Anda di halaman 1dari 13

PEMBUATAN AQUADEST

Dalam bidang Kedokteran Hewan kita sering atau mungkin pernah menggunakan
aquadest sebagai reagen dalam mengamati preparat tertentu di bawah
mikroskop biologi,dalam tulisan ini saya ingin membahas atau memaparkan
sedikit tentang cara pembuatan aquadest ataupun disebut juga air murni
dalam bahasa sehari-hari.
Labu destilasi.
Berfungsi sebagai wadah atau tempat suatu campuran zat cair yang akan di destilasi.
Terdiri dari :
a. Labu dasar bulat.
b Labu erlenmeyer khusus untuk destilasi atau refluks.
2. Steel Head,
Berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat pendingin (kondensor), dan
biasanya labu destilasinya sudah dilengkapi dengan leher yang berfungsi sebagai steel head.

3.Thermometer
Biasanya digunkan untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi selama proses destilasi
berlangsung, dan seringnya thermometer yang digunakan harus,
a. Berskala suhu tinggi yang diatas titik didih zat cair yang akan didestilasi.
b. Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas reservoir HE sejajar
dengan pipa penyalur uap ke kondensor.
4. Kondensor,
Memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar.
…. Untuk aliran uap hasil reaksi
…. Untuk aliran air keran
Pendingin yang digunakan biasanya adalah air yang dialirkan dari dasar pipa,tujuannya adalah
agar bagian dari dalam pipa lebih lama mengalami kontak dengan air sehingga pendinginan
lebih sempurna dan hasil yang dihasilkan lebih sempurna.

5. Labu didih,
Biasanya selalu berasa atau keset, yang berfungsi untuk sebagai wadah sampel. Contohnya
untuk memisahkan alkohol dan air.
Memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar.

6. Pipa dalam = pipa destilasi


Berfungsi sebagai tempat mengalirnya uap air yang telah didinginkan oleh pendingin pada
bagian luarnya.
7. Adaptor (Recervoir Adaptor)
Berfungsi untuk menyalurkan hasil destilasi yang sudah terkondisi untuk disalurkan ke
penampung yang telah tersedia.

8. Mantel
Berfungsi untuk memanaskan bahan di dalamnya.

PROSEDUR DISTILASI
1. Siapkan sampel, ukuran maximum 1L masukkan kedalam batu didih. Pasangkan dengan alat
destilasi dengan posisi miring.
2. Pada leher batu didih dan pada sambungan diberi vaselin untuk melicinkan, sehingga pada
saat selesai kerja dapat dibuka tanpa pecah dan untuk menghindari pemuaian.
3. Selang dimasukkan pada celah masuk dan celah keluar. Celah masuk terhubung dengan kran
celah keluar, dihubungkan dengan eadah tempat pembuangan erlenmeyer sebagai wadah
tampungan dibawah.
4. Buka kran, air akan masuk mengisi kondensor, air harus berjalan terus, air nya harus keluar
dari celah yang menunjukkan bahwa kondensor berisi penuh.
5. Hidupkan mentel
6. Sampel yang telah dipanaskan akan menguap dan masukke pipa destilasi, setelah
dipasangkan dengan kondensasi, maka uap akan berubah menjadi air.
7. Air akan menetes dari alat destilasi dan dihasilkan air destilata.

Sekian pemaparan saya tentang alat,bahan,dan cara dalam mendestilasikan air (menyuling),
semoga dengan pemaparan ini mahasiswa khususnya Mahasiswa Kedokteran Hewan
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh dapat lebih produktif dan kreatif.

Spesifikasi dan Harga Aquades

Spesifikasi Produk :
Kategori Aquadest
Harga : Rp. 1.000
Mineral : 0%
Kemas & Pengiriman : Botol/Jerigen/Drum/Tangki
Negara Asal : Indonesia
Keterangan : Aquades Atau Aquadestilata Adalah Air Hasil Destilasi / Penyulingan Atau Air Murni (
H2o ) .

Harga: Rp 1.000

Pt. Nusa Indah Megah Adalah Perusahaan Yang Bergerak Di Bidang Suplier Dan Perdagangan
Bahan Kimia Baik Produksi Lokal Maupun Import.
Saat Ini Kami Memiliki Jaringan Dari Berbagai Perusahaan Manufaktur Bahan Kimia Seperti Dari
Usa, China, Taiwan, Jepang, Thailand, Korea Dan Lain-Lain.
Perusahaan Kami Menyediakan Berbagai Kebutuhan Dasar Bahan Kimia Untuk Industri Kecil,
Menengah Dan Besar.
Aplikasinya Banyak Digunakan Untuk Perusahaan Manufaktur Minyak, Karet, Kaca, Plastik Serta
Digunakan Juga Untuk Kebutuhan Labolaturium, Praktikum Detergent, Tambang Dan Lain-Lain.
Perusahaan Kami Telah Mendistribusikan Ribuan Ton Bahan Kimia Ke Berbagai Perusahaan Di
Seluruh Indonesia.
Perusahaan Kami Didukung Dengan Kemampuan Mendistribusikan Berbagai Produk Bahan Kimia
Dalam Berbagai Bentuk Kemasan, Seperti; Zaks, Pail, Drum Dan Tangki.
Kemampuan Kami Untuk Menjaga Ketersediaan Bahan Baku Dan Pengiriman Tepat Waktu
Merupakan Hal Yang Penting Dan Akan Tetap Kami Jaga Dengan Ketat.

Air Demineralisasi atau air Aquades = Aquadestilata = Air hasil Destilasi / Penyulingan = air
murni = H2O. Bisa untuk industri besar
Aquadest sering digunakan pada Industri :
1. Kimia : untuk pencampur atau pelarut bahan-bahan kimia.

2. Pengolahan Baja : Sebagai pendingin pada mesin2 pemotong Baja, seperti Wire Cut, dll yang
memerlukan air untuk pendinginan, dengan Aquadest maka akan menghambat Kerak dan
Lumut.

3. Laboratorium : Sebagai reagent dan pencampur Zat.

Aquadest akan mempercepat proses kerja resin, sehingga mesin akan cepat bisa dipakai, tidak
menyebabkan karat pada material, tidak mudah kerak dan tidak mudah tumbuh lumut, sehingga
mempermudak proses produksi dan menghemat biaya perawatan.

Kami siap melayani pemesanan untuk daerah Karawang, Cikampek, Bekasi, Cikarang dan
Purwakarta.

Kapasitas Produksi kami perhari adalah 16.000 liter

PENGERTIAN AQUADEST (AIR MURNI atau AIR SULINGAN)

Prinsip Penyulingan Air

Setiap elemen bisa eksis di tiga bagian:

1. sebagai cairan
2. sebagai solid dan
3. sebagai uap

yang sebagian besar tergantung pada suhu itu. Hal ini berlaku untuk air, juga. Jadi, air dapat
ditemukan sebagai es, air dan uap. Jika air:

1. didinginkan di bawah 0 derajat Celcius (32 Fahrenheit), menjadi es


2. jika dipanaskan di atas 100 derajat Celsius (212 Fahrenheit), menjadi uap.

Suhu, di mana perubahan substansi itu negara dari cair ke uap disebut titik didih, dan berbeda
untuk bahan yang berbeda. Perbedaan ini dapat digunakan untuk zat terpisah, dan dengan
demikian dapat digunakan untuk pemurnian air

Proses ini relatif sederhana:

1. air kotor dipanaskan


2. untuk titik didih dan dengan demikian menguap
3. (Menjadi uap), sedangkan bahan lainnya tetap dalam keadaan padat, dalam boiler. Uap ini
kemudian diarahkan ke dalam pendingin
4. dingin dan kembali ke air cair
5. dan hasil akhirnya adalah sebuah air, dibersihkan dari zat tambahan yang ditemukan
sebelum penyulingan.

Distilasi adalah proses yang efektif dan, yang lebih penting, hal itu dapat dilakukan dengan banyak
improvisasi.. Anda dapat memanaskan air dengan apa yang di tangan: kebakaran, listrik, atau apa
pun yang Anda dapat menggunakan hampir semua hal yang menampung air untuk boiler, selama
Anda bisa mengarahkan uap ke dalam pendingin. pendingin bisa menjadi potongan panjang pipa
tembaga membungkuk ke spiral. Yang Anda butuhkan adalah sesuatu yang hanya akan
mendinginkan uap ke bawah.
Dalam skenario kasus terburuk, Anda dapat menyaring air dengan panci rumah tangga biasa dan
dua tutup panci.

Rebus air dalam panci tertutup dengan tutup pertama. Setelah beberapa saat, Anda akan melihat
bahwa air dalam panci menguap, dan mengembun pada tutupnya (ini adalah air suling).

Sekarang ganti tutupnya dengan tutup kedua, dan putar yang pertama secara vertikal, sehingga
semua air terkondensasi mengumpulkan pada satu titik, dan kemudian tuang ke dalam cangkir.
Sementara itu, lebih mengembun air suling pada tutup panci kedua, jadi ulangi langkah di atas
lagi … sampai Anda memiliki cangkir penuh.

Distilasi akan menghapus dari air hampir apa pun, bahkan logam berat, racun, bakteri dan virus.
Namun, tidak mengeluarkan zat yang memiliki titik didih pada suhu yang lebih rendah daripada
air. Beberapa zat ini minyak, minyak bumi, alkohol dan zat semacam itu, yang dalam banyak
kasus tidak bercampur dengan air,. Juga ingat bahwa zat dihapus dari air tetap dalam boiler, jadi
Anda harus membersihkannya setiap sekali sebentar.

Air suling dapat digunakan langsung dan tidak perlu direbus lagi. Seperti yang sudah panas, Anda
dapat menggunakannya untuk mempersiapkan teh, atau minuman serupa.

JENIS-JENIS AQUDEST (AIR MURNI atau AIR SULINGAN)

1. Air Suling dari Sumur


2. Air Suling dari Mata Air Pegunungan
3. Air Suling dari Air Tadah Hujan

HARGA AQUDEST (AIR MURNI atau AIR SULINGAN)

Aquadest (sulingan dari Air Sumur)

1 liter = Rp. 700,-

1 drum (1000 liter) = Rp. 670.000,-

not include packing & postage

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aquadest (sulingan dari Mata Air Pegunungan)

1 liter = Rp. 3.200,-

1 drum (1000 liter) = Rp. 3.050.000,-

not include packing & postage

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aquadest (sulingan dari Air Tadah Hujan)

1 liter = Rp. 5.100,-


1 drum (1000 liter) = Rp. 4.950.000,-

http://zyzaethanolchemical.wordpress.com/product/6-aquadest/

DESTILASI
A. Sejarah

Destilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama
masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan
spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk distilasi
dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang
proses distilasi pada sekitar abad ke-4 Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan
oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al -Razi pada
pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat alembik, bahkan
desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi sk ala mikro,
The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721 -815) yang lebih
dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat terbakar, ia juga
telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang bahkan masih b anyak dipakai
sampai saat kini. Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al -Kindi (801-
873).

B. Definisi

Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia

berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilita s) bahan atau


didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam
penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian
didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebi h rendah
akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis
perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan,
masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi
didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.

Sebenarnya distilasi tidak 100 % memisahkan campuran tetapi hanya meningkatkan


konsentrasi atau kemurnian dari suatu larutan.

Pemisahan dengan cara distilasi tidak hanya berdasarkan pada titik didih dari komponen-
komponennya saja, tetapi tergantung juga pada karakteristik kolom serta besaran-besaran operasi.
Karakteristik kolom dipengaruhi oleh jenis kolom (plate, packed, vigruez) serta panjang kolom.
Sedangkan besaran-besaran operasi meliputi laju uap naik, laju cairan turun (refluks), luas
permukaan kontak antara fasa gas] dan cair, dan koefisien perpindahan massa.

Pada operasi distilasi, terjadinya pemisahan didasarkan pada gejala bahwa bila campuran zat
cair berada dalam keadaan setimbang dengan uapnya, maka komposisi uap dan cairannya berbeda.
Uapnya akan mengandung lebih banyak komponen yang mudah menguap, sedangkan cairannya
akan mengandung lebih sedikit komponen yang lebih mudah menguap. Bila uapnya dipisahkan dari
cairannya dan uap tersebut dikondensasikan, didapatkan cairan yang didapatkan dari kondensasi
uap tersebut mengandung lebih banyak komponen yang lebih mudah menguap (volatile)
dibandingkan dengan cairan yang tidak teruapkan.
Pemisahan senyawa dengan destilasi juga bergantung pada perbedaan tekanan
uap senyawa dalam campuran. Tekanan uap campuran diukur sebagai kecenderungan
molekul dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap. Jika suhu dinaikkan,
tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
atmosfer. Pada keadaan itu cairan akan mendidih. Suhu pada saat tekanan uap cairan
sama dengan tekanan uap atmosfer disebut titik didih. Cairan yang mempunyai tekanan
uap yang lebih tinggi pada suhu kamar akan mempnyai titik didih lebih rendah daripada
tekanan uapnya rendah pada suhu kamar.

Jika cairan yang campuran berair didihkan, komposisi uap di atas cairan tidak
sama dengan komposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile
atau komponen dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas caira n terkumpul dan
dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi senyawa yang
terdapat pada uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik didih lebih rendah. Jika
suhu relative tetap, maka destilat yang terkumpul akan mengandung senya wa murni dari
salah satu komponen dalam campuran.

Pada umumnya, proses distilasi dilaksanakan pada tekanan konstan, maka untuk
memperkirakan komposisi, suhu, dan tekanan tersebut, didasarkan pada tekanan yang konstan.

C.Jenis-Jenis Destilasi

1. Destilasi sederhana
Biasanya destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didih nya rendah,
atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau miniyak. Proses ini dilakukan dengan mengalirkan
uap zat cair tersebut melalui kondensor lalu hasilnya ditampung dalam suatu wadah, namun hasilnya
tidak benar-benar murni atau bias dikatakan tidak murni karena hanya bersifat memisahkan zat cair
yang titik didih rendah atau zat cair dengan zat padat atau minyak.
Alat Destilasi Sederhana

Gambar : alat destilasi atau yang disebut destilator.

Yang terdiri dari :

thermometer, labu didih, steel head, pemanas, kondensor, dan labu penampung destilat

Thermometer Biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang
didestilasi selama proses destilasi berlangsung.

Seringnya thermometer yang digunakan harus memenuhi syarat:

a. Berskala suhu tinggi yang diatas titik didih zat cair yang akan didestilasi.

b. Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas reservoir HE sejajar
dengan pipa penyalur uap ke kondensor. Labu didih berfungsi sebagai tempat suatu
campuran zat cair yang akan didestilasi .
Steel head berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat
pendingin ( kondensor ) dan biasanya labu destilasi dengan leher yang b erfungsi sebagai
steel head. Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar yang berfungsi
untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air keran.

Pendingin yang digunakan biasanya adalah air yang dialirkan dari dasar pipa,
tujuannya adalah agar bagian dari dalam pipa lebih lama mengalami kontak dengan air
sehingga pendinginan lebih sempurna dan hasil yang diperoleh lebih sempurna.

Penampung destilat bisa berupa erlenmeyer, labu, ataupun tabung reaksi


tergantung pemakaiannya. Pemanasnya juga dapat menggunakan penangas, ataupun
mantel listrik yang biasanya sudah terpasang pada destilator.

Contoh destilasi sederhana:

Destilasi sederhana digunakan untuk pemurnian senyawa yang biasanya telah diekstraksi. Misalnya
ekstraksi padat-cair dan.pada sintesis kloroform. Pada dasarnya prinsip atau metode pemisahannya
sama. Sintesis koroform tanpa ekstraksi, dengan mereaksikan kaporit dan aseton yang akan
menghasilkan kloroform.

Mula – mula kaporit dihaluskan menggunakan lumpang porselen dengan penambahan


akuades sedikit demi sedikit. Hal ini bertujuan untuk memperluas permukaan kaporit sehingga
mudah bereaksi. Setelah halus kaporit dituangkan ke dalam labu destilasi. Kemudian dimasukkan
aquades ke dalam penampung destilasi. Aquades berfungsi untuk mengurangi penguapan destilat.
Selanjutnya aseton dituang ke dalam corong pisah dan diencerkan dengan aquades yang berfungsi
sebagai media reaksi. Selanjutnya aseton diteteskan ke dalam labu destilasi yang berisi kaporit.
Dilanjutkan dengan pemanasan pada suhu 60 ˚C. Campuran yang menguap mengandung kloroform
dan air. Uap ini mengalir melewati tabung kondensor dan mengembun. Embun ini mencair dan
mengalir ke dalam penampung destilat yang telah berisi aquades. Destilat didinginkan di dalam
baskom berisi es untuk mengurangi penguapan klorofom. Klorofom yang masih mengandung air
dipisahkan dengan penambahan NaOH dalam corong pisah sehingga terbentuk lapisan dimana
klorofom lapisan bawah karena masa jenisnya lebih kecil. Kloroform selanjutnya diteteskan kedalam
CaCl anhidrat untuk mengikat air pada kloroform dan disaring.

2. Destilasi bertingkat (fraksionasi)


Proses ini digunan untuk komponen yang memiliki titik didih yang berdekatan.Pada dasarnya
sama dengan destilasi sederhana, hanya saja memiliki kondensor yang lebih banya sehingga mampu
memisahkan dua komponen yang memliki perbedaan titik didih yang bertekanan. Pada proses ini
akan didapatkan substan kimia yang lebih murni, kerena melewati kondensor yang banyak. Untuk
memisahkan dua jenis cairan yang sama-sama mudah menguap dapat dilakukan dengan destilasi
bertingkat.
Destilasi bertingkat sebenarnya adalah suatu proses destilasi berulang.Proses berulang ini
terjadi pada kolom fraksional.Kolom fraksional terdiri atas beberapa plat dimana pada setiap plat
terjadi pengembunan.Uap yang naik plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung cairan yang
lebih atsiri (mudah menguap) sedangkan cairan yang yang kurang atsiri lebih banyak dalam
kondensat.Bila perbedaan titik didih A dan B kecil, distilasi fraksional harus diulang-ulang
untukmendapatkan pemisahan yang lebih baik.

Kolom distilasi yang panjang dari alat distilasi digunakan di laboratorium (Gambar 12.2) memberikan
luas permukaan yang besar agar uap yang berjalan naik dan cairan yang turun dapat bersentuhan. Di
puncak kolom, termometer digunakan untuk mengukur suhu fraksi pertama yang kaya dengan
komponen yang lebih mudah menguap A. Dengan berjalannya distilasi, skala termometer meningkat
menunjukkan bahwa komponen B yang kurang mudah menguap juga ikut terbawa. Wadah penerima
harus diubah pada selang waktu tertentu.

Contoh destilasi bertingkat: adalah pemisahan campuran alkohol-air (lihat gambar di


bawah),titik didih alkohol adalah 78*C dan titik didih air adalah 100C.Campuran
tersebut dicampurkan dalam labu didih.Pada suhu sekitar 78*C alkohol mulai mendidih
tetapi sebagian air juga ikut menguap.Oleh karena alkohol lebih mudah menguap,kadar
alkohol dalam uap lebih tinggi daripada kadar alkohol dalam campuran semula.Ketika
mencapai kolom fraksionasi,uap mengembun dan memanaskan kolom tersebut.Setelah
suhu kolom mencapai 78*C,alkohol tak lagi mengembun sehingga uap yang mengandung
lebih banyak alkohol naik ke kolom di atasnya,sedangkan sebagian air turun ke dalam
labu didih.Proses seperti itu berulang beberapa kali (bergantung pada banyaknya plat
dalam kolom),sehingga akhirnya diperoleh alkohol yang lebih murni.Contoh lain dari
Destilasi bertingkat adalah pemurnian minyak bumi,yaitu memisahkan gas,bensin,minyak
tanah, dan sebagainya dari minyak mentah.

3. Destilasi azeotrop
Distilasi Azeotrop digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran campuran dua atau
lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang
dapat memecah ikatan azeotrop tsb, atau dengan menggunakan tekanan tinggi. Azeotrop
merupakan campuran 2 atau lebih komponen pada komposisi tertentu dimana komposisi tersebut
tidak bisa berubah hanya melalui distilasi biasa. Ketika campuran azeotrop dididihkan, fasa uap yang
dihasilkan memiliki komposisi yang sama dengan fasa cairnya. Campuran azeotrop ini sering disebut
juga constant boiling mixture karena komposisinya yang senantiasa tetap jika campuran tersebut
dididihkan.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi berikut :

Titik A pada pada kurva merupakan boiling point campuran pada kondisi sebelum mencapai
azeotrop. Campuran kemudian dididihkan dan uapnya dipisahkan dari sistem kesetimbangan uap
cair (titik B). Uap ini kemudian didinginkan dan terkondensasi (titik C). Kondensat kemudian
dididihkan, didinginkan, dan seterusnya hingga mencapai titik azeotrop. Pada titik azeotrop, proses
tidak dapat diteruskan karena komposisi campuran akan selalu tetap. Pada gambar di atas, titik
azeotrop digambarkan sebagai pertemuan antara kurva saturated vapor dan saturated liquid.
(ditandai dengan garis vertikal putus-putus)

Contoh destilat azeotrop:

PFD Diagram: Simulasi distilasi biner campuran azeotrop propanol-ethyl acetate dengan
menggunakan HYSYS.

Dalam pemisahan campuran propanol-athyl acetate, digunakan metode pressure swing


distillation. Prinsip yang digunakan pada metode ini yaitu pada tekanan yang berbeda, komposisi
azeotrop suatu campuran akan berbeda pula.Berdasarkan prinsip tersebut, distilasi dilakukan
bertahap menggunakan 2 kolom distilasi yang beroperasi pada tekanan yang berbeda. Kolom
distilasi pertama memiliki tekanan operasi yang lebih tinggi dari kolom distilasi kedua.

Produk bawah kolom pertama menghasilkan ethyl acetate murni sedangkan produk atasnya
ialah campuran propanol-ethyl acetate yang komposisinya mendekati komposisi azeotropnya.
Produk atas kolom pertama tersebut kemudian didistilasi kembali pada kolom yang bertekanan lebih
rendah (kolom kedua). Produk bawah kolom kedua menghasilkan propanol murni sedangkan produk
atasnya merupakan campuran propanol-ethyl acetate yang komposisinya mendekati komposisi
azeotropnya. Berikut ini gambar kurva kesetimbangan uap cair campuran propanol-ethyl acetate
pada tekanan tinggi dan rendah.

Dari gambar pertama dapat dilihat bahwa feed masuk kolom pada temperatur 108,2 C dengan
komposisi propanol 0,33. Pada kolom pertama (P=2,8 atm), komposisi azeotrop yaitu sebesar 0,5
sehingga distilat yang diperoleh berkisar pada nilai tersebut sedangkan bottom yang diperoleh
berupa ethyl acetate murni

4. Destilasi vakum(destilasi tekanan rendah)


Destilasi ini digunakan untu zat yang tak tahan suhu tinggi atau bisa rusak pada pemansan yang
tinggi. Sehingga dengan menurunan tekanan maka titik didih juga akan menurun, maka destilasi
yang tadinya harus dilakukan pada suhu tinggi tetap dapat dilakukan pada suhu rendah dengan
menurunkan tekanan.
Distilasi vakum terjadi ketika tekanan pada larutan yang didistilasi hingga mencapai distilat,
berkurang hingga dibawah tekanan uapnya (biasanya kurang dari tekanan atmosfer) yang
disebabkan evaporasi dari banyaknya volatile yang terbentuk. Destilasi ini digunakan untuk zat yang
tak tahan suhu tinggi atau bisa rusak pada pemansan yang tinggi. Sehingga dengan menurunan
tekanan maka titik didih juga akan menurun, maka destilasi yang tadinya harus dilakukan pada suhu
tinggi tetap dapat dilakukan pada suhu rendah dengan menurunkan tekanan

5. Destilasi kering

Distilasi kering adalah suatu metoda pemisahan zat-zat kimia Dalam proses distilasi kering,
bahan padat dipanaskan sehingga menghasilkan produk-produk berupa cairan atau gas(yang dapat
berkondensasi menjadi padatan). Produk-produk tersebut disaring, dan pada saat yang bersamaan
mereka berkondensasi dan dikumpulkan. Distilasi kering biasanya membutuhkan suhu yang lebih
tinggi dibanding distilasi biasa.

Metode ini dapat digunakan untuk memperoleh bahan bakar cair dari batubara dan kayu. Selain itu,
distilasi kering juga digunakan untuk memecah garam-garam mineral. Misalnya
pemecahan sulfat melalui termolisis, menghasilkan gas sulfur dioksida dan sulfur trioksidayang
dapat dilarutkan dalam air membentuk asam sulfat. Pada awalnya, ini adalah cara yang umum
untuk memproduksi asam sulfat.

Prinsipnya memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap dan cairnya. Contohnya untuk
mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau batu bata.

D. Aplikasi

1. Desalinasi ( Menguapkan Air Laut menjadi Air Tawar )

Ada beberapa peralatan yang mendukung proses destilasi ini. Antara lain adalah heater,
kondensor, ejektor air, pompa ejektor, pompa kondensat, indikator salinitas, dan peralatan
kontrol.Proses kerja destilasi ini mulanya air laut dihisap oleh pompa ejektor yang terdapat dipantai.
Kemudian, air laut tersebut dimasukan ke dalam alat penukar gas (heat exchanger). Pada tahap ini,
air laut dipanasi oleh air panas dari panas buang diesel atau boiler limbah biomassa pada suhu 80
derajat C.
Selanjutnya, air tersebut divakumkan pada tekanan udara kurang dari 1 atm.Pada kondisi
hampa udara (vakum) yang tinggi dan suhu rendah itulah, sebagian dari air laut menguap. Dimana,
uap bertekanan rendah dari tempat lain mendapat pendinginan dari air laut yang dimasukkan dari
cerobong terpisah. Pada saat itulah, uap berkondensasi menjadi air tawar. Air laut yang sudah
hangat akan mengalir dari saluran keluar pendingin. Dan selanjutnya akan masuk ke dalam heat
exchanger sebagai air umpan. Uap tekanan rendah yang timbul di dalam heat exchanger mengalir
masuk ke dalam evaporator. Begitu pula dengan air sisa buangan yang kental.Selanjutnya, uap air itu
didinginkan oleh air laut dan berkondensasi menjadi air tawar.

Hasil air tawar di kondensor itu kemudian dipompa keluar oleh condensatepump. Kemudian,
air tersebut dialirkan ke tangki persedian air tawar. Sementara sisa air buangan dikeluarkan secara
teratur oleh water ejector.Sedangkan mengenai kadar garam dari air destilat (air yang dihasilkan dari
proses destilasi ini–red) secara terus menerus dipantau oleh salinity indicator. Sebuah solenoid valve
dipasang pada saluran keluar pompa air destilasi.

2. Pengolahan Minyak Bumi

Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan minyak
mentah menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi,
pembangkit listrik, pemanas, dll. Udara didistilasi menjadi komponen - komponen seperti
oksigen untuk penggunaan medis dan helium untuk pengisi balon. D istilasi juga telah
digunakan sejak lama untuk pemekatan alkohol dengan penerapan panas terhadap larutan
hasil fermentasi untuk menghasilkan minuman suling.

Menara destilasi Dimenara inilah terjadi proses destilasi. Yaitu proses pemisahan
larutan dengan menggunakan panas sebagai pemisah. Syarat utama agar terjadinya proses
destilasi adalah adanya perbedaan komposisi antara fase cair dan fase uap. Dengan
demikian apabila komposisi fase cair dan face uap sama maka proses destilasi tidak
mungkin dilakukan. Proses destilasi pada kilang minyak bumi merupakan pengolahan
secara fisika yang primer sebagai awal dari semua proses memproduksi BBM (Bahan Bakar
Minyak).

http://dayzsmileasrainbow.blogspot.com/2011/04/destilasi.html

Pengertian Destilasi

Destilasi adalah suatu metode pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan tingkat
volatilitas (kemudahan suatu zat untuk menguap) pada suhu dan tekanan tertentu. Destilasi
merupakan proses fisika dan tidak terjadi adanya reaksi kimia selama proses berlangsung.

Dasar Pemisahan dengan Destilasi

Dasar utama pemisahan dengan cara destilasi adalah perbedaan titik didih cairan pada tekanan
tertentu. Proses destilasi biasanya melibatkan suatu penguapan campuran dan diikuti dengan
proses pendinginan dan pengembunan. Sebagai contoh ada sebuah campuran yang di
dalamnya terdapat dua zat, yaitu zat A dan zat B. Zat A mempunyai titik didih sekitar 120º C,
sedangkan zat B mempunyai titik didih sebesar 80º C. Zat A dapat dipisahkan dengan zat B
dengan cara mendestilasi campuran tersebut pada suhu sekitar 80º C. Pada suhu tersebut, zat
B akan menguap sedangkan zat A tetap tinggal.
Proses Destilasi

Secara sederhana, proses destilasi dapat dijelaskan melalui gambar berikut:

Rangkaian destilasi sederhana

Suatu campuran yang berupa cairan (15) dimasukkan ke dalam labu (2) yang dipanaskan
melalui penangas (14) dengan heater (13). Suhu pemanasan dapat diatur dengan mengamati
termometer (4). Pada saat dipanaskan, sedikit demi sedikit campuran akan menguap. Uap
kemudian naik melalui pipa (3) den mengalir menuju pendingin / kondenser (5). Pendinginan uap
adalah dengan cara mengalirkan air melalui dinding pendingin. Setelah melalui pendingin, uap
akan mengembun membentuk cairan kembali dan melaju ke adaptor (10) dan menetes ke labu
destilat (8).

Penerapan Destilasi

Aplikasi destilasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu skala laboratorium dan skala industri.
Perbedaan untama destilasi skala laboratorium dan industri adalah sistem ketersinambungan.
Pada skala laboratorium, destilasi dilakukan sekali jalan. Dalam artian pada destilasi skala
laboratorium, komposisi campuran dipisahkan menjadi komponen fraksi yang diurutkan
berdasarkan volatilitas, dimana zat yang paling volatil akan dipisahkan terlebih dahulu. Dengan
demikian, zat yang paling tidak volatil akan tersisa pada bagian bawah. Proses ini dapat diulangi
ketika campuran ditambahkan dan memulai proses destilasi dari awal.

Pada destilasi skala industri, senyawa asli (campuran), uap, dan destilat tetap dalam komposisi
konstan. Fraksi yang diinginkan akan dipisahkan dari sistem secara hati-hati, dan ketika bahan
awal habis maka akan ditambahkan lagi tanpa menghentikan proses destilasi.

Penggunaan Destilasi

Destilasi mempunyai peranan yang sangat banyak dalam kehidupan manusia. Destilasi adalah
kunci utama dalam pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. Minyak bumi dipisahkan menjadi fraksi-
fraksi tertentu didasarkan pada perbedaan titik didih. Alkohol yang terbentuk dari proses
fermentasi juga dimurnikan dengan cara destilasi.

Minyak-minyak atsiri alami yang mudah menguap dapat dipisahkan melalui destilasi. Banyak
sekali minyak atsiri alami yang dapat diperoleh dengan cara destilasi, yakni minyak serai, minyak
jahe, minyak cengkeh, dsb. Minyak kayu putih juga didapatkan dengan cara destilasi.

http://www.ilmukimia.org/2013/05/destilasi.html

Anda mungkin juga menyukai