Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH AKUPRESUR DAN PIJAT MERIDIAN TERHADAP

KENAIKAN BERAT BADAN PADA BAYI PREMATUR

A. PENGERTIAN AKUPRESUR
Akupresur merupakan suatu ilmu penyembuhan dengan melakukan penekanan,
pemijatan, dan pengurutan pasa bagian tubuh untuk mengaktifkan peredaran
energi vital atau qi. Akupresur juga disebut sebagai akupunktur tanpa jarum
atau pijat akupunktur karena teori akupunktur merupakan dasar praktik
akupresur. Akupresur dilakukan dengan menggunakan jari, tangan, bagian
tubuh lainnya ataupun alat tumpul sebagai pengganti jarum (Sukanta, 2008).

B. MANFAAT AKUPRESUR
Akupresur bermanfaat untuk pencegahan penyakit yang bertujuan untuk
mencegah masuknya sumber penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh,
penyembuhan penyakit, rehabilitasi, dan promotif (Sukanta, 2008).

C. KOMPONEN DASAR AKUPRESUR


Pada praktiknya, akupresur berdasar pada tiga komponen dasar, yaitu Ci Sie
atau energi vital, sistem meridian dan lintasannya, serta titik akupresur, fungsi,
dan lokasinya.
1. Ci Sie atau Qi atau energi vital
Qi atau energi vital bukanlah suatu jenis zat dan tidak memiliki bentuk,
merupakan materi dasar kehidupan manusia yang dibentuk dari sari
makanan, minuman dan udara serta dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.
Qi berada diseluruh tubuh manusia, bersifat dinamis, aktif, dan hangat.
Berfungsi dalam memproduksi dan mengontrol darah, menghangatkan, dan
memberikan nutrisi ke jaringan serta mengaktivasi fungsi organ-organ. Qi
juga berperan dalam menguatkan koordinasi dan keseimbagan fungsi
tubuh, sarana komunikasi dan informasi ke sel-sel dan diantara sel,
membawa suplai informasi ke saraf-saraf dan sistem hormon (Tagard dan
Zhu, 2001; Waechter, 2002).
2. Sistem meridian dan lintasannya
Meridian merupakan saluran qi yang mengalir ke seluruh tubuh. Setiap
meridian memiliki dua lintasan yaitu pada permukaan kulit tempat
berlokasinya titik pijat dan lintasan di dalam tubuh yang mencapai tubuh
bagian dalam. Menurut Sukanta (2008) meridian memiliki fungsi antara
lain:
a. Menghubungkan suatu bagian tubuh dengan bagian tubuh yang lain,
yaitu muka dengan belakang, atas dan bawah, samping kiri dan
samping kanan, serta bagian luar dan bagian dalam.
b. Menghubungkan satu organ tubuh dengan organ lain, yaitu
menghubungan organ dengan panca indera dan jaringan tubuh lainnya.
c. Menghubungkan titik-titik akupunktur yang datu dengan yang lainnya,
titik akupunktur dengan organ, jaringan tubuh, dan panca indera.
d. Saluran yang dapat menyampaikan kelainan fungsi organ ke permukaan
tubuh.
e. Saluran bagi penyebab penyakit masuk ke dalam organ, baik penyebab
dari luar maupun penyebab penyakit dari dalam tubuh.
3. Titik akupresur
Titik ini telah dimanfaatkan dalam pengobatan dengan cara memberikan
rangsangan mekanik, elektrik, termik, laser ataupun suara. Titik akupresur
merupakan suatu area kecil di permukaan tubuh dengan karakteristik sifat
fisika bertegangan tinggi dengan hambatan rendah dibandingkan dengan
jaringan sekitarnya dan kepekaan terhadap rangsangan lebih tinggi
dibandingkan dengan jaringan sekitarnya. Berdasarkan lokasinya, terdapat
tiga macam titik pijat menurut Sukanta (2008), antara lain:
a. Titik meridian atau titik umum
Titik ini berhubungan langsung dengan organ dan daerah tubuh yang
dilintasi oleh meridiannya
b. Titik istimewa yang umumnya berada di luar lintasan meridian
Titik ini mempunyai indikasi dan kegunaan khusus, tidak tergantung
pada tempatnya
c. Titik nyeri atau yes point
Titik ini ketika dipijat akan terasa sakit atau linu, berfungsi sebagai titik
terapi untuk mengurangi keluhan lokal atau setempat.

D. KONTRAINDIKASI AKUPRESUR
Akupresur tidak boleh dilakukan pada bagian tubuh yang luka, bengkak, tulang
retak atau patah, dan kulit yang terbakar (Sukanta, 2008).

E. MEKANISME AKUPRESUR MENAIKKAN BERAT BADAN BAYI


PREMATUR -------------perlukah?--------------
F. PROSEDUR AKUPRESUR DAN PIJAT MERIDIAN UNTUK
MENAIKKAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR (Chen et al., 2008)
1. Persiapan alat
a. Massage oil atau baby oil
b. Waslap atau tissue
2. Persiapan pasien
a. Lakukan interaksi awal melalui komunikasi pada keluarga
b. Berikan informasi atau penjelasan mengenai perawatan yang akan
dilakukan
c. Jelaskan posisi dan support sesuai dengan daerah yang akan dilakukan
akupresur
d. Posisikan pasien dalam posisi sesuai dengan bagian tubuh yang akan
diakupresur
3. Prosedur
a. Pastikan akupresur dilakukan pada pasien tanpa kontraindikasi
b. Tentukan lokasi titik Zhongwan (RN-12), Zusanli (ST-36), dan
Yongquan ( KI-1) yang akan dilakukan akupresur
c. Oleskan baby oil secukupnya pada daerah yang akan dilakukan
akupresur
d. Lakukan pemijatan pada titik Yongquan (KI-1) selama 2 menit, ±120
putaran per menit. Titik KI-1 terletak di telapak kaki, 1/3 dari tengah ke
arah jari kaki

e. Lakukan pemijatan pada titik Zusanli (ST-36) selama 2 menit, ±120


putaran per menit. Titik ST-36 terletak pada bagian depan kaki, 3 inci
dibawah lutut (4 jari dibawah lutut) dan satu jari dari tulang tibia atas.
f. Lakukan pemijatan pada meridian limpa ditekan selama 2 menit, 30
putaran per menit, dari jempol kaki, kemudian ke sepanjang punggung
kaki, dan kemudian bagian dalam kaki dari bawah ke atas kemudian ke
selangkangan.
g. Lakukan pemijatan pada meridian lambung selama 2 menit, 60 putaran
per menit, dari jari kedua dan ketiga, dari punggung kaki ke bagian luar
kaki bawah kemudian ke titik Zusanli (St 36), dan kemudian dari sisi
luar kaki atas ke selangkangan.
h. Lakukan pemijatan pada titik Zhongwan (RN-12) selama 2 menit, ±120
putaran per menit. RN-12 terletak di titik tengah antara umbilikus
dengan rusuk paling bawah.
i. Pemijatan dilakukan secara pelan dan lembut dan memutar searah
jarum jam.
j. Akupresur dan pijat meridian dilakukan tiga kali per hari, 15 menit tiap
sesi pada satu jam sebelum pemberian makan yaitu pada pukul 10.00,
13.00 dan 16.00.
k. Evaluasi respon pasien pada saat pemberian akupresur
l. Bersihkan pasien dari sisa baby oil yang dipakai menggunakan waslap
atau tissue
m. Rapikan alat dan area kerja

DAFTAR PUSTAKA

Chen, L., Su, Y.C., Su, C.H., Lin, H.C., dan Kuo, H.W., 2008, Acupressure and
meridian massage: combined effects on increasing body weight in
premature infants, Journal of Clinical Nursing, DOI: 10.1111/j.1365-
2702.2007.02147.x, 1174-1181.
Sukanta, P.O., 2008, Akupresur untuk kesehatan, Penebar Plus, Jakarta.
Tagard, P. dan Zhu, J., 2001, Acupuncture, incommensurability, and conceptual
change, Diakses tanggal 11 Juni 2018 dari
http://cogsci.uwaterloo.ca/Articles/Pages/acupuncture.pdf
Waechter, R.L., 2002, Qi and bioelectromagnetic energy, Diakses tanggal 11 Juni
2018 dari http://chinesetherapeutics.org/qiandbioelectromagneticenergy.pdf

Anda mungkin juga menyukai