Anda di halaman 1dari 7

Tension Type Headache Cluster Headache Migraine Vertigo

Definisi Nyeri kepala primer yang dihubungkan Nyeri kepala primer yang paling hebat dan Nyeri kepala primer dengan kualitas vaskuler Persepsi yang salah dari gerakan
dengan kejadian stress dan jangka waktu insidensnya jarang, mempunyai gambaran (berdenyut), unilateral, ada mual, fotofobia, seseorang atau lingkungan sekitarnya
klinis yang khas yaitu periodesitas serta gejala gangguan tidur dan depresi
otonom. Sering terjadi malam hari,
membangunkan penderita dari tidur dan
berulang setiap hari pada waktu tertentu yg
sama untuk jangka waktu mingguan-bulanan.
Setelah itu akan ada jeda dimana penderita
bebas dari sakit kepala cluster selama
berbulan-bulan atau bertahun-tahun

Faktor risiko  Perempuan  Laki-laki  Perempuan  Kecelakaan


 Dewasa muda 20-40 tahun  Dewasa muda 20-40 tahun, puncak onset  Wanita hamil trimester 1  Stress
 Aktivitas yang menimbulkan stress 20-29 tahun  Menstruasi/perubahan hormonal  Gangguan pada telinga bagian dalam
 Puasa dan terlambat makan  Obat ototoksik
 Alkohol, coklat, susu, keju dan buah-buahan  Aliran darah ke otak terlalu
 Cahaya kilat/berkedip banyak/sedikit
 Banyak/kurang tidur
 Genetik
 Kepribadian
 Psikologis: marah, cemas, sedih
Patogenesis  Fase prodormal
 Fase aura
 Fase nyeri kepala
 Fase postdromal
Karakteristik/Manifestasi  Nyeri kepala (seperti ditekan) difus sifat  Nyeri kepala hebat  Unilateral Vertigo Vestibular:
Klinis ringan-sedang  Unilateral di orbita, supraorbita, temporal  Nyeri sedang-berat  sensasi berputar
 Awalnya: leher bagian belakang  menjalar atau kombinasi  Nyeri spt ditusuk2 / kepala berdenyut  episodik
ke kepala bag belakang  bag depan  Berlangsung selama 15-180 menit  Nyeri semakin parah dengan aktivitas fisik  diprovokasi oleh gerakan kepala
 Bilateral  Frekuensi sekali tiap 2 hari sampai 8x/hari  Rasa nyeri bisa menyebabkan keterbatasan  disertai mual/muntah
 Sifat nyeri kepala: kepala terasa berat,  Gejala otonom ipsilateral: injeksi aktivitas a. Vertigo vestibular perifer:
pegal, kencang spt diikat di sekeliling kepala konjungtiva, lakrimasi, post nasal drip,  Mual, dengan atau tanpa muntah  Timbul mendadak setelah perubahan
(area bitemporal dan bioksipital), bukan tipe rhinorea, berkeringat di kening dan wajah,  Fotofobia atau onofobia posisi kepala
tidak berdenyut miosis, ptosis, edema palpebra  Gangguan tidur  Rasa berputar berat
 Tidak disertai mual, muntah  Saat serangan ada gelisah dan agitasi  Depresi  Mual, muntah dan keringat dingin
 Insomnia, nafas pendek, konstipasi, BB  Ada tintus/ketulian
turun, palpitasi dan gangguan haid KRITERIA MIGRAINE:  Tidak disertai gejala neurologik fokal,
 Berlangsung 30menit – 1 minggu Nyeri kepala episodik dalam waktu 4-72 jam ex. Hemiparesis, diplopoa,
dengan gejala dua dari: perioralparaestesia, paresis fasialis
A. nyeri kepala unilateral b. Vertigo vestibular sentral:
B. berdenyut  Timbul lebih lambat
C. bertambah berat dengan gerakan  Tidak dipengaruhi gerakan kepala
D. intensitas sedang-berat  Rasa berputar ringan
ditambah satu dari:  Jarang disertai mual muntah
1. mual/muntah  Tidak ada gangguan pendengaran
2. fonofobia/fotofobia  Ada gejala neurologik fokal

Apabila terdapat aura, paling sedikit terdapat dua Vertigo non vestibular:
dari karakteristik berikut ini:  Sensasi bukan berputar
1. sekurang-kurangnya satu gejala aura  Sensasi spt melayang, goyang
menyebar scr bertahap ≥5 menit, dan/atau berlangsung konstan
dua atau lebih gejala terjadi scr berurutan  Tidak ada mual, muntah
2. masing-masing gejala aura berlangsung  Serangan dicetuskan oleh gerakan
antara 5-60 menit objek disekitarnya, ex. Tempat
3. setidaknya satu gejala aura unilateral keramaian
4. aura disertai dengan, atau diikuti oleh gejala
nyeri kepala dalam waktu 60 menit

Tipe Tidak berdenyut Berdenyut, bertambah berat dengan gerakan


Lokasi Sekeliling kepala (area bitemporal dan Unilateral
bioksipital), bilateral
Frekuensi  Episodik: < 15 hari dengan serangan Sering berulang
yang terjadi < 1 hari/bulan (12 hari
dalam 1 tahun)
 Kronis: > 15 hari selama 6 bulan terakhir
Durasi 30 menit-1 minggu penuh Bila tidak diterapi 4-72 jam
Penegakan diagnosis Kriteria diagnosis TTH Episodik Infrekuen: Kriteria diagnosis Cluster Headache: Kriteria diagnosis migraine tanpa aura:
a. Paling tidak terdapat 10 episode a. Sekurang-kurangnya terdapat 5 serangan 1. Sekurang-kurangnya terjadi 5 serangan yang
serangan dengan rata-rata < 1 yang memenuhi kriteria b-d memnuhi kriteria 2-4
hari/bulan (<12 hari/thn), dan b. Nyeri hebat pada daerah orbita, 2. Serangan nyeri kepala berlangsung selama 4-
memenuhi kriteria B-D supraorbita dan/atau temporal yang 72 jam (tidak diobati atau tidak berhasil
b. Nyeri kepala berlangsung dari 30 berlangsung antara 15-180 menit jika tidak diobati)
menit-7 hari ditangani 3. Nyeri kepala mempunyai sedikitnya dua
c. Nyeri kepala paling tidak terdapat 2 c. Nyeri kepala disertai setidaknya satu gejala diantara karakteristik berikut:
gejala khas: berikut:  Unilateral
1. Lokasi bilateral 1. Injeksi konjungtiva dan/atau lakrimasi  Berdenyut
2. Menekan/mengikat (tidak pada mata ipsilateral  Intensitas sedang-berat
berdenyut) 2. Kongesti nasal dan/atau rhinorea  Keadaan bertambag berat oleh aktivitas
3. Intensitas ringan/sedang ipsilateral fisik atau penderita menghindari aktivitas
4. Tidak diperberat oleh aktivitas 3. Edema palpebra ipsilateral fisik rutin (jalan/naik tangga)
rutin (berjalan/naik tangga) 4. Berkeringat pada daerah dahi dan 4. Selama nyeri kepala disertai salah satu
d. Tidak didapatkan: wajah ipsilateral dibawah ini:
1. Mual/muntah (bisa anoreksia) 5. Miosis dan/atau ptosis ipsilateral  Mual dan atau muntah
2. Lebih dari satu keluhan: 6. Gelisah atau agitasi  Fotofobia dan fonobia
fotofobia/fonofobia 7. Frekuensi serangan 1-8 kali/hari 5. Tidak ada yang lebih sesuai dengan diagnosis
e. Tidak ada yang lebih sesuai dengan d. Tidak berhubungan dengan kelainan lain lain dari ICHD-3 dan transient ischemic
diagnosis dari ICHD-3 attack harus dieksklusi
Kriteria diagnoisis Episodik Cluster Headache:
Kriteria diagnosis TTH Episodik Frekuen: 1. Serangan-serangan yang memenuhi
a. Sedikitnya 10 episode yang timbul kriteria A-E untuk nyeri kepala kluster
selama 1-14 hari/bulan selama paling 2. Paling sedikit 2 periode kluster yang
tidak 3 bulan (12-180 hari/tahun) berlangsung 7-365 hari dan dipisahkan
Kriteria diagnosis TTH Kronik: oleh periode remisi bebas nyeri > 1 bulan
a. Nyeri kepala timbul ≥ 15 hari/bulan,
berlangsung > 3 bulan (≥ 180 Kriteria diagnosis Kronis Cluster Headache:
hari/tahun) 1. Serangan-serangan yang memenuhi
kriteria A-E untuk nyeri kepala kluster
2. Serangan berulang lebih dari 1 tahun
tanpa periode remisi atau dengan
periode remisi yang berlangsung < 1
bulan
Anamnesis  Sakit kepala mereda bertahap saat siang hari
dan setelah bangun tidur. Setelah serangan
pasien merasa lelah dan lemah.
 Ada perubahan mood dan tingkah laku saat
gejala prodormal terjadi, sekitar beberapa
jam/hari sblm onset
Pemeriksaan fisik
 KU dan kesadaran: Baik  KU dan kesadaran: Baik  KU dan kesadaran: baik. Tp pada
 Px neurologis  Px neurologis vertigo vestibular sentral bisa terjadi
Kekuatan motorik: baik Kekuatan motorik: baik penurunan kesadaran
Px refleks: Baik Px refleks: Baik  Px kardiovaskuler:
Px koordinasi: Baik Px koordinasi: Baik TD baring, duduk dan berdiri dg
Px sensoris: Baik Px sensoris: Baik perbedaan > 30mmhg
 Px Mata: TIO normal/naik  Px Mata: TIO normal/naik  Px neurologis
 Px daya ingat jangka pendek: baik  Px daya ingat jangka pendek: baik Nervus kranialis: gangguan pada n.
 Px fungsi mental: baik  Px fungsi mental: baik III,IV, V sensorik, VII, VIII, IX, X, XI, XII
pada vertigo vestibularis sentral
Motorik: hemiparesis
Keseimbangan (neurootologi):
 Tes Nistagmus
 Tes romberg
 Tes romberg dipertajam
 Tes jalan tandem
 Tes fukuda
 Tes past pointing
Px koordinasi: Baik
Px sensoris: hemihipestesi
 Px Mata: TIO normal/naik
 Px daya ingat jangka pendek: baik
 Px fungsi mental: baik
Pemeriksaan penunjang Tidak diperlukan. Hanya untuk menyingkirkan CT-Scan atau MRI kepala+kontras atas indikasi Uumnya tidak diperlukan, hanya untuk
diagnosis bila ada defisit neurolohis, atau bila diterapi menyingkirkan diagnosis
belum memaik selama 3 bulan serta keluhan
memberat
Px laboratorium Dilakukan jika ditemukan:
a. Kelainan struktural, metabolik dan penyebab
lain yang gejalanya mirip dengan migrain
b. Dilakukan u/ menyingkirkan penyakit
penyerta yg dpt menyebabkan komplikasi
c. Menentukan dasar pengobatan dan u/
menyingkirkan KI obat-obatan
Pencitraan Menyingkirkan DD
Neuroimaging Diindikasikan pada hal:
a. Sakit kepala yg pertama/yg terparah seumur
hidup
b. Perubahan pada frekuensi
keparahan/gambaran klinis migraine
c. Px neurologis abnormal
d. Sakit kepala progresif / persisten
e. Gejala neurologis yang tidak memnuhi
kriteria migraine dg aura / hal2 lain yg perlu
px lanjut
f. Defisit neurologis persisten
g. Hemikrania yg selalu pada sisi yg sama dan
berkaitan dengan gejala2 neurologis yg
kontralateral
h. Respon tidak adekuat thdp terapi rutin
i. Gejala klinis yg tidak biasa
DD Migrain, Cluster headache, nyeri kepala Migraine, nyeri kepala klaster simptomatik, Cluster headache, arteriovenous malformations.
penyakti lain, nyeri kepala servikogenik, neuralgia trigeminus, temporal arteritis Atypical facial pain, cerebral aneurysms,
psikosomatis childhood migraine variants, chronic paroxysmal
hemicrania, TTH
Tatalaksana 1. Kontrol diet 5. Hindari stimulasi sensoris berlebih 1. Melakukan latian vestibular dg metode
2. Terapi fisik 6. Istirahat di tempat gelap, tenang dengan BrandDaroff
 Latihan postur dan posisi dikompres dingin 2. Terapi simptomatik:
 Massage, ultrasound, manual terapi, 7. Perubahan pola hidup a. Antihistamin
kompres panas/dingin 8. Menghindari stimulus  Dimenhidrinat 25-50mg tab 4x1,
 Akupuntur TENS (transcutaneus 9. Olahraga, terutama aerobik ada yg IM dan IV dosis sama
electrical stimulation) 10. Mengurangi obat2an dengan estrogen  Difenhidramin HCL 25-50 mg,
3. Hindari pemakaian harian obat analgetik, 11. Berhenti merokok kapsul, 4x1
sedatif dan ergotamin 12. Mencatat frekuensi sakit kepala  Betahistin mesylate, 12mg, tab 3x1
4. CBT  Betahistin HCL 8-24mg, tab 3x1.
Maks 6 tab dibagi dlm beberapa
dosis
b. Kalsium antagonis
Menekan fungsi vestibular dan
mengurangi respon thdp akselerasi
angular dan linier
 Cinnarizine 15-30mg, tab 3x1 atau
1x75mg
Terapi akut Obat tidak boleh >2hari/minggu  O2 100% masker muka, 7liter/menit a. Analgesik non spesifik (analgetik, NSAID) bila
 Acetaminophen 1000mg/hari selama 15 menit serangan ringan-sedang
 Aspirin 1000mg/hari  Dihidroergotamin (DHE) b. Analgesik spesifik u/ kasus berat (ergotamin,
 NSAID 0,5-1,5 mg IV/IM/nasal dihydroergotamin (DHE), triptan)
Ibuprofen 200-400mg, maks 800mg/hari Akan mengurangi nyeri dalam 10 menit c. Antiemetik (domperidon atau
Naproxen 660-750mg/hari  Sumatriptan metoklopropamid) saat serangan atau fase
Ketoprofen 25-50mg/hari 6mg Inj.Subkutan, dapat diulang setelah prodromal
Asam mefenamat 800mg/hari 24 jam. Akan mengurangi nyeri dalam *pengobatan saat serangan akut > 2-3x/minggu
Na diklofenak 50-100 mg/hari waktu 5-15 menit. dlm jumlah besar dapat menyebabkan rebound
 Kafein (analgetik ajuvan) 65 mg KI: penyakit jantung iskemik, hipertensi
 Kombinasi acetaminophen atau aspirin tidak terkontrol.
dengan kafein atau obat sedatif ES: pusing, letih, parastesia, kelemahan di
Aspirin atau asetaminofen 325mg + muka
kafein 40mg  Zolmitriptan
 Antidepresan 5 atau 10 mg IO
Amitriptilin  Anestesi lokal
*respon terapi dalam 2 jam (nyeri kepala 1ml lidokain intranasal 4%
residual menjadi ringan atau hilang)  Indometasin supposutoria
 Opioid supposutoria/nasal spray
 Ergotamin aerosol
0,36-1,08mg (1-3 inhalasi) efektif 80%
 Gabapentin atau topiramat

Supresi periodik kalster


 Prednison
40=75mg/hari untuk 3 hari  turun dosis
dg interval tiap 3 hari  tappering off 11
hari  nyeri kepala muncul lg  stabilisasi
dosis
 Ergotamine tartrate tab 1 mg
1
1-2 tab 2 – 1 jam sebelum prediksi
serangan (efektif pada 1-2 periode klaster
pertama)
 Dihidroergotamine (DHE)
1
1 mg IM 2x/hari, 2 – 1 jam sebelum
prediksi serangan
 Capsaicin
Intranasal 2 gtt 2 nostril  sensasi
terbakar dan rhinorea  diulang tiap hari
untuk 5 hari
 Methysergide
1. Aman bila durasi periode klaster < 3
bulan
2. ES: fibrosis
3. Dosis: 1-2 mg, 2-3x/hari
 Chlorpromazine
75-700mg/hari
Terapi kronis

Terapi preventif HARUS SELALU DIMINUM TANPA MELIHAT


ADANYA SERANGAN ATAU TIDAK.
Obat harus dititrasi perlahan  dosis efektif
Obat diberikan 6-8minggu mengikuti dosis titrasi
Setelah 6-12 bulan profilasis efektif  obat
dihentikan scr bertahap

 Episodik: bila faktor pencetus diketahui baik 


analgesik sebelumnya
 Jangka pendek (subakut): bila terkena faktor
risiko yg telah dikenal dlm jangka wkt tertentu
ex.migraine menstrual
 Jangka panjang (kronis): bulan-tahun
Tindakan pembedahan Jika pengobatan konservatif dan preventif
gagal  histamine desensitization (operasi)

Indikasi operasi:
1. Nyeri kepala tipe kronis tanpa remisi
nyeri selama satu tahun
2. Terbatas nyeri unilateral
3. Stabil scr fisiologik, sehat scr mental dan
medik

Jenis pembedahan:
a. Neurektomi oksipital
b. Dekompresi n.intermedius
c. Dekompresi n. Petrosus superfisialis
major
d. Thermokoagulasi ganglion gasseri
(ganglio-rhizolysis)
e. Radiofrequency thdp lesi
f. Dekompresi saraf trigeminus
g. Injeksi gliserol pada ganglion gasseri
h. Sphenopalatine ganglionectomy
i. Section of the trigeminal nerve

Anda mungkin juga menyukai