Bahasa Arab-Inna Wa Akhwatuha
Bahasa Arab-Inna Wa Akhwatuha
BAHASA ARAB
“Inna Wa Akhwatuha”
Muzaliman Karim
MUARA BUNGO
3/2022
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim….
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah swt. Yang telah memberikan
rahmat dan karunia Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah untuk bahan
mata kuliah Bahasa Arab. Dalam makalah ini kami sebagai penyusun menyajikan
persoalan “Inna Wa Akhwatuha”.
Walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun kami menyadari
bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
penulisan untuk masa yang akan datang.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
penulis maupun para pembaca serta dapat menambah wawasan tentang “Inna Wa
Akhwatuha”.
Penulis
II
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... I
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
A. Kesimpulan ......................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................... 9
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesungguhnya bahasa arab dan nahwu adalah suatu sarana untuh mengetahui
alqur’an dan sunnah Rasulullah s.a.w. keduanya bukanlah termasuk dari ilmu-ilmu
syar’i akan tetapi wajib hukumnya mendalami ilmu tersebut karena syari’ah ini
datang dengan bahasa arab dan setiap syari’ah tidak akan nampak kecuali dengan
suatu bahasa. (Imam Al-Ghazali).
Dari penjelasan di atas, maka nampaklah bahwa bahasa arab sangatlaah urgen
untuk dipelajari, dipahami dan diamalkan. Dan untuk dapat memahami bahasa arab,
kita perlu mendalami ilmu nahwu, sharaf serta ilmu balagha. Tetapi yang menjadi
tantangan global para pelajar sekarang. Mereka ingin dengan mudahnya dapat
berbahasa tanpa mengetahui seluk-beluk dari ilmu tersebut terutama pada nahwu
dan sharafnya. Sehingga saat mereka menemukan keganjalan-keganjalan dalam al-
qur’an, mereka akan heran. Dan akhirnya timbullah argumen-argumen dan bahkan
laris terpasarkan buku-buku mengenai kejanggalan-kejanggalan bahasa dalam al-
qur’an. Dan mereka yang harus membaca meresapi tanpa menganalisa, akan
memahami bahwa terdapat beberapa kaidah-kaidah bahkan bahasa-bahasa dalam
al-qur’an yang salah.
Maka dari itu, kami membuat makalah ini untuk jadi tuntunan para
mahasiswa yang bertemakan “Inna Wa Akhwatuha”. Oleh karenanya, perlu sebuah
kajian menyeluruh untuk menguraikan persoalan-persoalan hukumnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian inna waa akhwatuha?
2. Apa saja saudara-saudaranya inna waa akhwatuha?
3. Apa contohnya inna waa akhwatuha?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian inna waa akhwatuha.
2. Untuk mengetahui saudara-saudranya inna waa akhwtuha.
3. Untuk mengetahui contoh-contoh inna waa akhwatuha.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
nashab) sebagai isimnya inna. Sedangkan khabar tetap dalam keadaan marfu’
sebagai khabarnya inna wa akhwatuha.
B. Inna dan Saudara-saudaranya (Akhwatuha)
Ada sedikit perbedaan pendapat di antara ulama ahli nahwu dalam
menyebutkan inna dan saudara-saudaranya. Menurut Imam ibnu Malik, inna dan
saudaranya secara keseluruhan ada 6 macam huruf yang disebutkan dalam nadzam
Alfiyyah berikut ini:
َ س َما ِل َكانَ مِ ْن
ع َمل َ ِ ِِلن أَن لَيْتَ ٰلكِن لَعَل ۞ َكأَن
ُ ع ْك
“Dalam kaitan amal inna ()إِن, anna ()أَن, laita ( َ)لَيْت, lakinna ()كِن, la’alla ()لَعَل,
dan ka’anna ( ) َكأَنitu kebalikan dari amal kana, yaitu menashabkan mubtada’ dan
merafa’kan khabar”.
Sedangkan menurut Imam Sibawaih inna dan saudaranya secara keseluruhan
ada 5 macam huruf. Jumlah ini didasarkan mengingat huruf انmaftuhah (dibaca
fathah hamzahnya) dan انmaksurah (dibaca kasrah hamzahnya) merupakan satu
bagian yang sama. Sebab pada hakikatnya انmaftuhah itu adalah انmaksurah,
sebagaimana penjelasan yang akan datang.
Dari penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan saudara-saudaranya inna adalah:
1. Inna/anna (أَن/)إِن, artinya sesungguhnya. Contohnya kalimat إِن زَ ْيدًا ُمجْ تَ ِهد
(sesungguhnya Zaid itu rajin).
2. Laita ( َ)لَيْت, artinya seandainya. Contohnya عائِد َ َ( لَيْتَ الشبseandainya masa
َ اب
muda kembali).
ٰ artinya tetapi. Seperti kalimat ( زَ يْد َجاهِل ٰلكِنهُ ُم ْجت َ ِهدZaid itu
3. Lakinna ()لكِن,
tidak pintar, tetapi ia orang yang rajin).
4. La’alla ()لَعَل, artinya semoga, mudah-mudahan. Contohnya seperti لَعَل
َازل َ ( ال َمsemoga hujan turun).
ِ ط َر ن
5. Ka’anna () َكأَن, artinya seperti, seakan-akan. Misalkan kalimat َكأَن فَاطِ َم َة بَدْر
(seakan-akan Fathimah itu purnama).
C. Fungsi Inna dan Saudaranya
Inna dan saudaranya tidak hanya menjadi partikel yang merubah i’rab suatu
kalimat, tetapi juga memberikan pengaruh terhadap makna kalimat (mubtada’
khobar) yang dimasukinya. Oleh karena itu, menjadi penting untuk diketahui
4
Contoh pertama dan kedua pada kalimat di atas adalah contoh penggunaan
la’alla ( )لَعَلdengan makna tarojji (mengharap terjadinya perkara yang disukai),
sedangkan pada contoh ketiga merupakan penggunaan la’alla ( )لَعَلuntuk sesuatu
yang tidak disukai terjadi.
Catatan: sebagian ulama ahli nahwu ada yang menyebutkan tawaqqu’
dengan istilah al-isyfaq ()اِلشفاق, artinya al-khouf ()الخوف, yaitu kekhawatiran atau
ketakutan.
Selain menunjukkan atas makna tarojji dan tawaqqu’, la’alla ( )لَعَلjuga
memiliki fungsi ta’lil ()تعليل, yaitu penjelasan sebab (alasan). Dan ini banyak
digunakan dalam ayat-ayat suci Al-Qur’an, di antaranya:
َّللا لَ َعل ُك ْم ت ُ ْف ِل ُحون
َ َواتقُوا
Artinya: dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung, (QS. Al-Baqarah:
189).
ََواتقُوا ّللاَ لَعَل ُك ْم ت ُ ْر َح ُمون
Artinya: dan takutlah terhadap Allah supaya kamu mendapat rahmat, (QS. Al-
Hujurat: 10).
Akan tetapi, sebagian orang Arab ada yang menjadikan لَ َعلyang
bermakna ta’lil seperti huruf jar, tidak beramal sebagaimana amalnya inna.
Contohnya seperti dalam syair Arab berikut:
ْ أُدْعُ أ ُ ْخ َرى َو
ُارفَ ِع الص ْوتَ َج ْه َرة ً ۞ لَعَل أَبِى المِ ْغ َو ِار مِ ْنكَ قَ ِريْب
“Panggillah kembali dan keraskan suaramu, barangkali Abu Mighwar dekat
denganmu”.
Jika huruf لَ َعلpada syair di atas beramal sebagaimana inna, seharusnya
diucapkan ( أَبَا المِ ْغ َو ِارdii’rabi dengan harakat fathah). Namun huruf لَعَلtersebut
diberlakukan sebagaimana huruf jar, sehingga pelafadzannya ( أَبِى المِ ْغ َو ِارdii’rabi
dengan harakat kasrah).
5. Ka’anna () َكأَن
Saudaranya inna yang terakhir yaitu ka’anna () َكأَن, yang memiliki
fungsi tasybih ()تشبيه, artinya persamaan atau penyerupaan.
َيُفِيدُ الت ْشبِيه, صبُ االس َْم َويَ ْرفَ ُع ال َخبَ َر
ِ "يَ ْن: ع َم َل "إِن
َ َح ْرف ُمشَبه بِال ِف ْع ِل يَ ْع َم ُل
7
Artinya: ka’anna adalah huruf yang menyerupai fi’il (kata kerja), yang
beramal seperti amalnya inna, yaitu menashobkan isim merofa’kan khobar, dan ia
berfungsi sebagai tasybih (penyerupaan).
َ َ ( َكأَن فُ َلنًا أSeakan-akan Fulan itu singa). Maka huruf َكأَن
Misalnya kalimat سد
pada kalimat barusan difungsikan untuk menyerupakan Fulan dengan singa, artinya
sama-sama pemberani. Contoh lain penggunaan ka’anna ( ) َكأَنadalah syair Arab di
bawah ini:
ُت لَ ْم يَ ْبدُ مِ ْن ُهن ك َْو َكب َ َكأَنكَ ش َْمس َوال ُملُوكَ ك ََواكِبُ ۞ إِذَا
ْ َطلَع
“Seakan-akan engkau adalah matahari, dan raja-raja adalah bintang-bintang. Ketika
engkau terbit tidak ada bintang yang muncul dari mereka”.
Selain bermakna tasybih (penyerupaan), ka’anna ( ) َكأَنjuga memiliki
fungsi zhan ()ظن, artinya dugaan atau kecurigaan, dan taqrib ()تقريب, yaitu
perkiraan. Sebagian maqolah mengatakan zhann ( )ظنdan syakk ( ;)شكkecurigaan
dan keraguan.
D. Contoh Inna dan Saudaranya
Supaya lebih menunjang lagi penjelasan-penjelasan yang telah disampaikan.
Sekarang coba perhatikan beberapa contoh inna dan saudaranya dalam kalimat
berikut ini:
• اِلس َْل َم ِد ْي ُن الس َل ِم
ِ إِن: sesungguhnya Islam adalah agama keselamatan.
• َاجح ِ أ ُ ْخبِ ْرتُ أَن زَ ْيدًا ن: saya mendapat kabar bahwa sesungguhnya Zaid menjadi orang
sukses.
• ُ ُ ت ْال َح َياة
س ُر ْو ًرا َو ُحبًّا َ لَيْتَ الش ُر ْو َر ِبد ُْو ِن نُقَاط َو ْال َح َر: Andaikan
ِ َب ِبد ُْو ِن َراء لَكَان
kata Syurur tanpa titik dan kata Harb tanpa Ro', hidup akan penuh keceriaan dan
cinta.
• لَعَل زَ ْيدًا فَ ْوز: mudah-mudahan Zaid menang.
• ُ ُم َحمد ا ُ ِمي لَكِن ُم َحمدً َر: Muhammad itu ummiy tetapi Muhammad itu rasul.
س ْول
• َكأَن الع ِْل َم نُ ْور: seakan-akan ilmu itu cahaya.
Contoh inna dan saudaranya dalam Al Qur'an surat Al Baqarah:
• َ علَ ٰى ُك ِل
ش ْىء قَدِير َ ٱّلل
َ ِإن: Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu, (Al
Baqarah 2:20).
8
A. Kesimpulan
Inna wa akhwatuhaadalah partikel yang memasuki konstruksi mubtada’ dan
khabar (kalimat nominal), yang menashabkan yang pertama dan menjadikan
isimnya serta merafa’kan yang ke-dua dan menjadikan khabar baginya. Inna wa
akhwatuha disebut sebagai huruf nasikh karena menghapus atau merubah suatu
ketentuan/hukum. Adapun huruf-hurufnya antara lain إنdengan hamzah yang
dikasrah dan nun yang ditasydid, أنdengan hamzah difathah dan nun ditasydid, كأن
dengan nun ditasydid, لكنdengan nun yang ditasydid juga, serta ليتdan لعل.
B. Saran
Kekurangan dalam pembuatan makalah ini tentu sangat dirasakan oleh
pembaca, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik yang dapat membantu
pemakalah dalam penulisan-penulisan ilmiah selanjutnya. Materi yang
disampaikan oleh penyusun hanyalah sebagian kecil dari begitu banyak materi yang
ada, karenanya kami mengharapkan pembaca untuk mencari referensi lebih banyak.
9
DAFTAR PUSTAKA
10