Anda di halaman 1dari 22

Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI

Page 1
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634
TEORI ATOM

1.
1. Teori
Teori atom
atom Leucippos
Leucippos dan
dan Demokritos
Demokritos

 Atom adalah bagian terkecil suatu zat yang tidak dapat dibagi lagi.

2.
2. Teori
Teori atom
atom Dalton
Dalton (1805)
(1805)

 Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.


 Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.
 Atom dari unsur yang sama memiliki sifat sama.
 Selama reaksi berlangsung, atom tidak mengalami perubahan tetapi susunannya
berubah.

Model :

3. Teori atom J.J Thomson (1897): Penemu elektron

 Bentuk atom seperti roti kismis.


 Muatan positif tersebar merata dan elektron berada di antara proton.

Model :

4. Teori atom Rutherford (1909): Penemu proton


Atom terdiri atas :
 Inti atom bermuatan positif.
 Elektron mengelilingi inti dengan jumlah yang sama proton.

Model :

1913

5. Teori atom Niels Bohr (1913)


Atom terdiri atas :
 inti yang bermuatan positif.
 elektron mengelilingi inti di dalam suatu lintasan tertentu.
 Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan lain.
 Berpindah ke lintasan lebih tinggi, elektron menyerap energi.
 Beralih ke lintasan lebih rendah, elektron memancarkan energi.

Model :

6. Teori atom Modern

Kulit-kulit elektron bukan kedudukan yang pasti dari suatu elektron, tetapi hanyalah suatu
kebolehjadian saja.

Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI


Page 2
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634
Notes :
ATOM

Partikel Simbol Muatan Lokasi Penemu


1
Proton 1p +1 Inti atom Goldstein (1886)
1
Neutron 0n 0 Inti atom James Chadwick (1932)
0
Elektron -1e -1 Mengelilingi atom J.J. Thomson (1897)
Inti atom Rutherford (1910)
Kulit elektron Niels Bohr (1914)

LAMBANG ATOM

Nomor Atom/NA (Z) = jumlah proton = jumlah elektron


Nomor Massa/NM (A) = jumlah proton + neutron
Neutron =A- Z

p=Z p=Z
e = Z – (+y) e = Z – (-y)
n=A–Z n=A–Z
Notasi ion positif Notasi ion negatif

Contoh :

→ p = 11 → p = 17
e = 11 e = 11
n = 12 n = 12

→ p = 11 → p = 17
e = 10 e = 18
n = 12 n = 18

ISTILAH DALAM ATOM

1. ISOTOP → NA sama, NM berbeda


Contoh : ↔
2. ISOBAR → NA berbeda, NM sama
Contoh : ↔

3. ISOTON → NA berbeda, jumlah NEUTRON sama


Contoh : ↔

4. ISOELEKTRON → jumlah ELEKTRON sama


Contoh : 11Na+ ↔ 10Ne
5. ISODIAPHERE → jumlah (n-p) atau (p-n) sama
Contoh : ↔

Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI


Page 3
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634
Atom unsur 40X memiliki
BILANGAN KUANTUM konfigurasi elektron : [Kr] 5s2
4d2

Bilangan kuantum adalah bilangan yang menunjukkan letak elektron dalam atom, atau bisa 5s2
dikatakan, bilangan kuantum merupakan “alamat elektron”. ↑↓
Jika mencari letak elektron dalam atom berdasarkan bilang an kuantum, maka urutan
mencarinya adalah : 0
di KULIT di SUBKULIT di ORBITAL ROTASI 4d2
(n) (l) (m) (s)
↑ ↑
Ada 4 bilangan kuantum yang digunakan untuk menggambarkan kedudukan suatu elektron
dalam suatu atom, yaitu : -2 -1 0 +1 +2

A. Bilangan Kuantum Utama (n) menunjukkan nomor kulit. Notes :


 Elektron pada kulit – 1 → harga n = 1
 Elektron pada kulit – 2 → harga n = 2
 Elektron pada kulit – 3 → harga n = 3
B. Bilangan Kuantum Azimut (l) menunjukkan subkulit.
 Elektron pada subkulit s → harga l = 0
 Elektron pada subkulit p → harga l = 1
 Elektron pada subkulit d → harga l = 2
 Elektron pada subkulit f → harga l = 3
C. Bilangan Kuantum Magnetik (m) menunjukkan nomor orbital.
 Subkulit s mempunyai 1 orbital, maka harga m yang mungkin hanya 0.

 Subkulit p mempunyai 3 orbital, maka harga m yang mungkin adalah (-1, 0,


+1).

-1 0 +1

 Subkulit d mempunyai 5 orbital, maka harga m yang mungkin adalah (-2, -1,
0, +1, +2).

-2 -1 0 +1 +2

 Subkulit f mempunyai 7 orbital, maka harga m yang mungkin adalah (-3, -2,
-1, 0, +1, +2, +3).

- - - 0 + + +
3 2 1 1 2 3

D. Bilangan Kuantum Spin (s) menunjukkan arah rotasi elektron dalam orbital.

↑ ↑↓ = rotasi searah dengan jarum jam, harga bilangan kuantum +

↓ = rot asi berlawanan arah dengan jarum jam, harga bilangan kuantum -

Contoh :
Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI
Page 4
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634
Pada contoh di atas, jika yang ditanyakan harga keempat bilangan kuantum elektron Notes :
terakhir (sesuai aturan aufbau dan aturan Hund), maka elektron terletak pada 4d.
 n = 4 (pada kulit ke – 4)
 l = 2 (subkulit d)
 m = -1 (sesuai aturan Hund)
 s =+½

Pada contoh di atas, jika yang ditanyakan harga keempat bilangan kuantum elektron terluar
(sesuai urutan kulit terluar/terbesar), maka elektron terletak pada 5s.

 n = 5 (pada kulit ke – 5)
 l = 0 (subkulit s)
 m = 0 (hanya ada 1 orbital)
 s =-½

KONFIGURASI ELEKTRON

Konfigurasi elektron adalah penyebaran (pengisian) elektron dalam atom.

Ada 4 aturan dalam menyusun konfigurasi elektron, yaiutu :

1. Aturan Aufbau

“Pengisian elektron dimulai dari tingkat energi yang terendah kemudian


ke tingkat energi yang tinggi”.

Perhatikan diagram urutan tingkat energi subkulit berikut ini :

Pada saat pengisian elektron, subkulit yang pertama kali diisi adalah 1s. Setelah 1s terisi
penuh, dilanjutkan 2s → 2p → 3s → 3p → 4s → 3d → 4p → 5s → 4d dan seterusnya.
FLM

Berdasarkan jumlah orbital dari masing – masing subkulit tiap orbi tal maximal terisi 2
buah elektron.

Subkul s p d f
it
Jumlah 2 6 1 1
elektro 0 4
n
Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI
Page 5
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634
Contoh : 29 Cu = [Ar} 4s1 3d10
Unsur X dengan nomor atom 33 bukan 4s2 3d9
Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p3 ∑ = 33
2. Aturan Hund Contoh Soal :
1. Suatu isotop mempunyai
42 neutron dan nomor
“Pengisian elektron dalam orbital – orbital yang tingkat energinya sama, massa 75. Unsur tersebut
elektron tidak boleh berpasangan sebelum masing – masing orbital terisi memiliki elektron valensi
satu elektron”. sebanyak ....
a. 1
Contoh : b. 2
c. 3
Atom 27Co = [Ar] 4s2 3d7
d. 4
4s2 e. 5
Pembahasan :
↑↓ p = 75 – 42

3d7
↑↓ ↑↓ ↑ ↑ ↑

Diagram orbital yang BENAR

4s2
↑↓

3d7
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑

Diagram orbital yang SALAH

3. Prinsip Pauli

“Elektron suatu atom tidak boleh mempunyai keempat bilangan


kuantum yang sama”.

Contoh :

Be → 1s2 2s1
3

- Elektron 1 → n = 1, l = 0, m = 0, s = +

- Elektron 2 → n = 1, l = 0, m = 0, s = -

- Elektron 3 → n = 2, l = 0, m = 0, s = +

4. Kestabilan Subkulit d

“Subkulit d cenderung berada dalam keadaan penuh (d10) atau setengah


penuh (d5)”.
Berubah menjadi

ns2 (n – 1) d9 Berubah menjadi ns1 (n – 1)d10

ns2 (n – 1) d4 ns1 (n – 1)d5


Dari aturan tersebut, maka konfigurasi elektron 24Cr dan 29Cu berturut – turut adalah :
1 5
24Cr = [Ar] 4s 3d bukan 4s2 3d4
Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI
Page 6
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634
Notes :

Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI


Page 7
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634
Jadi elektron valensi = 5 Notes :

Jawaban : e. 5
2. Diketahui isotop , maka ion Ni2+ memiliki ...
a. 28 elektron
b. 28 proton
c. 30 elektron
d. 26 elektron
e. 26 proton
Pembahasan :
Logam Ni dapat membentuk ion Ni2+ dengan cara melepaskan 2 elektron. Dengan
demikian, jumlh elektron pada io Ni2+ adalah 28 – 2 = 26 elektron, sedangkan jumlah
proton dan neutronnya sama.
Jawaban : d. 26 elektron
3. Bilangan kuantum terakhir dari elektron terakhir suatu atom unsur dengan nomor
atom 40 adalah ...
a. n = 4 l=2 m = +1 s=-½
b. n = 4 l=2 m=-1 s=+½
c. n = 5 l=0 m=0 s=-½
d. n = 5 l=2 m=+1 s=+½
e. n = 4 l=2 m=0 s=-½

Pembahasan :
Atom unsur mempunyai konfigurasi elektron : [Kr] 5s2 4d2
5s2
↑↓

4d2
↑ ↑

-2 -1 0 +1 +2

Jika yang ditanyakan harga kempat bilangan kuantum elektron terakhir (sesuai aturan
Aufbau dan Hund), maka terletak pada 4d.
 n = 4 (pada kulit ke – 4)
 l = 2 (subkulit d)
 m = -1 (sesuai aturan Hund)
 s = + ½ (↑)
Jawaban : b

Soal Pemantapan :
1. Sebutkan partikel penyusun atom?
2. Bagaimana teori atom menurut Bohr?
3. Bagaimana bentuk penulisan unsur yang memiliki 3 proton, 3 elektron, dan 4 neutron?
4. Apa yang dimaksud dengan konfigurasi elektron dan elektron valensi?
5. Suatu atom X memiliki konfigurasi elektron 2.8.18.8.2 dan jumlah neutronnya = 35.
Tentukan nomor atom, nomor massa, dan penulisan notasi atom X?

Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI


Page 8
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634
Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI
Page 9
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634
Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI
Page 10
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634
Sistem Periodik Unsur merupakan sistem penggolongan unsur berdasarkan hukum periodik Notes :
mencakup GOLONGAN (lajur vertikal) dan PERIODE (lajur horisontal) yang keduanya
saling berhubungan.

SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK

1. ATURAN TRIADE (DOBEREINER)


- Dikelompokkan berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya.
- Tiap kelompok beranggotakan tiga unsur, sehingga disebut triad.
- Unsur kedua mempunyai sifat-sifat yang berada di antara unsur pertama dan ketiga.
2. SISTEM OKTAF (NEWLANDS)
- Unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kenaikan massa atom.
- Sifat unsur ke-8 mirip dengan sifat unsur ke - 1(pengulangan sifat setiap unsur ke-
8/oktaf)
3. SISTEM PERIODIK MEYER (LOTHAR MEYER)
- Sistem periodik pertama yang dibuat berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan
sifat unsur.
4. SISTEM PERIODIK PENDEK (MENDELEEV)
- Pengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom secara horisontal disebut
periode.
- Unsur-unsur dengan sifat yang mirip akan membentuk kolom yang disebut golongan.
5. SISTEM PERIODIK BENTUK MODERN (MOSELEY)
- Penyusunan unsur berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat.
- Keteraturan pengulangan sifat berupa periode (baris) dan kemiripan sifat berupa
golongan (kolom).

PERIODE

 Lajur mendatar (horisontal).


 Menunjukkan banyaknya kulit atom yang dimiliki unsur.
 Sifat kimia bertambah / berkurang secara teratur.

NOMOR PERIODE = JUMLAH KULIT

Periode Disebut Jumlah Unsur


1 Periode sangat pendek 2
2 Periode pendek 8
3 Periode pendek 8
4 Periode panjang 18
5 Periode panjang 18
6 Periode sangat panjang 32
7 Periode tak lengkap 17

Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI


Page 11
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634
GOLONGAN

 Lajur mendatar (vertikal)


 Elektron valensi sama
 Sifat kimia mirip

NOMOR GOLONGAN = JUMLAH ELEKTRON VALENSI

Golongan A Nama Elektron


(UTAMA) valensi
IA Gol. alkali ns1
II A Gol. alkali tanah ns2
III A Gol. boron ns2 np1
IV A Gol. karbon ns2 np2
VA Gol. nitrogen ns2 np3
VI A Gol. oksigen ns2 np4
VII A Gol. halogen ns2 np5
VIII A Gol. gas mulia ns2 np6

Golongan B Elektron
(TRANSISI) valensi
IB s + d = 11
II B s + d = 12
III B s+d=3
IV B s+d=4
VB s+d=5
VI B s+d=6
VII B s+d=7
VIII B s + d = 8, 9, 10

Golongan Elektron valensi


transisi dalam
Lantanida berakhir pada 4f

Aktanida berakhir pada 5f

Contoh :

1) 11Na → 1s2 2s2 2p6 3s1 → Golongan IA, Periode 3


2) 17Cl → 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → Golongan VIIA, Periode
3
3) 23V → 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3 → Golongan VB, Periode 4
4) 34Se → 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p4 → Golongan VIA, Periode 4
5) 58X → [Xe] 6s2 4f2 → Golongan Lantanida,
Periode 6

SIFAT – SIFAT PERIODIK UNSUR

a) Jari – jari Atom


Adalah jarak antara inti atom dengan elektron terluar.
b) Energi Ionisasi
Adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron terluar.

Notes :
Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI
Page 12
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634
Elektronegativitas
Adalah kecenderungan suatu atom untuk menangkap elektron.
c) Afinitas Elektron Notes
Adalah energi yang dilepaskan jika suatu atom menangkap elektron.
d) Oksidator (Mengalami Reduksi)
Adalah kemampuan suatu atom untuk melepaskan elektron atom lain.
e) Reduktor (Mengalami Oksidasi)
Adalah kemampuan suatu atom untuk memaksa atom lain menangkap elektron.

Atas

Energi Ionisasi
Elektronegativitas
Afinitas elektron Kuadran I
Oksidator
Asam oksi

Kiri Kanan

Jari -jari
Logam
Kuadran III Basa
Reduktor

Bawah

Keterangan :
 Sifat di kuadran I (harganya ke atas dan ke kanan semakin besar/bertambah).
 Sifat di kuadran III (harganya ke kiri dan ke bawah semakin besar/bertambah).
 Ada dua sifat yang berbeda kecenderungannya antara unsur logam dengan
non logam, yaitu titik didih/leleh dan rekativitas.

Kecenderun Kecenderun
gan gan titik
reaktivitas didih/leleh

Logam Nonlogam

Nonlogam
Nonlogam
Logam

Unsur Unsur
logam, logam,
semakin ke semakin ke
kiri dan ke kanan dan ke
bawah ata semakin
semakin tinggi titik
reaktif. didihnya.
Unsur non Unsur logam
logam berlaku
berlaku sebaliknya.
sebaliknya.

Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI


Page 13
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634
Notes :
Contoh Soal :
1. Unsr dengan massa atom 56, dalam intinya terdapat 30 neutron. Dalam sistem
periodik, unsur tersebut terletak pada ...
a. Golongan VIIIA, periode 4
b. Golongan VIIIB, periode 4
c. Golongan VIB, periode 4
d. Golongan VB, periode 4
e. Golongan IVA, periode 6
Pembahasan :
Nomor atom = nomor massa – neutron = 56 – 30 = 26

26 – 18 = 8 → VIIIB, periode 4
Jawaban : b. Golongan VIIIB, periode 4
2. Konfigurasi elektron unsur X2- dari suatu ion unsur adalah ...
2 2 6 2 2
a. 1s 2s 2p 3s 3p
b. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
c. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
d. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2
e. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 3d2
Pembahasan :
Konfigurasi elektron unsur sebagai berikut :
X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
16

Ion X2- artinya unsur X menangkap 2 elektron. Dengan demikian, konfigurasi elektron
ion X2- sebagai berikut :
X2- = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Jawaban : c. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
3. Di antara sifat periodik berikut, sifat yang benar dalam satu golongan dari atas ke
bawah adalah ...
a. Jari – jari atom semakin pendek
b. Elektronegativitas semakin besar
c. Energi ionisasi semakin kecil
d. Afinitas elektron semakin besar
e. Sifat logam semakin berkurang
Pembahasan :
Sifat periodik unsur semakin ke bawah :
 Diawali konsonan → semakin besar (jari – jari, logam)
 Diawali vokal → semakin kecil (elektronegativitas, energi ionisasi, afinnitas
elektron)
Jawaban : c. Energi ionisasi semakin kecil
Soal Pemantapan :
1. Bagaimana hubungan antara konfigurasi elektron dengan periode dan golongan?
2. Tentukan peiode dan golongan unsur O dengan nomor atom 8?
3. Mengapa unsur – unsur yang segolongan jari – jari atomnya semakin ke bawah
semakin besar?
4. Apa yang dimaksud dengan keelektronegatifan
5. Dari unsur – unsur 11Na, 12Mg, 16S, 17Cl, 37Rb, 34Se, 52Te, dan 84Po, tentukan :
a. Jari – jari atom terbesar dalam satu golongan
b. Kelektronegatifan terbesar dalam satu golongan
c. Energi ionisasi terkecil dalam satu golongan

Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI


Page 14
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634
Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI
Page 15
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634
Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI
Page 16
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634
Ikatan Kimia merupakan ikatan antara atom – atom unsur yang saling berinteraksi satu Notes :
sama lain, sehingga terjadilah perubahan susunan elektron pada atom – atom yang saling
berinteraksi tersebut untuk mencapai suatu kondisi yang stabil.

IKATAN ION (ELEKTROVALEN)

Ikatan ion terjadi antara ion positif dan ion negatif yang saling berikatan dengan gaya
elektrostatis.

 Terjadi antara logam dengan non logam.


 Terjadi antara golongan IA/IIA dengan VIA/VIIA.
 Terjadi apabila perbedaan elektronegativitas besar.
Sifat :

 Titik didih dan titik lelehnya tinggi.


 Pada suhu kamar berwujud padat.
 Leburannya menghantarkan arus listrik.
 Mudah larut dalam pelarut polar.

Contoh : NaCl, KCl, MgCl2, CaCl2

IKATAN KOVALEN (HOMOPOLAR)

Ikatan kovalen terjadi antara dua unsur yang sama – sama menangkap elektron.

 Terjadi antara atom/unsur yang sejenis.


 Terjadi antara unsur non logam dengan non logam.
 Terjadi apabila perbedaan elektronegativitas kecil.
Sifat :

 Titik didih dan titik leburnya rendah.


 Kovalen polar bersifat elektrolit.
 Kovalen non polar bersifat non elektrolit.

IKATAN KOVALEN POLAR

 Mempunyai pasangan elektron bebas.


 Bentuk molekul tidak simetris
 Terjadi pada atom yang mempunyai keelektronegatifan berbeda.
 Dapat menghantarkan listrik.
 Momen dipol > 0.

Contoh : H2O, HF, HCl, NH3, H2S

Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI


Page 17
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634
Contoh ikatan kovalen polar: HF Notes :

IKATAN KOVALEN NONPOLAR

 Tidak mempunyai pasangan elektron bebas.


 Bentuk molekul simetris.
 Terjadi pada atom yang mempunyai keelektronegatifan sama.
 Tidak dapat menghantarkan listrik.
 Momen dipol = 0.

Contoh : Cl2, H2, N2, CCl4, CH4

Contoh Ikatan Kovalen Nonpolar: H2

IKATAN KOVALEN KOORDINASI

Ikatan kovalen terjadi ketika pasangan elektron bersamanya beasal dari satu pihak.

Contoh Ikatan Kovalen Koordinasi: BF3NH3


2 2 1
5B = 1s 2s 2p
2 2 5
9F = 1s 2s 2p
2 2 3
7N = 1s 2s 2p

Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI


Page 18
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634
X = jumlah
domain elektron terikat
IKATAN HIDROGEN

Ikatan Hidrogen terjadi antara atom yang sangat elektronegatif (F, O, N) dengan atom H
(yang terikat pada atom F, O, N) pada molekul yang berlainan.

Ikatan Hidrogen ini menyebakan titik didih tinggi.

Contoh : H2O, NH3, HF

IKATAN VAN DER WAALS

Gaya van der waals merupakan gaya antar molekul yang lemah. Ada beberapa macam
bentuk gaya van der waals, tetapi yang terpenting adalah :

 Gaya antardipol, yaitu tarik menarik antar molekul dalam senyawa kovalen polar.
Contoh : HCl, HBr, HI, H2S
 Gaya London, yaitu tarik menarik antar molekul dalam senyawa kovalen nonpolar.
Contoh : H2, Cl2, CH4, PCl5

PENYIMPANGAN KAIDAH OKTET

Penyimpangan aturan oktet dibagi tiga kelompok, yaitu :


a. Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet, yaitu senyawa
yang atom pusatnya mempunyai elektron valensi kurang dari 4, sehingga
setelah semua elektron valensinya dipasangkan tetap belum mencapai kaidah
oktet. Contoh: BeCl2, BCl3, dan AlBr3.
b. Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganijl, contoh :
NO2.
c. Senyawa yang melampaui aturan oktet, Unsur dari periode
3 atau lebih dapat menampung lebih dari 8 elektron pada kulit terluarnya.
Contoh : PCl5, SF6, ClF3, IF7, dan SbCl5.

BENTUK MOLEKUL

Untuk meramalkan bentuk molekul sederhana dapat ditempuh melalui langkah –


langkah sebagai berikut:
1. Menentukan elektron valensi tiap atom
2. Menentukan jumlah elektron yang digunakan untuk ikatan, yaitu dengan
cara menjumlahkan elektron valensi atom pusat dengan elektron-elektron dari
atom yang mengelilingi atom pusat.
3. Menentukan banyaknya pasangan elektron total (PE), yaitu dengan cara :
banyaknya elektron yang digunakan untuk ikatan dibagi dua.
4. Menentukan banyaknya pasangan elektron terikat (PEI).
5. Menentukan banyaknya pasangan elektron bebas (PEB) dengan cara :
jumlah pasangan elektron total (PE) dikurangi banyaknya pasangan elektron
terikat (PEI).

Rumus : E =

Keterangan : E = jumlah pasangan/domain elektron bebas


EV = jumlah elektron valensi atom pusat
Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI
Page 19
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634
Notes : b. R dan Q
c. Q dan S
d. S dan R
e. P dan S
Pembahasan :
BENTUK PEI PEB 6P = 1s2 2s2 2p2 →
MOLEKUL golongan IVA
Linear 2 0 2
2s2 2p5 →
9Q = 1s
Trigonal Planar 3 0
golongan VIIA (non
Bengkok 2 1
Tetrahedron 4 0 logam)
2 2 6 1
Piramida 3 1 11R = 1s 2s 2p 3s →

Trigonal 2 2 golongan IA (logam)


Planar V 2 2 6
18S = 1s 2s 2p 3s 3p
2 6

→ golongan VIIIA
BENTUK MOLEKUL PEI PEB R dan Q membentuk
Bipiramida Trigonal 5 0
ikatan ion
Planar T 3 2
Oktahedron 6 0 a. Jawaban ; b. R dan
Piramida sisi empat 5 1 Q
Segi empat datar 4 2

BENTUK MOLEKUL HIBRIDISASI

No. Hibridisasi Bentuk Molekul Contoh


1 sp Linear CO2, BeCl2, BeF2
2 sp2 - segitiga sama sisi BF3, C2H4, BH3
- Trigonal Planar SO3
3 sp3 - Tetrahedron CH4, CCl4, Br4
-Trigonal piramida PCl3, NH3
- Menyudut H2O, H2S
- Huruf V SO2
4 dsp2 - Bujur sangkar [Cu(H2O)4]2+, [Ni(CN)4]2-
5 dsp3 = sp3d - Trigonal bipiramida PCl5, PF5, PBr5
6 d2sp3 = sp3d2 - oktahedron [Cr(NH3)6]3+, [Fe(CN)6]3-

Contoh Soal :
1. Pasangan senyawa di bawah ini yang merupakan senyawa ion adalah ...
a. NaCl da KBr
b. CH4 dan NH3
c. SO2 dan HCl
d. H2O an Kbr
e. KCl dan HCl
Pembahasan :
Bila ada unsur logamnya, PASTI senyawa ion
NaCl → ada Na = Natrium
KBr → ada K = Kalium
CH4, SO2, NH3, HCl, H2O → tidak ada usur logamnya.
Jawaban : a. NaCl dan KBr
2. Nomor atom unsur P, Q, R, S adalah 6, 9, 11, 18. Pasangan unsur – unsur yang
diharapkan dapat membentuk ikatan ion adalah ...
a. P dan Q
Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI
Page 20
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634
b. Notes :

Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI


Page 21
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634
f. Notes :

3. Unsur X mempunyai nomor atom = 20. Unsur Y mempunyai nomor atom = 9.


Senyawa yang terbentuk dari kedua unsur ini mempunyai rumus ...
a. XY
b. X2Y
c. XY2
d. X2Y3
e. XY3
Pembahasan :
2+
20X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 (golongan IIA) → X
-
9Y = 1s2 2s2 2p5 (golongan VIIA) → Y

Rumus yang terbentuk adalah XY2


Jawaban : c. XY2
Soal Pemantapan :
1. Bagaimana cara unsur mendapatkan jumlah elektron yang stabil?
2. Jelaskan terjadinya ikatan ionik?
3. Bagaimana terbentuknya ikatan ion antara 11Na dan 17Cl?
4. Apa perbedaan antara ikatan kovalen dan kovalen koordinasi?
5. Tentukan struktur Lewis senyawa – senyawa berikut :
c. SO2
d. H2SO4
e. CCl4

Panduan Belajar Kimia kelas X LP3i PATI


Page 22
Jl. Amarta Raya Perum Kutoharjo No Telp (0295) 386634

Anda mungkin juga menyukai