‫الماهيّة‬
‫ يّة‬+ ‫إنّه‬ ‫اإلنيّة‬
‫ يّة‬+ ‫ليس‬ ‫الليسيّة‬
‫ تاريخ‬+ ‫قبل‬ ‫قبتاريخ‬
‫ال ينتاهى‬ ‫الالمتناهي‬
‫ال يدوم‬ ‫الالدائمي‬
‫ال أخالقي‬ ‫الالأخالقي‬
‫ال هوائي‬ ‫الالهوائي‬
‫ال محدود‬ ‫الالمحدود‬

Selain itu, Majma‘ al-Lugah di Kairo pun melakukan usaha-usaha mu’arrab


untuk an-nah}t yang berasal dari istilah-istilah asing, terutama dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi, kimia, kedokteran, seni, serta lain-lainnya.
Berikut contoh-contohnya.

Makna Asal Kata An-Nah}t


egocentrism ‫ مركز‬+ ‫أنا‬ ‫أنركزية‬
sporozoa ‫ جرثومة‬+ ‫حيوان‬ ‫حيثومة‬
amphibian ‫ ماء‬+ ‫بر‬ ‫برمائي‬
albuminoid ‫ زالل‬+ ‫شبه‬ ‫شبزال‬
daydream ‫ يقظة‬+‫حلم‬ ‫حلقظة‬
PENUTUP
An-nah}t dalam bahasa Arab merupakan abreviasi atau proses pemendekan,
penyingkatan, atau peringkasan dengan membentuk sebuah kata baru yang berasal dari
dua kata atau lebih atau dibentuk dari sebuah kalimat yang masing-masing unsurnya
memiliki arti dan tulisan berbeda. Kata baru yang terbentuk tersebut dapat mewakili
seluruh unsur pembentuk aslinya dari sisi pelafalan maupun makna. Dalam bahasa
Arab, an-nah}t dapat dibentuk dari semua seluruh bentuk kata, meliputi ism, fi’l, dan
juga h}arf. Selain itu, an-nah}t juga dapat dibentuk dari tataran kata, frasa, hingga
kalimat.
Di era modern ini, an-nah}t menjadi fenomena kebahasaan yang mengalami
perkembangan pesat mengingat kebutuhan bahasa Arab untuk memperkaya kosa kata
baru. Majma‘ al-Lugah pun telah melakukan beberapa kajian untuk melakukan
mu’arrab istilah-istilah asing yang banyak menggunakan akronim. Proses
pembentukan kata dengan an-nah}t ke depannya akan terus dibutuhkan untuk
membentuk istilah-istilah baru untuk kepentingan keilmuan.

DAFTAR RUJUKAN

As-Sah}i>mi>y, Salma>n ibn Sa>lim ibn Ra>ja’. 2006. As}lu ma> Za>da ‘ala>
S|ala>s\ati ‘inda Ibni Fa>ris min Khila>li Mu’jam Maqa>yi>s al-Lugah. Makkah:
Ja>mi‘atu Ummu al-Qura>.

Hadi, Syamsul. 2000. “Akronim dalam Bahasa Arab: Pembahasan Seputar Perkembangan
Mutakhir dalam Bahasa Arab Seri IV”. Humaniora Volume XII No. 3.

Kridalaksana, Harimurti. 2007. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama.

Naha>di,> al-Mu>sa>. 1984. An-Nah}t fi> al-Lugah al-‘Arabiyyah. Kairo: Da>r al-‘Ilmi.

Qani>biy, H{a>mid S}a>diq. 2000. Al-Ma‘a>jim wa al-Mus}t}alah}a>t: Maba>h}is\ fi>


al-Mus}t}alah}a>t wa al-Ma‘a>jim wa at-Ta‘ri>b. Jeddah: ad-Da>r as-
Su‘u>diyyah.

Sufyan, Abu. 2011. “Akronim dalam Bahasa Arab”. Humaniora Volume 23 No. 1
Februari.

Takeda, Toshiyuki. 2011. “An-Nah}t fi> al-Lugah al-‘Arabiyyah baina al-As}alah wa al-
H}adi>s\ah”. Kyoto Bulletin of Islamic Area Studies 4-1&2 Maret.

Anda mungkin juga menyukai