Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada Ibu Laras Prastiti Nugraheni, selaku dosen
pembimbing yan telah mengajarkan kami dengan baik di matakuliah pengawetan makanan ini.
dengan memberikan ilmu-ilmu nya dan bisa memberikan kesempatan kami untuk melakukan
praktikum. sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi
PENDAHULUAN
Pengawetan makanan adalah cara yang di gunakan untuk membuat makanan memiliki
daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan. Dalam
pengawetan makanan harus di perhatikan jenis bahan makanan yang di awetkan, keadaan
bahan makanan, cara pengawetan, dan daya tarik produk pengawetan makanan.
Teknologi pengawetan makanan yang di kembangkan dalam skala industry masa kini
berbasis pada cara-cara tradisional yang di kembangkan untuk memperpanjang masa
konsumsi bahan makan. Pengawetan pada produk makanan atau mminuman sudah menjadi
bagian yang tidak terpisahkan di dalam industry makanan. Apalagi perkembangan zaman
menuntut produk makanan dan minuman yang sudah serba praktis, tahan lama, dan memiliki
tampilan menarik.
Solusi yang di lakukan industry pangan adalah menambahkan bahan pengawet agar
kualitas produk meningkat dan tahan lama. Sebenarnya, ada cara aman dan sehat dalam
mengawetkan makanan, yaitu : mengawetkan secara alami yang tidak mengandung bahan
kimia yang berbahaya untuk kesehatan tubuh manusia.
Oleh karena itu, pada kesempatan praktikum ini saya mencoba melakukan pengawetan
makanan dengan tekning penggaraman dengan bahan baku : Telur Puyuh, menggunakan
bumbu cabai, dan bumbu rendang. Berharap dari praktikum ini, kelompok kami mampu
berinovasi dengan teknik pengawetan makanan yang baik dan benar, sehingga kualitas dari
produk kami tetap baik dan aman.
1. Agar mahasiswa mampu mengetahui proses pengawetan makanan yang baik dan benar
2. Mahasiswa mampu dapat membuat dan berinovasi dengan membuat telur asin dengan
menambahkan bumbu yang baru, sehingga rasa yang di munculkan berbeda dengan
telur asin biasanya.
3. Agar mahasiswa bisa menghitung hasil dari uji sensori kesukaan responden
BAB II
Praktikum ini di laksanakan pada tanggal 12 Desember 2018, pukul 9.30-12.00 WIB Di lab
MSDK Universitas Negeri Jakarta.
c. Prosedur Kerja :
1. Rendam telur dengan menggunakan air selama 2 menit
2. Setelah di rendam dengan air, angkat telur lalu bersihkan dan keringkan.
3. Amplas telur puyuh yang ingin di awetkan, guna nya agar pori-pori telur terbuka
sehingga hasil dari rendaman cabai dan bumbu rendang meresap secara maximal.
4. Haluskan cabai (sesuai dengan tingkat kepedasan yang di inginkan) setelah halus,
pindahkan ke mangkung kecil
5. Siapkan wajan dengan minyak goreng, lalu tumis cabai yang sudah di haluskan sampai
harum.
6. Larutkan garam dan cabai yang sudah di haluskan dan di tumis dengan menggunakan
air. Aduk hingga benar-benar larut, masukan kedalam toples yang dapat di tutup rapat
7. Setelah itu rendam telur selama 10-12 hari.
8. Setelah proses perendaman selesai, rebus telur dengan api kecil . jangan sampai air
mendidih agar tidak merusak telur. Rebus selama 1 jam.
9. Telur siap di sajikan.
BAB III
PEMBAHASAN
Pada pengawetan makanan menggunakan garam ini, telur merupakan bahan dasar yang
menjadi unsur pokok dalam pengawetan makanan menggunakan garam. Pada praktikum yang
di lakukan, telur yang digunakan 30 butir dengan 250ml air yang di isikan 1 sachet garam.
Dalam proses pembuatan telur asin ini, hal pertama yang di lakukan yaitu membersihkan
semua telur puyuh ini dan setelah membersihkan, mengamplas telur puyuh, tujuan nya agar
pori-pori telur terbuka, sehingga air rendaman akan lebih cepat meresap sehingga hasil yang di
ciptakan maksimal dan sesuai dengan keinginan.
Garam mutlak di perlukan dalam pembuatan telur asin, garam berfungsi sebagai pemberi rasa
asin dalam proses pengawetan makanan. Prinsip dasar pemakaian garam dalam pembuatan
telur asin adalah dalam bentuk larutan garam dengan mencampurkan bumbu cabai dan bumbu
rendang. Semakin banyak kandungan garam, makan makin terasa asin rasanya dan awet
produk tersebut.
Pada akhir praktikum dapat menghasilkan telur asin yang rasa, warna, tekstur maupun aroma
nya terlihat baik. Akan tetapi, rasa asin lebih mendominan disbanding rasa bumbu cabai dan
rasa bumbu rendangnya.
BAB IV
1. Kesimpulan
Pengawetan makanan adalah cara yang di gunakan untuk membuat makanan, memiliki
daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat fisik dan kimia makanan.
Prinsip dasar pemakaian garam dalam pembuatan telur asin adalah dalam bentuk
larutan garam dengan menambahkan bumbu cabai dan bumbu rendang.
Semakin banyak kandungan garam, bumbu cabai, dan bumbu rendang maka semakin
baik pula hasil rasa yang di ciptakan dan membuat produk tersebut semakin awet.
2. Saran
Sebaiknya dalam praktikan lebih teliti dalam melakukan praktikum agar data yang di
peroleh lebih akurat. Selain itu praktikan harus jujur dalam melakukan praktikum dan tidak di
perkenankan untuk memanipulasi data.