Disusun oleh:
Elmira Nita Qainy, S. Ked.
Pembimbing:
dr. Emildan Pasai
drg. Irawati Sukandar, M. Kes.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
4.3 Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas ...................................... 18
4.4 Fasilitas Puskesmas Putri Ayu ................................................................. 19
4.5 Ketenagaan ............................................................................................... 19
4.6 Program Puskesmas ................................................................................. 20
4.7 Struktur Organisasi Puskesmas ................................................................ 22
4.8 Program Kesehatan Ibu dan Anak ........................................................... 23
BAB V MASALAH KESEHATAN
5.1 Identifikasi Masalah .................................................................................. 25
2.2.1 Curah Pendapat (Brainstorming) .................................................... 25
2.2.2 Konfirmasi Masalah Data ............................................................... 25
2.2.3 Pernyataan Masalah ........................................................................ 26
5.2 Menentukan Prioritas Masalah ................................................................... 26
5.3 Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab dan Penyebab Masalah Dominan ... 29
5.3.1 Diagram Alur (Flow Chart) ............................................................ 30
5.3.2 Identifikasi Penyebab Masalah dengan Diagram Tulang Ikan ....... 31
5.3.3 Mencari Dukungan Data ................................................................. 32
5.3.4 Menentukan Penyebab yang Paling Dominan ................................ 33
BAB VI PEMECAHAN MASALAH PRIORITAS DAN USULAN
KEGIATAN UNTUK PEMECAHAN MASALAH
6.1 Alternatif-alternatif Pemecahan Masalah ................................................. 34
6.2 Alternatif Pemecahan Masalah Terpilih ................................................... 35
6.3 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Pemecahan Masalah .. 37
6.4 Rencana Usulan Kegiatan Pemecahan Masalah yang Terpilih ................ 39
6.5 Monitoring dan Evaluasi .......................................................................... 40
6.5.1 Monitoring ...................................................................................... 40
6.5.2 Evaluasi .......................................................................................... 40
BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan .............................................................................................. 41
7.2 Saran ........................................................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 42
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR DIAGRAM
viii
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Elmira Nita Qainy, lahir di Kota Jambi, Provinsi Jambi pada 29 Juli 1996
dari ayah bernama Prof. Dr. rer. Nat. H. Rayandra Asyhar, M.Si. dan ibu yang
bernama Yenni Rahmat, sebagi putri ketiga dari enam bersaudara memiliki
masing-masing dua orang kakak dan adik laki-laki dan seorang adik perempuan.
Penulis menamatkan SMA pada tahun 2014 dari SMA Negerei 5 Kota Jambi dan
pada tahun yang sama diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Jambi.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) di
Indonesia mengalami penurunan. Pada tahun 1991, AKI sebesar 390/100.000
kelahiran hidup berkurang menjadi 305/100.000 per kelahiran hidup di tahun
2015. Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat bahwa AKB terjadi
penurunan dari tahun 1991 sebesar 68/1.000 kelahiran hidup menjadi
22.23/1.000 pada tahun 2015. Kondisi ini tentu memerlukan kerja keras dan
kerja nyata untuk terus menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita di
Indonesia sesuai target yang ditetapkan dalam Sustainable Development Goals
(SDGs).4 Untuk mencapai hal tersebut, maka perlu adanya peningkatan mutu
program KIA melalui tercapainya cakupan dari setiap kegiatan. Salah satu
cakupan kegiatan yang dinilai adalah jumlah kunjungan bayi yang mendapatkan
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan pada bayi minimal 4 kali yaitu satu
kali pada umur 29 hari – 2 bulan, 1 kali pada umur 3 – 5 bulan, 1 kali pada umur 6
– 8 bulan, dan 1 kali pada umur 9 – 11 bulan. Pelayanan Kesehatan tersebut
meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, Campak),
pemantauan pertumbuhan, Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK), pemberian vitamin A pada bayi umur 6 – 11 bulan, penyuluhan
pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MPASI).5
Puskesmas Putri Ayu merupakan unit terkecil pelayanan kesehatan yang
berada di Kecamatan Danau Sipin. Cakupan kunjungan bayi juga menjadi salah
satu kegiatan yang dinilai di program KIA di puskesmas ini. Berdasarkan dari dari
profil kinerja puskesmas, jumlah kunjungan bayi di wilayah kerja Puskesmas
Putri Ayu pada tahun 2018 belum mencapai target. Cakupan kunjungan bayi yang
ditetapkan untuk 1 tahun adalah 90%, namun pada tahun 2018, cakupannya
83.56%. Evaluasi terhadap kegiatan pelayanan kesehatan bayi perlu dilakukan
untuk membantu meningkatkan cakupan kunjungan bayi dengan cara mengkaji
faktor yang menyebabkan cakupan tersebut belum tercapai. Berdasarkan latar
belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengindentifikasi dan mencari
penyelesaian masalah tentang “Permasalahan dan Upaya Peningkatan Cakupan
Kunjungan Bayi ke Puskesmas di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu Periode
Januari – Desember 2018”.
2
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana permasalahan dan upaya peningkatan cakupan kunjungan bayi
ke puskesmas di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu periode Januari –
Desember 2018?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran mengenai permasalahan dan upaya
peningkatan cakupan kunjungan bayi ke puskesmas di wilayah kerja
Puskesmas Putri Ayu periode Januari-Desember 2018.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengindentifikasi masalah yang dihadapi terkait cakupan
kunjungan bayi ke puskesmas di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu
periode Januar – Desember 2018.
2. Untuk menentukan prioritas masalah yang dihadapi terkait cakupan
kunjungan bayi ke puskesmas di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu
periode Januari – Desember 2018.
3. Untuk mengindentifikasi faktor-faktor penyebab masalah dan
penyebab masalah yang dominan terkait cakupan jumlah kunjungan
anak bayi ke puskesmas di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu
periode Januari – Desember 2018.
4. Untuk menentukkan alternatif pemecahan masalah terkait cakupan
jumlah kunjungan anak bayi ke puskesmas di wilayah kerja
Puskesmas Putri Ayu periode Januari – Desember 2018.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
3. Persentase cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan dengan target 90%.
4. Persentase cakupan pelayanan nifas dengan target 90%.
5. Persentase cakupan neonatus komplikasi yang ditangani dengan target 80%.
6. Persentase cakupan kunjungan bayi dengan target 90%.
7. Persentase cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
dengan target 100%.
8. Persentase cakupan pelayanan anak balita dengan target 90%.
9. Persentase cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6
– 24 bulan pada keluarga miskin dengan target 100%.
10. Persentase cakupan bayi BBLR yang ditangani dengan target 100%.6
5
8. Pemantauan pertumbuhan; dilakukan pada anak usia 0 (nol) sampai 72
(tujuh puluh dua) bulan melalui penimbangan berat badan setiap bulan dan
pengukuran tinggi badan setiap 3 (tiga) bulan serta pengukuran lingkar
kepala sesuai jadwal.
9. Pemantauan perkembangan; dilakukan melalui kegiatan stimulasi, deteksi
dini dan intervensi dini tumbuh kembang setiap 3 (tiga) bulan pada anak
usia 0 (nol) sampai 12 bulan dan setiap 6 (enam) bulan pada anak usia 12
(dua belas) sampai 72 bulan.
10. Pemantauan gangguan tumbuh kembang; dilakukan sesuai jadwal umur
skrining. rujukan harus dilakukan tenaga kesehatan sesuai dengan standar
agar anak dapat hidup optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
11. MTBS; dilaksanakan untuk meningkatkan: a. sistem pelayanan kesehatan;
b. pengetahuan dan keterampilan ibu serta pengasuh anak dalam perawatan
anak serta pencarian pertolongan kesehatan dan c. kemampuan dan
keterampilan tenaga kesehatan dalam menangani balita sakit.
12. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani dalam kondisi stabil, tepat waktu
ke ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu.7
6
Tabel 2.1 Pelayanan Kesehatan Bayi
7
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta
sosialisasi dan kemandirian.9,10
Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda
dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan
susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan
sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi
tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh.9
b. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal
yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan anak. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:
a) Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak:
1) Ras/etnik atau bangsa.
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak
memiliki faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.
2) Keluarga.
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi,
pendek, gemuk atau kurus.
3) Umur.
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun
pertama kehidupan dan masa remaja.
4) Jenis kelamin.
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat
daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas,
pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
5) Genetik.
8
Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak
yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang
berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
6) Kelainan kromosom.
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan
pertumbuhan seperti pada sindroma Down’s dan sindroma Turner’s.
b) Faktor luar (eksternal):
1) Faktor prenatal
Faktor prenatal yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak
antara lain gizi, mekanis, toksin/zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi,
kelainan imunologi, anoksia embrio dan psikologi ibu.
2) Faktor persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat
menyebabkan kerusakan jaringan otak.
3) Faktor pascasalin
Faktor pascasalin yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak
antara lain gizi, penyakit kronis/penyakit kongenital, lingkungan fisis
dan kimia, psikologis, endokrin, sosio-ekonomi, lingkungan
9
pengasuhan, stimulasi dan pemantauan.
2.3.2.1 Pemantauan pertumbuhan
Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan per tinggi/panjang
badan (BB/TB). Ditingkat masyarakat pemantauan pertumbuhan adalah
pengukuran berat badan per umur (BB/U) setiap bulan di Posyandu, Taman
Bermain, Pos PAUD, Taman Penitipan Anak dan Taman Kanak-kanak dan lain-
lain.
Kartu Menuju Sehat merupakan salah satu alat yang digunakan untuk
memantau pertumbuhan anak balita. Fungsi utama KMS adalah:
a. Sebagai alat untuk memantau pertumbuhan anak.
Pada KMS dicantumkan grafik pertumbuhan normal anak, yang dapat
digunakan untuk menentukan apakah seorang anak tumbuh normal atau
mengalami gangguan pertumbuhan.
9
b. Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak.
Di dalam KMS dicatat riwayat pelayanan kesehatan dasar anak terutama
berat badan anak, pemberian kapsul vitamin A, pemberian ASI pada bayi 0
– 6 bulan dan imunisasi.
c. Sebagai alat edukasi.
Di dalam KMS dicantumkan pesan-pesan dasar perawatan anak seperti
pemberian makanan anak, perawatan anak bila menderita diare.
Pola pertumbuhan pada KMS yaitu Tumbuh Kejar (N1), Tumbuh Normal
(N2), Tumbuh Tidak Memadai (T1), Tidak Tumbuh (T2) dan Tumbuh Negatif
(T3).
2.3.2.2 Pemantauan perkembangan
Perkembangan anak adalah perubahan psikofisik hasil proses pematangan
fungsi psikis dan fisik anak yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses
belajar dalam kurun waktu tertentu menuju kedewasaan. Perkembangan anak
terdiri dari perkembangan motorik, bahasa, bicara dan perkembangan sosial.11
Perkembangan gerakan motorik terdiri dari perkembangan motorik kasar
dan motorik halus. Perkembangan motorik kasar berkaitan dengan gerakan yang
dipengaruhi oleh keterampilan otot besar seperti duduk, berdiri dan berjalan
sedangkan kemampuan motorik halus berkaitan dengan gerakan yang dipengaruhi
oleh keterampilan saraf-saraf halus seperti memegang benda dengan telunjuk dan
ibu jari. Kemampuan tersebut akan berkembang sejalan dengan pertambahan usia
dan kematangan saaf-saraf serta otot-otot anak.11
Pemantauan perkembangan anak tersebut salah satunya dapat dilakukan
dengan menggunakan KPSP (Kuesioner Praskrining Perkembangan Anak). KPSP
merupakan suatu instrumen deteksi dini dalam perkembangan anak usia 0 sampai
6 tahun. KPSP ini berguna untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada
penyimpangan. Instrumen KPSP ini dapat dilakukan di semua tingkat pelayanan
kesehatan dasar.11
Formulir KPSP terdiri dari 9 – 10 pertanyaan tentang kemampuan
perkembangan yang telah dicapai anak yang terdiri dari gerak kasar, gerak halus,
10
sosialisasi dan kemandirian serta berbicara dan berbahasa. Interpresasi hasil KPSP
berdasarkan jumlah jawaban
Bila Jumlah jawaban "Ya" sebanyak 9 atau 10 yang berarti perkembangan
anak sesuai dengan tahap perkembangan (S).
Jumlah jawaban "Ya" sebanyak 7 atau 8 adalah perkembangan anak
meragukan (M).
Jumlah jawaban "Ya" sebanyak 6 atau kurang kemungkinan ada
penyimpangan (P).10
KPSP digunakan bagi orang tua yang berpendidikan SLTA ke atas. Cara
menggunakan KPSP adalah:
1. Pada waktu pemeriksanaan anak harus dibawa.
2. Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal, bulan dan tahun lahir
anak, bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan.
3. Setelah menetukan umur anak maka selanjutnya pilihlah KPSP sesuai
dengan umur anak. 11
4. KPSP terdiri dari 2 pertanyaan yaitu:
a. Pertanyaan yang dijawab oleh ibu atau pengasuh anak.
b. Perintah kepada ibu/pngasuh anak/petugas untuk melaksanakan tugas
yang tertulis pada KPSP.
5. Jelaskan kepada orang tua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab, oleh
sebab itu pastikan ibu/pengasuh anak mengerti apa yang ditanyakan
kepadanya. 11
6. Pertanyaan ditanyakan secara berurutan, satu persatu. Setiap pertanyaan
hanya ada satu jawaban ya atau tidak, catatlah setiap jawaban tersebut pada
formulir KPSP tersebut.
7. Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/pengasuh anak menjawab
pertanyaan terdahulu.
8. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah terjawab.11
11
2.3.3 Pemberian vitamin A
a. Suplementasi Vitamin A
Kapsul vitamin A yang digunakan dalam kegiatan suplementasi vitamin A
adalah kapsul yang mengandung vitamin A dosis tinggi.12
12
Untuk anak yang sudah bisa menelan dapat diberikan langsung satu
kapsul untuk diminum.12
13
Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk
masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan.
Keberadaan kader sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu.
Sehingga seorang kader posyandu harus mau bekerja secara sukarela dan
ikhlas, mau dan sanggup melaksanakan kegiatan posyandu, serta mau dan
sanggup menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan dan mengikuti
kegiatan posyandu.13
14
BAB III
METODE PENGUMPULAN DATA
15
diagram fish bone tersebut, dicari penyebab yang paling dominan melalui
diskusi. Selanjutnya penyebab yang paling dominan akan dicari alternatif
pemecahan masalah dengan tabel MCUA. Setelah itu dibuat rencana
penerapan berupa Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan kegiatannya akan
dimonitoring dengan hasil akhir yang dievaluasi untuk menentukan tingkat
keberhasilan.
16
BAB IV
HASIL KEGIATAN PUSKESMAS
17
Gambar 4.1 Peta Wilayah Cakupan Puskesmas Putri Ayu
18
Desa Jumlah Penduduk L P
Kel. Legok 20.786 6.765 14.021
Kel. Solok Sipin 8.369 5.220 10.648
Kel. Sungai Putri 15.868 4.809 9.882
Kel. Murni 14.691 2.807 5.562
Kel. Selamat 15.135 5.026 10.109
4.5 Ketenagaan
Untuk data ketenagaan di Puskesmas Putri Ayu dapat dijabarkan dalam
tabel berikut:
Tabel 4.2 Tenaga Kerja Kesehatan di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi
No. Profesi Jumlah (orang)
1 Dokter spesialis 0
2 Dokter umum 3
3 Dokter gigi 2
4 Perawat 16
5 Perawat gigi 5
6 Bidan (tidak termasuk Bidan Desa) 26
7 Bidan di desa/di Poskesdes 0
8 Apoteker & S1 farmasi 1
9 Asisten apoteker 5
10 Analis farmasi 0
19
11 Kesmas (S1) 3
12 Kesmas (S2) 0
13 Sanitarian 3
14 Ahli gizi 1
15 Keterapian fisik 0
16 Keteknisian medis 2
Total 67
Tabel 4.3 Tenaga Kerja Non Kesehatan di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi
No. Jenis Tenaga Non Kesehatan Jumlah (orang)
1 Pekarya 1
2 Administrasi umum 4
3 Sopir 0
4 Keuangan 0
5 Tenaga non kesehatan lain 0
Total 5
20
2. Upaya kesehatan usia lanjut
3. Upaya kesehatan mata/pencegahan kebutaan
4. Upaya kesehatan telinga/pencegahan gangguan pendengaran
5. Kesehatan jiwa
6. Kesehatan olah raga
7. Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi
8. Perawatan kesehatan masyarakat
9. Bina kesehatan tradisional
10. Bina kesehatan kerja
21
4.7
22
Struktur Organisasi Puskesmas Putri Ayu
23
pertama (KN1)
Jumlah kunjungan neonatal
2. Orang 872 90.0 834 95,64
lengkap (KN lengkap)
Jumlah neonatal komplikasi
3. Orang 263 80.0 155 58,94
yang ditangani
4. Jumlah kunjungan bayi Orang 973 90.0 813 83,56
Jumlah kunjungan anak
5. Orang 3879 90.0 3382 87,39
balita
Dari data program kesehatan ibu dan anak dari bulan Januari sampai
Desember 2018 didapatkan hasil bahwa jumlah kunjungan bayi baru mencapai
83.56% hingga bulan Desember dari target 1 tahun yaitu 90%, dan jumlah
kunjungan anak balita hingga bulan Desember 2019 baru mencapai 87.39% dari
target 1 tahun yaitu 90%.
24
BAB V
MASALAH KESEHATAN
25
Tabel 5.1 Hasil Kegiatan KIA Puskesmas Putri Ayu Bulan Januari – Desember
2018
Target
Target
Indikator Cakupan
No. Indikator Satuan Sasaran Pencapaian
(%) (%)
1 thn
1 thn
1. Jumlah kunjungan bayi Orang 973 90.0 813 83,56
Jumlah kunjungan anak
2. Orang 3879 90.0 3382 87,39
balita
26
Tabel 5.2 MCUA (Multiple Criteria Utility Assessment)
Pengaruh Pengaruh Kemampuan
terhadap terhadap Teknologi & Komitmen
Bobot Jumlah
No. kesehatan kesehatan SDM yang Politik
Kriteria masyarakat pasien dimiliki
Masalah Bobot 5 4 3 2
Cakupan
kunjungan bayi N 9 8 7 5
ke Puskesmas di
wilayah kerja
Puskesmas Putri
Ayu yang belum
1.
tercapai yaitu
sebesar 83.56% BN 45 32 21 10 108
hingga bulan
Desember 2018
dari target
minimal 90%
Cakupan
N 8 9 6 5
kunjungan anak
balita ke
Puskesmas di
wilayah kerja
Puskesmas Putri
2.
Ayu yang belum
BN 40 36 18 10 105
tercapai yaitu
sebesar 87.19%
hingga bulan
Desember 2018
dari target
27
minimal 90%
Keterangan:
B = Bobot *Bobot ditentukan 1 – 5, nilai ditentukan 1 – 10.
N = Nilai
BN = Bobot x Nilai = Skor (S)
Penentuan nilai prioritas masalah dengan teknik scoring PAHO dapat dilihat
pada Tabel 5.3.
Tabel 5.3 Tabel Teknik Scoring PAHO
No. MASALAH M S V C Total
Cakupan bayi ke Puskesmas di wilayah
kerja Puskesmas Putri Ayu yang belum
1. tercapai yaitu sebesar 83.56% hingga bulan 4 4 3 5 240
28
Penentuan nilai prioritas masalah dengan teknik scoring teknik scoring USG
dapat dilihat pada Tabel 5.4.
Tabel 5.4 Tabel Teknik Scoring USG
No Masalah U S G Total
Cakupan kunjungan bayi ke Puskesmas di
wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu yang
1. belum tercapai yaitu sebesar 83.56% hingga 4 4 3 48
bulan Desember 2018 dari target minimal
90%
Cakupan kunjungan anak balita ke Puskesmas
di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu yang
2. belum tercapai yaitu sebesar 87.19% hingga 3 3 2 18
bulan Desember 2018 dari target minimal
90%
Total = UxSxG
Keterangan:
U (Urgency) : Seberapa Mendesak Isu Harus Dibahas
S (Seriousness) : Seberapa Serius Isu Perlu Dibahas
G (Growth) : Seberapa Mungkin Isu Berkembang
Nilai 5 = Sangat Besar
Nilai 4 = Besar
Nilai 3 = Sedang
Nilai 2 = Kecil
Nilai 1 = Sangat Kecil
Dari hasil penentuan masalah menggunakan tabel MCUA, PAHO dan USG,
maka masalah yang menjadi prioritas berdasarkan skor penilaian adalah “Cakupan
kunjungan bayi ke Posyandu dan Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas Putri
Ayu yang belum tercapai yaitu sebesar 83.56% hingga bulan Desember 2018 dari
target minimal 90%”.
29
5.3 Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab dan Penyebab Masalah
Dominan
Berikut adalah diagram alur pelayanan bayi di Puskesmas:
5.3.1 Diagram Alur (Flow Chart)
Menanyakan
buku KIA
pada Ibu
Pengukuran
Anamnesis
BB, TB
Memberikan
Pelayanan Kesehatan
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Memesan ibu
Ibu dan Balita untuk membawa
Pulang anaknya kembali
30
5.3.2 Diagram Tulang Ikan (Fish Bone)
Identifikasi penyebab masalah dengan metode Diagram tulang
ikan (fish bone) atau diagram sebab akibat sering juga disebut sebagai
diagram ishikawa berdasarkan kerangka pendekatan sistem, seperti
gambar di bawah ini: Manusia
Ibu enggan membawa bayi ke puskesmas
Material Penyuluhan
a
yang kurang Pengetahuan Ibu mengenai pentingnya
Penyuluhan efektif membawa bayi ke puskesmas kurang
yang kurang
efektif
Kurangnya Kurangnya penyuluhan
waktu untuk mengenai pentingnya
Dana untuk penyuluhan membawa bayi ke puskesmas
terselnggaranya
penyuluhan kurang Satu petugas Ibu tidak sempat membawa
memegang bayi ke puskesmas
banyak program
Jadwal dinas di
Pelayanan Kesehatan bayi
puskesmas
berjalan lebih lama Jumlah bersamaan dengan
Petugas jadwal kerja ibu bayi
penyuluhan
Ruang tumbuh yang
kembang dan kurang
imunisasi sempit Cakupan
kunjungan bayi
Ibu bayi enggan membawa bayi ke di puskesmas
puskesmas Beberapa data kunjungan Putri Ayu
bayi di wilayah kerja hingga bulan
Puskesmas Putri Ayu Desember 2018
Ibu bayi beranggapan tidak terdata masih kurang
imunisasi itu haram
Pelaporan oleh kader yang
masih kurang karena
Proses penyuluhan tidak
Ibu Bayi membawa bayi ke pencatatan data yang masih
berjalan dengan efektif
Puskesamas lain di luar wilayah lemah
kerja puskesmas putri ayu
Kurangnya dukungan
lintas sektoral
Petugas
Jarak rumah ibu puskesmas tidak
bayi ke mendatangi
Ibu bayi malas membawa bayi ke
Puskesamas Putri puskesmas/RS
lain untuk Puskesmas
Ayu cukup Jauh Ibu bayi malas mengantri
meminta data
pasien yang
mungkin berasal
dari wilayah Sering terjadi antrian
kerja puskesmas panjang di Bagian
Imunisasi Bayi pada
hari – hari tertentu
Lingkungan
Proses
Diagram 5.2 Diagram Tulang Ikan (Fish Bone)
31
5.3.2 Mencari Dukungan Data untuk Membuktikan Penyebab Paling
Mungkin Menjadi Akar Penyebab
Setelah dikonfirmasi dengan data sekunder, yaitu wawancara dengan
petugas tumbuh kembang di Puskesmas dan pengamatan di lapangan, maka
penyebab yang paling mungkin dari masalah ini adalah:
1. Kurangnya penyuluhan mengenai pentingnya membawa bayi ke puskesmas
Dari hasil wawancara dengan petugas tumbuh kembang, masih banyak
masyarakat yang belum mengetahui pentingnya kunjungan bayi baik ke
puskesmas ataupun posyandu. Hal ini terjadi akibat kurangnya penyuluhan
oleh ibu bayi. Salah satu tujuan kunjungan bayi ke puskesmas dan posyandu
adalah untuk mengetahui gangguan pertumbuhan dan perkembangan, selain
pemberian imunisasi. Mereka hanya akan membawa bayi mereka apabila
sudah ada keterlambatan pertumbuhan ataupun perkembangan pada bayi
mereka. Selain itu, dari hasil wawancara, petugas tumbuh kembang
mengatakan bahwa tidak ada promosi kesehatan untuk mempromosikan
kunjungan bayi. Petugas mengatakan bahwa untuk jadwal posyandu sudah
ada, sehingga tidak perlu lagi promosi kunjungan bayi ke posyandu ataupun
ke puskesmas.
2. Jarak rumah ibu bayi ke Puskesamas Putri Ayu cukup Jauh
Dari hasil wawancara dengan petugas tumbuh kembang, ibu bayi yang
memiliki rumah cukup jauh dari Puskesmas Putri Ayu memilih berkunjung
ke puskesmas yang lebih dekat dengan rumahnya, contohnya: yang berada
di wilayah putri ayu kec. Slamet lebih memilih berkunjung ke Puskesmas
Simpang IV Sipin dikarenakan lebih dekat daripada puskesmas Putri Ayu.
3. Petugas puskesmas tidak mendatangi puskesmas/RS lain untuk meminta
data pasien yang mungkin berasal dari wilayah kerja puskesmas Putri Ayu
Petugas puskesmas tidak mendatangi puskesamas/RS lain untuk meminta
data pasien yang mungkin berasal dari wilayah kerja puskesmas putri ayu.
Petugas mengatakan biasanya petugas puskesmas yang mendatangi tiap
puskesmas/rumah sakit lain untuk mengambil data tersebut, namun pada
tahun 2018 tidak dilaksanakan.
32
5.3.3 Menentukan Penyebab yang Paling Dominan
Berdasarkan pertimbangan dari data primer, penyebab masalah dominan
untuk permasalahan ini adalah “kurangnya penyuluhan mengenai pentingnya
membawa bayi ke puskesmas”.
33
BAB VI
PEMECAHAN MASALAH PRIORITAS DAN USULAN
KEGIATAN UNTUK PEMECAHAN MASALAH
34
bayi ke Puskesmas di
wilayah kerja
puskesmas putri ayu.
3. Melakukan kerja
sama dengan lintas
sektoral agar
mendapat dukungan
sarana dan prasarana
agar penyuluhan
berjalan optimal.
4. Diberikan pelatihan
kepada petugas
penyuluhan maupun
petugas lain tentang
penyuluhan yang
efisien agar tujuan
penyuluhan tercapai.
35
Tabel 6.2 Tabel MCUA Alternatif Pemecahan Masalah yang Terbaik
Dapat memecahkan
masalah dengan
Waktu singkat
dilaksanakan
Murah biaya
Jumlah
Kriteria
sempurna
No.
Alternatif
Mudah
Pemecahan
Masalah Bobot 5 4 3 2
Membuat media N 6 8 7 7
promosi yang menarik
baik melalui media
elektronik seperti
membuat video
mengenai pentingnya
1. kesehatan balita dan di
BN 30 32 21 14 97
tampilkan di televisi
puskesmas Putri Ayu
maupun media cetak
seperti spanduk atau
brosur yang
disebarkan
Melakukan kegiatan N 9 9 8 9
penyuluhan mengenai
pentingnya kunjungan
2.
bayi ke Puskesmas di BN 45 36 24 18 123
wilayah kerja
puskesmas putri ayu.
Melakukan kerja sama N 8 7 8 6
dengan lintas sektoral
3.
agar mendapat BN 40 28 24 12 104
dukungan sarana dan
36
prasarana agar
penyuluhan berjalan
optimal.
Diberikan pelatihan N 8 3 3 4
kepada petugas
penyuluhan maupun
4. petugas lain tentang
BN 40 12 9 8 69
penyuluhan yang
efisien agar tujuan
penyuluhan tercapai.
Keterangan:
B : Bobot Bobot ditentukan 2-5
N : Nilai Nilai ditentukan 1-10
BN : Bobot x Nilai
Berdasarkan hasil MCUA diatas didapatkan prioritas pemecahan
masalahnya adalah “melakukan kegiatan penyuluhan di setiap posyandu wilayah
puskesmas Putri Ayu mengenai pentingnya membawa bayi ke puskesmas.”
37
memberikan keluarga untuk kemasyarakatan untuk
penyuluhan pada diberikan dapat mengumpulkan
para kader. penyuluhan. orangtua yang akan diberi
2. Dukungan para 2. Kesulitan dalam penyuluhan.
tokoh masyarakat penyediaan fasilitas 2. Mencari dukungan lintas
dan para pengurus tempat yang sektor agar mendapat
organisasi memadai, bantuan sarana dan
kemasyarakatan di membutuhkan prasarana dalam
tingkat desa dan biaya penyuluhan, baik tempat
kelurahan seperti penyelenggaran, yang cukup luas, maupun
pengurus Rukun dan waktu untuk biaya yang cukup agar
Warga/Rukun menyelenggarakan proses penyuluhan berjalan
Tetangga penyuluhan dengan baik.
setempat, dan 3. Mempersiapkan waktu yang
pengurus PKK tepat untuk penyuluhan,
dalam misalkan pada hari libur
pelaksanaan kerja bagi ibu yang
penyuluhan. pegawai.
3. Tempat 4. Petugas penyuluhan
penyuluhan yang hendaknya menyediakan
di buat menarik snack tambahan agar
dan nyaman yang penyuluhan tidak suntuk
dapat dikelola dan membosankan.
sendiri oleh kader
dan warga
setempat
38
6.4 Rencana Usulan Kegiatan Pemecahan Masalah yang Terpilih
Berikut ini adalah rencana usulan kegiatan pemecahan masalah yang
terpilih
Tabel 6.4 Rencana Usulan Kegiatan
Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Biaya Target
Melakukan Menyusun Petugas- Aula Kepala Tidak Ada Terbentuknya
pertemuan antara rancangan petugas puskesmas puskesmas rancangan
semua petugas mengenai penyuluhan Putri Ayu dan mengenai
puskesmas untuk acara di petugas acara
membahas acara penyuluhan puskesmas KIA, penyuluhan
penyuluhan dan pustu imunisasi tersebut
mengenai dan
pentingnya tumbuh
kunjungan bayi di kembang
puskesmas
Mengadakan Untuk Ketua RT Rumah Ketua RT Tidak Ada Terbentuknya
pertemuan dengan menyusun dan warga ketua RT dan rencana acara
ketua RT dan rencana setempat petugas penyuluhan
perwakilan warga mengenai puskemas
setempat di tempat, waktu
wilayah tempat dan
yang akan kemungkinan
diselenggarakannya biaya yang
penyuluhan dibutuhkan
tersebut
Pelaksanaan Menyampaikan Orang tua Di Petugas Biaya Meningkatnya
penyuluhan informasi maupun halaman puskesmas operasional pengetahuan
mengenai mengenai anggota kantor di bagian puskesmas warga
pentingnya pentingnya keluarga kelurahan tumbuh mengenai
kunjungan bayi ke kunjungan bayi yang kembang, pentingnya
Puskesmas ke puskesmas memiliki KIA, dan kunjungan
bayi imunsasi bayi ke
(pelayanan puskesmas
kesehatan
balita).
39
6.5 Monitoring dan Evaluasi
6.5.1 Monitoring
Tabel 6.5 Contoh Format Monitoring Kegiatan
Kegiatan Indikator Standar Hasil Selisih Ket
Melakukan Jumlah Terlaksana Dari 20 (20-12)/20*100% Tercapai 60%
kegiatan orang tua sesuai orang tua = 0.4*100%
penyuluhan atau jadwal yang = 40%
di wilayah anggota memiliki
kerja keluarga bayi,
puskesmas yang sebanyak
Putri Ayu mempunyai 12 orang
mengenai bayi yang yang ikut
pentingnya datang penyuluhan
kunjungan untuk ikut di halaman
bayi ke penyuluhan. kantor
Puskesmas kelurahan.
6.5.2 Evaluasi
Tabel 6.6 Contoh Format Evaluasi Kegiatan
Kegiatan Indikator Awal Akhir Efektifitas Ket
Kunjungan Cakupan Pada tahun Pada tahun 97.56% – 83.56% Ada
bayi ke 90% 2018 2019 = 14% Peningkatan
Puksemas mencapai mencapai
di wilayah 83.56% 97.56%
kerja
Puskesmas
Putri Ayu
40
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan berbagai upaya dalam memecahkan
masalah mengenai “Permasalahan dan Upaya Peningkatan Jumlah Kunjungan
Bayi Ke Puskesmas di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu Periode Januari –
Desember 2018” dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kunjungan bayi ke puskesmas di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu yang
belum tercapai sebesar 83.56% hingga bulan Agustus 2018 dari target
minimal 90%.
2. Penyebab dominan dari permasalahan jumlah kunjungan bayi di wilayah
kerja Puskesmas Putri Ayu yang belum mencapai target adalah kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya membawa bayi ke
puskesmas.
3. Alternatif pemecahan masalah yang terpilih yaitu melakukan kegiatan
penyuluhan di wilayah kerja puskesmas Putri Ayu mengenai pentingnya
kunjungan bayi ke Puskesmas.
7.2 Saran
Penulis mengharapkan agar kegiatan penyuluhan yang menjadi alternatif
pemecahan masalah dari jumlah kunjungan bayi ke puskesmas di wilayah kerja
Puskesmas Putri Ayu yang belum mencapai target, bisa terlaksana dengan baik
dan penerapannya berlangsung terus menerus, bukan sekedar dilaksanakan pada
saat ada permasalahan saja.
Penulis juga mengharapkan agar masyarakat bisa lebih sadar betapa
pentingnya kesehatan bayi dan lebih meningkatkan kunjungan bayi-bayi mereka
ke puskesmas.
41
DAFTAR PUSTAKA
42
12. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Panduan Manajemen
Suplementasi Vitamin A. 2009. Direktorat Bina Gizi Masyarakat: Departemen
Kesehatan.
13. Khotimatul HS. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Ibu Balita
Dalam Pemanfaatan Posyandu di Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei
Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipa Tahun 2017. Available from:
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/2189/131000240.pdf?s
equence=1. [accessed Maret 23 2019].
43
LAMPIRAN