PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGOPERASIAN SISTEM DEMIN PLANT
Sistem distart dengan jalan mengoperasikan saklar-saklar di control panel. Maka semua
peralatan bekerja secara otomatis. Operator dibutuhkan untuk mengamati semua indikator pada
control panel tersebut dan mengawal area sistem selama operasi otomatis.
Sebelum start, yakinkan bahwa katup hisap pompa sudah dibuka dan tinggi tekan (head)
pompa air distilat sebesar 15 m.
c. Pilih saklar “OPERATION MODE” ke posisi “DESALT 1 UNIT” atau “DESAL 2 UNIT”.
Untuk pertama kali, Unit ditempatkan pada posisi Fast Rinse. Yakini hal-hal dibawah ini:
a. Fast Rinse
Jalankan Distillated water booster pump. Katup (A-W1) dan (A-B3) dibuka.
Time = 20 menit.
b. Service
Distillated water booster pump tetap dijalankan. Katup (A-W1) masih tetap terbuka. Katup
(AB3) ditutup. Katup (A-W4) dibuka. Flow rate = 65 m3/hr.
c. Recycle
Air demin disimpan dalam tangki dan dipasok oleh demineralized water pump.
I A B C
II B C A
III C A B
Gambar 1.
3.1.4 Regenerasi.
Setelah 1300 m3 air diolah, unit secara otomatis ditempatkan dalam posisi regenerasi. Jika
diperlukan regenerasi dapat dilakukan secara manual dengan operasi berikut:
Yakinkan bahwa kondisi-kondisi berikut ini sebelum regenerasi dijalankan. Jika tidak terpenuhi,
regenerasi tidak akan start.
c. Urutan regenerasi tidak dalam “in progress” (berlangsung disistem yang lain.
Ada beberapa langkah (step) regenerasi Saringan Mixed Bed, sebagian diikuti oleh skematik
diagramnya.
Backwash.
Setel katup (A-W2) untuk mendapatkan aliran 12 m3/hr. Buka penuh katup (A-B1) dan (A-W3).
Langkah ini dilangkhi pada regenerasi pertama kali, juga setting-setting yang dibuat pada
langkah-langkah yang lain. Katup (A-W5) ditutup.
- Waktu : 20 menit
Settling (Pengendapan).
- Waktu : 10 menit
Caustic Injection.
R1 EJECTOR SILENCER R5
BAK
AIR DISTILAT POMPA MB B2 PENETRAL
(Mixed Bed)
R3 EJECTOR R6 W3
Katup (R2) diatur agar 276 liter larutan caustic diinjeksikan selama 20 (40) menit.
Katup PS1 diatur agar temperatur larutan caustic secara perlahan-lahan naik mencapai 55 oC.
- Waktu : 40 menit
Amati temperatur pemanas caustic. Bila temperatur melebihi 60 oC, yakinkan katup PS1 ditutup.
Amati level dari caustic dilution tank. Jika level turun sampai nol, lanjutkan ke lngkah berikutnya.
Caustic Displacement.
PS1 STEAM
R1 EJECTOR SILENCER R5
BAK
AIR DISTILAT POMPA MB B2 PENETRAL
(Mixed Bed)
R3 EJECTOR R6 W3
- Waktu : 20 menit
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
R1 EJECTOR SILENCER R5
BAK
AIR DISTILAT POMPA MB B2 PENETRAL
(Mixed Bed)
R3 EJECTOR R6 W3
HCl R4
Katup (R1), (A-R5), (R3), (A-R6), (A-W3) dan (A-B2) masih terbuka.
Katup (R4) diatur sehingga 128 liter larutan asam diinjeksikan selam 20 menit.
- Waktu : 20 menit
Acid Displacement.
R1 EJECTOR SILENCER R5
BAK
AIR DISTILAT POMPA MB B2 PENETRAL
(Mixed Bed)
R3 EJECTOR R6 W3
Katup (R1), (A-R5), (R3), (A-R6), (A-W3) dan (A-B2) masih terbuka.
- Waktu : 20 menit
Rinse.
W6 MB BAK
AIR DISTILAT POMPA (Mixed Bed) B2 PENETRAL
W2 W3
- Waktu : 20 menit
Draining.
B1 B4
MB B3
(Mixed Bed)
- Waktu: 20 menit.
Gambar 5.
Gambar 6.
Gambar 7.
Gambar 8.
B1 B4
MB
AIR DISTILAT POMPA W2 W3 (Mixed Bed)
Air mengalir dari bawah kolom dan melonggarkan/melepaskan (loosening) resin bed.
- Waktu : 5 menit
Resin Mixing.
B1 B4
MB
AIR DISTILAT POMPA W2 W3 (Mixed Bed)
Air mengalir dari bawah kolom dan melonggarkan/melepaskan (loosening) resin bed.
- Waktu : 5 menit.
Fill –Up.
B4 Open Ditch
MB
AIR DISTILAT POMPA W1
(Mixed Bed)
B3 Open Ditch
- Waktu : 5 menit
Fast Rinse.
MB Open Ditch
AIR DISTILAT POMPA W1 B3
(Mixed Bed)
- Waktu : 20 menit
Amati Conductivity meter. Conductivity berangsur-angsur turun ke nilai yang memuaskan. Maka
regenerasi selesai dan unit diposisikan melayani.
Gambar 9.
Gambar 10.
Gambar 11.
Gambar 12.
Service.
Urutan neutralizing dijalankan secara manual ketika sump level mencapai level yang ditetapkan.
Level bersesuaian dengan waste regenerant (limbah regenerasi) dari 2 siklus regenerasi
demineralizer dan 1 siklus regenerasi condensate polishing.
- Regenerasi tidak dalam “in progress” didalam demineralizer dan condensate polishing plant.
- Distillate water booster pump dalam keadaan operasi untuk memberikan air perapat
Effluent discharge pump.
- Set salah satu dari saklar Effluent discharge pump ke posisi “AUTO”
Set katup (NW2) agar tekanan keluar Effluent discharge pump menjadi 2,5 kg/cm 2(g). Set katup
(NW3) sehingga air contoh (sampling) mengalir ke pH meter. Katup (NW5) dibuka penuh. Set
katup-katup air perapat agar mengalirkan air ke pump stuffing box.
Recycle.
- Waktu 60 menit.
- Amati pH indicator
Neutralizing.
Apabila pH lebih rendah dari 7, katup (OH3) dan (NW7) dibuka untuk periode tertentu
tergantung kepada range pH sebagai berikut:
pH range Time
lebih rendah di 3
diatas 5 sampai 7
Bila pH lebih tinggi dari 9, katup (NW6) dan (H3) dibuka untuk periode tertentu tergantung
kepada range pH sebagai berikut:
pH range Time
diatas 12,5
Setting waktu tersebut diatas ditetapkan sewaktu start-up sehingga neutralizing selesai kira-
kira 2 jam.
Discharge.
Kira-kira 60 menit dibutuhkan untuk membuang larutan sampai sump level mencapai level
nol.
Set katup (NW1) sehingga tekanan keluar pompa menjadi 2.5 kg/cm2 (g). Atur katup air
contoh agar mengalir ke pH meter.
ph Meter Rinse.
Waktu 5 menit.
Transfer Acid/caustic ke d ilution tank yang kosong dijalankan ketika langkah rinse mulai
sewaktu regenerasi.
Acid Transfer.
Katup (DW2) dibuka dan 100 liter air dimasukan kedalam dilution tank.
Bila level measuring tank naik sampai 128 liter, katup (H2) dan (H1) dibuka.
Bila level measuring tank turun sampai nol, katup (H1) dan (H2) ditutup. Agitator
dioperasikan selama 10 menit.
Caustic Transfer.
Katup (DW1) dibuka, dan 160 liter air dimasukan kedalam dilution tank.
Bila level measuring tank naik sampai 280 liter, katup (OH1) dan (OH2) dibuka.
Bila level measuring tank turun sampai nol, katup (OH1) dan (OH2) ditutup. Agitator
dioperasikan selama 10 menit.
Acid/Caustic transfer ke day tank dijalankan ketik langkah pertama dari Recycle mulai
didalam neutralizing.
a. Acid transfer
Katup (MW4) dibuka dan ejector digerakan. Bila day tank menjadi penuh, katup (H3) dibuka
dan katup (MW4) ditutup 10 detik kemudian.
b. Caustic transfer
Katup (MW2) dibuka dan ejector digerakan. Bila day tank menjadi penuh, katup (OH3)
dibuka dan katup (MW2) ditutup setelah 10 detik kemudian.
Sewaktu menjalankan pompa, perhatikan hal-hal berikut ini. Jika ketidak-teraturan terdeteksi,
segera matikan pompa dan periksa ketidak-teraturan tersebut.
e. Perhatikan bahwa pompa tidak berjalan dengan tiada pengisian casing dan dengan katup
tekan tertutup.
f. Periksa temperatur bearing dan minyak pelumasnya pada interval waktu tertentu.
Temperatur bearing Effluent Discharge pump harus sebagai berikut :
Untuk pompa yang lain : Temperatur ruangan plus 50 oC atau tidak melebihi 80 oC.
Kebocoran fluida dari bagian gland yang layak, umumnya 10 sampai 15 drip (tetes) per menit.
Jika perlu, atur lagi dengan mengencangkan paket stuffing box.
Perhatian : Cegahlah benda-benda asing memasuki pompa dan bagian perapatnya. Air
perapat untuk mechanical seal harus bersih.
Demineralizer.
Catatan : Jangan menyetop Demineralizer saat regenerasi. Jika perlu, stop operasi saat akhir
dari backwash, Settling, Rinse atau Fast Rinse.
Neutralization.
Jika perlu, stop sewaktu neutralization dalam kelangsungannya, tekan tombol stop.
c. tutup katup manual seperti : katup tekan pompa, katup pemasok bahan kimia, katup
pemasok uap, katup pemasok udara dll.
Jika Raw water dipasok langsung dari Main Fresh water Tank, lakukan hal-hal berikut:
Dalam operasi water treatment plant atau demin. plant ini kemungkinan terjadi gangguan-
gangguan. Trouble-shooting pada setiap manual book-nya, menunjukan macam-macam
gangguan dan cara mengatasinya.
Mixed Bed A (B) differential - Cek kwalitet dari air masuk, flow
pressure high. rate dan lain-lain.
Caustic Dilution Water Flow Alarm ini ditransmisikan jika Set flow rate sampai spesifiknya
Low larutan NaOH kecepatan dengan valve R1
alirannya turun dibawah harga
spesifiknya dan tunggu 3 menit
selama caustis injection dalam
regenerasi.
Mixed Bed A (B) Water Flow Alarm ini terjadi, bila kecepatan Periksa destilate water booster
Low aliran yang diukur oleh flow pump valve, valve W1dan W4,
meter outlet mixed beda jatuh differensial pressure dan lain-lain.
dibawah nilai spesifiknya Jika saluran air yang melalui resin
tersumbat oleh suspensi, start
regenerasi.
Acid Dilution Water Flow Low Alarm ini terjadi, jika kecepatan Set flow rate ke nilai spesifiknya
aliran air pelarut H Cl jatuh dengan valve R1.
dibawah nilai spesifik dan tunggu
selama 3 menit, selama injeksi
asam untuk regenerasi.
Acid Dilution Density High Aliran ini terjadi, Jika density dari Periksa volume dari pada pelarut
acid injeksi naik diatas alarm dan larutan PS1.
level yang ditunjukkan oleh
density meter dalam saluran
injeksi selama stop acid injection
untuk regenerasi.
Demi Water Storage Tangki Alarm ini terjadi, jika tangki Pastikan bahwa valve D1 tertutup
Level High. persediaan air demineral naik dan valve RC1 terbuka, dan
diatas nilai spesifiknya. recycling terjadi. Jika recycling
terjadi selama 2 jam, maka demi
plant dalam posisi service lagi jika
tangki sudah turun dibawah
spesifik, test dapat dihksanakan iagi
sebelum service.
Demi Tank Level Low Alarm ini terjadi jika level air Jika level air dalam tangki tersebut
demin dalam tangki persediaan rendah terus, pastikan bahwa
tumn dibawah spesifikasinya. pompa pensupplai air demin
tersumbat.
Caustic Storage Tank A (B) Alarm ini terjadi, jika caustic Tambahkan cepat-cepat larutan
Level Low storage tank turun dibawah nilai NaOH.
spesifiknya
Neut Pump Level High Alarm ini terjadi, jika level larutan Pastikan valve NW1 terbuka dan
dalam neut pump diatas alarm pompa discharge effluen distart
level. untuk pembuangan larutan itu.
Recovery Tank Level High Alarm ini terjadi, jika level dari Periksalah kondisi dari operasi
recovery Tank naik diatas alarm recovery pump. jika levelnya terus
levelnya. menerus rendah, pastikan bahwa
sodium sulphite dosing pump akan
Alarm ini terjadi, jika level tangki
berhenti, siapkan larutan Na2 S03.
persediaan sodium suplly rendah
dibawah alann level.
Eff-Sump. pH. Low Alarm ini terjadi bila pH Ulangi netralisasi dari semula.
discharger water < 7 selama
stop discharger dan netralisasi
Mixing Air Pressure Low Alarm ini terjad', bila mixing air pastikan regenerasi terhenti pada
receiver pressure turun < 6,0 stop dari draining, tidak dilanjutkan
2
kg/cm (g), selama regenerasi dengan loosening. Betulkan segera
2
dan mau masuk draining, tekanannya sampai 6,5 kg/cm (g).
Mixed Bed A (B) Flow Preset Alarm ini terjadi, bila volume dari
Counter-count Up. air yang diolah mencapai nilai
spesifik, control switch system
- Reduced capacities
- Check with Hungerford & Terry Lab.
- Add resin.
Contaminated resin
- Reduced capacities
- Check with Hungerford & Terry Lab.
- Add resin.
Contaminated resin
- Have resin analyzed, replace resin.
Contaminated resin
- Add resin.
- Reduced capacities
- Check with Hungerford & Terry Lab.
Resin deteriorated
Unit Demin Plant harus dioperasikan oleh staf yang dapat menangani bahan kimia dan jika
mungkin dibawah pengawasan ahli kimia
Instaiasi yang ada harus dengan pentanahan menurut peraturan keselamatan kerja IEG
Panel listrik mempunyai sebuah switch "door block", agar memaksa setiap orang yang
menginginkan masuk kedalam panel harus memutuskannya
Semua motor dibangun menurut peraturan keselamatan kerja dan bagian yang bergerak dari
pompa-pompa diproteksi terhadap kecelakaan
Menghindari kebocoran bahan kimia, perlu area yang benar dan peralatan dilapisi dengan
anti korosi
Menuangkan bahan kimia dari atas tangki harus dengan sarung tangan, safety shoes,
masker dan baju khusus
3.6.1. Fungsi.
Condensate Polisher digunakan untuk mengurangi impurities (pencemar) dalam air kondensat
sampai batas yg diijinkan dan melindungi boiler terhadap kontaminasi karena pencemar
tersebut.
Gambar 14.
Condensate Polisher ditempatkan pada sistem air pengisi tekanan rendah (sistem air
kondensat) setelah condensate extraction pump. Fungsi dari sistem ini adalah untuk
memproteksi boiler terhadap kontaminasi karena kebocoran kondensor, produk korosi dan
logam-logam dalam air kondensat sampai batas yang dapat diterima dan mempertahankannya
tetap rendah selam operasi.
Sistem terdiri dari 2 buah mixed bed type polisher untuk setiap unit dengan fasilitas regenerasi
yang ditempatkan di bangunan Water Treatment. Resin ditransfer diantara vessel-vessel
dengan memakai air murni dan udara kompresi.
Polisher diisi dengan campuran resin cation (R-H) dan resin anion (R-OH). Ketika air kondensat
mengalir melalui Polisher, partikel halus dan tidak larut dalam air kondensat disaring dan ion2
dilepas dengan jalan proses pertukaran ion. Air dengan kemurnian tinggi diperoleh.
Lamanya usia pelayanan ditentukan oleh kualitas air kondensat dan besarnya aliran dalam unit
yang sedang operasi. Pada operasi normal, sinyal akhir dari pelayanan diberitahukan melalui
Flow Totalizer. Pada akhir dari pelayanan, resin dalam Polisher ditransfer kedalam pemisah
resin dan Cation Regeneration Vessel (CRV). Resin yang akan diregenerasi ini disimpan dalam
Anion Regeneration Vessel (ARV) kemudian ditransfer kembali kedalam Polisher. Maka
Polisher dapat melayani lagi.
Resin bekas dibersihkan secara hidrolik sewaktu langkah scrubbing (pembersihan) didalam
CRV. Resin penukar anion kemudian dipisahkan dari resin penukar kation. Resin penukar anion
kemudian ditransfer kedalam ARV dan digenerasi dengan caustic soda (NaOH). Resin penukar
kation tetap tinggal dalam CRV dan digenerasi dengan hydrochloric acid (HCl). Resin cation
yang telah diregenerasi ditransfer kedalam ARV dan siap ditransfer kedalam Polisher.
Gambar 15.
Gambar 16.
Laju aliran dan waktunya ditunjukan juga. Jika diinginkan, unit dapat juga dijalankan secara
manual karena semua pompa dan katup mempunyai saklar masing-masing.
Gambar 17.
Langkah operasi diklasifikasi jadi 2 grup. Satu untuk setiap polisher termasuk: pelayanan,
transfer resin dari CRV ke ARV, injeksi asam dan injeksi caustic.
Langkah-langkah ini dilakukan secara bebas pada setiap polisher. Ketika langkah settling dan
Fast Rinse : Tekan saklar “1A Service”.
a. Fast Rinse II
Resin dicuci sampai conductivity mencapai memuaskan. Jika unit stop sementara, ion-ion yang
ditarik dari air kondensat dan dipasang pada resin dibebaskan kedalam air dalam column
(kolom). Akibatnya conductivity air naik pada saat restart unit. Katup-katup (1AW2) dan (1AB2)
dibuka.
b. Service
Usia dari pelayanan diset pada Flow Totalizer di control panel. Totalizer ini akan memberikan
alarm saat akhir pelayanan. Alarm juga diberikan jika conductivity tidak memuaskan dan drop
tekanan tinggi lewat polisher.
c. Untuk stand by
Resin habis pakai ditransfer dari Condensate Polisher (CP) ke CRV. Resin yang sudah
diregenrasi ditransfer dari ARV ke CP.
Resin itu kemudian dicampur dan dicuci (rinse) didalam polisher dan siapuntuk melayani unit
lagi. Siklus transfer bebas dilakukan pada setiap polisher. Tetapi transfer resin tidak dapat jalan
jika polisher yang lain sedang melakukan transfer resin juga.
Gambar 18.
- katup inlet polisher (W1) dan katup outlet polisher (W3) tidak terbuka sepenuhnya.
- Salah satu saklar untuk semua katup inlet-outlet polisher, dan resin transfer pump tidak
ditempatkan dalam posisi otomatis.
Cp Draining I.
Polisher didrain sampai air berada pada 30 cm diatas resin bed. Katup (1AB3) dan (1AB4)
dibuka. Waktu = 10 menit.
Polisher ditekan oleh air dan udara yg masuk pada bagian bawah dan sebagian besar
resin ditransfer ke CRV.
Pada Condensate Polishing Vessel, tutup katup-katup (1AB3 dan 1AB4). Buka katup-katup:
(1AA1), (1AT2), (1AQ1), (1AQ2) dan (1AQ3).
Pada Cation Regeneration Vessel, tutup katup (T24). Buka katup (T23) dan (B21). Flow rate
= 50 m3/hr dan waktu = 15 menit.
Polisher dibuka ke atmosfer untuk mengurangi tekanan dibagian dalamnya. Resin transfer
pump masih dioperasikan. Condensate polishing vessel, tutup katup-katup : (1AA1) dan
(1AQ3).
Pada Cation regeneration vessel, katup (T23) dan (B21) masih terbuka. Flow rate = 46
m3/hr. Waktu : 3 menit.
Polisher ditekan oleh air dan resin sisa didalam polisher seluruhnya ditransfer.
Pada Condensate Polishing Vessel, katup-katup (1AT1), (1AQ1), dan (1AQ2) masih
terbuka.
Pada Cation regeneration vessel, katup-katup (T23) masih terbuka, Katup (B21) ditutup.
Katup (B22) dibuka. Flow rate = 46 m3/hr. Waktu 15 menit.
ARV Draining.
ARV didrain sampai air berada pada level 30 cm diatas resin bed.
Waktu : 5 menit
ARV ditekan oleh air dan udara yang masuk melalui bagian bawah dan sebagian besar resin
ditransfer ke polisher.
Pada Anion regeneration vessel, katup-katup (T12), (Q11), Q(12) dan (A11) dibuka.
Pada condensate polishing vessel, katup-katup (1AB3) dan (1AT1) masih terbuka dan
katup (1AB4) dibuka.
Pada Anion regeneration vessel, katup-katup (T12) dan (Q11) masih terbuka. Katup (Q12)
dan (A11) ditutup. Katup (B11) dibuka.
ARV ditekan oleh air dan resin sisa dalam vessel ditransfer seluruhnya kedalam polisher.
Pada condensate polishing vessel, katup-katup (1AB3), (1AB4) dan (1AT1) masih terbuka.
Pada Anion regeneration vessel, katup-katup (B11) ditutup. Katup (T12) dan (Q11) masih
terbuka. Flow rate = 23 m3/hr. Waktu : 15 menit.
CP Drain II.
Polisher didrain sampai air berada pada level 30 cm diats resin bed.
Pada condensate polishing vessel, katup-katup (1AB3) dan (1AB4) masih terbuka.
Pada Anion regeneration vessel, katup-katup (T12) dan (Q11) ditutup. Waktu 15 menit.
CP Resin Mixing.
Resin cation dan resin anion seluruhnya dicampur dengan air dalam polisher.
Pada condensate polishing vessel, katup-katup (1AB4) masih terbuka. Katup (1AA1)
dibuka.
CP Fill UP I.
CP Settling.
Resin yang mengambang diatas bed mengendap. Jika langkah Fill up dilanjutkan tanpa
langkah ini, resin yang mengambang itu akan keluar dari polisher bersama limpahan air.
Waktu : 8 menit.
Cp Fill UP II
Fast Rinse I.
Air kondensat mengalir melalui resin bed dan bed dicuci. Pada waktu yang bersama Resin
Trap di drain. Bila effluent conductivity memuaskan, langkah ini berakhir dan polisher di-stop.
Polisher siap melayni unit.
Jika conductivity diatas titik yang dapt diterima setelah waktu langkah ini berakhir, alarm akan
dibunyikan. Pre-service step, yaitu langkah “j” sampai “o” diulangi.
Catatan : Effluent Conductivity mengandung oxygen yang terlarut dengan nilai tertentu pada
akhir Fast Rinse I. Oxygen harus dibuang oleh plant yang lain.
Selama siklus ini, resin secara hidrolik dibersihkan dengan backwashing dan air mixing, ini
disebut “SCRUBBING”.
Ada dua metode scrubbing disediakan, yaitu metode baru dan metode konvensional. Langkah
scrubbing diulangi sejumlah waktu yang diset pada tiap counter.
Setelah scrubbing, anion resin yang dipisahkan dari cation resin, ditransfer dari CRV ke ARV.
Air yang mentransfer resin adalah air demin yang dipasok oleh Resin transfer pump. Air
regenerasi yang lain secara langsung dipasok oleh alat pemasok air demin di Water Treatment
Plant.
a. Set saklar “Regeneration Proccess Select” ke “New” atau “Conventional” dan set
conventional scrubbing counter atau New Scrubbing sebagai berikut :
Ada 2462 liter lrutan acid (16% HCl) dalam Acid Dilution Tank.
Ada 1068 liter larutan caustic (25% NaOH) dalam Caustic Dilution Tank.
Uap siap.
New Scrubbing.
- CRV backwash 1
Resin di-backwash (cuci ulang) dan bed adalah VRV yang di-loosened.
Waktu 9 menit.
- CRV Mixing 1
Waktu 4 menit.
- CRV Draining 1
Air mengalir melalui resin bed kearah bawah dan didrain dari bawah vessel.
Waktu 2 menit.
- CRV Mixing 2
Resin dicampur untuk periode yang lebih pendek dari langkah CRV Mixing I. Katup (B21),
dan (W21) ditutup.
- CRV Draining 2
CRV Mixing 2 dan CRV Draining 2 akan terjadi untuyk waktu yang sudah diset pada
counter.
Waktu 2 menit
- CRV backwash 2
Waktu 40 menit
- CRV Settling 1
Convesional Scrubbing.
- CRV Draining
CRV didrain
Waktu 10 menit.
- CRV Scrubbing
Waktu 5 menit.
- CRV Backwash
Waktu 40 menit.
- CRV Settling 1
Langkah (1) sampai (4) terjadi dengan sejumlah waktu yang sudah diset pada counter.
Misalnya diulang 5x sewaktu pembersihan atau operasi pertama kali. Pada akhir
scrubbing, langkah Fill up dari ARV mulai.
Waktu 10 menit.
- ARV Fill up
Waktu 8 menit.
Resin yang tercampur telah dipisah scara hidrolik kedalam dua lapisan sewaktu backwash.
Resin anion yang berada diatas resin cation, ditransfer melalui jalur discharge resin yang
ditempatkan pada level pemisah resin. Air demin digunakan untuk transfer resin di-recover
kedalam recovery tank.
a. Pada Cation regeneration vessel, katup-katup (T22), (Q21) dan (W21) dibuka. Katup
(B23) ditutup.
Waktu 10 menit.
Cation Regeneration.
- CRV Backwash 3
a. Pada Cation regeneration vessel, Katup (T22), (Q21), dan (Q22) dan (W21) ditutup.
Katup (B22), (R21), dan (R22) dibuka.
Flow rate = 31m3/hr pada OFI-6836
Waktu 3 menit.
- CRV Settling 2
Waktu 10 menit.
- Acid Injection
Aliran air pengencer asam menggerakan Ejector dan larutan asam dihisap dari Acid dilution
tank. Larutan asam yang diencerkan memasuki vessel pada bagian atas dan mengalir
kebawah ke resin layer. Limbah kimia dibuang ke neutralizing sump.
Bila level asam mencapai nol didalam acid dilution tank, level switch beraksi menutup acid
supply valve dan langkah ini diakhiri.
Acid density : 5%
Waktu 38 menit.
- Acid Displacement
Waktu 20 menit.
- CRV Rinse
Waktu 30 menit.
- CRV Draining 3
Waktu 5 menit.
Waktu : 15 menit.
Waktu : 3 menit.
Waktu : 10 menit.
Anion Regeneration.
- ARV Backwash
Waktu : 3 menit.
- ARV Settling
Waktu : 10 menit.
- Caustic Injection
Air pelarut caustic menggerakan Ejector dan larutan caustic dihisap dari caustic dilution
tank. Larutan caustic yang diencerkan memasuki vessel dibagian atas dan mengalir
kebawah ke resin layer. Limbah kimia dibuang ke neutralizing sump.
Bila level caustic soda turun mencapai nol, level switch bekerja menutup caustic supply
valve dan langkah ini diakhiri.
Waktu : 40 menit.
Caustic density : 7%
- Caustic Displacement
Waktu : 15 menit.
Temperature : 55 sampai 60 oC
- ARV Rinse
Waktu : 30 menit.
Langkah diatas dari “Anion backwash” sampai “Anion Rinse” dilakukan saat langkah “Cation
backwash 3 sampai “cation rinse” selesai. Ketika kedua langkah rinse diakhiri, “Resin transfer
CRV to ARV I” dilakukan.
Chemical Transfer
Urutan pemindahan kimia untuk regenerasi berikutnya mulai ketika langkah Rinse jalan.
Transfer acid/caustic ke dilution tank yang kosong dimulai ketika langkah rinse sewaktu
regenerasi.
Acid Transfer
a. Fill up water
Air mengalir untuk menggerakkan Ejector dan kimia dihisap dari Storage tank ke Measuring
tank.
Katup (DW4) dibuka dan 1140 liter acid dimasukan kedalam measuring tank.
Kimia yang diukur secara volumetric didalam measuring tank di-drop kedalam Dilution tank.
Agitator mulai jalan, dioperasikan 10 menit. Larutan dengan konsentrasi yang layak
dihasilkan.
Katup (MW6) masih terbuka untuk 10 detik kemudian ditutup. Apabila level measuring tank
drop ke nol, katup (H4) dan (H5) ditutup.
Caustic Transfer
a. Fill up water
Katup (DW3) dibuka dan 510 liter air dimasukan kedalam dilution tank.
Air mengalir untuk menggerakan Ejector dan kimia dihisap dari Storage tank ke Measuring
tank.
Katup (MW5) dibuka dan 594 liter caustic soda dimasukan kedalam measuring tank.
Kimia yang diukur secara volumetric didalam measuring tank di-drop ke dalam Dilution tank.
Agitator mulai jalan, dioperasikan 10 menit.. Larutan dengan konsentrasi yang layak dihasilkan.
Apabila level measuring tank drop ke nol, katup (OH4) dan (OH5) ditutup.
Sewaktu Pelayanan dan Siklus Trafer Resin. Tekan saklar “1A Stand By”
Complete Shutdown.
Sistem menggunakan 2 bed dan 3 tower disertai Pressure Filter yang menyampaikan air ke
Fresh Water Tank dan Water Treatment Plant. Raw Water yang berasal dari KRAKATAU
STEEL SUPPLY dimasukan ke Break Pressure Tank. Raw Water Pump memindahkan air ke
Pressure Filter untuk membuang lumpur atau substansi yang lain. Dari Pressure Filter, dikirim
ke Cation Exchanger, Degasser Tower dan Anion Exchanger untuk mendapatkan air murni.
Sodium sulphite (Na2SO3) dari Sodium Sulphite Dosing Tank dipindahkan oleh Sodium Sulphite
Dosing Pump kedalam raw water dengan tujuan membuang chlorine dalam air tersebut. Untuk
regenerasi menggunakan caustic (NaOH) dan acid (HCl)
Filter Backwashing pump digunakan untuk membuang turbidity (lumpur) yang mengendap pada
Pressure Filter layer lalu dikirim ke Break Pressure Tank.
Limbah kimia hasil proses regenerasi ditransfer ke Effluent Neutralization Sump untuk di
netralisir dan dibuang ke drainage oleh Effluent Pump.
Media dari Pressure Filter adalah Anthracite (bagian atas bed) dan pasir (bagian bawah bed).
Setelah beberapa waktu lamanya, filter akan kotor oleh turbidity, akumulasi oxidized iron dll. Ini
dibersihkan dengan dua langkah saja yaitu : backwash dan Rinse.
Chlorine dalam raw water sangat berbahaya jika memasuki ion exchanger. Ia dapat memecah
resin dengan oksidasi, juga membuat resin membengkak. Kapasitas penukaran ion akan drop
dengan cepat. Injeksi Sodium sulfite akan mengurangi chlorine bebas.
Degasser tower akan membuang CO2 dan O2 dalam air. Gas ini dapat menimbulkan korosi.
CO2 berasal dari penguraian H2CO3 sbb. :
Air yang mengalir turun melalui tellerette packing, sementara udara dari arah bawah
(berlawanan arah) berasal dari blower mendesak gas-gas tersebut keluar saringan.
Pengurangan CO2 kurang lebih 5 -10 ppm as CO2.
Regenerasi.
- backwash
- injeksi asam
- Recycle rinse (resin bed dicuci dan air yang keluar dikirim ke break tank)
- Stand by
- Surface wash (air dialirkan dari bagian atas chemical discharge collector dalam column
dan mencuci permukaan resin untuk membuang benda-benda penyumbat di collector dan
juga kotoran-kotoran pada permukaan resin anion)
- Draining – I (menggunakan udara kompresi, air dalam column di drain sampai level
chemical discharge collector)
- Loosening (air mengalir dari bawah column dan mengendorkan /melonggarkan resin bed)
- Backwash (resin di backwash dan benda-benda asing yang melekat pada resin dibuang)
- Draining II (air dalam column dibuang dengan udara kompresi sampai level chemical
discharge collector
Catatan : Draining – I, Loosening, Mixing dan Draining – II di-bypass pada waktu regenerasi
normal.
- Caustic injection (aliran air larutan caustic menggerakan ejector dan laruran caustic
dihisap dari caustic measuring tank. Caustic yang sudah dilarutkan itu dimasukan
kedalam column dari bawah dan mengalir naik mencapai anion resin layer. Udara
kompresi mengalir kebawah dalam column untuk mencegah pengaliran dari resin layer).
- Caustic displacement
- Recycle rinse (resin bed dicuci, dan air buangan dikirim ke break pressure tank. Jika
conductivity memuaskan, proses bisa diakhiri dan siap melayani unit. Jika conductivity
diatas nilai yang ditetapkan, alarm “Regeneration imperfect” dan unit akan melanjutkan
rinse untuk 20 menit lagi sampai nilai conductivity yang memuaskan diperoleh.
Gambar 19.
Neutralization System.
Sistem netralisasi terdiri dari Effluent neutralization sump, effluent discharge pump, caustic dan
acid measuring tank dan sistem kontrol pH. Limbah cair dari regenerasi Cation dan Anion
exchanger dikumpulkan dalam neutralization sump. Jika levelnya mencapai yang telah
ditetapkan, maka secara manual proses netralisasi dijalankan. Injeksi NaOH atau HCl diberikan
tergantung kepada nilai pH. Proses ini diulang-ulang sampai nilai pH yang diinginkan (7 sampai
9) dicapai. Proses distop dan alarm dibunyikan jika pengulangan melebihi dari yang sudah
disetel. Proses netralisasi distop jika level dalam sump turun mencapai level yang ditentukan.
Langkah-langkah Neutralisasi
a. Recycle
b. Neuralization
Kimia dari measuring tank ditambahkan ke larutan netralisasi. Unit ditempatkan pada salah
satu posisi yang berikut ini, tergantung kepada nilai pH.
c. Discharge
Larutan netralisasi yang sudah memuaskan dibuang sampai sump menjadi kosong. pH yang
belum dapat diterima membunyikan alarm dan unit akan recycle kembali.
d. pH meter rinse
Demineralizer Muara Karang terdiri dari Carbon Aktif, Polising Filter dan Mixed Bed Exchanger
disamping tangki bahan kimia untuk regenerasi.
Gambar memperlihatkan skema Mixed Bed Exchanger dengan Polishing Filter dimukanya.
Polishing Filter merupakan saringan air yang menyaring air dari Carbon Filter. Saringan ini
terdiri dari lembaran material fiber polypropylene yang berpori-pori dan ditunjang / disangga
oleh suatu saringan atau pelat berpori yang terbut dari bahan stainless steel atau plastik.
Saringan berfungsi untuk menghindari suspensi atau hancuran carbon aktif. Jika kondisi air
masuk dari Desalination plant memenuhi persyaratan, maka dapat langsung melalui Polishing
Filter, bahkan langsung ke Mixed Bed Exchanger. Gambar Polishing Filter sbagai berikut :
Control Panel.
Control panel sudah disediakan dalam suatu lokasi tersendiri, termasuk PLC dan 2 set CRT
(Monitor). 1 set CRT untuk operator kontrol yang berkaitan dengan controlling, alarming,
monitoring, dll. 1 set CRT lainnya untuk operator perencanaan (enjiniring) seperti display grafik,
variable proses dll.
System Commands.
Perintah pada pilihan mode MAN atau AUTO dari Cation dan atau Mixed Bed exchanger,
adalah pada halaman grafical (1 halaman Cation Exchanger dan halaman lainnya Mixed Bed
Exchanger).
Bila operator membuka halaman yang menampilkan Mixed Bed Exchanger, dengan menekan
F1, maka akan muncul halaman Mixed Bed STATUS/ COMMANDS; ini menunjukkan selection
mode MAN atau AUTO START regeneration, dan perintah-perintah lainnya.
Dengan menekan TAB key, panah berwarna kuning bergerak ke beberapa perintah, lalu setelah
posisi yang benar, tekan ENTER key untuk mengaktifkan perintah:
Gambar 21.
• MAN START OF REG SELECTED: Tekan untuk mengeset MAN mode operating Mixed Bed
Exchanger
• MAN START REGENERATION: Dengan menekan setelah pilihan MAN mode, Mixed Bed
dalain service berlanjut ke regenerasi, sementara Mixed Bed lainnya service.
• REG PHASE STOP TIME: Tekan sekali untuk stop waktu tahap regenerasi dan untuk
menghilangkannya tekan lagi
• MAN CHANGE MIXED BED ON SERVICE: Tekan tombol ini untuk mengubah Mixed bed
exchanger, satuservice dan yang lain stand by; tekan F2 untuk kembali ke halaman MIXED
BED monitoring
• AUTO START OF REG SELECTED: Tekan untuk set operasi AUTO mode, pada mode ini,
tipe Regeneration Start harus dipilih dengan menekan satu dari tombol-tombol berikut:
b. Cek hydraulic joints, hati-hati kencangkan semua ring nut dari pipe union dan bolt dari
flange
c. Cek jalannya motor apakah sesuai dengan arah yang ditunjuk oleh tanda panah. Isi sedikit
air dalam semua tangki, dan cek apakah semua pompa telah berjalan dengan benar dan
apakah ada kebocoran pada pipa-pipa (sisi hisap dan keluar)
d. Perhatian: Staf yang menangani operasi ini harus diproteksi dengan alat keselamatan kerja.
d. Atur flow rate unit pada nilai nominal dengan mengatur katup-katup itu.
Bila conductivity meter yang dihubungkan ke probe pada sisi keluar Mixed Bed dalam service
menunjukkan lebih dari set point dan jika setelah "prefix time" conductivity tetap tinggi, maka
perlu meregenerasi Mixed Bed karena jenuh. Sebelum start regenerasi, perlu di cek:
Bila di start regenerasi, proses regenerasi akan berjalan otomatis mengikuti step-step
regenerasi. Pada saat awal regenerasi, perlu diawasi: flow rate, cek kebocoran pada hidraulik
dan jika perlu diperbaiki.
Backwash.
Cation Acid inlet- Anion Soda inlet
Slow Rinse
Fast Rinse
a. Back Wash
b. Settling
c. Acid inlet - Soda inlet
d. Acid Displacement - Soda Displacement
e. Levelling
f. Mixing
g. Settling
h. Filling
i. ast Rinse
j. Conductivity Fast Rinse
Shut down dilaksanakan bila kondisi dibawah normal, antara lain kegagalan mesin/peralatan
dan kegagalan pengoperasian
Prosedur:
- Personal unit melakukan 3 aktifitas: Koordinasi dengan bagian terkait, Memeriksa semua
penyebab dan instruksi keselamatan kerja dan Melaksanakan langkah-langkah operasi
dengan urutan yang benar untuk shut down
- Supervisor unit berkoordinasi dengan: Unit-unit lain, untuk informasi jadwal dan tanggal
shut down, Bagian pemeliharaan dan Bagian keselamatan kerja
Operator dan supervisor harus terbiasa dengan tindakan-tindakan yang harus dilakukan.
Kondisi emergency pada keadaan tertentu dapat ditangani dalam waktu singkat. Emergency
bila tidak ditangani dengan benar dapat melukai personil dan merusak peralatan
Pada keadaan ini WTP (Water Treatment) perlu di shut down. Dalam hal ini terjadi
sementara sebuah columm sedang regenerasi, tangki tersebut harus diisolasi dengan
normaly close katup utama, untuk menghindari problem dalam mendistribusi fluida
Pada keadaan ini WTP shut down, seperti keadaan Air Total Failure
Dalam beberapa hal, kegagalan ini perlu dikonsultasikan ke bagian pemeliharaan listrik
untuk menentukan penyebabnya. Bila fuse putus, boleh diganti, tetapi bila trouble masih
tetap ada, hubungi bagian pemeliharaan listrik
Resin harus ditreatment dengan garam untuk menghilangkan kerusakan karena algae, tetapi
harus ditangani oleh ahlinya.
Pompa-pompa harus mempunyai casing drains terbuka, sisi hisap dan keluar tertutup dan lines
didrain
- Neutralization basin harus diisi dengan air, diaduk dan dikosongkan, dan dapat
dikeringkan
- Selama shut-down mencoba menjaga kondisi unit aman untuk start-up dengan cepat