PENDAHULUAN
1
derajat pergeserannya. Grade 1 bila pergeseran antara <25°, grade 2 antara 25-
50°, grade 3 antara 50-75°, grade 4 >75°.9
2
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 67 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Nomor RM : 993707
ANAMNESIS
Keluhan Utama
3
dirasakan memberat sejak 1 minggu terakhir. Nyeri terasa tajam seperti
tersetrum dan menjalar dari punggung bawah sampai ke tungkai kiri,
disertai adanya perasaan kesemutan pada tungkai bawah kiri. Nyeri
dirasakan hilang timbul, yang dirasakan bertambah berat saat bangun tidur
dan perubahan posisi badan seperti membungkuk atau bila untuk
mengangkat beban. Nyeri dirasakan berkurang bila duduk, berbaring
dengan tungkai ditekuk. Skala nyeri untuk nyeri yang dirasakan, pasien
memberi nilai 6.
Pasien tidak pernah pergi ke dokter sebelumnya dengan keluhan ini
karena nyeri yang hilang timbul masih dapat ditahan, namun 1 minggu
terakhir nyeri muncul dengan frekuensi lebih sering.
Pasien menyangkal adanya riwayat trauma pada punggung
sebelumnya. Gejala yang diderita tidak didahului atau disertai oleh gejala
demam, batuk kronis, penurunan berat badan yang masif, dan keringat
malam. Tidak ada kelemahan pada anggota gerak, gangguan BAK dan
BAB.
Riwayat Kebiasaan
4
PEMERIKSAAN FISIK
Nama : Ny. S
Umur : 67 tahun
Tanggal : 7 Mei 2018
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Suhu : 36,8oC
Nadi : 84 x/menit
SpO2 : 99 %
Pernapasan : 20 x/menit
Antropometri
Berat badan : 45 kg
Tinggi badan : 160 cm
Indeks massa tubuh : 17,5 (Gizi kurang)
Status Generalis
Kepala : Normocephali, distribusi rambut rata, warna hitam
Mata : Konjungtiva anemis (-/-) Sklera ikterik (-/-)
Leher : deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar getah bening (-)
pembesaran tiroid (-)
Jantung
Inspeksi : Tidak tampak iktus kordis
Palpasi : Tidak teraba iktus
Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-) gallop (-)
5
Paru
Inspeksi : Betuk dada simetris
Palpasi : Gerak napas simetris
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler pada kedua lapang paru, rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Bising usus (+), 3x/menit
Perkusi : Timpani di seluruh regio
Auskultasi : Supel, nyeri tekan (-)
Ekstremitas
Atas : Akral hangat (+/+) oedem (-/-) deformitas (-/-)
Bawah : Akral hangat (+/+) oedem (-/-) deformitas (-/-)
Genitalia : Tidak dilakukan
Status Neurologi
Kesadaran : Compos mentis
Kepala : Pupil isokor 3 mm/ 3mm, Refleks cahaya +/+, Refleks kornea +/+,
Nervi craniales : dalam batas normal
Leher : Kaku kuduk (-), tanda rangsang meningeal (-)
Badan
- Kolumna vertebralis : Nyeri tekan otot paravertebra setinggi VL 4 – VS 1
- Sensibilitas : dbn
6
Kekuatan 5 5
Tonus N N
Trofi E E
Ref. Fisiologis : - R patella / L2-4 + +
- R achilles / L5-S1 + +
Ref patologis - -
Sensibilitas dbn dbn
Pemeriksaan Khusus :
Posisi terlentang : Laseque : >70°
Laseque silang : >70°
Kernig : >135°
Patrick/kontra Patrick : -/-
Nervus Kranialis
N. I (N. Olfaktorius): tidak dilakukan pemeriksaan
N. II (N. Optikus)
Pemeriksaan Kanan Kiri
Tajam penglihatan Pasien masih mampu melihat
hitungan jari dan dapat
menyebutkan dengan benar.
Pemeriksaan dengan hitung
jari
Lapang penglihatan Dalam Dalam
batas batas
normal normal
Melihat Warna Tidak dilakukan pemeriksaan
7
Fundus Okuli Tidak dilakukan pemeriksaan
Diplopia - -
N. V (N. Trigeminus)
Pemeriksaan Kanan Kiri
N. V Cabang 1
(N. Oftalmikus)
Sensibilitas Eusthesia Eusthesia
N. V Cabang 2
(N. Maksilaris)
Sensibilitas Eusthesia Eusthesia
N. V Cabang 3
(N. Mandibularis)
Sensibilitas Eusthesia Eusthesia
8
Menggembungkan pipi Kuat kuat
Cabang Sensorik
Perasaan lidah (2/3 Tidak dilakukan pemeriksaan
anterior)
N. VIII ( N. Vestibulokoklearis)
Pemeriksaan Kanan Kiri
Tajam pendengaran Pasien masih mampu
mendengarkan percakapan
sehari-hari
Tes Rinne Tidak dilakukan pemeriksaan
Tes Schwabach Tidak dilakukan pemeriksaan
Tes Weber Tidak dilakukan pemeriksaan
N. IX (N. Glossofaringeus)
Pemeriksaan Kanan Kiri
Perasaan lidah (1/3 Tidak dilakukan pemeriksaan
posterior)
N. X (N. Vagus)
Pemeriksaan Kanan & Kiri
Berbicara (fonasi) Disfonia (-)
Menelan Pasien mampu makan dan
minum
9
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium:
(12/01/2018) Hb : 10,3
Hematokrit : 29
Eritrosit : 3,6
Radiologi:
- Spondilolistesis
- Spondilosis lumbal
10
RESUME
11
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum compos mentis,
tampak sakit sedang dengan tekanan darah 110/70, SpO2 99%, nadi 84x/m,
pernafasan 20x/m dan suhu 36,80C. Pemeriksaan status generalis dalam batas
normal. Pemeriksaan status neurologis kesadaran dan motorik dalam batas
normal, nyeri tekan pada paravertebra setinggi VL4 – VS.
Pada pemeriksaan radiologi vertebra lumbosakral menunjukkan adany
a spondilosis, spondilolistesis, dan suspek HNP pada L4-5, L5-S1.
DIAGOSIS KERJA
TATALAKSANA
PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
12
Ad functionam : dubia ad bonam
13
BAB III
ANALISIS KASUS
14
pasien spondilolitiasis yang datang dengan keluhan, membaik dengan pengobatan
konservatif. Nonsteroidal anti-inflammatories (NSAID) adalah pilihan utama. 7
Untuk tatalaksana non-medikamentosa, disarankan untuk melakukan fisioterapi.
Tujuan terapi fisik adalah untuk mengurangi tekanan ekstensi dari tulang belakang
lumbar. Ini terdiri dari latihan untuk memperkuat otot-otot perut (misalnya, latihan
tipe-fleksi William) dan program-program fleksibilitas untuk meregangkan otot-
otot ekstensor tulang belakang, paha belakang, dan fascia lumbodorsal. Jika
slippage kurang dari 50% (grade II) tetapi pasien bergejala, maka terapi non-
operatif (misalnya, latihan peregangan dan penguatan, penangkal antilordotik,
modifikasi aktivitas) dilakukan.8 Untuk penilaian prognosis pasien ini adalah
dubia ad bonam untuk functionam dan sanationam. Mayoritas pasien akan
mengalami perbaikan dengan manajemen konservatif jika tidak ada gejala
neurologis yang hadir. Namun, pasien yang bergejala dapat terus mengalami
penurunan fungsi neurologis.8
15
DAFTAR PUSTAKA
16
9. Foreman P, Watanabe K, Tubbs RS. L5 Spondylolysis/Spondylolisthesis: A
Comprehensive Review with An Anatomic Focus. Child Nervous System
Journal. 2013:29(2);206-216.
17