Anda di halaman 1dari 57

BAB II

TINJAUAN LAHAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit


Berdasarkan Profil Rumah Sakit, gambaran umum dari RSUD SLEMAN
adalah sebagai berikut :
1. Sejarah Singkat
RSUD Sleman pada zaman Kolonial Belanda dikenal sebagai Klinik
Pabrik Gula di Medari, kemudian sempat dikenal sebagai Klinik Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta di Medari. Akan tetapi Semenjak Proklamasi
kemerdekaan, masyarakat Kabupaten Sleman, Kulon Progo, hingga
Magelang wilayah timur lebih mengenal sebagai Rumah Sakit Murangan.
Bahkan hingga sekarang meskipun nama RSUD Sleman sudah ditetapkan
sejak tahun 1977, namun nama Rumah Sakit Murangan lebih lekat dan
lebih familier bagi masyarakat.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman merupakan Satuan Kerja
Organisasi Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Sleman yang berlokasi di jalur strategis Jalan raya Jogjakarta–
Magelang atau jalan Bhayangkara 48, Murangan, Triharjo, Sleman.
Sebagai RSUD pertama yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Sleman, dan
memiliki sejarah panjang sejak zaman penjajahan Belanda, Jepang hingga
masa kemerdekaan.
Tahun 1977 RSUD Sleman dinyatakan berdiri secara resmi sebagai
Rumah Sakit Umum Pemerintah dengan tipe D berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: 01065/Kanwil/1977, tanggal 5
November 1977. Perubahan kelas D ke kelas C diperoleh pada tanggal 15
Pebruari 1988. Sedangkan kenaikan kelas C ke kelas B Non-Pendidikan
diperoleh sejak tahun 2003 hingga saat ini.
Terhitung mulai tanggal 27 Desember 2010, RSUD Sleman secara
resmi telah ditetapkan sebagai BLUD dengan status Penuh, berdasarkan
Keputusan Bupati Sleman Nomor: 384/Kep.KDH/A/2010, tentang
Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
pada Rumah Sakit Umum Daerah Sleman. Penetapan sebagai BLUD
Penuh ini sangat diharapkan akan berdampak besar pada peningkatan
kinerja pelayanan, keuangan dan manfaat bagi masyarakat secara
signifikan.
Pada aspek manajemen mutu, RSUD Sleman telah memperoleh
seritifikat ISO 9001: 2000 tahun 2008 yang telah di-update ke versi
9001:2008 pada tahun 2010. Direncanakan pada tahun 2012 ini telah
dilakukan renewal. Selain itu peningkatan pelayanan juga diupayakan
melalui assesment akreditasi rumah sakit yang dibuktikan dengan
terbitnya sertifikat dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit Nomor: KARS-
SERT/92/X/201, dengan status terakreditasi: LULUS TINGKAT
LENGKAP, yang berlaku 3 (tiga) tahun mulai tanggal 12 Oktober 2011
sampai dengan 12 Oktober 2014. Pengakuan KARS tersebut pada
dasarnya adalah pengakuan telah terpenuhinya standar pelayanan rumah
sakit yang meliputi 16 (enambelas) pelayanan yang terdiri dari:
Administrasi dan Manajemen; Pelayanan Medis; Pelayanan Gawat
Darurat; Pelayanan Keperawatan; Rekam Medis; Pelayanan Farmasi; K3;
Pelayanan Radiologi; Pelayanan Laboratorium; Pelayanan Kamar
Operasi; Pelayanan pengendalian Infeksi di RS; Pelayanan Perinatal
Resiko Tinggi; Pelayanan Rehabilitasi Medik; Pelayanan Gizi; Pelayanan
Intensif; dan Pelayanan Darah.
Kedudukan Rumah Sakit Umum Daerah Sleman berdasarkan
Peraturan Bupati nomor 48 tahun 2009, tentang Uraian tugas, fungsi dan
tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sleman, merupakan unsur
pendukung pemerintah daerah yang dipimpin oleh direktur yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah. RSUD Sleman mempunyai tugas melaksanakan
penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang pelayanan kesehatan
masyarakat. RSUD Sleman dalam melaksanakan tugas tersebut,
menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan masyarakat;
b. Pelaksanaan tugas bidang pelayanan kesehatan masyarakat;
c. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pelayanan kesehatan
masyarakat;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2. Falsafah, Motto, Visi, Misi, Tujuan
a. Visi
Visi Rumah Sakit Umum Daerah Sleman adalah Menjadi Rumah
Sakit Andalan masyarakat menuju terwujudnya Sleman Smart
Regency Pada Tahun 2021
b. Misi
Untuk mewujudkan visi RSUD Sleman, maka dirumuskan 3 (Tiga)
misi RSUD Sleman yaitu :
1) Meningkatkan tata kelola RSUD Sleman dengan didukung sistem
informasi managemen terintegrasi.
2) Menyediakan wahana pendidikan, penelitian, pelatihan, dan
pengembangan tenaga kesehatan;
3) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
terjangkau semua lapisan masyarakat.
c. Nilai – Nilai Organisasi
Upaya mewujudkan visi dan misi didasari dengan berbagai nilai
dasar. Nilai-nilai dasar menjiwai dan menjadi pegangan/pedoman
bagi direksi, satuan kerja manajemen, satuan kerja produksi (staf
medis, keperawatan, dan fungsional lain), dan seluruh karyawan
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Nilai-nilai dasar organisasi untuk mencapai visi dan misi RSUD
Sleman adalah sebagai berikut :
1) Profesionalisme, bahwa dalam melaksanakan tugas dan atau
kewajiban harus dilandasi oleh:
a) Standar pelayanan profesi yaitu ukuran-ukuran dan prosedur
yang harus dipatuhi dalam melaksanakan tugas profesinya,
b) Kompetensi yaitu pelaksanaan tugas yang sesuai dengan
kemampuan, keahlian, dan kewenangannya,
c) Integritas yaitu kesadaran dalam bersikap untuk
melaksanakan tugas dengan menjunjung tinggi etika,
d) Responsif yaitu sikap tanggap terhadap situasi dan kondisi
yang berkembang khususnya dalam melaksanakan tugas
profesinya.
2) Kebersamaan, bahwa pelayanan terbaik kepada masyarakat di
rumah sakit hanya akan dicapai apabila melibatkan peran seluruh
komponen karyawan secara sinergis. Konsekuensinya adalah
bahwa dalam melaksanakan tugas dimanapun posisinya dalam
organisasi harus dilandasi oleh sikap, tanggung jawab dan
kepentingan bersama diantara seluruh anggota organisasi.
3) Transparansi, bahwa berbagai data dan informasi yang secara
substantif dan normatif boleh/dapat dikonsumsi atau diketahui
oleh pihak lain (dalam/luar organisasi) maka akses terhadap
informasi tersebut harus dibuka dengan tetap memegang prinsip
kehati-hatian dan kewajiban untuk menjaga rahasia negara dan
jabatan.
4) Disiplin, bahwa dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus
dilandasi oleh ketaatan dan kepatuhan tanpa paksaan dan atau
tanpa pengawasan, melainkan dengan kesadaran yang tinggi
terhadap peraturan, dan norma yang berlaku.
5) Tanggung jawab, bahwa dalam melaksanakan tugas atau
kewajiban harus memegang teguh prinsip kehati-hatian dan
kesadaran akan segala resiko yang akan terjadi sehingga tugas
tidak hanya sekedar dilaksanakan melainkan dengan
dilandasi semangat agar diperoleh hasil yang memuaskan dari
segala aspek.
6) Efisien, bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi selalu
didasarkan pada upaya pengorbanan sumber daya minimal
dengan hasil optimal atau pengorbanan sejumlah sumber daya
tertentu dengan hasil maksimal baik dari sisi biaya, waktu, tenaga
maupun sumberdaya lainnya.
7) Kepuasan pelanggan, bahwa dalam melaksanakan tugas
jabatan/profesi selalu diorientasikan pada upaya mencapai
kualitas optimal (pelayanan prima) sehingga tercapai kepuasan
konsumen/masyarakat (customer satisfaction) sebagai pelanggan
RSUD Sleman.
3. Kedudukan, Tugas, Dan Fungsi
a. Kedudukan
Kedudukan Rumah Sakit Umum Daerah Sleman berdasarkan
Peraturan Bupati nomor 48 tahun 2009, tentang Uraian tugas, fungsi
dan tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sleman, merupakan unsur
pendukung pemerintah daerah yang dipimpin oleh direktur yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah.
b. Tugas
RSUD Sleman mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan
pemerintahan daerah dibidang pelayanan kesehatan masyarakat.
c. Fungsi
RSUD Sleman dalam melaksanakan tugas tersebut,
menyelenggarakan fungsi:
1) Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan
masyarakat;
2) Pelaksanaan tugas bidang pelayanan kesehatan masyarakat;
3) Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pelayanan kesehatan
masyarakat;
4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
4. Jenis – Jenis Pelayanan Kesehatan
a. Pelayanan Penunjang Medis
1) Pemulasaran Jenazah
Pelayanan pemulasaraan jenazah diselenggarakan oleh Instalasi
Pemulasaraan Jenazah.
a) Fasilitas yang tersedia antara lain :
(1) Ruang Tunggu
(2) Lemari pendingin
(3) Kereta Jenazah
(4) Mobil Jenazah
b) Pelayanan yang tersedia yaitu :
(1) Memandikan Jenazah
(2) Perawatan Jenazah
(3) Rohaniawan
2) Pelayanan Gizi
Penyelenggaraan kegiatan Pelayanan Gizi dibagi menjadi 4
kegiatan pokok yaitu:
a) Pengolahan dan distribusi makanan.
b) Pelayanan gizi di ruang rawat inap.
c) Penyuluhan/konsultasi dan rujukan gizi.
d) Penelitian pengembangan gizi terapan.
3) Pelayanan Radiologi
a) Ultrasonografi (USG)
b) Whole Abdomen
c) CT Scan
d) Konvensional Radiologi
4) Pelayanan Rehabilitasi Medis
Tindakan yang dilakukan di Instalasi Rehabilitasi Medik
(IRM) meliputi:
a) Konsultasi Dokter
b) Konsultasi Psikologi
c) Fisioterapi
d) Okupasiterapi
e) Terapi Wicara
f) Ortotik Protestik
5) Operating Room
RSUD Kota Semarang memiliki fasilitas kamar operasi yang
memadai dan lengkap dengan dokter ahli dan handal dibidangnya,
antara lain Bedah Umum, Bedah Ortopedi, Bedah Syaraf, Bedah
Digestif, Bedah Mata, Bedah Mulut, dll. Didukung dengan
peralatan medis yang modern serta perawat yang kompeten dan
trampil mampu memberikan hasil yang baik.
6) Pelayanan Laboratorium
a) Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik meliputi :
(1) Pemeriksaan Hematologi
(2) Pemeriksaan Hemostasis
(3) Pemeriksaan Kimia Klinik
(4) Pemeriksaan Imunoserologi
(5) Pemeriksaan Mikrobiologi dan
(6) Pemeriksaan Diagnostik Molekuler.
b) Laboratorium Patologi Anatomi
(1) Pemeriksaan jaringan histopatologi rutin yaitu pemeriksaan
histopatologi jaringan kecil( ukuran jaringan ≤3 Cm.atau ≤2
CC) dan jaringan besar, serta jaringan histopatologi yang
memerlukan perlakuan khusus misalnya: jaringan sumsum
tulang , jaringan Biopsi endoskopi dengan pemeriksaan
Helicobacter pylori, jaringan tulang yang memerlukan
proses dekalsifikasi.
(2) Cairan Sitologi ( mis. Cairan fungsi effusi pleura, ascites,
Bronkhus dll.) dan Sitologi Aspirasi( mis. Sikatan dan
bilasan bronchus, FNAB)
(3) Pemeriksaan FNAB dan FNAB dengan USG- Guiding.
(4) Pemeriksaan pulasan khusus / Histokimia meliputi
pemeriksaan PAS, V.Gieson, dll.
(5) Pemeriksaan Imunopatologi meliputi pemeriksaan panel
payudara, limfoma, dll.
(6) Pemeriksaan Patologi molekuler meliputi pemeriksaan
FISH dan K-RAS mutasi.
(7) Pemeriksaan Potong Beku/ Frozen section; pemeriksaan
dengan diagnosis di meja operasi , waktu pemeriksaan 15
menit
c) Bank Darah
(1) “ABO- Rhesus typing” dan “cross-matching” tiga tahap.
(2) Penyimpanan darah dan komponen darah dalam
“refrigerator” dan “freezer”.
(3) Mesin aferesis COBE – SPECTRA
(4) Pengolahan sel asal / induk darah ( stem / progenitor stem
cell processing ).
(5) Penyimpanan sel asal / induk darah dalam tanki nitrogen cair
– 196 C serta pengenceran ( thawing)
b. Pelayanan Medis
1) Poliklinik Eksekutif
2) Medical Chek Up
3) Instalasi Perinatologi
4) Hemodialisa
Unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
(RSUD Kota Semarang) adalah salah satu unit pelayanan di rumah
sakit yang bertujuan memberikan tindakan medis terapi ginjal
sebagai bagian dari pengobatan pasien penyakit ginjal dalam upaya
mempertahankan kualitas hidup yang optimal.
5) Pelayanan Rawat Jalan
a) Klinik Akupuntur
b) Klinik Syaraf
c) Klinik Gigi Umum
d) Klinik Gigi Sesialis Konservasi Gigi
e) Klinik Gigi Sesialis Ortodonsia
f) Klinik Gigi Sesialis Kesehatan Gigi Anak
g) Klinik Penyakit Dalam
h) Klinik Spesialis Penyakit Kebidanan dan Kandungan
i) Klinik Anak
j) Klinik Sesialis Tumbuh Kembang Anak
k) Klinik Bedah Umum
l) Klinik Bedah Syaraf
m) Klinik Bedah Digestif
n) Klinik Spesialis Bedah Ortopedi
o) Klinik THT
p) Klinik Kulit dan Kelamin
q) Klinik Mata
r) Klinik Jiwa
s) Klinik Psikologi
t) Klinik Medical Chek Up
6) Pelayanan Rawat Inap
a) Kelas 1
Fasilitasnya adalah 1 tempat tidur, sofa, AC, TV dan kamar
mandi dalam.

b) Kelas 2
Terdiri dari 2-3 tempat tidur, AC, kamar mandi umum.
c) Kelas 3
Terdiri dari 4-5 tempat tidur, AC, kamar mandi umum.
d) Kelas Eksekutif
Terdapat kamar VIP, VVIP, dan Precident Suit
7) IGD
c. Fasilitas Umum
1) Bank Jateng
2) Kantin
3) Masjid
4) Lapangan Olahraga
5) Taman
6) Tempat Parkir
7) Toilet Umum
8) Tempat Bermain Anak
B. Pengumpulan Data
1. Data umum ruang praktek
Ruang VK merupakan unit layanan yang berfungsi sebagai ruangan
persalinan selama 24 jam. Didalam ruang VK terdapat bed persalinan 7
buah, ruang jaga bidan, ruang tindakan, dan kamar isolasi
a. Tenaga dan pasien (M1-Man)
1) Tenaga
Ruang VK memiliki 15 tenaga terdiri dari bidan, serta administrasi
dan pekarya
a) Tabel 2.1 Tenaga Medis di Ruangan VK
Jenis Tenaga Jumlah %
Bidan 15 93,75
Administrasi dan
1 6,25
Pekarya
Total 16 100
Berdasarkan tabel 2.1 dapat diketahui bahwa hampir
semua tenaga kesehatan di ruang VK adalah Bidan dengan
presentase 94,12%.
b) Tabel 2.2 Tingkat Pendidikan Tenaga Medis di Ruang VK
Tingkat Pendidikan Jumlah %
D IV 1 6,25
D III 14 87,5
SMA 1 6,25
Total 16 100
Berdasarkan table 2.2 Tingkat pendidikan tenaga yang ada di
ruang Nusa Indah I di dominasi oleh D III yaitu sebanyak
88,24%
c) Tabel 2.3 Ratio Bidan dan Pasien Ruang Nusa Indah I Periode
24 Juni 2019 s.d 13 Juli 2019
Jml
Jml Jml Pasien Rasio
Perawat
Tgl Tempat Tenaga (Hari) Petugas :
(Hari)
Tidur /Bidan Pasien
P S M In Out
24 13 16 6 3 3 5 2
25 13 16 5 3 3 5 2
26 13 16 5 3 3 4 1
27 13 16 5 3 3 5 3
28 13 16 5 3 3 3 1
29 13 16 4 3 3 3 1
30 13 16
1 13 16
2 13 16
3 13 16
4 13 16
5 13 16
6 13 16
7 13 16
8 13 16
9 13 16
10 13 16
11 13 16
12 13 16
13 13 16
Bersadasarkan 2.3 diatas dapat diketahui bahwa jumlah ratio
Bidan dan pasien sudah sesuai dengan pedoman mutu rumah
sakit dari Depkes tahun 2008 dan SP2KP yaitu standar
pelayanan rawat inap adalah 1 perawat maksimal menangai 6
pasien
2) Mahasiswa
Di ruang Nusa Indah I terdapat mahasiswa praktik, berikut
penjabaran mahasiswa praktik di ruang Nusa Indah I :
Tabel 2.4 Tenaga Mahasiswa Praktik di Ruang Nusa Indah I RSUD
Sleman Mei-Juni 2019
No Kualifikas Jumlah
1 Profesi Kebidanan 2 Orang
2 Profesi Keperawatan 4 Orang
3 DIV Kebidanan 12 Orang
4 DIII Keperawatan 11 Orang
Berdasarkan table 2.4 terdapat mahasiswa praktik sejumlah 29
mahasiswa dari bulan Mei-Juni di ruang Nusa Indah I, ditambah 5
orang mahasiswa profesi kebidanan yang melakukan praktik
manajemen mulai bulan Juni dan Co-Ass sebanyak 6 orang.
3) Pasien
Tabel 2.5 Rekapitulasi pasien VK periode Mei-Juni 2019
Uraian Total
Total dirawat 127 Orang
Pasien Keluar 124 Orang
Hidup ?
Mati ?
Berdasarkan table 2.5 dapat diketahui bahwa selama dilakukan
observasi praktik terdapat 127 Orang sampai dengan bulan juni
b. Bangunan, Sarana dan Prasarana (M2-Material)
1) Denah Ruangan
Ruang VK adalah ruang persalinan di RSUD Sleman yang
terdiri dari ruang tindakan, ruang isolasi, ruang observasi dan kamar
bersalin dengan kapasitas 7 bed bersalin normal, 2 bed di ruang
tindakan, 2 bed di ruang observasi dan 2 bed di ruang isolasi
Batas-batas ruang Nusa Indah I:
a) Barat : Ruang perinatal
b) Timur :-
c) Utara :-
d) Selatan : Ruang tunggu pasien
Gambar 2.1 Denah Nusa Indah I
2) Sarana dan Prasarana
Ruang Nusa Indah I merupakan ruangan yang didalamya terdapat
ruangan kamar bersalin sebanyak 7 bed, ruang tindakan 2 bed, dan
ruang isolasi 2 kamar.
a) Tabel 2.6 Peralatan Alat Kesehatan Ruang Nusa Indah I
Nama Aset Tahun Jumlah Kondisi
Bedside monitor 2019 3 Baik
Cek gula darah 2019 1 Baik
CTG 2019 7 Baik
Doppler 2019 6 Baik
EKG 2019 1 Baik
Infant warmer 2019 1 Baik
Infantometer 2019 2 Baik
Infus pump 2019 2 Baik
Infus warmer 2019 2 Baik
Manometer O2 2019 13 Baik
Nebulizer 2019 2 Baik
O2 transport 2019 1 Baik
Pulse oximetry 2019 2 Baik
Resusitasi set dewasa 2019 3 Baik
Stetoskop dewasa 2019 6 Baik
Stetoskop neonatal 2019 3 Baik
Suction bayi 2019 1 Baik
Syringe pump 2019 2 Baik
Tensimeter digital 2019 1 Baik
Tensimeter jarum 2019 3 Baik
Tensimeter raksa 2019 2 Baik
Thermometer kulkas 2019 2 Baik
Thermometer digital 2019 1 Baik
Thermometer ruang 2019 1 Baik
Timbangan bayi (digital) 2019 1 Baik
Timbangan dewasa (digital) 2019 1 Baik
Timbangan dewasa (jarum) 2019 1 Baik
USG 2D 2019 1 Rusak
USG 2D-4D 2019 1 Baik
Vakum ekstraktor 2019 3 Baik
Tiang infus 2019 12 Baik
Easy move 2019 2 Baik
Bak injeksi 2019 4 Baik
Bengkok 2019 5 Baik
Biopsy set 2019 1 Baik
Gyn set 2019 2 Baik
HC porsio set 2019 1 Baik
IUD set 2019 1 Baik
Kuret set 2019 4 Baik
Lavement set 2019 1 Baik
Partus set 2019 15 Baik
Pispot 2019 7 Baik
Spatel lidah 2019 2 Baik
Tromol besar 2019 4 Baik
Tromol kecil 2019 1 Baik
Tromol sedang 2019 2 Baik
VH set 2019 1 Baik

b) Tabel 2.7 Peralatan Alat Non Medis Ruang Nusa Indah I


Nama Aset Tahun Jumlah Kondisi
Almari obat 2019 1 Baik
Almari H.E 2019 1 Baik
Almari Penyimpanan alat kecil 2019 2 Baik
Almari Alat (Gantung) 2019 2 Baik
Almari alat besar 2019 3 Baik
Almari gantung pakaian 2019 3 Baik
Almari linen 2019 4 Baik
Almari B3 2019 1 Baik
Almari/Rak dokumen 2019 5 Baik
Almari/Meja pasien 2019 1 Baik
Meja Gynekologi 2019 1 Baik
Bed Paramount 2019 1 Baik
Bed Mak hitam 2019 4 Baik
Bed Mak hijau 2019 8 Baik
Bed Mak kuning 2019 Rusak
Dobel Bed 2019 3 Baik
Station Nurse 2019 1 Baik
Meja komputer 2019 1 Baik
Meja kerja kayu standar 2019 6 Baik
Meja kerja kayu kecil 2019 6 Baik
Meja pertemuan 2019 1 Baik
Kursi kerja 2019 24 Baik
Kursi tindakan 2019 2 Baik
Kursi/Bangku tunggu pasien 2019 5 Baik
Kursi sudut/sofa 2019 1 Baik
Kursi roda 2019 5 Baik
Kulkas obat 2019 2 Baik
Kitchen set 2019 7 Baik
Dingklik pendek 2019 8 Baik
Dingklik panjang 2019 1 Baik
APAR 2019 4 Baik
Helm 2019 4 Baik
Papan nama 2019 1 Baik
Printer 2019 1 Baik
Loker 12 kotak 2019 1 Baik
Loker brather/ 4 susun 2019 5 Baik
Pijakan Kaki/ foot step 2019 13 Baik
Partisi 2019 16-Sep Baik
Troli instrumen 2019 10 Baik

c) Tabel 2.8 Daftar Stok Linen Ruang Nusa Indah I


Nama Aset Tahun Jumlah Kondisi
Sprei/laken 2019 35 Baik
Selimut 2019 66 Baik
Sarung bantal 2019 25 Baik
Stik laken 2019 5 Baik
Handuk 2019 9 Baik
Perlak 2019 24 Baik
Kurden jendela 2019 42 Baik
Kurden bed 2019 12 Baik
Kimono 2019 5 Baik
Skoret 2019 12 Baik
Baju dan celana 2019 6 Baik
Jas OK 2019 12 Baik
Topi 2019 56 Baik
Sarung bantal vinil 2019 45 Baik

c. Metode pemberian asuhan kebidanan (M3/Methode)


Metode yang digunakan adalah modular dimana bentuk variasi
dari metode kebidanan primer dengan bidan profesional dan bidan
nonprofesional bekerja sama dalam memberikan asuhan kebidanan,
disamping itu karena dua atau tiga orang bidan bertanggungjawab atas
sekelompok kecil pasien. Dalam memberikan asuhan kebidanan
dengan menggunakan metode modifikasi primer, satu tim terdiri dari 2
atau 3 bidan memiliki tanggung jawab penuh pada sekelompok pasien
berkisar 2 hingga 3 orang.
Keuntungan dalam metode ini antara lain dapat memfasilitasi
pelayanan kebidanan yang komprehensif dan holistik dengan
pertanggungjawaban yang jelas, konflik atau perbedaan pendapat antar
staf dapat ditekan melalui rapat tim yang juga efektif untuk
pembelajaran, memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim
yang berbeda-beda dengan efektif dan aman serta produktif karena
adanya kerja sama dan komunikasi. Semua perawat yang bertugas di
Ruang Nusa Indah I mengerti dengan metode keperawatan yang
digunakan.
d. Pembiayaan (M4/Money)
Dalam penyusunan rencana anggaran tahunan di RSUD Sleman,
kepala ruang dilibatkan dalam penyusunan anggaran tahunan, seperti
dalam pengajuan sarana kebutuhan operasional dan pengembangan di
dalamnya antara lain seperti pengembangan pendidikan, pelatihan,
pemenuhan sarana prasarana yang kurang, dan perbaikan sarana
prasarana yang rusak, perbaikan kesejahteraan karyawan seperti
mengajukan renovasi. Jenis pembayaran yang diterapkan dalam
ruangan ini adalah BPJS, umum dan jaminan kecelakaan. Semua
pembiayaan untuk pengadaan sarana prasaran RSUD Sleman berasal
dari dana APBN/APBD serta dana BLUD.
e. Pemasaran (M5/Maerketing)
Strategi pemasaran pelayanan yang di pasarkan di RSUD
Sleman melalui social media yaitu website
http://rsudsleman.slemankab.go.id Selain website juga ada instagram
dan facebook sebagai salah satu strategi pemasaran.
2. Data Khusus Ruang Praktek (Fungsi Manajemen Di Ruangan)
a. Fungsi Perencanaan
1) Visi Ruangan
Visi Rumah Sakit Umum Daerah Sleman adalah Menjadi
Rumah Sakit Andalan masyarakat menuju terwujudnya Sleman
Smart Regency Pada Tahun 2021
2) Misi Ruangan
Untuk mewujudkan visi RSUD Sleman, maka dirumuskan 3
(tiga) misi RSUD Sleman yaitu :
a) Meningkatkan tata kelola RSUD Sleman dengan didukung
sistem informasi managemen terintegrasi.
b) Menyediakan wahana pendidikan, penelitian, pelatihan, dan
pengembangan tenaga kesehatan;
c) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
terjangkau semua lapisan masyarakat.
3) Standar Operasional Prosedur
Dalam memberikan pelayanan di rumah sakit berpedoman
pada regulasi dan SOP yang ada di RSUD Sleman, terdiri dari SOP
yang mengatur tentang regulasi secara umum dan tentang
pelayanan tentang kebidanan.

Tabel 2.9 Standar Pelayanan Operasional Kebidanan


No Nomor Dokumen Judul
Kepatuhan bidan terhadap standar prosedur operrasional ( SPO).
Tabel 2.10 Standar Prosedur Operasional Pertolongan Persalinan Spontan
DILAKUKAN
No PROSEDUR YA TDK
% f %
f
A. PERSALINAN KALA I
Melakukan identifikasi pasien dengan mencocokan
nama, tanggal lahir dan nomor rekam medis di
1 3 100
gelang identitas pasien sebelum melakukan
tindakan.
Melakukan pemeriksaan yang meliputi tanda vital
3 100
pasien, serta pemeriksaan obstetri yang meliputi :
Periksa luar yaitu : pemeriksaan Leopold I-IV ,
2 a denyut jantung janin (DJJ) , posisi janin dan 3 100
menentukan kontraksi rahim.
Periksa dalam yaitu: pemriksaan jalan lahir ,
b 3 100
menilai kondisi janin dan panggul dalam
Menjelaskan kepada pasien dan atau keluarga
3 3 100
mengenai hasil pemeriksaan
Mengajarkan teknik relaksasi serta berikan
4 motivasi kepada pasien dan keluarga untuk 3 100
menghadapi persalinan
Melakukan observasi kemajuan persalinan dengan
melakukan pemeriksaan DJJ dan kontraksi setiap
5 3 100
30 menit serta tanda vital dan pembukaan serviks
setiap 4 jam , atau jika ada indikasi.
Mendokumentasikan hasil observasi persalinan ke
6 3 100
dalam lembar observasi persalinan dan partograf..
B. PERSALINAN KALA II
1 Melakukan penilaian dan pemeriksaan adanya
3 100
tanda gejala kala II, antara lain :
His datang 4-5 kali dalam 10 menit, lama his 40-
A 3 100
50 detik
Ada dorongan mengejan, anus membuka,
b 3 100
perineum menonjol
Pada periksa dalam didapatkan : 3 100
C 1) Pembukaan lengkap, porsio tidak teraba 3 100
2) Penurunan hodge III+ atau ketinggian 3+ 3 100
3) Penunjuk/denominator UUK kiri atau kanan
3 100
atas
4) Selaput ketuban masih utuh atau sudah pecah 3 100
Melakukan prosedur cuci tangan secara aseptik
33, 66,
2 lalu pakailah alat pelindung diri sesuai prosedur 1 2
33 67
pencegahan dan pengendalian infeksi
Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien dan
keluarganya serta berikan edukasi dan motivasi
3 untuk menjalani kala II persalinan termasuk 3 100
ajarkan pasien cara mengejan yang benar dengan
posisi yang paling nyaman bagi paasien
4 Memimpin pasien untuk mengejan 3
Memasang alas bokong pasien dengan
A 3 100
underpad
b Memimpin mengejan pada puncak his 3 100
Menganjurkan pasien untuk istirahat saat tidak
ada his, periksa denyut jantung janin (DJJ)
C 3 100
setelah kontraksi uterus untuk memastikan
bahwa DJJ dalam batas normal
Melakukan episiotomi dengan arah mediolateral
5 3 100
jika diperlukan
6 Ekspulsi kepala
A Meminta pasien untuk mengejan sekuat
mungkin pada fese akme/ puncak sampai kepala 3 100
bayi tampak 5-6 cm membuka vulva.
Penolong dengan satu tangan menahan
belakang kepala (untuk mengatur defleksi
kepala), dan letakkan telapak tangan lain pada
perineum dengan membentangkan telunjuk dan
3 100
ibu jari sehingga bagian di antara kedua jari
tersebut dapat mendorong perineum untuk
membantu lahirnya berturut-turut UUB, dahi,
mata, hidung, mulut dan dagu.
b Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali
pusat
1) Jika tali pusat melilit secara longgar ,
3 100
Melepaskan lewat bagian atas kepala bayi
2) Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem
tali pusat di dua tempat dan potong di antara 3 100
kedua klem tersebut
Melepaskan pegangan pada belakang kepala dan
7 perineum , perhatikan proses putaran paksi luar 3 100
(UUK kembali ke arah punggung bayi)
8 Melahirkan bayi.
Memegang kepala bayi secara biparietal setelah
kepala bayi melakukan putar paksi luar. Dengan
A 3 100
lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan
distal hingga bahu depan lahir.
Menggerakkan bayi ke arah atas dan distal
b 3 100
sehingga lahir bahu belakang.
Sangga kepala bayi, lengan dan siku sebelah bawah
, kemudian gunakan tangan atas untuk menelusuri
9 dan memegang lengan dan siku sebelah 3 100
atasnsehingga lahir tubuh dan lengan bayi sehingga
dada, lengan, perut, pinggul, tungkai dan kaki lahir.
Setelah bayi lahir , letakkan bayi di atas perut ibu
yang sudah dialasi dengan kain bersih dan kering
atau dengan alas underpad, kemudian jepit tali
10 pusat bayi dengan meletakkan klem pertama 5cm 3 100
dari pusat bayi dan klem kedua 5 cm dari klem
pertama, potong tali pusat di antara kedua klem
tersebut.
Melakukan inisiasi menyusu dini jika penilaian
skor APGAR ≥7 dan tidak memerlukan resusitasi.
11 3 100
Jika skor APGAR ≤7, kolaborasikan dengan
petugas perinatologi untuk dilakukan resusitasi
C. PERSALINAN KALA III
1 Melakukan manajemen aktif kala III
Melakukan palpasi abdomen untuk memastikan
a 3 100
janin tunggal
Menyuntikan oksitosin 10 IU secara IM pada
b 3 100
1/3 bagian atas paha bagian luar
Melakukan penegangan tali pusat terkendali
yaitu dengan mendekatkan klem tali pusat 5-10
c cm dari vulva kemudian melakukan tekanan 3 100
dorso kranial saat ada kontraksi hingga plasenta
terlepas
Melahirkan plasenta mengikuti poros jalan
lahir, lahirkan plasenta dengan kedua tangan,
d 3 100
pegang dan putar plasenta hingga selaput
ketuban terpilin
Melakukan masase uterus minimal 15 detik
e 3 100
sampai kontraksi uterus baik.
Memeriksa kelengkapan plasenta serta ada
f tidaknya kelainan plasenta setelah yakin 3 100
kontraksi uterus baik.
Memberikan injeksi methil ergometrin 1 ampul
2 3 100
secara intramuskular jika diperlukan
D. PERSALINAN KALA IV
Melakukan penjahitan luka episiotomi/robekan
1 3 100
jalan lahir jika terdapat luka
Melakukan pemantauan kala IV selama 2 jam
pasca persalinan dengan memeriksa tanda vital
pasien, kontraksi uterus, tinggi fundus uteri,
2 3 100
kondisi kandung kemih, serta perdarahan yang
keluar dari jalan lahir setiap 15 menit pada 1 jam
pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua
Merapikan pasien, lepaskan APD lalu lakukan cuci
3 3 100
tangan secara aseptic
Mengajarkan pasien dan atau keluarga cara menilai
4 kontraksi uterus serta tanda kegawatan perdarahan 3 100
post partum primer.
E. CATAT SELURUH HASIL PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN
SERTA LAPORAN PERSALINAN PADA CATATAN REKAM
MEDIS PASIEN SECARA LENGKAP
JUMLAH
Berdasarkan tabel 2.10 Dari 3 bidan yang dilakukan penilaian sebagian
besar bidan tidak melakukan prosedur cuci tangan secara aseptik lalu pakailah
alat pelindung diri sesuai prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi
sebanyak 2 orang (66,67%).

Tabel 2.11 Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Leopold


DILAKUKAN
No PROSEDUR YA TDK
f % f %
Petugas memperkenalkan diri dan
1 3 100
menanyakan nama pasien
Lakukan identifikasi dengan mencocokan
2 nama, tanggal lahir dan no RM di gelang 3 100
pasien sebelum melakukan tindakan
3 Beri penjelasan dan maksud tujuan 3 100
Siapkan pasien untuk dilakukan pemeriksaan
4 3 100
palpasi
Lakukan prosedur cuci tangan kemudian
5 menempatkan diri di sisi kanan pasien. 2 66,67 1 33,33
Menghadap lateral kanan
Sisihkan pakaian pasien hingga seluruh pasien
hingga seluruh pakaian perut tampak jelas,
6 kemudian mintalah pasien meletakan kedua 3 100
telapak kaki pada ranjang agar terjadi sedikit
fleksi pada sendi paha.
7 Beritahu ibu bahwa pemeriksaan akan dimulai
a Lakukan pemeriksaan palpasi I

1) Letakkan tangan kanan dan kiri


3 100
pemeriksa pada sisi lateral kanan dan kiri
kemudian menyusuri perut pasien hingga
memfiksasi perut pasien.

2) Ukur TFU dengan menggunakan jari-


jari tangan kanan pemeriksa dan tangan
kiri memfiksasi fundus uteri dilakukan 3 100
dengan mengguanakan simpisis, pusat
atau px sebagai pangkal
3) Letakkan ujung telapak tangan kiri dan
kanan pada fundus uteri , rasakan bagian
janin yang ada pada bagian tersebut 3 100
dengan tangan menekan secara lembut
dan menggeser.
b Leopold II
1) Letakkan telapak tangan kiri pada
dinding lateral perut kanan dan kiri
3 100
telapak tangan pada perut lateral kiri dan
pada ketinggian sama.
2). Mulai pada bagian atas tekan secara
bergantian atau bersamaan (simultan)
telapak tangan kanan dan kiri, kemudian
geser ke arah bawah dan rasakan adanya
bagian yang rata dan memanjang
3 100
(punggung) atau bagian-bagian kecil
(ekstermitas) pada janin dengan letak
memanjang, pada janin letak melintang
akan teraba bagian bulat keras (kepala)
atau bulat lunak (bokong)
c Lakukan pemeriksaan palapsi leopold III
1) Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan
3 100
dan menghadap ke bagian kaki pasien
2) Letakkan ujung telapak kanan kiri
pada dinding lateral kanan bawah,
telapak tangan kanan pada dinding lateral
kanan bawah perut pasien untuk
menentukan bagian terbawah janin. Pada
letak janinmemanjang, akan teraba
3 100
bagian keras, bulat dan hampir homogen
adalah kepala, atau tonjolan yang lunak
dan kurang simetris adalah bokong.
Sedangkan padda letak janin melintang,
akan teraba bagian kosong di segmen
bawah rahim.
d Lakukan pemeriksaan Palpasi Leopold
IV (Pemeriksaan ini dilakukan pada janin 3 100
dengan letak memanjang)
1) Letakkan ujung telapak tangan kiri dan
kanan pada lateral kiri dan kanan uterus
bawah, ujung jari-jari tangan kiri dan
kanan berada pada tepi atas simfisis lalu 3 100
temukan kedua ibu jari kiri kanan.
Rapatkan semua jari-jari tangan yang
berada dinding uterus bawah.
2) Perhatikan sudut yang dibentuk oleh
jari-jari kiri dan kanan (Konvergent atau 3 100
Divergent).
3) Setelah itu pindahkan ibu jari dan
telunjuk tangan kiri pada bagian
terbawah janin (bila presentasi kepala,
upayakan memegang bagian kepala di 3 100
dekat leher dan bila presentasi bokong
upayakan untuk memegang pinggang
janin.
4) Fiksasi bagian tersebut ke arah PAP
kemudian letakan jari-jari tangan kanan
di antara tangan kiri dan simfisis untuk 3 100
menilai seberapa jauh bagian terbawah
telah masuk PAP.
Jelaskan hasil pemeriksaan palpasi yang
8 meliputi perkiraan usia kehamilan, letak janin, 3 100
posisi janin, dan presentasi janin.
Catat hasil pemeriksaan ke dalam catatan
9 3 100
rekam medis secara lengkap
JUMLAH
Berdasarkan tabel 2.11 terdapat

Tabel 2.12 Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Dalam


DILAKUKAN
No PROSEDUR YA TDK
F % F %
Petugas memperkenalkan diri dan menanyakan
1 3 100
nama pasien
Lakukan identifikasi pasien dengan mencocokan
nama, tanggal lahir dan nomor rekam medis di
2 3 100
gelang identitas pasien sebelum melakukan
tindakan.
Jelaskan kepada pasien dan atau keluarga mengenai
3 3 100
prosedur dan tujuan tindakan
Lakukan prosedur cuci tangan secara aseptik lalu
4 3 100
pakailah sarung tangan steril
Minta pasien untuk berbaring terlentang denga
5 3 100
lutut ditekuk dan paha dibentangkan
Lakukan vulva hygiene dengan kapas DTT jika
6 3 100
diperlukan
Periksa genetalia eksterna dengan inspeksi dan
7 3 100
palpasi
8 masukan tangan secara obstetrik ke dalam
introitusvagina, lakukan penilaian terhadap :
a. Pembukaan serviks 3 100
b. Kondisi selaput ketuban 3 100
c. Cairan ketuban (jika sudah pecah) 3 100
d. Presentasi 3 100
e. Penurunan bagian terendah janin 3 100
Keluarkan tangan lalu nilai cairan yang terdapat di
9 sarung tangan (lendir darah, darah segar, atau 3 100
mekonium)
Lepas sarung tangan lalu lakukan prosedur cuci
10 3 100
tangan secara aseptik
Beritahu pasien bahwa pemeriksaan telah selesai
11 3 100
dan menjelaskan hasil pemeriksaan
JUMLAH
Berdasarkan tabel 2.12

PENJAHITAN PERINEUM BELUM???

Tabel 2.13 Standar Operasional Prosedur Cardiotopoghapy


Penilaian
No Prosedur Ya Tidak
F % F %
Petugas memperkenalkan diri dan menanyakan
1 3 100
nama pasien
Melakukan identifikasi pasien dengan mecocokan
2 nama, tanggal lahir, nomor rekam medis di gelang 3 100
identitas pasien sebelum melakukan tindakan
Menjelaskan kepada klien dan atau keluarga
3 3 100
mengenai prosedur dan tujuan melakukan tindakan
4 Lakukan prosedur cuci tangan secara aseptik 2 66,67 1 33,33
Meminta pasien untuk mengosongkan kandung
5 1 33,33 2 66,67
kemih
Meminta pasien untuk berbaring terlentang dengan
kepala lebih tinggi dari badan. Pada kondisi pasien
6 3 100
dengan kemungkinan gawat janin, pemeriksaan
dilakukan dengan cara dimiringkan ke kiri
Melakukan pemeriksaan leopold untuk menentukan
7 3 100
puntum maximum
8 Memasang sabuk CTG melingkari perut pasien 3 100
9 Menghidupkan alat CTG minimal 20 menit 3 100
Memasangkan probe untuk menilai kontraksi (UC
/Toco dibagian fundus uteri)serta transduser di
10 3 100
bagian punctum maksimum sampai terdengar DJJ
dengan jelas
11 Memulai perekam CTG minimal selama 20 menit 3 100
Setelah perekaman selesai, mematikan alat CTG lalu
12 bersihkan probedan transduser dengan kassa / kapas 3 100
secara aseptic
13 Merapikan pasien dan alat CTG 3 100
Melakukan prosedur dengan cuci tangan secara
14 3 100
aseptic
Memberitahu pasien bahwa pemeriksaan telah
15 3 100
selesai dan jelaskan hasil pemeriksaan
JUMLAH
Berdasarkan tabel 2.13 terdapat

Tabel 2.14 Universal Precaution


Pelaksanaan
No Aspek Yang Dinilai Ya Tidak
F % F %
1 Bidan cuci tangan ketika akan kontak dengan 1 100
klien atau melakukan tindakan pada klien
Bidan cuci tangan ketika selesai kontak dengan
2 klien atau setelah selesai melakukan tindakan 1 100
dengan klien
Bidan mencuci tangan dengan
3 1 100
sabun/detergen/desinfektan
Bidan mencuci tangan di tempat air mengalir
4 1 100
(wastafel)
5 Bidan menggunakan sarung tangan ketika 1 100
kontak/melakukan tindakan dengan klien
Bidan menggunakan masker ketika melakukan
tindakan tertentu (penyakit infeksi yang menular
6 1 100
melalui udara, pemyakit dengan daya tahan
tubuh rendah, menjaga kebersihan diri)
Bidan menggunakan baju pelindung ketika
melakukan tindakan tertentu (penyakit infeksi
7 yang menular melalui udara, pemyakit dengan 1 100
daya tahan tubuh rendah, menjaga kebersihan
diri)
Bidan menggunakan alat-alat steril untuk satu
8 1 100
klien
9 Bidan menggunakan alat-alat disposable hanya 1 100
untuk sekali pakai
10 Setelah menggunakan alat-alat non disposable 1 100
perawat mencucinya dengan larutan disinfektan
Bidan mensterilkan alat-alat steril di instalasi
11 1 100
sterilisasi sentral
Bidan menyiapkan alat-alat kesehatan ditempat
12 1 100
khusus
Bidan membuang benda-benda tajam ditempat
13 1 100
khusus
Bidan membuang sampah medis ditempat
14 1 100
sampah medis
Bidan membuang sampah non medis ditempat
15 1 100
sampah non medis
Jumlah
Berdasarkan tabel 2.14 terdapat

Tabel 2.15 9 Pelaksanaan 9 Patient Safety


Pelaksanaan
No Komponen Yang Dinilai Ya Tdk
F % F %
1 Perhatikan nama obat, rupa, dan ucapan mirip
(Norum)
Bidan memberi obat sesuai dengan prinsip 7 0
a 1
benar 0
1
b Bidan melakukan pendokumentasian setelah 1 0
memberi obat 0
1
c Obat disusun perklien pada tempatnya masing- 1 0
masing 0
1
d 1 0
Dokumentasi berlapis 0
1
e 1 0
Adanya pencatatan obat masuk dan keluar 0
1
f Memastikan resep obat yang diterima dan obat 1 0
yang diberikan sama 0
1
g 1 0
Ada pedoman pengelolaan obat 0
1
h 1 0
Ada SOP pemberian obat (IM, IV, SC) 0
2 Pastikan identifikasi klien
Bidan menuliskan identitas klien dengan
1
lengkap dan jelas dalam setiap
a 1 0
pendokumentasian asuhan keperawatan dan
0
pada setiap pintu masuk ke kamar klien
1
b Bidan menuliskan no CM setiap klien dengan 1 0
lengkap dan jelas 0
1
c Semua dokumen mengenai klien diisi dengan 1 0
lengkap dan jelas 0
1
d Status klien terpisah antara 1 klien dengan 1 0
klien yang lain 0
1
e Memanggil nama klien pada saat mau 1 0
memberikan asuhan kebidanan 0
3 Komunikasi secara benar saat serah terima/operan
klien
Menyebutkan identitas klien, diagnose medis, 1
a diagnose kebidanan, tindakan kebidanan yang 1 0
telah dilakukan serta waktu pelaksanaan 0
1
b Menginformasikan jenis dan waktu rencana 1 0
tindakan yang belum dilakukan 0
1
c Menyebutkan perkembangan klien yang ada 1 0
selama shift 0
1
d Menyebutkan terapi dan tindakan medis 1 0
beserta waktunya 0
1
e Menyebutkan tindakan medis yang belum 1 0
dilakukan selama shift 0
4 Kendalikan cairan elektrolit pekat (konsentrat)
1
a 1 0
Ada dokumentasi mengenai pemberian cairan 0
1
b Bidan mengecek program terapi sebelum 1 0
memberikan terapi cairan pada klien 0
1
c Bidan memprogram pemberian cairan 1 0
elektrolit pekat sesuai aturan pemberian 0
1
d 1 0
Bidan memonitor reaksi pemberian cairan 0
1
e Bidan menggunakan alat yang tepat dalam 1 0
pemberian cairan 0
1
f Bidan mengatur tetesan infus atau hasil 1 0
perhitungan sesuai dengan order 0
Bidan menuliskan catatan pemberian infus 1
g secara terperinci (tanggal, jam, dan macam 1 0
cairan) 0
5 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan
pelayanan
1
a Ada dokumentasi tentang obat-obatan yang 1 0
sudah diberikan dan waktu pemberiannya 0
1
b 1 0
Ada dokumentasi serah terima klien 0
1
c Bidan mengisi catatan perkembangan keadaan 1 0
klien saat ini dengan jelas 0
6 Menggunakan alat injeksi sekali pakai
1
a Bidan mengecek program pemberian obat 1 0
dalam catatan perawatan 0
1
b Satu spuit digunakan satu kali pakai untuk satu 1 0
obat 0
1
c Bidan memastikan bahwa spuit dibuang 1 0
ditempat sampah medis (safety box) 0
1
d 1 0
Bidan membuang spuit dalam keadaan tertutup 0
7 Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan
inos
1
a Bidan mencuci tangan sebelum melakukan 1 0
tindakan 0
1
b Bidan mencuci tangan sesudah melakukan 1 0
tindakan 0
1
c Bidan mencuci tangan menggunakan 1 0
antiseptik 0
1
d Bidan mencuci tangan dengan teknik yang 1 0
benar 0
1
e Ada pedoman mengenai cuci tangan yang 1 0
benar 0
Jumlah
Berdasarkan tabel 2.15

Tabel 2.16 Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik


Pelaksanaan
No Kegaiatan Ya Tdk
F % F %
1 Tahap persiapan (pre interaksi)
a Mengumpulkan data tentang klien (dari RM) 1 100
b Menyiapkan alat yang dibutuhkan 1 100
c Bidan mencuci tangan, menilai kesiapan diri bidan 1 100
2 Tahap pelaksanaan
Memberikan salam, berjabat tangan, dan
a
tersenyum pada klien 1 100
b Melakukan validasi 1 100
c Memperkenalkan nama bidan 1 100
d Menanyakan nama panggilan kesukaan klien 1 100
e Menjelaskan tanggung jawab bidan 1 100
f Menjelaskan peran bidan dan klien 1 100
g Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan 1 100
h Menjelaskan tujuan 1 100
Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk
i
kegiatan/lama kegiatan 1 100
j Menjelaskan dan menjawab kerahasiaan 1 100
3 Tahap kerja
Memberikan kesempatan pada klien untuk
a
bertanya 1 100
b Menanyakan keluhan utama 1 100
c Memulai kegiatan dengan cara yang baik 1 100
d Melakukan kegiatan sesuai dengan rencana 1 100
e Mencuci tangan 1 100
4 Tahap terminasi
a Menyimpulkan hasil kegiatan 1 100
c Memberi reinforcement positif 1 100
Membuat kesepakatan dengan klien/keluarga
b
untuk pertemuan/kegiatan 1 100
Mengakhiri kegiatan dengan cara yang baik
d (mengucapkan salam/tersenyum/memberikan
sentuhan/berjabat tangan) 1 100
Jumlah
Berdasarkan tabel 2.16

4) Standar Asuhan
Standar asuhan kebidanan yang diberikan sebagai acuan
dalam pengambilan keputusan dan tindakan yang diberikan sesuai
dengan kewenangan dan ruang lingkup tugas bidan, berdasarkan
evidence based yang dilandasi etika dan kode etik profesi. Asuhan
kebidanan yang diberikan meliputi pengkajian, perumusan
diagnose atau masalah, perencanaan, implementasi, evaluasi dan
dokumentasi.
Tabel 2.17 Studi Dokumentasi Penerapan Asuhan Kebidanan
KODE
NO ASPEK YANG DINILAI RM KET
PASIEN
A PENGKAJIAN
1. Mencatat data yang dikaji sesuai dengan
pedoman pengkajian
2. Data dikelompokan (bio-psiko-sosial-
spiritual)
3. Data dikaji sejak pasien masuk sampai
pulang
4. Masalah dirumuskan berdasarkan
kesenjangan antara status kesehatan
dengan norma dan pola asuh fungsi
kehidupan
Persentase (%) = Nilai yang didapat / Nilai
keseluruhan (n) x 100%
B DIAGNOSA
1. Diagnosa Kebidanan berdasarkan
masalah yang telah dirumuskan
2. Diagnosa Kebidanan mencerminkan
PE/PES
3. Merumuskan diagnose kebidanan
actual/potensial
Persentase (%) = Nilai yang didapat / Nilai
keseluruhan (n) x 100%
C PERENCANAAN
1. Berdasarkan Diagnosa Kebidanan
2. Disusun menurut urutan prioritas
3. Rumusan tujuan mengandung komponen
paisen/subyek, perubahan, perilaku,
kondisi pasien atau kriteria.
4. Rencana tindakan mengacu pada tujuan
dengan kalimat perintah, terinci dan jelas
dan atau melibatkan pasien dan keluarga
5. Rencana tindakan menggambarkan
keterlibatan pasien/keluarga
6. Rencana tindakan menggambarkan
kerjasama dengan tim kesehatan lain
Persentase (%) = Nilai yang didapat / Nilai
keseluruhan (n) x 100%
D IMPLEMENTASI
1. Tindakan dilaksanakan mengacu pada
rencana kebidanan
2. Bidan mengobservasi respon pasien
terhadap tindakan kebidanan
3. Revisi tindakan berdasarkan hasil
evaluasi
4. Semua tindakan yang telah dilaksanakan
dicatat ringkas dan jelas
Persentase (%) = Nilai yang didapat / Nilai
keseluruhan (n) x 100%
E EVALUASI
1. Evaluasi mengacu pada tujuan
2. Hasil evaluasi dicatat
Persentase (%) = Nilai yang didapat / Nilai
keseluruhan (n) x 100%
F DOKUMENTASI
1. Menulis pada format yang baku
2. Pencatatan dilakukan sesuai dengan
tindakan yang dilaksanakan
3. Pencatatan ditulis dengan jelas, ringkas,
istilah yang baku dan benar
4. Setiap melakukan tindakan/kegiatan
perawat mencantumkan paraf'/nama jelas,
dan tanggal jam dilakukannya tindakan
5. Berkas catatan kebidanan disimpan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Berdasarkan tabel 2.17
5) Standar Kinerja
Standar kinerja yang diberlakukan di ruang Nusa Indah I
berdasarkan pada standar yang telah ditetapkan. Dilakukan
evaluasi standar kinerja setiap semester (6 bulan) oleh Kepala
Ruang.
b. Fungsi Pengorganisasian
1) Struktur Organisasi

2) Uraian Tugas
a) Kepala Instalasi Rawat Inap
(1) Tanggung Jawab : Pelayanan di instalasi rawat inap
berjalan dengan lancer
(2) Wewenang :
(a) Merencanakan kebutuhan sarana prasarana dan SDM
(b) Memantau dan mengawasi pelaksanaan pelayanan di
instalasi rawat inap
(c) Melakukan evaluasi pelayanan di instalasi rawat inap
dan tindak lanjut
(d) Membuat laporan
(3) Uraian Tugas
(a) Menyusun rencana kebutuhan sarana prasarana
pengadaan alat medis, non medis, bahan habis pakai,
dan obat-obatan
(b) Menyusun kebutuhan SDM beserta kebutuhan
pendidikan pelatihan
(c) Menyusun rencana kegiatan pelayanan di instalasi
rawat inap
(d) Melakukan koordinasi dengan jajaran manajeman
rumah sakit dan instalasi lain
(e) Melaporkan kegiatan instalasi secara berkala dan
incidental
(f) Melaporkan jumlah kunjungan pasien
(g) Melaporkan pencapaian standar pelayanan minimal
(h) Melakukan pembinaan dan pengawasan administrasi,
pencatatan dan pelaporan
(i) Menyelenggarakan dan memimpin rapat di instalasi
rawat inap
(j) Melaksanakan tugas lain atas perintah/kebijakan
direktur
b) Dokter Jaga Rawat Inap
(1) Melaporkan hasil pemeriksaan (Laboratorium, Radiologi,
hasil konsul dan lain-lain) yang diperlukan oleh dokter
spesialis yang merawat untuk ditindak lanjuti
(2) Melaksanakan instruksi/ tindakan/ pengobatan yang telah
dibuat oleh dokter spesialis
(3) Membantu dokter spesialis dalam mengevaluasi
perkembangan pasien yang dirawat dan tanggap dalam
perkembangan kondisi pasien dengan turut berpartisipasi
aktif bersama dokter spesialis yang merawat berupa saran
atau pendapat yang bersifat positif.
(4) Melihat dan memeriksa pasien dengan keluhan dan
memberikan terapi yang sesuai dengan keperluan pada
saat itu dan menulisnya dalam CPPT (Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi) untuk keperluan
evaluasi
(5) Melakukan komunikasi dengan metode SBAR dalam
pelaporan pasien kepada DPJP jika melalui telepon
(6) Membantu dokter spesialis dalam menulis dan
pengontrolan pengobatan termasuk penulisan dalam
rekam medis
(7) Diwajibkan hadir dalam presentasi kasus, termasuk kasus
kematian dan tinjauan kepustakaan dan kegiatan-kegiatan
ilmiah yang diselenggarakan oleh rumah sakit untuk
penyegaran dan peningkatan keterampilan
(8) Menerima pendelegasian tugas untuk melakukan
kunjungan kepada pasien bila dokter spesialis
berhalangan hadir, termasuk pada hari libur.
(9) Harus dapat memberikan penjelasan kepada pasien /
keluarga pasien tentang situasi / kondisi pasien bila
diminta
(10) Mengisi buku komunikasi dokter yang sudah tersedia
tentang pasien-pasien yang perlu perhatian atau follow up
khusus untuk ditindak lanjuti oleh sejawat yang bertugas
jaga berikutnya dengan menggunakan metode SBAR
(11) Wajib melihat pasien yang menpunyai keluhan dan kreatif
dalam menangani pasien yang ada dengan mengenal dan
menguasai kondisi pasien yang dibawah monitoring
(obat-obatan, lab, balance, kurve dan lain-lain)
c) Kepala Ruang Perawatan
(1) Tanggung Jawab
Dalam melaksanakan tugasnya Karu bertanggungjawab
kepada Kepala Instalasi Perawatan / Kepala Instalasi
terhadap hal-hal :
(a) Kebenaran & ketepatan rencana kebutuhan tenaga
keperawatan/kebidanan
(b) Kebenaran & ketepatan program pengembangan
pelayanan keperawatan/kebidanan
(c) Keobyektifan & kebenaran penilaian kinerja tenaga
keperawatan/kebidanan
(d) Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru
(e) Kebenaran & ketepatan Protap / SPO pelayanan
keperawatan/kebidanan
(f) Kebenaran & ketetapan laporan berkala pelaksanaan
pelayanan keperawatan/kebidanan
(g) Kebenaran & ketepatan kebutuhan & penggunaan alat
(h) Kebenaran dan ketetapan pelaksanaan program
bimbingan siswa/ mahasiswa institusi pendidikan
keperawatan/kebidanan
(2) Wewenang
Dalam menjalankan tugasnya, kepala ruangan
mempunyai wewenang sebagai berikut :
(a) Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
(b) Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas
staf keperawatan/kebidanan
(c) Mengawasi, mengendalikan dan menilai
pendayagunaan tenaga keperawatan/kebidanan,
peralatan dan mutu asuhan keperawatan/kebidanan di
ruang rawat
(d) Menandatangani surat & dokumen yang ditetapkan
menjadi wewenang kepala ruangan
(e) Menghadiri rapat berkala dengan kepala instalasi/
kasi/kepala rumah sakit untuk kelancaran pelaksanaan
pelayanan keperawatan/ kebidanan
(3) Uraian Tugas
(a) Melaksanakan fungsi perencanaan (PI) meliputi :
(i) Menyusun rencana kerja Kepala Ruangan
(ii) Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan
pelayanan keperawatan/ kebidanan di ruang rawat
yang bersangkutan
(iii) Menyusun rencana kebutuhan tenaga
keperawatan/ kebidanan dari segi jumlah maupun
kualifikasi untuk di ruang rawat, koordinasi
dengan Kepala Perawat Instalasi/ Ka Instalasi
(b) Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan
(P2) meliputi:
(i) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh
kegiatan pelayanan di ruang rawat, melalui kerja
sama dengan petugas lain yang bertugas di ruang
rawatnya
(ii) Menyusun jadwal/ daftar dinas tenaga
keperawatan/kebidanan & tenaga lain seuai
kebutuhan pelayanan dan peraturan yang berlaku
di rumah sakit
(iii) Melaksanakan orientasi kepada tenaga
keperawatan/kebidanan baru/ tenaga lain yang
akan kerja diruang rawat
(iv) Memberikan orientasi kepada siswa/ mahaasiswa
keperawatan/ kebidanan yang menggunakan
ruang rawatnya sebagai lahan praktek
(v) Memberi orientasi kepada pasien/ keluarganya
meliputi : penjelasan tentang peraturan rumah
sakit, tata tertib ruang rawat, fasilitas yang ada
dan cara penggunaannya serta kegiatan rutin
sehari-hari
(vi) Membimbing tenaga keperawatan/kebidanan
untuk melaksanakan pelayanan/ asuhan
keperawatan/kebidanan sesuai standar
(vii) Mengadakan pertemuan berkala/ sewaktu-waktu
dengan staf keperawatan/ kebidanan dan petugas
lain yang bertugas di ruang rawatnya
(viii) Memberikan kesempatan/ ijin kepada staf
keperawatan/ kebidanan untuk mengikuti
kegiatan ilmiah/ penataran dengan koordinasi
kepala instalasi/ kepala seksi keperawatan
(ix) Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-
obatan sesuai kebutuhan berdasarkan ketentuan/
kebijakan rumah sakit
(x) Mengatur & mengkoordinasikan pemeliharaan
alat agar selalu dalam keadaan siap pakai.
Mendampingi visite dokter dan mencatat
interuksi dokter, khususnya bila ada perubahan
program pengobatan pasien
(xi) Mengelompokan pasien dan mengatur
penempatannya di ruang rawat menurut tingkat
kegawatan, infeksi/ non infeksi untuk kelancaran
pemberian asuhan keperawatan/kebidanan
(xii) Mengendalikan kualitas system pencatatan &
pelaporan asuhan keperawatan/ kebidanan dan
kegiatan lain secara tepat & benar. Hal ini
penting untuk tindakan keperawatan/ kebidanan
(xiii) Memberi motivasi kepada petugas dalam
memelihara kebersihan lingkungan ruang rawat
(xiv) Meneliti/ memeriksa pengisian daftar
permintaan makanan pasien berdasarkan macam
& jenis makanan pasien
(xv) Meneliti/ memeriksa ulang pada saat penyajian
makanan pasien sesuai dengan program dietnya
(xvi) Menyimpan berkas catatan medic pasien
dalam masa perawatan di ruang rawatnya dan
selanjutnya mengambilkan berkas tersebut ke
bagian Medical Record bila pasien keluar/
pulang dari ruang rawat tersebut
(xvii) Membuat laporan harian mengenai
pelaksanaan asuhan keperawatan/ kebidanan
serta kegiatan lainnya diruang rawat,
disampaikan kepada atasannya
(xviii) Membimbing siswa/ mahasiswa
keperawatan/ kebidanan yang menggunakan
ruang rawatnya sebagai lahan praktek
(xix) Memberi penyuluhan kesehatan kepada
pasien/ keluarga sesuai kebutuhan dasar dalam
batas wewenangnya.
(xx) Melakukan serah terima pasien dan lain-lain
pada saat pergantian dinas
(c) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian (P3) meliputi :
(i) Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan
keperawatan/ kebidanan yang telah ditentukan
(ii) Mengawasi & menilai siswa/ mahasiswa
keperawatan/ Kebidanan untuk memperoleh
pengalaman belajar sesuai tujuan program
bimbingan yang telah ditentukan
(iii) Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan/
kebidanan yang berada dibawah tanggung
jawabnya
(iv) Mengawasi, mengendalikan & menilai
pendayagunaan tenaga keperawatan/ kebidanan,
peralatan dan obat-obatan
(v) Mengawasi & menilai mutu asuhan keperawatan/
kebidanan sesuai standar yang berlaku secara
mandiri atau koordinasi dengan tim pengendalian
mutu asuhan keperawatan/ kebidanan
(vi) Ikut berpartisipasi dalam peningkatan mutu rumah
sakit
d) Pengelola data keperawatan/ kebidanan
(1) Menghimpun dan menyusun kebutuhan sumber daya
manusia
(2) Menghimpun dan menyusun kebutuhan sarana prasarana
keperawatan/ kebidanan
(3) Menghimpun jadwal dinas tenaga keperawatan/ kebidanan
(4) Memproses pengajuan surat cuti tenaga keperawatan/
kebidanan
(5) Mengelola SKP tenaga keperawatan/kebidanan
(6) Mengusulkan surat pengajuan rotasi tenaga keperawatan/
kebidanan
(7) Menyiapkan dan mendokumentasikan rapat seksi
keperawatan/ kebidanan
(8) Mengelola presensi tenaga keperawatan/ kebidanan
(9) Membuat laporan tahunan seksi keperawatan/ kebidanan
dengan menghimpun semua ruangan perawat/ bidan.
e) Perawat/ Bidan Primer
(1) Bertugas pada pagi hari
(2) Bersama PA menerima operan tugas jaga dari PA yang
tugas jaga malam
(3) Bersama PA melakukan konfirmasi/ supervise tentang
kondisi pasien segera setelah selesai operan tugas jaga
setiap pasien
(4) Bersama PA melakukan doa bersama sebagai awal dan
akhir tugas, dilakukan setelah selesai operan tugas jaga
malam
(5) Melakukan pre conference dengan semua PA yang ada pada
groupnya setiap awal dinas pagi
(6) Membagi tugas/ pasien kepada PA sesuai beban kerja dan
kemampuan
(7) Melakukan pengkajian, menetapkan masalah/ diagnose dan
perencanaan keperawatan kepada semua pasien yang
menjadi tanggung jawabnya da nada bukti di catatan
keperawatan
(8) Memonitor dan membimbing PA
(9) Membantu tugas PA untuk kelancaran pelaksanaan asuhan
keperawatan
(10) Mengkoreksi, merevisi, dan melengkapi catatan askeb yang
dilakukan oleh PA yang ada dibawah tanggung jawabnya
(11) Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesua tujuan
yang ada dalam perencanaan askeb da nada bukti di catatan
perawatan
(12) Melaksanakan post conference pada setiap akhir dinas dan
menerima laporan akhir tugas jaga dari PA untuk persiapan
operan tugas jaga berikutnya
(13) Mendampingi PA dalam operan tugas jaga kepada PA yang
tugas jaga berikutnya
(14) Memperkenalkan PA yang ada dalam satu grup/ yang akan
merawat selam apasien dirawat kepada pasien/keluarga
baru.
(15) Mendelegasikan tugas kepada PA yang dinas sore/ malam/
hari libur
(16) Melaksanakan pendelegasian tugas penanggung jawab
ruang bilapagi hari tidak bertugas
(17) Menyelenggarakan diskusi kasus/ conference dengan
dokter/ tim kesehatan lain setiap minggu sekali
(18) Menyelenggarakan diskusi kasus/ conference dalam
pertemuan rutin keperawatan di ruangan minimal sebulan
sekali
(19) Menyelenggarakan diskusi kasus/ conference sesuai
prosedur
(20) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
f) Perawat/ Bidan Penanggung Jawab Shift
(1) Bertanggung jawab kelancaran pelayanan di ruangan saat
jaga. ketika sore/ malam dan hari libur
(2) Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir jaga dari
dan kepada PA yang ada dalam satu group
(3) Melakukan konfirmasi/ supervise tentang kondisi pasien
segera setelah selesai operan setiap pasien
(4) Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir tugas yang
dilakukan setelah selesai serah terima operan tugas jaga
(5) Mengikuti pre conference yang dilakukan PP setiap awal
tugas pagi
(6) Melaksanakan asuhan keperawatan/ kebidanan kepada
pasien yang menjadi tanggung jawabnya da nada bukti di
rekam keperawatan/ kebidanannya
(7) Melakukan monitoring respon pasien da nada bukti di rekan
keperawatan/ kebidanannya
(8) Melakukan konsultasi tentang masalah pasien/ keluarga
kepada PP
(9) Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan pada
pasien/ keluarga yang menjadi tanggung jawabnya dan ada
bukti di rekam keperawatan/ kebidanan
(10) Menerima keluhan pasien/ keluarga dan berusaha
mengatasinya
(11) Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua pasien
yang menjadi tanggung jawabnya
(12) Melakukan evaluasi asuhan keperawatan setiap akhir tugas
pada semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya da
nada bukti di rekam keperawatan/ kebidanan
(13) Mengikuti post conference yang diadakan oleh PP pada
setiap akhir tugas dan melaporkan kondisi/ perkembangan
semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya kepada PP
(14) Bila tidak ada PP, wajib memperkenalkan PA yang berada
dalam satu grup yang akan memberikan asuhan
keperawatan/ kebidanan pada jaga berikutnya pada pasien/
keluarga baru
(15) Melaksanakan pendelegasian tugas PP pada sore/ malam/
hari libur
(16) Berkoordinasi dengan penanggung jawab shift jaga/ dokter/
tim kesehatan lain bila ada masalah pasien pada sore/
malam/ hari libur
(17) Mengikuti diskusi kasus/ conference dengan dokter/ tim
kesehatan lain setiap minggu sekali
(18) Mengikuti diskusi kasus/ conference dalam pertemuan rutin
keperawatan/ kebidanan di ruangan
(19) Bertanggungjawab kelancaran pelayanan di ruangan saat
jaga ketika sore/ malam dan hari libur
(20) Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir jaga dari
dan kepada PA yang ada dalam satu grup
(21) Melakukan konfirmasi/ supervise tentang kondisi pasien
segera setelah selesai operan setiap pasien
(22) Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir tugas yang
dilakukan setelah selesaiserah terima operan tugas jaga
(23) Mengikuti pre conference yang dilakukan PP setiap awal
tugas pagi
(24) Melaksanakan asuhan keperawatan/ kebidanan kepada
pasien yang menjadi tanggung jawabnya da nada bukti di
rekam keperawatan/ kebidanan
(25) Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti di
rekam keperawatan/ kebidanan
(26) Melakukan konsultasi tentang masalah pasien/ keluarga
kepada PP
(27) Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan pada
pasien/ keluarga yang menjadi tanggung jawabnya da nada
bukti di rekam keperawatan/ kebidanan
(28) Menerima keluhan pasien/ keluarga dan berusaha
mengatasinya
(29) Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua pasien
yang menjadi tanggung jawabnya
(30) Melakukan evaluasi asuhan keperawatan/ kebidanan setiap
akhir tugas pada semua pasien yang menjadi tanggung
jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan/ kebidanan
(31) Mengikuti post conference yang diadakan oleh PP pada
setiap akhir tugas dan melaporkan kondisi/ perkembangan
semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya kepada PP
(32) Bila tidak ada PP, wajib memperkenalkan PA yang berada
dalam satu group yang akan memberikan asuhan
keperawatan pada jaga berikutnya pada pasien/ keluarga
baru
(33) Melaksanakan pendelegasian tugas PP pada sore/ malam/
hari libur
(34) Berkoordinasi dengan penanggung jawab shift jaga/ dokter/
tim kesehatan lain bila ada masalah pasien pada sore/
malam/ hari libur
(35) Mengikuti diskusi kasus/ conference dengan dokter/ tim
kesehatan lain setiap minggu sekali
(36) Mengikuti diskusi kasus/ conference dalam pertemuan
keperawatan di ruangan
g) Perawat Pelaksana Ruang Perawatan/ Assosiate
(1) Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir jaga dari
dan kepada PA yang ada dalam satu group
(2) Melakukan konfirmasi/ supervise tentang kondisi pasien
segera setelah selesai operan setiap pasien
(3) Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir tugas yang
dilakukan setelah selesai serah terima operan tugas jaga
(4) Mengikuti pre conference yang dilakukan PP setiap awal
tugas pagi
(5) Melaksanakan asuhan keperawatan/ kebidanan kepada
pasien yang menjadi tanggung jawabnya da nada bukti di
rekam keperawatan
(6) Melakukan monitoring respon pasien da nada bukti di
rekam keperawatan
(7) Melakukan konsultasi tentang masalah pasien/ keluarga
kepada PP
(8) Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan pada
pasien/ keluarga yang menjadi tanggung jawabnya da nada
bukti di rekam keperawatan
(9) Menerima keluhan pasien/ keluarga dan berusaha
mengatasinya
(10) Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua pasien
yang menjadi tanggung jawabnya
(11) Melakukan evaluasi asuhan keperawatan/ kebidanan
setiap akhir tugas pada semua pasien yang menjadi
tanggung jawabnya da nada bukti di rekam keperawatan/
kebidanan
(12) Mengikuti post conference yang diadakan oleh PP
pada setiap akhir tugas dan melaporkan kondisi/
perkembangan semua pasien yang menjadi tanggung
jawabnya kepada PP
(13) Bila tidak ada PP, wajib memperkenalkan PA yang
berada dalam satu group yang akan memberikan asuhan
keperawatan/ kebidanan pada jaga berikutnya pada pasien/
keluarga baru
(14) Melaksanakan pendelegasian tugas PP pada sore/
malam/ hari libur.
h) Tenaga Administrasi
(1) Membantu pengurusan administrasi/ jaminan kesehatan
pasien
(2) Melakukan rekapan administrasi/ tindakan pasien setiap
hari kedalam biling computer
(3) Mengisi sensus harian ruangan
(4) Menyelesaikan administrasi pasien pulang
(5) Melakukan pengelolaan instrument/ alat kesehatan
(6) Melakukan pengelolaan rekam medis
(7) Mengantar sampel laboratorium
(8) Menyiapkan alat-alat keperluan (paket untuk pasien)
maupun untuk kebutuhan harian pasien
(9) Menjaga kerapihan dan kebersihan ruangan dan
lingkungannya
(10) Membantu menyiapkan penerimaan pasien baru
(11) Melakukan pengelolaan alat-alat kebutuhan ruangan,
rekam medis dan logistic
(12) Mengantar pasien pulang sampai ke lobby bila diperlukan
(13) Melakukan inventarisasi alat-alat tenun yang digunakan
(14) Melakukan inventarisasi alat-alat kesehatan
(15) Membersihkan lemari es dan lemari obat setiap bulan
(16) Memelihara kerjasama yang baik dengan petugas lain di
lingkungan kerja
(17) Wajib memegang teguh rahasia jabatan
(18) Memelihara kebersihan alat kesehatan
(19) Memelihara kebersihan dan kerapihan ruangan
Dalam kondisi mendesak, akan dilibatkan dalam tindakan
sederhana sesuai dengan kebijakan kepala ruang.

Tabel 2.18 Pelaksanaan Tugas Kepala Ruang


Dilakukan
No Tugas Kepala Ruang (n=1)
Ya Tdk
Membagi staf kedalam grup MPM sesuai dengan
1 
kemampuan dan beban kerja
Membuat jadwal dinas dengan berkoordinasi dengan
2 
Bidan Primer
Membagi klien ke dalam grup MPM sesuai dengan
3 
kemampuan dan beban kerja
4 Melakukan meeting morning 
Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas
5 
Bidan Primer dan Bidan Pelaksana
Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh
6 
staf kebidanan untuk mencapai kinerja yang optimal
Melakukan upaya meningakatkan mutu asuhan
7 kebidanan dengan melakukan evaluasi melalui 
angket setiap klien akan pulang
8 Mendelegasikan tugas ke PPJR pada jaga S/M/L 
9 Berperan serta sebagai konsultan 
Jumlah
Berdasarkan tabel 2.18 dapat diketahui

Tabel 2.19 Pelaksanaan Tugas Perawat/Bidan Primer


Dilakukan
No Tugas Bidan Primer
Ya Tdk
1 Bertugas pagi hari 
Bersama bidan pelaksana menerima operan tugas
2 
jaga dari bidan pelaksana yang jaga malam
Bersama bidan pelaksana melakukan
3 konfirmasi/supervisi tentang kondisi klien segera 
setelah selesai operan dengan petugas jaga malam
Bersama bidan pelaksana melakukan doa bersama
4 sebagai awal dan akhir tugas, dilakukan setelah 
selesai operan jaga malam
Melakuakan pre-conference dengan semua bidan
5 pelaksana yang ada dalam grupnya setiap awal 
dinas pagi
Membagi habis klien kepada bidan pelaksana sesuai
6 
dengan kemampuan dan beban kerja
Melakukan pengkajian, menetapkan masalah atau
diagnosa dan perencanaan kebidanan kepada semua
7 
klien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada
bukti direkam keperawatan
8 Monitor dan membimbing tugas bidan pelaksana 
Membantu tugas bidan pelaksana untuk kelancaran
9 
pelaksanaan asuhan klien
Mengoreksi, merevisi dan melengkapi catatan
10 asuhan kebidanan yang dilakukan oleh bidan 
pelaksana yang ada dibawah tanggung jawabnya
Melakukan evaluasi hasil kepada setiap klien sesuai
11 tujuan yang ada dalam perencanaan asuhan 
kebidanan dan ada dalam rekan kebidanan
Melakuakan post conference pada setiap akhir dinas
dan menerima laporan akhir tugas jaga dari bidan
12 
pelaksana untuk persiapan operan tugas jaga
selanjutnya
Melakukan operan jaga kepada bidan pelaksana
13 
jaga sore diikuti bidan pelaksana jaga pagi
Memperkenalkan bidan pelaksana yang ada dalam
14 satu grup atau yang akan merawat selama klien 
dirawat atau kepada klien atau keluarga yang baru
Mendelegasikan tugas kepada bidan pelaksana pada
15 
S/M/L
Menerima pendelegasian tugas PJ ruang bila pagi
16 
hari tidak bertugas
Menyelenggarakan diskusi kasus dengan dokter dan
17 
tim kesehatan lain setiap seminggu sekali
Menyelenggarakan diskusi kasus dalam pertemuan
18 
rutin kebidanan diruang minimal sebulan sekali
19 Menyelenggarakan diskusi kasus sesuai prosedur 
20 Melakukan tugas lain sesuai dengan uraian tugas 
Jumlah
Berdasarkan tabel 2.19

Tabel 2.20 Pelaksanaan tugas Perawat/Bidan Assosiated


Dilakukan
No Tugas Bidan Pelaksana
Ya Tdk
Melakukan operan tugas setiap awal dan akhir jaga
1 dari dan kepada bidan pelaksana yang ada dalam satu 
grup
Melakukan konfirmasi atau supervisi tentang
2 
kondisi klien segera setelah operan setiap klien
Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir tugas
3 
yang dilakukan setelah selesai operan tugas jaga
Mengikuti pre conference yang dilakukan oleh bidan
4 
primer setiap awal tugas
Melaksanakan asuhan kebidanan ke klien yang
5 menjadi tanggung jawab dan ada bukti direkam 
medis
Melakukan monitoring respon klien dan ada bukti
6 
direkam medis
Melakukan konsultasi tentang masalah klien/
7 
keluarga kepada bidan primer
Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan
8 kepada klien yang menjadi tanggung jawabnya dan 
ada bukti direkam medis
Menerima keluhan klien/ keluarga dan berusaha
9 
mengatasinya
Melengkapi catatan asuhan kebidanan pada semua
10 
klien yang menjadi tanggung jawabnya
Melakukan evaluasi asuhan kebidanan pada semua
11 
klien yang menjadi tanggung jawabnya
Mengikuti post conference yang diadakan oleh bidan
primer pada setiap akhir tugas dan melaporkan
12 
kondisi dan perkembangan semua klien yang
menjadi tanggung jawabnya kepada klien

Bila tidak ada bidan primer wajib mengenalkan


13 
bidan pelaksana yang ada dalam grup yang akan
memberikan asuhan kebidanan pada jaga berikutnya
kepada klien/ keluarga baru

Melakukan pendelegasian tugas bidan primer pada


14 
S/M/L
Berkoordinasi dengan bidan penanggung jawab
15 ruang/Dokter/ Tim kesehatan lain bila ada masalah 
klien pada S/M/L
Mengikuti diskusi kasus dengan dokter atau tim
16 
kesehatan lain setiap seminggu sekali
Mengikuti diskusi kasus dalam pertemuan rutin
17 
kebidanan diruangan
Melaksakan tugas lain sesuai uraian tugas bidan
18 
pelaksana
Jumlah
Berdasarkan 2.20

Proses manajemen keperawatan (MPKP, ronde, hub professional,


meeting morning, , PKK Evaluasi pasien baru)
2. Pengaturan Jadwal Dinas
Pengaturan jadwal jaga dilakukan dengan sistem shift yang terbagi
dalam 3 shift yaitu shift pagi lama waktu dinas 7 jam dari jam 07.30
WIB-14.30 WIB, shift siang lama waktu dinas 5 jam dari jam 14.30
WIB-19.30 WIB,dan shift malam lama waktu dinas 12 jam dari
jam 19.30 WIB-07.30 WIB.

3. Pengaturan Daftar Pasien


Pasien dalam ruang Nusa Indah I terdapat 2 ruang observasi untuk
pemantauan pasien VIP, 1 ruang tindakan digunakan untuk USG,
2 ruang isolasi digunakan untuk pasien yang perlu penangan dan
observasi khusus seperti PEB dan penyakit menular, serta 7 ruang
bersalin untuk tindakan persalinan.
4. Pengorganisasian Klien

5. Sistem Penghitungan Tenaga


BOR = Jumlah Perawatan nx 100%
Jumlah TT x Jumlah 1 Periode
BOR Mei = 62 x 100% = 16,67%
12x31
Tenaga Bidan =

c. Fungsi Pengarahan
1) Operan
Operan dilakukan saat pergantian shift, dan dilakukan Bersama
sama dengan seluruh perawat dan bidan di ruangan. Ketua tim dan
anggota shift akan melaporkan pasien yang telah diberikan
tindakan dan evaluasi tindakan untuk dapat dilakukan pada shift
selanjutnya.
Tabel 2.21 Tabel Pelaksanaan Serah Terima Tugas Jaga (Operan)
di Ruang Nusa Indah I
Dilakukan
No Variabel Yang Dinilai
Ya Tdk
1 Serah terima didahului dengan doa bersama 
Komunikasi antar pemberi tanggung jawab
2 dan penerima tanggung jawab dilakukan 
didepan pintu dengan suara pelan/ tidak ribut
Menyebutkan identitas klien, diagnose
medis, diagnose keperawatan, tindakan
3 
keperawatan yang telah dilakukan beserta
waktu pelaksanaannya dan evaluasinya
menginformasikan jenis rencana dan waktu
4 rencana tindakan kebidanan yang belum 
dilaksanakan
Menyebutkan perkembangan klien yang ada
5 
selam shift
Menginformasikan pendidikan kesehatan
6 yang telah diberikan (bila ada) 

7 mengevaluasi hasil tindakan kebidanan 


Menyebutkan tindakan medis beserta
8 waktunya yang dilakukan selama shift 

Menyebutkan tindakan medis yang belum


9 
dilakukan selama shift
Menginformasikan kepada klien/ keluarga
10 nama perawat pada shift berikutnya pada 
setiap akhir tugas
Memberi salam pada klien, keluarga serta
mengobservasi dan menginspeksi keadaan
11 
klien, menanyakan keluhan-keluhan klien
(dalam rangka klasifikasi)
Jumlah

2) Pre Dan Post Conference


Pre dan Post conference dalam ruang Nusa Indah I, dilakukan
bersamaan dengan kegiatan operan, sehingga pada tahap operan
disampaikan berbagai hal yang berkaitan dengan aspek pre dan
post conference untuk rencana asuhan kebidanan yang akan
dilakukan terhadap pasien. Sedangkan untuk kegiatan post
conference di Ruang Nusa Indah I belum tampak disetiap akhir sift.
Tabel 2.22 Pelaksanaan Kegiatan Pre Conference di Ruang Nusa
Indah I
Dilakukan
No Variabel Yang Dinilai
Ya Tdk
1 Menyiapkan ruangan/ tempat 
Menyiapkan rekam medis klien yang menjadi
2 
tanggung jawabnya
3 Menjelaskan tujuan dilakukan pre conference 
4 Memandu pelaksaanan pre conference 
Menjelaskan masalah kebidanan klien, dan
5 rencana keperawatan yang menjadi tanggung 
jawabnya
Membagi tugas kepada bidan pelaksana sesuai
6 kemampuan yang dimiliki dengan 
memperhatikan keseimbangan kerja
Mendiskusikan cara dan strategi pelaksanaan
7 
asukan klien/ tindakan

8 Memotivasi untuk memberikan tanggapan dan 


penyelesaian masalah yang sedang didiskusikan
Mengklarifikasi kesiapan bidan pelaksana
9 untuk melaksanakan asuahan kebidanan kepada 
klien yang menjadi tanggung jawabnya
Memberi reinforcement positif pada bidan
10 
pelaksana
11 Menyimpulkan hasil pre conference 
Jumlah
Berdasarkan tabel 2.22

Tabel 2.23 Pelaksanaan Kegiatan Post Conference di Ruang Nusa


Indah I
Dilakukan
No Variabel Yang Dinilai
Ya Tdk
1 Menyiapkan ruangan/ tempat 
Menyiapkan rekam medik klien yang menjadi
2 
tanggung jawabnya
Menjelaskan tujuan dilakukannya post
3 
confernce
Menerima penjelasan dari bidan pelaksana
4 tentang hasil tindakan/ hasil asuhan kebidanan 
yang telah dilakukan oleh bidan pelaksana
Mendiskusikan masalah yang ditemukan dalam
5 memberikan askep klien dan mencari upaya 
penyelesaian masalahnya
6 Memberi reinforcement pada bidan pelaksana 
7 Menyimpulkan hasil post conference 

8 Mengklarifikasi klien sebelum melakukan 


operan tugas jaga shift jaga berikutnya
Jumlah

3) Motivasi Kepada Bidan


Bentuk motivasi kepada bidan adalah suatu usaha yang
dilakukan kepada bidan untuk meningkatkan kinerja serta kualitas
dan kuantitas bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada
klien, motivasi ini dapat berupa apresiasi dari KaRu terhadap
kinerja bidan jaga, serta adanya suatu reward yang diberikan pada
bidan tersebut.
Tabel 2.24 Tabel Pelaksanaan Meeting Morning di Ruang
Nusa Indah I
No Variabel Yang Dinilai Dilakukan
Ya Tdk
KaRu menyiapkan tempat untuk melakukan
1 
meeting morning
KaRu memberikan pengarahan pada staf
2 dengan materi yang telah disiapkan 
sebelumnya
KaRu melakukan klarifikasi apa yang telah
3 
disampaikan kepada staf
Memberikan kesempatan pada staf untuk
4 mengungkapkan permasalahn yang muncul 
diruangan
Bersama staf mendiskusikan pemecahan
5 
masalah yang dapat ditempuh
KaRu memberi motivasi dan reinforcement
6 
pada staf
Jumlah 6 0
Berdasarkan tabel 2.24
4) Pendelegasian
Di Ruang Nusa Indah I pendelegasian dilakukan dengan
penyerahan kewenangan. Di Ruang Nusa Indah I pendelegasian
dilakukan oleh Kepala ruang kepada ketua tim untuk melakukan
evaluasi pada perawat atau bidan pelaksana jika kepala ruang tidak
berada ditempat atau memiliki kepentingan yang lain. Selain itu
ketika dokter jaga tidak bisa memberikan advice karena sedang ada
kepentingan lain, dokter jaga akan meminta dokter lain untuk
memberikan advice.
5) Supervisi
Di ruang Nusa Indah I, supervisi dilakukan oleh ketua tim dan
pelaksana atau kepala ruang untuk melakukan penilaian terhadap
kinerja atau kompetensi ketua tim atau bidan pelaksana dalam
memberikan asuhan kebidanan pada klien. Supervisi bidan
dilakukan secara terencana dengan memberitahu perawat atau
bidan yang akan dinilai, atau dilakukan secara tidak terencana atau
dalam bentuk sidak.
6) Ronde
Ronde kebidanan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi permasalahan klien yang dilaksanakan oleh
perawat/bidan yang melibatkan klien untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan. Akan tetapi pada kasus
tertentu harus dilakuan oleh perawat primer atau konselor, KaRu,
Perawat/bidan associated yang perlu juga melibatkan seluruh
anggota tim. Di Ruang Nusa Indah I ronde kebidanan dilakukan
oleh bidan pelaksana bersamaan KaTim, KaRu dan dokter jaga
dalam mengatasi masalah klien.
Tabel 2.25 Pelaksanaan Kegiatan Ronde Kebidanan di Ruang Nusa
Indah I
Observasi
No Kegiatan
Ya Tdk
1 Pra-Ronde
Menentukan kasus dan topik (masalah yang
a 
tidak teratasi dan masalah yang langka)
b Menentukan tim ronde 
c Mencari sumber literature 
d Membuat proposal 
Mempersiapkan pasien : informed consent dari
e 
pengkajian
Diskusi : Apa diagnosis kebidanan? Apa data
f 
yang mendukung?
Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?
g Dan apa hambatan yang ditemukan selama 
perawatan
2 Pelaksanaan Ronde
Penjelasan tentang pasien oleh bidan primer
yang difokuskan pada masalah kebidanan dan
a rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan 
atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas
yang perlu didiskusikan
Diskusi antara anggota tim tentang kasus
b 
tersebut
Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau
konselor atau kepala ruangan tentang masalah
c 
pasien serta rencana tindakan yang akan
dilakukan
3 Pasca Ronde
a Evaluasi, revisi dan perbaikan 
Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan
b 
diagnosis, intervensi kebidanan selanjutnya
Jumlah 10 2
Berdasarkan tabel 2.25
d. Pengendalian
Bentuk – bentuk pengawasan dan pengendalian
1) Pencatatan dan pelaporan pengadaan barang / alat habi s pakai atau
alat kesehatan
a) Bon pemesanan barang/alat habi pakai
b) Pencatatan pemesanan barang atau alat habis pakai atau alat
kesehatan diterima oleh bagian umum untuk diferifikasi dan
diserahkan ke bagian pengadaan
c) Pencatatan barang/alat habis pakai atau alat kesehatan yang
belum terealisasi
2) Pencatatan dan pelaporan tenaga tentang pelayanan pasien
a) Dokumen rekam medis pasien
b) Buku laporan kegiatan harian
3) Pencatatan dan pelaporan tentang perlengkapan peralatan di unit
pelayanan
a) Membuat intentaris alat di unit pelayanan
b) Dilaporka kepada atasan langsung (kepala ruangan)
4) Langkah – langkah dalam proses pengendalian
Empat langkah dasar yang harus dilakukan :
a) Membuat standar untuk pelaksanaan :
(1) Standar kualitas adalah suatu mutu dari bahan jadi
dan pelayanan serta jasa yang harus ditentukan atau
dibuat patokan (tolok ukur)
(2) Standar kuantitas adalah ukuran berat, jumlah, dsn
volume yang diwujudkan dalam ukuran bentuk
(3) Standar biaya adalah harga taksiran dari suatu barang
atau jasa yang digunakan untuk mengukur bagian luar
(4) Standar prosedur adalah sebagai cara yang benar
untuk kegiatan sehari –hari dalam proses
penyelenggaraan pelayanan.
b) Melatih tenaga keperawatan untuk memahami dan
melaksanakan standar –standar yang telah dietapkan
c) Memonitor, melihat, mngekur, mengecek pelaksana yang
dilakukan kemudian dan kemudian membangdingkan
antara pelaksanaa kegiatan yang beenar –benar dilakukan
dengan standar yang telah dilakukan sebelumnya
d) Menetapkan tindakan perbaikan atau koreksi utuk
mengatasi penyimpangan dengan melaksanakan adara
acara yang telah disepakati bersarkan kwgiatan tersadahu
5) Indikator Mutu
6) Audit Dokumentasi Asuhan
7) Survey Kepuasan
8) Survey Masalah Pasien

BAB III Analisa Masalah


Identifikasi Masalah
Prioritas Masalah
Rencana Strategi

Bab Iv Pelaksanaan Dan Pembahasan

A. Penyiapan Perangkat
B. Fungsi Perencanaan
1. Visi Ruangan
2. Misi Ruang
3. Standar Operasional Prosedur
4. Standar Asuhan
5. Standar Kinerja
C. Fungsi Pengorganisasian
1. Struktur Organisasian
2. Uraian Tugas
3. Pengaturan Tugas
4. Pengaturan Jadwal Dinas
5. Pengaturan Daftar Pasien
6. Sistem Penghitungan Tenaga
D. Fungsi Pengarahan
1. Operan
2. Pre Dan Post Conferent
3. Motivasi Kepada Bidan
4. Pendelegasian
5. Supervisi
6. Ronde Kebidanan
E. Pengendalian
1. Indikator Mutu
2. Audit Dokumentasi
3. Survey Kepuasan
4. Survey Masalah Pasien

Bab V Kesimpulan Dan Saran

A. Kesimpulan
B. Saran

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai