PAROTITIS
A. IDENTITAS
Nama : Viona Amalia
Umur : 8 tahun
Alamat : Pondok jagung timur, Rt 01 Rw 01
Pendidikan : Sekolah Dasar
Agama : Islam
Masuk Pkm : 02 Mei 2017
B. SUBJEKTIF
1. ANAMNESIS
Keluhan Utama
Bengkak di leher sebelah kiri sejak 2 hari yang lalu.
Riwayat imunisasi
Hepatitis B (+)
BCG (+)
DPT (+) 3x
Polio (+)4x
Campak (+)
MMR (-)
Riwayat pengobatan
Riwayat Alergi
Riwayat psikososial
Riwayat persalinan
Pasien lahir cukup bulan. Lahir spontan, ditolong oleh bidan. Anak lahir langsung
menangis. Berat badan lahir 2900 gram.
C. OBJEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK
KU : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah :-
Nadi : 85 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 38,3 C
Kepala : bentuk normocephal
Mata : Exopthalmus/enophtal: (-)
Kelopak : normal
Conjungtiva : anemis (-/-)
Sklera : ikterik (-/-)
Kornea : normal
Pupil : bulat, isokor, reflex cahaya +/+
Lensa : jernih
Telinga : sekret (-/-), pendengaran menurun (-/-)
Hidung : Nafas cuping hidung (-/-), sekret (-/-), epistaksis (-/-), deformitas
hidung (-)
Mulut : Bibir pucat (-), bibir kering (-), lidah kotor (-)
Leher : pembesaran KGB (-), struma (-)
Palpasi leher: Terdapat pembengkakan pada area didepan telinga
hingga rahang bawah, dan terdapat nyeri tekan. Tidak
teraba hangat dan eritem.
Status lokalis:
Terdapat massa dengan diameter sebesar ± 4-7 cm, bentuk bulat oval, konsistensi lunak,
batas tegas, kemerahan (-) dan tidak hangat saat dipegang, tidak ada pus. Nyeri tekan (+)
D. PLANNING
1. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
3. DIAGNOSIS KERJA
Parotitis epidemika dekstra.
4. DIAGNOSIS BANDING
Tumor parotis
Limfadenitis
5. MANAJEMEN
Parotitis merupakan penyakit yang bersifat self-limited (sembuh/hilangsendiri) yang
berlangsung kurang lebih dalam satu minggu. Tidak ada terapi spesifik bagi infeksi
virus “Mumps” oleh karena itu pengobatan parotitis seluruhnya simptomatis dan suportif.
1. Penderita rawat jalan.
Penderita baru dapat dirawat jalan bila : tidak ada kom plikasi, keadaan umum
cukup baik.
a. Istirahat yang cukup
b. Pemberian diet lunak dan cairan yang cukup
c. Medikamentosa
Analgetik-antipiretik : P a r a c e t a m o l s i r u p 2 x 1 c t h ,
Anti radang : Dexamethason 2x1/2 tab
Vitamin : Anagens sirup 2x1 cth
PEMBAHASAN
1.1 Definisi
Parotitis epidemika ialah penyakit virus akut yang biasanya menyerang kelenjar ludah
terutama kelenjar parotis (sekitar 60% kasus). Gejala khas yaitu pembesaran kelenjar ludah
terutama kelenjar parotitis. Pada saluran kelenjar ludah terjadi kelainan berupa
pembengkakan sel epitel, pelebaran dan penyumbatan saluran. Menyerang pada anak
dibawah usia 15 tahun (sekitar 85% kasus).1,2,3
2.2. Epidemiologi
Parotitis merupakan penyakit endemik pada populasi penduduk urban.Virus menyebar
melalui kontak langsung melalui droplet, air ludah, muntah yang bercampur dengan saliva,
dan urin. Epidemi tampaknya terkait dengan tidak adanya imunisasi, bukan pada
menyusutnya imunitas. Parotitis merupakan penyakit endemik pada komunitas besar, dan
menjadi endemik setiap kurang lebih 7 tahun. Relatif jarang terjadi epidemi, terbatas pada
kelompok yang berhubungan erat, yang hidup dalam rumah, perkemahan, barak-
barak tentara, atau sekolah.terjadi pada anak berusia 5-9 tahun. terutama Ada penurunan
insiden sejak pengenalan vaksin parotitis epidemika pada tahun 1968. Dalam setahun,
parotitis banyak terjadi pada musim dingin. Golongan umur yang terkena 5-15 tahun.
Juga ditemukan pada usia dibawah 30 tahun. Parotitis kadang juga terjadi pada usia
dibawah 4 tahun dan diatas 40 tahun. Namun meskipun demikian, pada daerah yang terisolasi
atau daerah yang tidak ada sejarah pernah endemik parotitis ditemukan kejadian
parotitis pada usia/dibawah 1 tahun sebesar 17% dan umur 3 – 4 tahun sebesar 70%-80%.
Gender juga berpengaruh terhadap angka kejadian parotitis. Laki-laki lebih sering terkena
parotitis dibandingkan perempuan.3,4
2.3. Etiologi
Agen penyebab parotitis epidemika adalah anggota dari group paramyxovirus, yang
juga termasuk di dalamnya virus parainfluenza, measles, dan virus newcastle disease. Ukuran
dari partikel paramyxovirus sebesar 90 – 300 mµ.4,5,6 Virus mumps merupakan virus
ribonucleic acid (RNA) rantai tunggal yang termasuk dalam genus paramyxovirus, dan
merupakan salah satu virus parainfluenza dengan manusia sebagai satu-satunya inang (host).
Virus mumps mudah menular melalui droplet, kontak langsung, air liur, dan urin.6 Infeksi
parotitis epidemika ditandai dengan gejala prodromal berupa demam, nyeri kepala, nafsu
makan menurun selama 3-4 hari, yang diikuti peradangan kelenjar parotis (parotitis) dalam
waktu 48 jam dan dapat berlangsung selama 7-10 hari. Penularan terjadi 24 jam sebelum
sampai 3 hari setelah terlihatnya pembengkakan kelenjar parotis.5,6
Virus ini mempunyai dua komponen yang sanggup memfiksasi, yaitu : antigen S
atau yang dapat larut (soluble) yang berasal dari nukleokapsid dan antigen V yang berasal
dari hemaglutinin permukaan (2) Virus ini aktif dalam lingkungan yang kering tapi virus ini
hanya dapat bertahan selama 4 hari pada suhu ruangan. Paramyxovirus dapat hancur pada
suhu < 4 ºC, oleh formalin, eter, serta pemaparan cahaya ultraviolet selama 30 detik.
2.4. Patogenesis
Masa inkubasi 15 sampai 25 hari kemudian virus bereplikasi di dalam traktus
respiratorius atas dan nodus limfatikus servikalis, dari sini virus menyebar melalui aliran
darah ke organ-organ lain, termasuk selaput otak, gonad, pankreas, payudara, thyroidea,
jantung, hati, ginjal, dan saraf otak. Setelah masuk melalui saluran respirasi, virus mulai
melakukan multiplikasi atau memperbanyak diri dalam sel epithel saluran nafas. Virus
kemudian menuju ke banyak jaringan serta menuju ke kelenjar ludah dan parotis. Bila
testis terkena maka terdapat perdarahan kecil dan nekrosis sel epitel tubuli seminiferus. Pada
pankreas kadang-kadang terdapat degenerasi dan nekrosis jaringan. Adenitis kelenjar liur
merupakan manifestasi dari viremia awal. Viruria biasanya terjadi, dan disertai oleh
gangguan ginjal.4
2. Klinis
Panas ringan sampai tinggi (38,5 – 39,5)°C
Keluhan nyeri didaerah parotis satu atau dikedua belah fihak disertai pembesaran
Keluhan nyeri otot terutama leher, sakit kepala, muntah, anoreksia dan rasa malas.
Kontak dengan penderita kurang lebih 2-3 minggu sebelumnya (masa inkubasi 14-24
hari).
Pada pemeriksaan fisik keadaan umum anak bervariasi dari tampak aktif sampai sakit
berat.
Pembengkakan parotis (daerah zygoma; belakang mandibula di depan mastoid).
2.9 Pengobatan
Parotitis merupakan penyakit yang bersifat self-limited (sembuh/hilangsendiri) yang
berlangsung kurang lebih dalam satu minggu. Tidak ada terapi spesifik bagi infeksi
virus “Mumps” oleh karena itu pengobatan parotitis seluruhnya simptomatis dan suportif.
1. Penderita rawat jalan.
Penderita baru dapat dirawat jalan bila : tidak ada komplikasi, keadaan umum
cukup baik.
a. Istirahat yang cukup
b. Pemberian diet lunak dan cairan yang cukup
c. Medikamentosa
Analgetik-antipiretik bila perlu : metampiron : anak > 6 bulan 250 – 500 mg/hari
maksimum 2 g/hari, parasetamol : 10-15 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis.
2. Penderita rawat inap.
Penderita dengan demam tinggi, keadaan umum lemah, nyeri kepala hebat, gejala saraf
perlu rawat inap diruang isolasia. Diit lunak, cair dan TKTP , Analgetik-antipiretik,
Penanganan komplikasi tergantung jenis komplikasinya.
3. Tatalaksana untuk komplikasi yang terjadi
a. Encephalitis, simptomatik untuk encephalitisnya. Lumbal pungsi berguna
untuk mengurangi sakit kepala.
b. Orkhitis, istrahat yang cukup pemberian analgetik - sistemik kortikosteroid
(hidrokortison, 10mg /kg/24 jam, peroral,selama 2-4 hari.(1,4,6,8)
2. 10. Komplikasi
1. Meningoensepalitis.
2. Ketulian
3. Orkitis
4. Ooforitis
5. Pankreatitis
6. Nefritis
7. Tiroiditis
8. Miokarditis
9. Artritis
2.11. Prognosis
Parotitis merupakan penyakit self-limited, dapat sembuh sendiri. Prognosis parotitis
adalah baik, dapat sembuh spontan dan komplit serta jarang berlanjut menjadi kronis.
Sterilitas karena orkhitis jarang terjadi.
2.12. Pencegahan
Pencegahan terhadap parotitis epidemika dapat dilakukan secara imunisasi pasif dan
imunisasi aktif.
1) Pasif.
Gamma globulin parotitis tidak efektif dalam mencegah parotitis atau mengurangi
komplikasi.
2) Aktif.
Dilakukan dengan memberikan vaksinasi dengan virus parotitis epidemika yang hidup tapi
telah dirubah sifatnya (Mumpsvax-merck, sharp and dohme) diberikan subkutan pada
anak berumur 15 bulan.Vaksin ini tidak menyebabkan panas atau reaksi lain dan
tidak menyebabkan ekskresi virus dan tidak menular. Menyebabkan imunitas yang lama dan
dapat diberikan bersama vaksin campak dan rubella. Pemberian vaksinasi dengan virus
“mumps”, sangat efektif dalam menimbulkan peningkatan bermakna dalam antibodi
“mumps” padaindividu yang seronegatif sebelum vaksinasi dan telah memberikan proteksi
15 sampai 95 %. Proteksi yang baik sekurang-kurangnya selama 12 tahun dan tidak
mengganggu vaksin terhadap morbili, rubella, dan poliomielitis atau vaksinasi
variola yang diberikan serentak. Kontraindikasi: Bayi dibawah usia 1 tahun karena efek
antibodi maternal; Individu dengan riwayat hipersensitivitas terhadap komponenvaksin;
demam akut; selama kehamilan; leukimia dan keganasan; limfoma;sedang diberi obat-obat
imunosupresif, alkilasi dan anti metabolit; sedangmendapat radiasi. Belum diketahui apakah
vaksin akan mencegah infeksi bila diberikansetelah pemaparan, tetapi tidak ada
kontraindikasi bagi penggunaan vaksin“Mumps” dalam situasi ini