Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KEPERAWATAN DASAR

“DESINFEKSI DAN STERILISASI ALAT KESEHATAN


MENGGUNAKAN ALAT STERILISATOR”

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Nama :

1. Diana Tri Oktafiani (P1337420418011)


2. Ariana Anggy Fibriani (P1337420418021)
3. Muhammad Riza Bayhaqi (P1337420418028)
4. Lilis Muslihah (P1337420418037)
5. Dhea Lupitasari (P1337420418047)
6. Ajeng Sagita Wiagtama (P1337420418057)
7. Ega Veriyanti (P1337420418065)
8. Yeni Rahma (P1337420418075)
9. Mokhamad Khoirur Umam (P1337420418084)
10. Netty Prasetiya Fitriani (P1337420418093)
11. Umi Khalsum (P1337420418103)
12. Ristanti Nurul Istiana (P1337420418113)

Tingkat : 1A

Dosen Pembimbing : Jarot Sugiharta, A.Kep., M.Kes

Poltekkes Kemenkes Semarang

D III Keperawatan Blora


2019
KATA PENGANTAR

Ucapan puji syukur penulis kehadirat Allah SWT, karena limpahan rahmat
karunia dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan
tepat waktu sesuai harapan.

Didorong oleh rasa tanggung jawab sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan


Semarang juga rasa tanggung jawab sebagai bentuk tugas Keperawatan Dasar dengan
judul makalah “Desinfeksi Dan Sterilisasi Alat Kesehatan Menggunakan Alat
Sterilisator” Semester Genap tahun akademik 2019 dibimbing oleh Bapak
Jarot Sugiharta, A.Kep., M.Kes.

Makalah ini dibuat dengan bantuan beberapa pihak untuk membantu


menyelesaikan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah tanpa ada hambatan.
2. Jarot Sugiharta, A.Kep., M.Kes. selaku dosen pembimbing
3. Orang tua penulis yang telah memberi dukungan dan bantuan material dalam
pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
bersifat membangun berkaitan dengan makalah ini, sehingga bisa menjadi pelajaran
bagi penulis agar kelak penulis dapat membuat dengan lebih baik lagi. Akhir kata kami
mengucapkan terima kasih dan semoga bermanfaat.

Blora, 1 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i

Kata Pengantar ................................................................................................ ii

Daftar Isi .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 1

1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sterilisasi ......................................................................... 3

2.2. Macam-Macam Sterilisator................................................................ 4

2.3. Pengertian Desinfeksi ........................................................................ 7

2.4 Macam-macam Desinfeksi ................................................................

2.5 Perbedaan Sterilisasi dan Desinfeksi ................................................. i

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ........................................................................................ 17

3.2. Saran .................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 18


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Infeksi silang terjadi akibat transmisi agen infeksi diantara pasien, staf
(Operator) dan lingkungan klinis atau tempat kerja praktek. Tindakan untuk
mengontrol infeksi silang dapat dilakukan melalui proses persiapan alat-alat
(instrument Prosessing). Prosedur Instrument prosessing terdiri dari pembersihan
(cleaning), sterilisasi, penyimpanan, monitoring, dan distribusi. Semua prosedur
ini harus dikontrol untuk mendapatkan hasil yang baik. Hal yang sama juga
berlaku untuk alat-alat yang digunakan dalam tindakan keperawatan gigi yang
akan berhubungan langsung ataupun tidak ke pasien harus dalam keadaan steril
atau bebas dari kuman serta bakteri, virus dan jamur.
Untuk menghindari terjadinya infeksi silang dapat dilakukan sterilisasi
terhadap alat-alat yang akan digunakan. Dan untuk mensterilkannya diperlukan
pula pengetahuan tentang cara- cara atau teknik sterilisasi yang baik dan benar.
Karena sterilisasi yang tidak baik dapat menghasilkan penyebaran infeksi bakteri
dan virus seperti hepatitis dan HIV. Suatu alat atau bahan dikatakan steril apabila
alat atau bahan tersebut bebas dari mikrobia, baik dalam bentuk vegetatif ataupun
spora. Suatu benda atau substansi hanya dapat dikatakan steril atau tidak steril,
tidak akan pernah munkin ada setengah steril atau hamper steril.
Untuk itu, pemahaman yang benar tentang alat-alat sterilisasi dan prosedur
penggunaannya sangat penting.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian sterilisasi dan desinfeksi ?
2. Bagaimana macam-macam sterilisasi ?
3. Bagaimana macam-macam desinfeksi ?
4. Apa perbedaan sterilisasi dan desinfeksi ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian sterilisasi dan disinfeksi
2. Mengetahui macam macam sterilisasi
3. Mengetahui macam macam desinfeksi
4. Mengetahui perbedaan sterilisasi dan desinfeksi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sterilisasi


Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu (alat, nbahan,
media dan lain-lain) daeri mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya
baik yang patogen maupun a pathogen.Juga dapat diartikan sebagai suatu proses
untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam
suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi
harus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri
(Fardiaz, 1992). Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa
pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi.
Jika sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk
paling resisten dari kehidupan mikrobia akan diluluhkan (Lay dan Hastowo, 1992).
Alat yang digunakan dalam proses sterilisasi disebut sterilisator. Pengertian
sterilisasi lainnya adalah setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang
membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme atau usaha untuk
membebaskan alat dan bahan dari seala bentuk kehidupan terutama mikrobia.

Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam sterilisasi di antaranya :


1. Sterilisator (Alat yang digunakan untuk mensterilkan) harus siap pakai, bersih,
dan masih berfungsi.
2. Perlatan yang akan disterilkan harus dibungkus dan diberi label yang jelas
dengan menyebutkan jenis perlatan, jumlah, dan tanggal pelaksanaan sterilisasi,
3. Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril
4. Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu mensteril
selesai
5. Memindahkan alat steril dalam tempatnya dengan korentang steril
6. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya, bila
terbuka harus sterulisasi ulang.

Jenis Peralatan kesehatan yang dapat disterilkan :

1. Peralatan kesehatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting, speculum
dan lain-lain.
2. Peralatan kesehatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit), tabung
kimia dan lain-lain.
3. Peralatan kesehatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan,
pipa penduga lambung, drain dan lain-lain.
4. Peralatan kesehatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanule rectum, kanule
trachea dan lain-lain.
5. Peralatan kesehatan yang terbuat dari email, misalnya bengkok (nierbekken),
baskom dan lain-lain.
6. Peralatan kesehatan yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok, cangkir,
piring dan lain-lain.
7. Peralatan kesehatan yang terbuat dari plastik, misalnya selang infus dan lain-
lain.
8. Peralatan kesehatan yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa, tampon, doek
operasi, baju, sprei, sarung bantal dan lain-lain.
2.2 Macam – Macam Sterilisator
Saat ini, yang akan kita bahas adalah sterilisasi metode panas kering dan uap
panas bertekanan. Dalam metode sterilisasi panas kering biasanya menggunakan oven
pensteril atau sterilisator, sedangkan untuk uap panas memakai autoclave.

Sterilisator dan autoclave adalah salah satu jenis alat-alat kesehatan dari tabung
bertekanan yang banyak digunakan dalam dunia kedokteran dan laboratorium.

Alat Sterilisator Corona ZTP80A

Dalam bidang kedokteran dan laboratorium, sterilisator dan autoclave berfungsi untuk
mensterilkan instrumen alat-alat kesehatan dari kuman ataupun bakteri dengan cara
memberikan udara uap panas dengan tekanan tertentu.

A. Sterilisasi Panas Kering

Sterilisasi panas kering umum digunakan untuk sterilisasi produk farmasi yang
berbeda termasuk ampul, botol injeksi dan peralatan produksi.Sterilisator biasa juga
digunakan untuk mensterilkan cairan dengan kadar air sangat rendah dan perawatan
serbuk obat.Biasanya alat ini terbuat dari stainless steel, bentuk dan posisi elemen
pemanas di ruang menjamin distribusi temperatur biasa. Keseluruhan proses terdiri dari
pengeringan, pemanasan, sterilisasi dan pendinginan tahap.

1. Oven Kering
Sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok
untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.
Sterilisator Kering Dhg – 9053a

Ciri-Ciri :

1. Dipoles stainless steel ruang


2. Paksa udara konveksi
3. Independen suhu membatasi sistem alarm memastikan percobaan berjalan
dengan aman
4. Konektor RS485 adalah pilihan yang dapat menghubungkan komputer
untuk merekam parameter dan variasi suhu

Kegunaannya :Untuk mensterilkan alat-alat kedokteran yang tahan panas,


terutama alat-alat yang juga terbuat dari bahan stainless steel

Cara Pemeliharaan : Bersihkan alat setelah pemakaian, dan simpan dalam


keadaan bersih

Sterilisator Kering Dhg – 9030a (30 Liter)

Ciri-Ciri :

1. Dipoles stainless steel ruang


2. Uniform distribusi suhu udara
3. Paksa udara konveksi
4. Double Layer kaca pintu, jendela tampilan yang lebih besar
5. Suhu membatasi sistem alarm memastikan percobaan berjalan dengan aman
6. Konektor RS485 adalah pilihan yang dapat menghubungkan komputer untuk
merekam parameter dan variasi suhu

Kegunaannya :Untuk mensterilkan alat-alat kedokteran yang tahan panas,


terutama alat- alat yang juga terbuat dari bahan stainless steel

Cara Pemeliharaan : Bersihkan alat dan simpan dalam keadaan bersih

Data Teknik Pesawat


Nama Pesawat : Sterilisator Kering
Merk : MASINDO
Warna : Silver dan Gold
Watt : 300 W
Temperature : 50-90 derajat

Prinsip Kerja
Pada prinsipnya proses sterilisasi pada sterilisator kering, sama dengan
proses sterilisasi pada pesawat sterilisator basah. Perbedaannya hanya terletak
pada penggunaan air. Pada pesawat sterilisator basah digunakan air untuk
dipanaskan, sedang pada pesawat sterilisator tidak digunakan air. Panas yang
diasilkan dari pemanasan filamen tersebutlah yang langsung digunakan untuk
proses sterilisasi. Jadi proses sterilisasi disini dengan memanfaatkan udara
panas yang dihasilkan dari pemanasan filamen.
Cara Pengoperasian
1. Hubungkan Alat Dengan Jala – Jala Listrik Kemudian Tekan Tombol
ON/OFF Ke Posisi ON Untuk Menyalakan Alat.
2. Setelah Itu Proses Sterilisasi Akan Bekerja Sampai Suhu Mencapai
3. Setelah Suhu Mencapai Suhunya Maka Proses Sterilisasi Selesai
4. Setelah Selesai Menggunakan Kemudian Matikan Alat Dengan Menekan
Tombol ON / OFF Ke Posisi OFF
5. Dan Lepaskan Hubungan Alat Dari Catu Daya.

Pemeliharaan Alat
1. Jaga kebersihan saluran pipa – pipa nya
2. Penggunaan pesawat yang sesuai dengan petunjuk
3. Bersihkan pesawat setiap setiap kali setelah digunakan
4. Hubungan perkabelan ke body pesawat dengan arde pada stop kontak harus
selalu diperiksa.
Keuntungan :
1. mempertahankan ketajaman ujung alat dari instrumen.
2. Tidak berkarat/korosi.
3. Aman untuk sterilisasi instrumen logam.

Kekurangan :Mengalirkan udara kering kurang efisien sebagai konduktor


panas daripada uap panas pada temperatur yang sama, maka diperlukan
temperatur yang lebih tinggi dari autoclaf.

B. Pemanasan basah
1. Uap air panas bertekanan menggunalkan autokla

Sterilisator Uap ( Steam Autoclave ) LSB 50 (50L)

Ciri-Ciri :

a. Seluruh tubuh bagian dalam dan outher dibuat oleh stainlees steel,
b. Anti karat,
c. Perawatan mudah dan waktu yang lama dapat digunakan
d. Sterilisasi otomatis dikendalikan oleh komputer, mudah dioperasikan
e. Setelah sterilisasi, maka secara otomatis akan melepas kekuasaan, biarkan uap
dan kemudian alarm
f. Dengan suhu di atas, atas auto tekanan melindungi perangkat

Kegunaannya :Untuk mensterilkan peralatan kesehatan serta alat-alat kedokteran

Cara Pemeliharaan :Simpan alat selalu dalam keadaan bersih setelah dipakai

C. Sterilisator Uap

( Steam Autoclave ) MA 631

Ciri-Ciri :

1. Struktur unit adalah badan single layer silinder.


2. Desain, pembuatan dan pemeriksaan secara ketat dioperasikan sesuai dengan
standar negara keselamatan pemanfaatan bejana tekan.
3. Operasi keamanan dan dapat diandalkan.
4. Tubuh utama dan ember sterilisasi terbuat dari baja berkualitas baik steel dan
memiliki fitur anti-korosi.
5. perawatan mudah dan daya tahan lama.
6. Garis besar unit persegi panjang, menunjukkan dan switch kontrol berpusat pada
pelat kontrol, yang modis dan nyaman untuk operasi.
7. Dilengkapi dengan stabilizer tekanan uap dengan rentang 0,04 - 0.14 Mpa.
8. Elemen pemanas unit adalah tabung pemanas listrik perendaman, dengan efek
pemanasan yang tinggi.
9. Katup keselamatan adalah tetap, untuk membuat operasi yang handal.
Kegunaannya :

1. untuk mensterilkan benda-benda yang berbeda.


2. mensterilkan instrumen-instrumen bedah, kain, gelas, media kultur dan
sebagainya.

Cara Pemeliharaan :Simpan dalam keadaan bersih setelah pemakaiannya.

D. Sterilisator Air Panas

Kesehatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih (1000C ) dan
ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Misalnya Peralatan kesehatan dari logam, kaca
dan karet.

Ciri-Ciri :

1. Terbuat dari bahan stainless steel


2. alat yang terdiri dari bejana tahan tekanan tinggi
3. dilengkapi dengan manometer, thermometer, dan klep bahaya

Kegunaannya :Untuk mensterilkan alat-alat dan media kultur jaringan tumbuhan yang
akan disterilkan dimasukkan ke dalam bejana autoclave (alat seperti scalpel, pinset,
petridisk)

Cara Pemeliharaannya :Setelah memakai alat, bersihkan lalu simpan ditempat


bersuhu ruangan

2.3 Disinfeksi
Disinfeksi adalah memusnahkan mikro-organisme yang dapat menimbulkan
penyakit. Disinfeksi merupakan benteng manusia terhadap paparan mikro-organisme
patogen penyebab penyakit, termasuk di dalamnya virus, bakteri dan protozoa
parasit(Biton, 1994). Juga dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk membunuh
kuman-kuman patogen dan apatogen, tetapi tidak termasuk sporanya pada peralatan
perawatan dan kedokteran atau permukaan jaringan tubuh dengan menggunakan bahan
desinfektan atau dengan cara mencuci, mengoleskan, merendam dan
menjemur.Desinfektan adalah bahan kimia yang membunuh atau menginaktivasi
mikroorganisme.

Tujuan Mendesinfeksi : Adapun tujuan dari mendesinfeksi adalah mencegah


terjadinya infeksi silang dan memelihara peralatan dalam keadaan siap pakai.\

2.4 Macam-Macam Desinfeksi


1. Desinfeksi dengan cara mencuci.

 Tangan.

Cuci tangan dan bersihkan dengan sabun atau basahi dengan alkohol 70%.

 Luka.

Cuci luka khususnya luka kotor dengan betadine.

 Kulit.

Cuci kulit atau jaringan tubuh yang dioperasi dengan larutan iodium tinktur

3% dan dilanjutkan dengan alkohol.

 Vulva.

Cuci vulva dengan larutan sublimat 1 : 1000 atau PK 1 : 1000

2. Desinfeksi dengan cara mengoleskan.

 Luka.

Oleskan mercurochroom pada luka.

 Luka bekas jahitan.

Oleskan alkohol 70% dan betadine pada luka bekas jahitan.

3. Desinfeksi dengan cara merendam.

 Tangan.

Rendam tangan dalam larutan lisol 0, 5%.

 Peralatan.

Merendam peralatan perawatan atau kedokteran setelah dipakai dalam larutan

lisol 3% - 5% sekurang-kurangnya 2 jam.


 Alat tenun.

Rendam alat tenun setelah dipakai oleh pasien penyakit menular dalam larutan

lisol 3% -5% sekurang-kurangnya 24 jam.

4. Desinfeksi dengan cara menjemur dibawah sinar matahari.

 Jemur kasur, bantal dan tempat tidur sekurang-kurangnya 2 jam setiap

permukaan.

 Jemur peralatan perawatan, misalnya urinal dan pispot.

2.5 Perbedaan Sterilisasi dan Desinfeksi


Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu (alat, bahan, media,
dan lain-lain) dari mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya baik yang
patogen maupun yang a patogen. Atau bisa juga dikatakan sebagai proses untuk
membebaskan suatu benda dari semua mikroorganisme, baik bentuk vegetative
maupun bentuk spora.Sedangkan desinfeksi adalah, membunuh mikroorganisme
penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi
kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme
patogen.Dari kedua pengertian di atas bisa kita simpulkan, jika sterilisasi dan
desinfeksi memiliki perbedaan yang khas, walaupun tetap memiliki tujuan yang
sama. Namun sterilisasi memiliki guna yang lebih besar, dan desinfeksi secara
khusus membunuh kuman penyebab penyakit.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemeliharaan alat-alat merupakan suatu kebutuhan dasar yang harus terpenuhi.
Tujuan dari memelihara dan membersihkan alat-alat kesehatan adalah untuk
menghilangkan bakteri-bakteri yang melekat pada alat-alat kesehatan, sehingga tidak
terjadi infeksi atau penyakit baru yang sangat tidak diinginkan oleh pasien tersebut.
Proses terjadinya infeksi ditentukan oleh beberapa faktor salah satunya adalah
membersihkan alat-alat kesehatan.

3.2 Saran
1. Sebelum melakukan sterilisasi dengan kimiawi perlu dikaji terlebih dahulu benda
yang akan disterilisasi. Setelah itu pilih bahan yang efektif sesuai dengan tujuan
sterilisasi. Saat memegang alat sebaiknya praktekan dengan mengenakan
handscoon, agar di pastikan alat benar- benar steril.
2. Sterilisasi apabila dilakukan secara baik dan sempurna makan akan menjamin
keselamatan kerja dan berkurangnya resiko terpapar mikroorganisme. Dan dapat
juga dilakukan untuk mencegah ataupun mengendalikan infeksi.
DAFTAR PUSTAKA

http://juliardisyah.blogspot.com/2013/11/sterilisasi-dan-desinfeksi.html

https://www.wipol.co.id/articles/tips-saran/desinfeksi-pembersihan-dan-sterilisasi-
yang-harus-anda-ketahui.html

https://www.google.com/search?q=sterilisator+pemanas+alkolhol&hl=en&ba
v=on.2%2Cor.r_qf.&bvm=bv.44158598%2Cd.bmk&biw=1366&bih=638&um=1&tb
m=isch&tab=wi&gs_l=img.

https://www.google.com/search?hl=en&q=sterilisator+kering&bav=on.2,or.r_
qf.&bvm=bv.44158598
http://www.google.com/imgres?imgurl=http://www.tokoalatkesehatannomor1
.com/content/uploads/mtoc/product_images/sterilisatoralkohol.jpg&imgrefurl=http://
www.tokoalatkesehatannomor1.com/product

http://yurryelian.blogspot.com/2012/06/sterilisator.html

Anda mungkin juga menyukai