Desa Wisata
Desa Wisata
DESA WISATA
Diabstraksikan :
Prof Dr Ir Soemarno MS, pslp-ppsub-2010
PENDAHULUAN
kerajinan batu, bambu, jahit, dan aneka makanan ringan. Hal ini
sedikit banyak telah merubah pola hidup mereka yang semula
hanya memiliki aktifitas di sektor pertanian.
Beberapa produk unggulan dusun Nawung sudah dikirim ke
beberapa daerah. Kerajinan batu putih dalam bentuk air mancur,
sarung bantal batik, emping melinjo dan emping garut telah
menjadi produk utama yang sudah dibeli oleh berbagai
konsumen di beberapa daerah, seperti Yogyakarta, Klaten,
Bantul, dan Boyolali. Bahkan, produk air mancur batu putih
sudah dikirimkan ke Australia melalui sebuah perusahaan
ekspor di Yogyakarta.
Disamping itu, warga Nawung juga sudah mulai memiliki akses
yang cukup baik kepada pemerintah. Hal ini ditunjukkan dengan
adanya beberapa program pemerintah di dusun ini. Misalnya,
Disperindagkop dan Disbudpar Kab. Sleman telah memberikan
beberapa pelatihan kepada warga. Bahkan, Pemkab Sleman juga
memberikan dana gotong-royong dan simpan-pinjam untuk
meningkatkan kesejahteraan warga.
Selain menekuni berbagai jenis kerajinan, warga Nawung juga
mencoba menggali potensi lain yang ada, yaitu wisata alam. Di
perbatasan dusun, ada sungai cantik yang terbuat dari batu
putih. Bentuk batuan alami di sungai tersebut menjadi daya tarik
banyak pengunjung. Apalagi, ada cerita rakyat yang terkait
dengannya, yaitu cerita Kedung Nganten.
Warga Nawung mencoba mengembangkan dusunnya menjadi
salah satu desa wisata di Kabupaten Sleman. Perkenalan pertama
dilakukan pada bulan Agustus 2009 dengan menyelenggarakan
Merti Dusun. Kegiatan ini dihadiri sekitar 400 orang. Selanjutnya,
warga juga belajar ke beberapa desa wisata lain dan pelaku
pariwisata. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan banyak
referensi dalam mengembangkan Desa Wisata Kedung Nganten
(Dewi Kangen) di Nawung. Sebagai hasilnya, mereka mulai
membuat beberapa paket wisata alternatif, dan banyak
pengunjung mulai berdatangan.
Outbond dan trekking sungai sebagai upaya promosi wisata.
Dikaruniai sungai yang indah, Nawung menawarkan outbond
tradisional dan trekking sungai yang berbeda dengan desa
wisata lainnya. Pada tanggal 24 Maret 2010, diselenggarakan
trekking sungai yang diikuti oleh sekitar 40 peserta dari
beberapa lembaga dan kantor pemerintah. Sepertinya, trekking
ini membawa kesan tersendiri bagi peserta, sehingga mereka
merasa puas. Banyak di antara peserta yang mengatakan bahwa
sungai Nawung ini berbeda dengan sungai lainnya. Keindahan
batu alamnya sangat memukau. Semoga, upaya pengembangan
8
Interaksi Langsung
Wisatawan dimungkinkan untuk tinggal/bermalam dalam
akomodasi yang dimiliki oleh desa tersebut. Dampak yang terjadi
dapat dikontrol dengan berbagai pertimbangan yaitu daya dukung dan
potensi masyarakat setempat. Alternatif lain dari model ini adalah
penggabungan dari model pertama dan kedua. (UNDP and WTO.
1981. Tourism Development Plan for Nusa Tenggara, Indonesia.
Madrid: World Tourism Organization. Hal. 69).
11
Sumber:
http://prestylarasati.files.wordpress.com/2007/11/
hawa2.jpg
Sumber:
http://epwisata.wordpress.com/2009/07/07/wisata-
alam-dan-budaya-di-candi-gedong-songo/
waktu yang lama dan turun temurun, maka Ngembel pun berubah
menjadi Ngebel.
Sumber: http://manado.tribunnews.com/2011/02/25/suara-
gemuruh-misterius-meluas-ke-5-kabupaten
Sumber: http://desan-
boys1922.blogspot.com/2009/02/telaga-ngebel-
ponorogo-inilah-tempat.html
19
Sumber: http://cozynet-
ponorogo.blogspot.com/2009/12/larung-sesaji-di-telaga-
ngebel.html
Kebiasaan masyarakat Ponorogo, setiap menjelang 1 Muharram, melakukan
kegiatan larung sesaji, kegiatan ini dilakukan untuk menyambut datang nya hari
suro (dalam bahasa jawa)/1 Muharram. larung sesaji sudah dilakukan sejak
jaman kerajaan dulu,dan sampai sekarang masih di lestarikan.
Sumber:
http://4.bp.blogspot.com/_z68PswWnA38/TBXbYpMiIDI
/AAAAAAAAAjs/qW8mOjK5mQU/s1600/d.jpg
Dalam beberapa hal tradisi grebeg Suro, yang beberapa minggu lagi,
akan segera di selenggarakan di Ponorogo, disambut hangat oleh
setiap elemen masyarakat.
Sumber:
http://warokkini.blogspot.com/2010/11/anugerah-wisa-
budaya-jawa-timur.html
Sumber: http://monivillage.blogspot.com/p/beranda.html
Sumber:
http://images.aryasadhewa.multiply.com/image/1/photos/upload/300x
300/S
Sumber: http://www.grandwisatahotel-
ende.co.cc/2010/09/perkampungan-adat-
wolotopo.html
25
Sumber:
http://alanmalingi.wordpress.com/2010/04/09/atra
ksi-adu-kepala/
Sumber:
http://www.acehtourismagency.com/index.php?
op=berita_coment&id=1&daftar=_menu#
Wisatawan Domestik
PENGINAPAN
Sumber: http://wisatamelayu.com/id/images/obyek/ob-jun-23-
rondo-3.jpg
AKOMODASI
Sumber: http://pawargo.com/akhir-pekan-di-telaga-
ngebel/
PARIWISATA
REKREASI
Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah
berarti 'membuat ulang', adalah kegiatan yang dilakukan untuk
penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. Hal ini adalah
sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang selain pekerjaan. Kegiatan
yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga,
permainan, dan hobi. Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada
akhir pekan.
1. Objek wisata
Bagi kebanyakan orang pergi ke tempat wisata menjadi salah
satu tujuan piknik, tentu akan sangat menyenangkan bepergian
kesebuah tempat rekreasi, kadangkala ada banyak hal tidak
terduga bisa dilihat di objek wisata. Sebuah contoh adalah
banyaknya pendatang dari Jakarta setiap weekend ke puncak
Bogor. Tempat tertentu yang dianggap menyenangkan adalah
sebuah kecanduan rekreasi.
2. Pacaran
Siapa yang tidak suka pacaran? Banyak orang sangat menyukai
hal ini, entah itu berbincang dengan pacar, telpon2an, pegang2an
tangan atau lainnya.
3. Kumpul bareng teman-teman.
Kegiatan ini dapat mendatangkan kebahagiaan yang tak ternilai,
dengan kumpul bersama teman-teman kita dapat berbagi rasa
dan informasi, dengan menceritakan semua pengalaman, baik
yang pahit maupun yang manis. Banyak orang merasa bahwa
43
TRANSPORTASI
TRANSPORTASI Darat
←
← Sarana
← Angkutan jalan
← Kereta api
← Lainnya – Angkutan darat selain mobil, bus ataupun
sepeda motor yang lazim digunakan oleh masyarakat, umumnya
digunakan untuk skala kecil, rekreasi, ataupun sarana sarana di
perkampungan baik di kota maupun di desa.
← sepeda
← becak
46
← bajaj
← bemo
← helicak
← delman
←
←
TRANSPORTASI LAUT
Sumber: http://popangeran.blogspot.com/2011/01/tour-ke-
trenggalek-dengan-tujuan-pantai.html
Sumber: http://isamas54.blogspot.com/2010/12/flora-fauna-
3-merak-burung-berwarna.html
Pelabuhan Merak merupakan pelabuhan laut di Kota
Cilegon Banten yang menghubungkan Pulau Jawa
dengan Pulau Sumatra via perhubungan laut (Selat
Sunda). Setiap harinya, ratusan trip feri melayani arus
penumpang dan kendaraan dari dan ke Pulau Sumatra
melalui Pelabuhan Bakauheni di Lampung. Rata-rata
durasi perjalanan yang diperlukan antara Merak -
Bakauheni atau sebaliknya dengan feri ini adalah
sekitar 2 jam.
TRANSPORTASI UDARA
←
Sarana : Pesawat
Prasarana : Bandar udara
PRAMUWISATA
Definisi
EKOWISATA
Backpacking (perjalanan)
GEOWISATA
Dalam kondisi biasa, pesanan sekitar tiga hingga lima set yang
bisa diselesaikan dalam tiga sampai empat bulan. Pada bulan
Muharam pesanan dapat bertambah menjadi 10 set dalam tiga
bulan. Pemesannya terbanyak dari luar kota seperti Tulungagung,
Blitar dan Solo, bahkan ada yang dari Jakarta. Sayangnya para
pengrajin enggan membuka harga yang dia patok untuk setiap set
reyog yang dibuatnya, pokoknya ya kembali modal. Untuk satu set
termasuk perlengkapan gamelan, seorang pengrajin mampu
mengerjakan sekitar dua hingga tiga minggu dibantu beberapa
karyawannya. Termasuk spesialis pemahat gendang yang hanya
dipekerjakan ketika ada pesanan saja. Kalau tidak ada pesanan,
paling saya membuat almari di rumah.
Sumber: http://gambaraneh.wordpress.com/wisata-
kuliner-aneh-yang-mungkin-anda-suka/
Tidak hanya sebagai pemenuhan kebutuhan
biologis, manusia memerlukan makan untuk
berbagai keperluan seperti mengejar kenikmatan,
makanan memang dapat memberikan kenikmatan.
Oleh karena itu makanan dapat dijadikan sebagai
objek wisata karena kenikmatannya. Sementara
itu, ada beragam jenis-jenis makanan tradisional
yang konsumennya tertentu saja. Bagi para pecinta
wisata kuliner, dapat menikmati aneka jenis
kanaan tradisional di berbagai lokasi.
Sumber:
http://gajahpesing.rumahtulis.com/2010/11/20/sat
e-ayam-ponorogo/
Sumber: http://ayundafirsty.blogspot.com/2010/05/tari-
kecak.html
Sumber:
http://beritadaerah.com/denyut/sulawesi/32525/8
Foto : antara (Berita Daerah - Baubau) Seorang penjual
mengatur ubi dagangannya di pasar tradisional
Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara. Selasa
(14/12/2010). Ubi merupakan makanan pokok suku
Buton dan ubi tersebut dijual seharga Rp 25 ribu per
bakul.
62
Perkembangan
Pada waktunya nanti, diramalkan objek wisata yang diminati
wisman (wisatawan mancanegara)lebih banyak terpusat pada hasil
kebudayaan suatu bangsa. Oleh karena itu dalam industri pariwisata
nanti, hasil kebudayaan bangsa merupakan “komoditi” utama untuk
63
Tempat wisata
Sumber:
http://www.flickr.com/photos/30110001@N04/3031575304/
Sumber:
http://wirosableng810.blogspot.com/2010/05/mempertahankan-
situs-dan-budaya-ziarah.html
BP3 Trowulan yang bertugas menjaga fisik situs
beberapa kali memugar sejumlah benda bersejarah di
kompleks makam ini. Salah satunya sirap cungkup atau atap
bangunan penutup makam yang berbahan kayu. Sebagian
kayu sirap tersebut diganti karena mengalami kerusakan.
Begitu juga dengan salah satu batu nisan makam yang
kabarnya patah dan kemudian diperbaiki BP3 Trowulan.
Sekarang, institusi yang menangani situs bersejarah
ini tengah merencanakan pemugaran pendopo rante. Posisi
pendopo rante ini berada di dalam pelataran antara pintu
66
Cendera mata
Cinderamata Kasongan
67
Sumber: http://ikhwanulamara.blogspot.com/
Di Desa Kasongan, wisatawan akan disambut dengan hangat
oleh warga penduduk setempat. Sekedar melihat-lihat ruang
pajang atau ruang pamer yang dipenuhi berbagai hasil
kerajinan keramik. Apabila tertarik melihat pembuatan
keramik, wisatawan dapat mengunjungi beberapa galeri
keramik yang memproduksi langsung kerajinan khas itu di
tempat. Mulai dari penggilingan, pembentukan bahan
menggunakan perbot, penjemuran produk yang biasanya
memakan waktu 2-4 hari. Produk yang telah dijemur itu
kemudian dibakar, sebelum akhirnya di-finishing
menggunakan cat tembok atau cat genteng. Bekerja secara
kolektif, biasanya sebuah galeri adalah usaha keluarga
secara turun temurun. Meski sekarang pembuatan keramik
melibatkan tetangga sekitar tempat tinggal pemilik galeri,
namun pihak keluarga tetap bertanggung jawab untuk
pemilihan bahan dan pengawasan produksi.
Berkemah
Tujuan Perkemahan
1. memeberikan pengalaman adanya saling ketergantungan
antara unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk
melestarikannya, menjaga lingkungan dan mengem-
bangkan sikap bertanggung jawab akan masa depan yang
menghormati keseimbangan alam.
2. Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan
yang dihadapi, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebih
di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang
menyenangkan dalam kesederhanaan.
3. Membina kerjasama dan persatuan dan persaudaraan.
69
Sumber:
http://kisahmata.blogspot.com/2010/07/mereka-
berkemah-dan-belajar-bersama.html
Belasan anak-anak seusia pelajar sekolah menengah
pertama berjalan beriringan dalam barisan yang rapi.
Mengenakan seragam pramuka yang identik dengan
warna coklat serta tongkat pramuka di tangan kanan,
mereka terlihat begitu gagah. Anggota pramuka
tingkat penggalang itu berjalan sembari meneriakkan
yel-yel pramuka.
Macam Perkemahan
Pengantar
Menurut tutur tinular (kata turun-temurun), nama Candirejo
berasal dari kata Candighra. Seiring waktu berjalan, terjadi perubahan
kata atau penyebutan, Candighra kemudian berubah menjadi
Candirga dan selanjutnya berubah lagi menjadi Candirja, dan pada
akhirya seperti nama desa tersebut saat ini, yaitu Candirejo. Bila
diuraikan, kata Candi (bahasa Jawa) berarti batu dalam bahasa
Indonesia, dan kenyataannya separuh dari luas wilayah desa
Candirejo berupa daerah berbukit yang masuk dalam kawasan
pegunungan Menoreh yang merupakan bekas gunung api.
Keberadaan batu itu juga tersimbolkan dalam beberapa nama tempat
yang terkait dengan mitos setempat tentang bebatuan seperti Watu
Kendhil, Watu Ambeng, Watu Dandang yang terletak di dusun Butuh,
Watu Tambak, Watu Tumpuk, Watu Asin, Watu Cekathak yang
letaknya di dusun Sangen dan Kaliduren. Kata Rejo sendiri berarti
subur dan ini merupakan perlambang kesuburan tanah dataran
Candirejo, meskipun merupakan tanah lahan kering. Pada akhirnya
73
Penduduk
Fasilitas Wisata
1. Upacara Adat
Nyadran adalah upacara adat mengirim doa untuk leluhur
yang dilaksanakan setahun sekali, yakni pada bulan Ruwah (bulan
pada kalender Jawa), dalam rangka menyambut bulan Ramadhan.
Upacara Nyadran di tingkat desa dilaksanakan di gunung Mijil, sebuah
bukit kecil yang terletak di perbatasan desa, yang dipimpin oleh juru
kunci gunung Mijil. Sedangkan upacara Nyadran di tingkat dusun
dipimpin oleh kepala dusun atau tokoh agama. Dalam upacara ini juga
diberikan sesajian kepada para leluhur yang dimaksudkan agar para
leluhur juga menikmati hasil bumi selama ini. Makanan yang disiapkan
untuk upacara ini adalah Ingkung, yakni ayam utuh yang direbus
dengan bumbu rempah-rempah atau dalam istilah setempat di-"ukep".
Ingkung kemudian disajikan bersama dengan nasi dan sayuran.
Upacara besar lainnya adalah Saparan dan Perti Desa (Bersih
Desa/Sedekah Bumi) yang dilaksanakan setahun sekali pada tanggal
15 bulan Sapar (kalender Jawa) di balai desa. Tujuan upacara ini
adalah wujud syukur atas panen yang telah berlalu, sekaligus
permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar keselamatan
senantiasa dilimpahkan dan hasil pertanian semakin meningkat.
Bentuk dari Saparan adalah upacara Perti Desa yang mempunyai arti
memelihara dan menata desa agar lebih bermanfaat. Rangkaian
acara Perti Desa adalah:
b. Wayangan
Dalam wayangan, hal yang perlu dipersiapkan adalah sajian
(hidangan) sebagai berikut.
- Jajan pasar, melambangkan permintaan, supaya para
petani mudah menjual hasil panennya dan pedagang
mudah mencari dan menjual dagangannya serta mendapat
keuntungan.
- Ingkung panggang, maksudnya adalah untuk mengingat
asal mula kejadian manusia, bahwa manusia berasal dari
tidak ada menjadi ada dan kembali tidak ada.
- Kelapa dua pasang, melambangkan bahwa hakekatnya
isi dunia itu ada dua, yaitu siang dan malam, sedih
gembira, miskin kaya, mati dan hidup dan seterusnya.
76
Kesenian Tradisional
Desa Candirejo juga memiliki sejarah sebagai tempat
persinggahan pengikut pangeran Diponegoro (salah satu pahlawan
perjuangan Indonesia) ketika berperang dengan tentara Belanda
sekitar tahun 1825. Sebagai peninggalan budaya, momen itu tercurah
dalam satu arian yang dikenal dengan nama Jathilan, yang
menggambarkan latihan perang pasukan berkuda pangeran
Diponegoro. Kesenian ini berkembang sejak tahun 1920-an dan
memiliki beberapa versi.
Musik pengiring dari kesenian ini adalah karawitan. Jenis
kesenian lainnya adalah kesenian wayang. Kesenian ini muncul ketika
pengaruh agama Budha memasuki pulau Jawa. Wayang digunakan
untuk menyebarluaskan ajaran agama Budha dan pihak kerajaan
menggunakannya menjadi media penyampai pesan. Sampai saat ini
kesenian wayang berkembang menjadi media pembelajaran
masyarakat tentang nilai dan norma yang harus dimiliki manusia. Ada
beberapa jenis wayang dalam kebudayaan Jawa, yakni wayang
orang, wayang kulit dan wayang golek. Pementasan wayang kulit
kerap dilakukan bila ada upacara adat atau saat hajatan desa.
Keunikan wayang kulit adalah ia terbuat dari kulit kambing yang telah
disamak dan dikeringkan, kemudian diukir sesuai dengan karakter
peran dan alur cerita dalam kitab pewayangan. Setelah pengaruh
budaya agama Budha, maka terjadi peralihan ke budaya yang dibawa
oleh agama Islam. Pengaruh ini tampak dalam jenis kesenian yang
kemudian muncul di desa ini, seperti tarian Gatholoco/Wulangsunu,
Kubrosiswo dan Shalawatan dengan isi syairnya berupa tuntunan
hidup bagi umat manusia.
Tarian Gatholoco / Wulangsunu dipentaskan secara
berpasangan dalam baris berbanjar dan berjumlah genap. Dinamakan
77
Cinderamata
1. Kerajinan Pandan
Pandan ditanam sebagai tanaman pembatas antarlahan dan
tepi jalan. Tanaman ini banyak ditemui di bagian atas desa Candirejo,
yakni di dusun Ngaglik, dusun Wonosari, dusun Kerekan dan dusun
Butuh dengan lahan seluas kira-kira (18 ha). Pandan berpotensi
sebagai bahan baku kerajinan karena sifat serat daunnya yang keras.
Masyarakat menggunakan teknologi sederhana untuk mengolahnya
menjadi bahan baku pembuatan tikar pandan. Pandan yang telah
menjadi tikar kemudian dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan
berbagai macam produk kerajinan tas, kuda Jathilan kecil, dan produk
lain yang telah diproduksi dalam jumlah terbatas dan dipasarkan di
pasar desa, dan pasar cinderamata yang berada di taman candi
Borobudur.
78
Sumber: http://anyamanpandan.blogspot.com/
Perusahaan kerajinan memproduksi kerajinan dari anyaman
pandan, bambu, tenun lidi, aneka daun-daunan. Melalui website
perusahaan menyediakan berbagai informasi produk-produk
yang kami buat terdiri dari tas, topy, tempat file, tempat sampah
kering dsb.
2. Kerajinan Bambu
Desa Candirejo memiliki sumber daya bambu yang berlimpah
terutama di daerah bantaran sungai Sileng dan sungai Progo. Empat
jenis bambu yang tumbuh dan banyak dipergunakan adalah jenis
pring wulung (bambu hitam), pring petung (bambu berdiameter besar),
pring legi, dan pring ijo (bambu apus). Masyarakat desa Candirejo
memanfaatkan bambu untuk membuat perabot rumah tangga,
peralatan dapur, pagar rumah, penyangga pohon rambutan serta
dinding rumah. Bambu banyak dipakai untuk membuat kerajinan
tangan dan perabot rumah tangga yang dapat dipesan dan dibeli oleh
para pelancong. Hasil-hasil olahan bambu yang ada di desa Candirejo
antara lain adalah rak buku, tempat tidur, kursi, dan lukisan bambu.
79
Sumber: http://www.dompetdhuafa.org/?p=5754
Program “Terkam Jambu” Baitul Maal Desa (BMD) Ben
Mulyo dirasakan manfaatnya oleh warga Pengkol,
Kecamatan Nglipar, Gunungkidul. Menurut salah satu
penerima manfaat mengaku pendapatannya semakin
bertambah sejak mengikuti program ini. Biasanya satu
bambu utuh saya jual dengan harga lima ribu. Sekarang
satu bambu bisa diproduksi jadi enam tambir, harga satu
tambirnya 3 ribu. Ia juga mengaku pengetahuannya
semakin bertambah sejak mengikuti berbagai pelatihan
yang digelar BMD. Sebelumnya, penghasilan tiap
bulannya diperoleh dari bertani dan beternak empat
kambing. Sejak bergabung dengan BMD, dia mendapat
bantuan tiga ekor kambing dan pelatihan kerajinan
bambu sehingga dapat menambah penghasilan dari
membuat kerajinan bambu. BMD menggelar pelatihan
secara rutin setiap bulan sekali. Pelatihan yang diberikan
adalah pelatihan tentang kerajinan bambu dan
mengembangkan peternakan serta pertanian.
Diharapkan dengan pelatihan yang diberikan secara
rutin warga Pengkol dapat mengembangkan dirinya
sehingga mampu meningkatkan pendapatan keluarga
mereka.
80
3. Sarana Akomodasi
Desa Candirejo dilengkapi dengan sarana akomodasi yang
cukup baik. Untuk mempertahankan suasana pedesaan yang masih
asli, maka sarana akomodasi yang disediakan di desa Candirejo
berupa pondok-pondok penginapan (home stay) yang diusahakan
sendiri oleh masyarakat desa Candirejo.
Sumber: www.central-java-tourism.com/desa-
wisata/in/about.htm
Paket Wisata
- Wisata Menoreh
Paket ini menawarkan kesempatan kepada para pelancong
untuk mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan tentang
kehidupan sehari-hari dari masyarakat yang tinggal di kawasan
Menoreh. Pada kesempatan ini, para pelancong akan menemukan
kehidupan habitat asli dari burung-burung yang hidup di daerah ini.
Para pelancong juga dapat menikmati keindahan kebun-kebun
tanaman obat dan melihat sistem pertanian tradisional yang
diterapkan.
- Aktivitas Sungai
Ingin dapat menangkap ikan selincah para penduduk lokal?
Bila ya, mari ikuti paket wisata ini dan bergabung dengan komunitas
"Nylantrang" (komunitas para penangkap ikan). Para pelancong dapat
merasakan sendiri asyiknya menangkap ikan di sungai,juga dapat
82
- Kesenian Tradisional
Para pelancong memiliki kesempatan untuk menikmati
berbagai kesenian tradisional di desa Candirejo. Tiap-tiap kesenian
memiliki karakteristiknya masing-masing. Aktifitas menikmati kesenian
tradisional di tengah-tengah komunitas penduduk desa akan
memberikan nuansa tersendiri bagi para pelancong.
Sarana Tranportasi
Desa Candirejo dapat dicapai melalui salah satu dari tiga kota
besar, yaitu Semarang, Solo, dan Yogyakarta. Beberapa transportasi
darat tersedia untuk digunakan berkunjung ke desa Candirejo. Jarak
Semarang ke desa Candirejo sekitar 90 km. Bila berangkat dari
bandara Ahmad Yani Semarang, dapat menggunakan taksi untuk
mencapai desa Candirejo. Bila menggunakan bus, tersedia rute
Semarang-Magelang. Dari Magelang menuju desa Candirejo, dapat
memakai jasa angkutan umum, ojek, atau delman.
83
Sumber: http://dentingair.blogspot.com/2007/08/vacation-
desa-wisata-candirejo-magelang.html
Desda Candirejo memiliki banyak potensi. Misalkan saja
Tuk Banyu Asin, Watu Kendil, dan Tempuran. Untuk
menuju beberapa obyek yang terpisah-pisah ini, para
wisatawan akan diantar oleh pemandu wisata dengan
menaiki andhong. Obyek wisata Tuk Banyu Asin adalah
wisata yang menawarkan fenomena alam unik, di mana
kawasan Candirejo yang berada jauh dari laut, ternyata
memiliki salah satu mata air yang rasanya asin.
Fenomena unik ini makin lengkap ketika sebuah mitos
mengikuti keberadaannya. Konon, kucuran air asin yang
berada di tepian sungai berair tawar ini, merupakan air
kencingnya kuda Pangeran Dipenegoro sewaktu
bergerilya di kawasan Candirejo. Bagi yang
mempercayainya, air asin ini membawa tuah berupa
kelancaran jodoh, kemudahan rezeki, dan kemudahan
saat melakukan sesuatu.
1. Pengantar
Sejarah
Berdasarkan penuturan sesepuh desa, pembangunan desa
dimulai dari sejarah pelarian perang Diponegoro dari Yogyakarta yang
bernama Joyokusumo. Daerah-daerah yang dilewati oleh
84
Penduduk
Masyarakat Duwet dari komposisinya bisa dikatakan cukup
plural, berbagai agama memiliki pengikutnya di desa ini. Budaya-
budaya Jawa pun ada yang masih dilestarikan oleh masyarakat desa
Duwet. Rasa persaudaraan dan kegotongroyongan masih terasa dan
melingkupi tradisi-tradisi yang dijalankannya.
Desa Duwet termasuk desa agraris, karena kehidupan
sebagian besar warga mengandalkan pertanian terutama tanaman
padi, meskipun saat ini pergeseran telah terjadi, dimana sebagian
warga desa lebih memilih bekerja di luar sektor pertanian. Warga
Desa Duwet yang bekerja di luar sektor pertanian, antara lain di
bidang pertukangan, perdagangan dan industri kerajinan rumah
tangga.
85
Sumber: www.central-java-tourism.com/desa-
wisata/in/about.htm
Fasilitas Wisata
a. Tradisi Lokal
A. Merti Desa
Merti Desa merupakan sebuah prosesi tradisi lokal dalam
bentuk kegiatan bersih desa. Kegiatan ini sepenuhnya dilakukan oleh
masyarakat secara gotong royong. Tujuannya adalah agar Tuhan
memberikan perlindungan dan keselamatan baqi masvarakat desa.
Salah satu kegiatan yang menqiringi tradisi Merti Desa adalah
pertunjukan wayang kulit semalam suntuk. Merti desa biasanya
dilakukan pada tanggal 1 Muharram (Suran) dan pada tanggal 10
Dhulhijah (Besaran).
B. Sambatan
Sambatan merupakan kegiatan yang dilaksanakan bersama-
sama oleh warga desa dalam rangka memperbaiki rumah salah satu
warganya. Aspek kegotongroyongan serta semangat solidaritas
sangat kental dalam tradisi ini.
86
C. Tradisi Kumbakarnan
Tradisi ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mempersiapkan pembentukan kepanitiaan hajatan pengantin warga
desa. Istilah ini muncul karena pada tradisi in!, warga yang diundang
disediakan makan yang melimpah, layaknya ketika raja Kumbakarna
mau diangkat menjadi senopati perang dalam perang Baratayuda.
b. Kesenian Lokal
2. Cinderamata
D. Kerajinan Bambu
Masyarakat Desa Duwet secara tradisional telah
mengusahakan industri rumah tangga aneka produk kerajinan bambu.
Barang-barang dan hiasan yang terbuat dari bambu tersedia di desa
ini.
E. Kerajinan Lainnya
Selain industri rumah tangga kerajinan bambu, masyarakat
Desa Duwet juga memiliki beberapa jenis industri rumah tangga batu
bata, dan genteng untuk atap rumah.
3. Sarana Akomodasi
Wisatawan yang mengunjugi Desa Duwet, dapat menikmati
sarana akomodasi berupa pondok-pondok wisata (home stay) sebagai
tempat bermalam. Informasi tarif dan fasilitas wisata, dapat dilihat
pada bagian paket wisata atau dapat langsung menghubungi Pusat
Informasi Pariwisata Desa Duwet.
4. Paket Wisata
Beberapa paket wisata ditawarkan oleh desa wisata Duwet.
Salah satunya adalah Perkemahan Pendidikan Alternatif Soran
(Soran Alternative Education Camp - SAE Camp).
Program-program yang ditawarkan dalam kegiatan ini adalah;
- Program Anak Pelangi (bagi TK dan SD)
- Program Cahaya Bintang (bagi SMP dan SMU/SMK)
- Program Matahari Terbit (bagi perguruan tinggi dan
organisasi masyarakat)
- Retret/Rekoleksi
- Program Wartawan Muda
- Rekreasi Pendidikan
- Program Perusahaan
- Program Bebas/Pilih Sendiri.
Sumber: www.central-java-tourism.com/desa-wisata/in/about.htm
A. Kebudayaan
B. Pertanian
1. Tembakau Melihat proses penanaman 2,0 Sept-Des.
Menanam dan memanen 2,0 Sept-Des
2. Padi Melihat proses penanaman 2,0 Oktober-Maret
Menanam dan memanen 2,0 Oktober-Maret
3. Pabrik gula tebu Mengunjungi museum 2,0 Bebas
C. Situs-situs Sejarah
1. Candi Merak Mengunjungi situs 2,0 Bebas
2. Kolam renang Pluneng Mengunjungi lokasi 2,0 Bebas
3. Kolam renang Cokro Tulung Mengunjungi lokasi 2,0 Bebas
Sumber: http://sughie.wordpress.com/2009/07/07/wayang-kulit-
filosofi-dan-simbol-yang-tersembunyi-dalam-seni-bukan-sekedar-
tontonan-tapi-juga-tuntunan/
90
1. Pengantar
Desa Karangbanjar merupakan desa wisata yang ada di
Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Desa Karangbanjar berada
kurang lebih 2 kilometer sebelah barat ibukota Kecamatan Bojongsari
dan 5 kilometer sebelah utara ibukota Kabupaten Purbalingga. Di
sebelah utara, berbatasan dengan desa Sumingkir dan Beji, di
sebelah selatan, dengan desa Munjul, di sebelah timur dengan desa
Bojongsori dan Kajongan, serta di sebelah barat dengan desa
Kutasari. Luas wilayah desa Karangbanjar adalah 148,35 hektar yang
terdiri atas areal sawah seluas 110,16 hektar, areal pekarangan
seluas 271,35 hektar, dan lainnya seluas 10,85 hektar. Jumlah
penduduk desa Karangbanjar adalah 3731 jiwa (per tahun 2006).
Sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani..
Sumber: www.central-java-tourism.com/desa-
wisata/in/about.htm
91
Fasilitas Wisata
a. Kolam Pancing
Kawasan pancing dilengkapi dengan gazebo untuk memberi
kenyamanan bagi para pengunjung. Pada saat-saat tertentu,
diadakan lomba memancing yang menawarkan hadiah yang cukup
besar, sehingga seringkali menarik minat pengunjung dari luar daerah.
c. Peternakan Terpadu
Pengunjung dapat melihat dan menyaksikan proses
pemeliharaan ternak sapi yang dilakukan dengan sistem terpadu.
Sistem ini membuat seluruh ternak milik masyarakat disatukan dalam
sebuah lokasi. Diharapkan, hunian masyarakat dapat terjamin
kebersihannya, karena terpisah dari peternakan. Selain itu, sistem ini
juga membuat rasa gotong-royong masyarakat menjadi tetap terbina.
d. Bumi Perkemahan
Desa Karangbanjar memiliki sebuah bukit yang memiliki
pemandangan indah, dengan dikelilingi oleh sungai-sungai kecil yang
memiliki sumber mata air di sekitarnya. Di puncak bukit terdapat
sebuah gedung pertemuan yang dapat dipakai sebagai sarana
berbagai keperluan, misalnya resepsi perkawinan, rapat, maupun
kegiatan olah raga.
- Owabong
Owabong merupakan objek wisata air yang berlokasi di
Bojongsari, kabupaten Purbalingga. Di sini, pengunjung
dapat menikmati berbagai wahana air yang disediakan.
Kawasan ini sangat cocok untuk lokasi berlibur keluarga.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi alamat
dan telepon di bawah ini. Objek Wisata Air Bojongsari
Jalan Owabong, Bojongsari, Purbalingga, Jawa Tengah;
92
a. Lengger/Calung Banyumasan
b. Kuda Lumping
c. Kothekan Lesung
d. Gending Jawa
e. Genjring/Samproh
f. Tari-tarian Jawa dan Sanggar Tar
g. Wayang Kulit
h. Rebana
i. Padepokan Seni
j. Wayang dan Karawitann.
a. Kerajinan rambut ;
- sanggul dan cemara yang merupakan perlengkapan
berpakaian wanita jawa tradisional,
- herpis, wig/rambut palsu,
- bando dan aksesoris rambut lainnya.
- sapu hamada,
- sapu sulak.
d. Kerajinan lainnya
- pembubutan kayu,
- kerajinan rotan,
- cinderamata perkawinan,
- pembuatan cat tembok,
- dll.
e. Makanan khas
- jenang, wajik & ketan
- roti satu koyah, rengginang,
- buntil Caranmanggang, kripik ikan,
- badeg/legen
- seriping ketela/pisang,
- onde-onde, cenil,
- gurame bakar khas Karangbanjar, dll.
Sumber: www.central-java-tourism.com/desa-
wisata/in/about.htm
2. Sarana Akomodasi
94
3. Sarana Penunjang
Bagi wisatawan yang menginap dan ingin menikmati kondisi
desa wisata Karangbanjar serta objek-objek yang berada di sekitarnya
secara lebih leluasa, juga tersedia persewaan kendaraan berupa
mobil, sepeda motor maupun sepeda biasa.
4. Paket Wisata
Di bawah ini merupakan salah satu paket wisata yang
ditawarkan desa wisata Karangbanjar untuk sekali jalan.
1. Pengantar
Sumber: www.central-java-tourism.com/desa-
wisata/in/about.htm
Fasilitas Wisata
- Curug Celiling
- Curug Ciangin
- Curug Lawet
- Curug Petir
- Curug Gumang
- Gunung Cendana Sari
- Gunung Bander
- Kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ketenger .
3. Kerajinan Rakyat
Beberapa hasil kerajinan desa Ketenger dapat menjadi
cinderamata bagi para pelancong. Kerajinan-kerajinan utama yang
ada di desa ini adalah kerajinan logam dan seni lukis dengan media
kaca.
4. Makanan Khas
Beberapa makanan khas desa Ketenger adalah mendoan,
pecel, nopia, badeg, wedang jahe usu, sate dan sebagainya.
98
Sumber: www.central-java-tourism.com/desa-
wisata/in/about.htm
Sarana Akomodasi
Sarana Penunjang
Flyingfox
Paintball
Dll
Bajak Sawah
Sumber: www.pondokmaos.com/
INCLUSIVE :
1. Teori / Penjelasan proses penanaman
2. Mencangkul
3. Membajak dengan kerbau
102
Sumber: www.pondokmaos.com/
103
Flying Fox
Sumber: www.pondokmaos.com/
Paintball
Salah satu wahana baru yang disediakan oleh kami,ini
permainan petualangan yang melatih ketangkasan dan kerjasama
dalam sebuah team di area yang dibuat seperti arena perang antar
Team, dibutuhkan kerjasama yang baik antar teman.
didukung dengan peralatan yang aman, profesional dan fasilitas
104
Fasilitas :
Google
Semi Automatic Gun
Army Uniform
30 Pcs Bullet
Sumber: www.pondokmaos.com/
Sumber: www.pondokmaos.com/
Outbound
Outing Program
One day activity
Games:
Ice breaking, multi games ringan / games perkenalan (hallo
how are you, people to people, fire in the hole, tupai dan
pohon, dsb)
Low Impact, Permainan yang memiliki resiko rendah dan
memiliki arti philosofi dalam pengembangan karakteristik
pribadi yang didasarkan pada experimental learning
games.
Flying fox, high rope games…menguji mental pribadi dan
kerjasama dalam tim didalam menyemangati dan
memberikan motivasi kepada peserta di dalam
kelompoknya.
Water game, Permainan air dengan menggunakan rakit
bambu , dengan simulasi ini peserta diharapkan menjaga
106
Sumber: www.pondokmaos.com/
Rafting
107
Sumber: www.pondokmaos.com/
Gubuk Rena
Tarif sewa / malam
= Rp. 3.500.000,-
Sumber: www.pondokmaos.com/
Sumber: www.pondokmaos.com/
110
Pondok Gintung
Tarif sewa / malam
Rp. 600.000,-
Sumber: www.pondokmaos.com/
Gubuk Kemiri
Sumber: www.pondokmaos.com/
Sumber: www.pondokmaos.com/
Gubuk Adipala
Sumber: www.pondokmaos.com/
Sumber: www.pondokmaos.com/
Tarif sewa / malam
Rp. 2.000.000,-
Sumber: www.pondokmaos.com/
Latar Belakang
Definisi.
Menurut Pariwisata Inti Rakyat (PIR), yang dimaksud dengan
Desa Wisata adalah : Suatu kawasan pedesaan yang menawarkan
keseluruhan suasana yang mencerminkan keaslian pedesaan baik
dari kehidupan sosial ekonomi, social budaya, adat istiadat,
keseharian, memiliki arsitektur bangunan dan struktur tata ruang desa
yang khas, atau kegiatan perekonomian yang unik dan menarik serta
mempunyai potensi untuk dikembangkannya berbagai komponen
kepariwisataan, misalnya : atraksi, akomodasi, makanan-minuman,
dan kebutuhan wisata lainnya. Berdasarkan hal tersebut,
pembangunan desa wisata ini merupakan realisasi dari pelaksanaan
Undang-Undang Otonomi Daerah (UU. No. 22/99). Oleh karena itu
setiap Kabupaten perlu memprogramkan pembangunan desa wisata
di daerahnya, sesuai dengan pola PIR tersebut.
PROGRAM KEGIATAN
Pembiayaan
Dalam pembangunan desa wisata ini pemerintah daerah (desa
atau kabupaten) bertindak sebagai fasilitator membangun fasilitas
umum, seperti jalan, terminal kendaraan, gedung serbaguna di desa,
gedung peribadatan, rumah sakit, gedung sekolahan, alat komunikasi,
dan promosi. Penyelenggaraan usaha kepariwisataan beserta
fasilitasnya diserahkan kepada swasta, koperasi dan perorangan.
Dengan demikian pembiayaan pembangunan fasilitas umum
diusahakan dari APBD kabupaten setempat atau mencari bantuan
pemerintah pusat dan bantuan hibah dari luar negeri.
119
menempel dengan biji, dan juga rasanya yang sangat manis menjadi
nilai jual bagi buah ini.
Beberapa contoh klasifikasi jenis wisata yang ada di Desa
Wisata Perkebunan Salak Pondoh Kembangarum, Turi, antara lain:
1) Wisata Pemukiman
Wisata-wisata yang termasuk dalam wisata pemukiman
adalah gazebo (satu hari dan setengah hari), rumah
sawah (satu hari dan setengah hari), gubug karaoke,
panggung kesenian.
2) Wisata Permainan
Wisata-wisata yang termasuk dalam wisata permainan
adalah permainan bakiak adalah permainan untuk
mengasah kekompakkan, egrang adalah permainan untuk
melatih keseimbangan, panahan, sepak bola tikus, lari
memindah salak, dll.
3) Wisata Pertanian
Wisata-wisata yang termasuk dalam wisata pertanian
adalah cara menanam (padi, singkong, kacang), nutu/
menumbuk padi, membajak sawah dengan kerbau,
mencangkul sawah, panen (padi, singkong, kacang)
4) Wisata Kesenian
Wisata-wisata yang termasuk dalam wisata kesenian
adalah wayang (kulit, wahyu, kancil, bocah, dhamen,
sawah, gaul), petilan wayang orang, siteran, cokekan,
karawitan, tayub, jatilan (klinthing dan anakanak), dll.
5) Wisata Air
Wisata-wisata yang termasuk dalam wisata air adalah
bermain (di selokan, di sungai, di grojogan), mandi (di
sungai, di selokan, di grojogan), berenang di kolam
renang tradisional.
6) Wisata Peternakan
Wisata-wisata yang termasuk dalam wisata peternakan
adalah melihat kelinci di dilepas/ balapan kelinci, melihat
kerbau mandi, member makan kambing dan itik.
7) Wisata Kesehatan Tradisional
Wisata-wisata yang termasuk dalam wisata kesehatan
tradisional adalah pijat (refleksi rempah-rempah,
kebugaran, kerokan), tusuk jari, paket jamu untuk
kesehatan, paket aneka parem (beras, kencur, jahe,
boreh).
8) Wisata Perkebunan
Wisata-wisata yang termasuk dalam wisata perkebunan
adalah cara menanam (buah strawberry, buah pepino/
126
Fasilitas dalam menu wisata paket II, antara lain: acara api
unggun (bakar jagung dan singkong), mendapat celengan hias.
Dari semua menu wisata menurut per hari dan per kelompok,
wisatawan yang memesan menu-menu tersebut minimal sepuluh
orang, dan biasanya wisatawan yang memesan adalah mahasiswa
135
yang hanya ingin berwisata biasa atau refreshing. (Doc. Desa Wisata
Kembang Arum, Mei 2008).
1. Destinasi (Destination)
Desa Wisata Kembangarum berada di utara kota Kabupaten
Sleman merupakan Kecamatan Turi tepatnya di Desa Donokerto.
Desa wisata tersebut dijadikan daerah tujuan wisata pada akhir tahun
2005, tepatnya pada akhir bulan Desember. Memasuki Desa Wisata
Kembangarum pengelola menyediakan alat transportasi sepeda
onthel, karena jaraknya tidak terlalu jauh dan wisatawan bias
mengelilingi desa wisata tersebut untuk melihat hamparan sawah
yang luas.
Desa wisata ini cocok untuk dijadikan tempat wisata, baik
untuk wisata keluarga maupun studi banding. Desa Wisata
Kembangarum merupakan desa wisata yang berbasis pendidikan
dengan suasana alam sehingga banyak mahasiswa atau murid-murid
dari sekolah yang melakukan penelitian atau studi banding. Tidak
hanya mahasiswa atau murid-murid yang berwisata ke desa wisata
tersebut, para karyawan-karyawan dari berbagai instansi juga
berwisata di desa ini. Desa Wisata Kembangarum sering dijadikan
tempat untuk pembuatan film tau hanya sekedar shooting sebuah
acara.
2. Pemasaran (Marketing)
Pengelola desa wisata melakukan pemasaran dengan
membuat brosur tentang Desa Wisata Kembangarum, Spanduk,
papan petunjuk jalan, membuat paket wisata, dan pemasaran objek
wisata dari orang ke orang.
3. Pasar (Market)
Desa Wisata Kembangarum menjalin kerjasama dengan Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sleman dan pelaku wisata
seperti travel agent, hotel, restoran untuk memasarkan desa wisata
tersebut sehingga menjadi salah satu daerah tujuan wisata. Selain
136
Sumber: http://www.wisatanesia.com/2010/05/kampung-
jowo-sekatul-limbangan-kendal.html
Sumber: http://www.wisatanesia.com/2010/05/kampung-
jowo-sekatul-limbangan-kendal.html
140
DAFTAR PUSTAKA