NIM 857756005
1. Gambarkan dan jelaskan aba-aba 3 (tiga) pukulan dan aba-aba 6 (enam) pukulan !
2. Apa manfaat kegiatan mengapresiasi tari bagi anak, jelaskan !
3. Sebut dan jelaskan beberapa gaya lukisan anak dalam ciri umum lukisan anak!
4. Sebutkan dan jelaskan Komponis lagu Indonesia dan luar negeri serta karyanya!
Jawab !
1. Aba- aba 3 Pukulan
Untuk membedakan ketukan kuat dengan ketukan lemah dalam memberi aba-aba pada umumnya
ditunjukkan oleh gerakan yang lebih tegas. Lihat gerakan abab- aba 3 berikut ini.
a. Mulai dari titik awal gerakan, yaitu kedua tangan diangkat setinggi mata ke depan.
b. Turunkan dan ayunkan tangan ke samping luar untuk hitungan "tu".
c. Kemudian naik setengah dari panjang gerakan pertama dan ayunkan ke samping dalam untuk
hitungan "wa".
d. Lalu buat ayunan kecil sekali lagi untuk hitungan "ga" kearah luar.
e. Dari hitungan "ga" ayunkan tangan naik lalu turun ke samping luar untuk ketukan "pat".
f. Lalu tangan digerakkan naik kemudian diayunkan ke samping untuk hitungan "ma".
g. Dari sini, tangan naik ke atas lalu membentuk gerakan ayunan kecil ke dalam untuk hitungan
"nam" lalu kembali menuju titik awal aba-aba.
h. Ulangi beberapa kali hingga merasakan hitungan yang mendapat aksen dan yang tidak.
Penggunaan aba-aba hitungan 6 ketukan digunakan untuk tempo sedang ke lambat. Untuk tempo
sedang ke cepat aba-aba sebaiknya dihitung 2 saja.
Anak memiliki kedelapannya dengan tingkat yang berbeda-beda. Ada satu anak cerdas di
bidang kinestetik, tetapi anak lain justru cerdas di matematika. Dan atau sebaliknya hal itu dapat
terjadi.
Dalam kondisi seperti ini peran orang tua dan guru sangat penting untuk menggali potensi
yang dimiliki siswa, sehingga akan mampu meningkatkan kemampuannya. Jika orang tidak cerdas
dalam bidang tertentu dan memiliki kelebihan kecerdasan dibidang lain, hal inilah yang harus
diasah agar mampumembantu dari sisi kelemahan dibidang lain.
c. Apresiasi Sebagai Media Bermain
Selain berfungsi sebagai media komunikasi dan pendidikan, apresiasi ju dapat digunakan
sebagai ajang bermain bagi anak-anak Banyak contoh yang da kita sampaikan misalnya tradisi
anak-anak di Jawa pada saat terang bulan. Anak-an bermain di halaman rumah sambil menyanyi
Jamuran dan berlenggak-lenggok ses irama. Mereka bermain bertemu dengan sesaama teman.
Ekspresi alami inilah y memberikan sentuhan estetis bagiperekmabngan dunia anak.
d. Mengapresiasi Karya dan Koreografer Tari
Untuk mengenal lebih dekat karya tari dan korografernya perlu kiranya siswa diberi
pengalaman untuk menyaksikan pertunjukan secara langsung. Langkah ini akanmendukung
upaya untuk memperkenalkan karya seni dan seniman penciptanya sekaliguskepada anak-anak.
Mengapresiasi karya seni tari dapat dilakukan secara akif maupun pasif.Secara aktif siswa dapat
dilibatkan langsung dalam sebuah pementasan. Untuk apresiasi yang pasif, siswa cukup
menyaksikan pertunjukan-pertunjukan yang disajikan tanpa harusikut bergabung menjadi bagian
dari pertunjukan itu. Mengenal koreografer tari anak diIndonesia tidak banyak yang dikenal.
Ada beberapa koroegrafer yang dikenal karena aktivitasnya menari. Sebut saja Didik Nini
Thowok. Karya-karya Didik Nini Thowok dapat dinikmati oleh anak-anak. Lebih- lebih karya
Didik banyak yang bernuansa komedi,sehingga memiliki daya tarik untuk dipelajari anak.
e. Mengenal Tari dari Sumber Tema
Untuk memberi apresiasi pada anak diperlukan pengenalan tema cerita pada anak.Tari bertema
adalah belajar tari dengan ide-ide gerakan tari yang bersumber dari tema cerita tertentu. Sumber
cerita dapat diambil dari cerita Ramayana, Mahabarata, legenda, dongeng, kehidupan binatang dan
sebagainya. Menari dengan tema cerita anak merupakanungkapan ekspresi gerak yang meliputi
gerak dasar tari, iringan tari, tema tari. Tema tari dapat dieksplorasi melalui gerak-gerak tari yang
dipadukan dengan iringan sederhana. Dengan demikian anak akan mampu memadukan unsur tari,
tari, tema cerita anak, dan pemeranan.
b. Gaya dekoratif, walaupun sebenarnya gaya ini sulit diidentifikasi karena tipe anak sendiri
juga berbeda-beda minatnya. Gaya dekoratif ditandai dengan munculnya bentuk-bentuk
konturistik (berupa garis) dan jika warna yang dipilih berupa blok warna dengan sedikit
nuansa. Nuansa atau gradasi adalah teknik mengurai warna dari gelap ke terang atau
memanfaatan tingkatan warna dari kuning-kuning ke hijauan-biru kekuningan menuju
biru, dan seterusnya berjalan berputar dalam deretan warna.
a. Gaya komik merupakan gaya lukisan anak dengan memanfaatkan cerita lebih dahulu, oleh
karenanya gaya ini mirip dengan cerita bergambar (cergam) Macam gaya komik ialah:
gambar penuh dengan sedikit tulisan, tulisan yang diberi keterangan gambar sehingga
orang menyebutnya ilustrasi dan gambar yang diterangkan dengan kalimat utuh mirip
komik orang dewasa.
b. Gaya potret, merupakan gambar wajah seseorang, baik tokoh idola maupun tokoh yang
sering bergaul dalam kehidupan sehari-hari, seperti potret ibuku, kakakku atau yang lain
yang dibuat oleh anak. Gaya potret mengangkat objek dalam komposisi bentuk wajah torso
atau badan, kepala saja (Kop), atau utuh seluruh tubuh.