Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha Esa,Allah S.W.T.,
karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan kunjungan di PT. SIER dan IPLT keputih pada tanggal 23 dan 24
Oktober 2013 dengan judul “Jumlah Industri Yang Dilayani di PT. SIER dan Bak
Pertama Kali Menerima Tinja di IPLT” ini dengan tepat waktu.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan
masih banyak kekeurangan. Oleh sebab itu, saran dan kritik sangat diharapkan
dari semua pihak demi kelengkapan laporan ini. Akhirnya, semoga laporan ini
bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, Desember 2013


Tim Penyusun

Kelompok 1

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ iii
BAB 1 : PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan....................................................................................................................... 2
1.3Manfaat...................................................................................................................... 2
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 3
2.1 Profil PT. SIER.......................................................................................................... 3
2.2 Sistem Pengolahan Air Limbah PT.SIER .................................................................. 4
2.3 Profil IPLT ................................................................................................................. 9
2.4 Proses Pelayanan Limbah Tinja/ Domestik pada IPLT .............................................. 10
BAB 3 : METODE .......................................................................................................... 11
BAB 4 : HASIL ............................................................................................................... 12
4.1 Jumlah Industri yang dilayani PT.SIER ..................................................................... 12
4.2 Bak Penampungan Pertama di IPLT Keputih ............................................................ 12
BAB 5 : PENUTUP ......................................................................................................... 14
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 14
5.2 Saran ........................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... L-1

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Metode Delphi .............................................................................................. 10


Gambar 2 : Flow Chart Metode Delphi ............................................................................ 12

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, sektor industri berkembang dengan pesat. Dapat dikatakan

demikian karena saat ini segala barang-barang kebutuhan sehari-hari

masyarakat bergantung kepada hasil industri. Produk-pruduk yang saat ini

ada di tangan masyarakat, dalam proses produksinya sebagian besar

menggunakan mesin. Sehingga dapat dikatakan bahwa kehidupan manusia

sekarang bergantung dari mesin.

Manusia untuk bisa hidup di bumi akan selalu menghasilkan limbah,

seperti buang air besar atau kecil, begitu pula mesin. Jika beroperasi terus-

menerus, mesin juga akan menghasilkan limbah dari proses produksinya.

Bedanya, manusia merupakan makhluk ciptaan alam yang limbahnya tidak

berbahaya bila dibuang ke lingkungan, karena akan kembali lagi ke alam.

Namun, mesin hanya ciptaan manusia yang limbahnya harus diolah terlebih

dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. karena limbah industri mengandung

bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan jika langsung dibuang begitu

saja. Dengan demikian, pengolahan limbah merupakan syarat mutlak yang

harus dilakukan oleh suatu industri.

4
1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui sistem pengolahan air limbah di PT. SIER.

2. Untuk mengetahui jumlah industri yang air limbahnya diolah oleh PT.

SIER.

3. Untuk mengetahui sistem pengolahan limbah tinja di IPLT (Instalasi

Pengolahan Limbah Tinja) Keputih.

4. Untuk mengetahui bak penampungan pertama yang ada di IPLT.

1.3 Manfaat

Kunjungan mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat ke PT. SIER

dan IPLT bermanfaat agar mahasiswa dapat mengetahui sistem pengolahan

limbah cair industri yang diolah oleh PT.SIER yang nantinya akan

menghasilkan air yang aman dibuang di sungai. Sedangkan pada IPLT

Keputih bermanfaat agar mahasiswa mengetahui sistem pengolahan limbah

tinja yang dilakukan oleh IPLT Keputih yang nantinya akan menghasilkan

lumpur hasil pengolahan yang digunakan untuk kompos atau budidaya

pertaninan serta peningkatan kualitas lingkungan dan khususnya kualitas air.

5
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

PT. SIER

2.1 Profil PT.Sier

PT Surabaya lndustrial Estate Rungkut (Persero) merupakan

perseroan Milik Negara yang didirikan pada tanggal 28 Februari 1974

dihadapan Notaris Abdul Latief, SH dengan Nomor 166 tanggal 28 Februari

1974, yang kemudian dirubah dengan Akta Nomor 2 tanggal 1 Agustus 1974

dan disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman tanggal 1

September 1974. Dan terakhir dihadapan Notaris Abdurrazaq Ashiblie SH

dilakukan perubahan Anggaran Dasar dengan Nomor: 22 tanggal 23 Mei

1998 dan telah disahkan Menteri Kehakiman sesuai Keputusan Nomor 98

pada September 1998.Pendirian PT Surabaya lndustrial Estate Rungkut

(Persero) bertujuan untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan

program pemerintah dalam bidang ekonomi dan pembangunan nasional

khususnya dalam bidang pembangunan dan pengelolaan Kawasan lndustri

dalam arti seluas-luasnya.

Luas tanah Industri yang ada di PT Sier yaitu 563hektar

lahanmilikPIER, 70% nya dialokasikansebagailahan industri. Inisangatideal

dancukup besar untuk kebutuhanbussinesfleksibel. Pengguna lahanakan

mendapatkansertifikat tanahkhusus untuk30tahundandapat diperpanjang.

PT Surabaya lndustrial Estate Rungkut (Persero) mengelola 3 Kawasan

lndustri yang meliputi :

1. Surabaya lndustrial Estate Rungkut seluas 245 Ha telah menampung

sekitar 300 perusahaan.

3 6
2. Sidoarjo lndustrial Estate Berbek seluas 87 Ha telah menampung sekitar

111 perusahaan.

3. Pasuruan lndustrial Estate Rembang (PIER) dengan luas 518 ha yang

terletak 60km dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, itu terkait dengan

Jalan Tol.Di dalamnya ada kawasan seluas 50 ha untuk mendukung

kegiatan ekspor.

Berikut dijelaskan visi dari PT. Sier yaitudidukungIndustrialunit bisnis

strategismodern,berkelanjutan, luar biasa dan ramahlingkungan. Sedangkan

untuk misinya yaitusadarilahinovatifindustri, berbasis teknologi informasi, di

dalam lokasi, produk, jasadan fasilitas pendukungsemuapihak yang terkait;

Adaptif terhadapperubahan lingkungan bisnisdan rencanapembangunan

daerah, nasional maupun internasional; Mengoptimalkanpemanfaatan

sumber dayadalam memberikan pelayananpenjualan, penyewaan, fasilitas

industri danpenyediaan fasilitasdengan kualitas terbaikuntuk mendukung

proses bisnis; Mencapai pengelolaanindustriramahlingkunganberguna untuk

menambah nilai.

2.2 Sistem Pengolahan Air Limbah PT.Sier

1. Bak control

Air limbah dari pabrik dan perkantoran dialirkan kedalam saluran air

limbah/manhole yang terpasang sepanjang jalan didalam kawasan,

melalui bak kontrol yang berada di halaman depan pabrik atau

perkantoran. Selanjutnya seluruh air limbah tersebut mengalir secara

gravitasi menuju ke pusat instalasi pengolahan air limbah.

7
2. Bak Pengumpul (Collector Tank and Pump House)

Collector tank merupakan sumur pengumpul awal dari limbah-limbah

industri yang ada di kawasan SIER. Collector tank berfungsi untuk

mengendapkan kotoran-kotoran yang berukuran besar dan untuk

menghomogenkan limbah cair, sumur pengumpul ini berbentuk lingkaran

dengan diameter 5 meter dan kedalaman kurang lebih 8 meter. Sumur ini

dibagi menjadi 2 bagian yang dibatasi oleh beton setebal 30 cm, kedua

bagian tersebut adalah sumur basah (Wet Well)untuk menampung limbah

pabrik baik limbah industri maupun limbah domestik dan Sumur Kering

(Dry Well)untuk tempat penampungan sementara semua limbah dari

pabrik-pabrik industri (sumur pengumpul induk) serta pembersihan

terhadap sampah-sampah satu kotoran yang mengapung pada limbah

yang dilakukan secara sedimentasi.

3. Bak Pengendapan Pertama (Primary Settling Tank)

Merupakan bak pengendapan limbah, pada bak pertama,

pengendapan mampu mengendapkan limbah sampai nilai COD turun 20

%dan membantu meringankan proses pada Oxidation Ditch.

Bak ini memiliki ukuran panjang 40 meter, lebar 10 meter, dan,

kedalaman 1,6-3 meter. Bak ini dibagian bawah berbentuk kerucut

sehingga mudah untuk dikuras sewaktu-waktu kalau endapan yang

terbentuk sudah terlalu banyak.Adapun fungsi ini adalah mengendapkan

partikel-partikel terutama zat padat tersuspensi yang tentunya akan

mengganggu proses pengolahan.

8
4. Bak Oksidasi (Oxidation Ditch)

Pada OD ini terjadi proses pengolahan limbah secara biologis

denganproses aerasi oleh rotor. OD ini memiliki kapasitas lebih kurang

2500 m3. PT. SIER Surabaya memiliki 4 buah OD yang dilengkapi

dengan Mammouth Rotor sejumlah masing-masing 4 buah. Sehingga

total semua rotor yang ada sebanyak 16 buah. Mammouth rotor

berfungsi untuk mendispersikan oksigen ke bak oksidasi dan sebagai

pengaduk serta menstabilkan limbah cair sehingga tidak timbul endapan

lumpur. Mammouth rotor memiliki daya 18,5 KW, frekuensi 50 Hz,

kecepatan putaran 150 rpm, dengan kecepatan tersebut

Mammouthrotor mampu menghasilkan oksigen sebanyak 30

Kg/O2/jam/rotor. Mammouth rotor dipasang dengan jarak lebih kurang

40 m.

Air limbah masuk ke OD melalui pintu-pintu air yang dilengkapi

dengan penyekat yang gunanya untuk mengatur debit air yang akan

masuk ke OD supaya tidak terjadi overload dan untuk pemerataan

beban pada setiap OD.Adapun fungsi OD secara umum adalah sebagai

tempat pencerna bahan organik oleh bakteri, sebagai tempat

pencampuran bahan organik dan oksigen, sebagai tempat terjadinya

proses flokulasi yang menghasilkan lumpur aktif, sebagai tempat

terjadinya pertukaran gas ke udara atau sebaliknya.

5. Bak Pendistribusi (Distribution Box)

Air limbah yang telah diproses di OD akan dialirkan ke

DistributionBox. Adapun fungsinya yaitu: sebagai tempat menampung

sementara air limbah sebelum dialirkan ke clarifier, sebagai pembagi

9
lumpur aktif dari clarifier yang akan dialirkan ke OD atau dibuang ke bak

pengering lumpur. Distribution Box memiliki 2 buah pompa yaitu

submersible yang berfungsi untuk mengalirkan lumpur yang akan

dibuang ke bak pengering lumpur dan screw pump berfungsi untuk

mengembalikan lumpur ke OD sebagai Return Sludge.

6. Bak Pengendap Akhir (Final Settling Tank)

Bak pengendap akhir ini berfungsi untuk mengendapkan lumpur

yang terdapat dalam air limbah setelah melalui proses oksidasi sehingga

air menjadi lebih jernih dan siap untuk di buang ke badan sungai. Bak ini

merupakan bagian terakhir dari proses pengolahan air limbah di IPAL

PT. SIER. Bak ini terbuat dari beton semen dan tepinya dikelilingi parit

pembuangan air limbah yang telah memiliki parameter standart yang

telah di tentukan oleh pihak PT. SIER.

Air limbah dan lumpur aktif yang masuk ke bak pengendap akhir

mengalir dari bawah bak. Lumpur aktif yang tercampur dengan air

limbah tersebut akan mengendap dengan sendirinya. Apabila kondisi

mikroorganisme dalam air limbah baik, maka proses pengendapannya

akan terjadi secara cepat dan begitu pula sebaliknya.dengan terjadinya

pengendapan lumpur di bawah maka air yang ada di permukaan akan

menjadi jernih.

7. Bak Pengendapan Akhir (Clarifier)

Fungsinya untuk mengendapkan lumpur yang terdapat dalam air

limbah setelah melalui proses oksidasi sehingga menjadi air jernih dan

siap dibadan sungai. Pada clarifier ini terdapat scrubber bridge yang

membentang pada clarifier, alat ini berbentuk jembatan yang

10
membentang dari tengah bak seperti jari-jari lingkaran yang dapat

bergerak mengitari bak. Satu putaran membutuhkan waktu ± 39 menit.

Alat ini digerakkan oleh motor listrik yang berdaya 0.25 KW dan

frekuensi 50 Hz. Gerakan alat ini bertujuan untuk mencegah terjadinya

gelombang air selama perputarannya. Jika tidak maka akan

mengganggu proses sedimentasi.

8. Bak Effluent

Setelah dari clarifier, maka air limbah hasil akhir dari pengolahan

dapat langsung di alirkan ke badan air penerima (golongan III) yaitu

Sungai Tambak Oso melalui bak Effluent. Pada bak Effluent ini diambil

sampel untuk analisis di labolatorium mengenai karakteristik Effluent

seperti COD, TSS, SS, SVI, pH, kandungan logam, dan kandungan non

logam, apakah sesuai dengan standar baku mutu limbah cair dari SK

Gubernur Jawa Timur No. 45 tahun 2002.

9. Kolam Indikator

IPAL PT.SIER juga dilengkapi dengan kolam indikator yang

berfungsi sebagai indikator air limbah yang akan di buang ke badan air.

Pada kola mini digunakan ikan nila sebagai indikatornya. Apabila ikan

tidak mati, maka Effluent dari pengolahan tersebut masih layak dan tidak

mencemari biota yang ada pada badan air penerima.

10. Drying bed

Drying batch ini bertujuan untuk mengeringkan lumpur/sisa olahan

air limbah. Dibagi menjadi 2 yaitu:

a. Bak pengering lumpur primer

11
Fungsinya mengeringkan lumpur hasil pengendapan pada bak

pertama.

b. Bak pengering lumpur sekunder

Digunakan untuk mengeringkan lumpur aktif yang berasal dari

clarifier.

IPLT

2.3 Profil IPLT

IPLT Keputih merupakan salah satu UPTD di Dinas Kebersihan dan

Pertamanan Kota Surabaya yang mempunyai tugas mengelola limbah tinja

menjadi pupuk kompos dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan

khususnya kualitas perairan yang disebabkan oleh pencemaran air.

IPLT Keputih terletak di Surabaya Timur, dibangun pada tahun 1989-

1990 dan dioperasikan sejak tahun 1991. Luas IPLT adalah 3,1 hektar.

Kapasitas Penampungan 400 m3/ hr. IPLT tidak Mempunyai Mobil

Pengangkut Tinja hanya menerima pembuangan limbah tinja dan di olah

untuk dijadikan media tanam / pupuk.

IPLT ini menggunakan sistem biologi dengan parit oksidasi (oxidation

ditch) yang dilengkapi rotor dan mempunyai kapasitas maksimum sebesar

100m3/hari. Bangunan pengolahan ini telah beberapa kali mengalami

perbaikan, danbangunan penunjang pengolahan yang ada yaitu:

1. Bak Pemisah Lumpur (Solid Separation Chamber)

2. Bak Pengumpul Filtrat (Sump Well)

3. Balancing Tank / Equalization Tank

4. Parit Oksidasi (Oxidation Ditch)

12
5. Bak Distribusi (Distribution Box)

6. Bak Pengendap Akhir (Clarifier)

7. Bak Pengering Lumpur (Sludge Drying Bed)

2.4 Proses Pelayanan Limbah Tinja/ Domestik pada IPLT

1. Mobil pembuangan Limbah tinja/domestik yang masuk di IPLT harus

dilengkapi surat ijin dari dinas terkait (SIUP, HO)

2. Mobil pembuangan limbah tinja yang masuk di IPLT harus dilengkapi

surat ijin dari Dinas kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.

3. Sebelum masuk /membuang di Pos pertama harus di cek volume tinja

yang akan di buang dan di rekapitulasi setiap hari.

4. Prooses pembuangan di kolam SSC diawasi oleh Petugas IPLT untuk

melihat jenis limbah yang dibuang

5. Proses rekapitulasi volume dalam setiap bulan di buatkan Surat

Ketetapan Retribusi Kebersihan (SKRK) sebagai syarat untuk penagihan

retribusi yang dikenakan sesuai dengan volume pembuangan (dalam satu

bulan) Jadwal dan waktu pelayanan pembuangan limbah tinja di IPLT

setiap harijam 06.00 s/d 19.00 WIB

7. Penetapan Retribusi Pembuangan Kebersihan dan persampahan

ditetapkan dalam No. 4 tahun 2000 sebesar Rp. 3.750,00 / m3 tetapi

sejak1 Januari 2012 tidak dilakukan pemungutan karena PERDA

RETRIBUSI Pelayanan Pembuangan LIMBAH TINJA yang mengacu

pada UU No. 28 th 2009 masih dalam proses penyusunan

13
BAB 3

METODE

Kunjungan lapangan ke PT.SIER dan IPLT

11 14
BAB 4

HASIL

4.1 Jumlah Industri yang dilayani PT. SIER

290 Industri terdiri dari perusahaan, perumahan, perkantoran.

4.2 Bak Penampungan Pertama di IPLT Keputih

Bak penampung pertama di IPLT Keputih adalah SSC/ Solid Separation

Chamber. Bak ini memiliki spesifikasi sebagai berikut :

Panjang : 18 meter

Lebar : 8 meter

Tinggi : 2,75 meter

Limbah tinja dari rumah tangga ataupun tempat-tempat lain masuk kedalam bak

Pemisah Lumpur (Solid Separation Chamber, SSC). Bak ini dilengkapi oleh

12 15
screen. Di dasar bak terdapat media berupa kerikil dan pasir untuk menyaring

filtrat yang meresap ke dalam, untuk kemudian ditampung pada sumur filtrat.

Sehingga proses yang berlangsung pada bakini adalah proses filtrasi dan

pengendapan zat padat (solid).

16
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

PT.SIER merupakan persero yang didirikan dengan tujuan untuk

mengolah limbah dari seluruh industri yang berada di kawasan industri milik

SIER (Rungkut, Berbek, dan PIER). Kawasan industri ini dikembangkan oleh

PT. SIER berdasarkan master plan yang rapi untuk memenuhi kebutuhan

yang nyata akan industri dan lingkungan hidup.

1. Sistem pengolahan limbah cair industri di SIER adalah secara fisika-

biologi. Kelebihan dari sistem ini adalah tidak membutuhkan biaya

operasional yang mahal karena pengolahannya terjadi secara alami

dengan menggunakan bakteri dan gerak gravitasi. Hasil pengolahannya

pun tidak membahayakan lingkungan karena dalam pengolahannya tidak

menggunakan bahan kimia.

2. Kekurangan pada proses pengolahan limbah cair oleh PT.SIER adalah

masih menimbulkan bau pada bak penampungan awal, yang terjadi

karena belum mendapatkan pengolahan dan air limbah baru pertama kali

di kumpulkan di bak penampungan awal.

5.2 Saran

Untuk PT.SIER bisa dilakukan pengolahan pada bak penampungan awal,

sehingga air limbah yang akan diolah tidak berbau lagi. Selain itu bisa

ditanami bunga di sekitar IPAL agar bau dari proses IPAL tidak menyengat.

Untuk IPLT, kemudian untuk mahasiswa lebih aktif.

17

Anda mungkin juga menyukai