Anda di halaman 1dari 35

BAB II

GAMBARAN UMUM INSTITUSI

A. Gambaran Umum RSUD Sleman

1. Sejarah RSUD Sleman

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman saat ini merupakan

Satuan Kerja Organisasi Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Sleman yang berloka si di jalur strategis jalan

raya Yogyakarta-Magelang atau jalan Bhayangkara 48, Murangan,

Triharjo, Sleman. Sebagai RSUD pertama yang dimiliki Pemerintah

Kabupaten Sleman, telah bertipe/kelas B Pendidikan, dengan status

kelembagaan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang

merupakan bagian dari Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman.

Sebelumnya sejak tahun 2003 sampai dengan 2009 merupakan Lembaga

Teknis Daerah (LTD) dengan status kelembagaan sebagai “Setara

Badan”. Dikatakan RSUD pertama milik Pemerintah Kabupaten Sleman,

karena sejak tahun 2010 telah mulai beroperasi RSUD Prambanan

dengan kelas D, yang juga milik Pemerintah Kabupaten Sleman.

RSUD Sleman yang sejak awal lebih dikenal sebagai “Rumah Sakit

Murangan” memiliki sejarah eksistensi yang panjang sejak zaman

penjajahan Belanda, Jepang hingga masa kemerdekaan. Pada Zaman

Kolonial Belanda dikenal sebagai Klinik Pabrik Gula di Medari, hingga

kemudian sempat dikenal pula sebagai Klinik Rumah Sakit Bethesda,


Yogyakarta, di Medari. Akan tetapi semenjak Proklamasi kemerdekaan,

masyarakat Kabupaten Sleman, Kulon Progo, hingga Magelang wilayah

timur lebih mengenal sebagai “Rumah Sakit Murangan”. Bahkan hingga

sekarang meskipun nama “RSUD Sleman” sudah ditetapkan sejak tahun

1977, namun nama “Rumah Sakit Murangan lebih lekat dan lebih

familier bagi masyarakat stakeholders.

Tahun 1977 RSUD Sleman dinyatakan berdiri secara resmi sebagai

Rumah Sakit Umum Pemerintah dengan tipe D berdasarkan Surat

Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: 01065/Kanwil/1977. Status tipe D

ini dimiliki RSUD Sleman selama lebih dari sepuluh tahun. Perubahan

tipe/kelas D ke kelas C diperoleh pada tanggal 15 Pebruari 1988. Setelah

berjalan selama 13 tahun sebagai RSUD tipe/kelas C, RSUD Sleman

dinaikkan tipenya, setelah dinyatakan memenuhi persyaratan dalam

penilaian Tim Departemen Kesehatan RI. Kenaikan kelas C ke kelas B

Non-Pendidikan tersebut diperoleh dengan Surat Keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1631/Menkes/SK/XII/2003

tentang Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Milik

Pemerintah Kabupaten Sleman pada tanggal 3 desember 2003. Pada

akhir tahun 2010 RSUD Sleman dinyatakan telah memenuhi syarat untuk

ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah, berdasarkan

Keputusan Bupati Sleman, nomor 384/Kep.KDH/A/2010.


Berikut beberapa penghargaan yang telah diperoleh RSUD Sleman

hingga tahun 2014 :

AKREDITASI dan ISO

a. Tahun 2008 RSUD Sleman meraih predikat lulus ISO 9001: 2000

dan lulus renual ISO 9001:2008 tahun 2012 dari SGS United of

Kingdom

b. Tahun 1998 RSUD Sleman memperoleh kelulusan atas Penilaian

Akrediatsi Rumah Sakit 5 Pelayanan Dasar

c. Tahun 2011 RSUD Sleman memperoleh kelulusan atas Penilaian

Akreditasi Rumah Sakit 16 Pelayanan dengan status “PENUH” dari

Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

d. Tahun 2015 lulus atas Penilaian Akreditasi Rumah Sakit 16

Pelayanan dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) versi 2012

dengan status “PARIPURNA”.

2. Visi dan Misi

a. Visi

Menjadi Rumah Sakit Andalan masyarakat menuju terwujudnya

Sleman Smart Regency pada tahun 2019.

b. Misi

1) Meningkatkan tata kelola RSUD Sleman dengan didukung

sistem informasi manajemen terintegrasi.

2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan

terjangkau semua lapisan masyarakat.


3) Menyediakan wahana pendidikan, penelitian, pelatihan dan

pengembangan tenaga kesehatan.

3. Maklumat

“Kami seluruh pegawai RSUD SLEMAN siap mematuhi dan

melaksanakan standar pelayananuntuk memberikan pelayanan terbaik

yang berfokus pada pasien, dan apabila tidak menepatinya siap menerima

sanksi sesuai peraturan yang berlaku”.

4. Motto

Mitra Kesehatan Anda.

5. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai melalui misi pertama adalah:

a. Tujuan yang ingin dicapai melalui misi pertama adalah :

1) Meguatkan tata kelola rumah sakit.

2) Menigkatkan pengelolaan prasarana dan sarana rumah sakit.

3) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

b. Tujuan yang ingin dicapai melalui misi kedua adalah meningkatkan

mutu pendidikan, penelitian, pelatihan dan pengembangan tenaga

kesehatan.

c. Tujuan yang ingin dicapai melalui misi ketiga adalah meningkatkan

kualitas kesehatan masyarakat.

6. Logo

Konsep dasar Logo Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman

brasal dari lambang rumah sakit yaitu tanda tambah (+). Gambar
lambang rumah sakit (+), kemudian dibentuk kembali menjadi dua

gambar yaitu gambar berwarna biru mengandung makna “pengelola

rumah sakit” dengan gambar yang berwarna hijau melambangkan

“masyarakat pengguna pelayanan”. Pembentukan dua gambar

menghasilkan garis melengkung menyerupai tipografi huruf S, untuk

menunjukkan rumah sakit ini milik pemerintah kabupaten sleman, dan

menjadi kebanggan masyarakat kabuoaten sleman selaras dengan isi

RSUD sleman adalah “Menjadi Rumah Sakit Andalan di Kabupaten

Sleman”.

Keberadaan dan keberhasilan rumah sakit dlam mewujudkan visi

dan melaksanakan misi, tugas, dan fungsinya ditentukan oleh

kemampuan pengelola ruma sakit sebagai penyedia pelayanan dalam

menjalin hubungan kemitraan yang baik dengan masyarakat penerima

pelayanan.Hal ini selaras dengan motto RSUD sleman yaitu “Mitra

Kesehatan Anda”.

Warna pada logo RSUD selaman dapat dijelaskan bahwa warna biru

melambangkan kekuatan dan kesederhanaan.Warna gradasi dari biru tua

ke biru muda memiliki makna segenap jajaran pengelola rumah sakit

harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini

sesuai dengan misi pertama RSUD sleman yakni :“Menyelenggarakan

Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas, Paripurna, dan Terjangkau

dengan Dukungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran/

Kesehatan yang Memadai”.


Sedangkan warna hijau bermakna ketulusan, keikhlasan, dan

kesungguhan hati,. Makna ini diwujudkan dalam maklumat pelayanan

RSUD sleman yakni : “Dengan Tulus Ikhlas dan Kesungguhan Hati,

Kami Bertekad Mematuhi dan Melaksanakan Standar Pelayanan

untuk Memberikan Pelayanan Terbaik yang Berfokus Kepada

Pasien”.

Kemitraan pengelola RSUD sleman dengan masyarakat pengguna

pelayanan dan para pemangku kepentingan yang dilambangkan dalam

dua bentuk gambar logo, memiliki kesesuaian dengan misi kedua RSUD

sleman yaitu :“Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Melalui

Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Upaya Pengembangan

Jejaring (Networking) Pelayanan dan Kemitraan”.

7. Nilai-Nilai Dasar

Upaya mewujudkan visi dan misi didasari dengan berbagai nilai

dasar. Nilai-nilai dasar menjiwai dan menjadi pegangan/pedoman bagi

direksi, satuan kerja manajemen, satuan kerja produksi (staf medis,

keperawatan dan fungsional lain) dan seluruh karyawan dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

Nilai-nilai dasar organisasi untuk mencapai visi dan misi RSUD

Sleman adalah sebagai berikut :

a. Profesionalisme, bahwa dalam melakukan tugas dan atau kewajiban

harus dilandasi oleh :


1) Standar pelayanan profesi yaitu ukuran-ukuran dan prosedur

yang harus dipatuhi dalam melaksanakan tugas profesinya,

2) Kompetensi yaitu pelaksanaan tugas yang sesuai dengan

kemampuan, keahlian dan kewenangannya,

3) Intergritas yaitu kesadaran dalam bersikap untuk melaksanakan

tugas dengan menjunjung tinggi etika,

4) Responsif yaitu sikap tanggap terhadap situasi dan kondisi yang

berkembang khususnya dalam melaksanakan tugas profesinya.

b. Kebersamaan, bahwa pelayanan terbaik kepada masyarakat di

rumah sakit hanya akan dicapai apabila melibatkab peran seluruh

komponen karyawan secara sinergis. Konsekuensinya adalah bahwa

dalam melaksanakan tugas dimanapun posisinya dalam organisasi

harus dilandasi oleh sikap, tanggung jawab dan kepentingan bersama

diantara seluruh anggota organisasi.

c. Transparansi, bahwa berbagai data dan informasi yang secara

substantif dan normatif boleh/dapat dikonsumsi atau diketahui oleh

pihak lain (dalam/luar organisasi) maka akses terhadap informasi

tersebut harus dibuka dengan tetap memegang prinsip kehati-hatian

dan kewajiban untuk menjaga rahasia negara dan jabatan

d. Disiplin, bahwa dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus

dilandasi oleh ketaatan dan kepatuhan tanpa paksaan dan atau tanpa

pengawasan, melainkan dengan kesadaran yang tinggi terhadap

peraturan dan norma yang berlaku.


e. Tanggung jawab, bahwa dalam melaksanakan tugas atau kewajiban

harus memegang teguh prinsip kehati-hatian dan kesadaran akan

segala resiko yang akan terjadi sehingga tugas tidak hanya sekedar

dilaksanakan melainkan dengan dilandasi semangat agar diperoleh

hasil yang memuaskan dari segala aspek.

f. Efisien, bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi selalu

didasarkan pada upaya pengorbanan sumber daya tertentu dengan

hasil maksimal baik dari sisi biaya, waktu, tenaga maupun

sumberdaya lainnya.

g. Kepuasan pelanggan, bahwa dalam melaksanakan tugas

jabatan/profesi selalu diorientasi pada upaya mencapai kualitas

optimal (pelayanan prima) sehingga tercapai kepuasan

konsumen/masyarakat (custumer satisfaction) sebagai pelanggan

RSUD.

8. Isu-Isu Strategis

Isu-Isu strategis yang ada pada urusan kesehatan adalah :

a. Terbatasnya sumberdaya kesehatan.

b. Belum optimalnya pelayanan kesehatan.

c. Masih adanya ancaman penyakit menular maupun penyakit yang

tidak menular.

d. Masih terdapat penduduk miskin yang belum mendapat jaminan

kesehatan.
e. Meningkatnya kemungkinan bahaya/bencana alam (Gunung Merapi,

Gempa Bumi, Banjir dan lain-lain.

9. Struktur Organisasi dan Kelembagaan

Rumah Sakit Umum Daerah Sleman berdasarkan Peraturan Daerah

Nomor 11 tahun 2016 tentang OrganisasiPerangkat Daerah dan Peraturan

Bupati Sleman Nomor: 48 Tahun 2009, Tentang Uraian tugas, fungsi dan

tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sleman, yang diberlakukan sejak

31 Desember 2009, Uraian tugas, fungsi dan tata kerja RSUD Sleman

masih menggunakan Peraturan Bupati Sleman Nomor 48 Tahun 2009.

Hal ini dikarenakan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 belum

menjabarkan lebihlanjut dalam Peraturan Bupati tentang Uraian tugas,

fungsi dan tata kerja RSUD Sleman (masih menunggu Peraturan

Presiden sebagai penjabaran lebih lanjut dari Peraturan Pemerintah

Nomor 18 Tahun 2016).

Dalam melaksanakan tugas tersebut RSUD Sleman

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan teknis bidang pengelolaan pelayanan

kesehatan masyarakat.

b. Pelaksanaan tugas bidang pelayanan kesehatan masyarakat.

c. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pelayanan kesehatan

masyarakat.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.


Bagan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

DIREKTUR
e.Hastary, M.Kes
dr. Joko
f.
WAKIL DIREKTUR
Drg. Senik Windyanti, M.Kes

Kelompok Jabatan Fungsional

Bidang Pelayanan Medis Bidang Penunjang & Bagian Tata Usaha


& Keperawatan Sarana
drg. Restu Indah Nuryani, drg. Ike Senja Rahmadiyani drs. Bambang Basusanto
M. Kes

Seksi Pelayanan Seksi Pelayanan


Penunjang Kesehatan
Wawan Kusugiharjo, SKM, Hariyanto, SKM, MPH
M.Kes

Seksi Pelayanan Medis Seksi Keperawatan


drg. Siti Nurehasanah, M. Sugeng Supriyanto, AMK
Kes

Sub Bagian Umum & RT


Sri Wandansari A, SKM

Sub Bagian Kepegawaian


Eko Raharjo, SKM, MPH

Sub Bagian Keuangan & Akutansi


Arini Wulandari, SE. Ak

Sub Bagian Perencanaan & Evaluasi


Tri Saktiyono, S.ST

Gambar 2.1 Bagan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Sleman.
Susunan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Sleman terdiri dari :

a. Direktur

Direktur dalam melaksanakan tugas berdasarkan kebijakan yang

ditetapkan Bupati.

b. Wakil Direktur

Wakil direktur mempunyai tugas :

1) Membantu Direktur menyelenggarakan pelayanan kesehatan

masyarakat.

2) Mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi.

3) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

c. Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan

Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan mempunyai tugas

menyelenggarakan dan mengoordinasikan pelayanan medis dan

keperawatan. Bidang-Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan

dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Penyusunan rencana kerja Bidang Pelayanan medis dan

keperawatan. Perumusan kebijakan teknis pelayanan medis dan

keperawatan.

2) Penyelenggaraan dan pengoordinasian pelayanan medis.

3) Penyelenggaraan dan pengoordinasian pelayanan keperawatan.

4) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja

Bidang Pelayanan medis dan keperawatan.


Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan terdiri dari :

1) Seksi pelayanan medis

Seksi Pelayanan Medis mempunyai tugas

menyelenggarakan dan mengoordinasikan pelayanan medis.

Seksi Pelayanan Medis dalam menjalankan tugas mempunyai

fungsi sebagai berikut :

a) Penyusunan rencana kerja seksi pelayanan medis.

b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan

medis.

c) Penyelenggaraan pengoordinasian pelayanan medis.

d) Penyelenggaraan analisis kebutuhan tenaga medis.

e) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan tenaga

medis.

f) Penyelenggaraan pelayanan medis pada instalasi rawat

jalan.

g) Penyelenggaraan pelayanan medis pada instalasi rawat

darurat.

h) Penyelenggaraan pelayanan medis pada instalasi rawat inap.

i) Penyelenggaraan pelayanan medis pada instalasi perawatan

intensif.

j) Penyelenggaraan pelayanan medis pada instalasi bedah

sentral.
k) Penyelenggaraan pelayanan medis pada instalasi rekam

medis.

l) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja

Seksi Pelayanan Medis.

2) Seksi Keperawatan

Seksi Keperawatan mempunyai tugas menyelenggarakan

dan mengoordinasikan pelayanan keperawatan. Seksi

Keperawatan dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi

sebagai berikut :

a) Penyusunan rencana kerja Seksi Keperawatan.

b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan

keperawatan.

c) Penyelenggaraan pengoordinasian pelayanan keperawatan.

d) Penyelenggaraan analisis kebutuhan tenaga keperawatan.

e) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan tenaga

keperawatan.

f) Penyelenggaraan asuhan keperawatan.

g) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan pada instalasi

rawat jalan.

h) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan pada instalasi

rawat darurat.

i) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan pada instalasi

rawat inap.
j) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan pada instalasi

perawatan intensif.

k) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan pada instalasi

bedah sentral.

l) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja

Seksi Keperawatan.

d. Bidang Penunjang dan Sarana

Bidang Penunjang dan Sarana mempunyai tugas

menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelayanan penunjang

dan pengelolaan sarana pelayanan kesehatan. Bidang Penunjang dan

Sarana dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi sebagai

berikut :

1) Penyusunan rencana kerja Bidang Penunjang dan Sarana.

2) Perumusan kebijakan teknis pelayanan penunjang dan

pengelolaan sarana pelayanan kesehatan.

3) Penyelenggaraan dan pengoordinasian pelayanan penunjang.

4) Penyelenggaraan dan pengoordinasian pengelolaan sarana

pelayanan kesehatan.

5) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang

Penunjang dan Sarana.


Bidang Penunjang dan Sarana terdiri dari :

1) Seksi Pelayanan Penunjang

Seksi Pelayanan Penunjang mempunyai tugas

menyelenggarakan dan mengoordinasikan pelayanan penunjang.

Seksi Pelayanan Penunjang dalam melaksanakan tugas

mempunyai fungsi sebagai berikut :

a) Penyusunan rencana kerja Seksi Pelayanan Penunjang.

b) Penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis pelayanan

penunjang.

c) Penyelenggaraan pengoordinasian pelayanan penunjang.

d) Penyelenggaraan analisis kebutuhan sarana dan pelayanan

penunjang

e) Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi

radiologi.

f) Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi

patologi klinik.

g) Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi

patologi anatomi.

h) Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi

farmasi.

i) Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi gizi.

j) Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi kamar

jenazah
k) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja

Seksi Pelayanan Penunjang

2) Seksi Sarana Pelayanan Kesehatan

Seksi Sarana Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas

menyelenggarakan dan mengoordinasikan pengelolaan sarana

pelayanan kesehatan. Seksi Sarana Pelayanan Kesehatan dalam

melaksanakan tugas mempunyai fungsi sebagai berikut :

a) Penyusunan rencana kerja Seksi Sarana Pelayanan

Kesehatan.

b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengelolaan

sarana pelayanan kesehatan.

c) Penyelenggaraan pengoordinasian pengelolaan sarana

pelayanan kesehatan.

d) Penyelenggaraan analisis kebutuhan sarana pelayanan

kesehatan .

e) Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi sarana

medis.

f) Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi sarana

non medis.

g) Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi sarana

sanitasi.

h) Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi

teknologi informasi.
i) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja

Seksi Sarana Pelayanan Kesehatan.

e. Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan urusan

umum, rumah tangga, kepegawaian, perencanaan, evaluasi,

keuangan dan akuntansi. Bagian Tata Usaha untuk melaksanakan

tugas mempunyai tugas sebagai berikut :

1) Penyusunan rencana kerja Bagian Tata Usaha.

2) Perumusan kebijakan teknis ketatausahaan.

3) Penyelenggaraan urusan umum dan rumah tangga.

4) Penyelenggaraan urusan kepegawaian.

5) Penyelenggaraan urusan perencanaan dan evaluasi.

6) Penyelenggaraan urusan keuangan dan akuntansi.

7) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja

Bagian Tata Usaha.

Bagian Tata Usaha Terdiri dari :

1) Sub bagian Umum dan Rumah Tangga

Sub bagian Umum dan Rumah Tangga mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan umum dan rumah tangga. Sub bagian

Umum dan Rumah Tangga dalam menyelenggarakan tugas

mempunyai fungsi sebagai berikut :

a) Penyusunan rencana kerja Sub bagian Umum dan Rumah

Tangga
b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan umum

dan rumah tangga

c) Penyelenggaraan urusan surat-menyurat, kearsipan,

kepustakaan, perlengkapan dan rumah tangga.

d) Penyelenggaraan pelayanan informasi dan pengaduan.

e) Penyelenggaraan kehumasan.

f) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja

Sub bagian Umum dan Rumah Tangga

2) Sub bagian kepegawaian

Sub bagian kepegawaian mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan kepegawaian. Sub bagian

Kepegawaian dalam menyelenggarakan tugas mempunyai

fungsi sebagai berikut :

a) Penyusunan rencana kerja Sub bagian Kepegawaian.

b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan

kepegawaian.

c) Penyusunan bahan rencana kebutuhan pegawai,

pengembangan pegawai, kepangkatan, hak dan kewajiban

pegawai, pembinaan pegawai serta tata usaha kepegawaian.

d) Penyelenggaraan fasilitas pendidikan, penelitian dan

pelatihan.

e) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja

Sub bagian Kepegawaian.


3) Sub bagian Perencanaan dan Evaluasi

Sub bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan perencanaan dan evaluasi. Sub bagian

Perencanaan dan Evaluasi dalam melaksanakan tugas

mempunyai fungsi sebagai berikut :

a) Penyusunan rencana kerja Sub bag Perencanaan dan

Evaluasi.

b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan

perencanaan dan evaluasi.

c) Pengoordinasian penyusunan rencana kerja.

d) Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan.

e) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja

Sub bagian Perencanaan dan Evaluasi.

4) Sub bagian Keuangan dan Akutansi

Sub bagian Keuangan dan Akutansi mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan keuangan. Sub bagian Keuangan dan

Akutansi dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi sebagai

berikut :

a) Penyusunan rencana kerja Sub bagian Keuangan dan

Akutansi.

b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan

keuangan dan akutansi.


c) Pelaksanaan anggaran, perbendaharaan, pembukaan dan

penyusunan laporan keuangan.

d) Penyelenggaraan sistem akuntansi rumah sakit.

e) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja

Sub bagian Keuangan dan Akutansi.

5) Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas Rumah Sakit Umum Daerah

Sleman sesuai dengan keahlian. Jenis dan jumlah jabatan

fungsional sesuai dengan kebutuhan.

Setiap Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Direktur melalui Wakil Direktur.

Bagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Direktur melalui Wakil Direktur.

Setiap seksi dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Setiap sub bagian

dipimpin oleh Kepala yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Bagian. Kelompok jabatan fungsional

yang ditunjuk dan berada di bawah serta bertanggung jawab

kepada Direktur melalui Wakil Direktur.


B. Gambaran Umum Instalasi Gizi RSUD Sleman

1. Visi dan Misi

a. Visi

Menjadi Rumah Sakit andalan masyarakat menuju terwujudnya

Sleman Smart Regency pada tahun 2019.

b. Misi

1) Menyelenggarakan pelayanan gizi yang berorientasi pada

kebutuhan dan kepuasan klien/ pasien untuk menunjang aspek

promotiv, preventif, kuratif, rehabilitative serta meningkatkan

kualitas hidup.

2) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia (SDM).

3) Mengembangkan penelitian sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terapan.

C. Struktur Organisasi

Ka. Instalasi Gizi

Yustin Ary Latif

Koord. Pelayanan Koord. Rawat Inap & Koord. Litbang Gizi &
Penyelenggaraan Rawat Jalan Administrasi Gizi
Makanan

Rosyidah Nurul Aziza Diana Sari Indah Enny Nurkhayati

Nutritionist
1. Mariyam Romadhani
2. Wiwin Damayanti
3. Dwi Nuryanti
4. Dian Wijayanti
D. Tujuan

1. Tujuan Umum

Terciptanya sistem pelayanan gizi di rumah sakit dengan

memperhatikan berbagai aspek gizi dan penyakit, serta merupakan bagian

dari pelayanan kesehatan secara menyeluruh untuk meningkatkan dan

mengembangkan mutu pelayanan gizi di rumah sakit.

2. Tujuan Khusus

a. Menegakkan diagnosis gangguan gizi dan metabolisme zat gizi

berdasarkan anamnesis, antropometri, gejala klinis dan biokimia tubuh

(laboratorium).

b. Penyelenggaraan pengkajian dietetik dan pola makan berdasarkan

anamnesis diet dan pola makan.

c. Penentuan kebutuhan gizi sesuai dengan keadaan pasien.

d. Penentuan bentuk pembelian bahan makanan, pemilihan bahan

makanan, jumlah pemberian serta cara pengolahan bahan makanan.

e. Penyelenggaraan evaluasi terhadap preskripsi diet yang diberikan

sesuai perubahan klinis, status gizi dan status laboratorium.

f. Penterjemahan preskripsi diet, penyediaan dan pengolahan sesuai

dengan kebutuhan dan keadaan pasien.

g. Penyelenggaraan penelitian aplikasi dibidang klinik dan dietetik.

h. Penciptaan standar diet khusus sesuai perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang dapat membantu penyembuhan

penyakit.
i. Penyelenggaraan penyuluhan dan konseling terhadap pentingnya diet

pada pasien/klien dan keluarganya.

E. Konsep Pelayanan Gizi

Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan

sesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan

status metabolisme tubuh. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada

proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat

berpengaruh terhadao keadaan gizi pasien. Sering terjadi kondisi pasien

semakin buruk karena tidak tercukupinya kebutuhan zat gizi untuk perbaikan

organ tubuh.Fungsi tercukupimya kebutuhan zat gizi untuk perbaikan organ

tubuh. Fungsi organ yang terganggu akan lebih memburuk dengan adanya

penyakit dan kekurangan gizi. Selain itu masalah gizi lebih atau obesitas erat

hubungannya dengan penyakit dengenarif, seperti diabetes militus, penyakit

jantung koroner, hipertensi, penyakit kanker, memerlukan terapi gizi untuk

membantu penyembuhannya (PGRS, 2013).

Terapi gizi atau terapi diet adalah bagian dari perawatan penyakit atau

kondisi klinis yang harus diperhatikan agar pemberiannya tidak melebhi

kemampuan organ tubuh untuk melaksanakan fungsi metabolisme. Terapi

gizi harus diperhatikan agar pemberiannya tidak melebihi kemampuan organ

tubuh untuk melaksanakan fungsi metabolisme. Terapi gizi harus selalu

disesuaikan dengan perubahan fugsi organ.Pemeberian diet pasien harus

dievaluasi dan diperbaiki sesuai dengan perubahan keadaan klinis dan hasil
pemeriksaan laboratorium, baik pasien rawat inap maupun rawat jalan. Upaya

peningkatan status gizi dan kesehatan masyarakat baik didalam maupun di

luar rumah sakit, merupakan tugas dan tanggung jawab tenaga kesehatan,

terutama tenaga gizi (PGRS, 2013).

Pengorganisasian Pelayanan Gizi Rumah Sakit mengacu pada SK

Menkes Nomor 983 Tahun 1998 Tentang Organisasi Rumah Sakit Dan

Peraturan Menkes Nomor 1045/MENKES/PER/XI/2001 tentang Pedoman

Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan Kegiatan

Pelayanan Gizi Rumah Sakit, meliputi :

1. Asuhan gizi rawat jalan.

2. Asuhan gizi rawat inap.

3. Penyelenggaraan makanan.

4. Penelitian dan pengembangan.

F. Uraian Tugas

1. Kepala Instalasi Gizi

Nama Jabatan : Kepala Instalasi Gizi

Nama Petugas : Yustin Ary Latif, S.Gz

Tanggung Jawab : Mempertanggung jawabkan seluruh pelaksanaan

tugas kepada pimpinan rumah sakit.

Wewenang :

a. Menyusun dan mengajukan konsep kebijakan dan kriteria pelyanan

gizi kepada pimpinan rumah sakit.


b. Menyusun ketentuan-ketentuan yang akan dipakai sebagai pedoman

kerja bagi pegawai di lingkungan pelayanan gizi .

c. Menyusun pedoman penyelenggaraan kegiatan pelayanan gizi.

d. Melakukan kerja sama dengan unit/bidang/instalasi lain di rumah

sakit dalam usaha memberikan pelayanan gizi.

Uraian Tugas :

a. Merencanakan program kegiatan pelayanan gizi .

b. Menyusun dan mengajukan pedoman, ketentuan dan tata cara

pelayanan gizi kepada pimpinan rumah sakit.

c. Merencanakan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana, anggaran.

d. Melakukan pembinaan administrasi, organisasi, dan tata laksana di

instalasi gizi.

e. Melakukan evaluasi dan monitoring kegiatan pelayanan gizi.

f. Melaksanakan kegiatan asuhan gizi rawat inap dan rawat jalan :

1) Pengkajian gizi meliputi: data antropometri, pemerikasaan fisik

klinis, data laboratorium, data riwayat gizi.

2) Menentukan diagnose gizi.

3) Menentukan intervensi gizi meliputi: perencanaan diet sesuai

penyakit dan kebutuhan gizi, bentuk makanan, cara pemberian

dan frekuensi pemberian.

4) Edukasi/ konseling gizi

5) Pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut terapi gizi

(kunjungan ulang bila diperlukan).


g. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan makanan pasien :

1) Melakukan pengawasan mutu makanan secara kualitatif dan

kuantitatif di unit produksi dan distribusi.

2) Melakukan pengawasan ketepatan diet dan ketepatan waktu

makan.

3) Membuat laporan evaluasi pelayanan makan pasien.

4) Melakukan pengawasan inventaris alat makan pasien.

h. Melaksanakan kegiatan bimbingan latihan kerja bagi pegawai,

mahasiswa dan siswa.

2. Koordinator Litbang Gizi dan Administrasi Gizi

Nama Petugas : Eny Nurkhyati, S.T

Tanggung Jawab : Bertanggung jawab kepada kepala Instalasi gizi.

Wewenang :

a. Mengkoordinir kegiatan penelitian dan pengembangan gizi.

b. Mengkoordinir kegiatan administrasi gizi.

Uraian Tugas :

a. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan

gizi.

b. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan administrasi gizi.

c. Bekerjasama dengan unit/bidang/instalasi lain di rumah sakit dalam

kegiatan penelitian dan pengembangan gizi.


d. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan makan pasien :

1) Melakukan pengawasan mutu makanan secara kualitatif dan

kuantitatif di unit produksi dan distribusi.

2) Melakukan pengawasan ketepatan diet dan ketepatan waktu

makan.

3) Membuat laporan evaluasi pelayanan makan pasien.

e. Melaksanakan kegiatan asuhan gizi rawat inap dan rawat jalan:

1) Pengkajian gizi meliputi: data antropometri, pemerikasaan fisik

klinis, data laboratorium, data riwayat gizi.

2) Menentukan diagnose gizi.

3) Menentukan intervensi gizi meliputi: perencanaan diet sesuai

penyakit dan kebutuhan gizi, bentuk makanan, cara pemberian

dan frekuensi pemberian.

4) Edukasi/ konseling gizi

5) Pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut terapi gizi

(kunjungan ulang bila diperlukan).

f. Melaksanakan kegiatan bimbingan latihan kerja bagi pegawai,

mahasiswa dan siswa.

3. Koordinator Pelayanan Makanan Pasien

Nama Petugas : Rosyidah Nurul Aziza, AMGz

Tanggung Jawab : Bertanggung jawab kepada kepala Instalasi gizi.


Wewenang :

a. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan pelayanan makanan pasien.

b. Monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan makan pasen.

Uraian Tugas :

a. Mengkoordinir pelaksanaan penyelenggaraan makan pasien

meliputi: ketepatan menu, standar porsi, standar resep dan nilai gizi.

b. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan makan pasien :

1) Melakukan pengawasan mutu makanan secara kualitatif dan

kuantitatif di unit produksi dan distribusi.

2) Melakukan pengawasan ketepatan diet dan ketepatan waktu

makan.

3) Membuat laporan evaluasi pelayanan makan pasien

4) Melakukan inventarisasi alat makan pasien.

c. Melaksanakan kegiatan pemantauan sisa makanan pasien dengan

metode comstok.

d. Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan kegiatan

penyelenggaraan makan pasien.

e. Melaksanakan kegiatan asuhan gizi rawat inap dan rawat jalan :

1) Pengkajian gizi meliputi: data antropoetri, pemerikasaan fisik

klinis, data laboratorium, data riwayat gizi.

2) Menentukan diagnosa gizi.


3) Menentukan intervensi gizi meliputi: perencanaan diet sesuai

penyakit dan kebutuhan gizi, bentuk makanan, cara pemberian

dan frekuensi pemberian.

4) Edukasi/konseling gizi

5) Pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut terapi gizi

(kunjungan ulang bila diperlukan).

f. Melaksanakan kegiatan bimbingan latihan kerja bagi pegawai,

mahasiswa dan siswa.

4. Koordinator Rawat Inap dan Rawat Jalan

Nama Petugas : Diana Sari Indah, AMGz

Tanggung Jawab : Bertanggung jawab kepada kepala Instalasi Gizi

Wewenang :

a. Mengkoordinir kegiatan asuhan gizi rawat inap dan rawat jalan

b. Monotoring dan evaluasi kegiatan asuhan gizi rawat inap dan rawat

jalan

Uraian Tugas :

a. Mengkoordinir pelaksaan kegiatan asuhan gizi rawat inap dan

rawat jalan

b. Mengkoordinir petugas asuhan gizi di rawat inap dan rawat jalan

c. Bertanggung jawab menggantikan ketugasan ahli gizi rawat inap

dan rawat jalan yang tidak masuk kerja

d. Mengumpulkan dan melaporkan data kegiatan asuhan gizi rawat

inap, rawat jalan dan PKRS gizi


e. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan makanan pasien :

1) Melakukan pengawasan mutu makanan secara kualitatif dan

kuantitatif di unit produksi dan distribusi.

2) Melakukan pengawasan ketepatan diet dan ketepatan waktu

makan.

3) Membuat laporan evaluasi pelayanan makanan pasien.

f. Melaksanakan kegiatan asuhan gizi rawat inap dan rawat jalan :

1) Pengkajian gizi meliputi : data antropometri, pemeriksaan fisik

klinis, data laboratorium, data riwat gizi

2) Menentukan diagnoasa gizi

3) Menentuakan intervensi gizi meliputi : perencanaan diet sesuai

penyakit dan kebutuhan gizi, bentuk makanan, cara pemberian

dan frekuensi pemberian.

4) Edukasi/konseling gizi.

5) Pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut terapi gizi

(kunjungan ulang bila diperlukan).

g. Melaksanakan kegiatan bimbingan latihan kerja bagi pegawai,

mahasiswa dan siswa.

5. Uraian Tugas Nutritionist I

Nama Petugas : Dwi Nuryanti, AMGz

Tanggung Jawab : Bertanggung Jawab Kepada Kepala Instalasi Gizi


Wewenang :

a. Mengembangkan kemampuan dibidang pelayanan gizi rawat inap

dan rawat jalan.

b. Mengembangkan kemampuan dibidang penyelenggaraan makanan

pasien.

Uraian Tugas :

a. Melaksanakan kegiatan peneyelenggaraan makanan pasien :

1) Melakukan pengawasan mutu makanan secara kualitatif dan

kuantitatif di unit produksi dan distribusi.

2) Melakukan pengawasan ketepatan diet dan ketepatan waktu

makan.

3) Membuat laporan evaluasi pelayanan makanan pasien.

b. Melaksanakan kegiatan asuhan gizi rawat inap dan rawat jalan:

a) Pengkajian gizi meliputi : data anthropometri, pemeriksaan

fisik klinik, data laboratorium, data riwayat gizi.

b) Menentukan diagnosa gizi

c) Menentukan intervensi gizi meliputi: perencanaan diet sesuai

penyakit dan kebutuhan gizi, bentuk makanan, cara pemberian

frekuensi pemberian.

d) Edukasi / konseling gizi.

e) Pemantauan dan evaluasi serta tidak lanjut terapi gizi

(kunjungan ulang bila diperlukan).

c. Melaksanakan kegiatan pemantauan ketepatan diet pasien.


d. Melaksanakan kegiatan bimbingan latihan kerja bagi pegawai,

mahasiswa dan siswa.

6. Uraian Tugas Nutritionist II

Nama Petugas : Mariyam Romadhoni, AMGz

Tanggung Jawab : Bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Gizi

Wewenang :

a. Mengembangkan kemampuan di bidang pelayanan gizi rawat inap

dan rawat jalan.

b. Mengembangkan kemampuan di bidang penyelenggaraan makanan

pasien.

Uraian Tugas :

a. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan makan pasien :

1) Melakukan pengawasan mutu makanan secara kualitatif dan

kuantitatif di unit produksi dan distribusi.

2) Melakukan pengawasan ketepatan diet dan ketepatan waktu

makan.

3) Membuat laporan evaluasi pelayanan makan pasien.

b. Melaksanakan kegiatan asuhan gizi rawat inap dan rawat jalan :

1) Pengkajian gizi meliputi : data antropometri, pemeriksaan fisik

klinis, data laboratorium, data riwayat gizi.

2) Menentukan diagnosa gizi.


3) Menentukan intervensi gizi meliputi : perencanaan diet sesuai

penyakit dan kebutuhan gizi, bentuk makanan, cara pemberian

dan frekuensi pemberian.

4) Edukasi/konseling gizi.

5) Pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut terapi gizi

(kunjungan ulang bila diperlukan).

c. Melaksanakan kegiatan bimbingan latihan kerja bagi pegawai,

mahasiswa, dan siswa.

7. Uraian Tugas Nutritionist III

Nama Petugas : Dian Wijayanti, AMGz

Tanggung Jawab : Bertanggung Jawab Kepada Kepala Instalasi Gizi

Wewenang :

a. Mengembangkan kemampuan di bidang pelayanan gizi rawat inap

dan rawat jalan.

b. Mengembangkan kemampuan di bidang penyelenggaraan makan

pasien.

Uraian Tugas :

a. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan makan pasien :

1) Melakukan pengawasan mutu makanan secara kualitatif dan

kuantitatif di unit produksi dan distribusi.

2) Melakukan pengawasan ketepatan diet dan ketepatan waktu

makan.

3) Membuat laporan evaluasi pelayanan makan pasien.


b. Melaksanakan kegiatan asuhan gizi rawat inap dan rawat jalan :

1) Pengkajian gizi meliputi : data antropometri, pemeriksaan fisik

klinis, data laboratorium, data riwayat gizi.

2) Menentukan diagnosa gizi.

3) Menentukan intervensi gizi meliputi : perencanaan diet sesuai

penyakit dan kebutuhan gizi, bentuk makanan, cara pemberian

dan frekuensi pemberian.

4) Edukasi/konseling gizi.

5) Pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut terapi gizi

(kunjungan ulang bila diperlukan).

c. Melaksanakan kegiatan bimbingan latihan kerja bagi pegawai,

mahasiswa, dan siswa.

8. Uraian Tugas Nutritionist IV

Nama Petugas : Wiwin Damayanti Kurniasih, S.ST

Tanggung Jawab : Bertanggung Jawab Kepada Kepala Instalasi Gizi

Wewenang : Mengembangkan kemampuan di bidang pelayanan

gizi rawat inap dan rawat jalan.

Uraian Tugas :

a. Melaksanakan kegiatan asuhan gizi rawat inap dan rawat jalan :

1) Pengkajian gizi meliputi : data antropometri, pemeriksaan fisik

klinis, data laboratorium, data riwayat gizi.

2) Menentukan diagnosa gizi.


3) Menentukan intervensi gizi meliputi : perencanaan diet sesuai

penyakit dan kebutuhan gizi, bentuk makanan, cara pemberian

dan frekuensi pemberian.

4) Edukasi/konseling gizi.

5) Pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut terapi gizi

(kunjungan ulang bila diperlukan).

b. Melaksanakan kegiatan bimbingan latihan kerja bagi pegawai,

mahasiswa, dan siswa.

c. Penanggung jawab unit diklat RSUD Sleman.

Anda mungkin juga menyukai