Anda di halaman 1dari 13

Assalamualaikum WW, Yth.

Ibuk Instruktur

Sebagai seorang guru tentunya bapak/ibu semestinya memberikan pembelajaran yang kreatif
dan inovatif pada pembelajaran dikelas. Berikut media pembelajaran/alat peraga serta
penggunaanya yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep bilangan bulat dan
pecahan
Berikut Pemaparan saya :

OPERASI PENJUMLAHAN DAN PEGURANGAN BILANGAN BULAT

1.PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DENGAN

Alat peraga muatan listrik adalah alat peraga berupa kartu yang terbuat dari karton

atau kertas dan diberi tanda positif atau negatif atau tutup botol bekas yang warnanya

berbeda, misal yang berwarna biru dipakai untuk memperagakan bilangan negatif dan

yang berwarna putih untuk memperagakan bilangan positif. Karton atau kertas bisa dibentuk

segi empat seperti atau lingkaran seperti pada Gambar. 1 di bawah ini.

Alat peraga ini dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari materi

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Alasan pemilihan alat peraga ini karena

mudah diperoleh yang banyak tersedia di lingkungan sekitar siswa, murah, dan mudah dalam

memanipulasinya saat pembelajaran. Dengan menggunakan alat peraga tersebut, prinsip

pembelajaran matematika (hands- on activity, minds-on activity, local materials, dan daily

life) akan terpenuhi.


Sesuai dengan nama operasinya, yaitu penjumlahan, maka untuk meragakan operasi

penjumlahan dua buah bilangan bulat, ambil kartu bertanda/ tutup botol dengan warna

tertenu yang sesuai dengan peragaan untuk bilangan pertama, kemudian tambahkan

kartu bertanda/ tutup botol yang sesuai dengan peragaan untuk bilangan kedua,

maka hasilnya adalah bilangan yang diragakan dengan banyak dan jenis dari kartu

bertanda/ tutup botol warna tertentu yang tidak berpasangan. Untuk lebih jelasnya

perhatikan contoh berikut.

1. Penjumlahan Bilangan Positif dengan Bilangan Positif

Untuk menyatakan penjumlahan bilangan positif dengan bilangan positif, misalnya

penjumlahan 2 + 3 caranya ambil 2 buah kartu bertanda positif/ 2 buah tutup botol

berwarna putih kemudian tambahkan 3 buah kartu bertanda positif/ 3 buah tutup botol

berwarna putih, maka hasilnya diragakan dengan 5 buah kartu bertanda positif/ 5

buah tutup botol yang berwarna putih. Ini berarti hasil penjumlahan bilangan 2

dengan bilangan 3 adalah 5 atau 2 + 3 = 5

2. Penjumlahan Bilangan Positif dengan Bilangan Negatif

Seperti telah disebutkan di atas, kita dapat menggunakan kartu bertanda atau tutup

botol dengan warna yang berbeda. Untuk penjumlahan kartu atau tutup botol yang

mewakili bilangan-bilangan yang akan dijumlahkan, kita gabungkan hasilnya adalah

bilangan yang diragakan dengan kartu bertanda atau tutup botol yang tidak

berpasangan. Sebagai contoh, untuk menyatakan penjumlahan 2 + (-3) dengan cara


mengambil 2 buah tutup botol berwarna putih tambahkan 3 buah tutup botol berwarna

biru.

Untuk mendapatkan jawabannya dilihat ada berapa tutup botol yang tidak

berpasangan dan berwarna apa? Ternyata ada sebuah tutup botol yang berwarna

biru, sehingga jawabannya adalah -1

3. Penjumlahan Bilangan Negatif dengan Bilangan Positif

Untuk menyatakan penjumlahan bilangan negatif dengan bilangan positif, misalnya

penjumlahan -2 + (3), caranya adalah ambil 2 buah tutup botol berwarna biru ambil

lagi 3 buah tutup botol berwarna putih, kemudian tambahkan.

Untuk mendapatkan hasil penjumlahannya, lihat ada berapa tutup botol yang tidak

berpasangan dan berwarna apa? Ternyata ada sebuah tutup botol yang berwarna putih,

sehingga jawabannya adalah 1.

3. Penjumlahan Bilangan Negatif dengan Bilangan Negatif

Untuk menyatakan penjumlahan bilangan negatif dengan bilangan negatif, misalnya

penjumlahan -2 + (-3) caranya ambil 2 buah kartu bertanda negatif/ 2 buah tutup botol
berwarna biru kemudian tambahkan 3 buah kartu bertanda negatif/ 3 buah tutup botol

berwarna biru, maka hasilnya diragakan dengan 5 buah kartu bertanda negatif/ 5 buah

tutup botol yang berwarna biru. Ini berarti hasil penjumlahan bilangan -2 dengan

bilangan -3 adalah -5 atau -2 + (-3) = -5

2.PENGURANGAN BILANGAN BULAT

Sesuai dengan nama operasinya, yaitu pengurangan, maka untuk meragakan operasi

pengurangan dua buah bilangan bulat, ambil kartu bertanda/ tutup botol dengan warna tertenu

yang sesuai dengan peragaan untuk bilangan pertama, kemudian dari kartu bertanda/

tutup botol dengan warna tertentu yang sudah ada ambil kartu bertanda/ tutup botol

yang sesuai dengan peragaan untuk bilangan kedua, maka hasilnya adalah bilangan

yang diragakan dengan banyak dan jenis dari kartu bertanda/ tutup botol warna

tertentu yang tersisa (tidak berpasangan). Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut :

a. Pengurangan Bilangan Positif oleh Bilangan Positif


Untuk menyatakan pengurangan bilangan positif dengan bilangan positif,
misalnya penjumlahan 3 - 2 caranya ambil 3 buah kartu bertanda positif/ 3 buah
tutup botol berwarna putih, kemudian dari kumpulan kartu/ tutup botol tersebut
ambil 2 buah kartu
bertanda positif/ 2 buah tutup botol berwarna putih, maka hasilnya diragakan
dengan 1 buah kartu bertanda positif/ 1 buah tutup botol yang berwarna putih
(yang tersisa). Ini berarti hasil pengurangan bilangan 3 oleh bilangan 2 adalah 1 atau
3-2=1
b. Pengurangan Bilangan Positif oleh Bilangan Negatif
Untuk menyatakan pengurangan bilangan positif oleh bilangan negatif, misalnya
pengurangan 3 – (-2) caranya ambil 3 buah kartu bertanda positif/ 3 buah tutup
botol berwarna putih, kemudian dari kumpulan kartu bertanda/ tutup botol tersebut
ambil 2 buah kartu bertanda negatif/ 2 buah tutup botol berwarna biru, karena
kartu atau tutup botol yang mewakili bilangan negatif yang mau diambil belum ada,
maka kita tambahkan bilangan nol yang diragakan dengan dua pasang kartu
bertanda/ dua pasang tutup botol yang warnanya berlainan. Hasil dari operasi
pengurangan tersebut adalah kartu bertanda/ tutup botol yang tersisa. Untuk lebih
jelasnya perhatikan contoh berikut.

c. Pengurangan Bilangan Negatif oleh Bilangan Positif


Untuk menyatakan pengurangan bilangan negatif oleh bilangan positif, misalnya
pengurangan -3 – 2 caranya ambil 3 buah kartu bertanda negatif/ 3 buah tutup
botol berwarna biru, dari kumpulan kartu bertanda/ tutup botol tersebut kemudian
ambil 2 buah kartu bertanda positif/ 2 buah tutup botol berwarna putih. Karena kartu
atau tutup botol yang mewakili bilangan positif yang mau diambil belum ada,
maka kita tambahkan bilangan nol yang diragakan dengan dua pasang kartu bertanda/
dua pasang tutup botol yang warnanya berlainan. Hasil dari operasi pengurangan
tersebut adalah kartu bertanda/ tutup botol yang tersisa. Untuk lebih jelasnya
perhatikan contoh berikut.

Dari peragaan di atas terlihat, bahwa sisanya (setelah diambil) terdapat 5 buah
tutup botol yang berwarna biru. Ini berarti -3 – 2 = 5.

d. Pengurangan Bilangan Negatif oleh Bilangan Negatif


Untuk menyatakan pengurangan bilangan negatif oleh bilangan negatif, misalnya
pengurangan -3 – (-2) caranya ambil 3 buah kartu bertanda negatif/ 3 buah tutup botol
berwarna biru, dari kumpulan kartu bertanda/ tutup botol tersebut kemudian
ambil 2 buah kartu bertanda negatif/ 2 buah tutup botol berwarna biru. Hasil dari
operasi pengurangan tersebut adalah kartu bertanda/ tutup botol yang tersisa.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.

Dari peragaan di atas terlihat, bahwa sisanya (setelah diambil) terdapat 1 buah
tutup botol yang berwarna biru. Ini berarti -3 – (-2) = -1.

OPERASI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT

OPERASI HITUNG PERKALIAN BILANGAN BULAT


Sebelum membahas tentang operasi perkalian bilangan bulat terlebih dahulu memahami
konsep perkalian.
Contoh :
3 x 4 diartikan dengan 4 + 4 + 4 = 12
4 x 3 diartikan dengan 3 + 3 + 3 + 3 = 12
Maka kesimpulan dari contoh di atas adalah bahwa operasi perkalian pada suatu bilangan
dapat diartikan dengan penjumlahan berulang a x b = b + b + b + … sebanyak a kali.

Dengan konsep tersebut dapat dijelaskan konsep perkalian bilangan bulat kepada siswa
dengan peraga perkalian bilangan bulat berupa:
Balok garis bilangan, dan
Model benda (misal: mobil-mobilan, kodok-kodokan, model menarik lainnya)
Contoh :
1. a x b, dengan a dan b bilangan positif (+)
3x2=
Cara : Tempatkan model pada posisi bilangan 0 dan menghadap ke bilangan positif
Maju sebanyak 3 langkah setiap langkah 2 loncatan
Maka kedudukan akhir model menunjukkan hasil dari perkalian 3 x 2 = 6

2. a x b, dengan a bilangan positif (+) dan b bilangan negatif (-)


3 x (-2) =
Cara : Tempatkan model pada posisi bilangan 0 menghadap ke bilangan negatif (karena
penjumlahannya bilangan -2)
Model maju 3 langkah, setiap langkah loncat 2
Maka model di akhir menunjukkan pada posisi negatif 6, jadi 3 x (-2) = -6

3. a x b, dengan a bilangan negatif (-) dan b bilangan positif (+)


-3 x 2 =
Cara :
Tempatkan model pada posisi bilangan 0 menghadap ke bilangan positif (karena 2 adalah
positif)
Model mundur 3 langkah (karena 3 bernilai negatif) setiap langkah 2 kali loncatan.
Maka hasil dari perkalian -3 x 2 = -6
4. a x b, dengan a dan b bilangan negatif (-)
-3 x (-2) =
Cara :
Tempatkan model pada posisi bilangan 0 menghadap arah bilangan negatif
Model mundur 3 langkah tiap langkah 2 kali loncatan.
Maka hasil dari perkalian -3 x (-2) = 6

OPERASI PEMBAGIAN BILANGAN BULAT

Operasi pembagian bilangan bulat juga dapat siswa peragakan dengan menggunakan balok
garis bilangan dengan ketentuan sebagai berikut.
Untuk menunjukkan bilangan yang akan dibagi misal : a
Dengan skala bilangan pembaginya misal : b
Jika b > 0 (bilangan positif (+)), posisi awal model menghadap ke bilangan positif
Jika b < 0 (bilangan negatif (-)), posisi awal model menghadap ke bilangan negatif
Bilangan yang merupakan hasil pembaginya ditentukan dari jumlah langkah
Jenis bilangannya ditentukan oleh gerakan maju atau mundur model

Contoh :
1. 6 : 2 =
b > 0, posisi awal model menghadap ke bilangan positif di skala 0
Untuk sampai pada bilangan 6, model bergerak maju 2 loncatan (bilangan pembaginya)
setiap langkahnya
Hasil dari 6 : 2 = 3 , diperoleh dari menghitung jumlah langkah maju model yaitu 3 langkah
maju yang artinya bernilai positif.

2. 6 : (-2) =
b < 0, posisi awal model menghadap ke bilangan negatif di skala 0
untuk sampai ke bilangan 6 , model bergerak mundur 2 loncatan setiap langkahnya

hasil dari 6 : (-2) = -3, diperoleh dari menghitung jumlah langkah mundur model yaitu 3
langkah mundur yang menandakan bernilai negatif.

3. -6 : 2 =
b > 0, posisi awal model menghadap ke bilangan positif di skala 0
Untuk sampai pada bilangan -6, model bergerak mundur 2 loncatan (bilangan pembaginya)
setiap langkahnya

Hasil dari -6 : 2 = -3 , diperoleh dari menghitung jumlah langkah mundur model yaitu 3
langkah mundur yang artinya bernilai negatif.

4. -6 : (-2) =
b < 0, posisi awal model menghadap ke bilangan negatif di skala 0
untuk sampai ke bilangan -6 , model bergerak maju 2 loncatan setiap langkahnya
hasil dari -6 : (-2) = 3, diperoleh dari menghitung jumlah langkah maju model yaitu 3 langkah
maju yang menandakan bernilai positif.

OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN

Alat peraga yang digunakan untuk menjelaskan pecahan diharapkan bisa membuat

materi pecahan menjadi lebih jelas karena divisualisasikan menggunakan benda nyata atau

model benda nyata. Misalkan untuk mengekspresikan pecahan setengah bisa dengan

menggunakan setengah apel, setengah jeruk, setengah pizza, maupun setengah pelat pecahan.

Salah satu alat peraga yang bisa digunakan adalah pelat pecahan. Pelat pecahan

bisa terbuat dari tripleks, mika, kertas lipat maupun kertas warna. Dengan pelat pecahan

siswa lebih bisa memberikan gambaran mengenai pecahan sebagai bagian dari keseluruhan.

Berikut merupakan contoh pelat pecahan yang digunakan untuk memvisualisasikan pecahan.

Pada awal pembelajaran pecahan, siswa diharapkan bisa menggambarkan pecahan

dengan menggunakan pelat pecahan, sehingga lebih paham mengenai makna pecahan sebagai

bagian dari keseluruhan. Dengan memanipulasi pelat pecahan diharapkan siswa mengetahui

pecahan-pecahan yang senilai dengan pecahan lain


Kemudian siswa mempelajari operasi pecahan yaitu penjumlahan dan pengurangan

pecahan dengan memanipulasi alat peraga yang diberikan. Ada banyak cara untuk

menggambarkan operasi pecahan menggunakan alat peraga. Berikut contoh


OPERASI PERKALIAN DAM PEMBAGIAN PECAHAN

1. PERKALIAN PECAHAN
CONTOH :

2. PEMBAGIAN PECAHAN
CONTOH :

Anda mungkin juga menyukai