Anda di halaman 1dari 6

KETERAMPILAN MUSIK DAN TARI

UNIVERSITAS TERBUKA

JUDUL TARI
CUBLAK - CUBLAK SUWENG

NAMA KELOMPOK

SULISTYAWATI (858761751)
RINA NURHAYATI (858766736)
LATIFATUS SA’DIYAH (858761095)
PERENCANAAN TARI
Perencaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah kegiatan yang akan
dilkukan, agar diperoleh hasil sesuai tujuan. Dalam perencanaan tergambar semua aspek
atau komponen atau tahapan yang harus disiapkan oleh pelaksana. Perencanaan tari
merupkan suatu aktifitas berfikir dalam merencanakan sebuah karya tari (gerak
berirama)dan hasil dari berfikir itu adalah sebuah gagasan tarian. Gagasan ini berkaitan
dengan tema, bentuk, dan gaya tarian yang akan dibuat. Perencanaan penciptaan tari sangat
bermanfaat bagi penggambaran utuh dari wujud tarian yang akan dibuat. Perencaan harus
menggambrkan tentang tarian seperti apa yang akan dibuat, bagaimana wujud atau bentuk
tarian, dan bagaima cara membuatnya.
Dalam tarian ini, pendidik akan menciptakan gerkan-gerakan tari Cublak-Cublak Suweng.
Tarian ini merupkan tarian tradisional dari Provensi Jawa Tengah, Daerah Istmewa
Yogjakarta, dan Jawa Timur dimana dulu sering dimainkan pada anak-anak kecil
dipedesaan.

1. LATAR BELAKANG
Anak usia dini sering disebut dengan istilah golden ege atau usia emas, karena pada
rentang usia ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat pada
berbagai aspek. Dimasa emas ini merupakan masa yang penting untuk mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangannya. Anak juga mempunyai karaktereristik yang khas
diantaranya adalah memiliki rasa ingin tahu, merupakan pribadi yang unik , suka berfantasi
dan berimajinasi, sikap egosentris, memiliki daya kosentrasi yang pendek serta bagian dari
makhluk sosial. Setap anak mempunyai enam aspek kompetisi dasar yang perlu
dikembangkan diantaranya kemampuan Moral dan Agama, Bahasa, Kognitif, Fisik Motorik,
Sosial Emosional dan Seni. Dalam mengembangkan kemampuan kompetisi dasar anak usia
dini , tari cublak-cublak suweng diharapkan dapat mengembangkan secara optimal dengan
cara yang menyenangkan.
Permainan cublak-cublak suweng merupakan permainan tradisional yang kerap
dimainkan pada anak-anak kecil di pedesaan dari Pulau Jawa, kususnya di Pulau
JawaTengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Tari tersebut diciptakan oleh
salah satu anggota Wali Songo yaitu Syeh Maulana Ainul Yakin atau yang dikenal sebagai
Sunan Giri pada tahun 1442M di Jawa Tengah.
Lirik cublak- cublak sunweng tersebut berbunyi
“Cublak –cublak suweng,
suwenge ting gelenter,
mambu ketundung gudel,
pak empo lirak-lirik,
sapa guyu ndhelikake,
sir-sir pong dele kopong,
sir-sir pong dele kopong”
Cara memainkan permainan ini cukup sederhana, yaitu yang pertama salah satu anak
berperan menjadi Pak Empo berbaring telungkup ditengah dan anak yang lain duduk
melingkari Pak Empo. Kemudian semua pemain membuka telapak tangan yang diletakkan
di punggug Pak Empo dengan salah satu pemain membawa kerikil dan dipindahkan dari
telapak tangan satu ketelapak tangan yang lainnya diiringi lagu cublak-cublak suweng. Pada
kalimat “sopo mau seng delikake”dinyanyikan salah satu anak harus memegng dan
menyembunyikan kerikil tersebut dalam genggaman tangannya. Lalu diakhir lagu semua
anak menggenggam kedua tangan masing-masing, pura-pura menyembunyikan kerikil,
sambil menggerak-gerakkan tangan . Kemudian Pak Empo bangun dan sambil menebak
tangan siapa yang menyembunyikan kerikil tersebut. Bila tebakan benar, amak yang
memegang kerikil harus bergantian menjdi Pak Empo.
Lirik cublak-cublak suweng mengandung makna filosofis ‘Cublak Suweng’ memiliki
makna yang sangat dalam yaitu bila untuk sampai kepada tempat harta sejati (cublak
suweng) atau kebahagiaan sejati orang harus melepaskan diri dari kecintaan pada harta
benda duniawi, mengosongkan diri, rendah hati, tidak merendahkan sesama, serta senantiasa
memakai rasa dan mengasah tajam sir-nya atau hati nuraninya. Pesan moral yang
terkandung dalam lagu ini adalah untuk mencari harta janganlah menuruti hawa nafsu tetapi
semuanya kembali kehati nurani yang bersih, tidak dipengaruhi hawa nafsu.
Didalam penciptaan tarian ini seorang pendidik mempunyai alasan mengapa tarian ini
diciptakan untuk anak usia dini antara lain:
1. Memperkenalkan tarian tradisional
2. Melatih dan mengembangkan motorik anak
3. Memperkenalkan permain tradisional

2. MANFAAT
Pada dasarnya gerakan-gerakan tari dapat mengembangkan kecerdasan anak secara
holistik. Anak dapat mengekspresikann diri melalui gerakan sesuai irama musik. Tari
Cublak-Cublak Suweng yang diajarkan selain bertujuan untuk mengenalkan budaya atau
tarian tradisional juga mempunyai manfaat untuk mengembangkan enam aspek
perkembangan anak usia dini yaitu:
1. Aspek nilai agama dan moral melalui pengenalan nilai-nilai agama, sikap jujur dan
selalu rendah hati
2. Aspek Fisik Motorik kasar melalui gerakan-gerakan tari
3. Aspek kognitif dapat dikembangkan melalui kratifitas menyesuaikan gerakan tari
dengan musik dan bernalar
4. Aspek Bahasa dapat dikembangkan dengan cara menirukan syair dalam lagu dan
mengenal bahasa jawa
5. Aspek Sosial Emosional dapat dikembangkan dengan rasa percaya diri, kerjasama
dengan kelompok, disiplin, rasa sabar serta mengenal emosi diri dan oarag ain
6. Dari Aspek Seni anak diajarkan untuk mencintai budaya sendiri, berkaya dan memiliki
estetika seni

3. ACUAN TEORITIK
Tari Cublak-cublak Suweng untuk kelompok A merupakan interpretasi dari dolanan
Cublak-cublak Suweng. Tari Cublak-cublak Suweng diberikan karena menyesuaikan dengan
karakter Anak Usia Dini yang masih dalam masa bermain. Tari Cublak-cublak Suweng yang
diberikan kepada anak usia dini . Gerakannya disesuaikan dengan kemampuan anak agar
mereka mampu untuk menerima dan melakukan gerak tarinya. Sebagai dasar penciptaan tari
cublak-cublak suweng adalah gending dolanan anak cublak-cublak suweng . Tari cublak-
cublak suweng berdurasi sekitar 4 menit. Gerakan awal adalah gerak jalan ditempat,
selanjutnya adalah gerak ukel tangan di samping telinga yang dilakukan bergantian kanan
dan kiri. Gerakan yang cukup mudah bagi siswa.
4. METODE GARAPAN
Tujuan dibuatnya tari Cublak-Cublak Suweng yang utama adalah mengembangkan dan
melatih fisik motorik anak serta mengenalkan macam-macam budaya tradisional indonesia,
khususnya budaya Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. Langakah-langkah dalam
menciptaan tari Cublak-cublak Suweng, yaitu:
1. Proses Eksplorasi
Dalam proses eksplorasi kami menggabungkan gerakan-gerakan tari yang ada yang
sesui dengan perkembangan anak usia dini yang mudah diterima dan dilakukan
2. Proses Improvisasi
Didalam tahap ini penciptaan tari disesuaikan dengan makna dari tari Cublak-Cublak
Suweng yang selalu memperhatikan dan menyesuaikan tahap perkembangan anak usia dini,
sehingga penciptaan tari sesui dengan tujuan.
3. Proses Evaluasi
Proses evaluasi dilakukakan untuk mengkaji ulang tentang gerakan-gerakan tari agar
sesui dengan konsep, makna tari dan perkembangan anak usia dini
4. Perwujudan gagasan/mengomposisi
Kegiatan penciptaan tari “Cublak-Cubak Suweng” yang terakhir adalah
mengimplementasikannya dalam kegitan belajar anak. Dalam pencitaan tari ini anak
diharapkan mengena tari-tari tradisional.

5. ORIENTASI GARAPAN
Belajar menari termasuk belajar yang mengutamakan ketrampilan motorik khususnya
motorik kasar dengan tujuan mencapai keterampilan, sikap dan apresiatif.
Keterampilan didapatkan dari bagaimana anak dapat menggerakan anggota
tubuhnya baik tangan, kepala, kaki, pundak serta jari-jemari. Melalui tarian,
anak mendapat kesempatan untuk belajar mempersatukan dan mendemonstrasikan
pengetahuan mereka dengan cara berkoreograf. Dengan gerakan yang sederhana dan
dilakukan secara berulang-ulang anak akan mudah untuk menghafalkannya.
Terdapat tiga fase dalam pembelajaran tari yaitu fase kognitif, fiksasi, dan otomatisme.
Pada fase kognitif anak dituntut untuk mampu melakukan gerak-gerak anggota tubuh, fase
fiksasi anak dituntut melakukan latihan, dan pada fase otomatisme anak sudah lancar dalam
melakukan gerak tari .

6. KOMPOSISI TARI
a) Gerak Tari : menggambarkan gerakan lambat dan cepat, membungkuk, berjinjit dan
berlali kecil.
b) Desain lantai: masuk pentas dengan desain lurus, lalu berdiri selang sling depan
belakang, selang beerapa menit gerakan maju mundur
c) Desain atas: banyak menggunakan desain dalam, yaitu badan anak banyak menghadap
kedepan menghadap penonton
d) Desain musik: Muaiknya adalah musik Cublak-Cublak Suweng yang merupakan musik
permainan
e) Desain dramatik: memperagakan permaian Cublak-Cublak Suweng
f) Tema Tari: Mengenalkan tari tradisional “Cublak-Cublak Suweng”
g) Properti Tarian: Pakian jadul
h) Tata rias /busana: Tatarias sederhana hanya penegasan bentuk alis dan bibir dan
pengepangan rambut menggambarkan suasan anak desa pada jaman dahulu(pakainjadul)
i) Tata Panggung: diatas panggungdihiasi properti mainan jadul

7. DAFTAR PUSTAKA
https://m.kumparan.com/tugujogja/makna-filosofis-di-balik-permainan-tradisional-
cublak-cublak-suweng-1sODfFaLMEX, Kamis, 21 April 2022, 19.00WIB
Tetty Rachmi, dkk. 2011. Ketrampilan Muaik Dan Tari. Jakarta: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai