Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada masa anak usia dini adalah masa yang paling tepat untuk
mengembangkan semua potensinya,. salah satunya tentang wawasan dan rasa seni
anak. Kesenian merupakan salah satu potensi dasar anak yang juga merupakan
salah satu bentuk mengembangkan kecerdasannya. Pada anak usia dini sangatlah
baik untuk mengenalkannya seni tari yang mudah dipelajari sehingga dapat
mengembangkan imajinasi dan kreatifitas anak.
Pada anak usia dini tari bukan sebuah mata pelajaran, namun sebagai kreasi
dan imajinasi anak agar mampu memahami tentang sebuah karya. Kemampuan
dasar tari bagi anak usia dini dari aspek: intelektual, emosional, sosial, perceptual,
fisikal, estetik, kreatif, dan karakteristik tari anak usia dini. Seni tari untuk
pendidikan difungsikan sebagai media untuk memenuhi fungsi perkembangan
anak, baik fisik maupun mental. Selain itu juga digunakan sebagai media belajar
mengenal suatu tumbuhan, profesi, buah, benda dan kegiatan lainnya.
Sementara tari dalam pendidikan menekankan kreativitas dan kebebasan
ekspresi ( kraus, 1969 ). Hal ini dapat diwujudkan dengan adanya komunikasi
yang nyaman antara guru dan anak didik untuk menumbuhkan kreatifitas gerak.
Oleh karena itu, guru berperan untuk menstimulus agar dapat menuangkan dan
mengembangkan ekspresi gerak yang kreatif baik secara individu atau kelompok
serta sebagai fasilitator agar dapat memvisualisasikan semua gerakan.
Berawal dari tugas dosen untuk menciptakan gerakan tarian yang mudah
diajarkan pada anak usia dini, kami menciptakan kreasi tarian yang terinspirasi
dari lagu “Aku Seorang Kapiten”. Tarian ini tidak memiliki makna tertentu,
gerakannya hanya mengikuti alur lagu. Tarian ini bertema profesi seorang kapiten
yang menceritakan tentang cita-cita seorang anak yang ingin menjadi seorang
kapiten saat dia dewasa. Seorang kapiten yang digambarkan adalah sesosok yang
tegas dan berwibawa dalam menjalankan tugasnya demi kesejahteraan bangsa dan
negara.
B. SUMBER IDE

Sumber ide menciptakan “Tari Kapiten” berawal dari kami sering


mendengar anak-anak menyanyikan lagu yang berjudul “Aku Seorang Kapiten”
dengan iringan musik cepat dan ketukan cepat dengan hentakan mengikuti
hentakan Kapiten yang sedang berjalan. Dalam lirik lagu “Aku Seorang Kapiten”
menceritakan seorang anak yang bercita-cita ingin menjadi seorang Kapiten kelak
ketika dia dewasa. Anak tersebut menirukan sosok kapiten yang tegas dan
berwibawa. Berjalan tegap sambil membawa pedang panjang di tangannya. Dan
ketika berjalan hentakan kakinya sampai terdengar seperti bunyi “prok-prok-prok”
dari suara sepatu yang dipakainya. Kami pun terinspirasi dan muncul ide yang
bersumber dari rangsang audio.
Selanjutnya kami mengamati gerak – gerik, penampilan, dan pakaian serta
aksesoris seorang kapiten melalui berbagai sumber media. Dari sumber yang
telah kami amati, kami dapat menyimpulkan sosok seorang kapiten itu adalah
sosok yang tegas dan berwibawa. Dia selalu membawa pedang panjang di
tangannya sebagai simbol kepemimpinan dan orang yang tegas berwibawa. Dia
berjalan dengan tegap dan tegas sehingga ketika berjalan terdengar hentakan
kakinya sesuai dengan gambaran lirik lagu “Aku Seorang Kapiten”
Dari sumber ide tersebut, akhirnya kami terinspirasi untuk menciptakan
sebuah tarian yang menggambarkan sosok seorang kapiten yang dicita-citakan
seorang anak dalam lagu tersebut. Seperti anak-anak yang sedang bermain peran
menjadi seorang Kapiten yang tegas dan berwibawa. Tarian ini, gerakannya kami
kreasi dengan mengikuti alur lagu menjadi gerakan yang indah dan menarik tetapi
tetap menonjolkan kesan tegas dan berwibawa dari seorang Kapiten .
Gerakan tari yang kami ciptakan mudah untuk dipelajari anak usia dini
terutama bagi anak didik kami. Sehingga anak tetap bebas berekspresi dan senang
dalam menari. Meskipun begitu, kami tetap mengutamakan kekompakan dan
keserasian dalam gerakan maupun penampilannya agar menciptakan sebuah karya
cipta tari yang indah dan menarik. Serta pesan yang ada dalam tarian tersebut
dapat tersampaikan kepada penonton dengan baik dan dapat dinikmati.
C. ALASAN PEMILIHAN TEMA DAN JUDUL TARI

Tema merupakan gagasan atau ide suatu garapan tari, maka setiap tarian
pasti bertema berbeda dengan gerak dan lagu. Secara umum tema dapat digali dari
fenomena sehari-hari, kondisi, situasi, atau apapun yang telah dipastikan sebagai
“sesuatu” yang mendorong perasaan untuk diungkap melalui media gerak.
Munculnya tema, berawal dari idea tau gagasan koreografer baik melalui rangsang
visual maupun audio. Namun dalam menciptakan tarian anak-anak, sebaiknya
memilih tema tari yang sesuai dengan dunia anak-anak yaitu dunia bermain dan
berfantasi. Beberapa macam tema tari untuk anak-anak, antara lain :
1. Tema Permainan Anak
2. Tema Binatang
3. Tema alat sekitar
4. Tema menirukan sesuatu (Profesi)
5. Tema keagamaan
“Tari Kapiten” tercipta dari sumber ide rangsang audio yaitu berupa iringan
musik cepat dan ketukan yang cepat disertai hentakan menggambarkan sosok
seorang Kapiten yang diperankan oleh seorang anak dalam cerita lagu berjudul
“Aku Seorang Kapiten”. Maka dari sumber ide tersebut kami memilih tema
tariannya adalah “tema menirukan suatu profesi” yakni seorang Kapiten dengan
judul tariannya adalah “Tari Kapiten”. Tema “Tari Kapiten” sesuai dengan tema
tari untuk anak-anak yakni tema menirukan profesi seorang Kapiten yang tegas
dan berwibawa.
Dalam lagu “Aku Seorang Kapiten”, menceritakan seorang anak yang
bercita-cita ingin menjadi seorang Kapiten ketika dia dewasa kelak. Sehingga
dalam “Tari Kapiten”, tarian yang kami buat juga menggambarkan seorang anak
yang sedang menirukan sosok seorang Kapiten yang tegas dan berwibawa. Dia
juga selalu membawa pedang panjang di tangannya. Dengan menghentakan kaki
ke tanah sampai berbunyi suara sepatu “prok-prok-prok” dalam cerita lagu
tersebut.
BAB II
PROSES PENCIPTAAN TARI

A. SINOPSIS

“Tari Kapiten” menggambarkan seorang anak yang berperan menjadi sosok


seorang kapiten yang tegas dan berwibawa dengan membawa pedang panjangnya
serta berjalan dengan tegap dan tegas. Sesuai dengan alur lagunya yang
menceritakan seorang anak yang bercita-cita menjadi seorang kapiten ketika dia
dewasa. Anak tersebut menganggap dirinya adalah seorang kapiten yang tegas dan
berwibawa. Dia menggambarkan seorang kapiten yang tegas dan berwibawa
dengan memiliki pedang yang panjang dan berjalan dengan tegap dan tegas
sampai sepatunya berbunyi pro-prok-prok.
Dengan bangganya dia berjalan seolah-olah dirinya adalah seorang kapiten
sesungguhnya yang tegas dan berwibawa dalam menjalankan tugasnya. Seketika
dia berjalan di tempat dengan suara hentakan sepatunya yang keras dan sesekali
memberi hormat serta menunjukkan pedangnya yang panjang. Dia berjalan lagi
dengan menghentakkan sepatunya berkeliling dengan membawa pedang
panjangnya. Dengan wajah yang senang, dia menari dengan riang gembira.
Dalam “Tari Kapiten” ini tidak terdapat gerakan yang sulit. Gerakannya
mudah dan cepat dipelajari oleh anak usia dini. Sehingga anak tidak merasa
kesulitan dalam melakukan gerakan tariannya. Karena gerakan dalam “Tari
Kapiten” hanya menonjolkan ketegasan dan kewibawaan seorang kapiten. Anak
dapat menikmati tariannya dengan senang hati sekaligus dapat bermain peran
sebagai seorang kapiten.

B. LIRIK LAGU

“ Aku seorang kapiten

Mempunyai pedang panjang

Kalau berjalan prok - prok - prok

Aku seorang kapiten “


Pencipta lagu : NN (No Name)
Vocal : Ebrill
Produksi : PT Gema Nada Pertiwi

B. KOSTUM DAN TATA RIAS


1. Kostum
Kostum sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan penyajian tariannya. Oleh
karena itu, dalam memilih kostum yang baik dalam tari khususnya tari anak-anak
perlu disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak yang memakainya saat menari.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan kostum bagi
penari anak-anak, diantaranya sebagai berikut :
a. Enak dan nyaman saatdipakai oleh anak-anak, sehingga dapat bebas bergerak
dan menambah daya tarik
b. Sesuai dengan isi lagu atau tema tari anak-anak
c. Harmonis dalam pemilihan bahan atau perpaduan warna yang menarik, sesuai
dan memperhatikan efek terhadap tata cahaya.
Untuk merencanakan kostum tari yang baik tidak ditentukan oleh mahalnya
bahan, tetapi juga kemampuan koreografer dalam mewujudkan ide-idenya yang
sesuai dengan tema yang dipilihnya. Agar dapat memberikan symbol pada
penonton dari tema yang telah dipilih, maka diperlukan aksesoris yang menunjang
kostum tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya pilih aksesoris yang cocok dan sesuai
dengan kostum yang dipakai.
Dengan begitu, kami memilih kostum “Tari Kapiten” yang telah kami
pertimbangkan dengan kenyamanan anak-anak dan kesesuaian serta keharmonisan
kostum dengan isi atau tema tariannya. Dalam “Tari Kapiten”, kami memilih
kostum tari yang menyerupai seragam seorang Kapiten berwarna biru cerah yang
bagus dalam tata cahaya. Kostum tersebut dilengkapi dengan aksesoris pendukung
seperti : Topi, Plangkat yang menempel di baju seragam Kapiten, Sepatu Kapiten
dan yang terpenting adalah Pedang Panjangnya. Sehingga dapat meonjolkan
kostum dan memeberikan symbol pada penonton dari tema tari yang dipilih.
2. Tata Rias

Tata Rias berperan penting dalam membentuk efek wajah penari dan
berbeda dengan riasan sehari-hari.

C. URAIAN GERAK DAN KETERANGAN

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
Staf Produksi
Album Dokumentasi
Daftar Pustaka

https://www.scribd.com/document/367391065/Dance-Script-Tari

Anda mungkin juga menyukai