Intergranular corrosion (IGC) adalah bentuk penyerangan terhadap batas butir atau
daerah sekitarnya pada material dalam lingkungan korosif tetapi hanya sebagian kecil
korosi menyerang butir material itu sendiri. Intergranular corrosion juga dikenal
sebagai intergranular attack (IGA).
Sebagian besar paduan rentan terserang IGA ketika dihadapkan pada lingkungan
agresif. Hal ini disebabkan karena batas butir merupakan tempat pengendapan
(precipitation) dan pemisahan (segregation), dimana membuat mereka secara fisik
dan kimia berbeda dengan butirnya. Intergranular attack didefinisikan sebagai
pemutusan selektif terhadap batas butir atau daerah yang berdekatan sekitarnya tanpa
serangan yang cukup besar terhadap butirnya sendiri. Hal ini disebabkan oleh
perbedaan potensial antara daerah batas butir dengan endapan-endapan (precipitates),
fasa intermetalik, atau pengotor (impurities) yang terbentuk di batas butir.
Mekanisme dan tingkat penyerangan berbeda untuk masing-masing paduan.
Pengaruh batas butir sangat sedikit atau bahkan tidak ada dalam sebagian besar
aplikasi atau penggunaan logam pada umumnya. Jika suatu logam berkarat, serangan
yang seragam menghasilkan batasan-batasan butir yang pada umumnya hanya sedikit
lebih reaktif dibandingkan dengan matriks itu sendiri. Namun, dalam kondisi tertentu,
permukaan butir sangat reaktif sehingga menghasilkan korosi batas butir. Daerah
yang terserang dan bersebelahan dengan batas butir, dengan korosi yang relatif
sedikit dari butir, adalah intergranular korosi. Paduannya akan hancur (butirnya akan
roktok) sehingga logam tersebut akan kehilangan kekuatannya.
BAB II
Gunakan baja tahan karat dengan karbon rendah ( misalnya 304L, 316L) kelas
dari baja tahan-karat
Gunakan paduan dengan nilai yang stabil, titanium (misalnya tipe 321) atau
niobium (misalnya tipe 347). Tiatanium dan niobium adalah pembentuk karbida
yang kuat. Mereka bereaksi dengan karbon membentuk karbida yang sesuai
sehingga mencegah deplesi kromium.
Gunakan perlakuan panas sesudah proses pengelasan.
Memperpanjang waktu penahanan pada proses homogenisasi, sehingga
konsentrasi Cr merata disetiap titik.